Gambar yang hasil CT scan akan lebih detail daripada rontgen biasa. Kondisi
jaringan lunak, pembuluh darah, dan tulang pada berbagai bagian tubuh dapat
diamati melalui gambar ini.
CT scan dapat digunakan untuk melihat kondisi kepala, bahu, tulang belakang,
jantung, perut, lutut, maupun dada Anda.
CT scan juga ditanggung oleh asuransi kesehatan (BPJS Kesehatan ), asal sesuai
dengan ketentuan dan indikasi medis yang bersangkutan.
Limfoma
Neuroblastoma
Tumor ginjal
Malformasi kongenital jantung, ginjal, dan pembuluh darah
Cystic fibrosis
Komplikasi radang usus buntu
Komplikasi pneumonia
Inflammatory bowel disease (IBD)
Cedera berat
CT scan ulang juga dapat dilakukan untuk melihat perubahan dari kelainan
yang ditemukan pada pemeriksaan sebelumnya. Dengan ini, dokter dapat
menentukan efektivitas pengobatan dan perkembangan kondisi pasien.
Pada beberapa kasus, cairan pewarna khusus bernama cairan kontras bisa
digunakan. Cairan ini berfungsi memblokir X-ray agar pembuluh darah, usus,
dan struktur lainnya terlihat berwarna putih pada hasil pemindaian sehingga
dapat diamati dengan lebih jelas.
Cairan kontras dapat diberikan pada pasien melalui tiga cara yang meliputi:
Lewat mulut
Apabila bagian tubuh yang akan diperiksa adalah lambung atau kerongkongan,
cairan kontras akan diminum oleh pasien.
Lewat suntikan
Pasien yang memiliki alergi terhadap cairan kontras perlu memberi tahu dokter
sebelum pemeriksaan. Selain itu, riwayat penggunaan obat-obatan juga perlu
diinformasikan pada dokter karena beberapa jenis obat dapat memicu reaksi
alergi terhadap cairan ini.
Bagi pasien anak-anak, dokter akan merekomendasikan obat bius untuk
menjaga anak tetap diam dan tidak bergerak selama pemeriksaan. Pasalnya,
gerakan dapat mengganggu proses pemindaian sehingga hasilnya kurang
akurat.
Teknisi medis (radiolog) dapat melihat dan memantau pasien dari ruang
terpisah. Pasien bisa berkomunikasi dengan radiolog melalui interkom.
Radiolog akan meminta pasien untuk menahan napas pada saat-saat tertentu
guna menghindari buramnya gambar hasil pemeriksaan.
Pada pasien anak, orangtua bisa diizinkan untuk berdiri atau duduk di dekat
anak dengan mengenakan baju pelindung khusus guna menghindari paparan
radiasi.
Pada pasien yang menjalani CT scan dengan cairan kontras, dokter akan
meminta Anda untuk banyak minum air putih . Langkah ini dilakukan supaya
membantu ginjal dalam mengeluarkan cairan tersebut dari tubuh Anda.
Paparan radiasi
Selama prosedur CT scan dilakukan, pasien akan terpapar radiasi dalam waktu
singkat. Kadar radiasi pada pemindaian ini lebih besar dibandingkan prosedur
rontgen karena gambar yang dihasilkan juga lebih detail.
Akan tetapi, kadar radiasi pada CT scan cenderung rendah dan tidak
menimbulkan bahaya bagi kesehatan pasien.
Bagi pasien wanita yang sedang hamil, sebaiknya informasikan kehamilan Anda
pada dokter menjalani CT scan. Meski radiasinya tidak berbahaya bagi janin,
dokter bisa menganjurkan jenis pemeriksaan lain. Misalnya, USG atau MRI guna
meminimalisir paparan radiasi pada calon bayi.
Reaksi terhadap cairan kontras
Meski sangat jarang, cairan kontras yang dimasukkan ke dalam tubuh sebelum
prosedur CT scan dapat menimbulkan masalah medis atau reaksi alergi.
Sebagian besar keluhannya meliputi ruam dan rasa gatal pada kulit . Sementara
cairan kontras yang mengalami kebocoran di bawah kulit akan menyebabkan
rasa nyeri, bengkak, dan merah pada kulit.
Pada kondisi yang lebih jarang, alergi serius dan mengancam nyawa
(anafilaksis) juga dapat terjadi. Pasien dengan anafilaksis akan mengalami
kesulitan bernapas, gatal-gatal, ruam kulit , serta pembengkakan pada tubuh.
Gejala alergi terhadap cairan kontras biasanya terjadi sesaat setelah prosedur
dilakukan. Sedangkan keluhan alergi yang terjadi setelah pasien pulang dari
rumah sakit sangatlah jarang.
Namun apabila tetap mengalami gejala alergi terkait cairan kontras setelah
pulang ke rumah, Anda sebaiknya segera kembali menghubungi fasilitas
kesehatan tempat Anda menjalani CT scan.