Anda di halaman 1dari 6

Pap smear Konvensional

Pap Smear Konvensional artinya adalah prosedur pemeriksaan Pap smear dengan cara
lama. Sampel sel cervix diambil dengan menggunakan spatula kayu. Kekurangan dari
metode ini adalah bahwa hanya sebagian sel saja yang dapat diperiksa, selebihnya
terbuang. Selain itu pada tampilan mikroskopis sel cenderung bertumpuk serta
terkaburkan dengan darah dan lendir. Sensitivitas test ini mencapai 76,4%. Namun jika
digabungkan dengan pemeriksaan VIA ( Visual Inspeculo Acetic Acid ), maka
spesifitasnya mencapai 94,2%. Pemeriksaan VIA dilakukan dengan mengoleskan acetic
acid pada cervix, kemudian ditunggu 2-3 menit untuk langsung dapat dievaluasi
kecurigaan terhadap kanker.

PAP SMEAR LIQUID BASED


Metode Pap smear yang tebaru adalah Pap smear berbasis cairan atau yang sering
disebut Pap smear liquid based. Pap smear dilakukan dengan cara yang sama seperti
Pap smear konvensional. Yang membedakan dengan Pap smear konvensional adalah
alat yang digunakan dan cara memproses selanjutnya. Dokter akan mengambil sel
dengan menggunakan sikat / brush khusus. Keunggulan daripada cara ini adalah bahwa
kita dapat mengambil semua sel cervix. Kemudian sampel akan diproses dengan cairan
khusus, hingga kemudian didapatkan hasil yang akan dibaca secara mikroskopik.
Keunggulan lainnya dari metode ini adalah semua sel yang diperoleh dapat dievaluasi
dengan baik. Sensitifitas dan spesifitasnya mencapai 99,99%.

Histo Patologi
Pemeriksaan histopatologi mungkin masih asing terdengar di telinga kita.
Padahal histopatologi digunakan sebagai pemeriksaan standard emas yang
harus dilakukan untuk menegakkan diagnosa sebagian besar kanker. Diagnosa
kanker baru dapat tegak setelah dilakukan pemeriksaan histopatologi. Nah kita
perlu mengenal lebih jauh, sebenarnya apakah pemeriksaan histopatologi atau
pemeriksaan histoPA itu.
Histopatologi merupakan pemeriksaan standard emas untuk menegakkan
diagnose sebagian besar kanker Histopatologi merupakan pemeriksaan secara
mikroskopik pada salah satu bagian jaringan yang menjadi manifestasi dari suatu
penyakit. Jaringan yang diperiksa berasal dari hasil operasi atau hasil biopsi..
Jaringan akan mengalami serangkaian proses kimiawi sebelum akhirnya bisa
dibaca di bawah mikroskop. Mulanya jaringan hasil operasi difiksasi. Cara fiksasi
bisa dengan larutan kimia atau dengan metode potong beku (frozen section).
Fiksasi kimiawi dilakukan dengan merendam jaringan dengan larutan ethanol
untuk mengeluarkan cairan dari jaringan, diikuti dengan larutan toluene atau
xylene, lalu dengan paraffin. Hasil akhirnya akan terbentuk paraffin block yang
kemudian diiris sangat tipis dengan pisau khusus microtome. Hasil irisan yang
sangat tipis tersebut kemudian diletakkan pada object glass.
Fiksasi dengan metode potong beku dilakukan dengan memotong jaringan
yang sudah dibekukan dalam cryostat, yaitu semacam refrigerator khusus,
dengan pisau microtome. Hasil irisan yang sangat tipis tersebut diletakkan di
object glass kemudian difiksasi lebih lanjut dengan larutan yang sama dengan
metode fiksasi kimia.
Tahap selanjutnya adalah pengecatan. Jaringan pun bisa dicat dengan
pewarna khusus. Tujuan pengecatan adalah untuk membedakan komponen-
komponen sel dan memberikan kontras yang baik. Tersedia berbagai macam
pewarnaan yang disesuaikan dengan sel dan kebutuhan pemeriksaan. Cat yang
paling umum digunakan adalah kombinasi hematoxylin & eosin (H&E).
Hematoxylin memberikan warna biru pada nucleus atau inti sel. Eosin
memberikan warna pink pada sitoplasma atau matriks sel. Disamping
pengecatan H&E, masih banyak jenis pewarnaan yang lain, di antaranya
safranin, congo red, dan sudan.
Akhirnya setelah jaringan difiksasi dan diwarnai, jaringan diatas object glass
dapat dibaca di bawah mikroskop. Interpretasi hasil sampai dengan diagnosis
jaringan dilakukan oleh dokter ahli patologi anatomi.
Anda dapat menghubungi Bidadari untuk berkonsultasi dan mendapatkan informasi
ini lebih detail, terutama bila Anda merasa akan atau memerlukannya.

Vries Coupe
Teknologi bedah beku (cryosurgery,cryotherapy,cryoablation) merupakan salah
satu modalitas penanggulangan penyakit kanker. Sejumlah jarum atau probe
dimasukkan pada massa tumor untuk membekukan massa tumor melalui aliran
gas argon. Posisi jarum dan proses pembekuan tumor dikontrol dengan teknik
imajing ( CT scan dan atau USG ). Proses pembekuan tumor akan menghasilkan
bola es yang tampak pada kontrol imajing, mengakibatkan kerusakan/kematian
sel tumor. Sel tumor yang rusak akibat proses pembekuan akan menjadi antigen
untuk pembentukan zat anti tumor. Dengan demikian kekebalan terhadap tumor
akan dibangkitkan pada tubuh penderita. Untuk mengembalikan suhu beku
menjadi normal dilakukan proses dengan bantuan gas Helium.
Setelah dilakukan prosedur bedah beku ini, masih diperlukan pemeriksaan
secara berkala untuk memantau kekambuhan lesi.

Imunohistokimia
Seorang dokter ahli Patologi Anatomi ini juga dapat melakukan pemeriksaan
Imunohistokimia yang dimanfaatkan untuk memvisualisasikan protein khusus dan
zat lain pada dan di sekeliling sel. Pemeriksaan Imunohistokimia menggunakan
antibodi untuk mendeteksi keberadaan dan lokalisasi protein spesifik. Teknik ini
penting untuk membedakan antara gangguan dengan morfologi yang mirip dan
juga mencirikan sifat � sifat molekuler kanker tertentu.

CT SCAN
Computerized Axial Tomography scan ( CAT scan ), atau yang lebih kita
kenal dengan CT scan adalah suatu prosedur yang menggabungkan beberapa
tampilan X ray dengan bantuan komputer untuk menghasilkan tampilan gambar
dalam posisi cross sectional. Anda dapat membayangkan tubuh Anda seperti
satu lajur roti yang dipotong menjadi beberapa iris sehingga kita dapat melihat
pada setiap potongan itu apakah didapati ketidaknormalan struktur. CT scan
dapat pula menampilkan tiga dimensi dari struktur tubuh kita. CT scan berguna
untuk menentukan struktur yang abnormal dalam tubuh penderita. Dapat juga
sebagai sarana pemandu untuk meletakkan alat dalam tubuh.
Alat X ray berbentuk menyerupai donat akan mengambil gambar dari
berbagai arah mengelilingi tubuh penderita.Gambar ini kemudian akan diproses
komputer sehingga nantinya akan menghasilkan rekaman yang disimpan di
dalam film. Rekaman ini akan menampilkan irisan � irisan dari tubuh penderita.
Rekaman inilah yang disebut sebagai tomogram.
CT scan tidak menyebabkan rasa sakit selama pemeriksaan berlangsung.
Selain itu CT scan dapat memberikan gambaran organ di dalam tubuh secara
akurat sehingga dapat membantu mengidentifikasi adanya tumor di dalam tubuh.
Pada beberapa kasus, disuntikkan zat kontras intravena untuk membuat
organ terlihat lebih jelas. Masalah yang sering timbul dari penggunaan zat
kontras adalah terjadinya efek samping pada beberapa penderita yang sensitif
atau alergi. Gejala daripada efek samping ini antar lain gatal, timbul bercak
merah pada kulit, bersin � bersin ataupun panas badan. Reaksi ini umumnya
hilang sendiri dalam beberapa jam. Jika diperlukan dapat diberikan antihistamin
untuk membantu meredakan gejala.
Dosis radiasi selama CT scan berlangsung adalah minimal. Pada pria dan
wanita yang sedang tidak mengandung, tidak dijumpai efek samping radiasi yang
serius. Namun catatan khusus bagi wanita yang sedang mengandung. CT scan
dapat merupakan suatu bahaya bagi janin yang sedang dikandung, terutama
pada Trimester pertama. Jika seorang wanita sedang mengandung, wajib
memberitahu pada dokter yang bersangkutan, dan mungkin dapat dipilih metode
lain yang tidak membahayakan janin.

USG
USG merupakan teknik radiologi mengunakan gelombang bunyi frekuensi tinggi
yang kemudian menghasilkan gambaran dari struktur organ dalam tubuh.
Gelombang bunyi dikirimkan ka dalam jaringan tubuh melalui alat yang disebut
transducer. Transducer diletakkan persis pada permukaan kulit yang akan
diperiksa, dengan sebelumnya diaplikasikan gel pada area yang akan diperiksa.
Setelah transducer mengirimkan gelombang bunyi, gelombang ini akan
dipantulkan oleh struktur dalam tubuh sebagai �echoes� atau pantulan.
Pantulan ini ditransmisikan secara elektrik dan dapat dilihat monitor USG.
Setelah USG selesai dilakukan, gel dibersihkan.
Penggunaan USG tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak menggunakan
radiasi apapun sehingga dapat dilakukan pada semua jenis kelamin, terutama
pada wanita yang sedang mengandung. USG tidak menyebabkan efek samping
apapun.
Sama halnya seperti pada CT scan, fungsi daripada USG yaitu untuk
mengevaluasi struktur organ dalam tubuh. Namun dengan teknik dan prosedur
yang berbeda. Dalam penggunaannya di dalam kasus kanker cervix, USG dapat
membantu lokalisasi tumor maupun menentukan apakah terdapat penyebaran ke
organ lain.

Nuclear Medicine
Nuclear medicine adalah pencitraan yang menggunakan material radioaktif untuk
mendiagnosa dan menerapi banyak kelainan tubuh. Termasuk salah satu di
antaranya untuk penderita kanker. Metode ini non invasif dan biasanya tidak
menimbulkan rasa sakit. Zat radioaktif yang digunakan disebut radiotracers atau
pelacak radiologi.
Bergantung pada tipe pemeriksaan yang dijalani, radiotracers dapat
diinjeksikan intravena, diberikan melalui mulut ( ditelan ) ataupun berupa gas
yang dihirup. Waktu yang dibutuhkan radiotracers untuk terakumulasi dalam
organ target bervariasi mulai dari hitungan detik sampai dengan beberapa hari.
Pada saat radiotracers ini terakumulasi pada organ target, radiotracers
kemudian akan memberikan energi dalam bentuk gelombang gamma.
Gelombang inilah yang kemudian ditangkap oleh alat yang disebut gamma
camera dan PET scanner ( Positron Emission Tomography scanner ). Gamma
camera dapat berputar mengelilingi penderita untuk mengambil gambar dalam
berbagai posisi. Selama pemeriksaan berlangsung, mungkin Anda tidak
diperkenankan untuk bergerak selama beberapa saat. Kesemua alat ini bekerja
bersama komputer akan mengukur kadar radiotracers yang terserap pada tubuh,
yang kemudian akan menghasilkan gambar khusus yang memberikan detail
struktur dan fungsi organ serta jaringan dalam tubuh.
Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, dokter akan melihat apakah gambar
yang terekam sudah cukup mewakili, ataupun diperlukan pengambilan gambar
ulang. Radiotracers yang ada di dalam tubuh, kemudian akan mengalami
peluruhan secara alami di dalam tubuh dan kemudian akan keluar dari tubuh
melalui urine ataupun faeces. Untuk membantu menggelontor radiotracers ini,
donter akan menganjurkan Anda untuk minum air dalm jumlah agak banyak
untuk membantu mendorong terbuangnya radiotracers. Anda juga akan
diberitahu untuk menyiram kloset sebanyak dua kali dan mencuci tangan dengan
seksama setelahnya.
Dalam kasus kanker cervix, nuclear medicine membantu menemukan adanya
tumor maupun persebaran tumor di dalam tubuh.
Keunggulan daripada teknik ini adalah cara ini unik dan tampilan gambar
yang terekam tidak bisa didapatkan melalui pemeriksaan lain.
Namun terlepas dari itu, nuclear medicine masih mempunyai beberapa
kerugian.

� Reaksi alergi dapat terjadi pada beberapa pasien. Oleh karena itu riwayat
alergi perlu digali dengan teliti sebelum pemeriksaan berlangsung.
� Penyuntukan radiotracers secara intravena akan menyebabkan rasa
tidak nyaman dan timbul bercak merah pada lokasi penyuntikan.

� Khusus bagi wanita perlu menginformasikan terlebih dahulu tentang


kemungkinan keadaan mengandung atau sedang dalam masa menyusui.

� Memerlukan waktu tertentu sebelum radiotracers terakumulasi dalam


organ target.
Selain daripada itu resolusi gambar yang dihasilkan melalui nuclear
medicine mungkin tidak sebagus resolusi gambar yang dihasilkan melalui
teknik CT scan.
Bagaimanapun juga, nuclear medicine lebih sensitif pada kasus - kasus
tertentu, sehinga nuclear medicine masih digunakan hingga saat ini untuk
indikasi tertentu, walaupun teknik ini masih memiliki beberapa kekurangan.

Kimia Klinik
Pemeriksaan Kimia Klinik beguna untuk evaluasi fungsi organ ginjal dan
hepar ( liver ). Hal ini penting karena ketika karsinoma cervix ditemukan
seringkali telah ditemukan anak sebar ( metastasis jauh ) terutama ke organ
ginjal dan hepar.
Kegagalan fungsi ginjal pada karsinoma cervix pada umumnya terjadi karena
infiltrasi tumor ke saluran kencing ( ureter ) sebelum kemudian memasuki
kandung kemih dan menyebabkan sumbatan total, sehingga fungsi ginjal akan
menurun. Fungsi ginjal yang diperiksa meliputi Ureum dan Creatinin. Test
Creatinin Clearance diperlukan bila serum creatinin meningkat.
Hal yang sama dapat pula terjadi pada hepar manakala terjadi metastasis
jauh ke liver. Hal ini mengakibatkan fungsi hepar terganggu. Sehingga pada
pemeriksaan fungsi hepar biasanya akan dijumpai peningkatan bilirubin, SGOT,
SGPT maupun Alkali Phospat.

Tumor Marker
Pemeriksaan tumor marker juga tidak kalah penting untuk diagnostik maupun
monitoring terapi. Pada beberapa tumor, tumor akan mengekskresikan protein
atau zat tertentu dalam serum penderita sehingga dapat dijadikan sarana untuk
skrining kanker maupun monitor kekembuhan penderita kanker.
Ditemukannya CSA ( Cervical Specific Antigen ) adalah sebuah terobosan
baru dalam pemeriksaan darah untuk menegakkan diagnosis kanker cervix.
Kadar CSA meningkat secara signifikan pada awal permulaan kanker cervix,
maka dari itu dapat membantu menyelamatkan banyak nyawa karena kanker
dapat lebih awal diterapi sebelum tumor mengadakan metastasis jauh. CSA
adalah satu � satunya pemeriksaan yang ada untuk memonitor keefektifan
terapi.
Pemeriksaan ini mendeteksi adanya molekul CSA yang berperan dalam
perkembangan kanker cervix. Penderita kanker cervix memiliki kadar CSA darah
yang lebih tingi secara signifikan dibandingkan dengan orang normal. Penelitian
lebih lanjut menunjukkan bahwa kadar CSA penderita kanker cervix akan
menurun mendekati kadar normal setelah menjalani terapi, dan kembali
meningkat setelah adanya kekambuhan maupun metastasis jauh. Sehingga
kadar CSA dapat dijadikan sebuah indikator dalam pengobatan kanker cervix.
Pemeriksaan kadar CSA akan tersedia secara komersial di laboratorium
besar dalam beberapa waktu ke depan. Penelitian masih terus dikembangkan
untuk mendapatkan persetujuan Federasi Obat Amerika Serikat ( FDA ) dalam
penggunaan CSA sebagai alat monitoring pengobatan penderita kanker cervix.

Anda mungkin juga menyukai