Anda di halaman 1dari 15

KESEPAKATAN KERJASAMA

PT. DAIKIN AIRCONDITIONING INDONESIA


DAIKIN AUTHORIZED SERVICE PARTNER (DASP)
No. : 240/DID/DASP/X/2021

Pada hari ini Jumat, tanggal Satu bulan October tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu, Para Pihak
yang bertanda tangan di bawah ini:
1. PT. DAIKIN AIRCONDITIONING INDONESIA, suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, berdomisili di Jakarta, beralamat di
Wisma Keiai Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav.3 Jakarta Pusat 10220, dalam hal ini diwakili
oleh Ruli Sudana sesuai dengan surat kuasa No. 081/GA/VII/2019 tertanggal 1 Juli 2019,
dalam kedudukannya sebagai AGM After Sales Service, oleh karena itu sah bertindak
untuk dan atas nama perusahaan tersebut, untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK
PERTAMA”.

2. CV. JAYA ABADI TEKNIK badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum Negara
Republik Indonesia, beralamat di Jl. Semolowaru Utara 3 No. 16 - B Semolowaru,
Sukolilo, Surabaya Jawa Timur, dalam hal ini diwakili oleh Swista Fiadi dalam
kedudukannya sebagai Direktur, oleh karena itu sah bertindak untuk dan atas nama
perusahaan tersebut, untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”.

Secara bersama-sama PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA disebut juga Kedua Belah Pihak.
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bermaksud mengadakan perjanjian sehubungan
dengan penunjukkan PIHAK KEDUA sebagai Daikin Authorized Service Partner (DASP) untuk
memberikan pelayanan Garansi Unit AC merek DAIKIN yang dijual oleh PIHAK KEDUA.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah saling
sepakat dan setuju untuk membuat dan menandatangani kesepakatan ini dengan syarat-syarat
dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
PENUNJUKKAN
(1) PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA sebagai Daikin Authorized Service Partner
(DASP) untuk memberikan pelayanan perbaikan, penggantian spare part atas produk
merek DAIKIN berdasarkan penunjukkan kerja oleh PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK KEDUA menerima dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 2
MASA BERLAKU PERJANJIAN

(1) Kesepakatan ini berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung sejak disepakati dan
ditandatanganinya kesepakatan perjanjian ini oleh Kedua Belah Pihak.
(2) Kesepakatan ini akan diperbaharui setiap 1 tahun sekali dengan penandatanganan
kesepakatan perjanjian baru oleh Kedua Belah Pihak.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

(1) PIHAK PERTAMA wajib menyediakan skema struktur organisasi, nama dan nomor
telepon serta posisi orang – orang yang terkait dalam pelayanan kepada PIHAK KEDUA
untuk mempermudah komunikasi.
(2) PIHAK PERTAMA wajib menginformasikan keperluan-keperluan customer kepada PIHAK
KEDUA melalui telepon, fax, email, atau media lain.
(3) PIHAK PERTAMA berhak mengadakan pengecekan berkala atas lokasi dan lingkungan
kerja, kendaraan operasional, tools, alat keselamatan dan kesehatan kerja, sumber daya
manusia (Teknisi dan Administrasi), dokumentasi pekerjaan, dan sparepart dengan
pemberitahuan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA.
(4) PIHAK PERTAMA berhak menolak registrasi teknisi dari PIHAK KEDUA apabila tidak
mengikuti dan/atau belum lulus program pelatihan atau training yang dilaksanakan PIHAK
PERTAMA.
(5) PIHAK PERTAMA berhak untuk memeriksa semua data dan dokumen yang dimiliki
PIHAK KEDUA untuk melakukan verifikasi atas laporan dan/atau klaim yang dibuat
PIHAK KEDUA.
(6) PIHAK PERTAMA berhak menolak klaim dari PIHAK KEDUA atas dokumen dan/atau
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

(1) PIHAK KEDUA wajib menyediakan peralatan dan perlengkapan standar untuk
melaksanakan pekerjaan perbaikan dan memberikan daftar peralatan dan perlengkapan
kepada PIHAK PERTAMA, serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
dalam rangka mencapai standar yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK KEDUA wajib menyediakan sarana dan fasilitas berupa ruang kerja, ruang
penyimpanan barang, tools/peralatan, material (refrigerant, pipa, insulation tape, dll),
telepon/fax, komputer, email, kendaraan operasional, persediaan spare part, segala
fasilitas pendukung kerja lainnya sesuai standard yang ditetapkan PIHAK PERTAMA dan
minimal 2 (Dua) orang teknisi yang handal dalam rangka mencapai standard yang telah
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
(3) PIHAK KEDUA wajib mengikuti program pelatihan atau training yang dilaksanakan oleh
PIHAK PERTAMA untuk memperbarui dan meningkatkan kapabilitas teknik PIHAK
KEDUA sesuai perkembangan teknologi PIHAK PERTAMA dengan mengikutsertakan
semua teknisi yang akan diregistrasi ke PIHAK PERTAMA.
(4) PIHAK KEDUA wajib melampirkan foto teknisi, foto KTP/SIM, dan Sertifikat Pelatihan
teknisi untuk registrasi teknisi ke PIHAK PERTAMA.
(5) PIHAK KEDUA wajib memperbaiki, memasang dan/atau memberikan pelayanan service
untuk seluruh produk merek DAIKIN yang di jual oleh PIHAK PERTAMA. Dalam hal
PIHAK KEDUA memberikan pelayanan sebagai berikut :
a. Melayani customer dengan baik sejak PIHAK PERTAMA menghubungi PIHAK KEDUA
b. Memberikan informasi kepada customer mengenai jadwal kunjungan baik dari
kunjungan pertama maupun kunjungan selanjutnya, serta memberitahukan progress
pekerjaan yang telah dilakukan.
c. Perbaikan produk meliputi perbaikan dan penyampaian informasi teknis mengenai
penyebab kerusakan, perbaikan yang akan dilakukan, jenis spare part yang diganti,
dan/atau penjelasan tentang produk kepada pelanggan.
(6) PIHAK KEDUA wajib menginformasikan kepada customer bahwa permintaan pekerjaan
harus melalui Daikin Contact Center (DCC).
(7) PIHAK KEDUA wajib menerima dan melaksanakan dengan baik penunjukkan kerja dari
PIHAK PERTAMA sesuai dengan Area Kerja atau lokasi workshop PIHAK KEDUA,
ataupun area kerja lain yang sudah disepakati sebelumnya oleh PARA PIHAK.
(8) PIHAK KEDUA wajib mengisi SVO dengan lengkap dan benar.
(9) PIHAK KEDUA wajib melaporkan kegiatan harian secara benar, lengkap dan tepat waktu
kepada PIHAK PERTAMA (maksimal H+1) melalui media komunikasi (Whatsapp, email,
dll) dan/atau sistem yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA.
(10) PIHAK KEDUA berhak mendapat skema dan fasilitas yang disediakan oleh PIHAK
PERTAMA untuk menunjang aktivitas operasional dan pekerjaan, yang dijelaskan dalam
peraturan terpisah.
(11) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan attribute Daikin berupa Banner, Shopsign, Uniform,
Polo Shirt sesuai yang dijelaskan dalam peraturan terpisah.
PASAL 5
KETENTUAN PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN

PIHAK PERTAMA memberikan kompensasi atas pekerjaan yang dikerjakan PIHAK KEDUA
dengan ketentuan sebagai berikut :
(1) PIHAK PERTAMA akan memberikan kompensasi untuk perbaikan produk bergaransi
DAIKIN milik customer yang dikerjakan oleh PIHAK KEDUA berupa penggantian biaya
ongkos kerja, transportasi, dan biaya pengiriman dokumen klaim PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA sebagaimana ditetapkan di Daftar Tarif. Untuk pelayanan yang tidak
tercantum dalam Daftar Tarif, biaya pelayanan akan ditetapkan bersama oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK PERTAMA berhak menolak membayar uang jasa sebagaimana disebut dalam
ayat (1) apabila setelah dilakukan verifikasi, PIHAK PERTAMA menemukan PIHAK
KEDUA telah melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
oleh PIHAK PERTAMA atau apabila penagihan oleh PIHAK KEDUA melebihi waktu 30
(tiga puluh) hari setelah tanggal penyelesaian pekerjaan (mengacu pada Surat
Pemberitahuan Nomor DAIKIN/SVC/SP/16/VIII/2015).
(3) Dalam hal terjadi penggantian spare part oleh PIHAK KEDUA yang sudah digunakan
untuk perbaikan produk dalam masa garansi, PIHAK PERTAMA akan mengganti spare
part bekas dengan spare part baru yang sesuai.
(4) Dalam hal unit garansi, spare part bekas wajib untuk dikembalikan kepada PIHAK
PERTAMA bersama dengan laporan pekerjaan berdasarkan ketentuan yang berlaku
(lampiran terpisah).
(5) Dokumen tagihan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA diterima dengan lengkap
oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan ketentuan yang berlaku (lampiran terpisah). Apabila
Dokumen yang diterima PIHAK PERTAMA sudah lewat dari ketentuan yang dijelaskan
dalam lampiran tersebut maka PIHAK PERTAMA berhak menolak pembayaran PIHAK
KEDUA.
(6) Sebagai pembayaran atas pekerjaan pelayanan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
sesuai berita acara yang sudah diterima dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA, maka pihak
PERTAMA akan melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 1
(satu) bulan setelah dokumen penagihan diterima dengan lengkap dan benar oleh PIHAK
PERTAMA.
Syarat – syarat kelengkapan administrasi penagihan biaya layanan pelanggan adalah:
a. Invoice asli
b. Rekapan Penagihan (jika tagihan lebih dari 1 SVO).
c. SVO asli yang sudah diisi dengan lengkap dan ditandatangani oleh customer.
d. Untuk klaim Garansi, wajib melampirkan Kartu Garansi yang sudah diisi dengan
lengkap dan/atau Kwitansi pembelian atau Berita Acara Penyerahan Unit (mengacu
pada Internal Memo 055/IM-SPV/I/2017 dan 105/IM-SVP/IX/2017)
e. Untuk klaim biaya pengiriman dokumen garansi disatukan dengan klaim salah satu
SVO dengan melampirkan resi pengiriman asli pada saat pengiriman dokumen garansi
berikutnya. Resi pengiriman mencantumkan pengiriman dokumen dari PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA (khusus Service Partner diluar kota).
(7) PIHAK PERTAMA berhak menolak pengajuan tagihan pekerjaan oleh PIHAK yang
disebabkan oleh:
 Keterlambatan penerimaan pengajuan tagihan dari PIHAK KEDUA.
 Tidak lengkapnya dokumen tagihan.

PASAL 6
PERBAIKAN OLEH PIHAK PERTAMA
(1) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak sanggup menyelesaikan perbaikan terhadap produk yang
dibawa ke Workshop PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA dapat menyerahkan produk
tersebut kepada PIHAK PERTAMA dengan biaya pengiriman ditanggung PIHAK KEDUA.
(2) Merujuk ke poin (1), maka PIHAK KEDUA tidak berhak mengajukan klaim pemakaian
spare part dan biaya perbaikan kepada PIHAK PERTAMA.
(3) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak sanggup menyelesaikan perbaikan terhadap produk di
lokasi customer maka PIHAK KEDUA dapat mememinta bantuan kepada PIHAK
PERTAMA untuk melakukan Supervisi pekerjaan di lokasi customer.
(4) Merujuk ke poin (3), maka PIHAK KEDUA hanya berhak mengajukan klaim sebesar 50%
dari Total biaya perbaikan kepada PIHAK PERTAMA.

PASAL 7
PENGGANTIAN BIAYA PERBAIKAN
Besarnya penggantian biaya perbaikan untuk produk dalam masa garansi dan produk lewat
masa garansi ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA atau sesuai kesepakatan antara PARA PIHAK.
PIHAK PERTAMA sewaktu-waktu berhak untuk melakukan perubahan atas besarnya biaya
perbaikan dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA
paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum biaya tersebut diberlakukan.

PASAL 8
PELATIHAN DAN INFORMASI TEKNIK
(1) Atas permintaan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA dapat menyelenggarakan pelatihan
untuk teknisi/karyawan yang dipekerjakan PIHAK KEDUA guna meningkatkan pelayanan
yang meliputi perbaikan dan penggantian spare part dengan materi, tempat dan jadwal
pelatihan yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
(2) Segala biaya transportasi, akomodasi, dan konsumsi yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pelatihan atau training tersebut akan ditentukan atas dasar
kesepakatan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

PASAL 9
HARI KERJA PIHAK KEDUA
(1) Hari kerja PIHAK KEDUA adalah hari Senin sampai dengan hari Sabtu.
(2) Khusus hari libur nasional dan cuti panjang (Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Natal dan
Tahun Baru Masehi) maka PIHAK KEDUA wajib menyerahkan data teknisi Standby On
Call (nama teknisi, nomor telepon yang dapat dihubungi, dan schedule) kepada PIHAK
PERTAMA untuk menyelesaikan pekerjaan service.
PASAL 10
INFORMASI RAHASIA
(1) PIHAK KEDUA dilarang membocorkan rahasia bisnis yang dimiliki oleh PIHAK PERTAMA
kepada pihak lain dengan cara apapun juga yang berpotensi merugikan PIHAK
PERTAMA. Rahasia bisnis yang dimaksud dalam Perjanjian ini meliputi antara lain tetapi
tidak terbatas hanya kepada rahasia manajemen, rahasia keuangan, rahasia
perusahaan, rahasia ketenagakerjaan, serta rahasia lain yang menurut etika bisnis wajib
dirahasiakan/dijaga oleh PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK KEDUA dilarang mempublikasikan data customer baik berupa foto, video, atau
dokumen lainnya yang dapat merugikan customer atau PIHAK PERTAMA.
(3) PIHAK KEDUA setuju bahwa setiap karyawan yang memiliki akses atas Informasi
pelanggan dan teknis, terikat dalam sebagian kesepakatan ini, dan akan bertanggung
jawab mentaati dan melaksanakan kewajiban tersebut.
(4) Hal-hal yang tertera dalam kesepakatan ini dan seluruh informasi yang disediakan oleh
pelanggan atau pengguna akhir yang diberi tanda dan diidentifikasi secara jelas bersifat
“RAHASIA” atau ditandai dengan identifikasi serupa lainnya akan ditangani dengan
kerahasiaan, dan tidak akan dibeberkan ke pihak ketiga maupun digunakan untuk
kepentingan selain kesepakatan ini.

PASAL 11
PENGALIHAN HAK
Perjanjian ini tidak dapat dipindahkan atau dialihkan baik sebagian atau seluruhnya oleh PIHAK
KEDUA kepada pihak lainnya tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 12
KECELAKAAN KERJA
(1) PIHAK KEDUA wajib untuk menerapkan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
di setiap pekerjaan service yang dilakukan.
(2) PIHAK PERTAMA menghimbau PIHAK KEDUA agar mendaftarkan karyawannya dalam
program jaminan sosial tenaga kerja BPJS Ketenagakerjaan, sebagai bentuk
perlindungan terhadap karyawannya dan untuk mendukung program pemerintah.
(3) PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab atas segala bentuk tindakan dari PIHAK
KEDUA yang dapat mengakibatkan kerugian bagi, kedua belah pihak atau pihak lain.

PASAL 13
KEADAAN KAHAR ( FORCE MAJURE)
Apabila pelaksanaan setiap bagian mana pun dari Perjanjian ini terhambat untuk waktu yang
lama sebagai akibat dari larangan-larangan oleh Pemerintah, perang, huru-hara, kerusuhan,
pemogokan, penutupan tempat kerja sementara (lockout), kurangnya ruang pengiriman dan
bencana-bencana alam (Acts Of God) seperti banjir, kebakaran atau sebab-sebab serupa
lainnya yang berada di luar kendali Para Pihak, maka tidak satu Pihak pun akan bertanggung
jawab atas keterlambatan atau kegagalan pelaksanaan Perjanjian ini untuk jangka waktu
tersebut. Namun, apabila kegagalan tersebut terus berlangsung untuk jangka waktu lebih dari
tiga (3) bulan, salah satu Pihak mana pun pada Perjanjian ini berhak untuk segera mengakhiri
Perjanjian ini dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada pihak lainnya.
PASAL 14
KETENTUAN ANTISUAP (ANTI BRIBERY)
Para Pihak dengan ini menyatakan bahwa Para Pihak telah mengetahui seluruh peraturan
perundang-undangan anti suap dan anti korupsi (“Peraturan Mengenai Anti Suap dan Anti
Korupsi”) dalam setiap transaksi bisnis dan kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan
Perjanjian ini, dan tidak akan melakukan tindakan apapun yang mungkin melanggar Peraturan
mengenai Anti Suap dan Anti Korupsi.

PASAL 15
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
(1) Kesepakatan perjanjian ini akan berakhir sesuai dengan jangka waktu yang telah
diperjanjikan dan tidak perpanjang lagi.
(2) Kesepakatan ini dapat diakhiri oleh PIHAK PERTAMA, apabila PIHAK KEDUA tidak
memenuhi Service Level Standard (Lampiran 2 Agreement) yang ditetapkan PIHAK
PERTAMA. PIHAK KEDUA akan mendapat Surat Teguran secara tertulis sebanyak 1
(satu) kali dari PIHAK PERTAMA. Selanjutnya apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi
service standard setelah diberikannya Surat Teguran, maka PIHAK PERTAMA dapat
mengakhiri kesepakatan ini dengan Surat Pemutusan Kerjasama.
(3) PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri kesepakatan ini tanpa surat teguran apabila PIHAK
KEDUA melakukan pelanggaran serius atas kode kedisiplinan (Lampiran 2 Agreement)
yang ditetapkan PIHAK PERTAMA dengan Surat Pemutusan Kerjasama.
(4) Pengakhiran atau berakhirnya jangka waktu Perjanjian ini karena alasan-alasan yang
disebutkan dalam Perjanjian ini tidak akan memberikan Pihak Kedua hak apapun untuk
mengklaim kompensasi dalam bentuk apapun (termasuk goodwill).
(5) Kesepakatan ini dapat diakhiri oleh PIHAK KEDUA dengan melayangkan surat
pemberitahuan tertulis kepada PIHAK PERTAMA minimal 1 (satu) bulan sebelum jangka
waktu Kesepakatan ini berakhir. Pengakhiran Perjanjian ini tidak akan membebaskan
masing-masing Pihak dari kewajiban-kewajibannya kepada Pihak Lainnya yang masih
belum dipenuhi sampai tanggal pengakhiran Perjanjian ini.
(6) Pengakhiran perjanjian ini tidak akan membebaskan masing-masing Pihak dari
kewajiban-kewajiban kepada Pihak Lainnya yang masih belum dipenuhi sampai tanggal
pengakhiran perjanjian ini.

PASAL 16
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Perjanjian ini serta pelaksanaan dan penafsirannya diatur oleh serta diartikan dan
ditafsirkan sesuai dengan hukum Negara Republik Indonesia
(2) Jika suatu perselisihan timbul diantara Para Pihak, maka Para Pihak wajib untuk pertama-
tama mengusahakan untuk menyelesaikan Perselisihan tersebut secara musyawarah
dengan mengadakan diskusi diantara Para Pihak dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
setelah salah satu Pihak menerima pemberitahuan mengenai adanya Perselisihan dari
Pihak lainnya.
(3) Jika suatu Perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dalam jangka waktu
30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.2, Para Pihak sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan melalui Pengadilan Negeri Setempat.
PASAL 17
ADDENDUM
Segala sesuatu yang belum diatur atau belum cukup diatur, termasuk segala perubahan dalam
pelaksanaan Perjanjian ini, akan diatur dan ditentukan kemudian oleh Kedua Belah Pihak
dalam suatu kesepakatan yang dinyatakan secara tertulis yang merupakan satu kesatuan dan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut pada awal
Perjanjian, rangkap 2 (dua), bermaterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. DAIKIN AIRCONDITIONING INDONESIA CV. JAYA ABADI TEKNIK
Ditandatangani Ditandatangani
Elektronik: Elektronik:
RULI SUDANA Swista Fiadi
06-10-2021 06-10-2021
15:26:18WIB 20:50:06WIB

Nama : Ruli Sudana Nama : Swista Fiadi


Jabatan : AGM Service Jabatan : Direktur
Lampiran 1 Agreement
Panduan Kerja Service Partner

1. DID akan memberikan lembar SVO kosong kepada Service Partner yang terdiri
dari lima lembar dengan warna yang berbeda.
2. DID akan mengkonfirmasi ke Service Partner rencana pekerjaan terlebih dahulu
sebelum pekerjaan di distribusikan. Setelah itu pekerjaan akan di distribusikan
via Email / Whatsapp / Phone / DSM.
3. Service Partner wajib menjadwalkan atau melakukan kunjungan maksimal 1 x 24
jam untuk SVO yang telah didistribusikan oleh DID.
4. Setelah menerima SVO, Service Partner harus menghubungi cutomer dan
membuat janji. Setelah berhasil membuat janji dengan customer, segera
informasikan kepada DID mengenai waktu kunjungan. Setelah itu Service
Partner wajib melakukan update pada DSM atau menginformasikan kepada DID.
5. Service Partner wajib mengisi informasi yang telah diberikan DID ke lembar SVO
sebelum kunjungan ke customer, (highlight biru) yaitu mencakup:
- Nomor Service Order
- Data Customer (nama, alamat, nomor telepon)
- Keterangan Pekerjaan (cek AC, pasang kompresor, dll)
- Tanggal kunjungan
- Kode Teknisi
- Nama Teknisi yang melakukan kunjungan
6. Teknisi harap melakukan pekerjaan service dengan benar dan sebaik-baiknya
sesuai dengan Service Level Standard (Lampiran 2 Agreement).
7. Sebelum melakukan pekerjaan service, teknisi wajib memeriksa status unit
masih dalam masa garansi atau tidak. Customer dapat menunjukan kartu
garansi yang sudah diisi lengkap dan/atau kuitansi pembelian. Jika customer
tidak memiliki salah satu dari kedua hal tersebut, maka produk tidak bisa
dinyatakan garansi.
8. Apabila produk masih dalam masa garansi, teknisi harap segera melakukan dan
menyelesaikan pekerjaan service.
9. Apabila produk tidak memenuhi kriteria garansi atau sudah tidak dalam masa
garansi, teknisi wajib memberitahukan ongkos pekerjaan kepada customer
(sesuai dengan pricelist DID). Pekerjaan dapat dilaksanakan apabila customer
menyetujui ongkos pekerjaan ;
a. Perbaikan tidak memerlukan suku cadang
Biaya ditagihkan setelah selesai pekerjaan.
b. Perbaikan memerlukan suku cadang,
Teknisi wajib memberitahukan kepada customer bahwa pekerjaan
memerlukan suku cadang, dan DID akan menginformasikan penawaran
harga kepada customer maksimal H+1.
10. Kebutuhan Sparepart dari Service Partner dapat segera diinformasikan ke
Service Station DID terdekat, dan mengikuti kebijakan DID.
11. Setelah selesai melakukan pekerjaan service, Service Partner wajib meminta
approval dan melengkapi kolom pada lembar SVO, (highlight merah) yaitu
mencakup:
- Kode teknisi yang sudah terdaftar pada DID
- Data Teknis (Technical Data)
- Hasil analisis (di akhir hasil analisis harap dituliskan apakah pekerjaan
selesai atau belum selesai)
- Type Unit dan Nomor Seri secara lengkap (contoh: Type Unit:
RKD25GVM4; Nomor Seri: E002123), tidak boleh disingkat
- Waktu pekerjaan dan waktu perjalanan (dalam menit)
- Problem, Action, Solution, dan penggantian sparepart beserta tanda
tangan teknisi
- Tanda tangan customer beserta tanggal dan waktu selesai pekerjaan
- Payment Status beserta nominalnya apabila customer membayar
langsung kepada teknisi Subkon.
- Object (Detail Lokasi AC yang dilakukan pengecekan. Contoh : Lokasi
Kamar, Lantai)
- Cust & Signature Customer, digunakan untuk pekerjaan yang
membutuhkan pekerjaan lanjutan atau pekerjaan yang belum selesai.
12. Jika SPK / Service Order telah selesai diisi, berikan lembar berwarna merah
untuk customer. Berikut merupakan peruntukan setiap warna lembar SPK /
Service Order:
- Putih : untuk penagihan ke customer
- Merah : untuk customer
- Biru : untuk administrasi DID (Kordinator/Admin)
- Kuning : untuk DID Finance
- Hijau : untuk administrasi Service Partner
13. Setelah pekerjaan selesai, Service Partner melaporkan informasi pekerjaan
selesai via email atau whatsapp dapat melakukan update di DSM.

Contoh Tabel Pelaporan Hasil Kerja Service Harian:


No. No SVO Nama Customer Hasil Kerja Keterangan Spare Part

14. Service Partner wajib memberikan hardcopy SVO maksimal H+5 setelah
pekerjaan service dilakukan kepada DID.
Prosedur Penagihan Service Partner ke DID
1. Setelah pekerjaan selesai (H+1), Service Partner wajib memberikan softcopy
tagihan kepada Daikin.
2. Kelengkapan dokumen penagihan diterima oleh DID maksimal lima hari kerja
(H+5), berupa :
- Laporan hasil service (SVO)
- Invoice
- Faktur Pajak (untuk Service Partner kategori PKP)
- BAST (optional)
- Nilai tagihan hardcopy harus sama dengan nilai tagihan softcopy yang
dijelaskan di point 1.
- Rekap Penagihan, contoh pembuatan rekap tagihan oleh Service Partner :
Contoh Rekap Tagihan
Job Ceklis Dokumen Tagihan
BAST Vendor Nama Svc Total Invoice Faktur Material Total Jenis
No SVO No. Customer Completion Deskripsi Price Qty Periode Data Unit Dokumentasi
Date Code Partner Tagihan No. Pajak No. Jasa Harga Pekerjaan SPK PO Cust. Form Ceklis BAST
Date (Before/ After) Pekerjaan
Lampiran – Ketentuan Pengisian SVO

Nomor Service Order

Data Customer
(nama, alamat, nomor telepon)
Compressor Model & Number (Jika
ada penggantian kompresor)
RC30BV1R2T
1128027

DA A 0077187 Data Teknis Hasil Analisis

Type Unit Outdoor Type Unit Indoor Detail Lokasi Nomor Garansi & Tanggal Pemasangan
(Jika unit masih dalam masa garansi)

Pekerjaan Belum Selesai


Waktu Pekerjaan &
Tanggal Kunjungan Waktu Perjalanan
Kode Teknisi Nama Teknisi Problem, Action, dan Solution

Keterangan Pekerjaan

Payment Status (diisi hanya jika ada Ttd Customer (beserta nama, tanggal,
pembayaran langsung ke teknisi Subkon) Ttd Teknisi
Lampiran 2 Agreement
Service Level Standard

Lampiran ini dibuat sebagai Service Level Standard yang disepakti untuk dijalankan PIHAK
KEDUA atau Service Partner yang bertujuan untuk menunjang kualitas pekerjaan dan produktifitas
pekerjaan sehingga mampu menjaga kepuasan pelanggan. Kegagalan atas pemenuhan Serice
Level Standard akan mendapat sanksi berupa Surat Teguran hingga Surat Pemutusan
Kerjasama.

Adapun Service Level Standard tersebut adalah sebagai berikut.


1. Semua karyawan Service Partner wajib memiliki kartu identitas (KTP atau SIM atau Passport).
2. Jika bekerja menggunakan kendaraan, maka teknisi dan/atau staff operasional wajib memiliki
Surat Ijin Mengemudi (SIM) dan menggunakan atribut berkendara sesuai peraturan lalu lintas
yang berlaku.
3. Pada masa pandemi, teknisi dan/atau staff operasional dihimbau untuk dapat menunjukkan
Sertifikat Vaksin di aplikasi Peduli Lindungi saat kunjungan ke customer.
4. Service Partner diharapkan mampu mencapai target KPI sebagai berikut:
a. 85% untuk kunjungan teknisi ke lokasi customer pada hari berikutnya (H+1) setelah
komplain diterima oleh Call Center.
b. 75% untuk kecepatan penyelesaian pekerjaan dalam waktu 3 hari (H+3) setelah waktu
kunjungan pertama.
c. 75% untuk penyelesaian pekerjaan dalam 1 kali kunjungan untuk produk RA.
Untuk memenuhi pencapaian target KPI, service partner diharapkan untuk tidak melakukan hal
sebagai berikut :
- Menolak penugasan pekerjaan dari Daikin tanpa disertai dengan alasan yang tidak jelas.
- Menunda pekerjaan dari daikin secara sengaja, atau tanpa disertai dengan alasan yang
jelas. Sehingga mengganggu aktivitas pelayanan dan mempengaruhi terhadap kepuasan
pelanggan secara umum.
5. Sebelum melakukan kunjungan maupun saat melakukan kunjungan lanjutan, Service Partner
diharapkan dapat menelpon customer untuk memastikan beberapa informasi. Tata cara
bertelepon dengan pelanggan:
a. Selalu ucapkan salam kepada pelanggan. Lakukan salam dan perkenalan dengan suara
yang ramah.
b. Konfirmasikan informasi dasar kepada pelanggan seperti nama pelanggan, alamat, jenis
AC, dan status garansi.
c. Jika AC masih dalam status garansi, minta pelanggan untuk menyiapkan kelengkapan
garansi seperti Kartu Garansi yang sudah diisi lengkap, Kwitansi Pembelian atau Berita
Acara Serah Terima Unit.
d. Informasikan waktu kedatangan teknisi ke tempat pelanggan.
e. Berikan nomor telepon teknisi yang akan melakukan pengecekan di tempat pelanggan,
agar pelanggan bisa dengan mudah mendapatkan informasi mengenai waktu kedatangan.
f. Saat melakukan kunjungan lanjutan, informasikan jenis pekerjaan yang akan dilakukan dan
sparepart yang dibutuhkan. Termasuk update informasi kepada customer jika sparepart
belum tersedia.
g. Sebelum anda menutup telepon, tanyakan kepada pelanggan apakah masih ada informasi
yang mereka butuhkan.
h. Ucapkan salam kembali saat menutup telepon.
6. Teknisi yang melakukan kunjungan wajib berpanampilan & berpakaian dengan rapi dan bersih,
dengan detai sebagai berikut :
a. Mengenakan pakaian seragam service Daikin yang telah diberikan secara rapih dan bersih.
b. Mengancingkan seluruh kancing dari atas sampai bawah, berikut bagian lengan dengan
rapih.
c. Tidak diperbolehkan memakai gelang-gelang, anting-anting maupun aksesoris yang
berlebihan.
d. Bagian tubuh yang bertato harap disembunyikan.
e. Menggunakan sepatu safety dengan baik.
f. Tampilan potongan rambut yang pendek dan disisir rapih.
g. Tampilan kumis dan jenggot harap dicukur secara rapih.
h. Penampilan wajah yang cerah, tidak muram.
i. Menjaga aroma tubuh, pakaian, dan sepatu dengan menjaga kebersihan dan memakai
wewangian.
7. Menjaga sopan santun saat berkomunikasi dan menyampaikan informasi dengan baik dan
tepat kepada customer. Tata Cara Berkomunikasi dengan Customer:
a. Berkomunikasi dengan sopan, jelas, dan dengan intonasi yang rendah.
b. Dengarkan dengan baik, catat bila perlu.
c. Tanyakan apa yang bisa anda lakukan/bantu untuk customer.
d. Tunjukan Anda senang mendengar keluhan Ibu/Bapak.
e. Tangani dengan baik (sebagai perwakilan perusahaan) dan tunjukan anda bertanggung
jawab atas masalah yang disampaikan.
f. Jika AC yang ditangani tidak dapat diselesaikan karena belum ada solusi pada saat itu
maka segera diskusikan dengan customer untuk penanganan selanjutnya.
g. Penting: Jangan menginformasikan kepada customer mengenai kualitas produk jika
ditemukan adanya indikasi kerusakan akibat produk itu sendiri. Hal ini merupakan suatu
pelanggaran berat terhadap perjanjian kerjasama antara Daikin dan Service Partner
dimana Service Partner adalah perwakilan Daikin yang harus membawa nama baik Daikin
demi menjaga kelangsungan bisnis kedua belah pihak. Jika ditemukan indikasi kerusakan
yang disebabkan quality issue diharapkan dapat di report ke Daikin secara detail disertai
dengan foto-foto, untuk ditindaklanjuti.
Pelangaaran serius terhadap kode kedisiplinan
Pelanggaran serius yaitu perilaku yang menyangkut pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, dan/atau pelanggaran yang dapat
menjelakkan citra Daikin dan tidak dapat ditoleransi. Daikin berhak melakukan pemutusan
kontrak kerjasama langsung tanpa melalui Surat Peringatan. Dan hal ini akan diproses sesuai
dengan peraturan dan ketentuan yang perlaku. Berikut yang termasuk pelanggaran serius
adalah;
1. Pencurian atau perusakan yang disengaja pada properti milik Customer, Daikin, atau
rekanan Daikin lainnya.
2. Tindakan asusila di lingkungan customer atau Daikin.
3. Tindakan kekerasan/Perlawanan terhadap customer atau Daikin.
4. Tindakan mengancam, mengintimidasi, memeras terhadap customer, Staff Daikin, atau
rekanan Daikin lainnya
5. Kepemilikan senjata tajam/senjata api dilingkungan customer.
6. Bekerja dibawah pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang atau meminum minuman
keras dilingkungan customer.
7. Mengadakan aktifitas illegal/Mendistribusikan barang dagangan yang secara hukum
dilarang.
8. Berjudi di lingkungan Daikin.
9. Memalsukan laporan hasil pekerjaan / service order kepada Daikin.
10. Menjelekkan nama Daikin atau rekanan Daikin lainnya di hadapan customer.
11. Membocorkan informasi yang dikategorikan rahasia.
12. Berkelahi atau mencoba memprovokasi perkelahian di lingkungan Daikin atau customer.
13. Tidak mematuhi kode berpakaian Daikin, termasuk menggunakan Seragam Brand Lain
untuk melakukan pekerjaan Service Daikin.
14. Pembangkangan atau menolak SPK/SO yang diberikan dengan alasan yang tidak jelas
selama 5 hari kerja berturut – turut.
15. Tidak bertanggung jawab atas komplain dari customer akibat kesalahan pekerjaan yang
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai