Anda di halaman 1dari 3

21 Block Block of Neoplasm | 5 Chapter

th

th

Editor : Nana

Diagnosis Onkologi
Bismillahirrohmanirrohim..langsung saja ya teman2... Saat kita menemukan adanya tumor atau benjolan abnormal pada diri pasien, maka pasien akan sering bertanya : - Jinak apa ganas dok? - Masih bisa bertahan berapa lama dok? (Prognosis) - Lalu bagaimana pengobatannya? Perlu dioperasi/kemoterapi atau radioterapi apa tidak? Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa diagnosis sangat mempengaruhi terapi apa yang akan kita berikan pada pasien. Pasien dan keluarga akan sering juga bertanya? - Dok ini kanker ya? - Dapat disembuhkan? - Berapa lama dapat bertahan hidup? - Apa saja gejalanya dok? Jadi, kita harus mempersiapkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, rencanakan pengobatan apa yang tepat diberikan pada pasien dan pandu pasien serta keluarganya. Lalu bagaimana kita bisa menegakkan diagnosis? - Tentu saja yang pertama adalah anamnesis - Lalu lakukan pemeriksaan fisik - Kita bisa menggunakan bantuan imaging - Gunakan juga pemeriksaan penunjang lain seperti pemerikasaan laboratorium - Lalu diagnosis patologi yang merupakan gold standard untuk pemeriksaan tumor. KARAKTERISTIK INFORMASI - Organ asal yang terkena tumor - Derajat histologi : atipi, polimorfi, mitosis - Ukuran tumor (T) - Metastasis ke limfa nodi (N) - Metastasis jauh (M) Dari informasi tersebut maka diperoleh Staging pada Tumor dengan menggunakan TNM. Hal itu berdasarkan klasifikasi dari AJCC,WHO, dan FIGO. Satu hal yang menakjubkan kawan, jadi tumor dengan tipe histologis yang sama berasal dari organ yang sama, tumbuh dan menyebar dengan pola yang sama. Maksudnya? Jadi kalo ada kanker payudara kok bermetastasis ke paru atau otak ternyata yang ditemukan di otak atau paru menunjukkan bahwa itu adalah karakteristik dari kanker paru. subhanaAllah bukan?

Diagnosis Onkologi

59

21 Block Block of Neoplasm | 5 Chapter

th

th

Editor : Nana

Staging itu dapat digolongkan menjadi : 1. Clinical Staging dapat dinilai melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dengan metode sederhana, radiodiagnosis dan endoskopi 2. Radiologic Staging ini menggunakan peralatan radiologi modern seperti CT Scan, Limfografi, dan MRI

3. Surgical Staging ditemukan ketika intraoperatif, infiltrasi tumor ke jaringan sekitar 4. Pathological staging termasuk evaluasi histology yang terdiri dari tumor invasiv, metastasis ke limfanodi dll, pada kanker payudara jika 1-3 limfanodi digolongkan N1, jika 4 atau lebih digolongkan ke N 2

Berdasarkan macam2 staging bisa saja suatu kanker menurut clinical stage ada di T1, radiological stage ada di T 2 sedangkan surgical ctage ada di T 3. Prognosis, ini tergantung dari jenis tumornya sendiri, jinak apa ganas. Selain itu, perlu diperhatikan dari diri pasien yaitu usia, nutrisi yang diperoleh, dan status imunologi pasien. Dokter juga berperan penting dalam menentukan prognosis. Anamnesis dan pemeriksaan secara klinis Clinical Staging - Biasanya tidak menimbulkan gejala jika massa tumor masih dibawah dar 1 gram - Anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak sensitif - Meskipun tidak sensitif namun masih penting karena jika tumor dapat di deteksi pada stage yang dini maka dapat diobati denga pengobatan lekoregional Pada anamnesis biasnya yang kita gali adalah - gejala terlebih dahulu, kalo lokal biasanya tandanya nyeri, perdarahan, bengkak, dll. Jika terjadi metastasis di paru, hati, otak dan tulang akan menjadikan anoreksia, demam, dan leukositosis - Lokasi tumor - Faktor resiko : alkohol, lingkungan. Radiasi (sinar UV), esterogen sintetik, virus, riwayat keluarga dengan kanker Metastasis ke tulang : Pada kanker payudara : 73% Kanker paru : 33 % Kanker ginjal :24 % Kanker kolorektal :22 % Biasnya terasa nyeri dan terjadi fraktur patologi Metastasis paru, biasanya terjadi sebanyak 305 dari pasien, biasanya loksinya perifer dan tidak ada gejala. Dispneu dan nyeri dada bisa dikarenakan adanya keganasan efusi pleura Liver metastasis, lebih dari 50 % kanker saluran pencernaan metastasis ke liver, biasnya asimptomatik, ada nyeri pada bahu (referred pain), malaise, anoreksia, dan demam Metastasis ke otak, terjadi pada 30% pasien dengan kanker paru, payudara, melanoma. Gejala yang muncul tentunya nyeri kepala (cephalgia). Dapat terjadi penyebaran secara langsung ke saraf dan meningens serta meningkatkan tekanan intrakranial. Pemeriksaan fisik, tergantung pada lokasi tumor jika pada intratorakal atau intraabdominal akan susah untuk dideteksi. Jika berada dipermukaan seperti kulit, jaringan lunak, payudara biasanya relatif mudah untuk dilakukan pemeriksaan fisik. Pembesaran limfanodi amatlah penting untuk diperiksa kalo besarnya lebih dari 1 cm atau pembesaran di supraklavikula maka bisa disebut abnormal.

Diagnosis Onkologi

60

21 Block Block of Neoplasm | 5 Chapter

th

th

Editor : Nana

Penyebab dari pembesaran limfanodi : 1. Keganasan : 43% - Malignant lymphoma sebanyak 37 % - Metastasis sebanyak 63 % Kanker kulit sebanyak 53% Kanker pada kepala dan leher sebanyak 14 % Tumor lain biasanya 33 %

2. Non malignant : 57 % - Tidak terdiagnosis 75 % - Infeksi 15 % - Inflamasi granulomatosa 5 % - Dll 5 %

Anamnesis dan pemeriksaan fisik - Biasanya tidak ditemukan tanda dan gejala yang spesifik - Tergantung dari tumor primer dan metastasisnya - Presentasi klinis : asimptomatik hingga terjadi kegagalan organ secara multipel dan gangguan dari mekanisme regulasi. - Komplikasi diperoleh dari metode diagnosisnya bahkan sering terjadi morbiditas Anamnesis dan pemeriksaan fisik ini sangat penting karena jika kita cermat maka dapat menegakkan diagnosis tumor pada stage awal/dini, memandu kita untuk menentukan pemeriksaan apa yang kita lakukan, mencegah komplikasi dan dapat memanajemen pasien sejak stadium awal atau memberi terapi paliatif. Untuk diagnosis secara imaging dapat dilakukan dengan radiologi konvensional, radiologi digital, CT Scan, Echography, MRI, Scintigraphy. Diagnosis secara imaging dapat melihat tumor primernya dan metastasisnya (limfa nodi, tulang, paru-paru, hepar, CNS/otak, atau peritoneum). Radiologi dapat digunakan untuk guide saat kita melakukan biopsi, diantaranya adalah : echografi, CT scan,MRI, dan fluoroskopi. Diagnosis laboratorium terdiri dari pemeriksaan yang tidak spesifik dan tumor markers. Untuk yang tumor marker dapat diukur secara kuantitatif melalui biokimia atau imunokimia dalam jaringan atau cairan tubuh. Tumor marker berfungsi untuk mendeteksi adanya kanker dan organ asal kanker, untuk mengetahui kondisi tumor sebelum dilakukan pengobatan, dan untuk memonitor respon pengobatan sehingga pemeriksaan tumor marker harus dilakukan secara sereal. Skrining dan followup pasien yang asimptomatik biasanya digunakan pemeriksaan AFP (alfa feto protein), beta HCG, CEA, dan CA-125. BIOPSI Sebenarnya untuk diagnosis pasti dari kanker itu dapat dilakukan biopsi untuk mengetahui sel kanker secara mikroskopis. Untuk dilakukan biopsi syaratnya adalah adanya sampel jaringan yang cukup. Teknik untuk pengambilan jaringan ada berbagai cara : 1. Biopsi aspirasi dilakukan analisis secara sitologi, tidak harus dilakukan pembedahan. 2. Biopsi jarum menentukan inti dari jaringan, dapat digunakan untuk mendiagnosis berbagai macam tumor. Namun, untuk jaringan lunak dan sarkoma tulang susah untuk dideteksi. 3. Biopsi Insisi pengambilan sedikit jaringan dari tumor yang besar, metode ini digunakan untuk tumor pada jaringan lunak dan sarcoma pada tulang. 4. Biopsi eksisi malakukan eksisi pada jaringan yang diduga tumor dengan sedikit atau tanpa mengambil tepi dari sekitar jaringan yang normal. Prinsip dari Surgical biopsi : - Jarum dimasukkan pada lokasi tumor secara hati-hati, sehingga jaringan tumor tidak menyebar ke area lain yang nantinya dapat menyebabkan metastasis - Pada ekstremitas : longitudinal - Tidak terkontaminasi jaringan baru selama biopsi - Jika hematom lebar >> tumor menyebar (END)

Diagnosis Onkologi

61

Anda mungkin juga menyukai