Anda di halaman 1dari 17

Hukum Administrasi

Negara
Pertemuan Ke 2

By Irwansyah
Peristilahan
Sebelum membahas pengertian hukum administrasi negara, perlu disadari bahwa
frasa HAN tersebut berasal dari dua kata, yakni “hukum” dan “administrasi
negara”. Untuk dapat memahami secara menyeluruh makna hukum administrasi
negara, sangat diperlukan pemahaman di masing-masing frasa tersebut.
Kemudian, keduanya disinergikan untuk mendapatkan pengertian utuh HAN.
Pengertian Hukum
Pemaknaan pengertian hukum dalam kepustakaan sangat banyak, tetapi pada
prinsipnya pemahaman tersebut ada yang bersifat sempit dan ada pula yang
bersifat luas. Hal tersebut berkaitan dengan sudut pandang pakar yang
mengartikannya.
• J.C.T Simorangkir, S.H. dan Woerjono Sastropranoto, S.H. sebagai berikut :
Hukum itu ialah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang
menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat
oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-
peraturan tadi berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu dengan hukum
tertentu.
• Sementara itu, pendapat yang tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas disampaikan pula oleh H.M
Tirtaatmidjaja, S.H.
• Hukum ialah semua aturan (norma) yang harus diturut dalam tingkah laku tindakan-tindakan dalam
pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti kerugian jika melanggar aturan-aturan itu akan
membahayakan diri sendiri atau harta, umpamanya orang akan kehilangan kemerdekaannya, didenda,
dan sebagainya.
• Sementara itu, Sjachran Basah mengungkap makna mengenai pengertian hukum. Ia lebih memilih
pendekatan fungsi. Menurutnya, dalam hukum, terdapat lima fungsi hukum dalam kaitannya dengan
kehidupan masyarakat sebagai berikut.
1. Direktif: sebagai pengarah dalam membentuk masyarakat yang hendak dicapai sesuai dengan tujuan
kehidupan bernegara.
2. Integratif: sebagai pembina kesatuan bangsa.
3. Stabilitatif: sebagai pemelihara (termasuk hasil-hasil pembangunan) serta penjaga keselarasan,
keserasian, dan keseimbangan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
4. Perfektif: sebagai penyempurna terhadap tindakan-tindakan administrasi negara ataupun sikap tindak
warga negara dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
5. Korektif: baik terhadap warga negara maupun administrasi negara dalam mendapatkan keadilan.
• Dari beberapa definisi tentang hukum yang disampaikan oleh pakar-pakar hukum
ada satu kesamaan, yaitu hukum berkait dengan satu perintah dan larangan guna
menuju tertib sosial.
• Namun, dalam pemahaman yang sempit tentang hukum, perintah dan larangan
tersebut disederhanakan dalam sekelompok peraturan-peraturan tertulis yang
dibuat oleh negara guna mengatur warganya agar tercipta satu tertib sosial.
• Dalam pemahaman tentang makna dari hukum yang lebih luas, hukum tidak
hanya diartikan sebagai sekelompok aturan tertulis, tetapi segenap aturan, baik
tertulis maupun tidak, baik dibuat negara maupun bukan,tingkah laku, simbol-
simbol, dan segala bentuk yang pada akhirnya bertujuan menciptakan tertib sosial
di masyarakat.
• Singkatnya, hukum tidak lagi sebagai wujud yang selama ini dipahami, yaitu
sekadar sekumpulan aturan, tetapi hukum harus dipahami sebagai segala aspek
yang berkaitan dengan tertib masyarakat. Hukum dipahami sebagai suatu sistem
sosial yang menciptakan tertib masyarakat tersebut. Hal ini tidak hanya meliputi
aturan-aturannya, tetapi juga segenap tingkah laku penegakannya serta budaya
dari masyarakat dalam melihat hukum sebagai suatu nilai yang harus dipatuhi.
• Definisi Administrasi Negara
• Leonard D. White : Public administration consists of all those operations having for their
purpose, in fulfilment or enforcement of public policy. Artinya : administrasi negara terdiri
atas semua kegiatan negara untuk memenuhi dan melaksanakan kebijakan negara.
• Prayudi Atmosudirdjo melihat administrasi negara pada fungsinya yang lebih luas lagi,
yakni melaksanakan dan menyelenggarakan kehendak-kehendak (strategy, policy) serta
keputusan-keputusan pemerintah secara nyata (implementasi dan menyelenggarakan
undang-undang sesuai dengan peraturan-peraturan pelaksanaan yang ditetapkan.
• Untuk memperjelas makna administrasi negara tersebut, Prayudi Atmosudirdjo
memerincinya dalam beberapa pengertian administrasi negara yang terkait dengan
pelaksanaan kebijakan pemerintah sebagai berikut.
1. Sebagai aparatur negara, aparatur pemerintahan, atau sebagai institusi politik
(kenegaraan).
2. Administrasi negara sebagai “fungsi” atau sebagai aktivitas melayani pemerintah, yakni
sebagai kegiatan operasional pemerintahan.
3. Administrasi negara sebagai proses teknis penyelenggaraan undangundang.
• Dari pandangan di atas, sesungguhnya pengertian tentang administrasi negara
dapat dilihat dalam dua segi :
1. administrasi negara sebagai organisasi,
2. administrasi yang secara khas mengejar tercapainya tujuan yang bersifat
kenegaraan (publik) artinya tujuan-tujuan yang ditetapkan undangundang
secara dwigend recht (hukum yang memaksa)
Hal ini memperjelas bahwa administrasi negara tidak sekadar membahas pelaku-
pelaku yang menjalankan fungsi administrasi, tetapi administrasi juga mencakup
segala cara, prosedur, dan prasyarat yang semuanya berupaya
mentransformasikan segala sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan negara
itu.
• Penggunaan Istilah hukum Administrasi negara
Dalam pemakaian istilah yang digunakan istilah administrasi negara sangat bervariasi.
• Di Belanda, digunakan istilah administratifrecht atau bestuursrecht. Pemakaian istilah ini
memiliki makna lingkungan kekuasaan/administratif yang terpisah dari lingkungan
kekuasaan legislatif dan yudisial.
• Sementara itu, di Prancis, istilah yang digunakan adalah droit administrative yang
diartikan bebas hukum administrasi.
• Di Inggris, istilah yang digunakan tidak jauh berbeda dengan istilah yang dipakai oleh
negara Jerman, yakni administrative law.
• Namun, sedikit agak beda. Di Jerman, istilah yang digunakan adalah verwaltung recht.
• Penggunaan Istilah hukum Administrasi negara di Indonesia
• Di Indonesia banyak istilah yang digunakan. Sebagai contoh, Wirjono Prodjodikoro
pernah menggunakan istilah hukum tata usaha pemerintahan, sedangkan Djulal Husein
lebih menggunakan istilah hukum tata usaha negara.
Penggunaan istilah hukum administrasi negara diketengahkan oleh Utrecht meskipun pada
mulanya menggunakan istilah hukum tata usaha Indonesia dan kemudian hukum tata usaha
negara Indonesia. Penggunaan istilah hukum administrasi negara tersebut kemudian juga
disepakati oleh rapat staf dosen fakultas hukum negeri seluruh Indonesia pada Maret 1973
di Cirebon. Pemakaian tersebut dilandasi pemikiran bahwa istilah tersebut lebih luas dan
sesuai dengan iklim perkembangan hukum Indonesia.
Pemakaian istilah hukum administrasi negara sebagai nama mata kuliah dalam kurikulum
fakultas hukum ternyata tidak berjalan secara serta-merta. Hal itu disebabkan Surat
Keputusan Mendikbud tahun 1972 (SK Mendikbud Nomor 0198/U/1972) tentang Pedoman
Kurikulum Minimal Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. Berdasarkan surat tersebut,
digunakan nama mata kuliah hukum tata pemerintahan (HTP) sebagai salah satu mata
kuliah wajib yang harus ada di kurikulum fakultas hukum.
• Penggunaan Istilah hukum Administrasi negara di Indonesia
Namun, pada tahun 1983, penggunaan nama hukum administrasi negara kembali dipakai
berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 31 Tahun 1983 tentang Kurikulum Inti
Program Pendidikan Sarjana Hukum. Pada surat tersebut disebutkan bahwa digunakan nama
mata kuliah hukum administrasi negara. Akan tetapi, hal tersebut ternyata juga tidak berlaku
mutlak sebab di beberapa produk hukum pada saat itu, seperti GBHN, Undang-Undang Nomor
14 Tahun 1970 tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman, ataupun Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1986, istilah yang digunakan untuk penamaan lembaga peradilannya adalah peradilan
tata usaha negara dan bukan peradilan administrasi negara ataupun peradilan administrasi.
Dari pemahaman uraian di atas, tampak bahwa pemakaian istilah hukum administrasi negara
bukanlah sesuatu yang bersifat mutlak, absolut, ataupun final. Hal ini terbukti masih terjadi
perbedaan yang mencolok antara pakar yang satu dan lainnya, terutama dalam penggunaan
istilah. Perkembangan penggunaan istilah hukum administrasi negara, hukum tata usaha
negara, atau apa pun istilah yang digunakan justru menunjukkan bahwa istilah tersebut
berkembang sejalan dengan perkembangan dari kehidupan bernegara itu. Dari fakta
pemakaian istilah yang berbeda sesuai perkembangan bernegara, pengertian hukum
administrasi negara pun berbeda antara satu pakar dan pakar lainnya. Perbedaan pengertian
tersebut bisa dimengerti karena hal tersebut sangat bergantung pada sudut pandang dan luas
• Pengertian hukum Administrasi negara
Ada beberapa pakar yang melihat hukum administrasi sebagai suatu sekumpulan
norma. Salah satunya adalah L.J. Van Apeldoorn yang menafsirkan pengertian
hukum administrasi negara sebagai segala keseluruhan aturan yang harus
diperhatikan oleh setiap pendukung kekuasaan yang diserahi tugas pemerintahan
tersebut. Jadi, dalam penafsiran ini, L.J. Van Apeldoorn menitikberatkan hukum
administrasi negara lebih pada aturan atau norma yang mengatur kekuasaan
negara itu sendiri.
Hukum administrasi negara adalah bagian dari hukum publik dan diturunkan
dari hukum tata negara. Ia mengatur tindakan, kegiatan, dan keputusan yang
dilakukan dan diambil oleh lembaga-lembaga pemerintah dalam menjalankan
roda negara sehari-hari.
• Pengertian hukum Administrasi negara
1. Hukum Administrasi Negara (Nuryanto: 2015) adalah keseluruhan peraturan yang mengatur
tentang aparatur pemerintah dalam melakukan berbagai aktivitas atau tugas-tugas negara, guna
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, bagi aparatur pemerintah baik di pusat
maupun di daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (orang perseorangan maupun
Badan Hukum Perdata begitu juga dalam memberikan pelayanan kepada sesama Aparatur
Pemerintah sendiri) tetap berpegang kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. JHP Bellafroid: hukum tata usaha negara/hukum tata pemerintahan adalah keseluruhan aturan-
aturan tentang cara bagaimana alat-alat perlengkapan pemerintahan dan badan-badan kenegaraan
serta majelis-majelis pengadilan khusus diserahi pengadilan tata usaha negara.
3. Kranenburg: hukum administrasi negara adalah meliputi hukum yang mengatur susunan dan
wewenang khusus dari alat perlengkapan badan-badan seperti kepegawaian (termasuk mengenai
pensiun), peraturan wajib militer,pengaturan mengenai pendidikan/pengajaran, peraturan
mengenai jaminan sosial, peraturan mengenai perumahan, peraturan perburuhan, peraturan
jaminan orang miskin dan sebagainya.
4. E.Utrecht: hukum administrasi negara/hukum pemerintahan adalah hukum yang menguji
hubungan hukum istimewa yang bila diadakan akan memungkinkan para pejabat administrasi
negara melakukan tugas mereka yang khusus.
• Pengertian hukum Administrasi negara
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hukum administrasi negara adalah
hukum yang mengatur dan mengikat alat administrasi negara dalam menjalankan
wewenang yang menjadi tugasnya selaku alat administrasi negara dalam melayani
warga negara harus senantiasa memperhatikan kepentingan warga negara.
Hukum administrasi negara sangat penting dan dibutuhkan dalam penyelenggaraan
kekuasaan negara oleh administrasi negara. Keberadaannya berperan mengatur
wewenang, tugas dan fungsi administrasi negara, dan membatasi kekuasaan yang
diselenggarakan oleh administrasi negara.
Administrasi Negara dalam pespektif
normatif, sosiologis, dan filosofis
Perspektif Normatif Perspektif Sosiologis
Administrasi negara dipandang dari sudut pandang kepatuhan Administrasi negara dianalisis sebagai bagian dari struktur sosial
terhadap norma, aturan, dan hukum yang telah ditetapkan. yang kompleks. Administrasi negara dipahami sebagai hasil dari
Administrasi negara di sini berkaitan dengan prinsip-prinsip interaksi antara berbagai elemen masyarakat, termasuk elit politik,
moral dan etika yang mengatur tata kelola pemerintahan. Fokus birokrasi, dan masyarakat umum. Penelitian dalam perspektif ini
utamanya adalah pada bagaimana pemerintah menjalankan akan fokus pada dinamika kekuasaan, struktur hierarki, serta pola
tugasnya dengan tepat, adil, dan sesuai dengan kepentingan interaksi antaraktor dalam sistem administrasi negara. Sosiologi
publik. Norma-norma hukum, seperti konstitusi, peraturan administrasi negara menyoroti bagaimana faktor-faktor seperti
perundang-undangan, dan etika pemerintahan, menjadi landasan kekuasaan, identitas sosial, dan budaya memengaruhi pembentukan
utama dalam menilai kinerja administrasi negara. Perspektif dan pelaksanaan kebijakan publik. Perspektif ini juga meneliti
normatif mengharapkan agar administrasi negara berfungsi dampak administrasi negara terhadap pembentukan identitas sosial
sebagai pengemban keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan bagi dan kohesi sosial dalam masyarakat.
seluruh rakyat.
Administrasi Negara dalam pespektif
normatif, sosiologis, dan filosofis
Perspektif Filosofis

administrasi negara dipertimbangkan dalam konteks nilai-nilai dan prinsip-prinsip filosofis yang
mendasarinya. Filosofi administrasi negara berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar
tentang tujuan dan makna dari pemerintahan itu sendiri. Dalam pandangan ini, administrasi
negara sering kali dipertimbangkan dalam konteks ide-ide seperti keadilan sosial, kebebasan, hak
asasi manusia, dan kebahagiaan umum. Filosofi administrasi negara juga mengacu pada
pertimbangan etika politik, teori kekuasaan, dan konsep-konsep kebijakan yang bermakna secara
filosofis. Tujuan akhirnya adalah untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang
bagaimana administrasi negara dapat berkontribusi terhadap mewujudkan masyarakat yang lebih
baik dan lebih adil secara filosofis.
RUANG LINGKUP HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Prajudi Atmosudirdjo mengemukakan bahwa ada enam ruang lingkup yang dipelajari di Hukum Administrasi Negara .
Ruang lingkup Hak Administrasi Negara adalah sebagai berikut:

• Hukum tentang dasar-dasar dan prinsip-prinsip umum dari administrasi negara.

• Hukum tentang badan-badan negara.

• Hukum tentang aktivitas-aktivitas dari administrasi negara, terutama yang memiliki sifat yuridis.

• Hukum tentang sarana-sarana dari administrasi negara, terutama mengenai kepegawaian negara dan keuangan negara.

• Hukum administrasi pemerintah daerah dan wilayah yang dibagi atas:


1. Hukum Administrasi Kepegawaian;
2. Hukum Administrasi Keuangan;
3. Hukum Administrasi Materiil;
4. Hukum Administrasi Perusahaan Negara

• Hukum tentang peradilan administrasi negara.


Terima Kasih
See u next time

Anda mungkin juga menyukai