Anda di halaman 1dari 73

PT PLN (PERSERO)

WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

DOKUMEN PELELANGAN /
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
NOMOR : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015

Peserta pelelangan atau Calon Penyedia barang/jasa harus mempelajari seluruh isi Dokumen Pelelangan atau Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini dengan seksama, untuk memahami dengan benar maksud dan isi dari RKS secara
keseluruhan maupun setiap bagian, agar tidak ada kesalahpahaman dalam pelaksanaan RKS ini.

BAB I
UMUM
Pasal 1
PERATURAN

Peraturan yang berlaku dalam proses pengadaan barang/jasa ini adalah :


1. Edaran Direksi PT PLN (Persero) no.0003.E/DIR/2014 tanggal 18 Juni 2014 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan
Barang/Jasa PT PLN (Persero) beserta perubahannya.
2. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) no.0620.K/DIR/2013 tanggal 03 Oktober 2013 tentang Pedoman Umum
Pengadaan Barang/Jasa PT PLN (Persero) beserta perubahannya.

Pasal 2
DEFINISI-DEFINISI

Dalam RKS ini yang dimaksud dengan :


1. PLN adalah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara yang didirikan dengan Akta Notaris
Sutjipto,SH Nomor 169 Tahun 1994 beserta perubahannya.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) adalah pedoman dasar dan persyaratan mengenai keseluruhan pekerjaan
yang akan dilaksanakan dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Kontrak/Perjanjian;
3. Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan pengadaan barang, pengadaan jasa konstruksi termasuk pengadaan
barang dan pemasangan (supply & erect), pengadaan jasa konsultansi, pengadaan khusus dan pengadaan jasa
lainnya di PLN yang dibiayai dengan APLN atau yang dibiayai dengan sumber dana dari pinjaman/hibah luar negeri
dan/atau pinjaman dalam negeri (Non APLN), sepanjang tidak diatur dalam naskah pemberi pinjaman (guide
lines).
4. Pengguna Barang/Jasa adalah General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat..
5. Penyedia Barang/Jasa (Pelaksana Pekerjaan) adalah badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), atau badan hukum publik lainnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), lembaga,
konsorsium, Joint Operation, Koperasi, Firma, Commanditaire Vennotschap (CV), persekutuan perdata
(Maatschap), badan usaha luar negeri dan/atau perorangan yang memiliki Surat Ijin Usaha yang dikeluarkan oleh
instansi terkait di Indonesia dengan kegiatan usahanya menyediakan barang/jasa dengan kualifikasi dan klasifikasi
yang sesuai.
6. Barang adalah Material Pembangunan Jaringan Distribusi JTM A3CS 240 mm2 – Murni/Underbuild Lokasi : PLTD
Sanggeng – Arfai Basecamp – Maruni (SDIC) PT PLN (Persero) Area Manokwari.
7. Jasa adalah Jasa Pembangunan Jaringan Distribusi JTM A3CS 240 mm2 – Murni/Underbuild yang diadakan oleh
Penyedia Barang/Jasa.
8. Perjanjian/Kontrak adalah perikatan dalam bentuk tertulis antara Pengguna Barang/Jasa dengan Penyedia
Barang/Jasa dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
9. Kontrak Unit Price adalah Perjanjian/Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam
batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan
spesifikasi teknis tertentu dimana volume total pekerjaan masih bersifat perkiraan sementara. Pembayaran

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 1


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh
Penyedia Barang/Jasa.
10. Direksi Pekerjaan adalah Pejabat yang akan ditunjuk oleh General Manager PT. PLN (Persero) Wilayah Papua dan
Papua Barat untuk mewakili pengguna barang/jasa dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan serta memberikan
petunjuk yang diperlukan untuk kelancaran pekerjaan dan terpenuhinya syarat-syarat yang telah ditetapkan.
11. Surat Garansi adalah surat keterangan dari Penyedia Barang/Jasa atas garansi atau jaminan terhadap mutu
material dan hasil pelaksanaan pekerjaan.
12. Dokumen Asal Usul Barang adalah dokumen-dokumen yang dapat membuktikan bahwa barang/sparepart berasal
dari pabrik pembuat atau vendor atau agen atau distributor (berlokasi di dalam dan luar negeri).
13. Harga Perhitungan Sendiri (HPS) adalah harga barang/jasa yang ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa
berdasarkan data historis dengan memperhitungkan berbagai faktor seperti eskalasi, pengiriman dan jasa
supervisi atau pemasangan dan jasa lainnya.

Pasal 3
KETENTUAN UMUM

1. Nama paket pekerjaan :


Pembangunan Jaringan JTM A3CS 240 mm2 – Murni & Underbuild.
2. Maksud dan Tujuan :
a. Mensuply Jaringan Distribusi.
b. Meningkatkan Keandalan Jaringan Distribusi.
c. Menciptakan tata kelola perusahaan yang baik.
3. Ruang Lingkup Pekerjaan :
Lingkup Pekerjaan ini adalah :
a. Pembangunan JTM A3CS 240 mm2 – Murni & Distribusi.
- Pengadaan dan Pemasangan Material Utama/Pelengkap MDU dan Non MDU, Pekerjaan Got Kabel TM,
Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal, Pekerjaan Gardu Bagi JTM dan Jasa Transportasi.

Sumber dana :
Sumber Dana yang dipergunakan dalam pengadaan barang/jasa ini adalah APLN Tahun 2015 melalui Surat Kuasa
Investasi (SKKI) No. 34/SKKI/WIL/II/2015/M.
4. Lokasi Pekerjaan :
Pelaksanaan pekerjaan sesuai ayat 1 pasal ini yaitu berlokasi di PLTD Sanggeng – Arfai Basecame – Maruni (SDIC)
PT PLN (Persero) Area Manokwari.

Pasal 4
PERSYARATAN CALON PENYEDIA BARANG/JASA

Calon penyedia barang/jasa yang dapat mengikuti pelelangan terbuka ini wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Persyaratan Administrasi
a. Memiliki ijin usaha sesuai dengan bidang usahanya sesuai peraturan perundang-undangan di Republik
Indonesia dan masih berlaku seperti :
a. Akta pendirian perusahaan dan perubahannya, yang sudah mendapatkan pengesahan Kehakiman.
b. SITU (Surat Ijin Tempat Usaha) dan atau Surat Keterangan Domisili Perusahaan, sesuai dengan
kedudukan/lokasi perusahaan.
c. SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) dengan klasifikasi :
Kualifikasi : Usaha Menengah (M)
Bidang Usaha : Pengadaan barang/jasa
Sub Bidang Usaha : Mekanikal dan elektrikal
d. Sertifikat Kompetensi dan Kualifikasi Perusahaan dari KADIN atau ARDIN dengan klasifikasi :
Kualifikasi : Usaha Menengah (M)
Bidang Usaha : Pengadaan barang/jasa
Sub Bidang Usaha : Mekanikal dan elektrikal

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 2


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

e. Surat Isin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) / Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK)
Kualifikasi : Grade 5 (Minimal)
Sub Kualifikasi : M1
Klasifikasi : - Instalasi Mekanikal/Elektrikal.
- Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya.
Sub Klasifikasi : - Jasa Pelaksanaan Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Tegangan
Menengah.
- Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya.
f. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
g. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dari Dirjen Pajak.
h. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Untuk ijin usaha yang sedang dalam proses perpanjangan masa berlaku atau pembaharuan dapat
melampirkan Surat Keterangan dari instansi atau lembaga yang menerbitkan ijin usaha dimaksud dan
melampirkan ijin usaha terakhir.
b. Memiliki Surat Dukungan dari pabrikan atau vendor atau agen atau distributor (berlokasi di dalam maupun
luar negeri) dan memiliki kemampuan telusur (traceability) yang jelas terhadap barang yang disuplay.
c. Memiliki daftar susunan pemilikan modal dan susunan pengurus.
d. Memiliki tempat kedudukan yang jelas.
e. Mempunyai kapasitas menandatangani Perjanjian/Kontrak secara hukum.
f. Menandatangani Pakta Integritas dan Surat Pernyataan lainnya sesuai yang dipersyaratkan dalam RKS ini.
g. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut atau tidak dinyatakan pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan dan/atau Direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana, tidak dalam sengketa maupun menjalani sanksi di lingkungan PT PLN (Persero).
h. Direksi/Pengurus yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak masuk dalam daftar Penyedia
Barang/Jasa yang terkena daftar hitam (blacklist).
i. Telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir, dibuktikan dengan melampirkan fotokopi bukti tanda
terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun terakhir, dan fotokopi Surat
Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 29 atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan
terakhir.
j. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa berbentuk persekutuan usaha (partnership), maka Penyedia Barang/Jasa
wajib mempunyai perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat representasi persekutuan dan pihak
yang mewakili persekutuan.
k. Khusus untuk perusahaan asing apabila ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa diwajibkan untuk melengkapi
persyaratan perijinan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
l. Dalam penyampaian Dokumen Aplikasi Kualifikasi, peserta harus menyampaikan dengan surat penyampaian
(Covering letter) Dokumen Aplikasi Kualifikasi seperti contoh pada lampiran A dokumen ini.
m. Penyampaian Dokumen Aplikasi Kualifikasi berikut kelengkapannya harus dibuat dalam 1 (satu) rangkap asli
lengkap dengan lampirannya.
n. Penyampaian Dokumen Aplikasi Kualifikasi berikut dengan sampul tertutup yang tidak tembus baca, serta
dilem dengan baik tanpa mencantumkan nama dan alamat pengirim.
o. Pada sampul muka Surat Penyampaian sebelah kiri atas agar ditulis :
” Penyampaian Dokumen Kualifikasi ”
p. Pada sampul muka Surat Penyampaian agar ditulis :
Kepada Yth.
Pejabat Perencana Pengadaan
PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat
Jl. Ahmad Yani no.18 – Jayapura
q. Dokumen Aplikasi Kualifikasi disampaikan langsung oleh peserta kepada Pejabat Perencana Pengadaan PT
PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat sesuai huruf p.
r. Surat-surat pernyataan dokumen aplikasi kualifikasi harus ditandatangani oleh yang mewakili perusahaan
yaitu Pimpinan/Direktur Utama atau penerima kuasa dari Direktur Utama yang nama penerima kuasa
tercantum didalam akte pendirian perusahaan atau perubahannya atau kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 3


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

2. Persyaratan Teknis :
a. Memiliki kemampuan atau pengalaman pada kategori pekerjaan yang sejenis atau setara yang dibuktikan
dengan daftar pengalaman pekerjaan yang pernah dan atau sedang dilakukan minimal 2 tahun.
b. Mempunyai kemampuan menyediakan peralatan pendukung yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
c. Mempunyai kemampuan menyediakan personil atau Tenaga Ahli yang dapat memberikan jasa pembangunan
jaringan distribusi.
3. Persyaratan Keuangan :
a. Mempunyai kemampuan keuangan yang memadai yang didukung dengan laporan keuangan atau Neraca
Perusahaan terakhir tahun 2015 atau 2014 yang telah diaudit oleh lembaga akuntan publik atau dapat
berupa hasil rating atau pemeringkatan dari lembaga pemeringkat keuangan yang kredibel. Untuk neraca
yang sedang dalam proses audit dapat melampirkan surat keterangan dari auditor dan melampirkan neraca
tahun terakhir yang telah di audit.
b. Memiliki Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank.
c. Memiliki Surat Referensi dari Bank.

Pasal 5
HAL-HAL YANG DAPAT MENGGUGURKAN PENAWARAN

Hal-hal yang dapat menggugurkan penawaran pada saat evaluasi administrasi diantaranya adalah :
1. Apabila ditemukan penipuan, pemalsuan atas data dan informasi yang disampaikan kepada Pelaksana Pengadaan
PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat maka yang bersangkutan bersedia dikenakan sanksi digugurkan
sebagai Calon Penyedia Barang/Jasa dan sanksi daftar hitam (black list).
2. Apabila terjadi rekayasa antara pihak internal PLN dengan Calon Penyedia Barang/Jasa yang merugikan Calon
Penyedia Barang/Jasa lainnya, maka diambil tindakan sesuai dengan Peraturan Disiplin Pegawai serta
menggugurkan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang terlibat dalam rekayasa tersebut dan memasukkan
Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut ke dalam Daftar Hitam (Black List) PLN.
3. Hal-hal lain yang diatur pada pasal-pasal selanjutnya dalam RKS ini maupun hasil Rapat Penjelasan (Aanwijzing).

Pasal 6
DOKUMEN PELELANGAN

1. Dokumen Pelelangan adalah dokumen yang harus digunakan sebagai dasar penawaran maupun pelaksanaan
pekerjaan terdiri dari Rencana Kerja dan Syarat – syarat berikut Berita Acara Rapat Penjelasan.
2. Dokumen Pelelangan atau RKS ini terdiri dari :
BAB I : Ketentuan Umum.
BAB II : Proses Pengadaan.
BAB III : Dokumen Penawaran.
BAB IV : Jaminan-jaminan.
BAB V : Syarat-syarat Teknis.
BAB VI : Surat Perjanjian/Kontrak.
BAB VII : Penutup.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 4


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BAB II
PROSES PENGADAAN

Pasal 7
METODE PENGADAAN

Pengadaan barang/jasa ini dilaksanakan dengan metode pengadaan “Pelelangan Terbuka” dengan bertempat di Kantor
PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat dengan alamat Jl. Ahmad Yani no.18 Jayapura - Propinsi Papua.

Pasal 8
TAHAPAN PENGADAAN

Adapun Tahapan Pengadaan dengan metode “Pelelangan Terbuka” adalah sebagai berikut :
1. Undangan.
2. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pelelangan/RKS, lihat pasal 10.
3. Pemberian Penjelasan, lihat Pasal 11.
4. Pemasukan Dokumen Penawaran, lihat pasal 12.
5. Pembukaan Dokumen Penawaran, lihat pasal 13.
6. Evaluasi Dokumen Penawaran, lihat pasal 14.
7. Klarifikasi dan Negosiasi, lihat pasal 15.
8. Usulan penetapan pemenang, lihat pasal 16.
9. Penetapan Pemenang, lihat pasal 17.
10. Pengumuman Pemenang, lihat pasal 18.
11. Sanggah, lihat pasal 19.
12. Jawaban Sanggah (apabila ada),
13. Sanggah Banding (apabila ada),
14. Jawaban Sanggah Banding (apabila ada),
15. Penunjukan Pemenang, lihat pasal 20.
16. Contract Discussed Agreement (CDA), bila diperlukan, lihat pasal 23.
17. Penyerahan Jaminan Pelaksanaan, lihat pasal 26.
18. Perjanjian/Kontrak, lihat Bab VI.

Pasal 9
JADWAL TAHAPAN PENGADAAN

Adapun jadwal tahapan pengadaan akan disampaikan pada saat Undangan.

Pasal 10
PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN PELELANGAN/RKS

1. Pendaftaran calon penyedia barang/jasa dan pengambilan Dokumen Pelelangan/RKS hanya dilakukan pada
tempat dan waktu yang telah ditetapkan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan
Papua Barat yang telah disampaikan pada Undangan pelelangan.
2. Bagi calon penyedia barang/jasa yang mendaftar dan ingin mengambil Dokumen Pelelangan/RKS akan dikenakan
biaya pengambilan dokumen pelelangan/RKS sebesar Rp 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah). Biaya tersebut wajib
disetorkan ke rekening milik PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat dengan nomor 154-0093001455
a.n. PLN WIL X PAPUA pada Bank Mandiri. Sebelum mengambil dokumen pelelangan/RKS wajib memperlihatkan
bukti setoran dimaksud kepada Pelaksana Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 5


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Pasal 11
PEMBERIAN PENJELASAN PENGADAAN (AANWIJZING)

1. Sebelum memasukkan dokumen penawaran para peserta pelelangan atau calon penyedia barang/jasa yang telah
mendaftar dan mengambil dokumen pelelangan/RKS akan diberikan Penjelasan (aanwijzing) mengenai isi dari
Dokumen Pelelangan/RKS yang dilakukan di tempat dan waktu yang ditentukan sesuai jadwal yang diberikan.
2. Calon Penyedia Barang/Jasa diharapkan hadir dalam rapat penjelasan pekerjaan (aanwijzing) untuk memperoleh
keterangan tambahan maupun perubahan yang mungkin diadakan terhadap ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam RKS.
3. Yang berhak menghadiri rapat penjelasan pengadaan (aanwijzing) adalah Direktur/Pemimpin Perusahaan
Penyedia Barang/Jasa atau yang mewakili dibuktikan dengan Surat Kuasa asli bermaterai cukup.
4. Pertanyaan mengenai ketentuan-ketentuan yang ada dalam RKS disampaikan pada saat rapat penjelasan
pengadaan (aanwijzing).
5. Hasil penjelasan pengadaan (aanwijzing) akan dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan Pengadaan, yang
ditandatangani oleh Pelaksana Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat dan minimal 1 (satu)
wakil dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir. Berita Acara Penjelasan Pengadaan tersebut merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pelelangan/RKS dan akan disampaikan secara tertulis kepada semua Calon
Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar dan mengambil Dokumen Pelelangan/RKS.
6. Calon Penyedia Barang/Jasa yang tidak hadir pada penjelasan pengadaan (Aanwijzing) dianggap mengetahui dan
menyetujui semua hasil yang telah ditetapkan dalam berita acara penjelasan pengadaan dan tidak dapat
menuntut terhadap pelaksanaan aanwijzing tersebut.
7. Ketidakhadiran Calon Penyedia Barang/Jasa pada saat Penjelasan pengadaan tidak dapat dijadikan dasar untuk
menggugurkan penawaran.
8. Apabila dipandang perlu dapat dilakukan peninjauan lapangan.
9. Semua perubahan dalam Dokumen Pelelangan/RKS sebagai hasil penjelasan dan atau jawaban atas pertanyaan
Calon Penyedia Barang/Jasa harus dituangkan dalam Addendum Dokumen Pelelangan/RKS dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Sebelum batas akhir pemasukan penawaran, PLN dapat melakukan perubahan atas Dokumen Pelelangan/RKS,
baik berdasarkan masukan/klarifikasi dari Calon Penyedia Barang/Jasa atau inisiatif PLN sendiri atau adanya
perubahan peraturan perundang-undangan.
b. Perubahan tersebut harus dituangkan dalam suatu Addendum yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Dokumen Pelelangan/RKS dan harus disahkan oleh Pengguna Barang/Jasa.
c. Perubahan tersebut dilakukan dengan memberi waktu yang cukup kepada Calon Penyedia Barang/Jasa untuk
menyiapkan Dokumen Penawaran.
d. Addendum Dokumen Pelelangan/RKS akan disampaikan secara tertulis kepada semua Calon Penyedia
Barang/Jasa yang mendaftar dan mengambil Dokumen RKS.
10. Nilai total HPS tidak harus disampaikan kepada Calon Penyedia barang/jasa sebelum pemasukan penawaran.

Pasal 12
PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Dokumen Penawaran memuat persyaratan yang harus dipenuhi oleh Calon Penyedia Barang/Jasa dalam mengikuti
proses Pengadaan Barang/Jasa.
2. Pemasukan dokumen penawaran mengikuti jadwal dan tempat yang telah ditentukan atau sesuai hasil Rapat
Penjelasan.
3. Dokumen penawaran disampaikan sesuai metode penyampaian Dokumen Penawaran “Satu Tahap Dua Sampul”
dimana Calon Penyedia Barang/Jasa mengajukan penawaran yang dimasukkan ke dalam Dua Sampul yaitu
SAMPUL SATU dan SAMPUL DUA yang diserahkan secara bersamaan. Kedua sampul tersebut dimasukkan
kedalam satu sampul tertutup. (lihat BAB III pasal 24).
4. Semua biaya dalam dokumen penawaran harus dalam bentuk Rupiah dan menggunakan bahasa Indonesia.
5. Dokumen Penawaran beserta seluruh korespondensi tertulis menggunakan Bahasa Indonesia.
6. Dokumen penunjang dan literatur cetak lainnya yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat menggunakan
Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 6


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

7. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran atas penawaran yang disampaikan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa
asing, maka yang menjadi acuan adalah dokumen dalam Bahasa Indonesia.
8. Dokumen penawaran sudah memperhitungkan semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang harus
dikeluarkan oleh calon penyedia barang/jasa untuk pelaksanaan paket pekerjaan ini.
9. Dokumen Penawaran bersifat rahasia dan dimasukkan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan ke
dalam tempat yang telah disediakan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
10. Dalam hal Dokumen Penawaran diterima melalui PT POS atau jasa pengiriman, pada Sampul luarnya diberi catatan
tanggal dan jam penerimaan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
11. Dokumen Penawaran yang diterima setelah batas akhir pemasukan dokumen penawaran, tidak diikutsertakan dan
akan diberitahukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa untuk diambil kembali.
12. Perubahan penawaran dapat dilakukan sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran.
13. Penarikan penawaran tidak dapat dilakukan setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran, apabila dilakukan
maka Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
14. Segala biaya dan/atau kerugian yang timbul akibat penyiapan dan penyampaian dokumen penawaran menjadi
tanggungjawab Calon Penyedia barang/jasa.

Pasal 13
PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Pejabat Pelaksana Pengadaan PLN meneliti isi kotak/tempat pemasukan Dokumen Penawaran dan menghitung
jumlah sampul penawaran yang masuk, kecuali surat pengunduran diri.
2. Pembukaan Penawaran untuk metode penawaran Satu Tahap Dua Sampul adalah sebagai berikut :
a. Pejabat Pelaksana Pengadaan membuka Sampul Satu, sedangkan Sampul Dua disimpan dalam keadaan
tertutup. Dalam hal penawaran administrasi dan teknis (Sampul Satu) tidak lulus evaluasi, maka Sampul Dua
tidak dibuka dan dikembalikan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa beserta jaminan penawaran. Pembukaan
Sampul Dua dilakukan hanya kepada Penyedia Barang/Jasa yang telah lulus evaluasi penawaran administrasi
dan teknis (Sampul Satu).
b. Pembukaan penawaran dilakukan di hadapan Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir serta disaksikan minimal
2 (dua) orang saksi dari wakil Calon Penyedia Barang/Jasa, untuk selanjutnya dibacakan serta dicatat dan
dijadikan lampiran Berita Acara Pembukaan Penawaran.
c. Dalam hal saksi dari wakil Calon Penyedia Barang/Jasa tidak ada, Pejabat Pelaksana Pengadaan PLN dapat
menunjuk saksi diluar dari Pejabat Pelaksana Pengadaan.
d. Perubahan penawaran dapat dilakukan sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran.
e. Penarikan penawaran tidak dapat dilakukan setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran, apabila
dilakukan maka Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
f. Membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP), yang berisikan hal-hal dan data-data pokok yang
penting termasuk informasi yang diperoleh pada saat pembukaan penawaran.
g. Menandatangani BAPP bersama 2 (dua) orang saksi dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir.

Pasal 14
EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN

1. Pelaksanaan evaluasi dokumen penawaran dilakukan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan terhadap semua
dokumen penawaran yang masuk, dan dapat dibantu oleh pihak lain sesuai keahlian baik internal maupun
eksternal PLN.
2. Evaluasi dokumen penawaran meliputi evaluasi administrasi, teknis, dan harga berdasarkan kriteria, metode, dan
tatacara evaluasi yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pelelangan/RKS.
3. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi
yang ditetapkan dalam Dokumen Pelelangan/RKS, tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat.
4. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat meliputi :
a. Jenis penyimpangan yang berpengaruh terhadap hal-hal yang sangat substantif dan akan mempengaruhi
lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja/performance pekerjaan.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 7


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

b. Adanya penawaran dari calon Penyedia Barang/Jasa dengan persyaratan tambahan di luar ketentuan Dokumen
Pelelangan/RKS yang akan menimbulkan persaingan tidak sehat dan/atau tidak adil di antara Calon Penyedia
Barang/Jasa yang memenuhi syarat.

5. Evaluasi Administrasi
Penawaran dinyatakan LULUS atau memenuhi persyaratan administrasi, apabila :
a. Syarat-syarat yang diminta berdasarkan Dokumen Pelelangan/RKS dipenuhi/dilengkapi dan isi setiap dokumen
benar serta dapat dipastikan bahwa dokumen penawaran ditandatangani oleh orang yang berwenang.
b. Jaminan penawaran memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Dokumen Pelelangan/RKS. Apabila ada hal-hal
yang kurang jelas dan/atau meragukan dalam jaminan penawaran perlu diklarifikasi dengan pihak yang terkait
tanpa mengubah substansi dari jaminan penawaran.
6. Evaluasi Teknis
a. Pejabat Pelaksana Pengadaan melakukan evaluasi teknis terhadap semua penawaran yang memenuhi
persyaratan administrasi.
b. Penawaran dinyatakan LULUS atau memenuhi persyaratan teknis, apabila spesifikasi teknis memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pelelangan/RKS.
7. Evaluasi Harga
a. Pejabat Pelaksana Pengadaan melakukan evaluasi harga terhadap semua penawaran yang LULUS atau
memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
b. Pejabat Pelaksana Pengadaan dapat melakukan koreksi aritmatik terhadap semua penawaran yang masuk.
Koreksi aritmatik dilakukan sebagai berikut :
1) Volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran disesuaikan dengan yang tercantum
dalam dokumen pengadaan;
2) Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan pekerjaan, maka dilakukan
pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
3) Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan
yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong;
4) Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan penawaran menjadi lebih tinggi atau lebih
rendah terhadap penawaran semula.
c. Untuk Evaluasi Harga Penawaran dilakukan untuk mengetahui kewajaran harga yang ditawarkan.
8. Proses Negosiasi teknis dan harga :
a. Tujuan Negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan antara PLN dengan Calon Penyedia Barang/Jasa dalam
hal meningkatkan kualitas teknis, waktu pelaksanaan dan harga terbaik.
b. Proses Negosiasi teknis dan harga dilakukan apabila hanya terdapat 3 (tiga) atau kurang jumlah calon penyedia
barang/jasa yang LULUS evaluasi administrasi, teknis dan harga (baik semua penawaran di atas ataupun
dibawah HPS), maka proses pengadaan barang/jasa dilanjutkan dengan melakukan negosiasi teknis dan harga
kepada semua calon penyedia barang/jasa tersebut sesuai urutan/rangking mulai dari penawar terendah untuk
mendapatkan harga Perjanjian/Kontrak di bawah HPS, dengan tetap memperhatikan aspek Good Corporate
Governance (GCG).
c. Apabila proses negosiasi kepada penawar terendah urutan pertama tidak mencapai kesepakatan, maka
dilanjutkan dengan melakukan negosiasi kepada penawar terendah urutan berikutnya.
d. Hasil negosiasi dituangkan kedalam Berita Acara Negosiasi Harga (BANH) yang ditandatangani oleh Pejabat
Pelaksana Pengadaan PLN dan calon penyedia barang/jasa.
9. Metode Evaluasi
Metode evaluasi untuk pengadaan Barang/Jasa ini dapat memakai salah satu atau kombinasi dari :
a. Lowest responsive/compliant/acceptable offer
1) Penentuan pemenang dilakukan berdasarkan penawaran dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah
dievaluasi dengan hasil :
a) Penawaran memenuhi persyaratan administrasi dan teknis (responsive/compliant/acceptable); dan
b) Menawarkan biaya terendah (lowest cost).
2) Responsive/compliant/acceptable merupakan pemenuhan keseluruhan Spesifikasi/TOR/Scope of Works
(SOW), atau mencapai batas minimum nilai yang disyaratkan dalam spesifikasi/TOR/Scope of Works
(SOW).

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 8


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

3) Tingkat responsiveness/compliance/acceptability dapat dilakukan memakai sistem gugur atau


pembobotan nilai.
4) Penilaian harga dalam responsive/compliant/acceptable tetap memperhitungkan harga dan biaya selama
umur ekonomis (Life Cycle Costing/Total Cost of Ownership).
Harga adalah jumlah uang yang dibayarkan untuk membeli suatu barang dan jasa. Biaya adalah jumlah
uang yang dibayarkan untuk mengoperasikan suatu barang atau jasa, selama umur ekonomi atau selama
durasi Perjanjian/Kontrak.
Selain biaya, juga diperhitungkan biaya transportasi dan asuransi, serta semua pajak dan pungutan
Pemerintah yang berlaku.
b. Weighted Scoring System/Sistem Nilai
1) Penggunaan Sistem Nilai dilakukan untuk barang dan jasa yang bersifat Strategis/Complex, dimana tingkat
kepentingan tiap kriteria evaluasi diberi bobot.
2) Pada Sistem Nilai, harga merupakan salah satu kriteria evaluasi, dengan pengertian semakin kompleks
persyaratan dan semakin sulit diperbandingkan proposal penawaran, maka bobot harga akan semakin
berkurang. Biasanya total nilai untuk penawaran teknis lebih tinggi dibandingkan penawaran harga.
c. Penawaran dengan harga terendah terhadap pengadaan pekerjaan tidak kompleks atau pengadaan sederhana.
10. Laporan Evaluasi
a. Pejabat Pelaksana Pengadaan menyusun laporan hasil evaluasi sebagai dasar untuk usulan penetapan
pemenang.
b. Laporan hasil evaluasi antara lain terdiri dari :
1) Nama semua Calon Penyedia Barang/Jasa dan harga penawaran dan/atau harga penawaran terkoreksi,
dari masing-masing Calon Penyedia Barang/Jasa.
2) Metode evaluasi yang digunakan.
3) Unsur-unsur yang dievaluasi.
4) Rumus yang dipergunakan.
5) Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal ikhwal pelaksanaan pengadaan.
6) Berita acara-berita acara terkait proses pengadaan barang/jasa serta jumlah Calon Penyedia Barang/Jasa
yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi.
c. Laporan hasil evaluasi dibuat dan ditandatangani oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan dan direview oleh Value
for Money Committee untuk diserahkan kepada Pengguna barang/jasa PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan
Papua Barat sebagai otoritas penandatangan Perjanjian/Kontrak (contract award authority)

Pasal 15
KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI

1. Klarifikasi Penawaran
a. Tujuan Klarifikasi penawaran adalah untuk mengetahui kewajaran harga yang ditawarkan oleh calon
penyedia barang/jasa.
b. Klarifikasi tidak mengubah substansi penawaran atau harga dan bersifat rahasia.
c. Jika diperlukan dapat dilakukan site visit atau inspeksi ke lokasi Calon Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi
syarat.
2. Negosiasi Penawaran
a. Tujuan Negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan antara PLN dengan Calon Penyedia Barang/Jasa dalam
hal meningkatkan kualitas teknis, waktu pelaksanaan dan harga terbaik.
b. Negosiasi harga dilakukan apabila penawaran terendah melewati HPS dan/atau pagu anggaran.

Pasal 16
USULAN PENETAPAN PEMENANG

Setelah dilakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk maka Pejabat Pelaksana Pengadaan akan menyusun
laporan hasil evaluasi sebagai dasar untuk usulan penetapan pemenang yang akan dilaporkan kepada Pengguna
Barang/Jasa PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 9


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Untuk kategori tertentu laporan hasil evaluasi sebagai dasar untuk usulan penetapan pemenang dilaporkan kepada
Value For Money Committee untuk direview dan diberikan rekomendasi atas hasil pelelangan kepada Pengguna
Barang/Jasa PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat.

Pasal 17
PENETAPAN PEMENANG

1. Pemenang pengadaan ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa berdasarkan laporan evaluasi dari Pejabat Pelaksana
Pengadaan dan rekomendasi Value for Money Committee (bila diperlukan)..
2. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang pengadaan adalah :
a. Dokumen Pelelangan/RKS beserta addendum (bila ada).
b. Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP).
c. Berita Acara laporan hasil evaluasi.
d. Berita Acara Negosiasi Harga.
e. Dokumen penawaran dari calon pemenang pengadaan dan cadangan calon pemenang.
f. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang pengadaan dan mengakibatkan
penawaran/jaminan penawaran habis masa berlakunya, maka diminta kepada seluruh Calon Penyedia
Barang/Jasa pengadaan untuk memperpanjang surat penawaran dan jaminan penawaran.

Pasal 18
PENGUMUMAN PEMENANG

1. Pemenang pengadaan akan diumumkan dan diberitahukan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan kepada para Calon
Penyedia Barang/Jasa.
2. Dalam hal masa berlaku Jaminan Penawaran diperkirakan berakhir sebelum Pengumuman Pemenang, maka paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum berakhirnya masa berlaku Jaminan Penawaran tersebut, Pejabat Pelaksana
Pengadaan dapat meminta Calon Penyedia Barang/Jasa untuk memperpanjang Jaminan Penawaran. Dalam hal
Calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang Jaminan Penawaran setelah diminta oleh Pejabat
Pelaksana Pengadaan, maka Calon Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran
dikembalikan.
3. Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah diumumkan sebagai Calon Pemenang tidak bersedia
memperpanjang Jaminan Penawaran sampai dengan penandatanganan Perjanjian/Kontrak, maka Penyedia
Barang/Jasa tersebut dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
4. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa penawarannya masih berlaku atau sampai
dengan Perjanjian/Kontrak ditandatangani, maka Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.

Pasal 19
SANGGAHAN

1. Untuk menjamin adanya transparansi dan perlakuan yang sama (equal treatment) dalam setiap Pengadaan
Barang/Jasa, maka Calon Penyedia Barang/Jasa yang berkeberatan atas pengumuman pemenang pengadaan
berhak untuk mengajukan sanggahan secara tertulis disertai bukti-bukti kepada Pejabat Pelaksana Pengadaan
disertai Pakta Integritas dari penyanggah.
2. Sanggahan hanya yang berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan pengadaan dengan prosedur atau tata cara
pengadaan dalam Dokumen Pelelangan/RKS.
3. Sanggahan dapat diterima apabila diajukan dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak
diumumkannya Pemenang Pengadaan.
4. Pejabat Pelaksana Pengadaan wajib menyampaikan jawaban atas sanggahan tersebut selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan sanggahan.
5. Dalam hal sanggahan ditolak oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan, maka calon Penyedia barang/jasa dapat
mengajukan sanggah banding kepada Pengguna Barang/Jasa disertai bukti-bukti terjadinya penyimpangan
terhadap ketentuan-ketentuan pengadaan.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 10


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

6. Sanggah Banding diajukan kepada Pengguna Barang/Jasa dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak
diterimanya jawaban sanggah.
7. Pengguna Barang/Jasa wajib menyampaikan jawaban atas sanggah banding tersebut selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan sanggah banding.
8. Jawaban sanggah banding dari Pengguna Barang/Jasa bersifat final dan mengikat.
9. Sanggahan dapat diterima dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Apabila pelaksanaan pengadaan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Dokumen
Pelelangan/RKS, maka dilakukan pemasukan ulang penawaran dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang sama.
b. Apabila terjadi rekayasa antara pihak internal PLN dengan Calon Penyedia Barang/Jasa yang merugikan Calon
Penyedia Barang/Jasa lainnya, maka diambil tindakan sesuai dengan Peraturan Disiplin Pegawai serta
menggugurkan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang terlibat dalam rekayasa tersebut dan
memasukkan Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut ke dalam Daftar Hitam (Black List) PLN.
10. Sanggahan yang disampaikan pihak lain diluar Calon Penyedia Barang/Jasa tidak akan dijawab.
11. Calon Penyedia Barang/Jasa yang menggunakan pihak lain untuk menyampaikan sanggahan dan/atau
mempengaruhi pihak PLN, akan menjadi catatan itikad tidak baik atas Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut di DPT.
12. Sanggah dan Sanggah Banding tidak menghentikan Proses Pengadaan Barang/Jasa.
13. Sanggah banding yang dinyatakan tidak benar akan menjadi catatan tidak beritikad baik atas kinerja penyanggah
di DPT.

Pasal 20
PENUNJUKAN PEMENANG

1. Pengguna Barang/Jasa mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), dengan ketentuan :
a. Tidak ada sanggahan atau sanggah banding dari Calon Penyedia Barang/Jasa.
b. Sanggahan yang diterima Pejabat Pelaksana Pengadaan dalam masa sanggah ternyata tidak benar.
c. Sanggah banding yang diterima Pengguna Barang/Jasa dalam masa sanggah banding ternyata tidak benar.
d. Sanggahan yang diterima melewati waktu masa sanggah; atau
e. Sanggah banding diterima melewati waktu masa sanggah banding.
2. Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa wajib menerima keputusan tersebut.
Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri maka jaminan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang
bersangkutan dicairkan dan menjadi milik PLN serta dimasukkan dalam Daftar Hitam (Black List) PLN, dan dapat
dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan pertama yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa mengundurkan
diri atau tidak dapat memenuhi persyaratan sesuai Dokumen Pelelangan/RKS, maka penunjukan Penyedia
Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa urutan kedua (apabila ada) sesuai dengan harga
penawarannya, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Penetapan pemenang pengadaan urutan kedua tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa.
b. Masa berlaku penawaran dan Jaminan Penawaran Calon Pemenang Pengadaan urutan kedua masih berlaku
atau sudah diperpanjang masa berlakunya atau apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang
masa berlaku penawaran dan menyerahkan Jaminan Penawaran yang baru.
4. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan kedua mengundurkan diri atau tidak dapat memenuhi persyaratan
sesuai Dokumen Pelelangan/RKS, maka penunjukan Penyedia Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon
Pemenang urutan ketiga (apabila ada) sesuai dengan harga penawarannya, dengan ketentuan :
a. Penetapan Pemenang Pengadaan urutan ketiga tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa.
b. Masa berlaku penawaran dan Jaminan Penawaran Calon Pemenang Pengadaan urutan ketiga masih berlaku
atau sudah diperpanjang masa berlakunya atau apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang
masa berlaku penawaran dan menyerahkan Jaminan Penawaran yang baru.
c. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan ketiga mengundurkan diri, maka Pengadaan dinyatakan GAGAL.
5. SPPBJ dibuat setelah masa sanggah dilewati dan segera disampaikan kepada Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 11


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Pasal 21
PENARIKAN DIRI PESERTA PELELANGAN

1. Penarikan diri sebagai peserta pelelangan hanya dapat dilakukan sebelum pemasukan dokumen penawaran.
2. Penarikan diri setelah pembukaan penawaran mengakibatkan Jaminan Penawaran yang telah diserahkan akan
dicairkan dan menjadi milik PT. PLN (Persero).
3. Peserta pelelangan yang dinyatakan sebagai pemenang wajib menerima penunjukan sebagai pelaksana pekerjaan
ini dan apabila mengundurkan diri maka Jaminan Penawaran yang telah diserahkan akan dicairkan dan menjadi
milik PT. PLN (Persero).
Pasal 22
PENGADAAN GAGAL DAN PENGADAAN ULANG

1. Pejabat Pelaksana Pengadaan dan Wakil Pengguna Barang/Jasa melakukan upaya agar pengadaan tidak gagal,
dengan melakukan langkah sesuai professional judgement, antara lain negosiasi langsung dengan Calon Penyedia
Barang/Jasa peserta pengadaan atau Penunjukan Langsung ke BUMN/Anak Perusahaan PLN/Anak Perusahaan
BUMN/Perusahaan Terafiliasi PLN/Perusahaan Terafiliasi BUMN.
2. Dalam hal langkah tersebut tidak dapat dilakukan, maka Pejabat Pelaksana Pengadaan dan Wakil Pengguna
Barang/Jasa dapat mengajukan justifikasi kepada Pengguna Barang/Jasa melalui review dan rekomendasi Value for
Money Committee (bila diperlukan) untuk menyatakan Pengadaan Gagal.
3. Pengguna Barang/Jasa menyatakan Pengadaan Gagal, dalam hal :
a. Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil mencapai kesepakatan.
b. Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
c. Terjadi perubahan rencana kerja dan mengakibatkan perubahan kebutuhan barang/jasa.
d. Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil menurunkan harga penawaran maksimal sama dengan HPS.
e. Adanya indikasi kuat terjadi persaingan usaha yang tidak sehat.
f. Adanya indikasi terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
g. Sanggahan dari Calon Penyedia Barang/Jasa ternyata benar.
h. Berdasarkan rekomendasi dari Value for Money Committee atas usulan Pejabat Pelaksana Pengadaan,
Pengguna Barang/Jasa, Pejabat Pengawasan, atau Pejabat lain yang terkait.
i. Akibat adanya penetapan pengadilan.
4. Pejabat Pelaksana Pengadaan wajib menyampaikan pemberitahuan Pengadaan Gagal kepada Calon Penyedia
Barang/Jasa.
5. Setelah ditetapkan Pengadaan Gagal, maka Pengguna Barang/Jasa menugaskan Pejabat Pelaksana Pengadaan
untuk melakukan pengadaan ulang, dengan atau tanpa revisi Dokumen Pelelangan/RKS untuk disesuaikan dengan
penyebab Pengadaan Gagal.
6. Dalam hal terjadi revisi Dokumen Pelelangan/RKS, maka revisi Dokumen Pelelangan/RKS dilakukan oleh Pejabat
Perencana Pengadaan.
7. Pengguna Barang/Jasa tidak memberikan ganti rugi kepada Calon Penyedia Barang/Jasa apabila penawarannya
ditolak atau pengadaan dinyatakan gagal.
8. Apabila Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan gagal, Pejabat Pelaksana Pengadaan setelah mendapatkan
persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa dapat melakukan :
a. Penunjukan Langsung ke BUMN/Anak Perusahaan PLN/Anak Perusahaan BUMN/Perusahaan Terafiliasi
PLN/Perusahaan Terafiliasi BUMN; atau
b. Melakukan Pengadaan Barang/Jasa ulang sesuai tahapan Pengadaan Barang/Jasa dengan atau tanpa
mengubah Dokumen Pelelangan/RKS.
c. Dalam hal setelah dilakukan pengadaan ulang masih tetap tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan,
maka Pengguna Barang/Jasa memutuskan proses Pengadaan Barang/Jasa dihentikan.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 12


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Pasal 23
CONTRACT DISCUSSED AGREEMENT (CDA)

1. Diskusi Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan dalam rangka membuat konsep Perjanjian/Kontrak yang mutakhir.
2. Kesepakatan diskusi kontrak dapat dilaksanakan sepanjang tidak berpengaruh terhadap hasil evaluasi yang
dilakukan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
3. Kesepakatan diskusi kontrak dilaksanakan setelah diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa dan
sebelum ditandatanganinya kontrak antara Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa.
4. Diskusi Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan setelah rekomendasi dari Value for Money Committee (bila diperlukan)
untuk menunjuk pemenang dan sebelum dilakukan penandatanganan Perjanjian/Kontrak.
5. Kesepakatan diskusi kontrak bersifat final dan akan dituangkan di dalam Perjanjian/Kontrak.
6. Pejabat Pelaksana Pengadaan harus memastikan tidak ada konflik kepentingan.
7. Beberapa hal berikut dapat didiskusikan dan dinegosiasikan sebelum penandatanganan Perjanjian/Kontrak antara
lain :
a. Aspek Teknis : garansi, after sale service, life cycle support maintenance agreements, quality output issues.
b. Syarat khusus : jenis jaminan, asuransi, jadwal pembayaran.
c. Manajemen informasi : frekuensi dan isi dari laporan; kriteria penerimaan suatu kemajuan (milestones).
d. Jadwal/Time frames : durasi Perjanjian/Kontrak, key milestones, delivery dates, response times.
e. Insentif kinerja : cost incentives, delivery incentives, quality incentives.
f. Personalia : key team members, focal points, subcontracting arrangements.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 13


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BAB III
DOKUMEN PENAWARAN

Pasal 24
PERSYARATAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Metode penyampaian Dokumen Penawaran yaitu dengan sistem Satu Tahap Dua Sampul.
2. Calon Penyedia Barang/Jasa mengajukan dokumen penawaran yang dimasukkan ke dalam Dua Sampul yaitu
SAMPUL SATU dan SAMPUL DUA yang diserahkan secara bersamaan. Kedua sampul tersebut dimasukkan
kedalam satu sampul tertutup.
3. Semua biaya dalam dokumen penawaran harus dalam bentuk Rupiah dan menggunakan bahasa Indonesia.
4. Dokumen Penawaran beserta seluruh korespondensi tertulis menggunakan Bahasa Indonesia.
5. Dokumen penunjang dan literatur cetak lainnya yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat menggunakan
Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
6. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran atas penawaran yang disampaikan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa
asing, maka yang menjadi acuan adalah dokumen dalam Bahasa Indonesia.
7. Dokumen penawaran sudah memperhitungkan semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang harus
dikeluarkan oleh calon penyedia barang/jasa untuk pelaksanaan paket pekerjaan ini.
8. Persyaratan SAMPUL SATU;
a. Sampul Satu berisi kelengkapan data administrasi dan teknis dan pada sampulnya ditulis “Data Administrasi,
Teknis dan Keuangan“ dilengkapi nama dan alamat pengirim, tertutup/dilem dan tidak tembus baca.
Contoh Sampul Satu :
Data Administrasi,
Teknis & Keuangan

Nama
dan
Alamat
Pengirim

b. Kelengkapan data administrasi, teknis dan keuangan pada sampul satu terdiri dari :
1) Administrasi
a) Fotocopy - Akta Pendirian Perusahaan dan perubahannya yang terakhir, yang sudah mendapatkan
pengesahan Kehakiman.
b) Fotocopy - Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) dan atau Surat Keterangan Domisili Perusahaan, sesuai
dengan kedudukan/lokasi perusahaan.
c) Fotocopy - Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).
d) Fotocopy – Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) / Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK)
e) Fotocopy - Sertifikat Kompetensi dan Kualifikasi Perusahaan dari KADIN atau ARDIN.
f) Fotocopy - Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
g) Fotocopy - Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dari Dirjen Pajak.
h) Fotocopy - Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
i) Fotocopy - Bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun
terakhir.
j) Fotocopy - Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 29 atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir.
k) Fotocopy - Perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat representasi persekutuan dan
pihak yang mewakili persekutuan (dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa berbentuk persekutuan
usaha atau partnership).
l) Fotocopy - Surat Perjanjian Konsorsium jika penawaran harga melakukan konsorsium.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 14


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

m) Surat Pakta Integritas yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan (contoh pada
lampiran 1)
n) Daftar susunan pemilikan modal dan susunan pengurus yang ditandatangani oleh Direktur /
Pimpinan Perusahaan (contoh pada lampiran 2).
o) Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan
(contoh pada lampiran 3).
p) Surat Pernyataan Tidak Keberatan Pelelangan Batal yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan
Perusahaan (contoh pada lampiran 4).
q) Surat Pernyataan Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut atau tidak dinyatakan pailit,
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau Direksi yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, tidak dalam sengketa maupun menjalani
sanksi di lingkungan PT PLN (Persero) dan tidak masuk dalam daftar Penyedia Barang/Jasa yang
terkena daftar hitam (blacklist) yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan (contoh
pada lampiran 5).
r) Surat Kuasa bermaterai cukup dari penanggung jawab/direktur/pimpinan perusahaan kepada yang
dikuasakan dalam hal surat penawaran ditandatangani oleh penerima kuasa bertanggal, bermaterai
Rp. 6.000,- dan cap perusahaan.
2) Teknis :
a) Daftar pengalaman pekerjaan yang pernah dan atau sedang dilakukan minimal 2 tahun pada
kategori pekerjaan yang sejenis atau setara yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan
Perusahaan.
b) Surat Dukungan dari pabrikan atau vendor atau agen atau distributor (berlokasi di dalam maupun
luar negeri) dan memiliki kemampuan telusur (traceability) yang jelas terhadap barang yang
disuplay.
3) Keuangan :
a) Fotocopy - Neraca Perusahaan terakhir tahun 2015 atau 2014 yang telah diaudit oleh Akuntan
Publik. Untuk neraca yang sedang dalam proses audit dapat melampirkan surat keterangan dari
auditor (Asli) dan melampirkan copy neraca tahun terakhir yang telah di audit.
b) Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank dengan Nilai nominal minimal sebesar 5% (lima
persen) dari nilai penawaran.
c) Surat Referensi dari Bank.
9. Persyaratan SAMPUL DUA;
a. Sampul Dua berisi data penawaran harga dan pada sampulnya ditulis “Penawaran Harga” dilengkapi nama
dan alamat pengirim, tertutup/dilem, tidak tembus baca.
Contoh Sampul Dua :
Penawaran
Harga

Nama
dan
Alamat Pengirim

b. Kelengkapan data penawaran harga pada sampul dua terdiri dari :


1) Surat Penawaran;
a) Surat penawaran dibuat dalam rangkap 2 (dua), 1 (satu) asli bermaterai Rp 6.000,- dan 1 (satu)
lainnya copyan (contoh pada lampiran 6).
b) Harga yang ditawarkan adalah loko PT PLN (Persero) Area Manokwari atau lokasi yang
ditetapkan.
c) Harga penawaran harus jelas dan yang tertera dalam angka harus sama dengan yang tertera dalam
huruf, jika tidak sama maka yang dipakai adalah yang sesuai dengan huruf.
d) Dalam hal terjadi perbedaan angka maupun huruf antara surat penawaran dan Rincian Anggaran
Biaya (RAB) maka yang dipakai adalah RAB.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 15


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

e) Surat penawaran harus diketik rapi diatas kertas surat berkop perusahaan yang bersangkutan,
bermaterai cukup, bertanggal, ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan atau yang
dikuasakan dan dicap perusahaan.
f) Jika yang menandatangani bukan direktur, maka harus disertakan Surat Kuasa yang bermaterai
cukup, bertanggal, ditandatangani dan bercap perusahaan.
g) Masa berlakunya Surat Penawaran harga adalah minimum 30 (Tiga Puluh) hari kalender terhitung
sejak tanggal Pembukaan Surat Penawaran.
h) Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan ini mengikat sampai dengan 90 (Sembilan Puluh) hari kalender
terhitung mulai sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian/Kontrak.
2) Rincian Anggaran dan Biaya (RAB);
a) Rincian anggaran biaya (RAB) dibuat dalam rangkap 2 (dua), 1 (satu) asli bermaterai Rp 6.000,- dan 1
(satu) lainnya copyan.
b) RAB mengacu pada Bill Of Quantity (lihat lampiran 8)
c) Harga yang ditawarkan adalah loko PT PLN (Persero) Area Manokwari atau lokasi yang
ditetapkan.
d) RAB harus jelas dan yang tertera dalam angka harus sama dengan yang tertera dalam huruf, jika
tidak sama maka yang dipakai adalah yang sesuai dengan huruf.
e) RAB harus diketik rapi diatas kertas surat berkop perusahaan yang bersangkutan, bermaterai cukup,
bertanggal, ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan atau yang dikuasakan dan dicap
perusahaan.
f) Jika yang menandatangani bukan direktur, maka harus disertakan Surat Kuasa yang bermaterai
cukup, bertanggal, ditandatangani dan bercap perusahaan.
3) Jaminan Penawaran; dengan Nilai nominal minimal sebesar 1% (satu persen) dari nilai total penawaran
dan masa berlaku jaminan penawaran sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa
berlaku penawaran atau minimum 60 (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal
Pembukaan Surat Penawaran. Jaminan penawaran yang disampaikan harus disertai Surat Keterangan
Klarifikasi Penjaminan dari Pihak Penjamin. Ketentuan jaminan penawaran dapat dilihat lebih jelas pada
BAB IV pasal 25.
10. Sampul Satu dan Sampul Dua diatas dimasukkan ke dalam satu Sampul Penutup, tertutup/dilem, tidak tembus
baca, dilengkapi nama dan alamat pengirim serta mencantumkan alamat tujuan dan nama paket pekerjaan
sebagai berikut :
- Ditujukan kepada : Pejabat Pelaksana Pengadaan
- Alamat : PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat
Jl. Ahmad Yani no.18 Jayapura
- Paket Pekerjaan : Pembangunan JTM A3CS 240 mm2 – Murni & Underbuild
- Lokasi : PLTD Sanggeng – Arfai Basecamp – Maruni (SDIC)
PT PLN (Persero) Area Manokwari.
- No. Dok. Lelang RKS : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015
- Tanggal : 12 Agustus 2015
- Jenis dokumen : Dokumen Penawaran
- Sifat : Rahasia

Contoh Sampul Penutup :


Alamat Tujuan
dan Nama Peket
Pekerjaan
Nama
dan
Alamat Pengirim

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 16


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

11. Penawaran bersifat rahasia dan dimasukkan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan ke dalam tempat
yang telah disediakan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
12. Dokumen Penawaran wajib disampaikan pada waktu yang telah ditentukan.
13. Dalam hal Dokumen Penawaran diterima melalui PT POS atau jasa pengiriman, pada Sampul luarnya diberi catatan
tanggal dan jam penerimaan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
14. Dokumen Penawaran yang diterima setelah batas akhir pemasukan dokumen penawaran, tidak diikutsertakan dan
akan diberitahukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa untuk diambil kembali.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 17


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BAB IV
JAMINAN-JAMINAN

Pasal 25
KETENTUAN JAMINAN PENAWARAN

1. Khusus untuk jaminan penawaran, dapat diterbitkan oleh Bank Umum (kecuali Bank CIMB NIAGA), Lembaga
Pembiayaan Eksport Indonesia atau Perusahaan Asuransi yang mempunyai program Surety Bond dan dinyatakan
lulus atau diakui oleh Direksi PT PLN (Persero).
Adapun Perusahaan Asuransi yang mempunyai program Surety Bond dan dinyatakan lulus atau diakui oleh Direksi
PT PLN (Persero) berdasarkan Surat PT PLN (Persero) Kantor Pusat nomor 2058/548/DIR/2014 tanggal 15 April
2014 diantaranya adalah :

BATASAN NILAI
KLASIFIKASI NAMA PERUSAHAAN
KONTRAK
I PT. ASURANSI KREDIT INDONESIA (ASKRINDO) Semua Nilai
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk
PT. ASURANSI TUGU KRESNA PRATAMA
PT. ASURANSI UMUM VIDEI
PT. ASURANSI CENTRAL ASIA
PT. ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO)
PT. ASURANSI MEGA PRATAMA
PT. ASURANSI JASA RAHARJA PUTERA
II PT. ASURANSI PAROLAMAS s/d Rp 200 Milyar
PT. ASURANSI WAHANA TATA
PT. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA, Tbk
PT. BOSOWA ASURANSI
PT. ASURANSI INTRA ASIA
PT. ASURANSI RAYA
III PT. ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA s/d Rp 100 Milyar
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA, Tbk
2. Format bank garansi sesuai dengan format yang diterbitkan oleh PLN.
3. Nilai Jaminan Penawaran ditetapkan nominal minimal sebesar 1 % (satu persen) dari nilai penawaran.
4. Besarnya nilai jaminan dicantumkan dalam angka dan huruf.
5. Tercantum nama Pengguna Barang/Jasa yang menerima jaminan.
6. Masa berlaku jaminan penawaran sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa berlaku
penawaran atau minimum 60 (enam puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal Pembukaan Surat Penawaran.
7. Jaminan penawaran yang disampaikan harus disertai Surat Keterangan Klarifikasi Penjaminan dari Pihak
Penjamin.
8. Jaminan Penawaran akan dikembalikan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa setelah dikeluarkan Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), kecuali :
a. Untuk Pemenang Pengadaan ditukar dengan Surat Jaminan Pelaksanaan pada saat akan menandatangani
Perjanjian/Kontrak.
b. Untuk Calon Pemenang urutan kedua dan seterusnya akan dikembalikan setelah Perjanjian/Kontrak
ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk.
9. Dalam hal masa berlaku Jaminan Penawaran diperkirakan berakhir sebelum Pengumuman Pemenang, maka paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum berakhirnya masa berlaku Jaminan Penawaran tersebut, Pejabat Pelaksana
Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat dapat meminta calon Penyedia Barang/Jasa untuk
memperpanjang Jaminan Penawaran. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang
Jaminan Penawaran setelah diminta oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 18


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Papua Barat maka calon Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran
dikembalikan.
10. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa yang telah diumumkan sebagai calon Pemenang tidak bersedia
memperpanjang Jaminan Penawaran sampai dengan penandatanganan Perjanjian/Kontrak, maka calon Penyedia
Barang/Jasa tersebut dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
11. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa penawarannya masih berlaku atau sampai
dengan Perjanjian/Kontrak ditandatangani, maka Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
12. Jaminan Pelaksanaan harus diserahkan ke Pejabat Pelaksana Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan
Papua Barat sebelum penandatanganan Perjanjian/Kontrak, dan dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa tidak
bersedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan Perjanjian/Kontrak maka calon Penyedia
Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri serta Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
13. Persyaratan klaim jaminan, sesuai dengan yang tercantum didalam surat jaminan.
14. Jaminan Penawaran tidak dipersyaratkan untuk Nilai Penawaran pekerjaan sampai dengan Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).

Pasal 26
KETENTUAN JAMINAN PELAKSANAAN

1. Khusus untuk Jaminan Pelaksanaan atau Bank Garansi diterbitkan oleh Bank Umum yang telah dinyatakan lulus
oleh Direksi PLN kecuali Bank CIMB NIAGA (sesuai Surat Pemberitahuan dari PLN Pusat no.3333/041/DIR/2013
tanggal 13 Mei 2013).
2. Format bank garansi sesuai dengan format yang diterbitkan oleh PLN.
3. Jaminan Pelaksanaan pada prinsipnya untuk menjamin unjuk kerja (performance) dari Barang/Jasa yang
diperjanjikan.
4. Jaminan Pelaksanaan harus dicantumkan didalam Perjanjian/Kontrak.
5. Jaminan Pelaksanaan minimal sebesar 5% (lima persen) dari Nilai Perjanjian/Kontrak, yang dikenakan pada saat
penandatanganan Perjanjian/Kontrak dan diserahkan ke Pengguna barang/jasa PT PLN (Persero) Wilayah Papua
dan Papua Barat.
6. Besarnya nilai jaminan dicantumkan dalam angka dan huruf.
7. Tercantum nama Pengguna Barang/Jasa yang menerima jaminan.
8. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan Perjanjian/Kontrak
sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa pelaksanaan Perjanjian/Kontrak berakhir (Serah
Terima Pekerjaan Akhir atau Final Acceptance Certificate atau setelah melewati masa garansi pekerjaan).
9. Jaminan pelaksanaan yang disampaikan harus disertai Surat Keterangan Klarifikasi Penjaminan dari Pihak
Penjamin.
10. Jaminan Pelaksanaan diserahkan minimal pada saat Perjanjian/Kontrak ditandatangani dan dapat dikembalikan
setelah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Akhir atau Final Acceptance Certificate (FAC) atau setelah melewati
masa garansi pekerjaan.
11. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan Perjanjian/Kontrak maka calon Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri serta
Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
12. Pada saat jaminan pelaksanaan diterima oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan maka jaminan penawaran yang
bersangkutan akan segera dikembalikan.
13. Jaminan Pelaksanaan bersifat tanpa syarat (unconditional) dan tidak dapat dialihkan (non-transferable).
14. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan menjadi milik PLN apabila Penyedia Barang/Jasa melakukan wanprestasi dan
dilakukan pemutusan Perjanjian/Kontrak.
15. Dalam hal terjadi perpanjangan waktu penyelesaian Pekerjaan atas dasar kesepakatan kedua belah pihak yang
dituangkan dalam Amandemen/Adendum Kontrak maka Penyedia Barang/Jasa wajib memperpanjang masa
berlaku jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan Amandemen/Adendum
Kontrak sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa pelaksanaan Amandemen/Adendum Kontrak
berakhir (Serah Terima Pekerjaan Akhir atau Final Acceptance Certificate atau setelah melewati masa garansi
pekerjaan).

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 19


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

16. Dalam hal terjadi pekerjaan tambah yang mengakibatkan perubahan nilai kontrak atas dasar kesepakatan kedua
belah pihak yang dituangkan dalam Amandemen/Adendum Kontrak maka Penyedia Barang/Jasa wajib
memperpanjang masa berlaku jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan
Amandemen/Adendum Kontrak sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa pelaksanaan
Amandemen/Adendum Kontrak berakhir (Serah Terima Pekerjaan Akhir atau Final Acceptance Certificate atau
setelah melewati masa garansi pekerjaan) begitu juga dengan nilai nominal jaminan pelaksanaan.
17. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang Jaminan Pelaksanaan setelah diminta oleh PT PLN
(Persero) maka Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan
menjadi milik PLN.
18. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa Perjanjian/Kontrak masih berlaku maka Jaminan
Pelaksanaan dicairkan dan menjadi milik PLN.
19. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan menjadi milik PLN dalam hal :
a. Penyedia Barang/Jasa melakukan wanprestasi dan dilakukan pemutusan Perjanjian/Kontrak.
b. Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa Perjanjian/Kontrak atau Amandemen/Adendum Kontrak
masih berlaku.
c. Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang Jaminan Pelaksanaan setelah diminta oleh PT PLN
(Persero) maka Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri.
20. Persyaratan klaim jaminan, sesuai dengan yang tercantum didalam surat jaminan.
21. Jaminan Pelaksanaan tidak dipersyaratkan untuk Nilai Perjanjian/Kontrak pekerjaan sampai dengan Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 20


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BAB V
SYARAT TEKNIS
Pasal 27
WORKSHOP DAN PERALATAN KERJA

1. Penyedia Barang/Jasa memiliki kemampuan menyediakan Workshop dan Peralatan Kerja yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
2. Alat-alat kerja yang dalam penilaian Direksi Pekerjaan perlu ditambah atau diganti harus segera dipenuhi atas
permintaan tertulis dari Direksi pekerjaan.

Pasal 28
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3), INSTALASI DAN UMUM

1. Penyedia Barang/Jasa wajib mengikuti Peraturan Pemerintah tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
Keselamatan Instalasi dan Keselamatan Umum yang berlaku di lokasi pekerjaan milik PLN.
2. Penyedia Barang/Jasa bertanggungjawab atas segala kejadian kecelakaan kerja karyawannya dalam pelaksanaan
pekerjaan akibat kelalaian atau kesalahan pekerja tersebut. Kecelakaan yang terjadi harus dilaporkan kepada
Direksi Pekerjaan.
3. Penyedia Barang/Jasa wajib turut menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar lokasi pekerjaan.
4. Penyedia Barang/Jasa tidak dibenarkan membuat keonaran/kekacauan dan atau terlibat narkoba dan lain-lain,
dan yang tidak berhubungan dengan kontrak kerja.
5. Penyedia Barang/Jasa tidak dibenarkan melakukan kegiatan lain yang bukan menjadi bagian kontrak kerja dan
atau tanpa perintah pejabat yang berwenang.
6. Apabila Penyedia Barang/Jasa melihat hal-hal yang berbahaya dan atau berpotensi menimbulkan bahaya di lokasi
pekerjaan, diwajibkan melaporkan kepada pemberi tugas/direksi pekerjaan.
7. Penyedia Barang/Jasa bertanggungjawab untuk menjaga keselamatan pekerjanya dan apabila petugas atau
pekerjanya mengalami kecelakaan didalam melaksanakan pekerjaan, maka diwajibkan melapor ke instansi yang
berwenang dan tembusan kepada pemberi tugas/direksi pekerjaan.
8. Penyedia Barang/Jasa diharuskan menjaga kebersihan lingkungan tempat kerja dan sekitarnya termasuk
peralatan/perabot.

Pasal 29
SPESIFIKASI TEKNIK

1. U M U M.
Syarat Teknik persyaratan-persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh Penyedia barang / jasa untuk
melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Distribusi Tegangan Menengah A3CS 240 mm2.

2. LOKASI PEKERJAAN.
PLTD Sanggeng – Arfai Basecamp – Marui (SDIC) PT PLN (Persero) Area Manokwari.

3. LINGKUP PEKERJAAN.
Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang / Jasa adalah :
a. Pembangunan JTM A3CS 240 mm2 – Murni & Distribusi.
- Pengadaan dan Pemasangan Material Utama/Pelengkap MDU dan Non MDU, Pekerjaan Got Kabel TM,
Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal, Pekerjaan Gardu Bagi JTM dan Jasa Transportasi.

Material yang akan diadakan mempunyai spesifikasi keaslian barang, 100% baru dan bebas dari cacat baik yang
tampak maupun tersembunyi serta Surat Jaminan mutu barang dan hasil uji tes LMK dari Jasa Sertifikasi.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 21


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

4. SPESIFIKASI TEKNIK KONSTRUKSI SUTM

Material yang akan diadakan mempunyai spesifikasi keaslian barang, 100% baru dan bebas dari cacat baik yang
tampak maupun tersembunyi serta Surat Jaminan mutu barang dan hasil uji tes LMK dari Jasa Sertifikasi.

Mengikuti Standart Konstruksi sesuai Keputusan Direksi PT.PLN (Persero) NOMOR:606.K/DIR/2010 TANGGAL: 09
Desember 2010
4.1. Ruang Bebas (Right Of Way) dan Jarak Aman (Safety Distance)
Jarak aman adalah jarak antara bagian aktif/fase dari jaringan terhadap benda-benda disekelilingnya baik
secara mekanis atau elektromagnetis yang tidak memberikan pengaruh membahayakan. Secara rinci Jarak
aman jaringan terhadap bangunan lain dapat dilihat pada tabel 1.1
Khusus terhadap jaringan telekomunikasi, jarak aman minimal adalah 1 m baik vertikal atau horizontal. Bila
dibawah JTM terdapat JTR, jarak minimal antara JTM dengan kabel JTR dibawahnya minimal 120 cm

Tabel 1.1 Jarak aman SUTM

No. Uraian Jarak Aman


1. Terhadap permukaan jalan raya ≥ 6 meter
2. Balkon rumah ≥ 2,5 meter
3. Atap rumah ≥ 2 meter
4. Dinding Bangunan ≥ 2,5 meter
5. Antena TV/ radio, menara ≥ 2,5 meter
6. Pohon ≥ 2,5 meter
7. Lintasan kereta api ≥ 2 meter dari atap
kereta
8. Underbuilt TM – TM ≥ 1 meter
9. Underbuilt TM – TR ≥ 1 meter

4.2. Spesifikasi Konstruksi SUTM


Secara rinci standar konstruksi Saluran Udara Tegangan Menengah sebagai berikut :
Konstruksi SUTM sistem 3 Kawat

Konstruksi SUTM Sirkit Tunggal


a). Konstruksi tiang Penumpu (Line Pole) dan kelengkapannya
Konstruksi ini dipasang untuk lintasan jaringan SUTM 0° - 15° dengan 3 buah isolator tumpu dan 1 buah
cross arm UNP 10 x 2000.
b). Konstruksi tiang Sudut Kecil dengan sudut 15° s/d 30° dan kelengkapannya
Konstruksi ini dipasang untuk jaringan SUTM dengan sudut 15°- 30° dengan 6 buah isolator tumpu, 2
buah cross arm UNP 10 x 2300.
c). Konstruksi tiang sudut besar dengan sudut lintasan 30°- 60° dan kelengkapannya
Konstruksi ini memakai 6 set isolator tarik, 3 buah isolator tumpu dan 2 buah cross arm UNP 10 x 2300.
d). Konstruksi tiang sudut besar dengan sudut lintasan 60°- 90° dan kelengkapannya
Konstruksi ini memakai 6 set isolator tarik, 1 buah isolator tumpu dan 4 buah cross arm UNP 10 x 2000.
e). Konstruksi tiang awal (Riser Pole) dan kelengkapannya
Konstruksi tiang awal ini dipasang pada awal jaringan dimana terdapat kabel naik dari gardu induk/pusat
listrik. Pada tiang ini terpasang 3 set isolator tarik, 2 buah cross arm UNP 10 x 2000, lightning arrester,
pipa galvanis pelindung kabel diameter 4 inci, dan instalasi pembumian. Kekuatan tiang disesuaikan
dengan besarnya penampang penghantar yang digunakan.
f). Konstruksi tiang Peregang (Tension Pole) dan kelengkapannya
Konstruksi tiang peregang ini di pasang pada tiap-tiap 8 gawang jaringan. Kekuatan tiang (Working Load)
sama dengan kekuatan tiang awal atau tiang dengan kekuatan tiang lebih kecil namun harus di tambah 2
RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 22
Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

set konstruksi Topang tarik dengan arah berlawanan. Pada konstruksi ini terpasang 6 set isolator tarik, 3
buah isolator tumpu dan 2 buah cross arm UNP 10 x 2000.
g). Konstruksi tiang pencabangan ( Tee- Off Pole)
Konstruksi ini adalah gabungan antara konstruksi tiang penumpu dan tiang awal tanpa lightning
arrester, kabel naik, namun di tambah dengan 1 buah isolator tumpu dan 1 set Topang tarik, jika tidak
memungkinkan penggantian tiang dengan kekuatan tarik yang lebih besar.
h). Konstruksi saklar tiang (Pole Switch)
Konstruksi ini di pasang untuk maksud - maksud manuver jaringan atau pemeliharaan . Terdapat 2 jenis
saklar tiang
Pole Top Switch yang hanya berfungsi sebagai pemisah.
Pole Top Load Break Switch yang berfungsi sebagai pemutus beban.
Konstruksi ini memakai tiang dengan kekuatan tarik sekurang-kurangnya 350 daN. Semua BKT harus di
bumikan.
i). Konstruksi Pembumian.
Bagian-bagian yang harus dibumikan adalah Bagian Konduktif Terbuka konstruksi tiang untuk setiap 3
gawang dan instalasi lightning arrester. Konstruksi ini memakai penghantar pembumian jenis tembaga,
bimetal joint, penghantar alumunium dan elektroda pembumian.
j). Konstruksi tiang akhir (End Pole).
Konstruksi tiang akhir ini sebagaimana konstruksi tiang awal dengan atau tanpa kabel naik. Tiang yang di
pakai dengan kekuatan tarik sesuai penampang penghantar atau dengan kekuatan tarik lebih kecil di
tambah konstruksi topang tarik.
k). Konstruksi penopang tiang
Terdapat 3 macam konstruksi penopang tiang yang dipakai :
- Topang tarik ( Down Guy Wire / Trekskur)
- Topang tekan (Strut Pole / Drukskur)
- Kontramast (Span Guy Wire)

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 23


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Gbr I.2.1 Konstruksi tiang Penumpu (Line Pole)

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 24


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Gbr I.2.2 Konstruksi tiang Sudut Kecil dengan sudut 15° s/d 30°

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 25


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Gbr I.2.3 Konstruksi tiang sudut besar dengan sudut lintasan 30°- 60°

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 26


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Gbr I.2.4 Konstruksi tiang sudut besar dengan sudut lintasan 60°- 90° dan kelengkapannya

Gbr I.2.5 Konstruksi tiang awal (Riser Pole)

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 27


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Gbr I.2.5 Konstruksi tiang awal (Riser Pole)

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 28


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Gbr I.2.6 Konstruksi tiang awal (Riser Pole) Kaki 2


Gbr I.2.7 Konstruksi tiang Peregang (Tension Pole)

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 29


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Gbr I.2.7 Konstruksi tiang Peregang (Tension Pole)

Gbr I.2.7 Konstruksi tiang Peregang (Tension Pole)

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 30


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Gbr I.2.8 Konstruksi tiang pencabangan ( Tee- Off Pole)

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 31


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Gbr I.2.9 Konstruksi saklar tiang (Pole Switch)

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 32


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Gbr I.2.10 Konstruksi Pembumian

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 33


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Gbr I.2.11 Konstruksi tiang akhir (End Pole).

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 34


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Gbr I.2.12 Konstruksi penopang tiang

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 35


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 36


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

5. PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI SUTM


5.1. Handling Transportasi.
Pekerjaan pemindahan atau pengangkutan Penghantar atau Kabel harus dilakukan secara hati-hati dan
dilaksanakan sesuai ketentuannya. Untuk jarak pemindahan pendek < 20 meter, haspel dapat
digelindingkan dan didorong dengan arah berlawanan gulungan kabel. Lintasan gulungan kabel harus
dibersihkan dari batu-batu dan hambatan lain. Untuk kondisi lintasan atau struktur tanah yang lunak
supaya digunakan plat besi setebal 6 s/d 10 mm.
Untuk pengangkutan menggunakan kendaraan, kondisi haspel harus dalam keadaan baik. Bila ada
kerusakan haspel harus diperbaiki dan bila tidak mungkin untuk diperbaiki kabel harus digulungkan pada
haspel yang baru.
Menaikkan haspel kabel keatas truk dapat dilakukan dengan tenaga manusia, fork lift, kran ataupun derek
bermotor. Didalam truk haspel harus diganjal dan diikat agar tidak tergulir. Cara lain untuk pengangkutan
adalah dengan menggunakan “trailer” kabel yang ditarik oleh mobil. Kemampuan peralatan / kendaraan
yang digunakan harus sesuai dengan berat kabel.
Penurunan kabel tidak boleh dilakukan dengan cara menjatuhkan kabel dari atas truk. Penurunan dapat
dilakukan dengan cara yang sama seperti pada waktu penaikan. Bila kabel yang akan diangkut panjangnya
kurang dari 25 meter, pengangkutan-pengangkutan dapat dilakukan tanpa haspel, kabel dapat dibuat
dalam bentuk lingkaran dengan jari-jari sekurang-kurangnya dari 15 x diameter kabel atau spiral
membentuk angka 8.

5.2. Prosedur Penyelenggaraan Konstruksi.


Sebelum melaksanakan pekerjaan penarikan penghantar/penggelaran kabel JTM, perlu dilakukan persiapan
teknis dan administratif, berupa :
1) Gambar Rencana Pelaksanaan
2) Izin Pelaksanaan
3) Gambar As Built Drawing Utilitas yang terpasang pada jalur rencana pekerjaan
4) Dokumen-dokumen permintaan material
5) Persiapan Peralatan Kerja dan K2/K3
6) Izin Pelaksanaan Otoritas setempat
7) Pengawas Unit PLN terkait.
5.3. Pemasangan Guy-Wire / treckschoor atau Topang Tarik (pole supporter).
Sebelum penarikan penghantar, pasang guy-wire atau tiang topang tarik pada tiang awal, tiang akhir atau
tiang sudut sesuai rancangan konstruksi SUTM pada trase bersangkutan. Periksa ketentuan instalasi
guywire, topang tarik, penguatan khusus pondasi tiang

5.4. Instalasi Cross-Arm dan Isolator.


Sebelum instalasi, perhatikan kesiapan petugas instalasi baik fisik bersangkutan maupun kelengkapan alat
kerja dan keselamatan kerja. Pasang cross-arm pembantu pada tiang. sebagai pijakan kerja petugas
instalasi 1,2 m dari rencana posisi cross-arm.
Pasang cross-arm pada tiang sesuai rancangan konstruksi SUTM tersebut dan kencangkan masing-masing
baut pengikat minimal 20 Nm dengan menggunakan kunci 19 atau 22. Pada pemasangan isolator, naikkan
isolator dengan katrol dan segera ikatkan pada cross-arm. Perhatikan kesesuaian isolator tumpu atau tarik
dengan sudut tiang.

5.5. Penarikan Penghantar (stringing)


Sebelum pelaksanaan penarikan penghantar, periksa hal-hal berikut :
1) Tiang beton diberi penguatan sementara – guywire/treckschor di tiang awal dan tiang ujung
2) Konstruksi instalasi Cross-Arm serta isolator pada masing-masing tiang
3) Kesiapan penghantar dalam drum/haspel pada penopang rol
4) Terpasangnya minimal 2 Stringing Block pada masing-masing tiang.
5) Tenaga kerja penarik penghantar
6) Tenaga pengawas lapangan/keselamatan kerja

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 37


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

7) Petugas pengendali kontrol kecepatan putar drum penghantar


8) Perkakas kerja yang diperlukan
9) Peralatan keselamatan kerja pada ketinggian

Pada saat penarikan perhatikan :


1). Saat menggelar, diharuskan penghantar diawali penghantar tengah, ditarik dari bagian tengah tiang
afspan.
2). Potong menurut panjang yang diperlukan dan ikatkan sementara pada travers ujung tiang.
3). Penarikan kedua penghantar pinggir harus dilaksanakan bersama dan balance running blocks atau
rollers selalu dipakai sampai pada waktu penghantar-penghantar diberi kuat tarik dan lendutan
tertentu.
4). Periksa dan segera perbaiki penghantar penghantar bilamana pada titik tertentu, stranded penghantar
tersebut terurai, dengan menggunakan repair sleeve

Instalasi Final
1). Setelah penarikan penghantar selesai, segera ikat penghantar pada strain-clamp isolator tarik ujung
dan awal.
2). Ikat penghantar pada masing-masing isolator tumpu sesuai posisi tiang (lurus atau sudut)
3). Periksa ulang hasil instalasi – kuat tarik yang dipersyaratkan, lendutan, ikatan penghantar penghantar
pada isolator dan pengukuran tahanan isolasi hasil konstruksi penghantar penghantar.

Gbr I.3 Pekerjaan SUTM

6. PENYELESAIAN AKHIR.
Setelah tahapan konstruksi pemasangan JTM selesai, maka dilanjutkan dengan uji teknis dan komisioning sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, untuk kemudian diterbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) oleh Badan yang
berwenang.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 38


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

SPESIFIKASI TEKNIK
PEKERJAAN GARDU BAGI JTM

1. SYARAT-SYARAT KUALITAS BAHAN


a. Tanah Urug,
Tanah urug adalah tanah yang bebas dari zat-zat organis, bersih dari akar tumbuh-tumbuhan, pohon-pohon,
sampah, dan kotoran lainnya, serta kandungan tanah liatnya tidak boleh lebih dari 25 %.
b. P a s i r,
 Pasir urug adalah pasir dari kali/galian yang sudah bersih, bebas dari zat-zat organis dan lumpur.
 Pasir Pasangan / pasir beton,
 Mutu pasir ;
Butiran-butiran tajam, keras, bersih, dan tidak mengandung bahan organik.
 Ukuran ;
Sisa di atas ayakan 4 mm harus minimum 2 % berat, sisa di atas ayakan 0,25 mm harus berkisar antara
80 % - 90 %.
c. Batu,
 Batu kerikil,
 Kerikil untuk pasangan beton lantai dan rabat dipakai dari jenis yang sama keras dengan  rata-rata 2
cm, harus bersih dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia/organis.
 Kerikil untuk cor beton konstruksi dipakai dari jenis yang sama keras dengan  rata-rata 1-2,5 cm juga
harus bersih dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia/organis.
 Batu bataco,
Dicetak khusus sesuai gambar design yang sudah disampaikan ke Pemborong, bahan yang sudah retak /
pecah tidak boleh dipakai. Sebelum pemasangannya Pemborong terlebih dahulu harus menunjukkan
contoh kepada Direksi pekerjaan untuk mendapat persetujuan.
 Batu pecah,
Batu pecah untuk pondasi, lantai kerja / pasangan batu kosong dipakai batu kali yang sudah dipecah atau
batu gunung dari jenis yang keras dengan ukuran pecahan maksimum 25 cm dan bersih, tidak dibenarkan
menggunakan batu kali bulat belum dipecah untuk pekerjaan pondasi.
d. Portland Cement (PC),
Semen untuk campuran spesi dan campuran beton dipakai Semen Produksi Dalam Negeri yang telah mendapat
rekomendasi bahan dari Laboratorium Test Material yang ditunjuk pemerintah (Gresik, Nusantara, Tonasa,
Tiga Roda, Dll), harus bebas dari segala macam kotoran dan butir-butir semen yang sudah mengeras.
e. Besi / Baja,
 Semua bahan konstruksi besi / baja yang digunakan dalam pekerjaan ini harus bahan yang baru dan
berkwalitas baik, tidak boleh menggunakan bahan bekas pakai. Batang profil harus bebas dari karat, lobang-
lobang, bengkok-bengkok, puntiran, cacat, dan perubahan-perubahan bentuk lainnya.
 Batang besi disediakan sesuai penampang, bentuk, tebal, ukuran berat, dan detail-detail lainnya sesuai
gambar rencana.
f. A i r,
Tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam, dan bahan-bahan organic lainnya yang dapat merusak
beton.

2. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Rencana Kerja
a. Sebelum memulai pekerjaan, Pemborong harus menyusun rencana kerja yang terperinci termasuk jadwal
pelaksanaan (Time schedule) dan diajukan kepada Pemberi Tugas / Direksi Pekerjaan selambat-lambatnya 1
(satu) minggu setelah Penunjukan Pemenang untuk disetujui dan dicetak serta cetakannya diserahkan
kepada Pemberi Tugas / Direksi Pekerjaan 3 (tiga) lembar, cetakan lainnya harus selalu terpampang di tempat
pekerjaan dan juga dilampiri Kontrak.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 39


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

b. Pemborong harus melaksanakan pekerjaan, mendatangkan bahan-bahan, alat-alat, tenaga kerja sesuai
kebutuhan dan rencana kerja. Bahan-bahan yang akan digunakan harus memenuhi dengan yang ditentukan
dalam persyaratan bahan, bahan yang sudah dibeli tetapi tidak sesuai dengan persyaratan tidak boleh
digunakan dan menjadi tangungan Pemborong.
c. Rencana kerja ini akan dipakai oleh Pemberi tugas / Direksi pekerjaan sebagai dasar untuk menentukan
segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan, keterlambatan, dan penyimpangan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Pemborong.
d. Pelaksana pekerjaan / Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan, kebakaran dan sebagainya terhadap
lingkungan setempat akibat pelaksanaan pekerjaan.

Pekerjaan Pengukuran
1. Pemborong diwajibkan melakukan pengecekan dengan mengadakan pengukuran tapak kembali secara
lengkap mengenai ukuran batas tanah, feil, dan lainnya pada saat tapak diserahkan.
2. Ketelitian merupakan syarat utama dalam pengukuran untuk setiap jenis pekerjaan.
3. Perbedaan antara keadaan lapangan dengan gambar segera dilaporkan pada Direksi pekerjaan untuk diminta
keputusannya.
4. Papan patok (bouwplank) dibuat dari kayu matoa/sekualitas, pemasangannya ditanam tidak boleh digerak-
gerakkan. Papan patok dibuat dengan tebal 2 cm lebar 20 cm, lurus, diserut rata pada bagian atasnya.
5. Pekerjaan galian dan atau pasangan baru dapat dikerjakan bila hasil pengukuran telah disetujui oleh
pengawas lapangan.
6. Alat ukur sesuai dengan kebutuhan harus disediakan di lapangan sejak dimulainya pelaksanaan pekerjaan,
setelah seluruh pelaksanaan pekerjaan selesai semua peralatan tersebut tetap menjadi milik Pemborong.

Ukuran Pokok
a. Ukuran pokok dapat dilihat pada gambar, ukuran-ukuran lainnya yang tidak tercantum dalam gambar dapat
dirundingkan dengan Pemberi tugas dan atau Direksi pekerjaan.
b. Semua ukuran pada gambar rencana adalah ukuran jadi sesudah pekerjaan penyelesaian (finishing). Bila
terdapat perbedaan ukuran gambar antara gambar utama dengan gambar detail, maka yang berlaku adalah
ukuran pada gambar detail (gambar berskala besar).
c. Bila terdapat perbedaan gambar dan RKS, maka hal-hal yang dipakai adalah hal-hal yang tercantum dalam
RKS.
d. Feil  0.000 akan ditentukan bersama di lapangan dan ukuran feil ini dinyatakan kemudian dengan tanda
tetap di sekitar lokasi pekerjaan. Pemborong wajib membuat tanda tetap ini atas persetujuan Direksi
pekerjaan dan harus dijaga selama masa pelaksanaan agar tidak mengalami perubahan.

3. PEKERJAAN GALIAN dan URUGAN


Pekerjaan Galian
a. Pemborong diwajibkan melaksanakan galian tanah seperti dinyatakan dalam gambar, pekerjaan galian tanah
dilakukan dengan menggunakan peralatan mekanis dan manual sesuai dengan kebutuhan, jenis tanah, dan
kondisi lapangan yang dijumpai.
b. Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus selalu dijaga keamanan terhadap setiap bahaya yang mungkin
terjadi.
c. Galian untuk pondasi harus mencapai kedalaman sebagaimana dinyatakan dalam gambar rencana. Apabila
ternyata tanah dasar pada kedalaman tersebut dinilai kurang baik maka Pemborong diwajibkan melapor
kepada pengawas lapangan untuk tindakan selanjutnya yang akan ditentukan oleh Direksi pekerjaan.
d. Volume galian pondasi diukur berdasarkan keliling bidang luar bagian pasangan yang tertanam. Kebutuhan
ruang untuk pekerjaan dan atau cetakan harus diperhitungkan sendiri oleh Pemborong dalam harga
satuannya.
e. Ruang yang terjadi antara pasangan dengan dinding galian hrus diisi dengan urugan tanah dan dipadatkan.
f. Kelebihan volume galian yang diakibatkan oleh kekeliruan Pemborong dalam pengukurannya menjadi
tanggung jawab Pemborong sendiri demikian juga perbaikan harus dilakukan atas kekeliruan dalam
melaksanakan penggalian menjadi tanggung jawab Pemborong.
g. Bila perlu tanah dasar galian akan dipadatkan sebelum diberi pasangan.
RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 40
Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Pekerjaan Urugan
Urugan tanah ;
a. Untuk urugan tanah harus digunakan tanah yang baik, bersih dari akar-akar pohon, sampah, rumput, bahan
organis dan sebagainya yang dapat mempengaruhi kepadatan dari urugan nantinya.
b. Bahan urugan tanah harus mendapatkan persetujuan dari Direksi pekerjaan dan harus mempunyai nilai
kandungan air yang sesuai dengan yang diperlukan untuk mencapai tingkat kepadatan yang diperlukan, kalau
perlu sebelum digunakan bahan urugan dibasahi atau dikeringkan dulu.
c. Penimbunan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis  20 cm hingga mencapai kepadatan yang
merata untuk seluruh tebalnya.

Urugan Pasir / Sirtu


a. Penimbunan pasir/sirtu dilakukan sesuai gambar, baik ketebalan maupun tempatnya, dan tidak
diperkenankan menggunakan pasir laut.
b. Untuk urugan pasir digunakan pasir kasar yang bersih dari batu-batu, koral, lumpur, dan kotoran lainnya.
c. Lapisan dasar harus dipadatkan dengan alat pemadat yang sesuai sehingga permukaan tanah ± 20 cm
mencapai kepadatan 95 %. Setiap lapis pengurugan tebal ± 20 cm dipadatkan dengan menggunakan
peralatan yang sesuai sehingga dicapai tingkat kepadatan yang merata untuk seluruh permukaan urugan.
Pemberian lapisan selanjutnya dapat dilakukan setelah lapisan teratas yang telah dipadatkan mencapai
tingkat kepadatan yang diinginkan, demikian seterusnya hingga pengurugan selesai.
d. Dalam hal tertundanya pelaksanakan pelaksanaan pengurugan maka lapisan teratas yang telah dipadatkan
permukaannya dibuat sedemikian rupa sehingga air hujan yang jatuh di atasnya dapat terus mengalir dan
tidak mengakibatkan terjadinya genangan air.
e. Urugan harus dibuat merata dan rapih, untuk lokasi tertentu agar dipadatkan dengan mesin pemadat yang
bergetar dan boleh dibantu dengan menyiramkan air tetapi tidak menggenang.

4. PEKERJAAN PASANGAN dan PLESTERAN

Pasangan batu kali/gunung


a. Syarat mengenai mutu dari batu sesuai dengan yang tercantum dalam persyaratan bahan. Untuk pasangan
batu ini batu yang digunakan harus berupa batu belahan yang mempunyai paling sedikit 3 muka belahan dan
tiap belahan besar maksimum 25 cm.
b. Pasangan batu harus baik menurut teknis, celah-celah diantara batu besar harus diisi dengan batu belah yang
kecil sebagai pengunci.
c. Adukan yang digunakan adalah campuran 1 pc : 4 psr. Bidang pasangan yang akan diurug dengan tanah harus
dibrapen dengan adukan yang sama.
d. Adukan harus membungkus pasangan pondasi sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari pondasi yang
berongga / tidak padat.
e. Apabila dalam gambar dan atau spesifikasi teknis bidang permukaan tersebut harus diberi pasangan batu
muka, untuk pasangan batu muka dipilih batu-batu yang baik dan bidang permukaan dibuat persegi dengan
panjang tiap sisi 10 – 15 cm.
f. Batu muka ini dipasang dengan adukan campuran 1 pc : 4 psr dan diatur pemasangannya sedemikian rupa
sehingga permukaannya tampak rata dan mengikuti lereng permukaan dari profil konstruksi yang diminta.
Celah-celah di antara pasangan batu muka disiar timbul  1 cm dari permukaan pasangan batu muka,
sehingga celah-celah tersebut menjadi rapat dan tidak terdapat lobang bocoran.

Pasangan batu bataco (Dinding)


a. Bahan yang digunakan adalah batu bataco khusus press, ukuran sesuai gambar ; tidak mudah pecah, ukuran
sama, dengan sudut yang betul-betul siku. Batu bataco baru dapat dipakai setelah mendapat persetujuan dari
Direksi pekerjaan.
b. Bagian pasangan batu bataco yang berhubungan dengan beton, kolom, balk, baja, harus diberi penguat stek-
stek besi beton  8 mm jarak 20 cm (secukupnya) yang terlebih dahulu telah ditanam dengan baik pada
pekerjaan beton atau dilas pada pekerjaan baja.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 41


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

c. Adukan yang digunakan adalah campuran 1 pc : 4 psr.

Plesteran
Pekerjaan yang akan diplester harus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang melekat, disiram air bersih sampai
jenuh, siar-siar pasangan dikorek. Permukaan beton yang akan diplester harus dibuat kasar, dibersihkan dan
dibasahi / disiram air hingga jenuh.
Pelaksanaan pekerjaan plesteran harus dilakukan dengan tenaga yang ahli dan menggunakan peralatan yang
baik sehingga didapatkan bidang-bidang permukaan yang baik, lurus, halus, rata, tegak, atau berlereng
tergantung dari profil konstruksi pasangan yang diminta.
Tebal plesteran untuk pasangan batu bataco dan beton minimum 1,5 cm dan maksimum 2,5 cm, ketebalan
plesteran  2,5 cm harus diperkuat dengan kawat anyam yang terlebih dahulu disetujui oleh Direksi pekerjaan.
Tebal plesteran untuk pasangan batu kali harus diusahakan setipis mungkin minimum 2 cm dan apabila terdapat
plesteran lebih dari 2 cm maka pelaksanaannya harus dilakukan paling sedikit 2 lapis dengan tebal tiap lapis
maksimum 2 cm.
Bidang-bidang permukaan plesteran yang kelihatan setelah kering harus diberi lapisan aci semen kecuali pada
bidang permukaan yang akan diberi bahan pelapis dinding (porselin, mozaik, dsb), pengacian plesteran
dilaksanakan setelah plesteran disiram air sampai jenuh, dilaksanakan sedemikian rupa hingga permukaan
plesteran menjadi rata, halus, dan tidak retak-retak.
Setelah selesai dilaksanakan maka plesteran sewaktu-waktu harus disiram untuk mendapatkan pengeringan
yang merata pada seluruh bidang permukaan plesteran.

5. PEKERJAAN BETON
Syarat-syarat Umum
Semua pekerjaan beton minimum harus mengikuti Peraturan PBI 1971.
Semen yang dipakai untuk seluruh pekerjaan harus sejenis dan disetujui oleh Direksi pekerjaan, semen yang
dibawa ke tempat pekerjaan harus dalam kantong tertutup dan terlindung, dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan untuk pekerjaan. Penyimpanan semen harus di tempat tertutup dan terlindung terhadap segala
cuaca dan dilaksanakan dalam tempat rapat air, penumpukan harus sesuai dengan urutan pengiriman demikian
pula dengan pemakaian semen tidak diizinkan semen yang rusak atau tercampur apapun.
Bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus disetujui oleh Direksi pekerjaan, sebelum dipergunakan
Pemborong harus memberitahukan sumber bahan yang akan dipakai.
Banyaknya air yang akan dipergunakan untuk campuran beton disesuaikan dengan kebutuhan seperti diuraikan
dalam PBI 1971 sehingga didapatkan consistensi beton yang cocok dengan fungsinya.

a). Pekerjaan Bekisting


1. Bekisting dibuat dari multipleks tebal 9 mm diperkuat dengan kayu klass II 5/5 dan 5/10 maksimum
untuk setiap luasan 0,50x0,50 m2, bekisting harus bebas dari kotoran-kotoran, potongan-potongan,
serta sisa serbuk gergaji, tanah, dan kotoran lainnya.
2. Bagian dalam dari bekisting harus dilapisi olie/gemuk agar tidak terjadi lekatan antara bekisting dengan
beton sehingga didapat beton yang betul-betul halus/expose tanpa diplester terutama bagian yang
kelihatan dari luar.
3. Tiang-tiang perancah untuk penyanggah balk, plat atap, lisplank, harus kuat menahan beban beton pada
waktu pengecoran. Konstruksi bekisting harus betul-betul kuat, harus dapat menahan beban akibat
pekerjaan maupun beton itu sendiri.
4. Sambungan-sambungan bekisting harus betul-betul rapat sehingga tidak ada bekas plin pada beton
yang sudah jadi.
5. Pada prinsipnya bagian yang akan terkena beton dilapisi plywood/multipleks terutama bagian yang akan
kelihatan dari luar.
6. Untuk pekerjaan beton yang akan diurug dengan tanah, bekisting harus dapat dibongkar setelah beton
berumur 1 (satu) minggu dihitung dari pengecoran terakhir.
7. Pembongkaran bekisting harus seizin Direksi pekerjaan dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
menjamin keamanan sepenuhnya.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 42


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

b). Mengaduk dan Mengecor Beton


1. Untuk mengaduk beton harus menggunakan ‘Beton Molen’ kapasitas 350 liter jumlahnya disesuaikan
dengan kebutuhan di lapangan.
2. Pengecoran hanya boleh dilaksanakan dengan pengawasan Direksi pekerjaan / Direksi lapangan, kalau
pekerjaan dihentikan karena hal terpaksa maka hal itu harus mendapat persetujuan Direksi pekerjaan.
3. Setelah pengecoran selesai dilaksanakan beton senantiasa dilindungi terhadap perubahan temperatur
dan air hujan selama minimum 14 (empat belas) hari dengan dibasahi secara kontinyu dan untuk beton
bertulang harus direndam air.
4. Beton harus diaduk dengan beton molen yang cukup kapasitasnya dan waktu pengadukan minimum 1,5
menit setelah semua bahan-bahan sudah masuk ke dalam molen tersebut.
5. Pengecoran harus kontinyu sampai mencapai pelaksanaan yang telah ditentukan oleh Direksi pekerjaan
di mana pengecoran boleh berhenti.
6. Tinggi jatuh adukan beton tidak boleh lebih dari 1 meter, kalau lebih harus menggunakan talang supaya
adukan beton tidak terpisah satu sama lainnya.
7. Adukan beton setelah dituang harus dipadatkan dengan ‘Alat penggetar (Vibrator)’ untuk menghindari
terjadinya kantong-kantong gelembung beton.
8. Adukan yang tidak memenuhi syarat harus disingkirkan segera dari tempat pekerjaan, spesi beton yang
telah didiamkan selam 15 menit tidak boleh digunakan lagi.
9. Pekerjaan pengecoran beton baru dapat dilaksanakan setelah :
1) Semua peralatan yang diperlukan telah tersedia cukup di tempat pekerjaan dan dicoba selam 10
menit apakah berjalan dengan baik atau tidak.
2) Material pekerjaan seperti semen, pasir, kerikil, sudah cukup tersedia di tempat pekerjaan sesuai
hasil hitungan Direksi pekerjaan.
3) Tulangan dan bekisting harus diperiksa dengan baik oleh Pemborong sebelum diadakan pengecoran,
Pemborong bertanggung jawab sepenuhnya atas konstruksi bekisting, skor-skor, perancah, selama
pengecoran beton dilaksanakan.
4) Minimal 3 (tiga) hari sebelum dicor Pemborong memberitahukan kepada Direksi pekerjaan untuk
diadakan pemeriksaan.

c). Konstruksi Pekerjaan Beton


1. C e t a k a n,
Cetakan dibuat dari bahan multipleks tebal 9 mm dan diberi kerangka dari kayu klass II disesuaikan
dengan beton yang akan dicor. Permukaan beton yang dihasilkan harus rata, halus, rapi, sehingga
tidak diperlukan lagi pekerjaan plesteran.
2. Pekerjaan Beton Bertulang,
a. Beton campuran 1 pc : 3 psr : 5 krl tanpa tulangan digunakan untuk lantai kerja.
b. Beton campuran 1 pc : 2 psr : 3 krl (bertulang) digunakan untuk seluruh pekerjaan beton seperti
pondasi beam, sloof beton, kolom utama, kolom praktis, ring balk, plat lantai, dan pekerjaan
beton struktur lainnya.
3. Pekerjaan Penulangan / Pembesian,
a. Besi beton yang digunakan adalah besi beton
b. Baja tulangan harus diikat dengan kawat pengikat sedemikian rupa sehingga tidak bergeser
ketika beton dicor.
c. Tulangan harus betul-betul bebas dari acuan (bekisting) dan lantai kerja dengan menempatkan
beton decking yang mutunya sama dengan beton yang akan dicor, tebal beton decking
disesuaikan dengan fungsinya dari tiap-tiap bagian pekerjaan, banyaknya 4 buah untuk setiap 4
m2 bekisting atau lantai kerja atau tersebar merata.
d. Penyambungan tulangan harus sesuai dengan Peraturan-peraturan PBI 1971.
e. Penyimpangan tulangan yang menyimpang dari gambar tidak diizinkan, selanjutnya harus
dipenuhi syarat-syarat PBI 1971 (NI-2) 1971.
f. Sebelum memulai dengan pengecoran beton bertulang harus diadakan pemeriksaan terlebih
dahulu oleh Direksi pekerjaan.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 43


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

g.Pemborong harus membuat daftar bengkokan tulangan sesuai PBI 1971 dan diserahkan kepada
Direksi pekerjaan untuk diperiksa dan mendapat persetujuan.
h. Apabila dalam pemeriksaan tulangan yang sudah terpasang didapat ada tulangan yang tidak
sesuai dengan ukuran / dimensi atau posisi tulangan tersebut tidak sesuai dengan gambar maka
Pemborong harus segera mengganti dan merubah posisi tulangan tersebut.
i. Ganjalan-ganjalan dari tulangan (beton decking) harus baik dan rata sehingga penulangan dapat
sempurna, kuat, sehingga pada waktu pengecoran tidak rusak. Mutu beton decking harus sama
dengan mutu beton, tebalnya disesuaikan dengan tebal lapisan penutup beton.
4. Membasahi Beton dan Membongkar Bekisting
a. Setelah beton selesai dicor harus selalu dibasahi dengan ditutup goni basah / sejenis, sesudah
cukup keras (± umur 3 jam) dan untuk selanjutnya dapat disiram dengan air yang berlangsung
terus menerus hingga umur beton mencapai 28 hari setelah pengecoran terakhir. Hal ini
dilakukan untuk menjaga kestabilan kelembaban dari beton.
b. Pemborong harus mempunya tenaga khusus untuk mengerjakan pembasahan beton ini.
c. Bekisting dapat dibongkar setelah beton cukup keras dan cukup kuat, unyuk bekisting pondasi
dapat dibongkar setelah umur beton mencapai 3 hari.
d. Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai merusak konstruksi
beton, jenis konstruksinya harus dipisah-pisah dan apabila konstruksi ternyata belum kuat
pembongkaran dihentikan, untuk itu pembongkaran bekisting harus disaksikan dan disetujui oleh
Direksi pekerjaan.

d). Jenis Pekerjaan Beton


a. Pondasi bangunan dari pasangan batu kali dengan campuran spesi 1:4, bagian pondasi yang kelihatan di
atas tanah dibrapon (diplester kasar).
b. Dinding tembok terdiri dari pasangan batu tela dengan campuran spesi 1:4, bagian luar dan dalam
diplester campuran 1:4 dan diplamur halus.
c. Lantai dan rabat dicor beton tumbuk campuran 1:3:5 tebal 10 cm, lantai kantor gudang lapis keramik
30/30.
d. Sloof beton dan ring balk 30/20, kolom beton 35/15, Plat beton t. 12 mm dicor bertulang dengan
campuran 1:2:3 sesuai dengan ukuran dan penampang besi.
e. Semua pekerjaan pasangan dan beton mengikuti ketentuan Peraturan Beton Indonesia tahun 1971.

6. PEKERJAAN KAYU :
a. Kozen pintu, jendela, dan ventilasi dari kayu besi ukuran 5/10 diskap halus dan rata.
d. Pintu panil kayu besi, ventilasi jalusi kayu besi 2/10 dipasang miring.
e. Pemasangan pintu dilengkapi dengan engsel dan alat pengunci dengan bahan kwalitas bagus atas
persetujuan Direksi pekerjaan.

7. PEKERJAAN PAGAR :
a. Pekerjaan konstruksi besi/baja pada pekerjaan ini adalah :
 Pagar BRC lengkap tiang ( Luas Lahan 6 x 10 )
 Pintu BRC 2 x 1,5
b. Bahan konstruksi baja ini sesuai dengan yang tercantum dalam RAB dokumen dan atau sesuai petunjuk
Direksi pekerjaan.
c. Semua bahan konstruksi besi yang digunakan dalam pekerjaan ini harus bahan yang baru dan berkwalitas
baik, tidak boleh menggunakan bahan bekas pakai. Batang profil harus bebas dari karat, lubang-lubang,
bengkokan, puntiran, dan cacat serta perubahan bentuk lainnya.
d. Batang besi disediakan sesuai penampang, bentuk, tebal, ukuran, berat, dan detail-detail lainnya sesuai RAB.

1. Cara Pelaksanaan
Syarat-syarat pelaksanaan umum ;

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 44


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

a. Semua detail sambungan harus dibuat dengan teliti dan dipasang dengan hati-hati untuk menghasilkan
konstruksi akhir yang diinginkan.
b. Pemborong diharuskan mengambil ukuran yang sesungguhnya di tempat pekerjaan dan tidak hanya dari
gambar kerja untuk memasang pekerjaan pada tempatnya.
c. Sebelum sambungan / hubungan baja distel mati harus dimintakan persetujuan Direksi pekerjaan.
Konstruksi hanya dapat dipasang atau diletakkan pada tempatnya jika :
- Telah distel posisi di bawah sebelumnya.
- Alat-alat pembantu untuk pemasangannya telah tersedia.
d. Pekerjaan setelah selesai harus bebas dari puntiran-puntiran, bengkok-bengkok, dan sambungan-
sambungan yang terbuka.

2. Penyambungan Rangka / Plat Pasangan


1. Sambungan dengan Las Listrik,
a. Kawat las yang digunakan adalah ARC – Wilding dengan memakai Mild steel – Electroda jenis
Eutectic Rod Unimatic 6000 (AC-DC) dengan tensilc strength 68000 psi atau kawat las lain dengan
kwalitas yang sama, dan las yang digunakan adalah Las Listrik.
b. Pengelasan dilaksanakan dengan hati-hati, logam yang akan dilas harus bebas dari retak-retak, dan
memperhatikan kekuatan sambungan dan permukaannya harus rata, bebas dari kotoran minyak, cat
dan lain-lain.
c. Mutu las minimal harus sama dengan mutu profil yang bersangkutan, pekerjaan las yang akan
tampak harus dihaluskan sehingga sama dengan permukaan sekitarnya.
d. Pengelasan dilaksanakan pada saat konstruksi telah dalam keadaan diam.

8. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK :


a. Lingkup pekerjaan ini adalah pengadaan dan pemasangan bahan dan peralatan listrik seperti lampu-lampu,
kabel, stop kontak, saklar, dan bahan pembantu lainnya sehingga diperoleh instalasi listrik yang lengkap dan
baik serta diuji sehingga siap untuk dipergunakan.
b. Kabel lampu yang dipakai adalah NYY dan atau setara, penarikan kabel harus lurus, rapi, jelas, dan teratur,
instalasi kabel dalam dinding tembok pemasangannya sistem tanam (in bow).
c. Saklar dan stop kontak harus model tanam dipasang cukup kuat pada bangunan, letak pemasangannya sesuai
petunjuk Direksi pekerjaan / Direksi lapangan.
d. Lampu harus terpasang kuat, rapi, tetapi harus mudah dibuka, lampu dalam bangunan dipasang dengan
ketinggian yang sama dan di luar bangunan disesuaikan, lampu-lampu yang dipakai sesuai dalam gambar
rencana dan RAB, dan merk lampu yang akan dipakai harus mendapat persetujuan Direksi pekerjaan.
e. Pengadaan dan pemasangan instalasi penangkal petir; bahan, pemasangan, dan penempatannya disesuaikan
dan atas persetujuan dan petunjuk Direksi pekerjaan / Direksi lapangan.

9. PEKERJAAN PENGECATAN :
a. Pekerjaan kayu (Pek, Kosen & Pintu) harus di cat dengan cat meny baru di cat dengan cat kilat kayu minimal
2x pulasan dan yang mempunyai kwalitas baik.
b. Semua pekerjaan tangki induk ; Rangka, dinding (tangki induk) & kuda-kuda (tangki harian) bagian
luar/dalam harus di cat meny minimal 2x pulasan.
c. Sebelum pengecatan agar permukaan baja yang akan dicat terlebih dahulu dibersihkan dari karat-karat,
kerak-kerak, minyak, gemuk, debu, dan kotoran lain yang melekat digosok dengan sikat baja kemudian dilap
sampai bersih.
d. Cat meny besi yang digunakan adalah yang berkualitas baik penggunaannya terlebih dahulu atas persetujuan
Direksi pekerjaan baru bisa dipakai.
e. Untuk cat akhir permukaan baja dicat 2x pulasan hingga merata, 2x lapis cat Dulux Undercoat A 543-101 atau
2x lapis Synthetic super gloss A 365, atau cat sekualitas.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 45


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

f. Permukaan plesteran dinding tembok dicat dengan cat tembok jenis cat kwalitas baik atas persetujuan
Direksi pekerjaan 3x pulasan hingga kelihatan halus dan merata, sebelum dicat permukaan plesteran dinding
tembok dibersihkan dari debu dan kotoran lain yang melekat.
g. Warna cat tembok dan baja akan ditentukan kemudian.

Pasal 30
PENERIMAAN, PEMERIKSAAN, DAN PENGIRIMAN
1. Material/sparepart yang diadakan oleh penyedia barang/jasa harus dilengkapi dokumen pendukung (copy
kontrak, data material, dokumen asal-usul barang, Surat Jaminan/Garansi Pekerjaan dan lainnya sesuai yang
dipersyaratkan).
2. Penyedia barang/jasa harus memberitahukan ke Direksi Pekerjaan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum
melaksanakan pengiriman Material Distribusi Utama dari pabrikan ke lokasi Penyedia barang/jasa.
3. Selama proses perbaikan ataupun dalam Pembangunan Jaringan Distribusi JTM A3CS 240 mm2 agar
didokumentasikan dan dibuatkan laporan hasil pelaksanaan pekerjaan.
4. Penyedia barang/jasa harus memberitahukan ke Panitia pemeriksa atau Direksi Pekerjaan paling lambat 1 (satu)
minggu sebelum kedatangan Material Distribusi Utama dari pabrikan ke lokasi atau gudang PLN untuk dilakukan
pemeriksaan barang oleh panitia pemeriksa bersama wakil Penyedia barang/jasa yang selanjutnya hasil
pemeriksaan barang akan dituangkan kedalam Berita Acara Pemeriksaan Barang yang ditandatangani oleh Tim
Pemeriksa, Penyedia barang/jasa dan diketahui oleh Manajer Unit PLN setempat.
5. Sebelum pekerjaan diserahterimakan maka panitia pemeriksa atau orang yang ditunjuk oleh Pengguna
barang/jasa PLN WP2B akan melakukan pemeriksaan atau Comissioning Test bersama dengan penyedia
barang/jasa atas kondisi atau hasil pelaksanaan pekerjaan yang selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara
pemeriksaan dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang ditandatangani oleh Tim pemeriksa, Penyedia
Barang/jasa dan diketahui oleh Manajer Unit PLN penerima barang.
6. Jika terdapat material/sparepart yang di adakan tidak sesuai dengan yang ada di dalam Perjanjian/kontrak atau
nama dan nomor material sama namun material/spare part lain atau tidak sesuai yang dibutuhkan maka pihak
Penyedia Barang/jasa wajib mengganti material tersebut sesuai yang diperlukan atau material yang diadakan
harus mampu pasang.
7. Material / Barang milik PLN yang akan dikirim harus dikemas/dibungkus/dipacking dengan baik khususnya yang
berbentuk besi/logam agar tidak terjadi korosif pada permukaan material agar dimasukkan kedalam plastik dan di
packing dengan kayu atau dus dan material tersebut harus safety dari benturan benda keras dan air selama dalam
pengiriman. Pada bagian luar kemasan agar dicantumkan data tentang material tersebut yang tak mudah
dihapus/hilang, antara lain : Jenis material, Nomor kontrak, Lokasi/Tujuan Material dan Hal-hal lain yang dianggap
penting.
8. Bila terjadi keterlambatan penyerahan material pengganti dan atau kelengkapan barang maka penyerahan barang
dianggap terlambat dan dikenakan sanksi berupa denda keterlambatan.
9. Semua biaya yang timbul akibat pemeriksaan dan penerimaan barang termasuk penggantiannya menjadi tanggung
jawab Penyedia barang/jasa.
10. Penyedia barang/jasa harus menjamin bahwa barang yang ditawarkan atau diserahkan bebas dari tuntutan pihak
ketiga yang merasa sebagai pemilik barang tersebut.
11. Apabila material/barang dipasang ternyata terdapat kerusakan, disebabkan karena salah pembuatan, kesalahan
hasil pekerjaan, maka Penyedia barang/jasa diwajibkan menggantikannya dengan yang baru dan sesuai.
12. Penyedia barang/jasa wajib mengasuransikan material yang dipasok/dikirim dari segala risiko sesuai dengan
aturan dan ketentuan yang berlaku.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 46


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Pasal 31
PENGUJIAN

Untuk pekerjaan yang telah dilaksanakan, Direksi Pekerjaan akan mengadakan pengujian dan pemeriksaan (bila
dianggap perlu) sebagai berikut :
1. Pemeriksaan fisik material secara visual.
2. Pemeriksaan fisik pekerjaan.
Hasil pengujian/pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh Penyedia Barang/jasa dan
petugas penguji dari PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat. Biaya untuk pengujian sepenuhnya ditanggung
oleh Penyedia Barang/jasa.

Pasal 32
PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI

1. Pengertian Produksi Dalam Negeri :


a. Barang yang bahan baku dan pembuatannya di Indonesia, diantaranya terdiri dari barang jadi, barang
setengah jadi, peralatan suku cadang, komponen utama, dan komponen pembantu, bahan baku bahan
pelengkap, dan bahan pembantu.
b. Jasa yang dilaksanakan di Indonesia oleh tenaga Indonesia meliputi jasa konstruksi, jasa konsultansi, dan jasa
lainnya.
2. Ketentuan Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri :
a. Dalam Dokumen Pelelangan Barang/Jasa dimuat secara jelas ketentuan dan syarat penggunaan hasil
produksi dalam negeri.
b. Penyedia barang/jasa yang ditunjuk sebagai pemenang pelelangan pekerjaan ini wajib menggunakan
barang/jasa dalam negeri selama barang/jasa dimaksud diproduksi dalam negeri dan mutu barang/jasa dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Calon Penyedia Barang/Jasa yang mengikuti Pengadaan Barang/Jasa ini agar membuat pernyataan
bermaterai cukup, tentang besarnya komponen dalam negeri barang/jasa yang ditawarkan (self assessment).
d. Para Penyedia Barang/Jasa harus dapat membuktikan kebenaran pernyataan besarnya komponen dalam
negeri barang/jasa dan melampirkan rincian dan nilai bahan baku, baik dari dalam negeri maupun impor, nilai
barang jadi keseluruhan serta daftar nama pemasok.
e. Besarnya komponen dalam negeri barang/jasa yang ditawarkan oleh Penyedia Barang/Jasa dapat diklarifikasi
oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan pada saat evaluasi.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 47


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BAB VI

SURAT PERJANJIAN/KONTRAK
Pasal 33
JENIS SURAT PERJANJIAN/KONTRAK

a) Jenis perjanjian/kontrak yang akan diberlakukan yaitu Perjanjian/Kontrak Unit Price.


b) Semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia
Barang/Jasa. Pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar
telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.
c) Sebelum penandatanganan Surat perjanjian/kontrak, penyedia barang/jasa diwajibkan menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan kontrak minimal sebesar 5% (lima per seratus) dari Nilai perjanjian/kontrak (sudah termasuk PPN
10%) yang diterbitkan oleh Bank Umum yang diakui oleh Pemerintah atau PLN.
d) Nilai dari perjanjian/kontrak pekerjaan ini adalah fixed unit price yang sudah disepakati dimana sudah termasuk
resiko, overhead, keuntungan, asuransi, serta sudah termasuk pajak maupun pembayaran wajib lainnya menurut
peraturan-peraturan yang berlaku.
e) Surat perjanjian/kontrak tersebut dibuat dalam rangkap 3 (tiga), dimana 2 (dua) rangkap bermaterai cukup dan
dan 1 (satu) rangkap tanpa menggunakan materai, ditandatangani oleh Pengguna Barang/jasa PT PLN (Persero)
Wilayah Papua dan Papua Barat dan Penyedia Barang/Jasa yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama dan 1 (satu) rangkap tanpa menggunakan materai.
f) Perpanjangan masa berlaku Surat perjanjian/kontrak dapat dilakukan atas kesepakatan PT PLN (Persero) Wilayah
Papua dan Papua Barat dan Penyedia Barang/Jasa.

Pasal 34
SYARAT-SYARAT SURAT PERJANJIAN/KONTRAK

1. Perjanjian/Kontrak dibuat berdasarkan kesepakatan para pihak.


2. Pembuatan Perjanjian/Kontrak harus memperhatikan hasil yang telah disepakati dalam Contract Discussion
Agreement (CDA).
3. Jangka waktu Perjanjian/Kontrak yaitu sesuai hasil kesepakatan para pihak atau maksimal selama 90 (Sembilan
Puluh) hari kalender terhitung sejak ditandatangani.
4. Urutan kekuatan hukum Dokumen Perjanjian/Kontrak :
a. Perjanjian/Kontrak.
b. Kesepakatan Diskusi Perjanjian/Kontrak (Contract Discussion Agreement)
c. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
d. Surat Penawaran.
e. Addendum/Amandemen Dokumen Pelelangan (apabila ada).
f. Syarat-syarat Khusus Perjanjian/Kontrak.
g. Syarat-syarat Umum Perjanjian/Kontrak.
h. Spesifikasi Teknis.
i. Gambar-gambar (apabila ada)
j. Daftar kuantitas dan harga.
5. Ketentuan Umum yang dapat dituangkan dalam Surat Perjanjian/Kontrak diantaranya namun tidak terbatas pada :
a. Definisi/Istilah
b. Aturan Penerapan
c. Asal Barang/Jasa
d. Penggunaan Dokumen-Dokumen Perjanjian/Kontrak dan Informasi terkait
e. Hak Paten, Hak Cipta, dan Merek
f. Jaminan yang wajib diserahkan
g. Direksi Pekerjaan, Pengawas Pekerjaan, dan Wakil Penyedia Barang/Jasa
h. Hak dan Kewajiban Para Pihak
RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 48
Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

i. Asuransi
j. Perpajakan
k. Tata Cara Pembayaran
l. Harga
m. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
n. Pengawasan/Pemeriksaan Pekerjaan
o. Sanksi/Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
p. Keadaan kahar (force majeur)
q. Itikad Baik (Good Faith)
r. Pemutusan Perjanjian/Kontrak
s. Penyelesaian Perselisihan
t. Bahasa dan Hukum
u. Perpajakan
v. Korespondensi
w. Garansi Pekerjaan
x. Klaim
6. Ketentuan khusus yang dapat dituangkan dalam Surat Perjanjian/Kontrak diantaranya namun tidak terbatas pada :
a. Standar Barang/Jasa sesuai spesifikasi teknis
b. Pengepakan (Packaging)
c. Pengiriman
d. Transportasi
e. Pemeriksaan dan Pengujian
f. Layanan Tambahan (After Sales Service)

Pasal 35
PENANDATANGANAN SURAT PERJANJIAN/KONTRAK

1. Penandatanganan Perjanjian/Kontrak dilakukan setelah Penyedia Barang/Jasa menyerahkan jaminan pelaksanaan.


2. Apabila Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk menolak/ mengundurkan diri atau gagal untuk menandatangani
Perjanjian/Kontrak sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan yang dapat mempengaruhi jadwal pelaksanaan
pekerjaan, maka Pengguna Barang/Jasa membatalkan SPPBJ, jaminan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa
yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan ke Kas PLN, dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) PLN dan dapat
dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa wajib memeriksa konsep Perjanjian/Kontrak meliputi substansi,
bahasa/redaksional, angka, dan huruf serta membubuhkan paraf pada lembar demi lembar dokumen
Perjanjian/Kontrak.
4. Penandatanganan Perjanjian/Kontrak dilakukan segera setelah penetapan Pemenang Pengadaan, kecuali apabila
ada alasan yang dapat diterima oleh Pengguna Barang/Jasa.
5. Jumlah dokumen Perjanjian/Kontrak dibuat sesuai kebutuhan sekurang-kurangnya 2 (dua) rangkap
Perjanjian/Kontrak asli, Perjanjian/Kontrak asli pertama untuk Pengguna Barang/Jasa dibubuhi materai pada
bagian yang ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa, dan Perjanjian/Kontrak asli kedua untuk Penyedia
Barang/Jasa dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh Pengguna Barang/Jasa.
6. Dokumen Perjanjian/Kontrak dapat digandakan/diperbanyak sesuai kebutuhan para pihak.
7. Segala biaya yang timbul dalam penyusunan dan penggandaan dokumen perjanjian/kontrak menjadi beban
Penyedia Barang/jasa.
8. Penyedia Barang/Jasa dilarang mengalihkan tanggung jawab seluruh atau sebagian pekerjaan utama dengan
mensubkontrakkan kepada pihak lain dengan cara dan alasan apapun, kecuali disub-kontrakkan kepada Penyedia
Barang/Jasa yang memiliki kompetensi dalam bidang tersebut dengan persetujuan Pengguna Barang/Jasa.
9. Setelah Perjanjian/Kontrak ditandatangani, dilakukan pemberitahuan kepada seluruh peserta pengadaan
mengenai penandatanganan Perjanjian/Kontrak dengan Pemenang Pengadaan. Pemberitahuan dapat dilakukan di
portal e_procurement PLN atau secara tertulis.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 49


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Pasal 36
ADENDUM/AMANDEMEN SURAT PERJANJIAN/KONTRAK

1. Addendum/Amandemen Perjanjian/Kontrak harus segera dibuat bila terjadi perubahan Perjanjian/Kontrak.


2. Perubahan Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan atas kesepakatan bersama antara Pengguna Barang/Jasa dan
Penyedia Barang/Jasa, namun tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang telah diatur dalam SK DIR PT PLN
(Persero) No.620.K/DIR/2013 beserta perubahannya.
3. Perubahan Perjanjian/Kontrak, bila dianggap perlu dapat dilakukan melalui persetujuan Value for Money
Committee.
4. Semua perubahan Perjanjian/Kontrak dituangkan dalam Addendum/Amandemen Perjanjian/Kontrak yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian/Kontrak.
5. Perubahan Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan meliputi :
a. Menambah dan/atau mengurangi volume/jenis pekerjaan yang tercantum dalam Perjanjian/Kontrak;
1) Apabila terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan pekerjaan dengan spesifikasi
teknis dan gambar yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian/Kontrak, maka Penyedia Barang/Jasa dan
Pengguna Barang/Jasa dapat melakukan perubahan (Addendum/Amandemen) Perjanjian/Kontrak yang
meliputi antara lain :
a) Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Perjanjian/Kontrak.
b) Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan.
c) Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
2) Pekerjaan Tambah yang tidak dapat dielakkan dalam rangka penyelesaian pekerjaan, dengan ketentuan
nilainya tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam Perjanjian/Kontrak awal
maka pekerjaan tambah tersebut harus didasarkan pada justifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan
secara profesional oleh Direksi Pekerjaan.
3) Dalam hal pekerjaan tambah melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam
Perjanjian/Kontrak awal maka pekerjaan tambah tersebut harus didasarkan pada justifikasi yang dapat
dipertanggungjawabkan secara profesional oleh Direksi Pekerjaan dan wajib mendapatkan persetujuan
terlebih dahulu dari Pengguna Barang/Jasa sebelum pelaksanaannya.
4) Perintah perubahan pekerjaan harus dibuat secara tertulis oleh Pengguna Barang/Jasa kepada Penyedia
Barang/Jasa, ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan
yang tercantum dalam dokumen Perjanjian/Kontrak.
b. Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan;
c. Mengubah jadwal pelaksanaan (perpanjangan waktu pelaksanaan);
1) Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh Pengguna barang/jasa atas pertimbangan yang
layak dan wajar seperti :
a) Pekerjaan tambah;
b) Perubahan disain;
c) Keterlambatan yang disebabkan oleh pihak Pengguna Barang/Jasa;
d) Masalah yang timbul di luar kendali Penyedia Barang/Jasa;
e) Keadaan kahar (force majeur),
2) Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan di dalam Addendum/Amandemen
Perjanjian/Kontrak.
d. Adanya perubahan ketentuan /peraturan yang berlaku;
e. Adanya penyesuaian harga;
Penyesuaian harga adalah ketentuan mengenai perubahan harga Perjanjian/Kontrak akibat adanya perubahan
keadaan yang menimbulkan konsekuensi finansial yang sangat material dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Penyesuaian harga dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian/Kontrak.
2) Dalam hal penyesuaian harga belum dicantumkan dalam Perjanjian/Kontrak, maka dapat dilakukan
kesepakatan penyesuaian harga yang hasilnya dituangkan dalam Addendum/Amandemen
Perjanjian/Kontrak, yang pelaksanaannya didasarkan pada justifikasi dan dapat dipertanggungjawabkan
secara profesional.
3) Penyesuaian harga dapat diberlakukan bagi Perjanjian/Kontrak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12
(dua belas) bulan.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 50


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

4) Penyesuaian harga dapat diberlakukan untuk harga satuan dan/atau harga Perjanjian/Kontrak kecuali
komponen risiko, overhead dan keuntungan sebagaimana tercantum dalam penawaran.
5) Penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam
Perjanjian/Kontrak atau Addendum/Amandemen. Bagian Perjanjian/Kontrak atau pekerjaan yang
terlambat dilaksanakan karena kesalahan Penyedia Barang/jasa, penyesuaian harga satuan dan nilai
Perjanjian/Kontrak menggunakan indeks harga sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan pada
Perjanjian/Kontrak awal.
6) Penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri dan dibayar dengan
valuta asing menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut.
7) Rumusan penyesuaian harga satuan dan nilai Perjanjian/kontrak berdasarkan Surat Edaran Direksi PT PLN
(Persero) nomor 0003.E/DIR/2014 tanggal 18 Juni 2014 beserta perubahannya.
6. Prosedur pembuatan Addendum/Amandemen/Memorandum Perjanjian/Kontrak dilakukan sebagai berikut :
a. Pengguna Barang/Jasa segera memberikan perintah tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa untuk melaksanakan
perubahan Perjanjian/Kontrak, atau Penyedia Barang/Jasa mengusulkan perubahan Perjanjian/Kontrak;
b. Penyedia Barang/Jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari Pengguna Barang/Jasa dan
mengusulkan perubahan harga (bila ada) selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari. Pengguna
Barang/Jasa harus memberikan tanggapan atas usulan perubahan Perjanjian/Kontrak dari Penyedia
Barang/Jasa selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari;
c. Atas usulan perubahan Perjanjian/Kontrak, dilakukan negosiasi teknis dan harga dan dibuat berita acara hasil
negosiasi;
d. Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat Addendum/Amandemen Perjanjian/Kontrak.

Pasal 37
SYARAT PEMBAYARAN

1. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini tidak diberikan uang muka.


2. Pembayaran akan dilakukan dalam Rupiah dan ditransfer ke Rekening Bank Kontraktor (Billyed Giro) yang telah
ditentukan dalam Surat Perjanjian/Kontrak.
3. Pembayaran dilakukan sebagai berikut :
Pembayaran 95% (sembilan puluh lima prosen) dari nilai kontrak setelah seluruh Pekerjaan Pengadaan
Barang/Jasa diterima dengan kondisi dan telah terpasang dengan baik dilokasi yang telah ditentukan serta
meyertakan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5 % (lima prosen).

Kelengkapan Tagihan antara lain :


a. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
b. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan.
c. Dokumentasi.
d. Surat Keterangan Asal Usul Barang.
e. Surat Jaminan Barang / Garansi Barang.
f. Jaminan Pemeliharaan 5% dari nilai kontrak.
g. Berita Acara Comissioning Test. (Khusus Pekerjaan Konstruksi Jaringan & Pembangkit)
h. Surat Permohonan Pembayaran.
i. Faktur Pajak.
j. Asli Surat Perjanjian.

4. Penahanan pembayaran ;
Pengguna Barang/Jasa atau Direksi Pekerjaan dapat menahan atau membatalkan sebagian atau keseluruhan
pembayaran dalam hal ini kegagalan Rekanan memenuhi persyaratan-persyaratan dalam kontrak.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 51


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Pasal 38
KENAIKAN HARGA

1. Rekanan tidak berhak mengajukan claim kenaikan harga kepada Pemberi Tugas sebagai akibat kenaikan harga
material, bahan, upah tenaga kerja, bahan bakar dan lain sebagainya.
2. Rekanan dalam mengajukan Penawaran Harga dianggap sudah memperhitungkan faktor-faktor tersebut diatas.

Pasal 39
KERJA TAMBAH KURANG

1. Jika dalam pelaksanaan ternyata diperlukan pekerjaan tambah/kurang, rekanan dapat melaksanakan pekerjaan
tambah/kurang tersebut setelah ada persetujuan dan perintah tertulis dari Pemberi Tugas.
2. Sebagai dasar perhitungan akan diambil harga satuan yang ada dalam surat penawaran, jika pekerjaan tambah
tersebut belum ada harga satuannya di dalam surat penawaran, maka rekanan harus menggajukan penawaran
harga kepada Pengguna Barang melalui Direksi Pekerjaan.
3. Harga Penawaran akan dievaluasi dan dilakukan Negosiasi Harga, Hasil Negosiasi tersebut akan dituangkan dalam
suatu Berita Acara Hasil Negosiasi Harga.
4. Pemberi Tugas akan menetapkan harga satuan berdasarkan Berita Acara Hasil Negosiasi Harga.

Pasal 40
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perselisihan pendapat yang timbul dalam rangka pelaksanaan perjanjian/kontrak, maka kedua belah pihak sepakat
untuk menyelesaikan secara musyawarah.
2. Apabila penyelesaian perselisihan pendapat tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah maupun Panitia
Abitrase, maka Para pihak sepakat untuk menyerahkan penyelesaiannya kepada Pengadilan, dengan tempat
kedudukan di Pengadilan Negeri Jayapura.

Pasal 41
SERAH TERIMA PEKERJAAN DAN PENUTUPAN PERJANJIAN/KONTRAK

1. Serah Terima Pekerjaan


a. Pekerjaan/barang harus diserahkan lengkap sesuai lokasi yang ditentukan dalam Surat Perjanjian/Kontrak.
b. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), Penyedia Barang/Jasa mengajukan permintaan secara tertulis
kepada Pengguna Barang/jasa untuk penyerahan pekerjaan Tahap I (pertama).
c. Pengguna Barang/Jasa melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Penyedia
Barang/Jasa. Bilamana terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa
wajib memperbaiki/menyelesaikannya.
d. Pengguna Barang/Jasa menerima penyerahan pekerjaan Tahap I (pertama) setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Perjanjian/Kontrak.
e. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima persen) dari nilai Perjanjian/Kontrak, sedangkan yang
5% (lima persen) merupakan retensi selama masa pemeliharaan atau masa garansi. Jaminan pelaksanaan
berlaku sampai dengan 30 hari setelah masa pelaksanaan Perjanjian/Kontrak berakhir (Serah Terima Pekerjaan
Akhir atau Final Acceptance Certificate (FAC)).
f. Masa pemeliharaan/garansi terhadap pekerjaan/barang adalah 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal serah
terima pekerjaan Tahap I. Apabila dalam masa pemeliharaan/garansi terjadi kerusakan pada material- material
distribusi yang sudah terpasang dan jaringan tidak dapat di operasikan, maka Penyedia Barang/jasa diwajibkan
memperbaiki kerusakan yang dimaksud dengan menggunakan material pengganti dengan material yang 100 %
baru dan asli (genuine part) sesuai spesifikasi teknis yang diminta oleh Pengguna Barang/jasa termasuk
pemasangan kembali material sampai jaringan dapat beroperasi kembali.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 52


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

g. Setelah masa pemeliharaan/garansi berakhir, Penyedia Barang/Jasa mengajukan permintaan secara tertulis
kepada pengguna Barang/Jasa untuk penyerahan akhir pekerjaan Tahap II (Kedua).
h. Pengguna barang/Jasa menerima penyerahan akhir pekerjaan Tahap II (Kedua) setelah Penyedia Barang/Jasa
melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan/garansi dengan baik dan Pengguna
Barang/jasa wajib melakukan pembayaran sisa nilai Perjanjian/Kontrak yang belum dibayar sebesar 5% (lima
persen) dan mengembalikan Jaminan Pelaksanaan ke Penyedia Barang/jasa.
i. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan/garansi sebagaimana mestinya
maka Pengguna Barang/Jasa berhak mencairkan Jaminan Pelaksanaan dan tidak membayar sisa nilai
Perjanjian/kontrak.
j. Apabila nilai penggantian material/jasa selama masa pemeliharaan/garansi lebih besar daripada nilai jaminan
pelaksanaan ditambah nilai retensi 5% dari nilai perjanjian/kontrak maka selisih nilai kekurangan tersebut
akan dibebankan kepada Penyedia barang/jasa.
k. Perlengkapan dan Material Perjanjian/Kontrak.
1) Sebelum Perjanjian/Kontrak ditutup, segala macam barang dan peralatan PLN yang dipergunakan oleh
Penyedia Barang/Jasa harus dikembalikan kepada PLN.
2) Pengembalian barang dan peralatan PLN harus dibuatkan Berita Acara Penyerahan.
2. Proses Penutupan Perjanjian/Kontrak.
a. Mengkaji dan mengkonfirmasi kegiatan berdasarkan checklist penutupan Perjanjian/Kontrak.
b. Mengisi formulir penilaian kinerja Penyedia Barang/Jasa.
c. Mempersiapkan laporan kinerja Perjanjian/Kontrak final, yang dilakukan Wakil Pengguna dan Pejabat
Perencana Pengadaan, termasuk lessons learned. Laporan ini, jika dipandang perlu, dapat diberikan kepada
Penyedia Barang/Jasa untuk pembelajaran.
d. Mengeluarkan Surat Serah Terima Pekerjaan/Barang berdasarkan laporan dari Wakil Pengguna Barang/Jasa.
e. Melakukan penyelesaian keuangan.
f. Mengembalikan jaminan pelaksanaan kepada Penyedia Barang/jasa.
g. Mencatat kewajiban yang masih tersisa, seperti garansi dan memberitahukan kepada Penyedia Barang/Jasa
dan pihak internal PLN.

Pasal 42
MANAJEMEN KINERJA PENYEDIA BARANG/JASA

1. Pejabat Perencana Pengadaan dan Wakil Pengguna Barang/Jasa bertanggung jawab memantau kinerja Penyedia
Barang/Jasa dan menyiapkan Laporan Kinerja Penyedia Barang/Jasa untuk dimutakhirkan pada DPT.
2. Pengenaan Sanksi / Black List kepada Penyedia Barang/Jasa dilaksanakan berdasarkan ketentuan Sanksi/Black List
yang berlaku di PLN.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 53


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BAB VII
PENUTUP
Hal-hal yang belum tercantum dalam dokumen pelelangan ini, akan dilaksanakan menurut kelaziman, normalisasi dan
ketentuan/peraturan yang berlaku dan akan diatur dalam suatu Addendum atau dicantumkan dalam Berita Acara
Penjelasan yang akan merupakan bagian yang mengikat dan tidak terpisahkan dari dokumen ini.

Jayapura, 12 Agustus 2015

Disusun Oleh ;

Wakil Pengguna Barang/Jasa Perencanaan Pengadaan


PT PLN (Persero) Wilayah Papua & Papua Barat PT PLN (Persero) Wilayah Papua & Papua Barat

EDYSON RAJAGUKGUK RACHMAT NUR


Manajer Teknik Plt. Pejabat Perencana Pengadaan

Direview dan direkomendasikan Oleh :

Value For Money Committee


PT PLN (Persero) Wilayah Papua & Papua Barat

ABDUL FARID BOYKE DJONES SONDAKH


Manajer Perencanaan Manajer SDM & Umum

YOSEPHINA KWANO YULIANTO TRIWIDODO


Manajer Niaga & Pelayanan Pelanggan Manajer Keuangan

Disahkan Oleh :
Pengguna Barang/Jasa
PT PLN (Persero) Wilayah Papua & Papua Barat

ROBERT SITORUS
General Manager

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 54


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

LAMPIRAN

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 55


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 1 Contoh - PAKTA INTEGRITAS untuk Calon Penyedia Barang/Jasa

KOP PERUSAHAAN

PAKTA INTEGRITAS

Dalam rangka proses pelelangan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat yaitu
Pembangunan Jaringan JTM A3CS 240 mm2, – Lokasi PLTD Sanggeng – Arfai Basecamp – Maruni (SDIC) PT PLN
(Persero) Area Manokwari, maka untuk mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa di PLN yang efisien, efektif, kompetitif,
transparan, akuntabel, adil dan wajar maka saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya :
1. Akan mentaati peraturan tentang Pedoman Umum Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT PLN (Persero), dan
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengadaan barang/jasa.
2. Tidak akan melakukan persekongkolan/pengaturan/kerjasama/saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak
langsung diantara Pengguna Barang/Jasa, Wakil Pengguna Barang/Jasa, Pejabat Perencana Pengadaan, Pejabat
Pelaksana Pengadaan, Value For Money Committee, pihak lain di internal PLN yang terkait dan para Calon
Penyedia Barang/Jasa lain untuk mencegah dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat.
3. Menerima dan bertanggungjawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan para pihak.
4. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan (conflict of interest) para pihak yang terkait
dalam proses Pengadaan Barang/Jasa, baik langsung maupun tidak langsung, yang merugikan kepentingan
Pengguna Barang/Jasa PT PLN (Persero).
5. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Perusahaan.
6. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan
berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan Pengadaan
Barang/Jasa.
7. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya bersedia dikenakan
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

..................., …………………………………… 20.....


PT/CV/Firma/Konsorsium …………………………………….

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Direktur

Catatan :
Cantumkan tanda tangan dan nama wakil sah penyedia barang/jasa perseorangan. Jika kemitraan maka cantumkan
tandatangan dan nama setiap anggota kemitraan.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 56


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 2 Contoh - Daftar susunan pemilikan modal dan susunan pengurus

KOP PERUSAHAAN

DAFTAR SUSUNAN KEPEMILIKAN MODAL/SAHAM

No. Nama No. KTP Alamat Prosentase


1. ......................................... ................................. ........................ %
2. ......................................... ................................. ........................ %
3. ......................................... ................................. ........................ %
Dst

DAFTAR SUSUNAN PENGURUS

1. Komisaris
No. Nama No. KTP Jabatan dalam perusahaan
1. ......................................... ................................. ....................................................
2. ......................................... ................................. ....................................................
3. ......................................... ................................. ....................................................
dst

2. Direksi/Penanggungjawab/Pengurus Perusahaan/Penerima Kuasa


No. Nama No. KTP Jabatan dalam perusahaan
1. ......................................... ................................. ....................................................
2. ......................................... ................................. ....................................................
3. ......................................... ................................. ....................................................
Dst

..................., …………………………………… 20.....


PT/CV/Firma/Konsorsium …………………………………….

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda
Tangan
Dan Cap
Perusahaa
n
(Nama Jelas)
Direktur

Catatan :
Cantumkan tanda tangan dan nama wakil sah penyedia barang/jasa perseorangan. Jika kemitraan maka cantumkan
tandatangan dan nama setiap anggota kemitraan.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 57


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 3 Contoh - Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN KEBENARAN DOKUMEN

Dalam rangka proses pelelangan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat yaitu
Pembangunan Jaringan JTM A3CS 240 mm2, – Lokasi PLTD Sanggeng – Arfai Basecamp – Maruni (SDIC) PT PLN
(Persero) Area Manokwari.

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : .................................................................................................
Jabatan : .................................................................................................
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi/Perorangan.........................................
Alamat : .................................................................................................
No. Telepon/Fax : .................................................................................................
Email : .................................................................................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa seluruh data yang saya berikan dalam dokumen penawaran dan dokumen
pendukung lainnya adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai hukum yang berlaku.
Apabila dikemudian hari diketahui data atau dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya
bersedia dikenakan sanksi administrasi yaitu dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) PLN dan tidak diperkenankan
ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa di PLN dalam jangka waktu 2 (dua) tahun serta sanksi perdata dan pidana
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggungjawab.

................., ............................... 20......


PT/CV/Firma/Koperasi/......

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 58


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 4 Contoh - Surat Pernyataan Tidak Keberatan Pelelangan Batal

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN
TIDAK KEBERATAN PELELANGAN BATAL

Dalam rangka proses pelelangan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat yaitu
Pembangunan Jaringan JTM A3CS 240 mm2, – Lokasi PLTD Sanggeng – Arfai Basecamp – Maruni (SDIC) PT PLN
(Persero) Area Manokwari.

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : .................................................................................................
Jabatan : .................................................................................................
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi/Perorangan.........................................
Alamat : .................................................................................................
No. Telepon/Fax : .................................................................................................
Email : .................................................................................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


1. Saya/Perusahaan saya bersedia menerima semua hasil keputusan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua
Barat atas proses pelelangan ini.
2. Saya/Perusahaan saya tidak akan menuntut secara hukum apabila pelelangan ini dinyatakan BATAL atau GAGAL
oleh PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggungjawab.

................., ............................... 20......


PT/CV/Firma/Koperasi/......

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 59


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 5 Contoh - Surat Pernyataan Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut atau
tidak dinyatakan pailit

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN

Dalam rangka proses pelelangan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat yaitu
Pembangunan Jaringan JTM A3CS 240 mm2, – Lokasi PLTD Sanggeng – Arfai Basecamp – Maruni (SDIC) PT PLN
(Persero) Area Manokwari.

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : .................................................................................................
Jabatan : .................................................................................................
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi/Perorangan.........................................
Alamat : .................................................................................................
No. Telepon/Fax : .................................................................................................
Email : .................................................................................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan surat ....................
(sesuai akta pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan secara jelas Nomor Akta
Pendirian/perubahan/surat kuasa dan tanggalnya);
2. Saya/Perusahaan saya tidak sedang dinyatakan pailit atau atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan atau
tidak sedang menjalani sanksi pidana atau sedang dalam pengawasan pengadilan;
3. Saya tidak pernah dihukum berdasarkan putusan pengadilan atas tindakan yang berkaitan dengan kondite
profesional saya;
4. Data-data saya/perusahaan saya adalah terlampir.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggungjawab. Apabila dikemudian hari
data/dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya bersedia dikenakan sanksi administrasi
yaitu dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) PLN dan tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa
di PLN dalam jangka waktu 2 (dua) tahun serta sanksi perdata dan pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

................., ............................... 20......


PT/CV/Firma/Koperasi/......

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 60


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 6 Contoh - Surat Penawaran Harga


KOP PERUSAHAAN

Nomor : .............., .................... 2015


Lampiran : 1 (Satu) Set Kepada Yth.
Perihal : Penawaran Harga
PEJABAT PELAKSANA PENGADAAN
PT. PLN (PERSERO) WIL. PAPUA DAN PAPUA BARAT

Di –
JAYAPURA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ...........................................................
Jabatan : ...........................................................
Bertindak untuk : PT/CV/Firma ......................................
Dan atas nama
Alamat : ...........................................................
No. Telepon/Fax : ...........................................................
Email : ...........................................................

Dengan ini menyatakan :


1. Tunduk pada ketentuan–ketentuan pengadaan barang/jasa yang termuat dalam :
- Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 620.K/DIR/2013 tanggal 03 Oktober 2013 beserta
perubahannya,
- Edaran Direksi PT PLN (Persero) No.0003.E/DIR/2014 tanggal 18 Juni 2014 beserta
perubahannya,
- Dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
2. Bersedia dan sanggup melaksanakan pekerjaan “Pembangunan Jaringan JTM A3CS 240
mm2, – Lokasi PLTD Sanggeng – Arfai Basecamp – Maruni (SDIC) PT PLN (Persero) Area
Manokwari” sesuai dengan syarat – syarat yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan
(RKS) Nomor 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 tanggal 12 Agustus 2015.
Dengan total harga penawaran sebesar : Rp. ...................................................,-
Terbilang ( ......................................................................................................................)
Rincian penawaran harga tersebut diatas sudah termasuk PPN 10% seperti yang terlampir
pada surat penawaran ini.
3. Penawaran tersebut mengikat dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung
sejak tanggal pembukaan surat penawaran.
4. Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 90 (Sembilan Puluh) hari kalender terhitung sejak
tanggal perjanjian ditandatangani oleh Penyedia Barang/jasa dan Pengguna Barang/jasa.

Terlampir kami sampaikan data kelengkapan dokumen penawaran.

PT/CV/Firma...........................................
Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 61


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 7 Surat Pernyataan Kerja Sama

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA


NO :....................................

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama Perusahaan : (pabrikan pipa)
Alamat : .....................................
Nama : .....................................
Jabatan : .....................................

Sebagai (Jabatan) – (nama PT), selanjutnya sebagai :


................................... Pihak Pertama .................................................

Nama Perusahaan : (pabrikan tiang listrik)


Alamat : ....................................
Nama : .....................................
Jabatan : .....................................

Sebagai ................................... selanjutnya tersebut ...............................................................


....................................... Pihak Kedua ................................................................

Bahwa kami pihak pertama (nama perusahaan ), adalah pabrikan pembuat pipa di Indonesia yang mempunyai standar
SNI dan berkompeten/mempunyai kapasitas untuk memproduksi pipa sebagai bahan baku untuk memproduksi jenins
tiang besi berstandart SPLN D3 tahun 2012, bersedia bekerja sama dengan pihak kedua (nama Perusahaan ) untuk
memenuhi kebutuhan material dan melampirkan mill certificate denga persyaratan kelas 2 PKB 41 pada SNI 07.0068 :
2007 seperti jenis baja yang digunakan, komposisi kimia dan sifat-sifat mekanis dari bahan dasar pipa baja.

Demikian perjanjian ini dibuat untuk digunakan sebagaimana metinya.

(tempat, tanggal/bln/thn)
(nama PT. Pihak Pertama) (Nama PT Pihak Kedua)

(Nama lengkap) (Nama lengkap)


(jabatan) (Jabatan)

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 62


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran 8 Bill Of Quantity

PT. PLN (PERSERO)


WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BILL OF QUANTITY
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JTM A3CS 240 MM2 - MURNI/UNDERBUILD
LOKASI : PLTD SANGGENG - ARFAI BASECAMP - MARUNI (SDIC) PT. PLN (PERSERO) AREA MANOKWARI

HARGA SATUAN JUMLAH HARGA JUMLAH


No. URAIAN JENIS PEKERJAAN / STN VOL MATERIAL JASA MATERIAL JASA TOTAL
MATERIAL (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 = (4 x 5) 8 = (4 x 6) 9 = ( 7 + 8)

I Material Utama / MDU


1 Tiang beton 13 mtr 350 daN (M1) Btg - - - - - -
2 Tiang beton 13 mtr 350 daN (M2) Btg 4 - - - - -
3 Tiang beton 13 mtr 350 daN (M3) Btg - - - - - -
4 Tiang beton 13 mtr 350 daN (M4) Btg - - - - - -
5 Tiang beton 13 mtr 350 daN (M5) Btg 366 - - - - -
6 Tiang beton 13 mtr 350 daN (M6) Btg 9 - - - - -
7 Tiang beton 13 mtr 350 daN (M7) Btg 93 - - - - -
8 Tiang beton 13 mtr 350 daN (M8) Btg 24 - - - - -
9 Tiang beton 13 mtr 350 daN (M10) Btg - - - - - -
10 Tiang beton 13 mtr 350 daN (M11) Btg - - - - - -
11 Tiang beton 13 mtr 350 daN (M12) Btg - - - - - -
12 Tiang beton 13 mtr 350 daN (M13) Btg - - - - - -
13 Tiang beton 13 mtr 350 daN (M14) Btg - - - - - -
14 Tiang beton 13 mtr 350 daN (M15) Btg - - - - - -
15 Tiang beton 13 mtr 350 daN (M16) Btg 11 - - - - -
16 Tiang beton 13 mtr 350 daN Btg - - - - - -
17 Kawat AAACS 240 mm² (12 kV) Mtr 77.490 PLN Rekanan - Rekanan Rekanan
18 Isolator tumpu 20 KV Bh 1.267 PLN Rekanan - Rekanan Rekanan
19 Isolator tarik 20 kV Bh 702 PLN Rekanan - Rekanan Rekanan
20 Lighting arrester 20 kV 10 kA Bh 15 PLN Rekanan - Rekanan Rekanan

II Material Pelengkap / Non MDU


1 Cros arm clevis+baut & Ball eyes, Strain Clamp 240 mm2 Bh 702 145.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
2 Al bending wire Mtr 1.273 9.500 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
3 Travers 2,0 mtr UNP 10-5 mm Btg 614 500.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Travers 2,7 mtr UNP 10-5 mm Btg - 750.000 - - - -
- Travers 2,3 mtr UNP 10-5 mm Btg 28 650.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Travers 0,2 mtr UNP 8-5 mm Btg 18 50.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Bolt & Nut M16x400 + Washer (Double Arm) Bh 366 46.500 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Double arm boult M16-350 mm Bh 580 30.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Arm band type I Bh 377 41.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Arm band type II Bh 113 41.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Brace besi L 50x50x5x1000 mm2 Btg 603 75.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
4 Treck schoer Set 23 - - - - -
- Galvanise Steel Wire Mtr 322 12.500 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Stay rod 5/8-2-1 mtr + angker Bh 23 135.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Beton Blok 40x40x10 cm Btg 23 130.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Beugle schoor Btg 23 50.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- kuku macan Bh 184 22.500 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Guy isolator Bh 23 125.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
5 Druck schoer Set 2 - Rekanan - Rekanan Rekanan
- Tiang beton 12 meter 200 dAN Btg 2 8.793.400 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Kelengkapan kecil lainnya Set 2 850.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
6 Kontra Mask Set - - - - - -
- Tiang beton 12 meter 200 dAN Btg - - - - - -
- Galvanise Steel Wire Mtr - - - - - -
- Stay rod 5/8-2-1 mtr + angker Bh - - - - - -
- Beton Blok 40x40x10 cm Btg - - - - - -
- Beugle schoor Btg - - - - - -
- kuku macan Bh - - - - - -
- Guy isolator Bh - - - - - -

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 63


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

PT. PLN (PERSERO)


WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BILL OF QUANTITY
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JTM A3CS 240 MM2 - MURNI/UNDERBUILD
LOKASI : PLTD SANGGENG - ARFAI BASECAMP - MARUNI (SDIC) PT. PLN (PERSERO) AREA MANOKWARI

HARGA SATUAN JUMLAH HARGA JUMLAH


No. URAIAN JENIS PEKERJAAN / STN VOL MATERIAL JASA MATERIAL JASA TOTAL
MATERIAL (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 = (4 x 5) 8 = (4 x 6) 9 = ( 7 + 8)

7 Tension joint sleeve A3CS 240 MM² Bh - 75.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
8 Non-Tension joint sleeve A3CS 240 MM2 Bh 69 75.001 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
9 Tanda kilat kecil 20 kV Set 2.300 25.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
10 Penghalang Panjat Bh 2.300 50.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
11 Pondasi tiang Ttk 768 450.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
12 Pentanahan JTM Set - - Rekanan - Rekanan Rekanan
- BC 50 mm2 Mtr - 85.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Elektroda batang 1,5 mtr 3/4 " Bh - 800.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Pipa galvanise (pelindung) 1/4 inch Btg - 175.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Stainless steel strip Mtr - 11.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Stopping buckle Bh - 7.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Shcoen cable CU 50 mm2 Bh - 25.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- U-Bolt Ground To Cable Clamp Bh - 130.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
13 Pembersihan lokasi / Perampalan Kms 24,60 - Rekanan - Rekanan Rekanan

III Pekerjaan Got Kabel TM


1 Pembersihan Ls 1 - Rekanan - Rekanan Rekanan
2 Galian Tanah M3 96 - Rekanan - Rekanan Rekanan
3 Urugan Tanah (Timbunan) M3 66 - Rekanan - Rekanan Rekanan
4 Urugan Pasir M3 30 506.797 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
5 Pasang Batu pengaman kabel (Bata/Tela) Bh 1.034 8.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
6 Pemasangan Patok Tanda Jalur Kabel TM Ttk 15 - Rekanan - Rekanan Rekanan

IV Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal


1 Kabel TM NA2XSY 240 mm² Loco Manokwari Mtr 900 326.700 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
2 Terminating 1x240 mm² Outdoor (Al) Set 1 4.235.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
3 Terminating 1x150 mm² Outdoor (Al) Set 3 4.235.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
4 Travers 0,2 Mtr UNP 10-5 untuk bantalan kabel Btg 3 50.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
5 Pipa galvanis 6" 6 mtr + Klem Pipa uk. 6" Penyangga Pipa Kabel set 2 2.884.500 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
6 Lightning Arrester 20 kV 10 kA lengkap mounting Bh 3 PLN 292.110 - Rekanan Rekanan
7 Klem Type H 240 mm2 Bh 3 70.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
8 Kawat BC 50 mm2 Mtr 20 85.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
9 Pentanahan JTM 20 Kv (Arrester) Set 1 2.500.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
10 Pipa air galvanis 1/2 " 6 mtr Btg 2 165.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
11 Stainless Stell Strip + Stopping beugle Mtr 4 82.500 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
12 Pipa PVC AW 2" Btg 248 99.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan

V Pekerjaaan Gardu bagi JTM


1 Pembersihan lokasi M2 30,00 - Rekanan - Rekanan Rekanan
2 Pengukuran M1 15,00 - 5.000 - Rekanan Rekanan
3 Pasang bouwplank M1 16,50 - 73.000 - Rekanan Rekanan
4 Galian tanah pondasi dan got kabel M3 57,90 - 83.250 - Rekanan Rekanan
5 Urugan tanah kembali M3 33,37 - 25.000 - Rekanan Rekanan
6 Urugan sirtu peninggian lantai M3 28,80 - 483.300 - Rekanan Rekanan
7 Urugan pasir bawah lantai dan pondasi M3 11,69 390.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
8 Aanstamping batu kali M3 3,24 561.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
9 Pasangan batu kali 1:4 M3 13,20 1.018.750 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
10 Cor beton bertulang 1:2:3;
- Pondasi kolom M3 2,28 2.206.900 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Kolom 20/35 M3 4,80 2.206.900 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Sloof dan ring balk 20/30 M3 3,53 2.206.900 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Plat daak atap dan lisplank M3 2,96 2.206.900 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Acian plat daak atap M2 87,37 8.500 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 64


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

PT. PLN (PERSERO)


WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

BILL OF QUANTITY
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JTM A3CS 240 MM2 - MURNI/UNDERBUILD
LOKASI : PLTD SANGGENG - ARFAI BASECAMP - MARUNI (SDIC) PT. PLN (PERSERO) AREA MANOKWARI

HARGA SATUAN JUMLAH HARGA JUMLAH


No. URAIAN JENIS PEKERJAAN / STN VOL MATERIAL JASA MATERIAL JASA TOTAL
MATERIAL (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 = (4 x 5) 8 = (4 x 6) 9 = ( 7 + 8)

11 Cor lantai kerja pondasi kolom 1:3:5 M3 0,81 1.071.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
12 Cor beton 1:2:3 lantai dan rabat M3 9,82 1.216.900 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
13 Cor beton 1:2:3 got kabel M3 5,40 1.216.900 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
14 Pasangan batu tela 1:4 M3 4,03 1.002.200 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
15 Pasang pagar BRC lengkap tiang (lahan 6 x 10) M1 40,00 715.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
16 Pasangan Pintu BRC 2 x 1,5 m Unit 2,00 2.145.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
17 Plesteran 1:4 M2 80,52 - Rekanan - Rekanan Rekanan
18 Kozen kayu besi 5/10 M3 0,18 5.070.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
19 Pintu panil kayu besi, komplit engsel dan kunci Bh 2,00 2.018.250 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
20 Ventilasi jalusi kayu M2 4,00 106.600 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
21 Pasang kawat has aluminium + less M2 5,00 - Rekanan - Rekanan Rekanan
22 Pipa pvc φ" saluran air hujan plat daak atap Bh 6,00 - Rekanan - Rekanan Rekanan
23 Lampu philips XL 18 watt Ttk 3,00 120.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
24 Stop kontak Ttk 1,00 164.750 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
25 Pengadaan dan pemasangan Exhaust fan Bh 2,00 1.872.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
26 Pengadaan dan pemasangan Termostart Bh 1,00 3.627.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
27 Pengadaan dan pemasangan Contactor Bh 1,00 2.262.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
28 Pengadaan dan pemasangan Timer Bh 1,00 1.140.750 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
29 Sekring box Unit 1,00 399.750 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
30 Pemasangan sambungan listrik Ls 1,00 2.112.500 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
31 Meny kayu M2 21,04 13.650 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
32 Cat kayu M2 21,04 29.500 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
33 Cat tembok M2 75,32 14.800 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
34 Cat plat daak anti bocor M2 59,60 37.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
35 Pembersihan akhir (finishing) Ls 1 - Rekanan - Rekanan Rekanan

VI Jasa Transportasi
1 Jasa Transportasi Jakarta - Manokwari Ls 1 - Rekanan - Rekanan Rekanan
2 Jasa Transportasi Lokal Ls 1 - Rekanan - Rekanan Rekanan

Terbilang : A. Jumlah Material & Jasa - - -


B. PPN 10 % ( A x 10% ) - - -
C. Total Harga ( A+B ) - - -
Cat : Pekerjaan tiang beton sudah dilaksanakan

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 65


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran A Contoh Surat Penyampaian Dokumen Aplikasi Kualifikasi :

KOP PERUSAHAAN

Nomor : ..................................... ............................, .......... 20...


Perihal : Penyampaian Dokumen Aplikasi Kualifikasi
Kepada Yth.

PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT
Jl. A. Yani no. 18 – Jayapura

Yang bertandatangan dibawah ini : ....................................................... 1)


Dalam hal ini diwakili oleh : ....................................................... 2)
Jabatan : ....................................................... 3)

Dengan ini menyampaikan Dokumen Aplikasi Kualifikasi untuk dapat dijadikan mitra kerja PT PLN
(Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat dan masuk dalam Daftar Penyedia Terseleksi (DPT)
sesuai peraturan yang berlaku.

Terlampir kami sampaikan data kelengkapan Dokumen Aplikasi Kualifikasi.

Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.

PT/CV/Firma/Konsorsium...........................

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

Catatan :
1) Nama dan alamat perusahaan.
2) Nama yang mewakili perusahaan.
3) Jabatan yang mewakili perusahaan.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 66


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran B Contoh Surat Pernyataan Minat Mengikuti Kualifikasi :

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN MINAT


UNTUK MENGIKUTI KUALIFIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ..................................................................................
Jabatan : .................................................................................. 1)
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/Konsorsium.........................................
dan atas nama
Alamat : ..................................................................................
No. Telepon/Fax : ..................................................................................
Email : ..................................................................................

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa setelah mengetahui Pengumuman untuk Pendaftaran peserta DPT pada PT PLN
(Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat, maka dengan ini saya menyatakan berminat untuk mengikuti proses
kualifikasi sampai dengan selesai.
Kami tidak akan menuntut dan meminta ganti rugi dalam bentuk apapun atas keputusan yang diambil oleh PT PLN
(Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggungjawab.

................., ............................... 20...


PT/CV/Firma/Konsorsium.......................................

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

Catatan :
1) Pemimpin/Direktur Utama Perusahaan atau penerima kuasa dari Direktur Utama yang nama kuasanya
tercantum dalam akta pendirian perusahaan atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik, atau pejabat yang menurut perjanjian
kerjasama adalah yang berhak mewakili perusahaan yang bekerjasama.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 67


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran C Contoh PAKTA INTEGRITAS untuk Calon Penyedia Barang/Jasa :

PAKTA INTEGRITAS

Dalam rangka mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa di PLN yang efisien, efektif, kompetitif, transparan, akuntabel, adil
dan wajar maka saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya :
1. Akan mentaati peraturan tentang Pedoman Umum Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT PLN (Persero), dan
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengadaan barang/jasa.
2. Tidak akan melakukan persekongkolan/pengaturan/kerjasama/saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak
langsung diantara Pengguna Barang/Jasa, Wakil Pengguna Barang/Jasa, Pejabat Perencana Pengadaan, Pejabat
Pelaksana Pengadaan, Value For Money Committee, pihak lain di internal PLN yang terkait dan para Calon
Penyedia Barang/Jasa lain untuk mencegah dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat.
3. Menerima dan bertanggungjawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan para pihak.
4. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan (conflict of interest) para pihak yang terkait
dalam proses Pengadaan Barang/Jasa, baik langsung maupun tidak langsung, yang merugikan kepentingan
Pengguna Barang/Jasa.
5. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Perusahaan.
6. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan
berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan Pengadaan
Barang/Jasa.
7. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya bersedia dikenakan
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

..................., …………………………………… 20.....


PT/CV/Firma/Konsorsium …………………………………….

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda
Tangan
Dan Cap
Perusahaa
n
(Nama Jelas)
Direktur

Catatan :
Cantumkan tanda tangan dan nama wakil sah penyedia barang/jasa perseorangan. Jika kemitraan maka
cantumkan tandatangan dan nama setiap anggota kemitraan.

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 68


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

Lampiran D Contoh Formulir Isian Kualifikasi :

FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama : .............................................................
Jabatan : .............................................................
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi/Perorangan.........................................
Alamat : .............................................................
No. Telepon/Fax : .............................................................
Email : .............................................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan surat ....................
(sesuai akta pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan secara jelas Nomor Akta
Pendirian/perubahan/surat kuasa dan tanggalnya);
2. Saya/Perusahaan saya tidak sedang dinyatakan pailit atau atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan atau
tidak sedang menjalani sanksi pidana atau sedang dalam pengawasan pengadilan;
3. Saya tidak pernah dihukum berdasarkan putusan pengadilan atas tindakan yang berkaitan dengan kondite
profesional saya;
4. Data-data saya/perusahaan saya adalah terlampir.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggungjawab. Apabila dikemudian hari
data/dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya bersedia dikenakan sanksi administrasi
yaitu dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) PLN dan tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa
di PLN dalam jangka waktu 2 (dua) tahun serta sanksi perdata dan pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

................., ............................... 20......


PT/CV/Firma/Koperasi/......

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 69


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

a. Data Administrasi

1. NAMA (PT/CV/Firma/Koperasi/ : ................................................................


Perorangan)

2. STATUS (PT/CV/Firma/Koperasi/ : ...................... Pusat Cabang


Perorangan)

3. ALAMAT (PT/CV/Firma/Koperasi/ : ................................................................


Perorangan)
No. Telepon : ................................................................
No. Facsimile : ................................................................
Email Adress : ................................................................

4. ALAMAT KANTOR PUSAT : (diisi dalam hal yang menawar cabang


No. Telepon : perusahaan/kantor perwakilan, bukan kantor
No. Facsimile : pusatnya)
Email Adress : ................................................................

b. Ijin Usaha

No. SIUP/SIUJK/SIUI* : ................................ Tanggal....................


Masa berlaku Ijin Usaha : s/d tanggal................................................
Bidang Usaha & Sub Bidang Usaha : ..................................................................
Kualifikasi Grade : ..................................................................
Instansi Pemberi Ijin Usaha : ..................................................................

*) Pilih yang sesuai dan sebutkan semua izin usaha yang dimiliki

c. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan

1. Akta Pendirian PT/CV/Firma/Koperasi


a. Nomor Akta : ................................................................
b. Tanggal : ................................................................
c. Nama Notaris : ................................................................
2. Akta Perubahan Terakhir
a. Nomor Akta : ................................................................
b. Tanggal : ................................................................
c. Nama Notaris : ................................................................
3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) : Masukkan nomor dan tanggal pendaftaran

d. Pengurus
1. Komisaris (untuk PT)
No. Nama No. KTP Jabatan dalam perusahaan
1. ......................................... ................................. ....................................................
2. ......................................... ................................. ....................................................
3. ......................................... ................................. ....................................................
dst

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 70


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

3. Direksi/Penanggungjawab/Pengurus Perusahaan/Penerima Kuasa


No. Nama No. KTP Jabatan dalam perusahaan
1. ......................................... ................................. ....................................................
2. ......................................... ................................. ....................................................
3. ......................................... ................................. ....................................................
Dst

e. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT) / Susunan Sekutu (untuk CV/Firma)


No. Nama No. KTP Alamat Prosentase
1. ......................................... ................................. ........................ %
2. ......................................... ................................. ........................ %
3. ......................................... ................................. ........................ %
Dst

2. Pajak
1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : ......................................................................
2. Bukti Pelunasan Pajak Tahun Terakhir : ......................................................................
(Nomor / Tanggal)
3. Laporan Bulanan PPH/PPN Tiga Bulan : ......................................................................
Terakhir (Nomor / Tanggal)

3. Neraca Perusahaan Terakhir Per Tanggal ..........

AKTIVA PASSIVA dalam ribuan rupiah


I. Aktiva Lancar IV. Utang Jangka Pendek : Rp...................
Kas : Rp................... Utang Dagang : Rp...................
Bank : Rp................... Utang Pajak : Rp...................
Piutang*) : Rp................... Utang Lainnya : Rp...................
Persediaan Barang : Rp................... JUMLAH (d) : Rp...................
Pekerjaan dalam : Rp...................
proses V. Utang Jangka Panjang : Rp...................
JUMLAH (a) : Rp................... JUMLAH (e) : Rp...................

II. Aktiva Tetap : Rp................... VI. Kekayaan Bersih : Rp...................


Peralatan dan Mesin : Rp................... (a+b+c) – (d+e)
Inventaris : Rp...................
Gedung/Kantor : Rp...................
JUMLAH (b) : Rp...................

III. Aktiva Lainnya : Rp...................


JUMLAH (c) : Rp...................

JUMLAH (a + b + c) JUMLAH : Rp.......................


......

*) Piutang jangka pendek (sampai dengan enam bulan) : Rp.....................................


Piutang jangka panjang (lebih dari enam bulan) : Rp.....................................
JUMLAH : Rp.....................................

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 71


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

f. Data Personalia

Tenaga Ahli / Teknis yang diperlukan (prinsipnya hanya untuk jasa konstruksi)
No Nama Tgl/Bln/Thn Pendidikan Jabatan Pengalaman Profesi / Nomor Masa
Lahir Dalam Kerja Keahlian SKA/SKT Berlaku
“Proyek” (tahun) SKA/SKT
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3.
dst

g. Data Peralatan/Perlengkapan (prinsipnya hanya untuk jasa konstruksi)

No Jenis Jumlah Kapasitas Merk & Tahun Kondisi Lokasi Bukti


Peralatan/ atau Type Pembuatan Baik/Rusak Sekarang Kepemilikan
Perlengkapa Output pada
n saat ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
2.
3.
dst

Catatan : Bila diperlukan dapat dibuat rincian tersendiri untuk setiap jenis dan bukti-bukti surat kepemilikan harus
dapat ditunjukkan pada waktu diperlukan.

h. Data Pengalaman Perusahaan sesuai dengan bidang/Sub bidangnya

No Nama Paket Bidang/ Lokasi Pemberi Tugas / Kontrak Tanggal selesai menurut
Pekerjaan Sub Bidang Pengguna
Pekerjaan Barang/Jasa
Nama Alamat Nomor Nil Kontrak BA Serah
dan & ai Terima
Telepon Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
2.
3.
dst

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 72


Tanggal : 12 Agustus 2015
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT

a. Data pekerjaan yang sedang dilaksanakan (hanya untuk jasa konstruksi)

No Bidang Sub Lokasi Pemberi Tugas / Kontrak Progres terakhir


Pekerjaan Bidang Pengguna
Pekerjaan Barang/Jasa
Nama Alamat Nomor Nilai Tanggal Prestasi Kerja
dan & (%)
Telepon Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
2.
3.
4.
5.
dst

b. Modal Kerja :

Surat dukungan keuangan dari bank :


Nomor : ................................................................................................
Tanggal : ................................................................................................
Nama Bank : ................................................................................................
Nilai : Rp. ..........................................................................................
Terbilang (................................................................................)

................., ............................... 20......


PT/CV/Firma/Koperasi/......

Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan

(Nama Jelas)
Jabatan

RKS Nomor : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015 73


Tanggal : 12 Agustus 2015

Anda mungkin juga menyukai