30140121012
D3 Keperawatan
1. CT Scan
Lumbal pungsi atau pungsi lumbal adalah prosedur pengambilan cairan tulang
belakang dan otak (serebrospinal) untuk kemudian diperiksa di laboratorium. Prosedur ini
dilakukan dengan cara menusukkan jarum ke celah tulang belakang di punggung bagian
bawah. Lumbal pungsi disebut juga sebagai lumbar puncture atau spinal tap. Prosedur ini
biasanya digunakan untuk mendeteksi penyakit, seperti meningitis atau perdarahan
subarachnoid.
Tujuan dan Indikasi Lumbal Pungsi
Seperti yang disebutkan di atas, lumbal pungsi dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit
tertentu. Beberapa penyakit yang dapat didiagnosis dengan lumbal pungsi adalah:
Infeksi bakteri atau virus di otak, misalnya meningitis dan ensefalitis
Perdarahan subarachnoid, yaitu penumpukan darah di dalam lapisan pelindung otak
Kanker di otak atau sumsum tulang belakang
Infeksi sumsum tulang belakang (mielitis)
Perdarahan otak (perdarahan intrakranial)
Sindrom Guillain-Barre
Leukemia
Multiple sclerosis
Pseudotumor cerebri, yaitu peningkatan tekanan di dalam rongga selaput otak tanpa
sebab yang jelas
Penyakit Alzheimer
Peringatan dan Kontraindikasi Lumbal Pungsi
Untuk meminimalkan efek samping yang mungkin terjadi, pasien perlu memberi tahu dokter
bila memiliki kondisi berikut:
Sedang hamil
Mengonsumsi antibiotik
Mengonsumsi obat pengencer darah, seperti aspirin atau warfarin
Memiliki alergi terhadap obat bius tertentu
Lumbal pungsi sangat tidak disarankan pada pasien dengan kondisi atau penyakit berikut:
Infeksi kulit di area suntikan lumbal pungsi
Ketidakseimbangan antara tekanan otak kiri dan kanan (herniasi otak)
Gangguan pembekuan darah
Abses otak
Tumor otak
Komplikasi dan Efek Samping Lumbal Pungsi
Lumbal pungsi umumnya aman untuk dijalani. Namun, prosedur ini dapat menimbulkan efek
samping atau komplikasi berupa:
Sakit kepala atau pusing
Rasa tidak nyaman atau sakit di punggung
Mual
Selain beberapa efek samping di atas, lumbal pungsi juga dapat menyebabkan herniasi otak.
Akan tetapi, komplikasi ini sangat jarang terjadi dan umumnya bisa dicegah dengan
melakukan pemindaian CT scan atau MRI sebelum memulai lumbal pungsi.
Efek samping lumbal pungsi berupa sakit kepala umumnya akan mereda setelah beberapa
hari. Kendati demikian, segera periksa ke dokter jika mengalami gejala, seperti:
Sakit kepala hebat
Keluar darah atau nanah dari area suntikan
Demam
Sulit buang air kecil atau buang air besar
Mati rasa di pinggang bagian bawah dan tungkai
Infeksi di kulit area suntikan
5. Myelogram
Myelogram adalah tes menggunakan sinar-X dan pewarna khusus (bahan kontras)
untuk mendapat gambar kanal tulang belakang pasien Kanal tulang belakang merupakan
bagian pada tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang, akar saraf, dan ruang
subarachnoid. Adapun ruang subarachnoid, yaitu ruang berisi cairan antara sumsum tulang
belakang dan membran yang menutupinya.
Selama tes, pewarna kontras disuntikkan ke dalam area kanal tulang belakang dengan
jarum tipis. Pewarna ini akan menyatu dengan cairan tulang belakang, sehingga area tersebut
dapat terlihat lebih jelas melalui tes pencitraan dengan sinar-X.
Adapun melansir dari MedlinePlus, ada dua prosedur pencitraan dengan sinar-X yang
umum untuk myelogram, yaitu fluoroskopi dan CT scan. Fluoroskopi merupakan jenis sinar-
X yang dapat menunjukkan pergerakan jaringan internal, struktur, dan organ secara real time.
Sementara CT scan, yaitu prosedur menggunakan sinar-X dan komputer untuk membuat
gambar tubuh, termasuk kanal tulang belakang, lebih detail.
Kegunaan myelogram
Biasanya, dokter merekomendasikan prosedur ini jika pemeriksaan dengan tes
pencitraan biasa tidak memberikan hasil yang jelas tentang masalah pada punggung pasien
Umumnya, tes ini dapat membantu dokter untuk mendiagnosis beberapa penyakit atau
kelainan yang terkait dengan tulang belakang, seperti:
herniated disc, yaitu kondisi ketika cakram menonjol dan menekan saraf serta
sumsum tulang belakang,
tumor sumsum tulang belakang atau tumor otak,
infeksi dan/atau peradangan jaringan pada sekitar saraf tulang belakang dan otak,
spinal stenosis, yaitu pembengkakan dan kerusakan pada tulang dan jaringan sekitar
sumsum tulang belakang yang menyebabkan penyempitan kanal,
arachnoiditis, yaitu peradangan pada membran halus yang menutupi sumsum tulang
belakang,
ankylosing spondylitis, yaitu penyakit yang mempengaruhi tulang belakang dan
menyebabkan tulang tumbuh bersamaan.
tumbuhnya taji tulang,
arthritis pada sendi tulang belakang,
penyakit cakram degeneratif,
kista pada area tulang belakang,
dan, cedera akar saraf tulang belakang.
Umumnya, pasien memerlukan tes ini jika memiliki gejala yang terkait dengan tulang
belakang, seperti:
nyeri atau sakit tulang belakang, leher, atau kaki, yang terjadi secara terus menerus,
kesemutan,
terasa lemah,
kesulitan berjalan
masalah dengan aktivitas yang melibatkan otot kecil, seperti mengancingkan baju.
Positron Emission Tomography (PET) Scan dapat mendeteksi tanda awal kanker,
penyakit jantung dan otak dengan cara melacak zat radioaktif yang disuntikkan untuk
menandai sel-sel yang sakit. Dengan menggabungkan PET scan dan CT scan, gambaran 3
dimensi didapatkan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
PET Scan digunakan untuk penyakit seperti kanker, masalah jantung dan kelainan di otak.
Kanker seperti kanker payudara, paru dan tiroid
Sel kanker dapat memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi daripada sel non-
kanker. Karena aktivitas kimia tingkat tinggi ini, sel kanker sering muncul sebagai
titik terang pada PET scan. Untuk alasan ini, PET scan berguna untuk:
mendeteksi kanker
melihat apakah kanker telah menyebar
melihat apakah pengobatan kanker seperti kemoterapi berhasil
memeriksa kekambuhan kanker
Namun, pemindaian ini harus dibaca dengan cermat dan dijelaskan oleh dokter,
karena kondisi non-kanker mungkin saja terlihat seperti kanker pada pemindaian.
Tumor padat juga sering tidak muncul pada pemindaian PET
Masalah jantung
PET scan dapat melihat bila terjadi penurunan aliran darah di pembuluh darah jantung. Ini
karena jaringan jantung yang sehat cenderung menyerap lebih banyak radiotracer daripada
jaringan yang tidak sehat atau jaringan yang mengalami penurunan aliran darah. Warna dan
tingkat kecerahan yang berbeda pada pemindaian menunjukkan tingkat fungsi jaringan yang
berbeda. Informasi ini dapat membantu Anda dan dokter Anda memutuskan bagaimana
melanjutkan pengobatan.
Kelainan di otak
Glukosa adalah bahan bakar utama otak. Selama PET scan, glukosa dilekatkan pada
radiotracer. PET scan dapat mendeteksi glukosa radioaktif dan dapat menunjukkan area otak
mana yang menggunakan glukosa pada tingkat tertinggi. Dokter akan menilai hasil PET scan
Anda untuk memeriksa adanya kelainan di otak.
penyakit Alzheimer
depresi
epilepsi
trauma kepala
penyakit parkinson