Anda di halaman 1dari 5

NAMA : BORRIS Y. L.

TORUAN
NPM : 18.021.111.044
MATA KULIAH : HUKUM ADMINISTRASI NEGARA LANJUTAN
SEMESTER : V (LIMA)

1. Sebutkan Sumber sumber Hukum Administrasi negara dan Subjek Hukum


Administrasi negara!

Jawaban :

SUMBER HUKUM
A. Sumber Hukum Materiil
Sumber hukum materiil adalah faktor-faktor masyarakat yang
mempengaruhi pembentukan hukum (pengaruh terhadap pembuat undang-undang,
pengaruh terhadap keputusan hakim, dan sebagainya), atau faktor-faktor yang ikut
mempengaruhi materi dari aturan-aturan hukum, atau tempat dari mana materiil
hukum itu diambil. Sunber hukum materiil ini merupakan faktor yang membantu
pembentukan hukum. Dalam berbagai keputusan hukum ditemukan bahwa sumber-
sumber hukum materiil ini terdiri dari tiga jenis yaitu sebagai berikut :

1. Sumber Hukum Historis


Dalam arti historis, pengertian sumber hukum memiliki dua arti yaitu :
sebagai sumber pengenalan (tempat menemukan) hukum pada saat tertentu.
sebagai sumber dimana pembuat undang-undang mengambil bahan dalam
membentuk peraturan perundang-undangan. Dalam arti yang pertama, sumber hukum
historis meliputi undang-undang, putusan-putusan hakim, tulisan-tulisan ahli hukum,
juga tulisan-tulisan yang tidak bersifat yuridis sepanjang memuat pemberitahuan
mengenai lembaga-lembaga hukum. Adapun dalam arti kedua, sumber hukum historis
meliputi sistem-sistem hukum masa lalu yang pernah berlaku pada tempat tertentu
seperti sistem hukum Romawi, sistem hukum Perancis, dan sebagainya. Di samping
itu juga dokumen-dokumen dan surat-surat keterangan yang berkenaan dengan hukum
pada saat dan tempat tertentu.

2. Sumber Hukum Sosiologis


Sumber hukum dalam pengertian ini meliputi faktor-faktor sosial yang mempengaruhi
isi hukum positif. Artinya peraturan hukum tertentu mencerminkan kenyataan yang
hidup dalam masyarakat. Dalam pengertian sumber hukum ini, pembuatan
peraturan perundang-undangan harus pula memperhatikan situasi sosial ekonomi,
hubungan sosial, situasi, dan perkembangan politik dan perkembangan internasional.
Karena faktor-faktor yang mempengaruhi isi peraturan itu begitu komplek, maka
dalam pembuatan peraturan diperlukan masukan dari berbagai disiplin keilmuan,
dengan kata lain melibatkan ahli ekonomi, sejarahwan, ahli politik, psikolog, dan
sebagainya, disamping ahli hukum sendiri.
3. Sumber Hukum Filosofis
Sumber hukum dalam arti filosofis memiliki dua arti yaitu :
Sebagai sumber untuk isi hukum yang adil sebagai sumber untuk mentaati
kewajiban terhadap hukum. Menurut Sudikno Mertokusumo, mengenai sumber isi
hukum; disini ditanyakan isi hukum itu asalnya dari mana. Ada tiga pandangan yang
mencoba menjawab pertanyaan ini, yaitu:
Pandangan theocratis, menurut pandangan ini isi hukum berasal dari Tuhan.
Pandagan hukum kodrat, Menurut pandangan ini isi hukum berasal dari akal manusia.
Pandangan mazhab historis, menurut pandangan ini isi hukum berasal dari kesadaran
hukum. Sedangkan sumber kekuatan mengikat dari hukum, bukan semata-mata
didasarkan pada kekuatan yang bersifat memaksa, tetapi karena kebanyakan orang
didorong oleh alasan kesusilaan atau kepercayaan. Kesusilaan atau kepercayaan
merupakan nilai
nilai bagi masyarakat di samping nilai-nilai lain seperti kebenaran, keadilan,
ketertiban, kesejahteraan, dan nilai-nilai positif lainnya, yang umumnya menjadi cita
hukum dari masyarakat yang bersifat filosofis. Dengan kata lain, sumber hukum
filosofis mengandung makna agar hukum sebagai kaidah perilaku memuat nilai-nilai
positif tersebut.

B. Sumber Hukum Formal


Sumber hukum formal yaitu berbagai bentuk aturan hukum yang ada, karena kita
hanya memandang mengenai cara dan bentuk yang melahirkan hukum positf,
tanpa mempersoalkan dari mana isi peraturan hukum itu. Sumber hukum formal
diartikan juga sebagai tempat atau sumber dari mana suatu peraturan memperoleh
kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan
hukum itu formal berlaku. Sumber hukum administrasi negara dalam arti formal ini
terdiri dari peraturan perundang-undangan, praktek administrasi negara atau hukum
tidak tertulis, yurisprudensi, dan doktrin.

SUBJEK HUKUM
● Pegawai Negeri
Dimaksudkan dengan pegawai negri adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku diangkat oleh
pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan
berdasarkan suatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurutperaturan
perundang-undangan yang berlaku. Pengangkatan seorang WNI menjadi pegawai
negri sudah ditentukan dengan tegas. Ia tidak dibenarkan menerima keuntungan-
keuntungan lain dari haknya selain yang diperkenankan menurut aturan perundang-
undangan. Di sini terlihat bahwa pegawai negri merupakan pendukung hak dan
kewajiban, dimana ia berhak menerima sesuatu yang yang diperkenankan tetapi
di dalam penerimaan itu kepadanya dibebankan kewajiban menjalankan/memelihara
hak yang diterimanya sesuai peraturan perundang-undangan. Contoh hak dan
kewajiban tersebut diantaranya :
- Hak menerima gaji dan tunjangan lain yang sah, memperoleh cuti;
- Hak untuk memangku suatu jabatan;
- Kewajiban untuk membayar pajak;
- Kewajiban untuk melaksanakan tugasnya sesuai aturan perundang-undangan yang
bersumber dari lapangan hukum publik

● Jabatan
Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak seseorang dalam rangka susunan suatu satuan organisasi. Kalau kedudukan itu
berada dalam lingkup pemerintahan, maka jabatan yang dimaksud adalah jabatan
negri. Jabatan negri adalah jabatan yang mewakili pemerintah. Jabatan sebagai subyek
hukum dalam lapangan HAN adalah sebagai pendukung hak dan kewajiban, oleh
karena itu jabatan juga memiliki kewenangan hukum sebagaimana pegawai negri.
Karena kewenangannya itu ia berhak melakukan sesuatu yang dibarengi dengan
pelaksanaan kewajiban pada lapangan hukum publik.

● Jawatan, Dinas dan BUMN/BUMD


Jawatan adalah kesatuan organisasi aparatur pemerintah yang mencakup
tugas pemerintahan yang bulat dan merupakan kesatuan anggaran negara
tersendiri. Sebagai subyek hukum, maka hak yang dimiliki jawatan adalah memiliki
dan menguasai kekayaan negara/daerah. Oleh karena itu jawatan berkewajiban
memelihara dan menyimpan kekayaan negara/daerah. Adapun BUMN/BUMD adalah
sama kedudukannya dengan jawatan dan dinas hanya saja BUMN/BUMD ini lebih
diarahkan pada tugas-tugas fungsional
yang bukan saja menyelenggarakan kepentingan umum, akan tetapi
disertai dengan upaya perolehan keuntungan.

● Daerah-daerah Swapraja dan Swatantra (Daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi)


Daerah ini adalah suatu kesatuan wilayah dalam organisasi negara yang
karena kelahirannya disebabkan mungkin didasarkan atas hak swapraja yang diakui
ataukah karena hak otonom yang diperolehnya. Sebagai kesatuan wilayah di
dalam perkembangannya ia berhak mengurus dan mengatur rumah tangganyasendiri
dalam wilayah kekuasaan negara. Dengan haknya yang demikian itu ia
berkewajiban menyelenggarakan kepentingan umum.

● Negara
Negara adalah organisasi dari sekumpulan rakyat yang mendiami wilayah tertentu
dan diselenggarakan oleh pemerintah berdasarkan kedaulatan yang diperolehnya
dan dimilikinya. Di dalam kedudukannya sebagai subyek hukum maka negara
berhak melindungi, mengurus dan mengatur dirinya sebagai organisasi sehingga
pada gilirannya ia berkewajiban mencapai tujuan yang ditetapkan.
2. Sebutkan dan jelaskan jenis asas umum pemerintahan yang baik!

Jawaban:

Asas-asas umum pemerintahan yang baik di Indonesia diidentifikasikan dalam Pasal


3 dirumuskan sebagai Asas umum Perpenyelenggaraan Negara, yaitu:
1) Asas Kepastian Hukum
2) Asas Tertib Penyelenggaraan Negara
3) Asas Kepentingan Umum
4) Asas Keterbukaan
5) Asas Proporsionalitas
6) Asas Profesionalitas
7) Asas Akuntabilitas
Penyelenggaraan pemerintahan lebih nyata dalam Hukum Administrasi Negara, karena di
sini akan terlihat konkrit hubungan antara pemerintah dengan masyarakat, kualitas dari
hubungan pemerintah dengan masyarakat inilah setidaknya dapat dijadikan ukuran
apakah penyelenggaraan pemerintahan sudah baik atau belum.

3. Jelaskan pengertian kebijakan Publik dan definisi kebijakan Publik!

Jawaban:

Kebijakan Publik (Public Policy) adalah suatu aturan yang mengatur kehidupan bersama
yang harus ditaati dan berlaku mengikat seluruh warganya, setiap pelanggaran akan diberi
sanksi sesuai dengan bobot pelanggaran yang dilakukan dan sanksi dijatuhkan didepan
masyarakat oleh lembaga yang mempunyai tugas menjatuhkan sanksi.

Definisi kebijakan Publik menurut Thomas R. Dye (1975:1) menyatakan “what ever
government choose to do or not to do”, artinya apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk
dilakukan atau tidak dilakukan. Pemerintah memegang peranan penting
bukannya melakukan tindakan tertentu juga untuk berbuat sesuatu atau menetapkan
kebijakan untuk melaksanakan program sesuatu dalam mengatasi permasalahan, akan
tetapi pemerintah hanya berdiam diri saja dan tidak melakukan kegiatan apa-apa, itupun
dapat dikatakan kebijakan pemerintah yang demikian bentuknya.

Menurut William Dunn (dalam LAN dan BPK; 2000) sebagai berikut :
Tahapan penyusunan agenda digunakan untuk merumuskan masalah,
mendefinisakan masalah dan memulai proses pembuatan kebijakan melalui penyusunan
agenda. Tahapan formulasi kebijakan, merupakan tahapan yang dilakukan oleh para
pejabat instansi Pemerintah untuk merumuskan alternatif kebijakan dalam mengatasi
masalah. Dalam tahap ini tekhnik peramalan dapapt dipergunakan untuk menyajikan
pengetahuan mengenai timbulnya kemungkinan masalah ataupun kendalan yang akan
terjadi dalam pencapaian di masa mendatang akibat diambilnya suatu alternatif
kebijakan. Tahapan adopsi kebijakan, merupakan tahapan dalam menginmplementasikan
suatu kebijakan. Dalam tahap ini suatu rekomendasi diperlukan sebagai upaya untuk
memahami biaya manfaat dari berbagai alternatif kebijakan dan segala kemungkinan
akibatnya dimasa mendatang. Tahapan implementasi kebijakan, merupakan tahapan
dalam merealisasikan alternatif kebijakan yang telah dipilih. Tahapan penilaian (evaluasi)
kebijakan, dengan melakukan suatu evaluasi guna mendapatkan pengetahuan yang
relevan mengenai hasil kerja kebijakan.

4. Jelaskan Perbedaan Keputusan Dan Ketetapan Administrasi


Negara! Jawaban :
Keputusan:
- Selalu Bersifat Individual And Concrete
- Pengujiannya melalui Gugatan Di peradilan Tata Usaha Negara - Bersifat
Sekali- Selesai ( Enmahlig)

Ketetapan:
- Selalu Bersifat General & Abstract
- Pengujiannya Untuk Peraturan dibawah Undang undang( Judical Review)
Ke Mahkamah Agung. Sedangkan untuk Undang undang diuji Ke Mahkamah Konstitusi
- Selalu Berlaku Terus menerus( Dauerhaftig)

5.Jelaskan Histori Peradilan Tata Usaha Negara Serta Azas Hukum Acara
TUN! Jawaban:
Hukum Peradilan Tata Usaha Negara (HAPTUN) Adalah:
Peraturan Hukum yang mengatur proses penyelesaian Masalah TUN Melalui Pengadilan
( HAKIM), sejak pengajuan gugatan sampai keluarnya keputusan pengadilan ( HAKIM).

Asas- asas Hukum Acara PERATUN:


● Asas Praduga Sah Menurut Hukum
● Asas Pembuktian Bebas
● Asas keaktifan HAKIM
● Asas Erga Omnes( Harus Segera dilaksanakan karena untuk kepentingan Publik) ●
Asas Peradilan Cepat, Murah, Sederhana
● Asas Kesatuan Beracara
● Asas Musyawarah
● Asas kekuasaan Kehakiman yang Merdeka.
● Asas Keterbukaan & Asas Putusan Adil.

Anda mungkin juga menyukai