Anda di halaman 1dari 29

PRESENTASI KASUS

BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA


Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian
Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul
Disusun Oleh:
Lisa Nilamsari / !!"!#$!!%&
Dia'u(an Ke)a*a:
*r+ Sur,- Ha.sara/ S)+ B
S01 BEDAH
RSUD PANE0BAHAN SENOPATI BANTUL
!$#
BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti
Ujian Kepaniteraan Klinik Di Bagian Bedah
RSUD Panembahan Senopati Bantul
Disusun Oleh:
Lisa Nilamsari
!!"!#$!!%&
Telah *ise2u'ui -leh:
D-(2er Pen3u'i
*r+ Sur,- Ha.sara/ S)+ B
BAB I
PENDAHULUAN
A+ LATAR BELAKANG
Masalah yang sering dialami seorang pria usia lanjut yang berhubungan dengan sistem
perkemihan adalah Benign Prostate Hyperlasia (BPH! Meskipun jarang mengan"am ji#a$
BPH memberikan keluhan yang menjengkelkan dan mengganggu akti%itas sehari&hari!
Keadaan ini akibat dari pembesaran kelenjar prostat atau benign prostate enlargement (BP'
yang menyebabkan terjadinya obstruksi pada leher buli&buli dan uretra atau dikenal sebagai
bladder outlet obstru"tion (B((! (bstruksi yang khusus disebabkan oleh pembesaran
kelenjar prostat disebut sebagai benign prostate obstru"tion (BP(! (bstruksi ini lama
kelamaan dapat menimbulkan perubahan struktur buli&buli maupun ginjal sehingga
menyebabkan komplikasi pada saluran kemih atas maupun ba#ah! Keluhan yang
disampaikan oleh pasien BPH seringkali berupa )U*S (lo#er urinary tra"t symptoms yang
terdiri atas gejala obstruksi (%oiding symptoms maupun iritasi (storage symptoms yang
meliputi: +rekuensi miksi meningkat$ urgensi$ nokturia$ pan"aran miksi lemah dan sering
terputus&putus (intermitensi$ dan merasa tidak puas sehabis miksi$ dan tahap selanjutnya
terjadi retensi urin! Hubungan antara BPH dengan )U*S sangat kompleks! *idak semua
pasien BPH mengeluhkan gangguan miksi dan sebaliknya tidak semua keluhan miksi
disebabkan oleh BPH! Banyak sekali +aktor yang diduga berperan dalam
proli+erasi,pertumbuhan jinak kelenjar prostat$ tetapi pada dasarnya BPH tumbuh pada pria
yang menginjak usia tua dan masih mempunyai testis yang masih ber+ungsi normal
menghasilkan testosteron! Di samping itu pengaruh hormon lain (estrogen$ prolaktin$ diet
tertentu$ mikrotrauma$ dan +aktor&+aktor lingkungan diduga berperan dalam proli+erasi sel&sel
kelenjar prostat se"ara tidak langsung! -aktor&+aktor tersebut mampu mempengaruhi sel&sel
prostat untuk mensintesis protein gro#th +a"tor$ yang selanjutnya protein inilah yang
berperan dalam mema"u terjadinya proli+erasi sel&sel kelenjar prostat! -akor&+aktor yang
mampu meningkatkan sintesis protein gro#th +a"tor dikenal sebagai +aktor ekstrinsik
sedangkan protein gro#th +a"tor dikenal sebagai +a"tor intrinsik yang menyebabkan
hiperplasia kelenjar prostat! Sehingga$ istilah BPH atau benign prostati" hyperplasia
sebenarnya merupakan istilah histopatologis$ yaitu karena terdapat hiperplasia sel&sel stroma
dan sel&sel epitel kelenjar prostat! Di .ndonesia BPH merupakan urutan kedua setelah batu
saluran kemih dan diperkirakan ditemukan pada /01 pria berusia diatas /0 tahun dengan
angka harapan hidup rata&rata di .ndonesia yang sudah men"apai 2/ tahun dan diperkirakan
bah#a lebih kurang /1 pria .ndonesia sudah berumur 20 tahun atau lebih! BPH harus dapat
dideteksi oleh para dokter$ dengan mengenali mani+estasi klinik dari BPH dan dapat dikelola
se"ara rasional sehingga akan memberikan morbiditas dan mortalitas yang rendah dengan
biaya yang optimal!
*erapi yang akan diberikan pada pasien tergantung pada tingkat keluhan pasien$
komplikasi yang terjadi$ sarana yang tersedia$ dan pilihan pasien! Di berbagai daerah di
.ndonesia kemampuan melakukan diagnosis dan modalitas terapi pasien BPH tidak sama
karena perbedaan +asilitas dan sumber daya manusiadi tiap&tiap daerah!
B+ DE1INISI
BPH atau Benign Prostati" Hyperplasia adalah pembesaran jinak kelenjar prostat$
disebabkan oleh karena hiperplasia beberapa atau semua komponen prostat meliputi jaringan
kelenjar atau jaringan +ibromuskuler yang menyebabkan penyumbatan uretra pars prostatika!
.stilah Benigna Prostat Hipertropi sebenarnya tidaklah tepat karena kelenjar prostat tidaklah
membesar atau hipertropi prostat$ tetapi kelenjar&kelenjar periuretralah yang mengalami
hiperplasia! Kelenjar&kelenjar prostat sendiri akan terdesak menjadi gepeng dan disebut
kapsul surgi"al! Maka dalam literatur disebut benigna hiperplasia o+ prostat gland atau
adenoma prostat$ tetapi hipertropi prostat sudah umum dipakai!
Hiperplasia adalah penambahan ukuran suatu jaringan yang disebabkan oleh
penambahan jumlah sel pembentuknya! Hiperplasia prostat adalah pembesanan prostat yang
jinak ber%ariasi berupa hyperplasia kelenjar atau hiperplasia +ibromuskular! 3amun orang
sering menyebutnya dengan hipertropi prostat meskipun se"ara histologi yang dominan
adalah hiperplasia!
4ambar! 5!6!7: 4ambar BPH
C+ ANATO0I
Kelenjar prostat terletak tepat di ba#ah leher kandung kemih! Kelenjar ini
mengelilingi uretra dan dipotong melintang oleh duktus ejakulatorius$ yang merupakan
kelanjutan dari %as de+eren! Kelenjar ini berbentuk seperti buah kenari! 3ormal beratnya
kelenjar prostat kira&kira 50 gram dengan ukuran rata&rata: panjang 6$8 "m$ lebar 8$8 "m$
tebal 5$2 "m! Pada bagian anterior di+iksasi oleh ligamentum pubroprostatikum dan
sebelah in+erior oleh dia+ragma urogenital! Pada prostat bagian posterior bermuara duktus
ejakulatoris yang berjalan miring dan berakhir pada %erumontarum pada dasar
uretroprostatika tepat proksimal dan s+ingter uretra eksterna! Se"ara embriologis terdiri
dari / lobus: lobus medius 7 buah$ lobus anterior 7 buah$ lobus posterior 7 buah$ dan
lobus lateral 5 buah! Sedangkan menurut klasi+ikasi )o#sley$ prostat terdiri dari lima
lobus: anterior$ posterior$ medial$ lateral kanan dan lateral kiri! Sedangkan menurut M"
3eal$ prostat dibagi atas: 9ona peri+er$ 9ona sentral$ 9ona transisional$ segmen anterior
dan 9ona spingter preprostat! Prostat normal terdiri dari /0 lobulus kelenjar! Duktus
kelenjar&kelenjar prostat ini lebih kurang 50 buah$ se"ara terpisah bermuara pada uretra
prostatika$ dibagian lateral %erumontanum$ kelenjar&kelenjar ini dilapisi oleh selapis
epitel torak dan bagian basal terdapat sel&sel kuboid!
Selama perkembangannya lobus medius$ lobus anterior dan lobus posterior akan
menjadi satu disebut lobus medius! Pada penampang lobus medius kadang&kadang
tidak tampak karena terlalu ke"il dan lobus ini tampak homogen ber#arna abu&abu$
dengan kistake"il berisi "airan seperti susu$ kista ini disebut kelenjar prostat! Pada
potongan melintang kelenjar prostat terdiri dari :
a! Kapsul anatomis
Sebagian jaringan ikat yang mengandung otot polos yang membungkus kelenjar
prostat!
b! Kapsul anatomis
:aringan stroma yang terdiri dari jaringan +ibrosa dan jaringan muskuler!
"! :aringan kelenjar yang terbagi atas tiga kelompok bagian:
7! Bagian luar disebut glandula prin"ipalis atau kelenjar prostat sebenarnya
yangmenghasilkan bahan baku sekret!
5! Bagian tengah disebut kelenjar submukosa$ lapisan ini disebut juga sebagai
adenomatous 9one
6! Di sekitar uretra disebut periurethral gland atau glandula mukosa yangmerupakan
bagian terke"il! Bagian ini serinng membesar atau mengalami hipertro+i pada usia
lanjut!
Pada BPH$ kapsul pada prostat terdiri dari tiga lapis$ yaitu:
a! Kapsul anatomis
b! Kapsul "hirurgi"um!
.ni terjadi akibat terjepitnya kelenjar prostat yang sebenarnya (outer 9one sehingga
terbentuk kapsul!
"! Kapsul yang terbentuk dari jaringan +ibromuskuler antara bagian dalam (inner 9one
dan bagian luar (outer 9one dari kelenjar prostat!
BPH sering terjadi pada lobus lateralis dan lobus medialis karena mengandung
banyak jaringan kelenjar$ tetapi tidak mengalami pembesaran pada bagian posterior
daripada lobus medius (lobus posterior yang merupakan bagian tersering terjadinya
perkembangan suatu keganasan prostat! Sedangkan lobus anterior kurang mengalami
hiperplasi karena sedikit mengandung jaringan kelenjar! ;askularisasi kelenjar prostat
yang utama berasal dari a! %esikalis in+erior ("abangdari a! ilia"a interna$ a! hemoroidalis
media ("abang dari a! mesenterium in+erior$ dan a!pudenda interna ("abang dari a! ilia"a
interna! <abang&"abang dari arteri tersebut masuk le#at basis prostat di ;esi"o Prostati"
:un"tion! Penyebaran arteri di dalam prostat dibagimenjadi 5 kelompok$ yaitu:
a! Kelompok arteri uertra$ menembus kapsul di postero lateral dari %esi"o prostati"
jun"tion dan memberi perdarahan pada leher buli&buli dan kelompok kelenjar
periuretral!
b! Kelompok arteri kapsul$ menembus sebelah lateral dan memberi beberapa "abang
yang mem%askularisasi kelenjar bagian peri+er (kelompok kelenjar parauretral!
=liran lim+e dari kelenjar prostat membentuk ple>us di peri prostat yang
kemudianbersatu untuk membentuk beberapa pembuluh utama$ yang menuju ke kelenjar
lim+e ilia"ainterna $ ilia"a eksterna$ obturatoria dan sakral! Persara+an kelenjar prostat
sama denganpersara+an kandung kemih bagian in+erior yaitu +leksus sara+ simpatis dan
parasimpatis!Sekresi dan motor yang mensara+i prostat berasal dari ple>us simpatikus
dari Hipogastri"usdan medula sakral ...&.; dari ple>us sakralis!
4br 5!7!7: kelenjar prostat dan uretra (Bro#n$7?@5
Darah %ena prostat dialirkan kedalam +leksus %ena periprostatika yang
berhubungan dengan %ena dorsalis penis$ kemudian dialirkan ke %ena iliaka interna yang
juga berhubungan dengan pleksus %ena presakral! (leh karena struktur inilah sering
dijumpai metastase karsinoma prostat se"ara hematogen ke tulang pel%is dan %ertebra
lumbalis! Pada laki&laki remaja prostat belum teraba pada "olok dubur$ sedangkan pada
orang de#asa sedikit teraba dan pada orang tua biasanya mudah teraba! Pertambahan
unsur kelenjar menghasilkan #arna kuning kemerahan$ konsisitensi lunak dan berbatas
jelas dengan jaringan prostat yang terdesak ber#arna putih keabu&abuan dan padat!
=pabila tonjolan itu ditekan keluar "airan seperti susu! =pabila jaringan +ibromuskuler
yang bertambah tonjolan ber#arna abu&abu$ padat dan tidak mengeluarkan "airan
sehingga batas tidak jelas! *onjolan ini dapat menekan uretra dari lateral sehingga lumen
uretra menyerupai "elah! *erkadang juga penonjolan ini dapat menutupi lumen uretra$
tetapi +ibrosis jaringan kelenjar yang berangsur&angsur mendesak prostat dan kontraksi
dari %esika yang dapat mengakibatkan peradangan!

D+ PATO1ISIOLOGI
BPH terjadi pada umur yang semakin tua (A8/ tahun di mana +ungsi testis sudah
menurun! =kibat penurunan +ungsi testis ini menyebabkan ketidakseimbangan hormone
testosterone dan dehidrotestosteron sehingga mema"u pertumbuhan dan pembesaran
prostat! Makroskopik dapat men"apai 20&700 gram dan kadang&kadang lebih besar lagi
500 gram atau lebih! Proses pembesaran prostat terjadi se"ara perlahan&lahan seiring
dengan bertambahnya usia sehingga terjadi perubahan keseimbangan hormonal yaitu
terjadi reduksi testosteron menjadi Dehidrotestosteron dalam sel prostat yang kemudian
menjadi +aktor terjadinya penetrasi DH* ke dalam inti sel! Hal ini dapat menyebabkan
inskripsi pada R3= sehingga menyebabkan terjadinya sintesis protein yang kemudian
menjadi hiperplasia kelenjar prostat!
Pada tahap a#al setelah terjadi pembesaran prostat$ maka akan terjadi
penyempitan lumen uretra prostatika dan akan menghambat aliran urine! Keadaan ini
menyebabkan peningkatan tekanan intra %esikel! Untuk dapat mengeluarkan urine$ buli&
buli harus berkontraksi lebih kuat guna mela#an tahanan tersebut$ sehingga akan terjadi
resistensi pada buli&buli dan daerah prostat meningkat$ serta otot detrusor menebal dan
meregang sehingga timbul sakulasi atau di%ertikel! -ase penebalan detrusor ini disebut
+ase kompensasi! =pabila keadaan berlanjut$ maka detrusor menjadi lelah dan akhirnya
mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi
retensi urine! *ekanan intra%esikel yang tinggi akan diteruskan ke seluruh bagian buli&
buli tidak terke"uali pada kedua muara ureter! *ekanan pada kedua muara ureter ini dapat
menimbulkan aliran balik urine dari buli&buli ke ureter atau terjadi re+luks&%esikoureter!
Keadaann ini jika berlangsung terus akan mengakibatkan hidroureter$ hidrone+rosis
bahkan akhirnya dapat terjadi gagal ginjal!
E+ ETIOLOGI
BPH akan ditemukan pada umur kira&kira 8/ tahun dan +rekuensi makin
bertambah sesuai dengan bertambahnya umur$ sehingga di atas umur @0 tahun kira&kira
@01 menderita penyakit ini! Penyebab pasti BPH ini masih belum diketahui$ penelitian
sampai tingkat biologi molekuler belum dapat mengungkapkan dengan jelas etiologi
terjadinya BPH! 'tiologi sekarang$ dianggap ketidak seimbangan hormonal oleh karena
proses ketuaan yaitu hormon endokrin testosterone yang dianggap mempengaruhi
tepi prostat$ sedangkan estrogen (di buat oleh kelenjar adrenal mempengaruhi bagian
tengah prostat!
Karena etiologi yang belum jelas maka melahirkan beberapa hipotesa yang diduga
timbulnya Benign Prostat Hyperplasia antara lain :
7! *eori Dehidrotestosteron (DH*
*estosteron yang dihasilkan oleh sel leydig pada testis (?01 dan sebagian dari
kelenjar adrenal (701 masuk dalam peredaran darah dan ?@1 akan terikat oleh
globulin menjadi se> hormon binding globulin (SHB4! Sedang hanya 51 dalam
keadaan testosteron bebas! *etsosteron bebas inilah yang bisa masuk ke dalam target
sel yaitu sel prostat$ mele#ati membran sel langsung masuk kedalam sitoplasma$ di
dalam sel$ testosterone direduksi oleh en9im / alpha redu"tase menjadi /
dehidrotestosteron yang kemudian bertemu dengan reseptor sitoplasma menjadi
hormone re"eptor "omple>! Kemudian hormone re"eptor "omple> ini mengalami
trans+ormasi reseptor$ menjadi nu"lear re"eptor yang masuk kedalam inti yang
kemudian melekat pada kromatin dan menyebabkan transkripsi m&R3=! R3= ini
akan menyebabkan sintese protein menyebabkan terjadinya pertumbuhan kelenjar
prostat!
5! *eori Hormonal
Dengan meningkatnya usia pada pria terjadi peningkatan hormon estrogen dan
penurunan testosteron sedangkan estradiol tetap$ yang dapat menyebabkan terjadinya
hyperplasia stroma!
6! *eori 4ro#th -a"tor (-aktor Pertumbuhan
*erdapat empat pepti" gro#th +a"tor yaitu: basi" trans+orming gro#th +a"tor$
trans+orming gro#th +a"tor dan epidermal gro#th +a"tor! Peningkatan epidermal
gor#th +aktor atau +ibroblas gor#th +aktor dan penurunan trans+orming gor#th +aktor
beta menyebabkan hiperplasia stroma dan epitel! Peranan dari gro#th +a"tor
ini sebagai pema"u pertumbuhan stroma kelenjar prostat!
8! *eori peningkatan lama hidup sel&sel prostat karena berkurangnya sel yang mati!
'strogen yang meningkat menyebabkan peningkatan lama hidup stroma dan epitel
dari kelenjar prostat!
/! *eori Sel Stem (stem "ell hypothesis
Seperti pada organ lain$ prostat dalam hal ini kelenjar periuretral pada seorang
de#asa berada dalam keadaan keseimbangan (steady state$ antara pertumbuhan sel
dan sel yang mati$ keseimbangan ini disebabkan adanya kadar testosteron tertentu
dalam jaringan prostat yang dapat mempengaruhi sel stem sehingga dapat
berproli+erasi! Pada keadaan tertentu jumlah sel stem ini dapat bertambah sehingga
terjadi proli+erasi lebih "epat! *erjadinya proli+erasi abnormal sel stem sehingga
menyebabkan produksi atau proli+erasi sel stroma dan sel epitel kelenjar periuretral
prostat menjadi berlebihan!


4ambar! 5!2!7: =! Prostat normal B 7!uretraB 5!kelenjar periuretraB 6!kelenjar prostat!
B! Hiperplasi prostat B 7!uretra yg terjepitB 5!periuretra yang hiperplasiB6!kelenjar asli prostat
yang tertekan menjadi seperti simpai (simpaiprostat!
4ambar! 5!2!5: Serabut otot yang tertekan membentuk surgi"al "apsule
1+ DIAGNOSIS
$+ Ge'ala *an Tan*a
Pembesaran kelenjar prostat dapat terjadi asimtomatik saat neoplasma telah
menekan lumen urethra prostatika$ urethra menjadi panjang (elongasi$ sedangkan
kelenjar prostat makin bertambah besar! Ukuran pembesaran noduler ini tidaklah
berhubungan dengan derajat obstruksi yang hebat$ sedangkan yang lain dengan kelenjar
prostat yang lebih besar obstruksi yang terjadi hanya sedikit$ karena dapat ditoleransi
dengan baik! *ingkat keparahan penderita BPH dapat diukur dengan skor .PSS
(.nternasional Prostate Symptom S"ore diklasi+ikasi dengan skore 0&C penderita ringan$
@&7? penderita sedang dan 50&6/ penderita berat! =da juga yang membagi berdasarkan
derajat penderita hiperplasi prostat berdasarkangambaran klinis! Se"ara klinik derajat
berat BPH dibagi menjadi 8 gradasi$ yaitu :
a! Derajat 7: =pabila ditemukan keluhan protatismus$ pada DR' ("olok dubur
ditemukan penonjolan prostat dan sisa urin kurang dari /0 ml! Penonjolan 0&7 "m
kedalam rektum prostat menonjol pada bladder inlet! Pada derajat ini belum
memerlukan tindakan operati+$ dapat diberikan pengobatan se"ara konser%ati+$ misal
al+a bloker$ pra9o9in$ tera9o9in 7&/ mg per hari!
b! Derajat 5: Ditemukan tanda dan gejala seperti pada derajat 7$ prostat lebih menonjol!
Penonjolan 7&5 "m ke dalam rektum$ prostat menonjol diantara bladder inlet dengan
muara ureter! Batas atas masih teraba dan sisa urin lebih dari /0 ml tetapi kurang dari
700 ml! Pada derajat ini sudah ada indikasi untuk inter%ensi operati+!
"! Derajat 6: Seperti derajat 5$ hanya batas atas prostat tidak teraba lagi dan sisa urine
lebih dari 700 ml! penonjolan 5&6 "m ke dalam rektum! Prostat menonjol sampai
muara ureter! *URP masih dapat dilakukan akan tetapi bila diperkirakan reseksi tidak
selesai dalam satu jam maka sebaiknya dilakukan operasi terbuka!
d! Derajat 8: *erjadi retensi urin total! Penonjolan A 6 "m ke dalam rektum prostat
menonjol mele#ati muara ureter! *anda klinik terpenting pada BPH adalah
ditemukannya pembesaran pada pemeriksaan "olok dubur,digital re"tal e>amination
(DR'! Pada BPH$ prostat teraba membesar dengan konsistensi kenyal!
Pada penderita BPH dengan retensi urin pemasangan kateter merupakan suatu
pertolongan a#al$ selain menghilangkan rasa nyeri juga men"egah akibat&akibat yang
dapat ditimbulkan karena adanya bendungan air kemih! 4ejala hiperplasia prostat dapat
menimbulkan keluhan pada saluran kemih maupun keluhan di luar saluran kemih!
Di antaranya adalah:
7! Keluhan pada saluran kemih bagian ba#ah
Keluhan pada saluran kemih bagian ba#ah atau )o#er Urinari *ra"t Symptoms
()U*S terdiri atas gejala iritati+ dan gejala obstrukti+! 4ejala obstrukti+ disebabkan
oleh karena penyempitan uretra pars prostatika karena didesak oleh prostat yang
membesar dan kegagalan otot detrusor untuk berkontraksi "ukup kuat dan
atau "ukup lama sehingga kontraksi terputus&putus! 4ejala obstrukti+ antara lain :
a! Harus menunggu pada permulaan miksi (hestistan"y
b! Pan"aran miksi yang lemah (#eak stream
"! Miksi terputus (intermitten"y
d! Menetes pada akhir miksi (terminal dribbling
e! Rasa belum puas sehabis miksi (sensation o+ in"omplete bladder emptying
Mani+estasi klinis berupa obstruksi pada penderita hiperplasia prostat masih
tergantung pada tiga +aktor$ yaitu:
a! ;olume kelenjar periuretral
b! 'lastisitas leher %esika$ otot polos prostat dan kapsul prostat
"! Kekuatan kontraksi otot detrusor
*idak semua prostat yang membesar akan menimbulkan gejala obstruksi$ sehingga
meskipun %olume kelenjar periuretral sudah membesar dan elastisitas leher %esika$
otot polos prostat dan kapsul prostat menurun$ tetapi apabila masih dikompensasi
dengan kenaikan daya kontraksi otot detrusor maka gejala obstruksi belum
dirasakan! 4ejala iritati+ disebabkan oleh karena pengosongan %esi"a urinaria yang
tidak sempurna pada saat miksi atau disebabkan oleh hipersensiti+itas otot detrusor
karena pembesaran prostat menyebabkan rangsangan pada %esi"a$ sehingga %esi"a
sering berkontraksi meskipun belum penuh! 4ejala iritati+ antara lain :
a! Bertambahnya +rekuansi miksi (+reDuen"y
b! 3okturia
"! Miksi sulit ditahan (urgen"y
d! 3yeri #aktu miksi (disuria
4ejala&gejala tersebut di atas sering disebut dengan sindroma prostastismus! Se"ara
klinis derajat berat gejala prostatismus itu dibagi menjadi:
& 4rade . : 4ejala prostatismus E sisa ken"ing F /0 ml
& 4rade .. : 4ejala prostatismus E sisa ken"ing A /0 ml
& 4rade ... : Retensi urin dengan sudah ada gangguan saluran kemih bagian atas E
sisaurin A 7/0 ml!
5! 4ejala pada saluran kemih bagian atas
Keluhan akibat penyulit hiperplasia prostat pada saluran kemih bagian atas$ berupa
gejala obstruksi antara lain: nyeri pinggang$ demam yang merupakan tanda dari
in+eksi atau urosepsis$ benjolan di pinggang (yang merupakan tanda dari
hidrone+rosis$ yang selanjutnya dapat menjadi gagal ginjal dapat ditemukan uremia$
peningkatan tekanan darah$ perikarditis$ +oetoruremik dan neuropati peri+er!
6! 4ejala di luar saluran kemih
Pasien yang berobat ke dokter biasanya mengeluh adanya hernia inguinalis dan
hemoroid! *imbulnya kedua penyakit ini karena sering mengejan pada saat miksi
sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan intra abdominal!
+ Pemeri(saan 1isi(4
Pemeriksaan +isik dilakukan dengan pemeriksaan tekanan darah$ nadi dan
suhu! 3adi dapat meningkat pada keadaan kesakitan pada retensi urin akut$ dehidrasi
sampai syok pada retensi urin serta urosepsis sampai syok & septik! Pemeriksaan
abdomen dilakukan dengan tehnik bimanual untuk mengetahui adanya hidrone+rosis$
dan pyelone+rosis! Pada daerah supra sim+iser pada keadaan retensi akan menonjol!
Saat palpasi terasa adanya ballotemen dan klien akan terasa ingin miksi! Perkusi
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya residual urin! Pada pemeriksaan abdomen
ditemukan kandung ken"ing yang terisi penuh dan teraba masa kistus di daerah supra
sim+isis akibat retensio urin dan kadang terdapat nyeri tekan supra sim+isis! Penis dan
uretra untuk mendeteksi kemungkinan stenose meatus$ striktur uretra$ batuuretra$
karsinoma maupun +imosis! Pemeriksaan skrotum untuk menentukan adanya
epididimitise! Re"tal tou"h , pemeriksaan "olok dubur bertujuan untuk menentukan
konsistensi sistimpersara+an unit %esiko uretra dan besarnya prostat! Dengan re"tal
tou"her dapat diketahui derajat dari BPH$ yaitu :
& Derajat .: beratnya G 50 gram
& Derajat ..: beratnya antara 50 H 80 gram
& Drajat ...: beratnya A80 gram
Pemeriksaan +isik diagnostik yang paling penting untuk BPH adalah "olok
dubur (digital re"tal e>amination! Pada pemeriksaan ini akan dijumpai pembesaran
prostat teraba simetris dengan konsistensi kenyal$ Pemeriksaan "olok dubur dapat
memberikan gambaran tentang keadaan tonus s+ingter ani$ re+lek bulbo "a%ernosus$
mukosa rektum$ adanya kelainan lain seperti benjolan di dalam rektum dan tentu saja
teraba prostat! Pada perabaan prostat harus diperhatikan:
7! Konsistensi prostat (pada hiperplasia prostat konsistensinya kenyal
5! =dakah asimetris
6! =dakah nodul pada prostat
8! =pakah batas atas dapat diraba
/! Sul"us medianus prostat
2! =dakah krepitasi
<olok dubur pada hiperplasia prostat menunjukkan prostat teraba membesar$
konsistensi prostat kenyal seperti meraba ujung hidung$ permukaan rata$ lobus kanan
dan kiri simetris$ tidak didapatkan nodul$ dan menonjol ke dalam rektum! Semakin
berat derajat hiperplasia prostat$ batas atas semakin sulit untuk diraba! Sedangkan
pada kar"inoma prostat$ konsistensi prostat keras dan atau teraba nodul dan diantara
lobus prostat tidak simetris! Sedangkan pada batu prostat akan teraba krepitasi!
Pemeriksaan +isik apabila sudah terjadi kelainan pada traktus urinaria bagian atas
kadang&kadang ginjal dapat teraba dan apabila sudah terjadi pielone+ritis akan disertai
sakit pinggang dan nyeri ketok pada pinggang! ;esi"a urinaria dapat teraba apabila
sudah terjadiretensi total$ daerah inguinal harus mulai diperhatikan untuk mengetahui
adanya hernia! 4enitalia eksterna harus pula diperiksa untuk melihat adanya
kemungkinan sebab yang lain yang dapat menyebabkan gangguan miksi seperti batu
di +ossa na%ikularis atau uretra anterior$ +ibrosis daerah uretra$ +imosis$ "ondiloma
di daerah meatus! :ika pada "olok dubur teraba kelenjar prostat dengan konsistensi
keras$ harus di"urigai suatu karsinoma! -ranks pada tahun 7?/8 mengatakan: BPH
terjadi pada bagian dalam kelenjar yang mengelilingi urethra prostatika sedangkan
karsinoma terjadi di bagian luar pada lobus posterior!
Kelenjar prostat 3ormal

Kelenjar prostat Hiperplasia$ ada pendorongan prostat kearah re"tum
Kelenjar prostat Karsinoma$ teraba nodul keras
#+ Pemeri(saan Penun'an3
Pemeri(saan La.-ra2-rium
Pemeriksaan laboratorium berperan dalam menentukan ada tidaknya
komplikasi
7! Darah
a! Ureum dan Kreatinin
b! 'lektrolit
"! Blood urea nitrogen
d! Prostate Spe"i+i" =ntigen (PS=
e! 4ula darah
5! Urin
a! Kultur urin E tes sensiti+itas
b! Urinalisis dan pemeriksaan mikroskopik
"! Sedimen
Sedimen urin diperiksa untuk men"ari kemungkinan adanya proses in+eksi
atau in+lamasi pada saluran kemih! Pemeriksaan kultur urin berguna dalam
men"ari jenis kuman yang menyebabkan in+eksi dan sekaligus menentukan
sensiti+itas kuman terhadap beberapa antimikroba yang diujikan! -aal ginjal
diperiksa untuk mengetahui kemungkinan adanya penyulit yang mengenai
saluran kemih bagian atas! Sedangkan gula darah dimaksudkan untuk men"ari
kemungkinan adanya penyakit diabetes mellitus yang dapat menimbulkan
kelainan persara+an pada %esi"a urinaria!
Pemeri(saan Pen5i2raan
7! -oto polos abdomen (B3(
B3( berguna untuk men"ari adanya batu opak di saluran kemih$
adanyabatu,kalkulosa prostat dan kadang kala dapat menunjukkan bayangan
%esi"a urinaria yang penuh terisi urin$ yang merupakan tanda dari suatu retensi
urine! Selain itu juga bisa menunjukkan adanya hidrone+rosis$ di%ertikel kandung
kemih atau adanya metastasis ke tulang dari "arsinoma prostat!
5! Pielogra+i .ntra%ena (.;P
Pemeriksaan .;P dapat menerangkan kemungkinan adanya: kelainan pada ginjal
maupun ureter berupa hidroureter atau hidrone+rosis$ memperkirakan besarnya
kelenjar prostat yang ditunjukkan oleh adanya indentasi prostat (pendesakan
%esi"a urinaria oleh kelenjar prostat atau ureter di sebelah distal yang berbentuk
seperti mata kail atau hooked +ish$ penyulit yang terjadi pada %esi"a urinaria yaitu
adanya trabekulasi$ di%ertikel$ atausakulasi %esi"a urinaria$ pada +oto setelah
miksi dapat dilihat adanya residu urin!
6! Sistogram retrograde
=pabila penderita sudah dipasang kateter oleh karena retensi urin$ maka sistogram
retrograd dapat pula memberi gambaran indentasi!
8! US4 se"ara transrektal (*ransre"tal Ultrasonography,*URS
Untuk mengetahui besar atau %olume kelenjar prostat$ adanya kemungkinan
pembesaran prostat maligna$ sebagai petunjuk untuk melakukan biopsi aspirasi
prostat$ menentukan %olume %esi"a urinaria dan jumlah residual urine$ serta
men"ari kelainan lain yang mungkin ada di dalam %esi"a urinaria seperti batu$
tumor$ dan di%ertikel!
/! Pemeriksaan Sistogra+i
Dilakukan apabila pada anamnesis ditemukan hematuria atau pada pemeriksaan
urine ditemukan mikro hematuria! Sistogra+i dapat memberikan gambaran
kemungkinan tumor di dalam %esi"a urinaria atau sumber perdarahan dari atas
bila darah datang dari muara ureter$ atau batu radiolusen di dalam %esi"a! Selain
itu juga memberi keterangan mengenai basar prostat dengan mengukur panjang
uretrapars prostatika dan melihat penonjolan prostat ke dalam uretra!
2! MR. atau <*
Digunakan untuk melihat pembesaran prostat dan dengan berma"am&ma"am
potongan!
Pemeri(saan Lain
7! Uro+lo#metri
Salah satu gejala dari BPH adalah melemahnya pan"aran urin! Untuk mengetahui
derajat obstruksi$ yaitu dengan mengukur pan"aran urine pada #aktu miksi!
Ke"epatan aliran urine dipengaruhi oleh kekuatan kontraksi otot detrusor$ tekanan
intra%esi"a$ dan tahanan uretra! =ngka normal laju pan"aran urin ialah 70&75
ml,detik dengan pun"ak laju pan"aran mendekati 50 ml,detik! Pada obstruksi
ringan$ laju pan"aran melemah menjadi 2&@ml,detik dengan pun"aknya sekitar 77&
7/ ml,detik! Semakin berat derajat obstruksi semakin lemah pan"aran urin yang
dihasilkan!
5! Pemeriksaan *ekanan Pan"aran (Pressure -lo# Studies
Pan"aran urin melemah yang diperoleh atas dasar pemeriksaan uro+lo#metri
tidak dapat membedakan apakah penyebabnya adalah obstruksi atau daya
kontraksi ototdetrusor yang melemah! Untuk membedakan kedua hal tersebut
dilakukanpemeriksaan tekanan pan"aran dengan menggunakan =brams&4ri++iths
3omogram!Dengan "ara ini maka sekaligus tekanan intra%esi"a dan laju pan"aran
urin dapatdiukur!
6! Pemeriksaan ;olume Residu Urin
;olume residu urin setelah miksi spontan dapat ditentukan dengan "ara
sangatsederhana dengan memasang kateter uretra dan mengukur berapa %olume
urin yangmasih tinggal atau ditentukan dengan pemeriksaan ultrasonogra+i setelah
miksi$ dapat pula dilakukan dengan membuat +oto post %oiding pada #aktu
membuat .;P! Padaorang normal sisa urin biasanya kosong$ sedang pada retensi
urin total sisa urin dapatmelebihi kapasitas normal %esika! Sisa urin lebih dari 700
"" biasanya dianggapsebagai batas indikasi untuk melakukan inter%ensi
pada penderita prostat hipertro+i
G+ PENATALAKSANAAN
(rganisasi kesehatan dunia (IH( menganjurkan klasi+ikasi untuk menentukan
berat gangguan miksi yang disebut IH( PSS (IH( Prostate Symptom Score! Skor ini
berdasarkan ja#aban penderita atas delapan pertanyaan mengenai miksi! *erapi non
bedah dianjurkan bila IH( PSS tetap diba#ah 7/! Untuk itu dianjurkan melakukan
kontrol dengan menentukan IH( PSS! *erapi bedah dianjurkan bila IH( PSS 5/ ke
atas atau bila timbul obstruksi! Pembagian derajat beratnya hiperplasia prostat derajat .&
.; digunakan untuk menentukan "ara penanganan!
& Derajat . biasanya belum memerlukan tindakan operati+$ melainkan dapat diberikan
pengobatan se"ara konser%ati+!
& Derajat .. sebenarnya sudah ada indikasi untuk melakukan inter%ensi operati+$ dan
yangs ampai sekarang masih dianggap sebagai "ara terpilih ialah trans uretral
rese"tion (*UR! Kadang&kadang derajat dua penderita masih belum mau dilakukan
operasi$ dalam keadaan seperti ini masih bisa di"oba dengan pengobatan konser%ati+!
& Derajat ...$ *UR masih dapat dikerjakan oleh ahli urologi yang "ukup berpengalaman
biasanya pada derajat tiga ini besar prostat sudah lebih dari 20 gram! =pabila
diperkirakan prostat sudah "ukup besar sehingga reseksi tidak akan selesai dalam satu
jam maka sebaiknya dilakukan operasi terbuka!
& Derajat .;$ tindakan pertama yang harus segera dikerjakan ialah membebaskan
penderita dari retensi urin total$ dengan jalan memasang kateter atau memasang
sistostomi setelah itu baru dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melengkapi
diagnostik$ kemudian terapi de+initi+ dapat dengan *URP atau operasi terbuka! *erapi
sedini mungkin sangat dianjurkan untuk mengurangi gejala$ meningkatkan kualitas
hidup dan menghindari komplikasi akibat obstruksi yang berkepanjangan! *indakan
bedah masih merupakan terapi utama untuk hiperplasia prostat (lebih dari ?01
kasus! Meskipun demikian pada dekade terakhir dikembangkan pula beberapa terapi
non&bedah yang mempunyai keunggulan kurang in%asi+ dibandingkan dengan terapi
bedah! Mengingat gejala klinik hyperplasia prostat disebabkan oleh tiga +aktor yaitu
pembesaran kelenjar periuretral$ menurunnya elastisitas leher %esika$ dan
berkurangnya kekuatan detrusor$ maka pengobatan gejala klinik ditujukan untuk:
menghilangkan atau mengurangi %olume prostat$ mengurangi tonus leher %esika$ otot
polos prostat dan kapsul prostat$ melebarkan uretra pars prostatika$ menambah
kekuatan detrusor
*ujuan terapi pada pasien hiperplasia prostat adalah menghilangkan obstruksi pada
leher %esi"a urinaria! Hal ini dapat di"apai dengan "ara medikamentosa$ pembedahan$
atau tindakan endourologi yang kurang in%asi+!
O.ser6asi 7watchful waiting8
Biasanya dilakukan pada pasien dengan keluhan ringan! 3asihat yang diberikan
adalah mengurangi minum setelah makan malam untuk mengurangi nokturia$
menghindari obat&obatan dekongestal (parasimpatolitik$ mengurangi minum kopi$ dan
tidak diperbolehkan minuman alkohol agar tidak sering miksi! Setiap 6 bulan lakukan
kontrol keluhan (system skor$ sisa ken"ing dan pemeriksaan "olok dubur!
0e*i(amen2-sa
*ujuan terapi medikamentosa adalah untuk: mengurangi resistensi leher buli&buli
dengan obat&obatan golongan blo"ker (penghambat al+a adrenergik$ menurunkan %olume
prostat dengan "ara menurunkan kadar hormontestosteron,dehidrotestosteron (DH*!
O.a2 Pen3ham.a2 A*rener3i(
Dasar pengobatan ini adalah mengusahakan agar tonus otot polos di dalam prostat
dan leher %esi"a berkurang dengan menghambat rangsangan alpha adrenergik! Seperti
diketahui didalam otot polos prostat dan leher %esi"a banyak terdapat reseptor alpha
adrenergik! (bat&obatan yang sering digunakan pra9osin$ tera9osin$ doksa9osin$ dan
al+u9osin! (bat penghambat alpha adrenergik yang lebih selekti+ terhadap otot polos
prostat yaitu J7a (tamsulosin$ sehingga e+ek sistemik yang tak diinginkan dari pemakai
obat ini dapat dikurangi! Dosis dimulai 7 mg,hari sedangkan dosis tam9ulosin 0$5&0$8
mg,hari! Penggunaan antagonis alpha 7 adrenergik untuk mengurangi obstruksi pada
%esi"a tanpa merusak kontraktilitas detrusor! (bat&obatan golongan ini memberikan
perbaikan laju pan"aran urine$ menurunkan sisa urin dan mengurangi keluhan! (bat&obat
ini juga memberi penyulit hipotensi$ pusing$ mual$ lemas$ dan meskipun sangat jarang
bisa terjadi ejakulasi retrograd$ biasanya pasien mulaimerasakan berkurangnya keluhan
dalam #aktu 7&5 minggu setelah pemakaian obat!
O.a2 Pen3ham.a2 En9im : Al)ha Re*u(2ase
(bat yang dipakai adalah +inasterid (proskar dengan dosis 7>/ mg,hari! (bat
golongan ini dapat menghambat pembentukan dehidrotestosteron sehingga prostat yang
membesar dapat menge"il! 3amun obat ini bekerja lebih lambat daripada golongan alpha
blo"ker dan man+aatnya hanya jelas pada prostat yang sangat besar! Salah satu e+ek
samping obat ini adalah melemahkan libido dan ginekomastia!
Tera)i O)era2i;
*indakan operasi ditujukan pada hiperplasi prostat yang sudah menimbulkan
penyulit tertentu$ antara lain: retensi urin$ batu saluran kemih$ hematuri$ in+eksi saluran
kemih$ kelainan pada saluran kemih bagian atas$ atau keluhan )U*S yang tidak
menunjukkan perbaikan setelah menjalani pengobatan medikamentosa! *indakan operasi
yang dilakukan adalah operasi terbuka atau operasi endourologi transuretra! .ndikasi
pembedahan pada BPH adalah :
7! Klien yang mengalami retensi urin akut atau pernah retensi urin akut (700 ml!
5! Klien dengan residual urin yaitu urine masih tersisa di kandung kemih setelah klien
buang air ke"il A 700 ml
6! Klien dengan penyulit yaitu klien dengan gangguan system perkemihan seperti retensi
urine atau oliguria!
8! *erapi medikamentosa tidak berhasil
/! -lo#metri menunjukkan pola obstrukti+
Pr-s2a2e(2-mi 2er.u(a
7! Retropubi" in+ra%esi"a (*eren"e Millin
5! Suprapubi" *rans%esi"a , *;P (-reeyer
6! *ransperineal
Pr-s2a2e(2-mi En*-ur-l-3i
Trans Ure2hral Rese52i-n -; 2he Pr-s2a2e 7TURP8
Kaitu reseksi endoskopik malalui uretra! :aringan yang direseksi hampir seluruhnya
terdiri dari jaringan kelenjar sentralis! :aringan peri+er ditinggalkan bersama kapsulnya!
Metode ini"ukup aman$ e+ekti+ dan berhasil guna$ bisa terjadi ejakulasi retrograd dan
pada sebagaian ke"il dapat mengalami impotensi! Hasil terbaik diperoleh pasien yang
sungguh membutuhkan tindakan bedah! Untuk keperluan tersebut$ e%aluasi urodinamik
sangat berguna untuk membedakan pasien dengan obstruksi dari pasien non&obstruksi!
'%aluasi ini berperan selekti+ dalam penentuan perlu tidaknya dilakukan *URP! Saat ini
tindakan *URP merupakan tindakan operasi paling banyak dikerjakan di seluruh dunia!
Reseksi kelenjar prostat dilakukan trans&uretra dengan mempergunakan "airan irigan
(pembilas agar supaya daerah yang akan direseksi tetap terang dan tidak tertutup oleh
darah! <airan yang dipergunakan adalah berupa larutan non ionik$ yang dimaksudkan
agar tidak terjadi hantaran listrik pada saat operasi! <airan yang sering dipakai dan
harganya "ukup murah adalah H5( steril (aDuades! Salah satu kerugian dari aDuades
adalah si+atnya yang hipotonik sehingga "airan ini dapat masuk ke sirkulasi sistemik
melalui pembuluh darah %ena yang terbuka padasaat reseksi! Kelebihan air dapat
menyebabkan terjadinya hiponatremia relati+ atau gejala intoksikasi air atau dikenal
dengan sindroma *URP! Sindroma ini ditandai dengan pasien yang mulai gelisah$
kesadaran somnolen$ tekanan darah meningkat$ dan terdapat bradikardi! :ika tidak segera
diatasi$ pasien akan mengalami edema otak yang akhirnya jatuh dalam keadaan koma dan
meninggal! =ngka mortalitas sindroma *URP ini adalah sebesar 0$??1! Karena itu untuk
mengurangi timbulnya sindroma *URP dipakai "airan non ionik yang lain tetapi
harganya lebih mahal daripada aDuades$ antara lain adalah "airan glisin$ membatasi
jangka #aktu operasi tidak melebihi 7 jam$ dan memasang sistostomi suprapubik untuk
mengurangi tekanan air pada buli&buli selama reseksi prostat!
Trans Ure2hral In5isi-n -; Pr-s2a2e 7TUIP8
Metode ini di indikasikan untuk pasien dengan gejala obstrukti+$ tetapi ukuran
prostatnya mendekati normal! Pada hiperplasia prostat yang tidak begitu besar dan pada
pasien yang umurnya masih muda umumnya dilakukan metode tersebut atau in"isi leher
buli&buli atau bladder ne"k in"ision (B3. pada jam / dan C! *erapi ini juga dilakukan
se"ara endoskopik yaitu dengan menyayat memakai alat seperti yang dipakai pada *URP
tetapi memakai alat pemotong yang menyerupai alat penggaruk$ sayatan dimulai dari
dekat muara ureter sampai dekat ke %erumontanum dan harus "ukup dalam sampai
tampak kapsul prostat! Kelebihan dari metode ini adalah lebih "epat daripada *URP dan
menurunnya kejadian ejakulasi retrograde dibandingkan dengan "ara *URP!
BAB III
PRESENTASI KASUS
A+ IDENTITAS PASIEN
3o RM : 57 22 66
3ama : 3y! D
Umur : /@ tahun
=lamat : *egalKenongo$ R* 06$ *irtonirmolo$ Kasihan
=gama : .slam
Pekerjaan : Petani
*anggal masuk RS: 7/ Desember 5075
Ruang pera#atan : Melati .
A+ ANA0NESA
$+ Keluhan U2ama : pasien merasa sangat kesakitan karena tidak bisa B=K
sama sekali
+ Keluhan Tam.ahan: <
#+ Ri=a,a2 Pen,a(i2 Se(aran3 :
Seorang pasien laki&laki usia /@ tahun datang ke poli Bedah dengan keluhan tidak
bisa buang air ke"il sama sekali! Pasien sudah memeriksakan diri ke puskesmas ddan
ipasang D< selama 6 hari$ membaik kemudian dilepas! *etapi kemudian pasien tidak
bisa B=K lagi! Pasien sebelumnya mengeluhkan +rekuensi B=K yang sering$ anyang&
anyangen$ dan saat ingin memulai berkemih pasien harus mengejan terlebih dahulu!
Pasien juga mengeluhkan pan"aran air kemih yang lemah dan kadang menetes serta
rasa yang tidak puas setelah selesai berkemih!
&+ Ri=a,a2 Pen,a(i2 Dahulu
& Ri#ayat alergi: disangkal
& Ri#ayat penyakit paru&paru$ tekanan darah tinggi (Hipertensi$ DM: disangkal
:+ Ri=a,a2 Pen,a(i2 Keluar3a
& Ri#ayat penyakit paru&paru: disangkal
& Ri#ayat penyakit jantung: disangkal
& Ri#ayat hipertensi: disangkal
& Ri#ayat DM: disangkal
& Ri#ayat asma: disangkal
B+ PE0ERIKSAAN 1ISIK
$+ S2a2us Generalis
& Keadaan umum: <M$ sadar$ nampak kesakitan
& ;ital sign: *D L 760,C0
3 L C5>,menit
R L 50>,menit
S L 62$5
0
<
& Kepala : Meso"hepal$ rambut hitam$ tidak mudah di"abut!
& Mata: <onjungti%a anemis (&,&$ sklera ikterik (&,&$ oedem palpebra (&,&!
& Hidung: dbn
& *elinga: dbn
& Mulut: dbn
& )eher: :;P tidak meningkat$ tidak ada pembesaran kelenjar
& *horaks
:antung: . L ."tus "ordis tidak tampak
Pa L ."tus "ordis kuat angkat
Pe L redup (E
= L S7 A S5 murni$ tidak ada bising
Pulmo: . L simetris tidak ada ketinggalan gerak$ retraksi dada tidak ada
Pa L %o"al +remitus ka L ki
Pe L sonor seluruh lapang paru
= L suara dasar %esikuler E,E$ suara tambahan (&
'kstermitas: nadi teraba kuat$ simetris$ oedem &,&$ %arises &,&$ turgor kulit normal$
"apillary re+ill F5MM
& Status Urogenital
Suprapubik: bulging (E$ 3* (E
Re"tal *ou"her: tonus spin"ter ani baik$ mukosa re"tum li"in$ teraa penonjolan
prostat$ kenyal$ simetris$ 3* (&$ darah (&$ +eses (&
C+ PE0ERIKSAAN PENUN>ANG
& Rontgen pulmo dan thora> dalam batas normal
& <ystogra+i
Hasil: tampak dinding ;U li"in$ tak tampak +illing maupun additional de+e"t
Kesan: ;U dalam batas normal
& US4 Prostat
Hasil: tampak ukuran prostat 2"m > 2$?C"m > 8$@C"m$ tampak bulging ke lumen
;U H e"hostruktur inhomogen$ tak tampak nodul maupun klsi+ikasi
Kesan: pembesaran prostat sesuai gambaran BPH dengan prostatitis
& )aboratorium Darah )engkap ( 7/ Desember 5075
Hb : 78$C gr1
=) : 77$2 ribu,u)
=' : 8$22 ribu,u)
=* : 58/ ribu,u)
HM* :87$81
)ekosit Segmen: @0
4ol! Darah: =
PP* : 77$5 detik
=P** : 5?$2 detik
<ontrol PP*: 7/$5 detik
<ontrol =P**: 65$/ detik
4DS : 706 mg,dl
Ureumdarah: 50 mg,dl
Kreatin darah : 0$@@ mg,dl
Protein total : C$/8 mg,dl
=lbumin : 8$67 mg,dl
4lobulin : 6$56 mg,dl
3atrium : 76C$7 mg,dl
Kalium : /$07 mg,dl
<hlorida : 708$7 mg,dl
Hbs=g: 3'4=*.;'
D+ DIAGNOSIS
Benign Prostate Hyperplasia grade .;
Di++erential diagnosis:
& .n+eksi saluran kemih
& Batu saluran kemih
& Stri"ture urethra
& Kanker ;U
& Kanker prostat
& Penyakit&penyakit neurologis
E+ PENATALAKSANAAN
& Rehidrasi R)
& Niba" 7gr,75jam
& *eranol 60 ui,75jam
& Kalne> /00 ui,7@jam
& Pasang D<
& Pro operasi
1+ 1OLLO? UP
7C Desember 5075
)aporan operasi:
*elah dilakukan open prostatektomi a,i BPH! :aringan prostat dikirim ke P=!
& Dilakukan spinal anestesi$ desin+eksi$ pasang duk steril
& ;esi"a urinaria dipenuhi dengan 3a<l 500 ""
& Dilakukan insisi ptanestesiel dilanjutkan lapis demi lapis hingga men"apai +as"ia dan
menemukan %esi"a urinaria
& ;esi"a urinaria dibuka$ dilakukan enukleasi kelenjar prostat dari jari 75 ke jam ? dan
jam 6$ kontrol perdarahan
& Pasang kateter - 58
& Pasang ostosomi dengan kateter - 72$ lalu jahit %esi"a urinaria
& Pasang drain di "a%um ret9ii$ jahit luka operasi lapis demi lapis
& (perasi selesai
.nstruksi pas"a operasi
& =#asi kesadaran dan ;S
& .n+us R):D/1 L 7:5 L 50 tpm
& Medikasi:
Niba" injeksi 7gr,75jam
*eranol injeksi 60gr,75jam
Kalne> /00gr,@jam
& Pasien sadar penuh$ tidak mual muntah$ peristalti" (E$ boleh makan minum
& )ain&lain lapor dokter jaga
7@ Desember 5075 jam 02!00
& S: pasien mengeluh nyeri saat B=K$ mual (&$ muntah (&
& (: KU sedang$ nampak kesakitan
;ital sign: *D L 720,?0
3 L @2>,menit
R L 50>,menit
S L 6C$8O<
Kepala: <,= &,& S,. &,&
*hora>: P: simetris$ %esikuler E,E$ sonor E,E
<: S7&5 reguler murni
=bdomen: distensi (&$ peristalti" (E$ 3* (E
'kstremitas: edema (&$ hangat
& =: post open prostatektomi H7 a,i BPH
& P: monitor ;S$ KU
*raksi kateter kendorkan
.rigasi 80 tbh
.n+use dan obat lanjutkan
*>: injeksi 9iba" 5>7
*eranol 5>7
Ranitidine 5>7
BAB I@
PE0BAHASAN
Seorang pasien datang ke poli bedah dengan keluhan tidak bisa B=K! Pasien kemudian
didiagnosis dengan Beningn Prostati" Hyperplasia grade .;! Berdasarkan gambaran klinis$
derajat berat hyperplasia dibagi menjadi empat$ dimana derajat .; memiliki gambaran klinis
retensi urin total seperti yang terjadi pada pasien ini!
Pada pasien ini dilakukan open prostatektomi sebagai tindakan penanganan! Prinsip
pengobatan pembesaran prostat jinak adalah #at"h+ull #aiting$ terapi medikamentosa$ terapi
bedah dengan terapi in%asi%e minimal! Pada BPH grade .;$ dimana sudah terjadi retensi total$
maka dipasang kateter terlebih dahulu untuk melan"arkan keluarnya air kemih$ atau jika gagal$
dilakukan s"histostomi! Setelah itu baru dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melengkapi
diagnose kemudian dilakukan terapi de+initi%e! Seperti pada pasien ini$ setelah berhasil
dilakukan pemasangan kateter$ dilakukan pen"itraan dengan "ystogra+i dan US4 prostat untuk
menentukan diagnosis pasti dan terapi de+initi+ yang harus dilakukan! *erapi de+initi+ pada BPH
grade .; dapat berupa *URP ataupun open prostatektomi! *etapi karena +asilitas untuk dilakukan
*URP belum memadai$ tindak bedah dilakukan dengan open prostatektomi!
Pengobatan BPH melalui jalan pembedahan$ bertujuan mengangkat keseluruhan kelenjar
prostat yang dianggap sebagai sebab segala keluhan dangejala yang terjadi! (perasi terbuka
dapat ditempuh melalui beberapa "ara$ yaitu route trans%esikal$ yaitu dengan membuka %esika
dan prostat dinukleasi dari dalam %esika dan route retropubik menurut *eren"e Millin$ yaitu
dengan membuka kapsel prostat tanpa membuka %esika kemudian prostat dienukleasi dari
retropubik! Pada pasien ini dilakukan open prostatektomi dengan route trans%esikal!
DA1TAR PUSTAKA
Kapita selekta Kedokteran! Pembesaran Prostat Jinak. Media =es"ulapius$ :akarta B 65?&688!
Mulyono$ =! 7??/!
Mansjoer =$ Suprahaita$ Iardhani! Kumpulan lmu Bedah. Binarupa aksara$ :akarta B 727&
C06!! 5000!
Sja+ei$ M! Pengobatan BP! Pada Masa Kini" Pembesaran Prostat Jinak! Kayasan penerbit .D.$
:akarta B 80&8@!/! 7??/!
Sjamsuhidajat R$ De :ong I! 500C! #umor Prostat. Buku ajar lmu Bedah$ '4<$ :akarta$ 5075B
70/@&28
Umbas$ R! 7??/! Pato+isiologi dan Patogenesis Pembesaran Prostat :inak! Kayasan penerbit .D.$
:akartaB 7&/5!Rahardjo$ :! 7??2!

Anda mungkin juga menyukai