Anda di halaman 1dari 61

PT PLN (PERSERO)

WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

DOKUMEN PELELANGAN /
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

NOMOR : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016

Peserta pelelangan atau Calon Penyedia barang/jasa harus mempelajari seluruh isi Dokumen Pelelangan atau Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini dengan seksama, untuk memahami dengan benar maksud dan isi dari RKS secara
keseluruhan maupun setiap bagian, agar tidak ada kesalahpahaman dalam pelaksanaan RKS ini.

BAB I
UMUM

Pasal 1
DEFINISI-DEFINISI

Dalam RKS ini yang dimaksud dengan :


1. PLN adalah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara yang didirikan dengan Akta Notaris
Sutjipto, SH Nomor 169 Tahun 1994 beserta perubahannya.
2. PLN WP2B adalah PT. PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat, Jl. Ahmad Yani No.18 – Jayapura.
3. Barang adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian meliputi antara lain bahan baku, barang setengah jadi,
barang jadi/peralatan, yang spesifikasinya ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa dan disuplai pada lokasi yang
telah ditentukan oleh Pengguna barang/jasa.
4. Jasa adalah layanan jasa pemasangan recloser.
5. Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan pengadaan barang, pengadaan jasa konstruksi termasuk pengadaan
barang dan pemasangan (supply & erect), pengadaan jasa konsultansi, pengadaan khusus dan pengadaan jasa
lainnya di PLN yang dibiayai dengan APLN atau yang dibiayai dengan sumber dana dari pinjaman/hibah luar negeri
dan/atau pinjaman dalam negeri (Non APLN), sepanjang tidak diatur dalam naskah pemberi pinjaman (guide
lines).
6. APLN adalah Anggaran PLN yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan telah
disahkan oleh RUPS, termasuk anggaran untuk pekerjaan mendesak atau keadaan darurat (emergency) yang
belum ditetapkan di dalam RKAP;
7. Dokumen Pengadaan adalah dokumen terkait dengan proses Pengadaan Barang/Jasa meliputi antara lain
Dokumen Kualifikasi, Dokumen Aplikasi Kualifikasi, Dokumen Pelelangan/RKS, Pengumuman, Berita Acara-Berita
Acara, Dokumen Penawaran, Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), Jaminan-jaminan, Contract
Discussion Agreement (CDA), Perjanjian/Kontrak;
8. Dokumen Kualifikasi adalah dokumen yang disiapkan oleh Pejabat Perencana Pengadaan sebagai pedoman
dalam Pelaksanaan dan Penilaian Kualifikasi.
9. Dokumen Aplikasi Kualifikasi adalah dokumen yang disiapkan oleh Penyedia Barang/Jasa berdasarkan Dokumen
Persyaratan Kualifikasi sebagai pedoman dalam Penilaian Kualifikasi.
10. Dokumen Pelelangan atau Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) adalah pedoman dasar dan persyaratan
mengenai keseluruhan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dengan Kontrak/Perjanjian;
11. Dokumen Penawaran adalah Surat Penawaran beserta seluruh dokumen lampirannya yang disiapkan oleh
penyedia barang/jasa.
12. Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang ditandatangani oleh Pengguna Barang/Jasa, Pejabat Perencana
Pengadaan, Pejabat Pelaksana Pengadaan, Tim Evaluasi, Value for Money Committee, Penyedia Barang/Jasa yang
berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan persekongkolan baik vertikal, horizontal maupun
penyelewengan hukum lainnya dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa;
13. Pengguna Barang/Jasa adalah Manajer Teknik PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat..
14. Wakil Pengguna Barang/Jasa adalah Deputi Manajer Perencanaan Pola Operasi dan Pemeliharaan Distribusi atau
Pejabat struktural yang ditunjuk oleh Pengguna Barang/Jasa untuk mewakili Pengguna Barang/Jasa dalam hal
Pengadaan Barang/Jasa.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 1


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

15. Direksi Pekerjaan adalah Pejabat yang akan ditunjuk oleh Pengguna Barang/Jasa untuk mewakili pengguna
barang/jasa dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan serta memberikan petunjuk yang diperlukan untuk
kelancaran pekerjaan dan terpenuhinya syarat-syarat yang telah ditetapkan.
16. Pengawas Pekerjaan adalah wakil pengguna Barang/Jasa untuk membantu Direksi Pekerjaan dalam pengawasan
pekerjaan;
17. Penyedia Barang/Jasa (Pelaksana Pekerjaan) adalah badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), atau badan hukum publik lainnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), lembaga,
konsorsium, Joint Operation, Koperasi, Firma, Commanditaire Vennotschap (CV), persekutuan perdata
(Maatschap), badan usaha luar negeri dan/atau perorangan yang memiliki Surat Ijin Usaha yang dikeluarkan oleh
instansi terkait di Indonesia dengan kegiatan usahanya menyediakan barang/jasa dengan kualifikasi dan klasifikasi
yang sesuai.
18. Peserta Pengadaan, adalah Penyedia Barang/Jasa yang telah mendaftar melalui Pejabat Pengadaan Barang/Jasa;
19. Klarifikasi adalah kegiatan meminta penjelasan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan kepada Penyedia Barang/Jasa
atas substansi penawaran yang kurang jelas dalam rangka evaluasi penawaran.
20. Kualifikasi adalah tingkat/kedalaman kompetensi dan kemampuan usaha Penyedia Barang/Jasa.
21. Negosiasi adalah kegiatan untuk pembahasan aspek teknis, harga dan waktu pelaksanaan antara Pejabat
Pelaksana Pengadaan dengan Penyedia Barang/Jasa.
22. Penilaian Kualifikasi adalah kegiatan untuk menilai kompetensi dan kemampuan usaha Penyedia Barang/Jasa;
23. Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu
lainnya dari Penyedia Barang/Jasa sebelum memasukkan penawaran.
24. Pascakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan
tertentu lainnya dari Penyedia Barang/Jasa setelah memasukkan penawaran.
25. Pabrikan (manufacture) adalah perusahaan yang membuat peralatan secara mandiri, dimana perusahaan
tersebut memiliki peralatan untuk proses produksi dan pengendalian kualitas sendiri, termasuk Anak Perusahaan
dari Pabrikan tersebut yang menjadi perwakilan tunggal di Indonesia/negara lain;
26. Perjanjian/Kontrak adalah perikatan dalam bentuk tertulis antara Pengguna Barang/Jasa dengan Penyedia
Barang/Jasa dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
27. Kontrak Harga Satuan (Unit Price) adalah Perjanjian/Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu dimana volume total pekerjaan masih bersifat perkiraan sementara.
Pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah
dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.
28. Masa Pelaksanaan Perjanjian/Kontrak adalah masa sejak ditandatanganinya Perjanjian/Kontrak sampai dengan
berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dalam Perjanjian/Kontrak.
29. Berita Acara Serah Terima Tahap Pertama adalah berita acara yang dibuat setelah penyerahan hasil pekerjaan
dari Penyedia Barang/Jasa kepada Pengguna Barang/Jasa pertama kali.
30. Berita Acara Serah Terima Tahap Kedua adalah berita acara yang dibuat setelah masa Garansi pekerjaan selesai.
31. Harga Perhitungan Engineering (HPE) adalah perhitungan estimasi biaya pokok produksi atau estimasi biaya
pokok pekerjaan yang dihitung secara profesional sebagai dasar penyusunan HPS;
32. Harga Perhitungan Sendiri (HPS) adalah harga barang/jasa yang ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa
berdasarkan data historis dengan memperhitungkan berbagai faktor seperti eskalasi, pengiriman dan jasa
supervisi atau pemasangan dan jasa lainnya.

Pasal 2
PERATURAN

1. Peraturan yang berlaku dalam proses pengadaan barang/jasa ini adalah :


a. Edaran Direksi PT PLN (Persero) no.0003.E/DIR/2014 tanggal 18 Juni 2014 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan
Barang/Jasa PT PLN (Persero) beserta perubahannya.
b. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) no.0620.K/DIR/2013 tanggal 03 Oktober 2013 tentang Pedoman Umum
Pengadaan Barang/Jasa PT PLN (Persero) beserta perubahannya.
2. Metoda Pengadaan Barang / Jasa Pekerjaan ini dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
a. Metoda Pengadaan : Pelelangan terbuka
b. Proses Kualifikasi Perusahaan : Pascakualifikasi

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 2


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

c. Penyampaian Dokumen Penawaran : Satu Tahap Satu Sampul


d. Sistem Evaluasi Penawaran : Sistem Nilai

Pasal 3
KETENTUAN UMUM

1. Nama paket pekerjaan :


Pengadaan dan Pemasangan Recloser
2. Lokasi Pekerjaan :
PT PLN (Persero) Area Jayapura, Area Biak, Area Manokwari dan Area Timika
3. Maksud dan Tujuan :
a. Meningkatkan keandalan pasokan kelistrikan pada sistem Jayapura, Biak, Manokwari dan Timika.
b. Meningkatkan pelayanan kelistrikan pada pelanggan di lingkungan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua
Barat.
c. Menciptakan tata kelola perusahaan yang baik.
4. Ruang Lingkup Pekerjaan :
Lingkup pekerjaan ini adalah Pengadaan dan Pemasangan Recloser yang berlokasi di PT PLN (Persero) Area
Jayapura, Area Biak, Area Manokwari dan Area Timika - PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat yang
merupakan salah satu kegiatan peningkatan sistem keandalan Jaringan kelistrikan pada sistem kelistrikan PT PLN
(Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat.
5. Sumber dana :
Sumber Dana yang dipergunakan dalam pengadaan barang/jasa ini adalah APLN Tahun 2016 melalui Surat Kuasa
Kerja Investasi (SKKI) no.28/SKKI/WIL/I/2016 tanggal 23 Maret 2016.
6. Jangka Waktu Pelaksanaan :
Jangka waktu yang diijinkan untuk pelaksanaan pekerjaan mulai sejak pengadaan material/barang sampai dengan
pemasangan dan dilakukan uji pengetesan yaitu 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak
penandatanganan Surat Perjanjian/Kontrak;

Pasal 4
PERSYARATAN CALON PENYEDIA BARANG/JASA

Calon penyedia barang/jasa yang dapat mengikuti pelelangan terbuka ini wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Persyaratan Administrasi
a. Memiliki ijin usaha sesuai dengan bidang usahanya sesuai peraturan perundang-undangan di Republik
Indonesia dan masih berlaku seperti :
1) Akta pendirian perusahaan dan perubahannya, yang sudah mendapatkan pengesahan Kehakiman.
2) SITU (Surat Ijin Tempat Usaha) dan atau Surat Keterangan Domisili Perusahaan, sesuai dengan
kedudukan/lokasi perusahaan.
3) SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) dan Sertifikat Kompetensi dan Kualifikasi Perusahaan dari KADIN
atau ARDIN dengan klasifikasi :
Kualifikasi : Minimal menengah (M) keatas
Bidang Usaha : Pengadaan barang/jasa
Sub Bidang Usaha : Mekanikal dan elektrikal
4) Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dan Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK) dengan :
Kualifikasi : Minimal Grade 5
Subkualifikasi : Minimal M1
Klasifikasi : Instalasi mekanikal dan elektrikal
Sub Klasifikasi : Jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi tenaga listrik tegangan
menengah
5) Surat Ijin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (SIUJPTL) dan Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan :
Kualifikasi : Minimal Menengah (M) keatas
Klasifikasi : Distribusi tenanga listrik dan Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Sub Bidang : Jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah dan Instalasi Pemanfaatan
Tenaga Listrik tegangan menengah

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 3


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

6) Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP).


7) Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dari Dirjen Pajak.
8) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Untuk ijin usaha yang sedang dalam proses perpanjangan masa berlaku atau pembaharuan dapat
melampirkan Surat Keterangan dari instansi atau lembaga yang menerbitkan ijin usaha dimaksud dan
melampirkan ijin usaha terakhir.
b. Memiliki daftar susunan pemilikan modal dan susunan pengurus.
c. Memiliki tempat kedudukan yang jelas.
d. Mempunyai kapasitas menandatangani Perjanjian/Kontrak secara hukum.
e. Menandatangani Pakta Integritas dan Surat Pernyataan lainnya sesuai yang dipersyaratkan dalam RKS ini.
f. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut atau tidak dinyatakan pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan dan/atau Direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana, tidak dalam sengketa maupun menjalani sanksi di lingkungan PT PLN (Persero).
g. Direksi/Pengurus yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak masuk dalam daftar Penyedia
Barang/Jasa yang terkena daftar hitam (blacklist).
h. Telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir, dibuktikan dengan melampirkan fotokopi bukti tanda
terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun terakhir, dan fotokopi Surat
Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 29 atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan
terakhir.
i. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa berbentuk persekutuan usaha (partnership), maka Penyedia Barang/Jasa
wajib mempunyai perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat representasi persekutuan dan pihak
yang mewakili persekutuan.
j. Khusus untuk perusahaan asing apabila ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa diwajibkan untuk melengkapi
persyaratan perijinan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Persyaratan Teknis :
a. Memiliki kemampuan atau pengalaman pada kategori pekerjaan yang sejenis atau setara yang dibuktikan
dengan daftar pengalaman pekerjaan yang pernah dan atau sedang dilakukan minimal 3 tahun.
3. Persyaratan Keuangan :
a. Mempunyai kemampuan keuangan yang memadai yang didukung dengan laporan keuangan atau Neraca
Perusahaan terakhir tahun 2015 yang telah diaudit oleh lembaga akuntan publik atau dapat berupa hasil
rating atau pemeringkatan dari lembaga pemeringkat keuangan yang kredibel. Untuk neraca yang sedang
dalam proses audit dapat melampirkan surat keterangan dari auditor dan melampirkan neraca tahun terakhir
yang telah di audit.
b. Memiliki Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank.
c. Memiliki Surat Referensi dari Bank.

Pasal 5
HAL-HAL YANG DAPAT MENGGUGURKAN PENAWARAN

Hal-hal yang dapat menggugurkan penawaran pada saat evaluasi administrasi diantaranya adalah :
1. Apabila ditemukan penipuan, pemalsuan atas data dan informasi yang disampaikan kepada Pelaksana Pengadaan
PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat maka yang bersangkutan bersedia dikenakan sanksi digugurkan
sebagai Calon Penyedia Barang/Jasa dan sanksi daftar hitam (black list).
2. Apabila terjadi rekayasa antara pihak internal PLN dengan Calon Penyedia Barang/Jasa yang merugikan Calon
Penyedia Barang/Jasa lainnya, maka diambil tindakan sesuai dengan Peraturan Disiplin Pegawai serta
menggugurkan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang terlibat dalam rekayasa tersebut dan memasukkan
Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut ke dalam Daftar Hitam (Black List) PLN.
3. Hal-hal lain yang diatur pada pasal-pasal selanjutnya dalam RKS ini maupun hasil Rapat Penjelasan (Aanwijzing).

Pasal 6
DOKUMEN PELELANGAN

Dokumen Pelelangan adalah dokumen yang harus digunakan sebagai dasar penawaran maupun pelaksanaan pekerjaan
terdiri dari Rencana Kerja dan Syarat – syarat berikut Berita Acara Rapat Penjelasan.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 4


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BAB II
PROSES PENGADAAN

Pasal 7
METODE PENGADAAN

Pengadaan barang/jasa ini dilaksanakan dengan metode pengadaan “Pelelangan Terbuka” dengan bertempat di Kantor
PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat dengan alamat Jl. Ahmad Yani no.18 Jayapura - Propinsi Papua.

Pasal 8
TAHAPAN PENGADAAN

Adapun Tahapan Pengadaan dengan metode “Pelelangan Terbuka” adalah sebagai berikut :
1. Pengumuman Pelelangan,
2. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pelelangan/RKS,
3. Pemberian Penjelasan,
4. Pemasukan Dokumen Penawaran,
5. Pembukaan Dokumen Penawaran,
6. Evaluasi Dokumen Penawaran,
7. Pembuktian Kualifikasi,
8. Klarifikasi dan Negosiasi,
9. Usulan penetapan pemenang,
10. Penetapan Pemenang,
11. Pengumuman Pemenang,
12. Sanggah,
13. Jawaban Sanggah (apabila ada),
14. Sanggah Banding (apabila ada),
15. Jawaban Sanggah Banding (apabila ada),
16. Penunjukan Pemenang,
17. Contract Discussed Agreement (CDA), bila diperlukan,
18. Penyerahan Jaminan Pelaksanaan,
19. Perjanjian/Kontrak.

Pasal 9
JADWAL TAHAPAN PENGADAAN

Adapun jadwal tahapan pengadaan akan disampaikan pada saat Undangan.

Pasal 10
PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN PELELANGAN/RKS

1. Pendaftaran calon penyedia barang/jasa dan pengambilan Dokumen Pelelangan/RKS hanya dilakukan pada
tempat dan waktu yang telah ditetapkan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan
Papua Barat yang telah disampaikan pada Undangan pelelangan.
2. Bagi calon penyedia barang/jasa yang mendaftar dan ingin mengambil Dokumen Pelelangan/RKS akan dikenakan
biaya pengambilan dokumen pelelangan/RKS sebesar Rp 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah).
Biaya tersebut wajib disetorkan ke PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat dengan nomor rekening 154-
0093001455 a.n. PLN WIL X PAPUA pada Bank Mandiri dengan menyebutkan Nama Pengirim, Nomor RKS, dan
Nama Pekerjaan.
Sebelum mengambil dokumen pelelangan/RKS wajib memperlihatkan bukti setoran dimaksud kepada Pelaksana
Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 5


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Pasal 11
PEMBERIAN PENJELASAN PENGADAAN (AANWIJZING)

1. Sebelum memasukkan dokumen penawaran para peserta pelelangan atau calon penyedia barang/jasa yang telah
mendaftar dan mengambil dokumen pelelangan/RKS akan diberikan Penjelasan (aanwijzing) mengenai isi dari
Dokumen Pelelangan/RKS yang dilakukan di tempat dan waktu yang ditentukan sesuai jadwal yang diberikan.
2. Calon Penyedia Barang/Jasa diharapkan hadir dalam rapat penjelasan pekerjaan (aanwijzing) untuk memperoleh
keterangan tambahan maupun perubahan yang mungkin diadakan terhadap ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam RKS.
3. Yang berhak menghadiri rapat penjelasan pengadaan (aanwijzing) adalah Direktur/Pemimpin Perusahaan
Penyedia Barang/Jasa atau yang mewakili dibuktikan dengan Surat Kuasa asli bermaterai cukup.
4. Pertanyaan mengenai ketentuan-ketentuan yang ada dalam RKS disampaikan pada saat rapat penjelasan
pengadaan (aanwijzing).
5. Hasil penjelasan pengadaan (aanwijzing) akan dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan Pengadaan, yang
ditandatangani oleh Pelaksana Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat dan minimal 1 (satu)
wakil dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir. Berita Acara Penjelasan Pengadaan tersebut merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pelelangan/RKS dan akan disampaikan secara tertulis kepada semua Calon
Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar dan mengambil Dokumen Pelelangan/RKS.
6. Calon Penyedia Barang/Jasa yang tidak hadir pada penjelasan pengadaan (Aanwijzing) dianggap mengetahui dan
menyetujui semua hasil yang telah ditetapkan dalam berita acara penjelasan pengadaan dan tidak dapat
menuntut terhadap pelaksanaan aanwijzing tersebut.
7. Ketidakhadiran Calon Penyedia Barang/Jasa pada saat Penjelasan pengadaan tidak dapat dijadikan dasar untuk
menggugurkan penawaran.
8. Apabila dipandang perlu dapat dilakukan peninjauan lapangan.
9. Semua perubahan dalam Dokumen Pelelangan/RKS sebagai hasil penjelasan dan atau jawaban atas pertanyaan
Calon Penyedia Barang/Jasa harus dituangkan dalam Addendum Dokumen Pelelangan/RKS dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Sebelum batas akhir pemasukan penawaran, PLN dapat melakukan perubahan atas Dokumen Pelelangan/RKS,
baik berdasarkan masukan/klarifikasi dari Calon Penyedia Barang/Jasa atau inisiatif PLN sendiri atau adanya
perubahan peraturan perundang-undangan.
2) Perubahan tersebut harus dituangkan dalam suatu Addendum yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Dokumen Pelelangan/RKS dan harus disahkan oleh Pengguna Barang/Jasa.
3) Perubahan tersebut dilakukan dengan memberi waktu yang cukup kepada Calon Penyedia Barang/Jasa untuk
menyiapkan Dokumen Penawaran.
4) Addendum Dokumen Pelelangan/RKS akan disampaikan secara tertulis kepada semua Calon Penyedia
Barang/Jasa yang mendaftar dan mengambil Dokumen RKS.
10. Nilai total HPS tidak harus disampaikan kepada Calon Penyedia barang/jasa sebelum pemasukan penawaran.

Pasal 12
PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Dokumen Penawaran memuat persyaratan yang harus dipenuhi oleh Calon Penyedia Barang/Jasa dalam mengikuti
proses Pengadaan Barang/Jasa.
2. Pemasukan dokumen penawaran mengikuti jadwal dan tempat yang telah ditentukan atau sesuai hasil Rapat
Penjelasan.
3. Dokumen penawaran disampaikan sesuai metode penyampaian Dokumen Penawaran “Satu Tahap Satu Sampul”
dimana Calon Penyedia Barang/Jasa mengajukan penawaran yang dimasukkan ke dalam Satu Sampul tertutup.
(lihat petunjuk pada BAB III).
4. Semua biaya dalam dokumen penawaran harus dalam bentuk Rupiah dan menggunakan bahasa Indonesia.
5. Dokumen Penawaran beserta seluruh korespondensi tertulis menggunakan Bahasa Indonesia.
6. Dokumen penunjang dan literatur cetak lainnya yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat menggunakan
Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
7. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran atas penawaran yang disampaikan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa
asing, maka yang menjadi acuan adalah dokumen dalam Bahasa Indonesia.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 6


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

8. Dokumen penawaran sudah memperhitungkan semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang harus
dikeluarkan oleh calon penyedia barang/jasa untuk pelaksanaan paket pekerjaan ini.
9. Dokumen Penawaran bersifat rahasia dan dimasukkan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan ke
dalam tempat yang telah disediakan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
10. Dalam hal Dokumen Penawaran diterima melalui PT POS atau jasa pengiriman, pada Sampul luarnya diberi catatan
tanggal dan jam penerimaan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
11. Dokumen Penawaran yang diterima setelah batas akhir pemasukan dokumen penawaran, tidak diikutsertakan dan
akan diberitahukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa untuk diambil kembali.
12. Perubahan penawaran dapat dilakukan sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran.
13. Penarikan penawaran tidak dapat dilakukan setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran, apabila dilakukan
maka Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
14. Segala biaya dan/atau kerugian yang timbul akibat penyiapan dan penyampaian dokumen penawaran menjadi
tanggungjawab Calon Penyedia barang/jasa.

Pasal 13
PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Pembukaan Penawaran untuk metode penawaran Satu Tahap Satu Sampul adalah sebagai berikut :
a. Sesuai jadwal yang telah ditentukan, Pejabat Pelaksana Pengadaan menyatakan bahwa saat penyampaian
Dokumen Penawaran ditutup.
b. Pejabat Pelaksana Pengadaan PLN meneliti isi kotak/tempat pemasukan Dokumen Penawaran dan menghitung
jumlah sampul penawaran yang masuk, kecuali surat pengunduran diri.
c. Pejabat Pelaksana Pengadaan membuka Sampul Dokumen Penawaran.
d. Pembukaan penawaran dilakukan di hadapan Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir serta disaksikan minimal
2 (dua) orang saksi dari wakil Calon Penyedia Barang/Jasa, untuk selanjutnya dibacakan serta dicatat dan
dijadikan lampiran Berita Acara Pembukaan Penawaran.
e. Dalam hal saksi dari wakil Calon Penyedia Barang/Jasa tidak ada, Pejabat Pelaksana Pengadaan PLN dapat
menunjuk saksi diluar dari Pejabat Pelaksana Pengadaan.
f. Perubahan penawaran hanya dapat dilakukan sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran.
g. Penarikan penawaran tidak dapat dilakukan setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran, apabila
dilakukan maka Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
h. Membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP), yang berisikan hal-hal dan data-data pokok yang
penting termasuk informasi yang diperoleh pada saat pembukaan penawaran.
i. Menandatangani BAPP bersama 2 (dua) orang saksi dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir atau yang
lainnya.
2. Penawaran dinyatakan Gugur apabila :
a. Disampaikan setelah melewati waktu yang telah ditentukan.
b. Tidak ditandatangani oleh pemimpin / direktur utama atau penerima kuasa dari pemimpin / direktur utama /
yang berhak mewakili kemitraan (pejabat dari perusahaan konsultan utama / lead firm);
c. Tidak diberi materai, cap dan tanggal pada surat penawaran;
d. Menyampaikan data dan dokumen yang palsu dan atau dipalsukan;
e. Tidak mengirimkan salah satu persyaratan administrasi dan/atau teknis yang telah ditetapkan;
f. Dokumen Penawaran yang disampaikan tidak sesuai dengan persyaratan administrasi dan/atau teknis yang
telah ditetapkan.

Pasal 14
EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN

1. Pelaksanaan evaluasi dokumen penawaran dilakukan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan terhadap semua
dokumen penawaran yang masuk, dan dapat dibantu oleh pihak lain sesuai keahlian baik internal maupun
eksternal PLN.
2. Evaluasi dokumen penawaran meliputi evaluasi administrasi, teknis, dan harga berdasarkan kriteria, metode, dan
tatacara evaluasi yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pelelangan/RKS.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 7


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

3. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi
yang ditetapkan dalam Dokumen Pelelangan/RKS, tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat.
4. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat meliputi :
a. Jenis penyimpangan yang berpengaruh terhadap hal-hal yang sangat substantif dan akan mempengaruhi
lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja/performance pekerjaan.
b. Adanya penawaran dari calon Penyedia Barang/Jasa dengan persyaratan tambahan di luar ketentuan Dokumen
Pelelangan/RKS yang akan menimbulkan persaingan tidak sehat dan/atau tidak adil di antara Calon Penyedia
Barang/Jasa yang memenuhi syarat.
5. Evaluasi Administrasi
Penawaran dinyatakan LULUS atau memenuhi persyaratan administrasi, apabila :
a. Syarat-syarat yang diminta berdasarkan Dokumen Pelelangan/RKS dipenuhi/dilengkapi dan isi setiap dokumen
benar serta dapat dipastikan bahwa dokumen penawaran ditandatangani oleh orang yang berwenang.
b. Jaminan penawaran memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Dokumen Pelelangan/RKS. Apabila ada hal-hal
yang kurang jelas dan/atau meragukan dalam jaminan penawaran perlu diklarifikasi dengan pihak yang terkait
tanpa mengubah substansi dari jaminan penawaran.
c. Apabila tidak memenuhi syarat administrasi (GUGUR), maka tidak dilakukan evaluasi harga dan evaluasi teknis.
6. Evaluasi Teknis
a. Pejabat Pelaksana Pengadaan melakukan evaluasi teknis terhadap semua penawaran yang memenuhi
persyaratan administrasi.
b. Penawaran teknis dinyatakan LULUS atau memenuhi persyaratan teknis, apabila spesifikasi teknis memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pelelangan/RKS dan dapat dipertanggungjawabkan.
c. Peserta Pelelangan yang LULUS dalam Evaluasi Administrasi dievaluasi lebih lanjut dokumen Penawaran
Teknisnya dengan Pembobotan Penilaian meliputi :
1) Proposal/ Metodologi Pelaksanaan 10 %
2) Kualifikasi Perusahaan 60 %
3) Pengalaman Perusahaan 30 %
Nilai Bobot Teknis 100 %
Dalam hal evaluasi teknis, Pejabat pelaksana pengadaan dapat melakukan verifikasi hal teknis kepada Calon
Pelaksana Pekerjaan
Penetapan Nilai Ambang Batas Kelulusan :
1) Nilai Ambang Batas Kelulusan untuk Bobot Teknis adalah 70;
2) Bagi penyedia jasa yang Nilai Bobot Teknisnya di bawah ambang batas kelulusan, maka dinyatakan
GUGUR;
3) Bagi penyedia jasa yang Nilai Bobot Teknisnya sama atau diatas nilai ambang batas kelulusan, maka
dinyatakan LULUS evaluasi Teknis dan dimasukkan dalam Peringkat Teknis;
7. Evaluasi Harga
a. Pejabat Pelaksana Pengadaan melakukan evaluasi harga terhadap semua penawaran yang LULUS atau
memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
b. Pejabat Pelaksana Pengadaan dapat melakukan koreksi aritmatik terhadap semua penawaran yang masuk.
Koreksi aritmatik dilakukan sebagai berikut :
1) Volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran disesuaikan dengan yang tercantum
dalam dokumen pengadaan;
2) Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan pekerjaan, maka dilakukan
pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
3) Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan
yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong;
4) Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan penawaran menjadi lebih tinggi atau lebih
rendah terhadap penawaran semula.
c. Harga penawaran yang paling menguntungkan PLN diberi bobot paling tinggi.
d. Berdasarkan hasil Evaluasi Harga, dibuat daftar penawaran yang dimulai dari urutan Nilai Bobot Harga
tertinggi.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 8


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

e. Untuk Evaluasi Harga Penawaran dilakukan untuk mengetahui kewajaran harga yang ditawarkan.
8. Nilai Akhir
Nilai Akhir adalah gabungan/kombinasi Nilai Bobot Teknis dan Nilai Bobot Harga dengan rumusan sebagai berikut :
Nilai Akhir = (Nilai Bobot Teknis x 20%) + (Nilai Bobot Harga x 80%)
9. Berita Acara Evaluasi
Berdasarkan evaluasi akhir disusun peringkat penyedia barang/jasa yang lulus evaluasi dan dituangkan dalam
Berita Acara Evaluasi;
10. Pembuktian Kualifikasi
Setelah ditetapkan peringkat teknis, pejabat pelaksana pengadaan melakukan klarifikasi kepada calon pemenang
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Sebelum ditunjuk sebagai pemenang, maka kepada peserta Pelelangan yang sudah lulus evaluasi akan
diundang untuk mencocokkan kembali dokumen yang pernah disampaikan kepada pejabat pelaksana dengan
menunjukkan aslinya.
b. Apabila dalam pembuktian kualifikasi ditemui hal-hal yang tidak benar/palsu, maka penyedia jasa dinyatakan
gugur dan dikenakan sanksi administrasi yaitu dimasukkan dalam daftar hitam perusahaan dalam jangka waktu
2 (dua) tahun dan sanksi perdata dan pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Dalam upaya untuk menunjang percepatan proses pemeriksaan dan evaluasi penawaran, Pemberi Tugas
dapat, atas kehendak atau pertimbangannya, meminta klarifikasi kepada Penawar atas penawarannya, dan
Penawar bersangkutan wajib memberikan tanggapan klarifikasi tersebut dalam batas waktu yang telah
ditetapkan.
d. Klarifikasi tersebut di atas tidak dimaksudkan untuk mencari, menawarkan, atau mengijinkan adanya
perubahan harga atau substansi penawaran.
e. Permintaan klarifikasi penawaran oleh Pemberi Tugas dan pemberian tanggapan oleh Penawar atas klarifikasi
tersebut dapat dilakukan secara tertulis atau tatap muka.
f. Hasil klarifikasi dituangkan dalam Berita Acara Klarifikasi yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
11. Laporan Evaluasi
Pejabat Pelaksana Pengadaan menyusun laporan hasil evaluasi sebagai dasar untuk usulan penetapan pemenang.

Pasal 15
KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI

1. Klarifikasi Penawaran
a. Tujuan Klarifikasi penawaran adalah untuk mengetahui kewajaran harga yang ditawarkan oleh calon
penyedia barang/jasa.
b. Klarifikasi tidak mengubah substansi penawaran atau harga dan bersifat rahasia.
c. Jika diperlukan dapat dilakukan site visit atau inspeksi ke lokasi Calon Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi
syarat.
2. Negosiasi Penawaran
a. Tujuan Negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan antara PLN dengan Calon Penyedia Barang/Jasa dalam
hal meningkatkan kualitas teknis, waktu pelaksanaan dan harga terbaik.
b. Proses Negosiasi teknis dan harga dilakukan apabila hanya terdapat 3 (tiga) atau kurang jumlah calon
penyedia barang/jasa yang LULUS evaluasi administrasi, teknis dan harga (baik semua penawaran di atas
ataupun dibawah HPS), maka proses pengadaan barang/jasa dilanjutkan dengan melakukan negosiasi teknis
dan harga kepada semua calon penyedia barang/jasa tersebut sesuai urutan/rangking mulai dari penawar
terendah untuk mendapatkan harga Perjanjian/Kontrak di bawah HPS, dengan tetap memperhatikan aspek
Good Corporate Governance (GCG).
c. Apabila proses negosiasi kepada penawar terendah urutan pertama tidak mencapai kesepakatan, maka
dilanjutkan dengan melakukan negosiasi kepada penawar terendah urutan berikutnya.
d. Hasil negosiasi dituangkan kedalam Berita Acara Negosiasi Harga (BANH) yang ditandatangani oleh Pejabat
Pelaksana Pengadaan PLN dan calon penyedia barang/jasa.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 9


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Pasal 16
USULAN PENETAPAN PEMENANG

1. Calon pemenang ditentukan atas dasar Nilai Akhir yang tertinggi dari penawaran yang telah dinyatakan lulus
persyaratan administrasi dan teknis sebagaimana dimaksud dalam dokumen ini.
2. Dalam hal dua peserta mempunyai Nilai Akhir atau Nilai Penawaran Harga yang sama, maka peserta yang
mempunyai Nilai Bobot Teknis lebih tinggi yang dinyatakan sebagai pemenang.
3. Hasil evaluasi tersebut akan dilaporkan kepada pejabat yang berwenang untuk menetapkan pemenang lelang;
4. Pejabat Pelaksana Pengadaan menyusun laporan hasil evaluasi sebagai dasar untuk usulan penetapan pemenang.
5. Keputusan pejabat yang berwenang tentang penetapan pemenang lelang akan diumumkan oleh Pejabat Pelaksana
Pengadaan;
6. Penyedia Barang/Jasa yang ditetapkan sebagai pemenang akan dibuatkan Surat Penunjukan oleh Pengguna
Barang/Jasa.

Pasal 17
PENETAPAN PEMENANG

1. Pemenang pengadaan ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa berdasarkan laporan evaluasi dari Pejabat Pelaksana
Pengadaan dan rekomendasi Value for Money Committee (bila diperlukan).
2. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang pengadaan adalah :
a. Dokumen Pelelangan/RKS beserta addendum (bila ada).
b. Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP).
c. Berita Acara laporan hasil evaluasi.
d. Berita Acara Negosiasi Harga.
e. Dokumen penawaran dari calon pemenang pengadaan dan cadangan calon pemenang.
f. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang pengadaan dan mengakibatkan
penawaran/jaminan penawaran habis masa berlakunya, maka diminta kepada seluruh Calon Penyedia
Barang/Jasa pengadaan untuk memperpanjang surat penawaran dan jaminan penawaran.

Pasal 18
PENGUMUMAN PEMENANG

1. Pemenang pengadaan akan diumumkan dan diberitahukan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan kepada para Calon
Penyedia Barang/Jasa.
2. Dalam hal masa berlaku Jaminan Penawaran diperkirakan berakhir sebelum Pengumuman Pemenang, maka paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum berakhirnya masa berlaku Jaminan Penawaran tersebut, Pejabat Pelaksana
Pengadaan dapat meminta Calon Penyedia Barang/Jasa untuk memperpanjang Jaminan Penawaran. Dalam hal
Calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang Jaminan Penawaran setelah diminta oleh Pejabat
Pelaksana Pengadaan, maka Calon Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran
dikembalikan.
3. Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah diumumkan sebagai Calon Pemenang tidak bersedia
memperpanjang Jaminan Penawaran sampai dengan penandatanganan Perjanjian/Kontrak, maka Penyedia
Barang/Jasa tersebut dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
4. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa penawarannya masih berlaku atau sampai
dengan Perjanjian/Kontrak ditandatangani, maka Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
5. Bagi Peserta Pelelangan yang tidak menang dapat mengambil Jaminan Penawarannya kembali.

Pasal 19
SANGGAHAN

1. Untuk menjamin adanya transparansi dan perlakuan yang sama (equal treatment) dalam setiap Pengadaan
Barang/Jasa, maka Calon Penyedia Barang/Jasa yang berkeberatan atas pengumuman pemenang pengadaan

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 10


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

berhak untuk mengajukan sanggahan secara tertulis disertai bukti-bukti kepada Pejabat Pelaksana Pengadaan
disertai Pakta Integritas dari penyanggah.
2. Sanggahan hanya yang berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan pengadaan dengan prosedur atau tata cara
pengadaan dalam Dokumen Pelelangan/RKS.
3. Sanggahan dapat diterima apabila diajukan dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak
diumumkannya Pemenang Pengadaan.
4. Pejabat Pelaksana Pengadaan wajib menyampaikan jawaban atas sanggahan tersebut selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan sanggahan.
5. Dalam hal sanggahan ditolak oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan, maka calon Penyedia barang/jasa dapat
mengajukan sanggah banding kepada Pengguna Barang/Jasa disertai bukti-bukti terjadinya penyimpangan
terhadap ketentuan-ketentuan pengadaan.
6. Sanggah Banding diajukan kepada Pengguna Barang/Jasa dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak
diterimanya jawaban sanggah.
7. Pengguna Barang/Jasa wajib menyampaikan jawaban atas sanggah banding tersebut selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan sanggah banding.
8. Jawaban sanggah banding dari Pengguna Barang/Jasa bersifat final dan mengikat.
9. Sanggahan dapat diterima dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Apabila pelaksanaan pengadaan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Dokumen
Pelelangan/RKS, maka dilakukan pemasukan ulang penawaran dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang sama.
b. Apabila terjadi rekayasa antara pihak internal PLN dengan Calon Penyedia Barang/Jasa yang merugikan Calon
Penyedia Barang/Jasa lainnya, maka diambil tindakan sesuai dengan Peraturan Disiplin Pegawai serta
menggugurkan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang terlibat dalam rekayasa tersebut dan
memasukkan Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut ke dalam Daftar Hitam (Black List) PLN.
10. Sanggahan yang disampaikan pihak lain diluar Calon Penyedia Barang/Jasa tidak akan dijawab.
11. Calon Penyedia Barang/Jasa yang menggunakan pihak lain untuk menyampaikan sanggahan dan/atau
mempengaruhi pihak PLN, akan menjadi catatan itikad tidak baik atas Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut di DPT.
12. Sanggah dan Sanggah Banding tidak menghentikan Proses Pengadaan Barang/Jasa.
13. Sanggah banding yang dinyatakan tidak benar akan menjadi catatan tidak beritikad baik atas kinerja penyanggah
di DPT.

Pasal 20
PENUNJUKAN PEMENANG

1. Pengguna Barang/Jasa mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), dengan ketentuan :
a. Tidak ada sanggahan atau sanggah banding dari Calon Penyedia Barang/Jasa.
b. Sanggahan yang diterima Pejabat Pelaksana Pengadaan dalam masa sanggah ternyata tidak benar.
c. Sanggah banding yang diterima Pengguna Barang/Jasa dalam masa sanggah banding ternyata tidak benar.
d. Sanggahan yang diterima melewati waktu masa sanggah; atau
e. Sanggah banding diterima melewati waktu masa sanggah banding.
2. Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa wajib menerima keputusan tersebut.
Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri maka jaminan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang
bersangkutan dicairkan dan menjadi milik PLN serta dimasukkan dalam Daftar Hitam (Black List) PLN, dan dapat
dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan pertama yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa mengundurkan
diri atau tidak dapat memenuhi persyaratan sesuai Dokumen Pelelangan/RKS, maka penunjukan Penyedia
Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa urutan kedua (apabila ada) sesuai dengan harga
penawarannya, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Penetapan pemenang pengadaan urutan kedua tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa.
b. Masa berlaku penawaran dan Jaminan Penawaran Calon Pemenang Pengadaan urutan kedua masih berlaku
atau sudah diperpanjang masa berlakunya atau apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang
masa berlaku penawaran dan menyerahkan Jaminan Penawaran yang baru.
4. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan kedua mengundurkan diri atau tidak dapat memenuhi persyaratan
sesuai Dokumen Pelelangan/RKS, maka penunjukan Penyedia Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon
Pemenang urutan ketiga (apabila ada) sesuai dengan harga penawarannya, dengan ketentuan :

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 11


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

a. Penetapan Pemenang Pengadaan urutan ketiga tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa.
b. Masa berlaku penawaran dan Jaminan Penawaran Calon Pemenang Pengadaan urutan ketiga masih berlaku
atau sudah diperpanjang masa berlakunya atau apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang
masa berlaku penawaran dan menyerahkan Jaminan Penawaran yang baru.
c. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan ketiga mengundurkan diri, maka Pengadaan dinyatakan GAGAL.
5. SPPBJ dibuat setelah masa sanggah dilewati dan segera disampaikan kepada Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk.
6. Bagi Peserta Pelelangan yang tidak menang dapat mengambil Jaminan Penawarannya kembali.

Pasal 21
PENARIKAN DIRI PESERTA PELELANGAN

1. Penarikan diri sebagai peserta pelelangan hanya dapat dilakukan sebelum pemasukan dokumen penawaran.
2. Penarikan diri setelah pembukaan penawaran mengakibatkan Jaminan Penawaran yang telah diserahkan akan
dicairkan dan menjadi milik PT. PLN (Persero).
3. Peserta pelelangan yang dinyatakan sebagai pemenang wajib menerima penunjukan sebagai pelaksana pekerjaan
ini dan apabila mengundurkan diri maka Jaminan Penawaran yang telah diserahkan akan dicairkan dan menjadi
milik PT. PLN (Persero). Disamping jaminan penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan kepada Kas
PLN, Penyedia Barang/Jasa tersebut didaftarkan dalam Daftar Hitam (black list) PLN dan tidak diperkenankan ikut
serta dalam Pengadaan Barang/Jasa di PLN dalam jangka waktu 2 (dua) tahun kecuali alasan pengunduran diri
tersebut dapat diterima secara objektif oleh Pengguna Barang/Jasa.

Pasal 22
PENGADAAN GAGAL DAN PENGADAAN ULANG

1. Pejabat Pelaksana Pengadaan dan Wakil Pengguna Barang/Jasa melakukan upaya agar pengadaan tidak gagal,
dengan melakukan langkah sesuai professional judgement, antara lain negosiasi langsung dengan Calon Penyedia
Barang/Jasa peserta pengadaan atau Penunjukan Langsung ke BUMN/Anak Perusahaan PLN/Anak Perusahaan
BUMN/Perusahaan Terafiliasi PLN/Perusahaan Terafiliasi BUMN.
2. Dalam hal langkah tersebut tidak dapat dilakukan, maka Pejabat Pelaksana Pengadaan dan Wakil Pengguna
Barang/Jasa dapat mengajukan justifikasi kepada Pengguna Barang/Jasa melalui review dan rekomendasi Value for
Money Committee (bila diperlukan) untuk menyatakan Pengadaan Gagal.
3. Pengguna Barang/Jasa menyatakan Pengadaan Gagal, dalam hal :
a. Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil mencapai kesepakatan.
b. Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
c. Terjadi perubahan rencana kerja dan mengakibatkan perubahan kebutuhan barang/jasa.
d. Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil menurunkan harga penawaran maksimal sama dengan HPS.
e. Adanya indikasi kuat terjadi persaingan usaha yang tidak sehat.
f. Adanya indikasi terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
g. Sanggahan dari Calon Penyedia Barang/Jasa ternyata benar.
h. Berdasarkan rekomendasi dari Value for Money Committee atas usulan Pejabat Pelaksana Pengadaan,
Pengguna Barang/Jasa, Pejabat Pengawasan, atau Pejabat lain yang terkait.
i. Akibat adanya penetapan pengadilan.
4. Pejabat Pelaksana Pengadaan wajib menyampaikan pemberitahuan Pengadaan Gagal kepada Calon Penyedia
Barang/Jasa.
5. Setelah ditetapkan Pengadaan Gagal, maka Pengguna Barang/Jasa menugaskan Pejabat Pelaksana Pengadaan
untuk melakukan pengadaan ulang, dengan atau tanpa revisi Dokumen Pelelangan/RKS untuk disesuaikan dengan
penyebab Pengadaan Gagal.
6. Dalam hal terjadi revisi Dokumen Pelelangan/RKS, maka revisi Dokumen Pelelangan/RKS dilakukan oleh Pejabat
Perencana Pengadaan.
7. Pengguna Barang/Jasa tidak memberikan ganti rugi kepada Calon Penyedia Barang/Jasa apabila penawarannya
ditolak atau pengadaan dinyatakan gagal.
8. Apabila Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan gagal, Pejabat Pelaksana Pengadaan setelah mendapatkan persetujuan
dari Pengguna Barang/Jasa dapat melakukan :

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 12


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

a. Penunjukan Langsung ke BUMN/Anak Perusahaan PLN/Anak Perusahaan BUMN/Perusahaan Terafiliasi


PLN/Perusahaan Terafiliasi BUMN; atau
b. Melakukan Pengadaan Barang/Jasa ulang sesuai tahapan Pengadaan Barang/Jasa dengan atau tanpa
mengubah Dokumen Pelelangan/RKS.
c. Dalam hal setelah dilakukan pengadaan ulang masih tetap tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan,
maka Pengguna Barang/Jasa memutuskan proses Pengadaan Barang/Jasa dihentikan.

Pasal 23
CONTRACT DISCUSSED AGREEMENT (CDA)

1. Diskusi Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan dalam rangka membuat konsep Perjanjian/Kontrak yang mutakhir.
2. Kesepakatan diskusi kontrak dapat dilaksanakan sepanjang tidak berpengaruh terhadap hasil evaluasi yang
dilakukan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
3. Kesepakatan diskusi kontrak dilaksanakan setelah diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa dan
sebelum ditandatanganinya kontrak antara Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa.
4. Diskusi Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan setelah rekomendasi dari Value for Money Committee (bila diperlukan)
untuk menunjuk pemenang dan sebelum dilakukan penandatanganan Perjanjian/Kontrak.
5. Kesepakatan diskusi kontrak bersifat final dan akan dituangkan di dalam Perjanjian/Kontrak.
6. Pejabat Pelaksana Pengadaan harus memastikan tidak ada konflik kepentingan.
7. Beberapa hal berikut dapat didiskusikan dan dinegosiasikan sebelum penandatanganan Perjanjian/Kontrak antara
lain :
a. Aspek Teknis : garansi, after sale service, life cycle support maintenance agreements, quality output issues.
b. Syarat khusus : jenis jaminan, asuransi, jadwal pembayaran.
c. Manajemen informasi : frekuensi dan isi dari laporan; kriteria penerimaan suatu kemajuan (milestones).
d. Jadwal/Time frames : durasi Perjanjian/Kontrak, key milestones, delivery dates, response times.
e. Insentif kinerja : cost incentives, delivery incentives, quality incentives.
f. Personalia : key team members, focal points, subcontracting arrangements.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 13


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BAB III
DOKUMEN PENAWARAN

Pasal 24
PERSYARATAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Penyampaian Dokumen Penawaran


a. Metode penyampaian Dokumen Penawaran yaitu dengan sistem Satu Tahap Satu Sampul.
b. Calon Penyedia Barang/Jasa mengajukan dokumen penawaran (administrasi, teknis dan harga) yang
dimasukkan ke dalam Satu Sampul tertutup dan bersifat rahasia.
c. Dokumen penawaran yang diajukan oleh penyedia jasa masing-masing sebanyak 2 (dua) rangkap, terdiri dari 1
(satu) rangkap dokumen asli dan 1 (satu) rangkap dokumen kopi;
d. Harga penawaran dalam Dokumen Penawaran dicantumkan dengan jelas dalam angka dan huruf;
e. Semua biaya dalam dokumen penawaran harus dalam bentuk Rupiah dan menggunakan bahasa Indonesia.
f. Dokumen Penawaran beserta seluruh korespondensi tertulis menggunakan Bahasa Indonesia.
g. Dokumen penunjang dan literatur cetak lainnya yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat menggunakan
Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran atas penawaran yang
disampaikan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, maka yang menjadi acuan adalah dokumen dalam
Bahasa Indonesia.
h. Dokumen penawaran sudah memperhitungkan semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang harus
dikeluarkan oleh calon penyedia barang/jasa untuk pelaksanaan paket pekerjaan ini.
i. Dokumen Penawaran disusun, diberi penyekat pembatas, dibundel rapi dan pada sampul tersebut ditulis
“DOKUMEN PENAWARAN” dengan mencantumkan jenis pekerjaan dan nama serta alamat penyedia jasa;
j. Penawaran bersifat rahasia dan dimasukkan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan ke dalam
tempat yang telah disediakan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
k. Dokumen Penawaran wajib disampaikan pada waktu yang telah ditentukan.
l. Dalam hal Dokumen Penawaran diterima melalui PT POS atau jasa pengiriman, pada Sampul luarnya diberi
catatan tanggal dan jam penerimaan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
m. Dokumen Penawaran yang diterima setelah batas akhir pemasukan dokumen penawaran, tidak diikutsertakan
dan akan diberitahukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa untuk diambil kembali.
2. Sampul Dokumen Penawaran
a. Sampul dokumen penawaran ditutup, dilem rapat dan tidak tembus pandang.
b. Contoh penulisan pada Sampul sebagai berikut dengan bertuliskan sesuai contoh dibawah ini dilengkapi
nama dan alamat pengirim, tertutup/dilem dan tidak tembus baca.
Contoh Sampul :

DOKUMEN PENAWARAN
Pekerjaan : ...................................
RKS No. : ...................................

Pengirim : PT/CV.........................
ASLI/ COPY Alamat : ...................................

BAGIAN MUKA KEPADA YTH :


PT. PLN (PERSERO) WIL PAPUA & PAPUA BARAT
JL. AHMAD YANI No.18, JAYAPURA
Up. Pejabat Pelaksana Pengadaan Barang/jasa

SAMPUL HARUS DITUTUP DAN


BAGIAN BELAKANG DILEM RAPAT

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 14


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

3. Isi Sampul Dokumen Penawaran


Berkas Sampul berisi 2 bendel berkas Administrasi dan Teknik yang masing-masing terdiri dari 1 (satu) bendel
“Asli” dan 1 (satu) bendel “Kopi”.
a. Kelengkapan dokumen penawaran antara lain terdiri dari data administrasi, teknis dan penawaran harga :
1) Dokumen Penawaran Administrasi
Lampiran-lampiran yang harus disertakan dalam Dokumen Penawaran Administrasi dan disusun sesuai
urutan sebagai berikut :
a) Fotocopy - Akta Pendirian Perusahaan dan perubahannya yang terakhir, yang sudah mendapatkan
pengesahan Kehakiman.
b) Fotocopy - Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) dan atau Surat Keterangan Domisili Perusahaan, sesuai
dengan kedudukan/lokasi perusahaan.
c) Fotocopy - Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).
d) Fotocopy - Sertifikat Kompetensi dan Kualifikasi Perusahaan dari KADIN atau ARDIN.
e) Fotocopy - Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK).
f) Fotocopy - Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK).
g) Fotocopy - Sertifikat Badan Usaha (SBU)
h) Fotocopy - Surat Ijin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (SIUJPTL)
i) Fotocopy - Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atau Surat Keterangan Terdaftar (SKT).
j) Fotocopy - Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dari Dirjen Pajak.
k) Fotocopy - Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
l) Fotocopy - Bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun
terakhir.
m) Fotocopy - Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 29 atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir.
n) Fotocopy - Perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat representasi persekutuan dan pihak
yang mewakili persekutuan (dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa berbentuk persekutuan usaha atau
partnership).
o) Fotocopy - Surat Perjanjian Konsorsium jika penawaran harga melakukan konsorsium.
p) Surat Pakta Integritas; bermeterai, tanda tangan dan cap perusahaan (contoh pada lampiran 1)
q) Surat Pernyataan Minat, bermeterai, tanda tangan dan cap perusahaan (contoh pada lampiran 2).
r) Daftar susunan pemilikan modal dan susunan pengurus perusahaan; bermeterai, tanda tangan dan cap
perusahaan (contoh pada lampiran 3).
s) Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen; bermeterai, tanda tangan dan cap perusahaan (contoh pada
lampiran 4).
t) Surat Pernyataan Tidak Keberatan Pelelangan Batal; bermeterai, tanda tangan dan cap perusahaan
(contoh pada lampiran 5).
u) Surat Pernyataan Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut atau tidak dinyatakan pailit,
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau Direksi yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, tidak dalam sengketa maupun menjalani
sanksi di lingkungan PT PLN (Persero) dan tidak masuk dalam daftar Penyedia Barang/Jasa yang terkena
daftar hitam (blacklist); bermeterai, tanda tangan dan cap perusahaan (contoh pada lampiran 6).
v) Surat Kuasa bermaterai cukup dari penanggung jawab/direktur/pimpinan perusahaan kepada yang
dikuasakan dalam hal surat penawaran ditandatangani oleh penerima kuasa bertanggal, bermaterai Rp.
6.000,- dan cap perusahaan.
w) Fotocopy - Neraca Perusahaan terakhir tahun 2014-2015 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik. Untuk
neraca yang sedang dalam proses audit dapat melampirkan surat keterangan dari auditor (Asli) dan
melampirkan copy neraca tahun terakhir yang telah di audit.
x) Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank bahwa pekerjaan ini sehingga dapat dibiayai 100% dari
nilai penawaran, terdiri dari kemampuan keuangan perusahaan dan dukungan dari bank.
y) Surat Referensi dari Bank.
z) Formulir Isian Penilaian Kualifikasi, bermeterai, tanda tangan dan cap Perusahaan (contoh pada
lampiran 7)
.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 15


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

2) Dokumen Penawaran Teknis :


a) Daftar pengalaman pekerjaan yang pernah dan atau sedang dilakukan minimal 3 (tiga) tahun pada
kategori pekerjaan yang sejenis atau setara yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan.
b) Schedule atau Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan; dengan batas maksimal pelaksanaan pekerjaan selama
90 (Sembilan puluh) hari kalender.
c) Surat Dukungan dari pabrikan atau vendor atau agen atau distributor (berlokasi di dalam maupun luar
negeri) dan memiliki kemampuan telusur (traceability) yang jelas terhadap barang yang disuplay
3) Dokumen Penawaran Harga :
a) Surat Penawaran;
1. Surat penawaran dibuat dalam rangkap 2 (dua), 1 (satu) asli bermaterai Rp 6.000,- dan 1 (satu)
lainnya copyan (contoh pada lampiran 8).
2. Harga yang ditawarkan adalah loko PT PLN (Persero) Area Jayapura, Area Biak, Area Manokwari
dan Area Timika atau lokasi yang ditetapkan.
3. Harga penawaran harus jelas dan yang tertera dalam angka harus sama dengan yang tertera dalam
huruf, jika tidak sama maka yang dipakai adalah yang sesuai dengan huruf.
4. Dalam hal terjadi perbedaan angka maupun huruf antara surat penawaran dan Rincian Anggaran
Biaya (RAB) maka yang dipakai adalah RAB.
5. Surat penawaran harus diketik rapi diatas kertas surat berkop perusahaan yang bersangkutan,
bermaterai cukup, bertanggal, ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan atau yang
dikuasakan dan dicap perusahaan.
6. Jika yang menandatangani bukan direktur, maka harus disertakan Surat Kuasa yang bermaterai
cukup, bertanggal, ditandatangani dan bercap perusahaan.
7. Masa berlakunya Surat Penawaran harga adalah minimum 30 (Tiga Puluh) hari kalender terhitung
sejak tanggal Pembukaan Surat Penawaran.
8. Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan ini mengikat sampai dengan 90 (Sembilan puluh) hari kalender
terhitung mulai sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian/Kontrak dan dapat diperpanjang atas
kesepakatan kedua belah pihak.
b) Rincian Anggaran dan Biaya (RAB);
1. Rincian Anggaran dan Biaya (RAB) dibuat dalam rangkap 2 (dua), 1 (satu) asli bermaterai Rp 6.000,-
dan 1 (satu) lainnya copyan.
2. RAB mengacu pada Bill Of Quantity (lihat lampiran 9)
3. Harga yang ditawarkan adalah loko PT PLN (Persero) Area Jayapura, Area Biak, Area Manokwari
dan Area Timika atau lokasi yang ditetapkan.
4. RAB harus jelas dan yang tertera dalam angka harus sama dengan yang tertera dalam huruf, jika
tidak sama maka yang dipakai adalah yang sesuai dengan huruf.
5. RAB harus diketik rapi diatas kertas surat berkop perusahaan yang bersangkutan, bermaterai cukup,
bertanggal, ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan atau yang dikuasakan dan dicap
perusahaan.
6. Jika yang menandatangani bukan direktur, maka harus disertakan Surat Kuasa yang bermaterai
cukup, bertanggal, ditandatangani dan bercap perusahaan.
c) Jaminan Penawaran; dengan nilai nominal minimal 1% (satu persen) dari nilai total penawaran dan
masa berlaku jaminan penawaran sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa
berlaku penawaran atau minimum 60 (Enam puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal pembukaan
Surat penawaran. Jaminan penawaran yang disampaikan harus disertai Surat Keterangan Klarifikasi
Penjaminan dari Pihak Penjamin. Ketentuan jaminan penawaran dapat dilihat lebih jelas pada BAB IV.
4. Kelengkapan Dokumen
a. Meterai yang dibubuhkan adalah sesuai ketentuan yang berlaku;
b. Penandatanganan dokumen penawaran dilakukan oleh pimpinan/direktur yang namanya tercantum dalam
akte pendirian atau perubahan terakhirnya, atau kepala cabang Perusahaan yang diangkat oleh Pimpinan
Perusahaan;
c. Ketidaklengkapan lampiran dokumen administrasi, penawaran harga dan kelengkapan dokumen (meterai, cap
perusahaan, tanda tangan) akan menggugurkan penawaran;
d. Ketidaklengkapan lampiran dokumen teknis tidak menggugurkan penawaran.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 16


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BAB IV
JAMINAN-JAMINAN

Pasal 25
KETENTUAN JAMINAN PENAWARAN

1. Khusus untuk jaminan penawaran, dapat diterbitkan oleh Bank Umum (kecuali Bank CIMB NIAGA), Lembaga
Pembiayaan Eksport Indonesia atau Perusahaan Asuransi yang mempunyai program Surety Bond dan dinyatakan
lulus atau diakui oleh Direksi PT PLN (Persero).
Adapun Perusahaan Asuransi yang mempunyai program Surety Bond dan dinyatakan lulus atau diakui oleh Direksi
PT PLN (Persero) berdasarkan Surat PT PLN (Persero) Kantor Pusat nomor 2058/548/DIR/2014 tanggal 15 April
2014 diantaranya adalah :

BATASAN NILAI
KLASIFIKASI NAMA PERUSAHAAN
KONTRAK
I PT. ASURANSI KREDIT INDONESIA (ASKRINDO) Semua Nilai
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk
PT. ASURANSI TUGU KRESNA PRATAMA
PT. ASURANSI UMUM VIDEI
PT. ASURANSI CENTRAL ASIA
PT. ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO)
PT. ASURANSI MEGA PRATAMA
PT. ASURANSI JASA RAHARJA PUTERA
II PT. ASURANSI PAROLAMAS s/d Rp 200 Milyar
PT. ASURANSI WAHANA TATA
PT. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA, Tbk
PT. BOSOWA ASURANSI
PT. ASURANSI INTRA ASIA
PT. ASURANSI RAYA
III PT. ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA s/d Rp 100 Milyar
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA, Tbk

2. Jaminan penawaran yang disampaikan harus sesuai format Garansi Bank Jaminan Penawaran (Lampiran 10)
3. Nilai Jaminan Penawaran ditetapkan nominal minimal sebesar 1 % (satu persen) dari nilai penawaran.
4. Besarnya nilai jaminan dicantumkan dalam angka dan huruf.
5. Tercantum nama Pengguna Barang/Jasa yang menerima jaminan.
6. Masa berlaku jaminan penawaran sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa berlaku
penawaran atau minimum 60 (enam puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal Pembukaan Surat Penawaran.
7. Jaminan penawaran yang disampaikan harus disertai Surat Keterangan Klarifikasi Penjaminan dari Pihak
Penjamin.
8. Jaminan Penawaran akan dikembalikan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa setelah dikeluarkan Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), kecuali :
a. Untuk Pemenang Pengadaan ditukar dengan Surat Jaminan Pelaksanaan pada saat akan menandatangani
Perjanjian/Kontrak.
b. Untuk Calon Pemenang urutan kedua dan seterusnya akan dikembalikan setelah Perjanjian/Kontrak
ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk.
9. Dalam hal masa berlaku Jaminan Penawaran diperkirakan berakhir sebelum Pengumuman Pemenang, maka paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum berakhirnya masa berlaku Jaminan Penawaran tersebut, Pejabat Pelaksana
Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat dapat meminta calon Penyedia Barang/Jasa untuk
memperpanjang Jaminan Penawaran. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang
Jaminan Penawaran setelah diminta oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan
Papua Barat maka calon Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran
dikembalikan.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 17


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

10. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa yang telah diumumkan sebagai calon Pemenang tidak bersedia
memperpanjang Jaminan Penawaran sampai dengan penandatanganan Perjanjian/Kontrak, maka calon Penyedia
Barang/Jasa tersebut dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
11. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa penawarannya masih berlaku atau sampai
dengan Perjanjian/Kontrak ditandatangani, maka Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
12. Jaminan Pelaksanaan harus diserahkan ke Pejabat Pelaksana Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan
Papua Barat sebelum penandatanganan Perjanjian/Kontrak, dan dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa tidak
bersedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan Perjanjian/Kontrak maka calon Penyedia
Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri serta Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
13. Persyaratan klaim jaminan, sesuai dengan yang tercantum didalam surat jaminan.
14. Jaminan Penawaran tidak dipersyaratkan untuk Nilai Penawaran pekerjaan sampai dengan Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).

Pasal 26
KETENTUAN JAMINAN PELAKSANAAN

1. Khusus untuk Jaminan Pelaksanaan atau Bank Garansi diterbitkan oleh Bank Umum yang telah dinyatakan lulus
oleh Direksi PLN kecuali Bank CIMB NIAGA (sesuai Surat Pemberitahuan dari PLN Pusat no.3333/041/DIR/2013
tanggal 13 Mei 2013).
2. Jaminan pelaksanaan yang disampaikan harus sesuai format Garansi Bank Jaminan Pelaksanaan (lampiran 11).
3. Jaminan Pelaksanaan pada prinsipnya untuk menjamin unjuk kerja (performance) dari Barang/Jasa yang
diperjanjikan.
4. Jaminan Pelaksanaan harus dicantumkan didalam Perjanjian/Kontrak.
5. Jaminan Pelaksanaan minimal sebesar 5% (lima persen) dari Nilai Perjanjian/Kontrak, yang dikenakan pada saat
penandatanganan Perjanjian/Kontrak dan diserahkan ke Pengguna barang/jasa PT PLN (Persero) Wilayah Papua
dan Papua Barat.
6. Besarnya nilai jaminan dicantumkan dalam angka dan huruf.
7. Tercantum nama Pengguna Barang/Jasa yang menerima jaminan.
8. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan Perjanjian/Kontrak
sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa pelaksanaan Perjanjian/Kontrak berakhir (Serah
Terima Pekerjaan Akhir atau Final Acceptance Certificate atau setelah melewati masa garansi pekerjaan).
9. Jaminan pelaksanaan yang disampaikan harus disertai Surat Keterangan Klarifikasi Penjaminan dari Pihak
Penjamin.
10. Jaminan Pelaksanaan diserahkan minimal pada saat Perjanjian/Kontrak ditandatangani dan dapat dikembalikan
setelah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Akhir atau Final Acceptance Certificate (FAC) atau setelah melewati
masa garansi pekerjaan.
11. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan Perjanjian/Kontrak maka calon Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri serta
Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
12. Pada saat jaminan pelaksanaan diterima oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan maka jaminan penawaran yang
bersangkutan akan segera dikembalikan.
13. Jaminan Pelaksanaan bersifat tanpa syarat (unconditional) dan tidak dapat dialihkan (non-transferable).
14. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan menjadi milik PLN apabila Penyedia Barang/Jasa melakukan wanprestasi dan
dilakukan pemutusan Perjanjian/Kontrak.
15. Dalam hal terjadi perpanjangan waktu penyelesaian Pekerjaan atas dasar kesepakatan kedua belah pihak yang
dituangkan dalam Amandemen/Adendum Kontrak maka Penyedia Barang/Jasa wajib memperpanjang masa
berlaku jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan Amandemen/Adendum
Kontrak sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa pelaksanaan Amandemen/Adendum Kontrak
berakhir (Serah Terima Pekerjaan Akhir atau Final Acceptance Certificate atau setelah melewati masa garansi
pekerjaan).
16. Dalam hal terjadi pekerjaan tambah yang mengakibatkan perubahan nilai kontrak atas dasar kesepakatan kedua
belah pihak yang dituangkan dalam Amandemen/Adendum Kontrak maka Penyedia Barang/Jasa wajib
memperpanjang masa berlaku jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan
Amandemen/Adendum Kontrak sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa pelaksanaan

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 18


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Amandemen/Adendum Kontrak berakhir (Serah Terima Pekerjaan Akhir atau Final Acceptance Certificate atau
setelah melewati masa garansi pekerjaan) begitu juga dengan nilai nominal jaminan pelaksanaan.
17. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang Jaminan Pelaksanaan setelah diminta oleh PT PLN
(Persero) maka Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan
menjadi milik PLN.
18. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa Perjanjian/Kontrak masih berlaku maka Jaminan
Pelaksanaan dicairkan dan menjadi milik PLN.
19. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan menjadi milik PLN dalam hal :
a. Penyedia Barang/Jasa melakukan wanprestasi dan dilakukan pemutusan Perjanjian/Kontrak.
b. Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa Perjanjian/Kontrak atau Amandemen/Adendum Kontrak
masih berlaku.
c. Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang Jaminan Pelaksanaan setelah diminta oleh PT PLN
(Persero) maka Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri.
20. Persyaratan klaim jaminan, sesuai dengan yang tercantum didalam surat jaminan.
21. Jaminan Pelaksanaan tidak dipersyaratkan untuk Nilai Perjanjian/Kontrak pekerjaan sampai dengan Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Pasal 27
KETENTUAN JAMINAN PEMELIHARAAN

1. Jaminan Pemeliharaan (maintenence bond) atau Bank Garansi diterbitkan oleh Bank Umum / Bank Asing yang
beroperasi di indonesia kecuali bank perkrediatan rakyat dan perusahaan asuransi
2. Jaminan pemeliharaan yang disampaikan harus sesuai format Garansi Bank Jaminan Pemeliharaan (lampiran 12).
3. Jaminan Pemeliharaan pada prinsipnya memuat kesanggupan penyedia barang dan jasa untuk membayar
sejumlah uang kepada pengguna barang/jasa apabila penyedia barang/jasa tidak sanggup memperbaiki
kerusakan-kerusakan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai sesuai yang diperjanjikan dalam kontrak.
4. Jaminan Pemeliharaan harus dicantumkan didalam Perjanjian/Kontrak.
5. Jaminan Pemeliharaan minimal sebesar 5% (lima persen) dari Nilai Perjanjian/Kontrak, yang dikenakan pada
saat penandatanganan Perjanjian/Kontrak dan diserahkan ke Pengguna barang/jasa PT PLN (Persero) Wilayah
Papua dan Papua Barat.
6. Besarnya nilai jaminan dicantumkan dalam angka dan huruf.
7. Tercantum nama Pengguna Barang/Jasa yang menerima jaminan.
8. Jaminan Pemeliharaan berlaku sejak ditanda tangani Berita Acara Serah Terima Perkerjaan Pertama sampai
dengan pada saat masa pemeliharaan selesai.
9. Jangka waktu jaminan pemeliharaan akan ditentukan oleh Pengguna Barang/Jasa sesuai kualifikasi dan spesifikasi
suatu pekerjaan.
10. Jaminan Pemeliharaan diserahkan minimal sebelum batas waktu jaminan pelaksanaan Perjanjian/Kontrak berakhir
dan dapat dikembalikan setelah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Akhir atau Final Acceptance Certificate (FAC)
atau setelah melewati masa garansi pekerjaan.
11. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebelum
penandatanganan Perjanjian/Kontrak maka calon Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri serta
Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
12. Pada saat jaminan pemeliharaan diterima oleh Pengguna Barang/jasa maka jaminan pelaksanaan yang
bersangkutan akan dikembalikan setelah pekerjaan dinyatakan selesai dan dikembalikan oleh Pengguna
Barang/jasa.
13. Jaminan Pemeliharaan bersifat tanpa syarat (unconditional) dan tidak dapat dialihkan (non-transferable).
14. Jaminan Pemeliharaan dicairkan dan menjadi milik PLN apabila Penyedia Barang/Jasa melakukan wanprestasi dan
dilakukan pemutusan Perjanjian/Kontrak.
15. Dalam hal terjadi perpanjangan waktu penyelesaian Pekerjaan atas dasar kesepakatan kedua belah pihak yang
dituangkan dalam Amandemen/Adendum Kontrak maka Penyedia Barang/Jasa wajib memperpanjang masa
berlaku jaminan pemeliharaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan Amandemen/Adendum
Kontrak sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa pelaksanaan Amandemen/Adendum Kontrak
berakhir (Serah Terima Pekerjaan Akhir atau Final Acceptance Certificate atau setelah melewati masa garansi
pekerjaan).

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 19


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

16. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang Jaminan Pemeliharaan setelah diminta oleh
Pengguana Barang/jasa maka Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Pelaksanaan
dicairkan dan menjadi milik PLN.
17. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa Perjanjian/Kontrak masih berlaku maka Jaminan
Pemeliharaan dicairkan dan menjadi milik PLN.
18. Jaminan Pemeliharaan dicairkan dan menjadi milik PLN dalam hal :
a. Penyedia Barang/Jasa melakukan wanprestasi dan dilakukan pemutusan Perjanjian/Kontrak.
b. Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa Perjanjian/Kontrak atau Amandemen/Adendum Kontrak
masih berlaku.
c. Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang Jaminan Pemeliharaan setelah diminta oleh PT PLN
(Persero) maka Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri.
19. Persyaratan klaim jaminan, sesuai dengan yang tercantum didalam surat jaminan.
20. Jaminan Pemeliharaan tidak dipersyaratkan untuk Nilai Perjanjian/Kontrak pekerjaan sampai dengan Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 20


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BAB V
SYARAT TEKNIS

Pasal 28
BARANG DAN PERALATAN KERJA

1. Penyedia Barang/Jasa memiliki kemampuan menyediakan Barang, Peralatan Kerja dan Tenaga Kerja yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
2. Peralatan kerja dan tenaga kerja yang dalam penilaian Direksi Pekerjaan perlu ditambah atau diganti harus segera
dipenuhi atas permintaan tertulis dari Direksi pekerjaan.

Pasal 29
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2) DAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

1. Kegiatan Pencegahan Terjadinya Kecelakaan Kerja


1.1 Pencegahan Kondisi 8erbahaya ("Unsafe Condition)
Mitra Kerja wajib melakukan pengendalian teknis terhadap adanya kondisi berbahaya (unsafe condition) pada
tempat-tempat kerja, antara lain:
a. Mitra Kerja wajib mematuhi peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku di lingkungan PT.
PLN (Persero);
b. Mitra Kerja wajib memiliki dan menerapkan Standing Operation Procedure (SOP) untuk setiap pekerjaan;
c. Mitra Kerja wajib menyediakan peralatan kerja dan APD sesuai standar bagi tenaga kerjanya pada
pelaksanaan pekerjaan yang berpotensi bahaya;
d. Mitra Kerja wajib melakukan identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko (IBPPR) pada
tempat kerja yang berpotensi bahaya;
e. Mitra Kerja wajib membuat Job Safety Analysis (JSA) dan Ijin Kerja (Working Permit) pada setiap
melaksanakan pekerjaan yang berpotensi bahaya;
f. Mitra Kerja wajib melakukan pemeriksaan kesehatan kerja bagi tenaga kerjanya yang bekerja pada
pekerjaan yang berpotensi.
1.2 Pencegahan Tindakan 8erbahaya (Unsafe Action)
Mitra Kerja wajib melakukan pengendalian personel terhadap perilaku berbahaya (unsafe act) dari Pelaksana
dan Pengawas pekerjaan, antara lain:
a. Mitra Kerja wajib menunjuk dan menetapkan Pengawas Pekerjaan/Pengawas K3 yang memiliki kompetensi
di bidang pekerjaannya;
b. Mitra Kerja wajib memasang LOTO (Lock Out Tag Out) pada saat pelaksanaan pekerjaan yang berpotensi
bahaya;
c. Pelaksana Pekerjaan dari Mitra Kerja wajib menggunakan peralatan kerja dan APD sesuai standar pada
pelaksanaan pekerjaan yang berpotensi bahaya;
d. Mitra Kerja wajib melakukan pengawasan terhadap perilaku tenaga kerjanya yang membahayakan bagi diri
sendiri maupun orang lain, yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja;
e. Mitra Kerja wajib memberikan petunjuk dan arahan keselamatan (safety briefing) kepada Pelaksana
Pekerjaan dan Pengawas Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan yang berpotensi bahaya;

2. Sertifikasi IPendidikan & Pelatihan


a. Mitra Kerja wajib melakukan sertifikasi kompetensi bagi Pengawas Pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan dan
tenaga teknik lainnya sesuai dengan bidang pekerjaannya;
b. Mitra Kerja wajib memiliki Tenaga Kerja Ahli K3 yang bersertifikat kompetensi;
c. Mitra Kerja wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan bagi Pengawas Pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan dan
tenaga teknik :ainnya sesuai dengan bidang pekerjaannya;

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 21


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

3. Sanksi
a. Apabila terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian Mitra Kerja dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, maka Mitra Kerja bertanggung jawab secara penuh untuk menyelesaikan segala
permasalahan yang ditimbulkan akibat kecelakaan tersebut.
b. Apabila terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian Pelaksana Pekerjaan dari Mitra Kerja, maka Pelaksana
Pekerjaan tersebut bertanggung jawab secara penuh atas akibat kecelakaan tersebut.
c. Apabila terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian Mitra Kerja dalam penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka PT PLN (Persero) berhak mengevaluasi, memutus perjanjian
barang dan jasa yang sedang berlangsung secara sepihak serta memasukkan Mitra Kerja tersebut pada Daftar
Hitam (black list) perusahaan

Pasal 30
SPESIFIKASI TEKNIK

PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN RECLOSER


LOKASI: PT. PLN (PERSERO) AREA JAYAPURA, AREA BIAK, AREA MANOKWARI DAN AREA TIMIKA

Material yang akan diadakan mempunyai spesifikasi keaslian barang, 100% baru dan bebas dari cacat baik yang tampak
maupun tersembunyi serta Surat Jaminan mutu barang dan hasil uji tes LMK dari Jasa Sertifikasi.

I. RECLOSER

1. Standarisasi
Recloser harus dibuat dan ditest sesuai dengan standar IEC 62271-111 Overhead ,pad mounted, dry vault, and
submersible automatic circuit reclosers and fault interrupting for alternating current systems up to 38 kV.

2. Standar Tambahan
ANSI C37.60 Automatic Circuit Reclosers and Fault Interrupters. Harus melampirkan sertifikasi dari LMK dan sebagai
tambahan sertifikasi dari laboratorium independen seperti (Powertech, XIHARI, EETI).

3. Referensi Pekerjaan
Peralatan harus sudah terpasang dilingkungan PT .PLN (Persero) minimal di tiga (3) wilayah yang berbeda yang
dibuktikan dengan surat referensi pekerjaan ataupun kontrak/ SPK terkait.

4. Quality
Sertifikasi ISO 9001.

5. Iklim
Peralatan inI direncanakan dan dibuat untuk dapat dipergunakan sesuai dengan iklim di Indonesia.
Geografis : daerah katulistiwa
Ketinggian : kurang dari 3000 meter dari permukaan laut
Kelembaban : 80 % s/d 100 %
0 0
Suhu : 16 C – 40 C
0
Suhu rata – rata : 30 C

6. Rating dan Spesifikasi


Jumlah phasa : 3 phasa
Tegangan maksimum : 27 Kv

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 22


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Tegangan nominal : 24 kV
Basic Insulation Level (BIL) : 125 kV
Frekuensi : 50 Hz
Power freq. withstand : 50 kV
Radio Noise Limit : 100 µV @ 16.4 kV
Arus nominal : 630 A
Arus interrupting, rms sym : 12.5 kA
Arus pemasukan, asym peak : 31.5 kA
Media Interrupter : Vacuum
Temperatur kerja : -30 ... +50 C
Kelembaban : 98 %
Mechanical life (min. operasi) : 10.000 kali
Operating Duty : Open Max 0.3 sec Close 3 min CO
Tegangan Kontrol : 24 V/48 V DC
Back Up Control : 24 V/48 V DC (minimal 10 jam)
Supply PT Outdoor : 20.000/220 V ± 5%, 500 VA
CT : 1000/1 A
Berat : maksimum 200 kg
Konstruksi : 1 Tiang

7. Rancangan dan Konstruksi


a. Recloser harus harus dapat dikordinasikan dengan relay proteksi yang ada di PLTD/GI/GH/recloser lain.
b. Recloser harus dapat difungsikan pada jaringan sistem loop dan dapat merubah setting secara otomatis. (fungsi
feeder dan fungsi tie).
c. Recloser harus dapat digunakan untuk proteksi arus lebih untuk satu maupun tiga phasa.
d. Recloser harus sudah dilengkapi dengan 3 sensor arus dan Eksternal PT untuk pengukuran komplit.
e. Rancangan kontruksi yang diinginkan adalah alat proteksi 3 phasa dengan pemutus yang mampu memutus
gangguan hubung singkat.
f. Recloser harus mempunyai kemampuan untuk merasakan, mengukur dan memutus arus gangguan serta
memasukkan kembali tegangan secara otomatis. Untuk gangguan permanen maka recloser harus dapat
mengunci (lock out) setelah mencoba masuk beberapa kali (4x to lockout), sehingga mengisolasi bagian yang
terganggu.
g. Untuk mencegah pemutusan 1 phasa, maka recloser harus dirancang untuk trip/memutus 3 phasa, baik untuk
gangguan phasa maupun ground, 1 phasa maupun multi phasa.
h. Karena itu seluruh kontak pemutus harus dirancang dan dibuat untuk bekerja secara bersama dan secara
mekanis harus dihubungkan oleh satu penghubung mekanis yang digunakan untuk 3 phasa.
i. Pemutus yang diinginkan adalah Vacuum, dengan isolasi berbahan padat (cycloaliphatic epoxy) dengan bukti
pemakaian lebih dari 1 tahun di Indonesia dan test report di tempat tropis lainnya.
j. Untuk menghindari perawatan yang tidak perlu, recloser tersebut harus bebas perawatan, tidak mengandung
gas ataupun minyak di bagian manapun pada recloser tersebut. Untuk itu seluruh badan recloser tidak diizinkan
untuk memiliki bagian yang memerlukan penyekat (seal).
k. Untuk menghindari korona, pemutus recloser/vacuum bottle harus ikut tertutup secara total pada saat
pembuatan badan recloser (encapsulated).
l. Recloser harus dapat berfungsi dari dua arah, dan menggunakan actuator pemutus dengan energi dari DC/arus
searah, sehingga dapat dioperasikan pada waktu SUTM padam.
m. Recloser dilengkapi dengan indikator open/close, operation counter, dan Tuas OFF dan Lockout secara manual.

II. PERALATAN KONTROL

1. Standarisasi
Kontrol recloser harus didisain dan ditest untuk memenuhi standarisasi seperti tersebut di bawah ini :
- ANSI/IEEE C37.60-1981.
- C37.61-1973 (ANSI) 321-1973 (IEEE).
- ANSI/IEEE C37.90.1-1989.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 23


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

- IEC-68-2-30.
- ANSI C37.90.2.
- NSTA Standard ASTM D-999.

2. Fitur
- Kontrol harus terhubung dengan kabel ke Recloser dan dapat ditempatkan secara remote dari Recloser. Kontrol
harus terlindungi oleh kabinet yang terbuat sedemikian rupa sehingga tidak dapat dimasuki air, debu, minyak,
binatang.
- Temperatur operasi berkisar antara -40C hingga +65C, ambient.
- Kontrol beroperasi dengan sumber tegangan external 220 ± 5% VAC, 50 Hz. Battery dengan tegangan 24 V/48 V
DC, minimal harus mampu 10 jam tersedia sebagai back up operasi control jika sumber tegangan hilang.
- Kontrol harus mampu memantau kondisi charge dan discharge battery tersebut dan memperlihatkan
dipanel control.
- Jika sumber tegangan belum ada juga hingga batas waktu discharge battery yang diizinkan terlewati, maka
kontrol harus mati secara otomatis (hibernasi).
- Kontrol harus dilengkapi dengan indikasi hilangnya sumber tegangan external.
- Kontrol harus dapat dipasang pada tiang dan dapat diakses dari dua sisi cabinet kontrol, yaitu dari sisi depan dan
belakang.
- Operasi manual trip dan lockout serta manual close dari recloser dilakukan dengan tombol push button yang ada
pada bagian depan panel control.
- Bagian depan panel kontrol harus dilengkapi dengan tombol-tombol untuk mengontrol dan memonitor akses
langsung seperti tersebut di bawah ini :
 Besaran Metering.
 Setting.
 Alarm Kejadian.
 Rekaman Kejadian (Event).
 Reset.
 Counter.
- Kontrol harus memiliki tombol-tombol fungsi yang terletak di bagian depan panel untuk mengontrol status-
status seperti berikut :
 Fungsi Ground Trip Normal/Block.
 Fungsi Normal/Non-Reclose.
 Fungsi Supervisory ON/OFF.
 Fungsi Alternate untuk memilih metode operasi recloser, dengan memiliki kapasitas setidaknya 4 metode
operasi.
 Fungsi tambahan optional yang dapat digunakan untuk aplikasi tambahan recloser.
- Kontrol harus memiliki lampu indikator yang terletak pada bagian depan panel untuk menampilkan indikasi lokal
dari fungsi berikut :
 Status Kontrol.
 Status Power Supply.
 Status Lockout.
 Recloser Open.
 Recloser Closed.
 Fault Targets tiap fasa, ground, dan sensitive ground fault.
 Alarm.
 Indikasi untuk aplikasi tambahan control recloser.
 Indikasi tegangan tiap fasa untuk sisi sumber maupun sisi beban (bila diperlukan).
 Frequency Trip.
 Voltage Trip.
- Kontrol harus dapat diprogram dengan tombol (keypad programmable) dengan menggunakan password proteksi
dan juga dari PC dengan menggunakan software.
- Kontrol harus memiliki empat profile proteksi dimana masing-masing profile harus menyediakan fasilitas-fasilitas
seperti tersebut di bawah ini :

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 24


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

 Overcurrent protection (phase, ground & negative sequence).


 Over/under voltage protection.
 Over/under frequency protection/ Load shedding.
 Hot line tag functionality.
 Sync check.
 Sensitive earth fault protection.
 Sequence coordination.
 Operating settings.
- Kontrol harus memiliki setidaknya antara 30 - 40 macam Kurva Waktu-Arus (TCC) yang dapat dipilih oleh
customer. Masing-masing kurva harus dapat digunakan sebagai waktu pemutusan terhadap gangguan antar
phasa, pentanahan dan negative sequence. Masing-masing kurva untuk gangguan tersebut harus dapat
diprogram untuk masing-masing operasi pemutusan dari sejumlah operasi pemutusan yang telah diprogram
dimana maksimumnya adalah empat kali operasi.
- Kontrol harus memiliki minimal Kurva Waktu-Arus (TCC) dengan standar :
 IEC.
 ANSI.
 Kurva User.
Kontrol harus disertakan dengan manual book yang menjelaskan persamaan matematis masing-masing kurva
waktu arus TCC tersebut.
- Kontrol harus memiliki kemampuan memodifikasi kurva dengan menggunakan fasilitas seperti di bawah ini :
 Fungsi perkalian kurva dengan pilihan 0.10 hingga 25 detik.
 Fungsi penambahan waktu dengan pilihan 0 hingga 10/30 detik.
 Fungsi waktu respon minimum dengan pilihan 0.01 hingga 1.0 detik.
 Fungsi High Current Trip dimana kurva normal akan di-bypass sehingga recloser trip dengan waktu konstan
(0.016 – 0.15 detik) bila arus gangguan melebihi arus minimum yang telah diprogram (0.1 hingga 20 kali arus
minimum).
 Fungsi Cold Load Pickup harus tersedia untuk mencegah recloser trip akibat adanya lonjakan arus pada saat
recloser dimasukan.
 Fungsi High Current Lockout untuk memungkinkan recloser trip dan lockout bila terjadi arus gangguan yang
besar sekali (5 hingga 32 kali minimum trip).
 Fungsi Fast Trip Disable untuk memungkinkan recloser trip dengan menggunakan kurva lambat.
 Nilai minimum trip mulai dari :
 20 A untuk phase to phase Fault.
 10 A untuk ground Fault.
 2.5 A untuk sensitive ground Fault.
- Software kontrol harus memiliki fasilitas Sensitive Ground Fault Trip untuk memungkinkan pemutusan recloser
bila terjadi arus gangguan pentanahan yang besarnya di bawah normal/kecil sekali.
- Software kontrol harus memiliki kode pengamanan yang dapat diprogram oleh operator untuk membatasi
jumlah personal yang dapat mengakses program.
- Software kontrol juga harus memiliki kemampuan dimana customer dapat membuat kurva yang didisainnya.
Semua kurva baik yang standar, yang telah dimodifikasi ataupun yang didisain oleh customer yang telah
diprogram harus dapat ditampilkan secara grafik maupun numeric pada layar monitor komputer dan dapat di-
print-out serta disimpan di disk storage.
- Kontrol harus memiliki kemampuan berkoordinasi/Sequence Coordination dengan kontrol yang ada di
downstream-nya.
- Kontrol harus memiliki heater thermostatic yang dapat dikontrol (ON pada suhu 70C, OFF pada suhu 85C)
untuk mengatasi kelembaban di dalam kabinet control.
- Software kontrol harus dilengkapi dengan fasilitas Recloser Interrupter Duty Monitor sehingga unjuk kerja dari
masing-masing interrupter yang ada di recloser dapat diukur, dikalkulasi, disimpan dan ditampilkan.
- Kontrol harus memiliki kemampuan membaca meter baik instan maupun demand dengan interval waktu yang
dapat diprogram untuk besaran-besaran seperti :
 Tegangan untuk tiap phasa dan rata-rata (dengan eksternal/internal PT).
 Arus tiap phasa dan rata-rata.
 kW, kVAr dan kVA untuk tiap phasa dan total.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 25


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

 kWh.
 PF untuk tiap phasa dan total.
 Jika digunakan 1 buah PT, maka control harus mampu melakukan pengukuran semu, dimana 1 PT dianggap
mewakili 3 buah PT.
- Software kontrol harus dilengkapi dengan event recorder minimum 75 event kejadian terakhir yang
menginformasikan jam dan tanggal untuk 25 jenis kejadian berikut dengan besarnya arus untuk semua phasa
maupun ground, dengan resolusi 1 milidetik.
- Kontrol harus mempunyai switch pengaman (Hot Line Tag) yang mematikan fungsi menutup recloser (recloser
close) baik secara remote maupun local dengan komunikasi digital, kecuali manual setempat.
- Kontrol recloser harus dilengkapi software yang dapat dipergunakan untuk membuat fungsi logis (logical
function) yang juga dapat bekerja untuk fungsi recloser itu sendiri serta untuk mengkonfigurasi I/O dan indicator
LED. Logical function yang digunakan diantaranya gerbang OR, AND, NOR, serta fungsi – fungsi logic lainnya.
- Fungsi Logic harus ditunjukkan pada saat pembuktian teknis secara langsung pada peralatannya.
- Kontrol mempunyai I/O yang bisa diprogram pemakaiannya melalui software terpadu.
- Kontrol mempunyai indikator LED yang bisa diprogram pemakaiannya melalui software terpadu.
- Kontrol harus dapat ditest dengan alat test portable (dummy) dengan atau tanpa terhubung dengan recloser.
- Kontrol harus dapat diprogram sehingga recloser dapat difungsikan dengan sistem loop (loop scheme) baik
sebagai recloser feeder maupun recloser open-tie.
- Kontrol harus sudah pernah diimplementasikan secara langsung untuk system loop scheme, yang dibuktikan
dengan copy PO/SPK atau surat keterangan dari Unit PLN.
- Kontrol mempunyai 3 tempat penyimpanan setting (3 Setting bank).
- Maitenance Kontrol dapat dilakukan dari PC/Laptop melalui Serial Komunikasi Port RS232 dan dengan Interface
Software.
- Kontrol harus dilengkapi dengan protocol DNP-3.0, MODBUS, IEC60870-5-101 sehingga siap untuk
diintegrasikan dengan system SCADA.
- Kontrol juga dapat diintegrasi dengan SCADA melalui Radio Data.

III. Catu Daya Untuk Control


1. Catu daya untuk kontrol harus menggunakan Potential Transformer (PT) yang berfungsi untuk sumber daya
langsung dari SUTM ke kontrol Recloser .
2. Penggunaan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) tidak dibolehkan.
3. Penggunaan PT digunakan untuk catu daya Controller dan untuk keperluan pengukuran.

IV. Label dan Marking


Recloser harus dilengkapi dengan name plate dengan minimum informasi sebagai berikut :
1. Type.
2. Manufacturer’s Name or Trade Mark.
3. Serial Product Number.
4. Rated Voltage.
5. Rated Current.
6. Year of Manufacture.
7. Weight.

Pasal 31
PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI

1. Pengertian Produksi Dalam Negeri :


a. Barang yang bahan baku dan pembuatannya di Indonesia, diantaranya terdiri dari barang jadi, barang
setengah jadi, peralatan suku cadang, komponen utama, dan komponen pembantu, bahan baku bahan
pelengkap, dan bahan pembantu.
b. Jasa yang dilaksanakan di Indonesia oleh tenaga Indonesia meliputi jasa konstruksi, jasa konsultansi, dan jasa
lainnya.
2. Ketentuan Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri :

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 26


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

a. Dalam Dokumen Pelelangan Barang/Jasa dimuat secara jelas ketentuan dan syarat penggunaan hasil
produksi dalam negeri.
b. Penyedia barang/jasa yang ditunjuk sebagai pemenang pelelangan pekerjaan ini wajib menggunakan
barang/jasa dalam negeri selama barang/jasa dimaksud diproduksi dalam negeri dan mutu barang/jasa dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Calon Penyedia Barang/Jasa yang mengikuti Pengadaan Barang/Jasa ini agar membuat pernyataan
bermaterai cukup, tentang besarnya komponen dalam negeri barang/jasa yang ditawarkan (self assessment).
d. Para Penyedia Barang/Jasa harus dapat membuktikan kebenaran pernyataan besarnya komponen dalam
negeri barang/jasa dan melampirkan rincian dan nilai bahan baku, baik dari dalam negeri maupun impor, nilai
barang jadi keseluruhan serta daftar nama pemasok.
e. Besarnya komponen dalam negeri barang/jasa yang ditawarkan oleh Penyedia Barang/Jasa dapat diklarifikasi
oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan pada saat evaluasi.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 27


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BAB VI
SURAT PERJANJIAN/KONTRAK

Pasal 32
JENIS SURAT PERJANJIAN/KONTRAK

a) Jenis perjanjian/kontrak yang akan diberlakukan yaitu Perjanjian/Kontrak Harga Satuan (Unit Price).
b) Semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia
Barang/Jasa.
c) Pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah
dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.
d) Sebelum penandatanganan Surat perjanjian/kontrak, penyedia barang/jasa diwajibkan menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan kontrak minimal sebesar 5% (lima per seratus) dari Nilai perjanjian/kontrak (sudah termasuk PPN
10%) yang diterbitkan oleh Bank Umum yang diakui oleh Pemerintah atau PLN.
e) Nilai dari perjanjian/kontrak pekerjaan ini adalah fixed unit price yang sudah disepakati dimana sudah termasuk
resiko, overhead, keuntungan, asuransi, serta sudah termasuk pajak maupun pembayaran wajib lainnya menurut
peraturan-peraturan yang berlaku.
f) Surat perjanjian/kontrak tersebut dibuat dalam rangkap 3 (tiga), dimana 2 (dua) rangkap bermaterai cukup dan
dan 1 (satu) rangkap tanpa menggunakan materai, ditandatangani oleh Pengguna Barang/jasa PT PLN (Persero)
Wilayah Papua dan Papua Barat dan Penyedia Barang/Jasa yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama.
g) Perpanjangan masa berlaku Surat perjanjian/kontrak dapat dilakukan atas kesepakatan PT PLN (Persero) Wilayah
Papua dan Papua Barat dan Penyedia Barang/Jasa.

Pasal 33
SYARAT-SYARAT SURAT PERJANJIAN/KONTRAK

1. Perjanjian/Kontrak dibuat berdasarkan kesepakatan para pihak.


2. Pembuatan Perjanjian/Kontrak harus memperhatikan hasil yang telah disepakati dalam Contract Discussion
Agreement (CDA).
3. Jangka waktu Perjanjian/Kontrak yaitu sesuai hasil kesepakatan para pihak atau maksimal selama 90 (Sembilan
puluh) hari kalender terhitung sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.
4. Urutan kekuatan hukum Dokumen Perjanjian/Kontrak :
a. Perjanjian/Kontrak.
b. Kesepakatan Diskusi Perjanjian/Kontrak (Contract Discussion Agreement)
c. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
d. Surat Penawaran.
e. Addendum/Amandemen Dokumen Pelelangan (apabila ada).
f. Syarat-syarat Khusus Perjanjian/Kontrak.
g. Syarat-syarat Umum Perjanjian/Kontrak.
h. Spesifikasi Teknis.
i. Gambar-gambar (apabila ada)
j. Daftar kuantitas dan harga.
5. Ketentuan Umum yang dapat dituangkan dalam Surat Perjanjian/Kontrak diantaranya namun tidak terbatas pada :
a. Definisi/Istilah
b. Aturan Penerapan
c. Asal Barang/Jasa
d. Penggunaan Dokumen-Dokumen Perjanjian/Kontrak dan Informasi terkait
e. Hak Paten, Hak Cipta, dan Merek
f. Jaminan yang wajib diserahkan
g. Direksi Pekerjaan, Pengawas Pekerjaan, dan Wakil Penyedia Barang/Jasa
h. Hak dan Kewajiban Para Pihak
i. Asuransi
j. Perpajakan

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 28


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

k. Tata Cara Pembayaran


l. Harga
m. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
n. Pengawasan/Pemeriksaan Pekerjaan
o. Sanksi/Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
p. Keadaan kahar (force majeur)
q. Itikad Baik (Good Faith)
r. Pemutusan Perjanjian/Kontrak
s. Penyelesaian Perselisihan
t. Bahasa dan Hukum
u. Perpajakan
v. Korespondensi
w. Garansi Pekerjaan
x. Klaim
6. Ketentuan khusus yang dapat dituangkan dalam Surat Perjanjian/Kontrak diantaranya namun tidak terbatas pada :
a. Standar Barang/Jasa sesuai spesifikasi teknis
b. Pengepakan (Packaging)
c. Pengiriman
d. Transportasi
e. Pemeriksaan dan Pengujian
f. Layanan Tambahan (After Sales Service)

Pasal 34
HAK DAN KEWAJIBAN

1. Hak Dan Kewajiban Pengguna Barang/Jasa


a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan penyedia barang/jasa;
b. Mengetahui semua informasi mengenai pelaksanaan pekerjaan atau informasi lain sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan;
c. PLN memiliki hak kepemilikan penuh atas semua yang telah diserahterimakan oleh pihak penyedia barang/jasa
kepada pihak PLN;
d. Membayar pekerjaan kepada penyedia barang/jasa sesuai dengan harga Perjanjian yang telah ditetapkan dan
disepakati bersama;
e. Melakukan perubahan Perjanjian, jika ada alasan yang sah dan disepakati oleh para pihak;
f. Memberikan peringatan atas keterlambatan pekerjaan;
g. Mengenakan denda keterlambatan;
h. Membuat Berita Acara Serah Terima pekerjaan;
i. Memberikan instruksi sesuai jadual pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian.
2. Hak Dan Kewajiban Penyedia Barang/Jasa
a. Menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai dengan yang telah ditentukan dalam lingkup pekerjaan dan sesuai
dengan jadual pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian;
b. Mentaati semua ketentuan dan peraturan yang berlaku di PLN.
c. Menjaga kerahasiaan hasil pekerjaan berupa data/informasi dalam bentuk apapun yang terkait dalam
pekerjaan yang diberikan;
d. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan dalam
Perjanjian;
e. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan pengguna barang/jasa;
RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 29
Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

f. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang ditetapkan dalam Perjanjian.

Pasal 35
BAHASA DAN HUKUM

1. Bahasa dan hukum adalah ketentuan mengenai bahasa dan hukum yang digunakan dalam Perjanjian/Kontrak.
2. Bahasa Perjanjian/Kontrak harus dalam Bahasa Indonesia dan dalam hal Perjanjian/Kontrak melibatkan pihak
asing, maka dapat dibuat dalam Bahasa Inggris dengan terjemahan Bahasa Indonesia atau Bahasa Indonesia
dengan terjemahan Bahasa Inggris. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran terhadap klausal di dalam
Perjanjian/Kontrak, maka bahasa yang dipakai adalah bahasa yang disepakati para pihak.
3. Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia atau pilihan hukum yang disepakati para pihak.

Pasal 36
KORESPONDENSI

1. Komunikasi antara para pihak hanya berlaku bila dibuat secara tertulis.
2. Korespondensi dapat dikirim langsung, atau melaui pos, telex/kawat, internet.
3. Alamat para pihak ditetapkan sebelum tanda tangan Perjanjian.
4. Korespondensi harus menggunakan bahasa Indonesia.

Pasal 37
HARGA BARANG/JASA

1. Harga barang/jasa adalah harga satuan barang/jasa yang tercantum dalam Surat Perjanjian/Kontrak dan berlaku
sampai dengan batas akhir Surat Perjanjian/Kontrak dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan para pihak.
2. Harga satuan barang/jasa telah memasukkan harga pengangkutan/transportasi sampai ke lokasi-lokasi yang dituju,
termasuk biaya asuransi.
3. Penyedia Barang/Jasa tidak berhak mengajukan klaim kepada Pengguna Barang/Jasa akibat Penyesuaian atau
kenaikan harga kontrak/Perjanjian, upah tenaga kerja, peralatan, bahan bakar dan bahan-bahan yang digunakan
dalam pekerjaan ini dan atau lain-lainnya.
4. Pelaksana pekerjaan dalam mengajukan penawaran dianggap telah memperhitungkan faktor - faktor seperti
kenaikan harga barang dan upah tenaga kerja yang terjadi sesudah Perjanjian ditandatangani sampai pekerjaan
selesai.
5. Klaim hanya dapat diajukan dalam hal ada ketentuan resmi dari Pemerintah.

Pasal 38
ASURANSI

1. Penyedia Barang/Jasa wajib mengasuransikan Barang/Jasa Konstruksi yang nilai Perjanjian/Kontraknya lebih dari
Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) atau pekerjaan yang mempunyai risiko tinggi untuk kepentingan
Pengguna Barang/Jasa dengan jenis asuransi antara lain Marine Cargo, Construction Assurance Risk
(CAR)/Erections Assurance Risk (EAR), Comprehensive Liability, Asuransi Tenaga Kerja sesuai dengan kebutuhan
dan ketentuan hukum yang berlaku.
2. Ketentuan mengenai masa berlaku, nama tertanggung, syarat dan kondisi, obyek asuransi, harga pertanggungan,
dan ketentuan lainnya dapat diatur dalam Perjanjian/Kontrak.
3. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Barang/Jasa wajib meminta persetujuan tertulis kepada Pengguna
Barang/Jasa atas usulan Calon Penanggung (perusahaan asuransi) beserta konsep (draft) syarat-syarat dan kondisi
pertanggungan (asuransi) yang akan dituangkan dalam polis sesuai dengan ketentuan di dalam Perjanjian/Kontrak
dan Polis Asuransi wajib diserahkan kepada Pengguna Barang/Jasa selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja
setelah diberikan Persetujuan.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 30


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Pasal 39
PERPAJAKAN DAN BEA MATERAI

1. Penyedia Barang/Jasa harus mengetahui, memahami dan patuh terhadap semua peraturan perundang-undangan
tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan sudah diperhitungkan dalam Dokumen Penawaran.
2. Perubahan peraturan perundang-undangan tentang pajak yang terjadi setelah pembukaan penawaran harus
dilakukan penyesuaian.
3. Penyedia Barang/jasa tidak diperkenankan memasukkan perhitungan Pajak dalam Surat Penawaran, kecuali Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 %.
4. Sesuai dengan Surat Deputy Direktur Perbendaharaan No.00232/547/DD.BDH/2004 berdasarkan KMK
No.563/KMK.03/2003, terhitung tanggal 13 Januari 2004, PT PLN (Persero) tidak lagi sebagai Wajib Pungut Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), kecuali pajak jasa.
5. Pajak-pajak lainnya sebagai akibat pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/jasa, termasuk Asuransi
Barang.
6. Bea meterai yang timbul akibat dari seluruh pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/jasa.
7. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan perijinan kepada instansi terkait, maka untuk mempercepat
proses pengurusan pajak-pajak / ijin-ijin kepada instansi yang berwenang tersebut akan dilaksanakan oleh
Penyedia Barang/Jasa.
8. Pembayaran untuk pajak-pajak tersebut dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.

Pasal 40
TATA CARA PEMBAYARAN

1. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini tidak diberikan uang muka.


2. Setiap pembayaran harus dipotong denda (bila ada), pajak dan pungutan Pemerintah yang berlaku.
3. Untuk Perjanjian/Kontrak yang mempunyai subkontraktor, permintaan pembayaran kepada Pengguna
Barang/Jasa harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh subkontraktor sesuai dengan kemajuan pekerjaan.
4. Pembayaran akan dilakukan dalam mata uang Rupiah dan di transfer ke Rekening Bank Penyedia Barang/jasa
(Bilyed Giro) yang telah ditentukan dalam Surat Perjanjian/Kontrak.
5. Pembayaran dilakukan per tahap pekerjaan sesuai dengan progress pekerjaan.
6. Pembayaran dilakukan secara bertahap :
a. Tahap I (Pertama) yaitu sebesar 95 % dari nilai perjanjian/kontrak setelah seluruh pekerjaan diterima dan
dipasang (untuk suplay erect) dengan baik dilokasi yang ditentukan dengan fisik pekerjaan selesai 100%,
dengan melengkapi persyaratan pembayaran sebagai berikut :
1) Surat Permohonan Permintaan Pembayaran Tahap I.
2) Kwitansi rangkap 3 (tiga), 1 (satu) asli bermaterai 6.000,- dan 2 (dua) copy.
3) Faktur Pajak rangkap 3 (tiga), 1 (satu) asli dan 2 (dua) copy.
4) Surat Setoran Pajak (SSP).
5) Copy keputusan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
6) Copy surat perjanjian.
7) Copy Jaminan Pelaksanaan (bila dipersyaratkan dalam Kontrak).
8) Asli dokumen asal-usul barang.
9) Bon penerimaan barang-barang (TUG 3).
10) Berita acara pemeriksaan barang (TUG 4).
11) Surat Jaminan Barang/Pekerjaan sesuai masa garansi.
12) Copy Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Pemeliharaan (bila dipersyaratkan dalam Kontrak).
13) Copy Inspection Quality Control (IQC) atau Berita Acara Hasil Pengujian atau Laporan Pengujian dari PT PLN
(Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan.
14) Copy Sertifikat Sistem Pengawasan Mutu atau Surat Rekomendasi Mutu dari PT PLN (Persero) Jasa
Sertifikasi.
15) Berita Acara Comisioning Test yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
16) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak..
17) Berita Acara perhitungan dan pemotongan denda (bila ada) yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
18) Berita Acara Pembayaran.
19) Laporan hasil pelaksanaan pekerjaan dilengkapi dengan dokumentasi.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 31


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

b. Tahap II (Kedua) yaitu sebesar 5 % dari nilai Perjanjian/kontrak setelah melewati masa pemeliharaan/garansi
pekerjaan, dengan melengkapi persyaratan pembayaran sebagai berikut :
1) Surat Permohonan Permintaan Pembayaran Tahap II.
2) Kwitansi rangkap 3 (tiga), 1 (satu) asli bermaterai 6.000,- dan 2 (dua) copy.
3) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan ke-II (kedua).
4) Laporan hasil pelaksanaan Masa Pemeliharaan/Garansi pekerjaan dilengkapi dengan dokumentasi.
7. Pengguna Barang/jasa PLN WP2B dapat menahan atau membatalkan sebagian atau keseluruhan pembayaran,
dalam hal Kegagalan Penyedia Barang/jasa memenuhi persyaratan-persyaratan dalam Surat Perjanjian/Kontrak.

Pasal 41
PENANDATANGANAN SURAT PERJANJIAN/KONTRAK

1. Pengguna dan Penyedia Barang/Jasa wajib memeriksa konsep kontrak meliputi substansi, bahasa/redaksional,
angka, dan huruf serta membubuhkan paraf pada lembar demi lembar dokumen kontrak.
2. Penandatanganan Perjanjian/Kontrak dilakukan setelah Penyedia Barang/Jasa menyerahkan jaminan pelaksanaan.
3. Apabila Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk menolak/mengundurkan diri atau gagal untuk menandatangani
Perjanjian/Kontrak sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan yang dapat mempengaruhi jadwal pelaksanaan
pekerjaan, maka Pengguna Barang/Jasa membatalkan SPPBJ, jaminan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa
yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan ke Kas PLN, dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) PLN dan dapat
dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa wajib memeriksa konsep Perjanjian/Kontrak meliputi substansi,
bahasa/redaksional, angka, dan huruf serta membubuhkan paraf pada lembar demi lembar dokumen
Perjanjian/Kontrak.
5. Penandatanganan Perjanjian/Kontrak dilakukan segera setelah penetapan Pemenang Pengadaan, kecuali apabila
ada alasan yang dapat diterima oleh Pengguna Barang/Jasa.
6. Jumlah dokumen Perjanjian/Kontrak dibuat sesuai kebutuhan sekurang-kurangnya 3 (Tiga) rangkap
Perjanjian/Kontrak asli, Perjanjian/Kontrak asli pertama untuk Pengguna Barang/Jasa dibubuhi materai pada
bagian yang ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa, dan Perjanjian/Kontrak asli kedua untuk Penyedia
Barang/Jasa dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh Pengguna Barang/Jasa. Rangkap kontrak asli
lainnya tanpa dibubuhi materai.
7. Dokumen Perjanjian/Kontrak dapat digandakan/diperbanyak sesuai kebutuhan para pihak.
8. Segala biaya yang timbul dalam penyusunan dan penggandaan dokumen perjanjian/kontrak menjadi beban
Penyedia Barang/jasa.
9. Penyedia Barang/Jasa dilarang mengalihkan tanggung jawab seluruh atau sebagian pekerjaan utama dengan
mensubkontrakkan kepada pihak lain dengan cara dan alasan apapun, kecuali disub-kontrakkan kepada Penyedia
Barang/Jasa yang memiliki kompetensi dalam bidang tersebut dengan persetujuan Pengguna Barang/Jasa.
10. Setelah Perjanjian/Kontrak ditandatangani, dilakukan pemberitahuan kepada seluruh peserta pengadaan
mengenai penandatanganan Perjanjian/Kontrak dengan Pemenang Pengadaan. Pemberitahuan dapat dilakukan di
portal e_procurement PLN atau secara tertulis.

Pasal 42
ADENDUM/AMANDEMEN SURAT PERJANJIAN/KONTRAK

1. Addendum/Amandemen Perjanjian/Kontrak harus segera dibuat bila terjadi perubahan Perjanjian/Kontrak.


2. Perubahan Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan atas kesepakatan bersama antara Pengguna Barang/Jasa dan
Penyedia Barang/Jasa, namun tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang telah diatur dalam SK DIR PT PLN
(Persero) No.620.K/DIR/2013 beserta perubahannya.
3. Perubahan Perjanjian/Kontrak, bila dianggap perlu dapat dilakukan melalui persetujuan Value for Money
Committee.
4. Semua perubahan Perjanjian/Kontrak dituangkan dalam Addendum/Amandemen Perjanjian/Kontrak yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian/Kontrak.
5. Perubahan Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan meliputi :
a. Menambah dan/atau mengurangi volume/jenis pekerjaan yang tercantum dalam Perjanjian/Kontrak;
1) Apabila terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan pekerjaan dengan spesifikasi
teknis dan gambar yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian/Kontrak, maka Penyedia Barang/Jasa dan

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 32


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Pengguna Barang/Jasa dapat melakukan perubahan (Addendum/Amandemen) Perjanjian/Kontrak yang


meliputi antara lain :
a) Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Perjanjian/Kontrak.
b) Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan.
c) Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
2) Pekerjaan Tambah yang tidak dapat dielakkan dalam rangka penyelesaian pekerjaan, dengan ketentuan
nilainya tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam Perjanjian/Kontrak awal
maka pekerjaan tambah tersebut harus didasarkan pada justifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan
secara profesional oleh Direksi Pekerjaan.
3) Dalam hal pekerjaan tambah melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam
Perjanjian/Kontrak awal maka pekerjaan tambah tersebut harus didasarkan pada justifikasi yang dapat
dipertanggungjawabkan secara profesional oleh Direksi Pekerjaan dan wajib mendapatkan persetujuan
terlebih dahulu dari Pengguna Barang/Jasa sebelum pelaksanaannya.
4) Perintah perubahan pekerjaan harus dibuat secara tertulis oleh Pengguna Barang/Jasa kepada Penyedia
Barang/Jasa, ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan
yang tercantum dalam dokumen Perjanjian/Kontrak.
b. Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan;
c. Mengubah jadwal pelaksanaan (perpanjangan waktu pelaksanaan);
1) Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh Pengguna barang/jasa atas pertimbangan yang
layak dan wajar seperti :
a) Pekerjaan tambah;
b) Perubahan disain;
c) Keterlambatan yang disebabkan oleh pihak Pengguna Barang/Jasa;
d) Masalah yang timbul di luar kendali Penyedia Barang/Jasa;
e) Keadaan kahar (force majeur),
2) Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan di dalam Addendum/Amandemen
Perjanjian/Kontrak.
d. Adanya perubahan ketentuan /peraturan yang berlaku;
e. Adanya penyesuaian harga;
Penyesuaian harga adalah ketentuan mengenai perubahan harga Perjanjian/Kontrak akibat adanya perubahan
keadaan yang menimbulkan konsekuensi finansial yang sangat material dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Penyesuaian harga dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian/Kontrak.
2) Dalam hal penyesuaian harga belum dicantumkan dalam Perjanjian/Kontrak, maka dapat dilakukan
kesepakatan penyesuaian harga yang hasilnya dituangkan dalam Addendum/Amandemen
Perjanjian/Kontrak, yang pelaksanaannya didasarkan pada justifikasi dan dapat dipertanggungjawabkan
secara profesional.
3) Penyesuaian harga dapat diberlakukan bagi Perjanjian/Kontrak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12
(dua belas) bulan.
4) Penyesuaian harga dapat diberlakukan untuk harga satuan dan/atau harga Perjanjian/Kontrak kecuali
komponen risiko, overhead dan keuntungan sebagaimana tercantum dalam penawaran.
5) Penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam
Perjanjian/Kontrak atau Addendum/Amandemen. Bagian Perjanjian/Kontrak atau pekerjaan yang
terlambat dilaksanakan karena kesalahan Penyedia Barang/jasa, penyesuaian harga satuan dan nilai
Perjanjian/Kontrak menggunakan indeks harga sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan pada
Perjanjian/Kontrak awal.
6) Penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri dan dibayar dengan
valuta asing menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut.
7) Rumusan penyesuaian harga satuan dan nilai Perjanjian/kontrak berdasarkan Surat Edaran Direksi PT PLN
(Persero) nomor 0003.E/DIR/2014 tanggal 18 Juni 2014 beserta perubahannya.
6. Prosedur pembuatan Addendum/Amandemen/Memorandum Perjanjian/Kontrak dilakukan sebagai berikut :
a. Pengguna Barang/Jasa segera memberikan perintah tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa untuk melaksanakan
perubahan Perjanjian/Kontrak, atau Penyedia Barang/Jasa mengusulkan perubahan Perjanjian/Kontrak ke
Pengguna Barang/Jasa;
b. Penyedia Barang/Jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari Pengguna Barang/Jasa dan
mengusulkan perubahan harga (bila ada) selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 33


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

c. Pengguna Barang/Jasa harus memberikan tanggapan atas usulan perubahan Perjanjian/Kontrak dari Penyedia
Barang/Jasa selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari;
d. Atas usulan perubahan Perjanjian/Kontrak, dilakukan negosiasi teknis dan harga dan dibuat berita acara hasil
negosiasi;
e. Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat Addendum/Amandemen Perjanjian/Kontrak.

Pasal 43
PENGAWASAN ATAU PEMERIKSAAN PEKERJAAN

1. Pengawasan adalah ketentuan tentang kewenangan Pengguna Barang/Jasa melakukan pengawasan dan
pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sudah dan sedang dilaksanakan oleh pihak Penyedia
Barang/Jasa.
2. Apabila diperlukan oleh Pengguna Barang/Jasa karena Pengguna Barang/Jasa tidak dapat melakukan pemeriksaan
atau pengawasan, maka Pengguna Barang/Jasa dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan
pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang sudah atau sedang dilaksanakan oleh
Penyedia Barang/Jasa.
3. Hasil pemeriksaan pekerjaan bersama dituangkan dalam berita acara. Apabila hasil pemeriksaan pekerjaan
bersama mengakibatkan perubahan isi Perjanjian/Kontrak (spesifikasi teknis, gambar, jenis pekerjaan, kuantitas),
maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam perintah perubahan Perjanjian/Kontrak yang ditindaklanjuti
dengan pembuatan Addendum/Amandemen Perjanjian/Kontrak.
4. Selanjutnya pemeriksaan pekerjaan bersama dilaksanakan selama periode waktu pelaksanaan pekerjaan untuk
menetapkan kuantitas hasil pekerjaan yang akan dibayarkan.

Pasal 44
SERAH TERIMA PEKERJAAN DAN PENUTUPAN PERJANJIAN/KONTRAK

1. Serah Terima Pekerjaan :


a. Barang/jasa harus diserahkan lengkap sesuai lokasi yang ditentukan dalam Surat Perjanjian/Kontrak.
b. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dengan hasil Comissioning Test baik dan aman, maka Penyedia
Barang/Jasa dapat mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pengguna Barang/jasa untuk penyerahan
pekerjaan.
c. Pengguna Barang/Jasa melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Penyedia
Barang/Jasa. Bilamana terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa
wajib memperbaiki/menyelesaikannya.
d. Pengguna barang/jasa mengisi formulir penilaian kinerja Penyedia Barang/Jasa.
e. Perlengkapan dan Material Perjanjian/Kontrak.
1) Sebelum serah terima pekerjaan, segala macam barang dan peralatan PLN yang dipergunakan oleh
Penyedia Barang/Jasa harus dikembalikan kepada PLN untuk diinventarisir ulang.
2) Pengembalian barang dan peralatan PLN harus dibuatkan Berita Acara Penyerahan.
3) Untuk peminjaman kembali maka harus dibuatkan Berita Acara Peminjaman.
2. Penutupan Perjanjian/Kontrak :
a. Pengguna barang/jasa mengkaji dan mengkonfirmasi kegiatan berdasarkan checklist penutupan
Perjanjian/Kontrak atau mengisi formulir penilaian kinerja Penyedia Barang/Jasa.
b. Mempersiapkan laporan kinerja Perjanjian/Kontrak final, yang dilakukan Wakil Pengguna dan Pejabat
Perencana Pengadaan, termasuk lessons learned. Laporan ini, jika dipandang perlu, dapat diberikan kepada
Penyedia Barang/Jasa untuk pembelajaran.
c. Melakukan penyelesaian keuangan.
d. PLN mengembalikan jaminan pelaksanaan kepada Penyedia Barang/jasa.
e. Mencatat dan menyelesaikan kewajiban para pihak yang masih tersisa.
f. Sebelum Perjanjian/Kontrak ditutup, segala macam barang dan peralatan PLN yang dipergunakan oleh
Penyedia Barang/Jasa harus dikembalikan kepada PLN. Pengembalian barang dan peralatan PLN harus
dibuatkan Berita Acara Penyerahan.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 34


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Pasal 45
PEMUTUSAN PERJANJIAN/KONTRAK

1. Pemutusan Perjanjian/Kontrak adalah ketentuan mengenai kapan Perjanjian/Kontrak dapat diputuskan, dibagi dua
yaitu :
a. Pemutusan Perjanjian/Kontrak oleh pihak Penyedia Barang/Jasa.
b. Pemutusan Perjanjian/Kontrak oleh pihak Pengguna Barang/Jasa.
2. Penghentian, Pemutusan dan Pengakhiran Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan apabila, mana yang terjadi lebih
dahulu :
a. Kesepakatan secara tertulis Para Pihak.
b. Pengakhiran secara sepihak oleh salah satu Pihak akibat adanya wanprestasi dari pihak lainnya.
c. Pekerjaan telah selesai dilaksanakan yaitu pada saat selesainya masa pelaksanaan kontrak atau sampai dengan
jangka waktu yang telah ditentukan dalam kontrak, termasuk telah diselesaikannya hak dan kewajiban para
pihak sesuai ketentuan dalam Perjanjian/Kontrak.
d. Adanya putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap, yang menyatakan Perjanjian/Kontrak
berakhir.
e. Penghentian Perjanjian/Kontrak (suspension of contract) dalam hal terjadi peristiwa yang berada di luar
kekuasaan para pihak yang mengakibatkan para pihak tidak mungkin melaksanakan kewajiban yang ditentukan
dalam Perjanjian/Kontrak yang disebabkan oleh Keadaan Kahar (Force Majeure) atau keadaan yang ditetapkan
dalam Perjanjian/Kontrak.
f. Pemutusan Perjanjian/Kontrak (termination of contract) dalam hal para pihak tidak memenuhi kewajiban dan
tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam Perjanjian/Kontrak.
g. Pengguna Barang/Jasa dapat memutuskan Perjanjian/Kontrak secara sepihak, apabila denda keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan Penyedia Barang/Jasa sudah melampaui besarnya Jaminan
Pelaksanaan atau maksimum denda keterlambatan, setelah memberikan peringatan ketiga atas keterlambatan
pelaksanaan Perjanjian/Kontrak atau apabila Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang jaminan
pelaksanaan.
h. Pemutusan Perjanjian/Kontrak yang disebabkan oleh kesalahan Pengguna Barang/Jasa, dikenakan sanksi
berupa kewajiban mengganti kerugian yang menimpa Penyedia Barang/Jasa sesuai yang ditetapkan dalam
Perjanjian/Kontrak dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
i. Dalam hal terbukti adanya praktek persekongkolan, korupsi, kecurangan dan pemalsuan dalam proses
pengadaan/pelaksanaan Perjanjian/Kontrak, Pengguna Barang/Jasa wajib membatalkan proses pengadaan dan
memutuskan pelaksanaan Perjanjian/Kontrak.

Pasal 46
SANKSI DAN DENDA KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Sanksi atau denda yang diberikan kepada pihak Penyedia Barang/Jasa jika terjadi keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan dari batas waktu yang telah ditentukan sesuai yang diatur dalam Surat Perjanjian/Kontrak.
2. Denda Keterlambatan tersebut akan langsung dikurangi dari nilai tagihan Penyedia Barang/jasa.
3. Besarnya denda keterlambatan kepada Penyedia Barang/Jasa atas keterlambatan menyelesaikan pekerjaan adalah
1 ‰ (satu per seribu) dari harga Perjanjian/Kontrak untuk setiap hari keterlambatan dengan nilai maksimum 5%
(lima per seratus) dari harga Perjanjian/Kontrak atau sebesar nilai Jaminan Pelaksanaan dari harga
Perjanjian/Kontrak.
4. Apabila denda maksimum 5% (lima perseratus) telah tercapai dan sudah melampaui besarnya jaminan
pelaksanaan, Pemberi Tugas dapat memutuskan perjanjian setelah memberikan surat peringatan pertama sampai
dengan surat peringatan ketiga.
5. Apabila denda maksimum dan surat peringatan ketiga telah tercapai dan pelaksana pekerjaan belum dapat
menyelesaikan pekerjaan tersebut, maka pemberi tugas dapat melakukan pemutusan Perjanjian secara sepihak
dan mengalihkan tugas kepada pihak lain dan segala kerugian yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa serta Jaminan pelaksanaan di cairkan oleh Pengguna barang/jasa, dan dapat dikenakan sanksi daftar
hitam (Black list) yaitu berupa larangan untuk mengikuti kegiatan pengadaan barang/jasa di PLN selama 2 (dua)
tahun kalender.
6. Perhitungan sanksi atau denda keterlambatan tidak berlaku apabila akibat yang disebabkan oleh keadaan kahar
(force majeur).

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 35


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

7. Apabila penyedia barang/jasa melakukan ketidakjujuran, manipulasi data, kesalahan, kelalaian, dalam
melaksanakan pekerjaan ini, maka terhadap Penyedia Barang/Jasa akan dikenakan sanksi berupa :
a. Teguran tertulis.
b. Pemutusan hubungan kerja.
c. Tidak diberikan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang sama pada periode berikut.
d. Tidak diberikan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang lain di PLN sesuai keputusan PLN.

Pasal 47
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Pengguna barang/jasa dan Penyedia Barang/Jasa sepakat bahwa setiap dan semua perselisihan yang timbul
sebagai akibat dari penafsiran dan/atau pelaksanaan Perjanjian ini harus diberitahukan dan disampaikan secara
tertulis oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya tentang permasalahan perselisihan yang timbul.
2. Pemberitahuan dari pihak lainnya sebagaimana disebut ayat (1) pasal ini akan diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat paling lambat dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak penerimaan pemberitahuan yang
disampaikan oleh salah satu pihak kepada pihak lainnnya.
3. Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tercapai kesepakatan oleh Pengguna barang/jasa dan
Penyedia Barang/Jasa, maka dibuatkan berita acaranya yang ditandatangani oleh Pengguna barang/jasa dan
Penyedia Barang/Jasa, dan jika dianggap perlu oleh Pengguna barang/jasa dan Penyedia Barang/Jasa dilakukan
addendum Perjanjian ini.
4. Apabila penyelesaian perselisihan pendapat dengan cara musyawarah sebagaimana tersebut ayat (2) Pasal ini
tidak dapat diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat, maka Pengguna barang/jasa dan Penyedia
Barang/Jasa sepakat untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan pendapat tersebut kepada Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) sesuai dengan tatacara dan peraturan yang berlaku di BANI dan keputusannya bersifat
final dan mengikat.
5. Sebelum mendapat keputusan yang bersifat final dan mengikat dari BANI, Pengguna barang/jasa dan Penyedia
Barang/Jasa wajib melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan pengaturan dalam Kontrak Perjanjian.

Pasal 48
PEMBEBASAN DARI TUNTUTAN

1. Penyedia barang/jasa menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan tidak bertentangan dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
2. Apabila dikemudian hari PLN mendapat tuntutan/gugatan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak
terlebih dahulu atau mempunyai hak atas pekerjaan yang diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa atau mempunyai
hak-hak lain atas pekerjaan dimaksud, maka semua kerugian yang dialami oleh PLN sebagai akibat dari
tuntutan/gugatan dimaksud menjadi beban dan tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa.

Pasal 49
MANAJEMEN KINERJA PENYEDIA BARANG/JASA

1. Pejabat Perencana Pengadaan dan Wakil Pengguna Barang/Jasa bertanggung jawab memantau kinerja Penyedia
Barang/Jasa dan menyiapkan Laporan Kinerja Penyedia Barang/Jasa untuk dimutakhirkan pada DPT.
2. Pengenaan Sanksi / Black List kepada Penyedia Barang/Jasa dilaksanakan berdasarkan ketentuan Sanksi/Black List
yang berlaku di PLN.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 36


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BAB VII
PENUTUP

Bila terdapat keragu-keraguan dalam ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam RKS, maka Peserta Pengadaan dapat
menanyakan kepada Pejabat Pelaksana Pengadaan pada saat diadakan Rapat Penjelasan. Hasil dari Rapat penjelasan
pengadaan akan dicantumkan dalam Berita Acara Rapat Penjelasan, dan hal-hal yang tidak ditanyakan pada saat rapat
penjelasan dianggap penyedia barang dan jasa telah mengetahui betul maksud serta tujuan yang terangkum dam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
Hal-hal yang belum tercantum dalam dokumen pelelangan ini, akan dilaksanakan menurut kelaziman, normalisasi dan
ketentuan/peraturan yang berlaku dan akan diatur dalam suatu Addendum atau dicantumkan dalam Berita Acara
Penjelasan yang akan merupakan bagian yang mengikat dan tidak terpisahkan dari dokumen ini.
Demikian Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini di buat untuk dapat dipakai sebagai bahan pedoman bersama demi
terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.

Jayapura, 20 April 2016

Disusun Oleh ;

Wakil Pengguna Barang/Jasa Perencanaan Pengadaan


PT PLN (Persero) Wilayah Papua & Papua Barat PT PLN (Persero) Wilayah Papua & Papua Barat

EDYSON RAJAGUKGUK RACHMAT NUR


Manajer Teknik Plt. Pejabat Perencana Pengadaan

Direview dan direkomendasikan Oleh :


Value For Money Committee
PT PLN (Persero) Wilayah Papua & Papua Barat

SUPARDI LIMBONG BOYKE DJONES SONDAKH


Manajer Perencanaan Manajer SDM & Umum

YOSEPHINA KWANO YULIANTO TRIWIDODO


Manajer Niaga & Pelayanan Pelanggan Manajer Keuangan

Disahkan Oleh :
Pengguna Barang/Jasa
PT PLN (Persero) Wilayah Papua & Papua Barat

YOHANES SUKRISLISMONO
General Manager

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 37


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

LAMPIRAN

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 38


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 1 Contoh - PAKTA INTEGRITAS untuk Calon Penyedia Barang/Jasa

KOP PERUSAHAAN

PAKTA INTEGRITAS

Dalam rangka proses pelelangan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat yaitu
Pengadaan dan Pemasangan Recloser lokasi PT PLN (Persero) Area Jayapura, Area Biak, Area Manokwari dan Area
Timika, maka untuk mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa di PLN yang efisien, efektif, kompetitif, transparan, akuntabel,
adil dan wajar maka saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya :
1. Akan mentaati peraturan tentang Pedoman Umum Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT PLN (Persero), dan
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengadaan barang/jasa.
2. Tidak akan melakukan persekongkolan/pengaturan/kerjasama/saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak
langsung diantara Pengguna Barang/Jasa, Wakil Pengguna Barang/Jasa, Pejabat Perencana Pengadaan, Pejabat
Pelaksana Pengadaan, Value For Money Committee, pihak lain di internal PLN yang terkait dan para Calon
Penyedia Barang/Jasa lain untuk mencegah dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat.
3. Menerima dan bertanggungjawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan para pihak.
4. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan (conflict of interest) para pihak yang terkait
dalam proses Pengadaan Barang/Jasa, baik langsung maupun tidak langsung, yang merugikan kepentingan
Pengguna Barang/Jasa PT PLN (Persero).
5. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Perusahaan.
6. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan
berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan Pengadaan
Barang/Jasa.
7. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya bersedia dikenakan
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

..................., …………………………………… 20.....


PT/CV/Firma/Konsorsium …………………………………….

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Direktur

Catatan :
Cantumkan tanda tangan dan nama wakil sah penyedia barang/jasa perseorangan. Jika kemitraan maka cantumkan
tandatangan dan nama setiap anggota kemitraan.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 39


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 2 Contoh - Surat Penyataan Minat

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN MINAT


UNTUK MENGIKUTI PENGADAAN PEKERJAAN

PENGADAAN DAN PEMASANGAN RECLOSER


LOKASI
PT PLN (PERSERO) WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT
AREA JAYAPURA, AREA BIAK, AREA MANOKWARI DAN AREA TIMIKA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : … … … … … … … … … … … … ... ... … … … … …
Jabatan : … … … … … … … … … … … … ... ... … … … … 1)
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/Konsorsium … … … … … … … … … ...
dan atas nama
Alamat : … … … … … … … … … … … … … … … … … ... ...
No. Telpon/Fax : … … … … … … … … … … … … … … … … … ... ...
Email : … … … … … … … … … … … … … … … … … ... ...

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa setelah mengetahui pengadaan yang akan dilaksanakan oleh PT PLN (Persero)
Wilayah Papua Dan Papua Barat Tahun Anggaran 2015, maka dengan ini saya menyatakan berminat untuk mengikuti
proses pengadaan Pekerjaan “Pengadaan dan Pemasangan Recloser lokasi PT PLN (Persero) Area Jayapura, Area Biak,
Area Manokwari dan Area Timika” sampai dengan selesai.
Demikianlah pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaraan dan rasa tanggung jawab.

… … ……, … … … … … .20…
PT/CV/Firma/Konsorsium … … … ...
Materai
Rp. 6.000,-
Tanggal
dan cap
perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

1) Pemimpin / Direktur Utama Perusahaan atau penerima kuasa dari Direktur Utama yang nama kuasanya tercantum
dalam akta pendirian atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik, atau pejabat yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili
perusahaan yang bekerjasama

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 40


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 3 Contoh - Daftar susunan pemilikan modal dan susunan pengurus

KOP PERUSAHAAN

DAFTAR SUSUNAN KEPEMILIKAN MODAL/SAHAM

No. Nama No. KTP Alamat Prosentase


1. ......................................... ................................. ........................ %
2. ......................................... ................................. ........................ %
3. ......................................... ................................. ........................ %
Dst

DAFTAR SUSUNAN PENGURUS

1. Komisaris
No. Nama No. KTP Jabatan dalam perusahaan
1. ......................................... ................................. ....................................................
2. ......................................... ................................. ....................................................
3. ......................................... ................................. ....................................................
dst

2. Direksi/Penanggungjawab/Pengurus Perusahaan/Penerima Kuasa


No. Nama No. KTP Jabatan dalam perusahaan
1. ......................................... ................................. ....................................................
2. ......................................... ................................. ....................................................
3. ......................................... ................................. ....................................................
Dst

..................., …………………………………… 20.....


PT/CV/Firma/Konsorsium …………………………………….

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda
Tangan
Dan Cap
Perusahaa
n
(Nama Jelas)
Direktur

Catatan :
Cantumkan tanda tangan dan nama wakil sah penyedia barang/jasa perseorangan. Jika kemitraan maka cantumkan
tandatangan dan nama setiap anggota kemitraan.

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 41


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 4 Contoh - Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN KEBENARAN DOKUMEN

Dalam rangka proses pelelangan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat yaitu
Pengadaan dan Pemasangan Recloser lokasi PT PLN (Persero) Area Jayapura, Area Biak, Area Manokwari dan Area
Timika.

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : .................................................................................................
Jabatan : .................................................................................................
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi/Perorangan.........................................
Alamat : .................................................................................................
No. Telepon/Fax : .................................................................................................
Email : .................................................................................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa seluruh data yang saya berikan dalam dokumen penawaran dan dokumen
pendukung lainnya adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai hukum yang berlaku.
Apabila dikemudian hari diketahui data atau dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya
bersedia dikenakan sanksi administrasi yaitu dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) PLN dan tidak diperkenankan
ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa di PLN dalam jangka waktu 2 (dua) tahun serta sanksi perdata dan pidana
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggungjawab.

................., ............................... 20......


PT/CV/Firma/Koperasi/......

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 42


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 5 Contoh - Surat Pernyataan Tidak Keberatan Pelelangan Batal Atau Gagal

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN
TIDAK KEBERATAN PELELANGAN BATAL ATAU GAGAL

Dalam rangka proses pelelangan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat yaitu
Pengadaan dan Pemasangan Recloser lokasi PT PLN (Persero) Area Jayapura, Area Biak, Area Manokwari dan Area
Timika.

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : .................................................................................................
Jabatan : .................................................................................................
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi/Perorangan.........................................
Alamat : .................................................................................................
No. Telepon/Fax : .................................................................................................
Email : .................................................................................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


1. Saya/Perusahaan saya bersedia menerima semua hasil keputusan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua
Barat atas proses pelelangan ini.
2. Saya/Perusahaan saya tidak akan menuntut secara hukum apabila pelelangan ini dinyatakan BATAL atau GAGAL
oleh PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggungjawab.

................., ............................... 20......


PT/CV/Firma/Koperasi/......

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 43


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 6 Contoh - Surat Pernyataan Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut atau
tidak dinyatakan pailit

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN

Dalam rangka proses pelelangan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat yaitu
Pengadaan dan Pemasangan Recloser lokasi PT PLN (Persero) Area Jayapura, Area Biak, Area Manokwari dan Area
Timika.

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : .................................................................................................
Jabatan : .................................................................................................
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi/Perorangan.........................................
Alamat : .................................................................................................
No. Telepon/Fax : .................................................................................................
Email : .................................................................................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan surat ....................
(sesuai akta pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan secara jelas Nomor Akta
Pendirian/perubahan/surat kuasa dan tanggalnya);
2. Saya/Perusahaan saya tidak sedang dinyatakan pailit atau atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan atau
tidak sedang menjalani sanksi pidana atau sedang dalam pengawasan pengadilan;
3. Saya tidak pernah dihukum berdasarkan putusan pengadilan atas tindakan yang berkaitan dengan kondite
profesional saya;
4. Data-data saya/perusahaan saya adalah terlampir.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggungjawab. Apabila dikemudian hari
data/dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya bersedia dikenakan sanksi administrasi
yaitu dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) PLN dan tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa
di PLN dalam jangka waktu 2 (dua) tahun serta sanksi perdata dan pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

................., ............................... 20......


PT/CV/Firma/Koperasi/......

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 44


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 7 Contoh – Dokumen Aplikasi Kualifikasi

FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama : .............................................................
Jabatan : .............................................................
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi/Perorangan.........................................
Alamat : .............................................................
No. Telepon/Fax : .............................................................
Email : .............................................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan surat ....................
(sesuai akta pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan secara jelas Nomor Akta
Pendirian/perubahan/surat kuasa dan tanggalnya);
2. Saya/Perusahaan saya tidak sedang dinyatakan pailit atau atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan atau
tidak sedang menjalani sanksi pidana atau sedang dalam pengawasan pengadilan;
3. Saya tidak pernah dihukum berdasarkan putusan pengadilan atas tindakan yang berkaitan dengan kondite
profesional saya;
4. Data-data saya/perusahaan saya adalah terlampir.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggungjawab. Apabila dikemudian hari
data/dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya bersedia dikenakan sanksi administrasi
yaitu dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) PLN dan tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa
di PLN dalam jangka waktu 2 (dua) tahun serta sanksi perdata dan pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

................., ............................... 20......


PT/CV/Firma/Koperasi/......

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 45


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

a. Data Administrasi
1. NAMA (PT/CV/Firma/Koperasi/ : ................................................................
Perorangan)

2. STATUS (PT/CV/Firma/Koperasi/ : ...................... Pusat Cabang


Perorangan)

3. ALAMAT (PT/CV/Firma/Koperasi/Perorangan) : ................................................................


No. Telepon
No. Facsimile : ................................................................
Email Adress : ................................................................
: ................................................................
4. ALAMAT KANTOR PUSAT : (diisi dalam hal yang menawar cabang
No. Telepon : perusahaan/kantor perwakilan, bukan kantor
No. Facsimile : pusatnya)
Email Adress : ................................................................

b. Ijin Usaha
No. SIUP/SIUJK/SIUI* : ................................ Tanggal....................
Masa berlaku Ijin Usaha : s/d tanggal................................................
Bidang Usaha & Sub Bidang Usaha : ..................................................................
Kualifikasi Grade : ..................................................................
Instansi Pemberi Ijin Usaha : ..................................................................

*) Pilih yang sesuai dan sebutkan semua izin usaha yang dimiliki

c. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan


1. Akta Pendirian PT/CV/Firma/Koperasi
a. Nomor Akta : ................................................................
b. Tanggal : ................................................................
c. Nama Notaris : ................................................................
2. Akta Perubahan Terakhir
a. Nomor Akta : ................................................................
b. Tanggal : ................................................................
c. Nama Notaris : ................................................................
3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) : Masukkan nomor dan tanggal pendaftaran

d. Pengurus
1. Komisaris (untuk PT)
No. Nama No. KTP Jabatan dalam perusahaan
1. ......................................... ................................. ....................................................
2. ......................................... ................................. ....................................................
3. ......................................... ................................. ....................................................
dst

2. Direksi/Penanggungjawab/Pengurus Perusahaan/Penerima Kuasa


No. Nama No. KTP Jabatan dalam perusahaan
1. ......................................... ................................. ....................................................
2. ......................................... ................................. ....................................................
3. ......................................... ................................. ....................................................
Dst

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 46


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

e. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT) / Susunan Sekutu (untuk CV/Firma)

No. Nama No. KTP Alamat Prosentase


1. ......................................... ................................. ........................ %
2. ......................................... ................................. ........................ %
3. ......................................... ................................. ........................ %
Dst

2. Pajak

1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : ......................................................................


2. Bukti Pelunasan Pajak Tahun Terakhir : ......................................................................
(Nomor / Tanggal)
3. Laporan Bulanan PPH/PPN Tiga Bulan : ......................................................................
Terakhir (Nomor / Tanggal)

3. Neraca Perusahaan Terakhir Per Tanggal ..........

AKTIVA PASSIVA dalam ribuan rupiah


I. Aktiva Lancar IV. Utang Jangka Pendek : Rp...................
Kas : Rp................... Utang Dagang : Rp...................
Bank : Rp................... Utang Pajak : Rp...................
Piutang*) : Rp................... Utang Lainnya : Rp...................
Persediaan Barang : Rp................... JUMLAH (d) : Rp...................
Pekerjaan dalam : Rp...................
proses V. Utang Jangka Panjang : Rp...................
JUMLAH (a) : Rp................... JUMLAH (e) : Rp...................

II. Aktiva Tetap : Rp................... VI. Kekayaan Bersih : Rp...................


Peralatan dan Mesin : Rp................... (a+b+c) – (d+e)
Inventaris : Rp...................
Gedung/Kantor : Rp...................
JUMLAH (b) : Rp...................

III. Aktiva Lainnya : Rp...................


JUMLAH (c) : Rp...................

JUMLAH (a + b + c) JUMLAH : Rp.......................


......

*) Piutang jangka pendek (sampai dengan enam bulan) : Rp.....................................


Piutang jangka panjang (lebih dari enam bulan) : Rp.....................................
JUMLAH : Rp.....................................

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 47


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

f. Data Personalia

Tenaga Ahli / Teknis yang diperlukan


Jabatan Pengalaman Nomor Masa
Tgl/Bln/Thn Profesi /
No Nama Pendidikan Dalam Kerja SKA/SKT Berlaku
Lahir Keahlian
“Proyek” (tahun) SKA/SKT
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3.
dst

g. Data Peralatan/Perlengkapan

Jenis Kapasitas atau Bukti


Merk & Tahun Kondisi Lokasi
No Peralatan/ Jumlah Output pada Kepemili
Type Pembuatan Baik/Rusak Sekarang
Perlengkapan saat ini kan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
2.
3.
dst

Catatan : Bila diperlukan dapat dibuat rincian tersendiri untuk setiap jenis dan bukti-bukti surat kepemilikan
Harus dapat ditunjukkan pada waktu diperlukan.

h. Data Pengalaman Perusahaan sesuai dengan bidang/Sub bidangnya

Pemberi Tugas / Tanggal selesai


Kontrak
Bidang/ Pengguna Barang/Jasa menurut
Nama Paket
No Sub Bidang Lokasi Nomor BA
Pekerjaan Alamat dan
Pekerjaan Nama & Nilai Kontrak Serah
Telepon
Tanggal Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
2.
3.
dst

i. Data pekerjaan yang sedang dilaksanakan

Pemberi Tugas /
Kontrak Progres terakhir
Pengguna Barang/Jasa
Bidang Sub Bidang
No Lokasi Nomor Prestasi
Pekerjaan Pekerjaan Alamat dan
Nama & Nilai Tanggal Kerja
Telepon
Tanggal (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
2.
3.
dst

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 48


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

a. Data Account :

Nama Bank : ..................................................................... Cabang ...........................


Alamat Bank : ..............................................................................................................
Nomor Rekening : ..............................................................................................................
Nama Account : ..............................................................................................................

................., ............................... 20......


PT/CV/Firma/Koperasi/......

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 49


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 8 Contoh - Surat Penawaran Harga


KOP PERUSAHAAN

Nomor : .............., .................... 2016


Lampiran : 1 (Satu) Set Kepada Yth.
Perihal : Penawaran Harga
PEJABAT PELAKSANA PENGADAAN
PT. PLN (PERSERO) WIL. PAPUA DAN PAPUA BARAT

Di –
JAYAPURA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ...........................................................
Jabatan : ...........................................................
Bertindak untuk : PT/CV/Firma ......................................
Dan atas nama
Alamat : ...........................................................
No. Telepon/Fax : ...........................................................
Email : ...........................................................

Dengan ini menyatakan :


1. Tunduk pada ketentuan–ketentuan pengadaan barang/jasa yang termuat dalam :
- Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 620.K/DIR/2013 tanggal 03 Oktober 2013 beserta
perubahannya,
- Edaran Direksi PT PLN (Persero) No.0003.E/DIR/2014 tanggal 18 Juni 2014 beserta
perubahannya,
- Dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
2. Bersedia dan sanggup melaksanakan pekerjaan “Pengadaan dan Pemasangan Recloser
lokasi PT PLN (Persero) Area Jayapura, Area Biak, Area Manokwari dan Area Timika” sesuai
dengan syarat – syarat yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan (RKS) Nomor
002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 tanggal 20 April 2016.
Dengan total harga penawaran sebesar : Rp. ...................................................,-
Terbilang ( ......................................................................................................................)
Rincian penawaran harga tersebut diatas sudah termasuk PPN 10% seperti yang terlampir
pada surat penawaran ini.
3. Penawaran tersebut mengikat dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung
sejak tanggal pembukaan surat penawaran.
4. Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 90 (Sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak
tanggal perjanjian ditandatangani oleh Penyedia Barang/jasa dan Pengguna Barang/jasa.

Terlampir kami sampaikan data kelengkapan dokumen penawaran.

PT/CV/Firma...........................................
Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 50


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 9 Bill Of Quantity

BILL OF QUANTITY

Nama Pekerjaan : Pengadaan dan Pemasangan Recloser


Lokasi : PT PLN (Persero) Area Jayapura, Area Biak, Area Manokwari dan Area Timika

Jumlah Harga
No. Uraian Kegiatan/Material Material Jasa Total Harga
(Rp) (Rp)

1 Pengadaan dan Pemasangan Recloser


Area Jayapura Penwaran Penwaran Penwaran

2 Pengadaan dan Pemasangan Recloser Penwaran Penwaran Penwaran


Area Biak

3 Pengadaan dan Pemasangan Recloser Penwaran Penwaran Penwaran


Area Manokwari

4 Pengadaan dan Pemasangan Recloser Penwaran Penwaran Penwaran


Area Timika

Terbilang : Penwaran Penwaran Penwaran


Penwaran Penwaran Penwaran
…………………………………………… Penwaran Penwaran Penwaran
Penwaran Penwaran Penwaran

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 51


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Nama Pekerjaan : Pengadaan dan Pemasangan Recloser


Lokasi : PT PLN (Persero) Area Jayapura

Volume Fisik Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Kegiatan/Material Material Mat. Gud/ Stn Material Jasa Material Jasa Total Harga
Jumlah
Pengadaan Ex. Bongkar (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

I Material Utama
1 Recloser 27 kV, 630 A, 12,5 kA, 150 kV BIL 4 - 4 Set Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran
Peredam SF6, standarisasi IEC/ANSI
- Komunikasi DNP3, Modbus
- 1 Buah PT Power Supplay
- Lengkap dengan Bracket
- F6 Controller / RTU
2 Lightning Arrester 20 kV - 5 kV 18 18 Buah PLN Penwaran PLN Penwaran Penwaran
3 Fuse Cut Out 20 kV 100 A 6 6 Buah PLN Penwaran PLN Penwaran Penwaran

II Material Pelengkap
1 Dudukan Recloser 3 3 Set Penwaran - Penwaran - Penwaran
2 Travers dudukan FCO & LA Komplit 3 3 Set Penwaran - Penwaran - Penwaran
3 Accessories + Pentanahan 3 3 Set Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran

III Material Pelengkap


1 Ongkos Angkut Jakarta - Jayapura 3 - 3 Ls - Penwaran - Penwaran Penwaran
2 Transport, Akomodasi Teknisi dan Commisioning 1 - 1 Ls - Penwaran - Penwaran Penwaran

Terbilang : Jumlah Penwaran Penwaran Penwaran


PPN 10 % Penwaran Penwaran Penwaran
…………………………………………………………………. Jumlah Total Penwaran Penwaran Penwaran
Pembulatan Penwaran Penwaran Penwaran

................., ............................... 20......


PT/CV/Firma...........................................
Materai Rp. 6.000,-
Tanda Tangan Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 52


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Nama Pekerjaan : Pengadaan dan Pemasangan Recloser


Lokasi : PT PLN (Persero) Area Biak

Volume Fisik Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Kegiatan/Material Material Mat. Gud/ Stn Material Jasa Material Jasa Total Harga
Jumlah
Pengadaan Ex. Bongkar (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

I Material Utama
1 Recloser 27 kV, 630 A, 12,5 kA, 150 kV BIL 3 - 3 Set Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran
Peredam SF6, standarisasi IEC/ANSI
- Komunikasi DNP3, Modbus
- 1 Buah PT Power Supplay
- Lengkap dengan Bracket
- F6 Controller / RTU
2 Lightning Arrester 20 kV - 5 kV 18 18 Buah PLN Penwaran PLN Penwaran Penwaran
3 Fuse Cut Out 20 kV 100 A 6 6 Buah PLN Penwaran PLN Penwaran Penwaran
Penwaran Penwaran
II Material Pelengkap
1 Dudukan Recloser 3 3 Set Penwaran - Penwaran - Penwaran
2 Travers dudukan FCO & LA Komplit 3 3 Set Penwaran - Penwaran - Penwaran
3 Accessories + Pentanahan 3 3 Set Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran

III Material Pelengkap


1 Ongkos Angkut Jakarta - Jayapura 3 - 3 Ls - Penwaran - Penwaran Penwaran
2 Transport, Akomodasi Teknisi dan Commisioning 1 - 1 Ls - Penwaran - Penwaran Penwaran

Terbilang : Jumlah Penwaran Penwaran Penwaran


PPN 10 % Penwaran Penwaran Penwaran
…………………………………………………………… Jumlah Total Penwaran Penwaran Penwaran
Pembulatan Penwaran Penwaran Penwaran

................., ............................... 20......


PT/CV/Firma...........................................
Materai Rp. 6.000,-
Tanda Tangan Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 53


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Nama Pekerjaan : Pengadaan dan Pemasangan Recloser


Lokasi : PT PLN (Persero) Area Manokwari

Volume Fisik Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Kegiatan/Material Material Mat. Gud/ Stn Material Jasa Material Jasa Total Harga
Jumlah
Pengadaan Ex. Bongkar (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

I Material Utama
1 Recloser 27 kV, 630 A, 12,5 kA, 150 kV BIL 2 - 2 Set Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran
Peredam SF6, standarisasi IEC/ANSI
- Komunikasi DNP3, Modbus
- 1 Buah PT Power Supplay
- Lengkap dengan Bracket
- F6 Controller / RTU
2 Lightning Arrester 20 kV - 5 kV 12 12 Buah PLN Penwaran PLN Penwaran Penwaran
3 Fuse Cut Out 20 kV 100 A 4 4 Buah PLN Penwaran PLN Penwaran Penwaran

II Material Pelengkap
1 Dudukan Recloser 2 2 Set Penwaran - Penwaran - Penwaran
2 Travers dudukan FCO & LA Komplit 2 2 Set Penwaran - Penwaran - Penwaran
3 Accessories + Pentanahan 2 2 Set Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran

III Material Pelengkap


1 Ongkos Angkut Jakarta - Jayapura 2 - 2 Ls - Penwaran - Penwaran Penwaran
2 Transport, Akomodasi Teknisi dan Commisioning 1 - 1 Ls - Penwaran - Penwaran Penwaran

Terbilang : Jumlah Penwaran Penwaran Penwaran


PPN 10 % Penwaran Penwaran Penwaran
……………………………………………………………. Jumlah Total Penwaran Penwaran Penwaran
Pembulatan Penwaran Penwaran Penwaran

................., ............................... 20......


PT/CV/Firma...........................................
Materai Rp. 6.000,-
Tanda Tangan Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 54


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Nama Pekerjaan : Pengadaan dan Pemasangan Recloser


Lokasi : PT PLN (Persero) Area Timika

Volume Fisik Harga Satuan Jumlah Harga


No. Uraian Kegiatan/Material Material Mat. Gud/ Stn Material Jasa Material Jasa Total Harga
Jumlah
Pengadaan Ex. Bongkar (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

I Material Utama
1 Recloser 27 kV, 630 A, 12,5 kA, 150 kV BIL 1 - 1 Set Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran
Peredam SF6, standarisasi IEC/ANSI
- Komunikasi DNP3, Modbus
- 1 Buah PT Power Supplay
- Lengkap dengan Bracket
- F6 Controller / RTU
2 Lightning Arrester 20 kV - 5 kV 12 12 Buah PLN Penwaran PLN Penwaran Penwaran
3 Fuse Cut Out 20 kV 100 A 4 4 Buah PLN Penwaran PLN Penwaran Penwaran

II Material Pelengkap
1 Dudukan Recloser 2 2 Set Penwaran - Penwaran - Penwaran
2 Travers dudukan FCO & LA Komplit 2 2 Set Penwaran - Penwaran - Penwaran
3 Accessories + Pentanahan 2 2 Set Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran Penwaran

III Material Pelengkap


1 Ongkos Angkut Jakarta - Jayapura 2 - 2 Ls - Penwaran - Penwaran Penwaran
2 Transport, Akomodasi Teknisi dan Commisioning 1 - 1 Ls - Penwaran - Penwaran Penwaran

Terbilang : Jumlah Penwaran Penwaran Penwaran


PPN 10 % Penwaran Penwaran Penwaran
………………………………………………………………….. Jumlah Total Penwaran Penwaran Penwaran
Pembulatan Penwaran Penwaran Penwaran

................., ............................... 20......


PT/CV/Firma...........................................
Materai Rp. 6.000,-
Tanda Tangan Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 55


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 10 Bank Garansi Jaminan Penawaran

BANK GARANSI
JAMINAN PENAWARAN
___________ [Nomor]
________________ [tempat & tanggal]
Kepada :
PT PLN (Persero)
______________[alamat]

PT Bank ____________ [Nama Bank] berkedudukan di ________________ [alamat], (untuk selanjutnya disebut
“Bank”), dengan ini menjamin tanpa dapat ditarik kembali _________________ [nama calon penyedia barang/jasa]
beralamat di __________________________ (untuk selanjutnya disebut “Terjamin”) terhadap PT PLN (Persero)
beralamat di _____________________ (untuk selanjutnya disebut sebagai “Penerima Jaminan”), untuk membayar
sejumlah uang sebesar _______________ (terbilang: ____________________________________ ), apabila berdasarkan
pendapat/opini Penerima Jaminan, Terjamin melakukan tindakan dan/atau gagal untuk melakukan tindakan termasuk
apabila Terjamin tidak mengikuti proses pengadaan dan/atau tidak menandatangani/memasuki kontrak/perjanjian atau
memenuhi ketentuan lainnya sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan sehubungan dengan proses
pengadaan ______________ [nama proyek].

Bank Garansi ini diterbitkan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :


1. Bank Garansi ini berlaku untuk jangka waktu selama _______________ ( _________ ) bulan/hari, terhitung sejak
tanggal ____________ dan akan berakhir pada tanggal_____________ [tanggal jatuh tempo];
2. Pembayaran atas Bank Garansi ini dilakukan setelah adanya surat permintaan pencairan Bank Garansi dari Penerima
Jaminan kepada Bank yang menyatakan (i) jumlah yang harus dibayarkan kepada Penerima Jaminan dan (ii) bahwa
Terjamin melakukan tindakan dan/atau gagal untuk melakukan tindakan atau memenuhi ketentuan sebagaimana
dinyatakan dalam Dokumen Pengadaan.
3. Batas waktu pengajuan dan penerimaan tuntutan penagihan/klaim atas Bank Garansi in adalah selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal jatuh tempo Bank Garansi ini, dengan ketentuan apabila tanggal tersebut
jatuh pada hari libur atau di luar hari kerja Bank, maka pengajuan dilakukan selambat-lambatnya pada satu hari
kerja Bank setelahnya dengan melampirkan asli Bank Garansi ini;
4. Bank akan membayar kepada Penerima Jaminan untuk jumlah tersebut di atas selambat-lambatnya 15 (lima belas)
hari kalender setelah diterimanya surat permintaan pencairan Bank Garansi dari Penerima Jaminan kepada Bank;
5. Pembayaran atas klaim/tuntutan pencairan adalah mutlak dan tanpa syarat (unconditional) meskipun ada tuntutan,
permintaan atau keberatan dari Terjamin atau pihak manapun;
6. Pembayaran atas klaim/tuntutan pencairan Bank Garansi akan dilakukan ke rekening bank yang ditunjuk oleh
Penerima Jaminan, bebas dan bersih serta tanpa pengurangan dengan alasan apapun, baik yang berlaku pada saat
ini atau kemudian, dari semua pajak, pungutan, biaya atau pemotongan apapun, yang dibebankan atau dipotong
sehubungan dengan hal-hal tersebut;
7. Bank Garansi ini tidak dapat dipindahtangankan dan/atau dijaminkan kepada pihak lain (non-transferable);
8. Bank Garansi ini diatur oleh dan ditafsirkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
9. Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Bank dengan ini melepaskan
hakhak istimewanya yang diberikan oleh undang-undang untuk menuntut supaya benda-benda milik Terjamin
dan/atau yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Terjamin.
10. Untuk tujuan Bank Garansi ini dan segala akibat hukumnya, Bank memilih domisili yang tetap di Kantor Panitera
Pengadilan Negeri di __________ [domisili pengadilan]

Demikian Bank Garansi ini diterbitkan oleh yang berwenang pada tanggal ___________ untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya dan oleh yang berkepentingan.

Jayapura/Jakarta, __________________ [tanggal]


PT BANK ______________________ [nama bank]

_____________________ [tanda tangan pejabat yang berwenang]

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 56


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BANK GUARANTEE
BID BOND
______________ [number]
___________________ [dated and places]

To :
PT PLN (Persero)
______________[address]

Whereas PT Bank ___________ [name of bank] having a registered office located at ___________ [address]
(hereinafter called the “Bank“), hereby irrevocably guarantee ___________ [name of applicant] having a registered
address at ___________ [address] (hereinafter refer as the “Principal“) for the favour of PT PLN (Persero) having a
registered office at ___________ (hereinafter refer as the “Beneficiary” to make a payment of maximum amount up to
___________ (say: ___________ ), if in the opinion of Beneficiary, the Principal has failed and/or neglected to perform
its obligation or abide by the terms of the Bid Document including to follow the procurement process and/or signed the
contract/agreement, in connection with the procurement process _______________ [name of Project]

This Bank Guarantee is issued with the following provisions:


1. This Bank Guarantee shall be valid for a period of _____________ ( ___________ ) month from the date of
__________ until __________ [maturity date]
2. The payment of Bank Guarantee shall be made upon our receipt of Beneficiary's first written demand stating (i) the
amount to be paid to Beneficiary and (ii) whereas the Principal has failed and/or neglected to perform its obligation
or abide by the terms of the Bid Document.
3. The deadline for submission and receipt of any claim on this Bank Guarantee by Beneficiary to the Bank shall be
made in writing, not later than 30 (thirty) calendar days from the date of maturity of this Bank Guarantee, provided
that if the date falls on a holiday or a day on which banking institutions are permitted to be closed, then the
submission shall be made no later than one working day thereafter by attaching the original of this Bank Guarantee.
4. The Bank shall be firmly bound unto the Beneficiary for the payment in the amount as mention above not later than
15 (fifteen) calendar days after receipt of Beneficiary's first written demand to the Bank;
5. The payment of Bank Guarantee claims/demands is absolute and unconditional even though there is a demand,
request or objection from the Principal or any other party whatsoever;
6. The payment of Bank Guarantee claims/demands will be made to the account designated by the Beneficiary, free
and clear of, without any reduction for any reason, either present or future, of all taxes, levies, fees or withholdings
whatsoever, imposed or collected with respect thereto;
7. This Bank Guarantee is non-transferable and / or can not be pledged to another party
8. This Bank Guarantee shall be governed by and construed in accordance with laws and regulations applicable in
Indonesia.
9. With reference to Article 1832 of the Indonesia Civil Law (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata), the Bank hereby
relinquish/waives its privileges/rights granted by law to claim/demand on asset belonging to the Principal and/or
bound as collateral be confiscated, seized or sold in advance for the discharge of Principal debts.
10. For the purpose of this Bank Guarantee issuance and any consequences thereof, Bank chooses the Court of
___________ [domicile of court] as general and permanent domicile.

This Bank Guarantee is issued by duly authorized officers on the date _____________ and to be used by properly
interested party.

Jayapura/Jakarta, ___________________ [dated]


PT BANK __________________ [name of bank]

__________________ [authorized signatory]

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 57


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 11 Bank Garansi Jaminan Pelaksanaan

BANK GARANSI
JAMINAN PELAKSANAAN
______________ [Nomor]
____________ [tempat &tanggal]

Kepada :
PT PLN (Persero)
______________ [alamat]

PT Bank ____________ [Nama Bank] berkedudukan di ________________ [alamat], (untuk selanjutnya disebut
“Bank”), dengan ini menjamin tanpa dapat ditarik kembali _________________ [nama penyedia barang/jasa]
beralamat di __________________________ (untuk selanjutnya disebut “Terjamin”) terhadap PT PLN (Persero)
beralamat di _____________________ (untuk selanjutnya disebut sebagai “Penerima Jaminan”), untuk membayar
sejumlah uang sebesar _______________ (terbilang: ____________________________________ ) apabila berdasarkan
opini/pendapat dari Penerima Jaminan, Terjamin melakukan wanprestasi dan/atau gagal untuk memenuhi
kewajibannya sebagaimana dinyatakan dalam ______________________ [Kontrak] untuk __________________ [nama
proyek] atas dasar Surat Penunjukan / Letter of Intent _______________ [tanggal]. Bank Garansi ini dikeluarkan dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Bank Garansi ini berlaku efektif sejak tanggal ______________ dan akan berakhir pada tanggal_____________
[tanggal jatuh tempo]
2. Pembayaran atas Bank Garansi ini dilakukan setelah adanya surat permintaan pencairan Bank Garansi dari Penerima
Jaminan kepada Bank yang menyatakan (i) jumlah yang harus dibayarkan kepada Penerima Jaminan, dan (ii) bahwa
Terjamin tidak memenuhi kewajibannya atau telah melakukan wanprestasi atas ____________________________
[kontrak & nama proyek]
3. Batas waktu pengajuan dan penerimaan tuntutan penagihan/klaim atas Bank Garansi ini adalah selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender1 sejak tanggal jatuh tempo Bank Garansi ini, dengan ketentuan apabila
tanggal tersebut jatuh pada hari libur atau di luar hari kerja Bank, maka pengajuan dilakukan selambat-lambatnya
pada satu hari kerja Bank setelahnya dengan melampirkan asli Bank Garansi ini;
4. Bank akan membayar kepada Penerima Jaminan untuk jumlah tersebut di atas selambat-lambatnya 15 (lima belas)
hari kalender setelah diterimanya surat permintaan pencairan Bank Garansi dari Penerima Jaminan kepada Bank;
5. Pembayaran atas klaim/tuntutan pencairan adalah mutlak dan tanpa syarat (unconditional) meskipun ada tuntutan,
permintaan atau keberatan dari Terjamin atau pihak manapun;
6. Pembayaran atas klaim/tuntutan pencairan Bank Garansi akan dilakukan ke rekening bank yang ditunjuk oleh
Penerima Jaminan, bebas dan bersih serta tanpa pengurangan dengan alasan apapun, baik yang berlaku pada saat
ini atau kemudian, dari semua pajak, pungutan, biaya atau pemotongan apapun, yang dibebankan atau dipotong
sehubungan dengan hal-hal tersebut;
7. Bank Garansi ini tidak dapat dipindahtangankan dan/atau dijaminkan kepada pihak lain (non-transferable);
8. Bank Garansi ini diatur oleh dan ditafsirkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia;
9. Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Bank dengan ini melepaskan
hakhak istimewanya yang diberikan oleh undang-undang untuk menuntut supaya benda-benda milik Terjamin
dan/atau yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Terjamin;
10. Untuk tujuan Bank Garansi ini dan segala akibat hukumnya, Bank memilih domisili yang tetap di Kantor Panitera
Pengadilan Negeri di __________ [domisili pengadilan]

Demikian Bank Garansi ini diterbitkan oleh yang berwenang pada tanggal ___________ untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya dan oleh yang berkepentingan.

Jayapura/Jakarta, __________________ [tanggal]


PT BANK ______________________ [nama bank]

_____________________ [tanda tangan pejabat yang berwenang]

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 58


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BANK GUARANTEE
PERFORMANCE BOND
______________ [number]
___________________ [dated & places]
To :
PT PLN (Persero)
______________[address]

Whereas PT Bank ___________ [name of bank] having a registered office located at ___________ [address]
(hereinafter called the “Bank“), hereby irrevocably guarantee ___________ [name of applicant] having a registered
address at ___________ [address] (hereinafter refer as the “Principal“) for the favour of PT PLN (Persero) having a
registered office at ___________ (hereinafter refer as the “Beneficiary” to make a payment of maximum amount up to
___________ (say: ___________ ) if in the opinion of Beneficiary the Principal has failed to fulfill its obligations in
accordance with the condition stated in the _______________ [contract] for the Project of ____________________
[name of Project]

This Bank Guarantee is issued with the following provisions:


1. This Bank Guarantee shall be effective on and as of the date of __________ until __________ [maturity date]
2. The payment of Bank Guarantee shall be made upon our receipt of Beneficiary’s first written demand (stating (i) the
amount to be paid to Beneficiary, and (ii) whereas the Principal does not meet its obligation or has been default
under ___________________ [contract and name of project]
3. The deadline for submission and receipt of any claim on this Bank Guarantee by Beneficiary to the Bank shall be
made in writing, not later than 30 (thirty) calendar days from the date of maturity of this Bank Guarantee, provided
that if the date falls on a holiday or a day on which banking institutions are permitted to be closed, then the
submission shall be made no later than one working day thereafter by attaching the original of this Bank Guarantee;
4. The Bank shall be firmly bound unto the Beneficiary for the payment in the amount as mention above not later than
15 (fifteen) calendar days after receipt of Beneficiary’s first written demand to the Bank;
5. The payment of Bank Guarantee claims/demands is absolute and unconditional even though there is a demand,
request or objection from the Principal or any other party whatsoever;
6. The payment of Bank Guarantee claims/demands will be made to the account designated by the Beneficiary, free
and clear of, without any reduction for any reason, either present or future, of all taxes, levies, fees or withholdings
whatsoever, imposed or collected with respect thereto;
7. This Bank Guarantee is non-transferable and / or can not be pledged to another party;
8. This Bank Guarantee shall be governed by and construed in accordance with laws and regulations applicable in
Indonesia;
9. With reference to Article 1832 of the Indonesia Civil Law (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata), the Bank hereby
relinquish/waives its privileges/rights granted by law to claim/demand on asset belonging to the Principal and/or
bound as collateral be confiscated, seized or sold in advance for the discharge of Principal debts;
10. For the purpose of this Bank Guarantee issuance and any consequences thereof, Bank chooses the Court of
___________ [domicile of court] as general and permanent domicile.

This Bank Guarantee is issued by duly authorized officers on the date _____________ and to be used by properly
interested party.

Jayapura/Jakarta, ___________________ [dated]


PT BANK __________________ [name of bank]

__________________ [authorized signatory]

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 59


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 12 Bank Garansi Jaminan Pemeliharaan

BANK GARANSI
JAMINAN PEMELIHARAAN
______________ [Nomor]
____________ [tempat & tanggal]
Kepada :
PT PLN (Persero)
______________ [alamat]

PT Bank ____________ [Nama Bank] berkedudukan di ________________ [alamat], (untuk selanjutnya disebut
“Bank”), dengan ini menjamin tanpa dapat ditarik kembali _________________ [nama penyedia barang/jasa]
beralamat di __________________________ (untuk selanjutnya disebut “Terjamin”) terhadap PT PLN (Persero)
beralamat di _____________________ (untuk selanjutnya disebut sebagai “Penerima Jaminan”), untuk membayar
sejumlah uang sebesar _______________ (terbilang: ____________________________________ ) apabila berdasarkan
opini/tanggapan Penerima Jaminan, Terjamin melakukan wanprestasi dan/atau gagal untuk memenuhi kewajibannya
terkait garansi pemeliharaan termasuk untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan pekerjaan setelah pelaksanaan
pekerjaan selesai sebagaimana dinyatakan dalam _____________________ [kontrak] untuk __________________
[nama proyek].

Bank Garansi ini dikeluarkan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :


1. Bank Garansi ini berlaku untuk jangka waktu selama ___________ (_________) bulan/hari, terhitung sejak tanggal
____________ dan akan berakhir pada tanggal_____________ [tanggal jatuh tempo.]
2. Pembayaran atas Bank Garansi ini dilakukan setelah adanya surat permintaan pencairan Bank Garansi dari Penerima
Jaminan kepada Bank yang menyatakan (i) jumlah yang harus dibayarkan kepada Penerima Jaminan dan bahwa
Terjamin tidak memenuhi kewajibannya atau telah melakukan wanprestasi atas garansi pemeliharaan berdasarkan
____________________________ [kontrak & nama proyek]
3. Batas waktu pengajuan dan penerimaan tuntutan penagihan/klaim atas Bank Garansi in adalah selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal jatuh tempo Bank Garansi ini, dengan ketentuan apabila tanggal tersebut
jatuh pada hari libur atau di luar hari kerja Bank, maka pengajuan dilakukan selambat-lambatnya pada satu hari
kerja Bank setelahnya dengan melampirkan asli Bank Garansi ini;
4. Bank akan membayar kepada Penerima Jaminan untuk jumlah tersebut di atas selambat-lambatnya 15 (lima belas)
hari kalender setelah diterimanya surat permintaan pencairan Bank Garansi dari Penerima Jaminan kepada Bank;
5. Pembayaran atas klaim/tuntutan pencairan adalah mutlak dan tanpa syarat (unconditional) meskipun ada tuntutan,
permintaan atau keberatan dari Terjamin atau pihak manapun;
6. Pembayaran atas klaim/tuntutan pencairan Bank Garansi akan dilakukan ke rekening bank yang ditunjuk oleh
Penerima Jaminan, bebas dan bersih serta tanpa pengurangan dengan alasan apapun, baik yang berlaku pada saat
ini atau kemudian, dari semua pajak, pungutan, biaya atau pemotongan apapun, yang dibebankan atau dipotong
sehubungan dengan hal-hal tersebut;
7. Bank Garansi ini tidak dapat dipindahtangankan dan/atau dijaminkan kepada pihak lain (non-transferable);
8. Bank Garansi ini diatur oleh dan ditafsirkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia;
9. Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Bank dengan ini melepaskan
hakhak istimewanya yang diberikan oleh undang-undang untuk menuntut supaya benda-benda milik Terjamin
dan/atau yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Terjamin;
10. Untuk tujuan Bank Garansi ini dan segala akibat hukumnya, Bank memilih domisili yang tetap di Kantor Panitera
Pengadilan Negeri di __________ [domisili pengadilan]

Demikian Bank Garansi ini diterbitkan oleh yang berwenang pada tanggal ___________ untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya dan oleh yang berkepentingan.

Jayapura/Jakarta, __________________ [tanggal]


PT BANK ______________________ [nama bank]

_____________________ [tanda tangan pejabat yang berwenang]

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 60


Tanggal : 20 April 2016
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BANK GUARANTEE
MAINTENANCE BOND
______________ [number]
___________________ [dated & places]
To :
PT PLN (Persero)
______________[address]

Whereas PT Bank ___________ [name of bank] having a registered office located at ___________ [address] (hereinafter
called the “Bank“), hereby irrevocably guarantee ___________ [name of applicant] having a registered address at
___________ [address] (hereinafter refer as the “Principal“) for the favour of PT PLN (Persero) having a registered
office at ___________ (hereinafter refer as the “Beneficiary” to make a payment of maximum amount up to
___________ (say: ___________ ) if in the opinion of Beneficiary, the Principal has failed to fulfill its obligations of
maintenance warranty including to repair the damage after the execution of work is completed in accordance with the
condition stated in the _______________ [ contract] for the Project of ____________________ [name of Project].

This Bank Guarantee is issued with the following provisions:


1. This Bank Guarantee shall be valid for a period of _____________ ( ___________ ) month/day from the date of
__________ until __________ [maturity date]
2. The payment of Bank Guarantee shall be made upon our receipt of Beneficiary’s first written demand stating the
amount to be paid to Beneficiary, and whereas the Principal does not meet its obligation or has been default of
maintenance warranty under ___________________ [contract and name of project]
3. The deadline for submission and receipt of any claim on this Bank Guarantee by Beneficiary to the Bank shall be
made in writing, not later than 30 (thirty) calendar days from the date of maturity of this Bank Guarantee, provided
that if the date falls on a holiday or a day on which banking institutions are permitted to be closed, then the
submission shall be made no later than one working day thereafter by attaching the original of this Bank Guarantee;
4. The Bank shall be firmly bound unto the Beneficiary for the payment in the amount as mention above not later than
15 (fifteen) calendar days after receipt of Beneficiary’s first written demand to the Bank;
5. The payment of Bank Guarantee claims/demands is absolute and unconditional even though there is a demand,
request or objection from the Principal or any other party whatsoever;
6. The payment of Bank Guarantee claims/demands will be made to the account designated by the Beneficiary, free
and clear of, without any reduction for any reason, either present or future, of all taxes, levies, fees or withholdings
whatsoever, imposed or collected with respect thereto;
7. This Bank Guarantee is non-transferable and / or can not be pledged to another party;
8. This Bank Guarantee shall be governed by and construed in accordance with laws and regulations applicable in
Indonesia;
9. With reference to Article 1832 of the Indonesia Civil Law (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata), the Bank hereby
relinquish/waives its privileges/rights granted by law to claim/demand on asset belonging to the Principal and/or
bound as collateral be confiscated, seized or sold in advance for the discharge of Principal debts;
10. For the purpose of this Bank Guarantee issuance and any consequences thereof, Bank chooses the Court of
___________ [domicile of court] as general and permanent domicile.

This Bank Guarantee is issued by duly authorized officers on the date _____________ and to be used by properly
interested party.

Jayapura/Jakarta, ___________________ [dated]


PT BANK __________________ [name of bank]

__________________ [authorized signatory]

RKS Nomor : 002.RKS/DAN.01.03/AI - WP2B/2016 61


Tanggal : 20 April 2016

Anda mungkin juga menyukai