Nomor: 130/PK/XI/2023
Dengan ini menyatakan Surat Perjanjian Kerja Sama (untuk selanjutnya disebut
“Perjanjian”) dibuat dan disepakati pada 13 November 2023 di Sukoharjo antara:
1. CV. Media Karya Putra, perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan dan
percetakan buku, berdasarkan Akta Pendirian Nomor AHU-0074376-AH.01.15 Tahun
2019 tanggal 06 September 2019 yang didirikan di Kabupaten Sukoharjo,
berkedudukan di Dk. Windan Rt 03 Rw 07, Ds/Kl. Gumpang, Kec. Kartasura, Kab.
Sukoharjo, Jawa Tengah, 57169, Nomor Wajib Pajak 07.830.762.6-532.000 Untuk
selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”.
2. Bilal Bin Raban Bintang atas nama perorangan Warga Negara Indonesia lahir di Lae
Pinang, 14-01-1990 dan bertempat tinggal di Dusun Sedar Rt 000 Rw 000, Kel.
Tumpatam, kec. Beringin, Kab. Deli Serdang, Prov. Sumatera Utara dengan Nomor
Induk Kependudukan 1211011401900003 Untuk selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”.
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA masing-masing akan disebut “PIHAK” dan
secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK”
Kedua belah pihak telah bermufakat untuk mengadakan ikatan perjanjian kerjasama
dengan syarat dan ketentuan yang diatur sebagai berikut:
Paraf
Pihak Pertama
Pihak Kedua
IV. JANGKA WAKTU
1. Perjanjian kerja ini berlangsung terhitung sejak tanggal disepakati surat
perjanjian ini. Bilamana salah satu pihak akan mengakhiri perjanjian ini sebelum
jangka waktu berakhir, maka PIHAK yang bersangkutan harus memberitahukan
secara tertulis paling lambat 1 bulan sebelumnya.
2. Segala kewajiban PARA PIHAK masih berlangsung sampai ditentukan
kesepakatan mengakhiri perjanjian.
2. PIHAK KEDUA
a. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan pembayaran atas jasa yang diberikan
dari PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan perjanjian;
b. PIHAK KEDUA berhak menerima arahan dan tugas dari PIHAK PERTAMA
terkait pelaksanaan perjanjian ini;
Paraf
Pihak Pertama
Pihak Kedua
c. PIHAK KEDUA wajib menjalankan perintah kerja dan petunjuk/instruksi posisi
dari PIHAK PERTAMA dengan baik dan sesuai arahan yang diberikan PIHAK
PERTAMA;
d. PIHAK KEDUA wajib mematuhi dan/atau menjalankan peraturan dan tata
tertib yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA dari waktu ke waktu;
e. PIHAK KEDUA bersedia ditempatkan di kantor PIHAK PERTAMA sesuai
dengan pasal 5 ayat 4 sesuai dengan pekerjaannya dan alokasi waktu yang
telah ditetapkan;
f. PIHAK KEDUA wajib mematuhi dan/atau menjalankan peraturan dan tata
tertib yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA dari waktu ke waktu;
g. PIHAK KEDUA berhak menjaga dan memelihara suasana yang sehat dan
harmonis dalam hubungan kerja dengan atasan, teman kerja, dan relasi.
h. PIHAK KEDUA berhak memelihara dan menjaga nama baik dan kewibawaan
PIHAK PERTAMA;
i. PIHAK KEDUA berhak memelihara dan menjaga rahasia PIHAK PERTAMA;
j. PIHAK KEDUA berhak menggunakan dan merawat serta menjaga alat
dan/atau sarana kerja dan perlengkapan keselamatan kerja yang telah
dipercayakan kepada PIHAK KEDUA.
X. PAJAK
1. PARA PIHAK memahami dan sepakat untuk bertanggung jawab atas kewajiban
pajak masing-masing dan memenuhi persyaratan administrasi perpajakan yang
sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk pajak penghasilan tambahan, yang
dikenakan sesuai dengan Hukum Pajak Penghasilan Indonesia.
XIV. KERAHASIAAN
1. Dalam hal ini “Informasi Rahasia” berarti setiap informasi (baik dalam bentuk
lisan, tertulis, elektronik atau dalam bentuk lainnya) yang berkaitan dengan Jasa
dan disediakan oleh atau atas nama PIHAK PERTAMA setelah Perjanjian ini
ditandatangani.
2. PIHAK KEDUA wajib menjaga kerahasiaan dan kepercayaan PIHAK PERTAMA
seraya menerima informasi rahasia dan/atau rahasia perusahaan. Informasi
rahasia berlaku dalam kondisi berikut;
a. Hal-hal yang dimiliki dan dikendalikan oleh PIHAK PERTAMA;
b. Hal-hal yang dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan dimiliki oleh pihak ketiga;
c. Sebagian atau seluruhnya dirancang, berasal, ditemukan, atau
dikembangkan oleh PIHAK KEDUA;
d. Segala informasi dan/atau dokumen-dokumen yang memiliki kaitan ataupun
hubungan dengan hal yang dibahas dalam Perjanjian ini.
3. PARA PIHAK menetapkan hal-hal tersebut adalah penting, signifikan, dan
konfidensial serta sangat mempengaruhi kesuksesan bisnis PIHAK PERTAMA.
4. Segala bentuk pelanggaran terhadap Kerahasiaan akan dikenai sanksi serta
dapat dikenai pemutusan hubungan kerja PIHAK KEDUA.
5. Kewajiban untuk kerahasiaan dalam Pasal ini tidak berlaku untuk informasi:
a. Pada saat diumumkan sudah menjadi pengetahuan umum;
b. Sebelum pengumuman tersebut, sudah secara umum tersedia untuk
pihak-pihak ketiga yang telah dipublikasikan atau bukan kesalahan atau
pelanggaran dari pihak lain;
c. Secara sah telah dimiliki oleh suatu pihak sebelum pengumuman tersebut
dan tidak diperoleh dengan suatu kewajiban kerahasiaan;
d. Diwajibkan untuk diumumkan oleh alasan hukum atau kewajiban hukum yang
berlaku, atau
e. Diwajibkan kepada Direktur yang ditunjuk, pihak-pihak terkait, pejabat dari
masing-masing Pihak, karyawan atau profesional sejauh diperlukan pihak
tersebut untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian ini
6. PIHAK KEDUA dapat memberikan informasi yang dibutuhkan untuk diumumkan
oleh hukum, ketentuan, peraturan, perintah atau keputusan atas kesepakatan
yang telah dibuat dan diketahui oleh PIHAK PERTAMA.
Paraf
Pihak Pertama
Pihak Kedua
7. Apabila PIHAK KEDUA sudah tidak bekerja untuk PIHAK PERTAMA, PIHAK
KEDUA setuju bahwa PIHAK PERTAMA dapat, atas pertimbangannya
sendiri,memberitahukan pemberi kerja PIHAK KEDUA yang baru, hak dan
kewajiban PIHAK KEDUA sehubungan dengan ketentuan kerahasiaan sesuai
dengan perjanjian ini.
XV. LARANGAN
1. PIHAK KEDUA selaku pihak yang dipekerjakan oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK
KEDUA dilarang untuk:
a. Melakukan tindakan yang dapat menimbulkan kerugian bagi PIHAK
PERTAMA;
b. Memberikan informasi atau keterangan ke pihak ketiga yang dapat
merugikan PIHAK PERTAMA;
c. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan pada saat melakukan
kesepakatan kerja;
d. Menyalahgunakan atau memanfaatkan jabatan, tugas, wewenang, atau
tanggung jawab yang diberikan PIHAK PERTAMA untuk kepentingan atau
keuntungan pribadi dan/atau pihak ketiga.
2. PIHAK PERTAMA berhak untuk segera memutuskan Perjanjian Kerja ini apabila
PIHAK KEDUA melanggar kode etik dalam kebiasaan dan kebudayaan Indonesia.
3. PIHAK PERTAMA adalah pemegang kebijakan tunggal dalam menentukan
masalah ini dan PIHAK KEDUA harus menerima kebijakan yang telah ditetapkan
oleh PIHAK PERTAMA.
XVII. DISIPLIN
1. PARA PIHAK setuju berada dalam Hubungan Kerja, PIHAK KEDUA akan menerima
dan menjalankan tugas pada tingkat yang dituntut oleh PIHAK PERTAMA sesuai
dengan posisi tugas masing-masing.
2. Dalam kondisi perjanjian yang sudah disepakati, apabila PIHAK KEDUA
melanggaran Peraturan Perusahaan atau melakukan tindakan buruk, PIHAK
PERTAMA dapat mengambil tindakan disiplin, termasuk pemutusan hubungan
kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Tindakan disiplin yang paling ringan dilakukan tiga kali peringatan, Peringatan
Pertama, Peringatan Kedua, Peringatan Ketiga dan pemotongan bonus yang
disepakati kemudian. Apabila PIHAK KEDUA melakukan tindakan disiplin setelah
peringatan ketiga akan dilakukan tindakan skorsing.
Paraf
Pihak Pertama
Pihak Kedua
4. Dalam tindakan disiplin yang paling berat yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA,
maka PIHAK PERTAMA dapat melakukan pemutusan hubungan kerja.
5. PIHAK PERTAMA atas pertimbangannya sendiri berhak menetapkan tindakan
disiplin sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
6. Penegakan tindakan disiplin dilakukan sesuai dengan peraturan Ketenagakerjaan
yang berlaku.
Paraf
Pihak Pertama
Pihak Kedua
XX. LAIN-LAIN
1. Perselisihan yang ditimbulkan sehubungan dengan penafsiran yang berbeda
antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat
selama-lamanya 30 (tiga puluh) hari sejak salah satu dari PARA PIHAK
menyampaikan pemberitahuan mengenai adanya sengketa.
2. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bermaksud untuk sesegera mungkin
menyelesaikan keluhan dengan cara yang paling adil dan efisien untuk
mencegah terjadinya perselisihan industrial.
XXI. WANPRESTASI
1. Para Pihak dapat dinyatakan gagal melaksanakan kewajibannya dan/atau lalai
berdasarkan Perjanjian ini, dalam hal melanggar salah satu atau lebih
syarat-syarat dan/atau ketentuan atau jika tidak melaksanakan
ketentuan-ketentuan atau kewajiban sesuai yang diatur dalam Perjanjian ini
(“Wanprestasi”).
2. Jika masing-masing Pihak Wanprestasi dan/atau dinyatakan lalai dalam
menjalankan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, maka Pihak tersebut
wajib memberikan pemulihan kepada Pihak lain yang menerima kerugian, baik
materiil atau immateriil, atas kelalaian yang dilakukannya, termasuk namun
tidak terbatas pada: (i) klarifikasi dan pengakuan tanggung jawab atas kelalaian
masing-masing Pihak dan (ii) menyatakan pihak lain tidak bertanggung jawab
atas kelalaian yang dilakukan salah satu Pihak.
3. Pemulihan sebagaimana diatur dalam ayat (2) di atas tidak menghapuskan hak
Pihak lain untuk mencari pemulihan lain sesuai dengan hukum yang berlaku.
XXII. PENUTUP
Demikian perjanjian yang telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
dan disepakati dalam keadaan sadar dan sehat. Perjanjian dibuat 2 (dua) rangkap
yang akan ditandatangani oleh PARA PIHAK serta memiliki kekuatan hukum yang
sama.
Sukoharjo, ……………………….