Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (untuk selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini dibuat dan ditanda tangani pada
hari ini di Jakarta, tanggal 26 April 2024 oleh dan antara:
I. PT. SINERGI PERFORMA CIPTA, berkedudukan di 88 Kasablanka Office Tower Lt 26 Unit A 26F, Jl Casablanca
Raya Kav 88, Jakarta Selatan dalam hal ini berdasarkan SK Direksi Nomor HRD/SPK/GRB/JKT/X/2024-006663
diwakili oleh :
Nama : Atri Fitrianti
Jabatan : HR Manager
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perusahaan, selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK
PERTAMA.
II. Nama : M AULIA ARIEF F
Tanggal Lahir / Umur : 08 JAN 1990
Jenis Kelamin : LAKI - LAKI
Status Pekerja : PEKERJA KONTRAK (PKWT)
Alamat : CIOMAS KP SUKAMULYA RT 02 RW 04
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK
KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK.
2. PIHAK KEDUA adalah Warga Negara Indonesia, yang secara hukum telah memenuhi persyaratan untuk
bekerja dan dalam hal ini tidak sedang terikat dengan Perjanjian Kerja dengan Pihak Lainnya yang
mengikat dan bertentangan dengan ketentuan Perjanjian ini.
3. PIHAK PERTAMA bersedia menyediakan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan PIHAK KEDUA, dan
PIHAK KEDUA bersedia bekerja sesuai dengan kemampuan dan persyaratan yang ditentukan oleh PIHAK
PERTAMA.
Selanjutnya dengan ini PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu,
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal tersebut di bawah ini:
PASAL 1
PERNYATAAN PENERIMAAN PEKERJA, URAIAN PEKERJAAN
DAN TEMPAT BEKERJA
1. PIHAK PERTAMA setuju mempekerjakan PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA setuju melaksanakan pekerjaan
dengan kualifikasi sebagai berikut :
Jabatan : Sales Support Coordinator
Unit Kerja : Grab
Homebase : Jakarta
2. Pekerjaan yang wajib dilakukan PIHAK KEDUA adalah sesuai dengan uraian pekerjaan yang ditentukan oleh
PIHAK PERTAMA dan atau partner yang bekerjasama sebagai berikut :
a. Mendukung operasional sehubungan dengan mitra-mitra, pembaruan konten dan manajemen
terhadap mitra-mitra.
b. Mendukung pemeliharaan manajemen database.
c. Memberikan dukungan layanan telesales melalui layanan telepon.
d. Dan pekerjaan-pekerjaan lain yang ditentukan kemudian oleh pimpinan perusahaan dan tidak
melanggar hukum
3. Dalam kondisi tertentu dan atas kesepakatan PARA PIHAK, maka PIHAK KEDUA bersedia ditempatkan pada
jabatan/pekerjaan berdasarkan persyaratan jabatan serta kemampuan yang dimilikinya sesuai dengan
kebutuhan PIHAK GRAB, dimana PIHAK KEDUA ditempatkan.
PASAL 2
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian ini berlaku terhitung mulai tanggal 26 APRIL 2024 dan berakhir pada tanggal 26 OKTOBER 2024.
2. Atas kesepakatan PARA PIHAK, paling lama 7 (tujuh) hari sebelum Perjanjian ini berakhir, PIHAK yang
bermaksud untuk memperpanjang Perjanjian ini wajib memberikan maksudnya secara tertulis kepada
PIHAK LAINNYA.
3. Perjanjian ini hanya dapat berlangsung, diakhiri, maupun diperpanjang sesuai dengan kesepakatan PIHAK
PERTAMA dengan PIHAK GRAB yang dalam hal ini bertindak sebagai Perusahaan yang terikat Perjanjian
Kerjasama dengan PIHAK PERTAMA dimana PIHAK KEDUA ditempatkan.
4. PIHAK PERTAMA berhak mengakhiri hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA, termasuk jika karena atas
permintaan dari PIHAK GRAB yang dalam hal ini merupakan Perusahaan dimana PIHAK KEDUA
ditempatkan, PIHAK KEDUA dinyatakan tidak memenuhi target pekerjaan, melakukan kelalaian dan/atau
kecerobohan yang membayakan dirinya maupun orang lain, dan/atau melakukan kesalahan, kecurangan,
maupun tindakan yang melawan hukum (fraud) dengan atau tanpa adanya laporan polisi. Pemberitahuan
pengakhiran hubungan kerja dengan alasan hal ini, dapat dilakukan seketika dalam waktu 1 x 24 jam sejak
diketahuinya atau diterimanya informasi indikasi fraud yang valid, dan oleh karenanya, PIHAK KEDUA tidak
lagi berhak atas upah, dan semua kompensasi yang diatur dalam Perjanjian ini, terutama sejak perbuatan
fraud tersebut berlangsung, yaitu sejak hari pertama perbuatan fraud tersebut dilangsungkan oleh PIHAK
KEDUA.
5. Jika PIHAK KEDUA bermaksud mengundurkan diri dari pekerjaan sebelum berakhirnya jangka waktu
perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA 30
(tigapuluh) hari kalender. Apabila PIHAK KEDUA menyampaikan pemberitahuan kurang dari 30 (tigapuluh)
hari kalender ,maka PIHAK KEDUA diwajibkan membayar ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA sebesar upah
pokok sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu Perjanjian ini.
PASAL 3
HARI KERJA DAN WAKTU KERJA
1. Hari Kerja dan Waktu kerja sesuai dengan hari kerja dan jam operasional PIHAK GRAB dimana PIHAK KEDUA
ditempatkan, dengan waktu istirahat paling lama 1 (satu) jam.
2. PIHAK KEDUA wajib mematuhi Hari Kerja dan Jam Kerja yang ditetapkan PIHAK GRAB dimana PIHAKKEDUA
ditempatkan
PASAL 4
UPAH, FASILITAS DAN
TATA CARA PEMBAYARAN
1. Sejak ditanda tanganinya Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA akan memberikan upah dan fasilitas kepada
PIHAK KEDUA sebagai berikut:
a. Upah Pokok sebesar Rp 4,276,349 (Empat Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Tiga Ratus Empat
Puluh Sembilan Rupiah)
b. Tunjangan sebesar Rp 200,000 (Dua Ratus Ribu Rupiah)
c. BPJS Kesehatan yang menjadi tanggungan perusahaan sebesar 4%
d. BPJS Ketenagakerjaan yang menjadi tanggungan perusahaan sebesar 6.24%
2. Besarnya biaya premi BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan ditanggung oleh PIHAK KEDUA yang
keikutsertaanya melalui PIHAK PERTAMA ,dengan proporsi BPJS Kesehatan 1% , JHT 2% , JP 1%
3. Pajak (PPh21) dihitung berdasarkan Perundang-undangan yang berlaku dan dibayarkan oleh PIHAK KEDUA
dengan pemotongan yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA untuk disetorkan dan dilaporkan ke KPP
setempat
4. Tunjangan Hari Raya Keagamaan, akan diperhitungkan dan menjadi tanggung jawab dari PIHAK GRAB,
tempat dimana PIHAK KEDUA ditempatkan. PIHAK KEDUA dalam hal ini membebaskan PIHAK PERTAMA
dari segala tuntutan hukum terkait dengan sebab atau akibat apapun tertunda atau tidak dibayarkannya
Tunjangan Hari Raya Keagamaan ini.
5. PIHAK PERTAMA membayar upah dengan cara transfer melalui rekening :
Nama Bank : BCA
Nomor Rekening : 6820986651
Nama Pemilik Rekening : M AULIA ARIEF F
6. PIHAK KEDUA wajib memberikan informasi yang valid atas data rekening sebagaimana dimaksud ayat (5)
kepada PIHAK PERTAMA, sehingga dalam hal ini PIHAK KEDUA menjamin data rekening yang diberikannya
adalah sah milik PIHAK KEDUA.
PASAL 5
KEWAJIBAN PARA PIHAK
PASAL 7
LARANGAN
8. Melakukan hal-hal yang menyimpang atau melanggar hukum, termasuk namun tidak terbatas pada
pencurian, penggelapan, penipuan, pemalsuan, manipulasi data dan sistem, pemanfaatan, penggunaan
hak milik PIHAK PERTAMA.
9. Melakukan fitnah, ancaman, dan/atau kekerasan baik kepada atasan, bawahan, maupun sesama pekerja.
10. Menggunakan dan/atau membawa obat terlarang, yang termasuk golongan narkotika dan/atau
psikotropika, minuman keras, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja.
11. Melakukan kelalaian dan/atau kecerobohan kerja baik secara sengaja atau tidak sengaja sehingga
mengakibatkan bahaya dan kerugian bagi sesama pekerja, dan/atau PIHAKPERTAMA.
12. Melanggar Peraturan Perusahaan, tata tertib kerja dan prosedur kerja.
13. Mengikatkan diri dalam Perjanjian dengan PIHAK LAIN.
14. Melakukan manipulasi data/pekerjaan dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri yang
mengakibatkan kerugian bagi PIHAK PERTAMA maupun perusahaan.
PASAL 8
SANKSI
1. PIHAK PERTAMA akan mengambil tindakan terhadap PIHAK KEDUA yang melanggar Tata Tertib dan
Disiplin Perusahaan berupa sanksi yang didasarkan atas besar/kecilnya pelanggaran.
2. Urutan sanksi sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah merujuk pada ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Perusahaan meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Teguran Lisan.
b. Teguran Tertulis
c. Surat Peringatan I (Pertama)
d. Surat Peringatan II (Kedua)
e. Surat Peringatan III (Ketiga)
3. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pelanggaran sebagaimana dimaksud, pelaksanaanya
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Apabila PIHAK PERTAMA mendapati terjadinya kecurangan, penipuan, kelalaian (fraud) yang dilakukan
oleh PIHAK KEDUA yang dapat menyebabkan timbulnya kerugian dan sanksi pidana maka PIHAK
PERTAMA berhak mengajukan laporan kepolisian.
5. PIHAK PERTAMA berhak untuk tidak memberikan upah dan kompensasi lainnya, dan dengan atau tanpa
adanya Laporan Polisi, maupun Putusan Pengadilan dapat dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja dalam
waktu 1 x 24 jam sejak diketahuinya atau diterimanya informasi kecurangan, penipuan, kelalaian (fraud)
yang valid, dan oleh karenanya, PIHAK KEDUA tidak lagi berhak atas upah, dan semua kompensasi yang
diatur dalam Perjanjian ini, terutama sejak perbuatan fraud tersebut berlangsung, yaitu sejak hari
pertama perbuatan fraud tersebut dilangsungkan oleh PIHAK KEDUA
7. Dalam hal terjadi pengalihan perusahaan PIHAK PERTAMA, maka hak-hak PIHAK KEDUA menjadi
tanggung jawab perusahaan baru, kecuali ditentukan lain dalam perjanjian pengalihan yang tidak
mengurangi hak-hak pekerja.
8. Dalam hal PIHAK KEDUA meninggal dunia, ahli waris PIHAK KEDUA berhak mendapatkan hak-haknya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau hak-hak yang telah diatur dalam
perjanjian ini dan Peraturan Perusahaan.
9. Dalam hal Pekerjaan atau Project yang dikerjasamakan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK GRAB yang
menjadi Ruang Lingkup Perjanjian ini dinyatakan selesai oleh PIHAK KETIGA, maka PARA PIHAK sepakat
untuk mengakhiri Perjanjian ini dalam waktu paling lambat 1 x 24 jam. PIHAK PERTAMA akan
menyelesaikan segala kewajibannya kepada PIHAK KEDUA berupa perhitungan upah pokok dan tunjangan
yang diperhitungkan sesuai dengan hasil pekerjaan atau hari kerja PIHAK KEDUA. Pengakhiran hubungan
kerja ini disepakati oleh PARA PIHAK sebagai pengakhiran hubungan kerja yang bersifat sukarela bagi
masing-masing pihak, dan masing-masing pihak sepakat untuk tidak akan menuntut ganti rugi dalam
bentuk apapun di kemudian hari.
PASAL 10
GANTI RUGI
Jika PIHAK KEDUA melakukan perbuatan pidana/kejahatan atau tindakan yang melanggar Peraturan
Perusahaan maupun Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA wajib untuk membayar ganti rugi yang besarnya
disesuaikan dengan kerugian yang ditimbulkan dan dapat dilaksanakan seketika tanpa menunggu adanya
laporan polisi, upaya hukum ,maupun putusan pengadilan.
PASAL 11
FORCE MAJEUR
1. PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab kepada PIHAK KEDUA ataupun sebaliknya atas tertundanya
pekerjaan yang mengakibatkan kerusakan dan/atau kehilangan yang timbul dikarenakan kejadian atau
keadaan memaksa, termasuk namun tidak terbatas pada kejadian gempa bumi, banjir, angin topan, letusan
gunung berapi, badai, epidemik, pandemi, huru-hara, demonstrasi massa, kekacauan massal, terorisme,
perang, keadaan darurat, dan tindakan atau kebijakan fiskal maupun moneterPemerintah.
2. PIHAK yang mengalami keadaan memaksa sebagaimana dimaksud wajib memberitahukan PIHAK lainnya
dalam bentuk komunikasi apapun kepada PIHAK LAINNYA dalam waktu 2x24 jam sejak terjadinya keadaan
memaksa, sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi PARAPIHAK.
3. Dalam keadaan memaksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini, maka masing-masing PIHAK dapat
memberlakukan ketentuan Pasal 9 ayat (5).
1. Selama perjanjian ini berlangsung maupun sesudah berakhir, PIHAK KEDUA menyatakan tidak akan
membuka rahasia perusahaan PIHAK PERTAMA kepada siapapun juga, kecuali diminta oleh pihak yang
berwenang.
2. Jika PIHAK KEDUA melanggar ketentuan ayat (1) maka PIHAK PERTAMA dapat menggunakan segala upaya
hukum, baik Pidana maupun Perdata.
PASAL 13
LAIN-LAIN
1. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan diatur berdasarkan musyawarah dan mufakat
dari kedua belah pihak, dan bilamana perlu dapat dibuat Perubahan Perjanjian atau Perjanjian Tambahan
yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak. Perjanjian tambahan itu merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
2. Apabila dikemudian hari dalam pelaksanaannya timbul perselisihan terkait dengan penafsiran Perjanjian ini
maka PARA PIHAK dengan ini akan menyelesaikannya melalui jalan musyawarah, apabila penyelesaian
melalui jalur musyawarah tidak menemukan solusi yang diharapkan PARA PIHAK atau salah satu pihak
yang tidak puas terhadap keputusan musyawarah tersebut dapat melakukan upaya hukum sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan.
3. Hal-hal yang belum dicantumkan dalam perjanjian ini tunduk pada Perundang-undangan Ketenagakerjaan
yang berlaku.
PASAL 14
PENUTUP
Demikianlah Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani PARA PIHAK dalam keadaan sehat rohani dan
jasmani, dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan atau tekanan dari pihak manapun juga serta dibuat
rangkap 2 (dua), masing – masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.