Anda di halaman 1dari 20

PENERAPA SILA-SILA PANCASILA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : Diaz Pratiwi

KELAS : VI – C

NOMOR UJAN : 094370774

SD NEGERI 101900 LUBUK PAKAM

T.P 2023/2024
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Yang dilambangkan dengan bintang

Pancasila diawali dengan sila pertamanya yang berbunyi "Ketuhanan yang Maha Esa".
Sila tersebut menunjukkan bahwa bangsa Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, pencipta alam semesta beserta isinya.

Contoh penerapan sila "Ketuhanan yang Maha Esa" dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut:

a. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan ajaran agama


b. Tidak melakukan penistaan terhadap suatu agama, seperti melakukan
perusakan rumah-rumah ibadah
c. Menghormati agama orang lain
d. Menghargai bahwa setiap agama memiliki cara beribadah yang berbeda
e. Tidak membeda-bedakan agama
f. Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa
g. Percaya dan takwa Tuhan Yang Maha Esa
h. Menghormati kebebasan orang menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya
i. Tidak melakukan perbuatan yang merusak suasana kerukunan antarpemeluk
agama di masyarakat
j. Mengembangkan toleransi agama sejak dini.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Sila kedua Pancasila, yakni "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", berakar dari
keyakinan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang dikaruniai haknya
masing-masing. Dengan kata lain, tidak sepatutnya manusia menindas maupun
menguasai manusia yang lain.
contoh penerapan sila ke-2 Pancasila adalah sebagai berikut:
a. Menjaga kesopanan dan saling menghargai
b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban antara
sesama manusia
c. Menghormati orang tua, menyayangi saudara, dan berbuat baik kepada
tetangga
d. Menyadari bahwa bangsa Indonesia adalah bagian dari seluruh umat
manusia
e. Tidak melakukan diskriminasi dengan orang-orang yang dijumpai baik di
sekolah, rumah, dan tempat lainnya
f. Suka melakukan kegiatan kemanusiaan
g. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
h. Tidak melecehkan seseorang karena apapun
i. Menegakkan persamaan hak, kewajiban, dan martabat manusia, tanpa
membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit, dan sebagainya.
j. Tidak bersikap semena-mena terhadap orang lain
3. Persatuan Indonesia

Sila "Persatuan Indonesia" mengandung makna bahwa seluruh masyarakat


Indonesia wajib menjaga persatuan NKRI. Caranya adalah dengan memupuk
hubungan erat antarwarga tanpa membedakan suku ataupun golongan.

contoh penerapan sila ke-3 Pancasila adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan upacara bendera di sekolah dengan khidmat dan tertib


b. Berjabat tangan ketika bertemu dengan teman yang baru dikenal
c. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas pribadi maupun golongan
d. Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara
e. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan serta membantu
warga yang berkesusahan
f. Giat dan tekun belajar agar dapat membanggakan nama baik sekola
g. Menjunjung persatuan dan kesatuan
h. Ikut membantu berbagai kegiatan dalam keluarga
i. Mengutamakan kerukunan bangsa Indonesia dibandingkan dengan
kepentingan kelompok, pribadi, dan golongan
j. Tidak merendahkan suku adat dan budaya lain
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

contoh penerapan sila keempat Pancasila dalam kehidupan:


a. Menekankan bahwa keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan
b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
c. Di dalam musyawarah harus diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan golongan
d. Menegaskan bahwa musyawarah harus diliputi oleh semangat
kekeluargaanMengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara,
daripada kepentingan pribadi
e. Berlapang dada dalam menerima hasil musyawarah
f. Berjiwa besar dalam menerima dan mempertimbangkan pendapat sesama
anggota keluarga
g. Mengajarkan untuk melakukan musyawarah dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur
h. Memberi kepercayaan pada wakil-wakil rakyat yang terpilih
i. Setiap warga negara dan masyarakat Indonesia memiliki kedudukan, hak,
dan kewajiban yang sama
j. Ikut serta dalam pemilihan umum
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia" mengandung arti bahwa
seluruh masyarakat Indonesia berhak menerima keadilan tanpa pandang bulu.
Masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama di bidang ekonomi, sosial,
hingga politik.

contoh penerapan sila ke-5 Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah


sebagai berikut:
a. Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita
b. Tidak melakukan tindakan curang kepada teman atau guru di sekolah
c. Bekerja sama dalam melakukan tugas atau kerja kelompok
d. Berbuat adil pada siapa pun tanpa pilih kasih
e. Tidak mem-bully teman di sekolah, seperti adik kelas atau teman yang
memiliki keterbatasan atau status yang berbeda
f. Menghargai hasil karya teman
g. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
h. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum
i. Tidak membedakan seseorang karena status dan kondisi ekonominya
j. Bersikap kekeluargaan
ASEAN

DISUSUN OLEH :
Nama : Diaz Pratiwi
Kelas : VI - C
Nomor Ujian : 094370774

SD NEGERI 101900 LUBUK PAKAM


T.P 2023/2024
SEJARAH ASEAN
ASEAN dalah organisasi geopolitik dan ekonomi yang anggotanya adalah negara dari
kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini dibentuk karena adanya keinginan kuat dari
para pendiri ASEAN untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman,
stabil, dan sejahtera.

ASEAN didirikan oleh 5 negara, termasuk Indonesia, pada 8 Agustus 1967. ASEAN
berdiri karena kesamaan negara-negara pendirinya yang saat itu sama-sama baru
lepas dari jajahan kolonial, kecuali Thailand. Proses berdirinya ASEAN terjadi di aula
utama gedung Departemen Luar Negeri di Bangkok, Thailand.

Pendirian organisasi ini ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi ASEAN yang


diwakili oleh lima menteri luar negeri. Deklarasi ASEAN adalah sebuah dokumen
pendek dengan kata-kata sederhana yang hanya berisi lima halaman. Secara garis
besar, dokumen tersebut berisi maksud dan tujuan didirikannya ASEAN.

Mulanya, gagasan berdirinya ASEAN muncul saat Thailand menjadi penengah


rekonsiliasi antara Indonesia, Filipina, dan Malaysia atas perselisihan tertentu. Keempat
negara tersebut lantas menyadari bahwa kerjasama regional sangat penting untuk
menghindarkan dari masa depan kawasan yang tidak pasti. Dengan niatan
memperbaiki hubungan dan memperkuat kawasan, keempat negara ini juga mengajak
Singapura untuk bergabung.

Tujuan ASEAN
ASEAN dibentuk untuk beberapa maksud dan tujuan sebagai berikut:

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan


kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan
dan persahabatan untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-
bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai

2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati


keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antara negara di kawasan ini serta
mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa

3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalah-


masalah yang menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial,
teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk saran-saran pelatihan dan penelitian
dalam bidang pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi

5. Bekerja sama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian


dan industri mereka, memperluas perdagangan dan pengkajian masalah-
masalah komoditi internasional, memperbaiki sarana-sarana pengangkutan dan
komunikasi, serta meningkatkan taraf hidup rakyat mereka

6. Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara

7. Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan berbagai organisasi


internasional dan regional yang mempunyai tujuan yang serupa, dan untuk
menjajaki segala kemungkinan untuk saling bekerjasama secara erat di antara
mereka sendiri.

Prinsip ASEAN
Dalam hubungan satu sama lain, negara anggota ASEAN telah mengadopsi prinsip-
prinsip dasar tertuang dalam Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia
(TAC) 1976:

1. Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, keutuhan wilayah,


dan identitas nasional semua bangsa
2. Hak setiap negara untuk memimpin eksistensi nasionalnya bebas dari campur
tangan eksternal, subversi atau paksaan
3. Non-campur tangan dalam urusan internal satu sama lain
4. Penyelesaian perbedaan atau perselisihan dengan cara damai
5. Penolakan ancaman atau penggunaan kekerasan
6. Kerja sama yang efektif di antara anggota Negara ASEAN.

Pendiri ASEAN

1. Adam Malik (Indonesia)


Tokoh hebat ini memiliki nama lengkap Adam Malik Batubara.

Beliau lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 22 Juli 1917 yang
merupakan anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Ayahnya bernama Haji Abdul
Malik Batubara dan ibunya bernama Hajjah Siti Salamah.
Selain mengemban tugas sebagai Menteri Luar Negeri saat menggagas ASEAN.
Adam Malik pernah menjadi Ketua DPR RI pada tahun 1977—1978.

2. Thanat Khoman (Thailand)


Ia merupakan seorang diplomatik dan politikus kelahiran Bangkok, 9 Mei 1914.
Sebelum menjadi tokoh negara, bakat diplomatik Thanat Khoman sudah terlihat
sejak ia menempuh pendidikan di Assumption College. Hingga di kemudian hari
Thanat Khoman mewakili Thailand sebagai negara penengah.

Hingga menjadi negara tuan rumah dalam penandatanganan Deklarasi Bangkok


pada 8 Agustus 1967. Saat mewakili pembentukan ASEAN, Thanat Khoman
adalah seorang Menteri Luar Negeri Thailand di bawah pemerintahan perdana
Menteri Sarit Dhanarajat.

3. Tun Abdul Razak (Malaysia)

Tokoh pendiri ASEAN dari Malaysia ini memiliki nama lengkap Kapten Tun Abdul
Razak. Beliau lahir di Petang, Malaysia pada 11 Maret 1922.

Tun Abdul Razak adalah seorang politisi asal Malaysia yang menjabat sebagai
Perdana Menteri Malaysia. Dari tahun 1970 hingga akhir hayatnya di tahun 1976.

4. Narciso R. Ramos (Filipina)

Nama lengkapnya Narciso Rueca Ramos, lahir di Kota Asingan, Pengasinan


pada 11 November 1900. Ia merupakan seorang politikus dan diplomat asal
Filipina juga mewakili penandatanganan Deklarasi Bangkok.

5. S. Rajaratnam (Singapura)

Tokoh pendiri ASEAN dari Singapura bernama Sinnathamby Rajaratnam yang


lahir pada tanggal 25 Februari 1915 di Jaffna, Sri Lanka. Ketertarikannya
terhadap dunia politik mulai terlihat saat ia melanjutkan pendidikannya ke Inggris.

Negara Anggota ASEAN


1. Indonesia (negara pendiri)

Ibu kota : DKI Jakarta

Kepala Negara : Ir. H. Joko Widodo

Kepala pemerintahan : Presiden

Mata Uang : Rupiah

Hasil Ekspor : elektronik, tekstil dan produk tekstil (TPT), karet dan produk karet,
sawit, alas kaki, otomotif, udang, kakao dan kopi

Tahun Bergabung ASEAN : 8 Agustus 1967

2. Malaysia (negara pendiri)


Ibu Kota : Kuala Lumpur

Kepala Negara : Kebawah Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Yang di-
Pertuan Agong Malaysia XVII Sultan Ibrahim ibni Almarhum Sultan Iskandar
adalah Sultan

Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri

Mata Uang : Ringgit

Hasil Ekspor : minyak dan gas, barang elektronik, karet dan produk karet, produk
minyak kelapa sawit, produk pertanian seperti kelapa sawit, dan produk-produk
manufaktur seperti mobil dan komponen elektronik

Tahun Masuk ASEAN : 8 Agustus 1967

3. Singapura (negara pendiri)


Ibu Kota : Singapura

Kepala Negara : Halimah Yacob

Kepala Pemerintahan : Lee Hsien Loong

Mata Uang : Dollar Singapura

Hasil Ekspor : Elektronik dan komponen elektronik, Produk minyak dan


petrokimia, Bahan kimia dan produk kimia, Transportasi dan logistik

Tahun Masuk ASEAN : 8 Agustus 1967

4. Filipina (negara pendiri)


Ibu Kota : Manila

Kepala Negara : Rodrigo Duterte

Kepala Pemerintahan : Duterte

Mata Uang : Peso

Hasil Ekspor : Barang Elektronik, Produk Pertanian, Barang-barang Manufaktur

Tahun Masuk ASEAN : 8 Agustus 1967

5. Thailand (negara pendiri)


Ibu Kota : Bangkok

Kepala Negara : Raja Maha Vajiralongkorn (Rama X)

Kepala Pemerintahan : Prayuth Chan-o-cha

Mata Uang : Baht

Hasil Ekspor : Produk Pertanian, Industri Otomotif, Industri Elektronik, Produk


Tekstil dan Pakaian, Industri Makanan dan Minuman

Tahun Masuk ASEAN : 8 Agustus 1967

6. Brunei Darussalam (bergabung 7 Januari 1984)


Ibu Kota : Bandar Seri Begawan

Kepala Negara : Sultan Hassanal Bolkiah

Kepala Pemerintahan : Sultan Hassanal Bolkiah

Mata Uang : Dolar Brunei (BND)

Hasil Ekspor : Minyak dan Gas Alam, LNG (Liquid Natural Gas)

7. Vietnam (bergabung 28 Juli 1995)


Ibu Kota : Hanoi

Kepala Negara : Nguyễn Xuân Phúc

Kepala Pemerintahan : Phạm Minh Chính

Mata Uang : đồng Vietnam

Hasil Ekspor : tekstil dan pakaian, elektronik dan komponen elektronik,


perangkat lunak dan layanan tv, produk pertanian

8. Laos (bergabung 23 Juli 1997)


Ibu Kota : Vientiane

Kepala Negara : Thongloun Sisoulith (Presiden)

Kepala Pemerintahan : Phankham Viphavanh (Perdana Menteri)

Mata Uang : kip laos

Hasil Ekspor : Produk Pertanian, Produk Kayu, Listrik Hidroelektrik, Logam dan
Minera

9. Myanmar (bergabung 23 Juli 1997)


Ibu Kota : Naypyidaw

Kepala Negara : Presiden

Kepala Pemerintahan : State Counsellor

Mata Uang : Kyat

Hasil Ekspor : Gas Alam dan Minyak, Pertanian, Pakaian, kayu

10. Kamboja (bergabung 30 April 1999)


Ibu Kota : Phnom Penh

Kepala Negara : Raja Norodom Sihamoni

Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri Hun Sen

Mata Uang : Riel

Hasil Ekspor : pakaian dan tekstil, pangan, perhiasan

Anda mungkin juga menyukai