Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN DIAGNOSA MEDIS STT ( SOFT TISSUE TUMOR )

PRAKTEK KEPERAWATAN PERIOPERATIF II MAHASISWA


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES
MALANG TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Nama : Amelia Kusuma PS


NIM : P17211191017
Tingkat : 4A
Kelompok : 9A

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
Jl.Besar Ijen No.77C Malang 65112 Telp. (0341) 558399
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTEK KEPERAWATAN PERIOPERATIF I

Laporan Pendahuluan memuat point-point sebagai berikut:


A. Masalah Kesehatan
(Diagnosa pasien) : Soft Tissue Tumor (STT) shoulder regio kanan

B. Pengertian
Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan yang abnormal yang
disebabkan oleh neoplasma dan  non-neoplasma ( Smeltzer, 2012). STT adalah
pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel selnya tidak tumbuh seperti
kanker  (Price, 2009).
Jadi kesimpulannya, STT adalah suatu benjolan atau pembengkakan yang abnormal
didalam tubuh yang disebabkan oleh neoplama yang terletak antara kulit dan tulang.
Tumor   jaringan   lunak  atau   Soft   Tissue   Tumor  (STT)  adalah  suatu
benjolan atau pembengkakan abnormal yang disebabkan pertumbuhan sel baru (Pearce,
2010).
Soft tissue tumor adalah kelmpok tumor yang biasanya berasal dari jaringan ikat, dan
ditandai sebagai massa dianggota gerak, badan atau reptroperitoneum.

C. Gejala dan Tanda


Tanda dan gejala STT tidak spesifik. Tergantung dimana letak tumor atau benjolan
tersebut berada. Awal mulanya gejala berupa adanya suatu benjolan dibawah kulit yang
tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita yang merasakan sakit yang biasanya terjadi
akibat perdarahan atau nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan
pada saraf – saraf tepi.
Tumor jinak jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak cepat membesar, bila
diraba terasa lunak dan bila tumor digerakan relatif masih mudah digerakan dari jaringan
di sekitarnya dan tidak pernah menyebar ke tempat jauh.
Pada tahap awal, STT biasanya tidak menimbulkan gejala karena jaringan lunak yang
relatif elastis, tumor atau benjolan tersebut dapat bertambah besar,  mendorong jaringan
normal. Kadang gejala pertama penderita merasa nyeri atau bengkak, karena dekat
dengan menekan saraf dan otot. Jika di daerah perut dapat menyebabkan rasa sakit
abdominal umumnya menyebabkan sembelit.
D. Pohon Masalah
(Dibuat dalam bentuk bagan berdasarkan patofisiologi, prosedur tindakan, evidence
based)
Pada umumnya tumor-tumor jaringan lunak atau Soft Tissue Tumors (STT) adalah
proliferassi jaringan mesenkimal yang terjadi dijaringan nonepitelial ekstraskeletal
tubuh.Dapat timbul di tempat di mana saja, meskipun kira-kira 40% terjadi di ekstermitas
bawah, terutamadaerah paha, 20% di ekstermitas atas, 10% di kepala dan leher, dan 30% di
badan.
Tumor jaringan lunak tumbuh centripetally, meskipun beberapa tumor jinak, sepertiserabut
luka. Setelah tumor mencapai batas anatomis dari tempatnya, maka tumor
membesar melewati batas sampai ke struktur neurovascular. Tumor jaringan lunak timbul di
lokasi sepertilekukan-lekukan tubuh. Proses alami dari kebanyakan tumor ganas dapat dibagi
atas 4 fase yaitu:
1. Perubahan ganas pada sel-sel target, disebut sebagai transformasi.
2.  Pertumbuhan dari sel-sel transformasi.
3.  Invasi lokal.
       4.   Kondisi genetik, radiasi, infeksi, trauma

E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan X-ray
X-ray untuk membantu pemahaman lebih lanjut tentang berbagai tumor jaringan
lunak, transparansi serta hubungannya dengan tulang yang berdekatan. Jika batasnya
jelas, sering didiagnosa sebagai tumor jinak, namun batas yang jelastetapi melihat
kalsifikasi, dapat didiagnosa sebagai tumor ganas jaringan lunak, situasi terjadi di
sarkoma sinovial, rhabdomyosarcoma, dan lainnya.
2. Pemeriksaan USG
Metode ini dapat memeriksa ukuran tumor, gema perbatasan amplop dan tumor
jaringan internal, dan oleh karena itu bisa untuk membedakan antara jinak atau ganas.
tumor ganas jaringan lunak tubuh yang agak tidak jelas, gema samar-samar, seperti
sarkoma otot lurik, myosarcoma sinovial, sel tumor ganas berserat histiocytoma seperti.
USG dapat membimbing untuk tumor mendalami sitologi aspirasi akupunktur.
3. CT scan
CT memiliki kerapatan resolusi dan resolusi spasial karakteristik tumor jaringan lunak
yang merupakan metode umum untuk diagnosa tumor jaringan lunak dalam beberapa
tahun terakhir.
4. Pemeriksaan MRI
Mendiagnosa tumor jinak jaringan lunak dapat melengkapi kekurangan dari X-ray dan
CT-scan, MRI dapat melihat tampilan luar penampang berbagai tingkatan tumor dari
semua jangkauan, tumor jaringan lunak retroperitoneal, tumor panggul memperluas ke
pinggul atau paha, tumor fossa poplitea serta gambar yang lebih jelas dari tumor tulang
atau invasi sumsum tulang, adalah untuk mendasarkan pengembangan rencana
pengobatan yang lebih baik.
5. Pemeriksaan histopatologis
Sitologi: sederhana, cepat, metode pemeriksaan patologis yang akurat. Dioptimalkan
untuk situasi berikut:
a. Ulserasi tumor jaringan lunak, Pap smear atau metode pengumpulan untuk
mendapatkan sel, pemeriksaan mikroskopik
b. Tusukan smear cocok untuk tumor yang lebih besar, dan tumor yang mendalam
yang ditujukan untuk radioterapi atau kemoterapi, metastasis dan lesi rekuren juga
berlaku.
c. Forsep biopsi: jaringan ulserasi tumor lunak, sitologi smear tidak dapat
didiagnosis, lakukan forsep biopsi.
d. Memotong biopsy : Metode ini adalah kebanyakan untuk operasi.
e. Biopsi eksisi : berlaku untuk tumor kecil jaringan lunak, bersama dengan bagian
dari jaringan normal di sekitar tumor reseksi seluruh tumor untuk pemeriksaan
histologis.

F. Penatalaksanaan Medis
a. Pembedah
Mungkin cara ini sangat beresiko. Akan tetapi, para ahli bedah mencapai angka
keberhasilan yang sangat memuaskan. Tindakan bedah ini bertujuan untuk mengangkat
tumor atau benjolan tersebut.
b.   Kemoterapi
Metode ini melakukan keperawatan penyakit dengan menggunakan zat kimia untuk
membunuh sel sel tumor tersebut. Keperawatan ini berfungsi untuk menghambat
pertumbuhan kerja sel tumor. Pada saat sekarang, sebagian besar penyakit yang
berhubungan dengan tumor dan kanker dirawat menggunakan cara kemoterapi ini.
c.   Terapi Radiasi
Terapi radiasi adalah terapi yang menggunakan radiasi yang bersumber dari
radioaktif. Kadang radiasi yang diterima merupankan terapi tunggal. Tapi terkadang
dikombinasikan dengan kemoterapi dan juga operasi pembedahan.

G. Pengkajian Keperawatan
1.        Pengkajian
a.  Identitas Pasien dan Penanggung Jawab
Meliputi nama, jenis kelamin, alamat, umur, suku, pendidikan, pekerjaan, no rm,
diagnose medis, tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, nama penanggung jawab, alama,
umur, pekerjaan, hubungan dengan pasien.
b. Status Kesehatan
-   Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada bagian paha, nyeri bertambah apabila beraktivitas berat,
adanya nyeri tekan pada daerah benjolan.
- Riwayat Penyakit Sekarang
Adanya benjolan besar dan nyeri pada daerah benjolan.
-  Riwayat Penyakit Dahulu
Awalnya hanya benjolan kecil, lama-lama benjolan bisa bertambah besar dan muncul nyeri
-    Riwayat Penyakit Keluarga
Kaji riwayat keluarga, karena biasanya penyakit ini merupakan penyakit genetik
c. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum        : Baik
Kesadaran                 : Compos Mentis
Tanda-tanda vital     
TD     : biasanya normal
N       : biasanya normal
R       : biasanya normal
S        : biasanya normal
Pemeriksaan Head to Toe
-  Kepala
Inspeksi   : Bentuk kepala simeris, tidak ada lesi
Palpasi     : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan/lepas
- Mata
Inspeksi   : Mata simetris, konjungtiva anemis, reflek pupil isokor
Palpasi     : Tidak ada gangguan
- Telinga   
Inspeksi   : Bentuk simetris, tidak ada serumen
Palpasi     : Tidak ada gangguan
- Mulut
Inspeksi   : Mukosa mulut lembab, tidak ada lesi
-  Leher      
Palpasi     : Tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada benjolan
-  Dada
Inspeksi   : Simetris
Palpasi     : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi           : Tidak ada gangguan
Perkusi    : Sonor
-  Abdomen
Inspeksi   : simetris, tidak ada bengkak
Auskultasi           : bising usus 3-15 x/menit
Palpasi     : tidak ada nyeri tekan
Perkusi    : Timpani
-  Genetalia dan Anus
Inspeksi   : Bersih
-  Ekstremitas Atas
Inspeksi   : Simetris
Palpasi     : Tidak ada gangguan
-  Ekstremitas Bawah
Inspeksi   : Simetris, ada benjolan
Palpasi     : Nyeri tekan

H. Daftar Diagnosa Keperawatan


(Berdasarkan pohon masalah)
Adapun diagnosa yang sering muncul pada pasien soft tissue tumor antara lain :
Pre op :

1) Nyeri akut ( D.0077 ) berhubungan dengan pencedera fisik (misalnya abses, amputasi,

terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik

berlebihan).

2) Cemas

Post op :

1) Nyeri

2)

I. Intervensi Keperawatan

https://id.scribd.com/document/536053942/LP-STT#
DAFTAR PUSTAKA
Sjamsuhidajat, R, Jong, W.D.(2005).Soft Tissue Tumor  dalam Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi
2. Jakarta : EGC
Weiss S.W.,Goldblum J.R.(2008).Soft Tissue Tumors.Fifth Edition. China : Mosby Elsevier
Manuaba, T.W.( 2010).Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid, Peraboi 2010. Jakarta :
Sagung Seto
Smeltzer. (2012). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Jakarta : EGC
Reeves, J.C.(2007). Keperawatan medikal bedah. Jakarta : Salemba Medika

Price, Sylvia A. (2009).Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta : EGC


Nurarif A, H, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
Nanda NIC-Noc, Edisi Revisi Jilid 1. Jogjakarta : Mediaction Jogja
Potter and Perry Volume 2 .2006.Fundamental Keperawatan .Jakarta:EGC
Wilkinson, Judith M. 2013. Buku Saku Keperawatan: Diagnosa NANDA, Intervensi NIC,
kriteria hasil NOC. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai