Anda di halaman 1dari 12

PATOFISIOLOGI PENYAKIT

TERMINAL
Pertemuan 12 & 13
Sarmaida Siregar, S.Kep., M.KM
PATOFISIOLOGI PROSES MALIGNA

Kanker adalah proses penyakit yang ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetic
dari DNA seluler. Sel abnormal ini membentuk klon dan mulai berproliferasi secara abnormal,
mengabaikan sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel tersebut.
kemudian di capai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri invasive, dan terjadi
perubahan pada jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfitrasi jaringan sekitar dan
memperoleh akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui pembuluh tersebut sel-sel
dapat terbawa ke arah lain dalam tubuh untuk membentuk metastase (penyebar kanker) pada
bagian tubuh yang lain.
Meskipun penyakit ini dapat di uraikan secara umum seperti yang telah digunakan,
namun kanker bukan suatu penyait tunggal dengan penyebab tunggal, tetapi lebih kapada suatu
kelompok penyakit yang jelas dengan penyebab manifestasi pengobatan dan prognosa yang
berbeda.
PERAN SISTEM IMUN

• Kanker merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal secara tidak


terkendali. Pertumbuhan yang tidak terkontrol ini dapat menyerang
organ dan sistem dalam tubuh, sehingga membahayakan
pengidapnya. Nah, salah satu cara untuk mengatasi kanker adalah
dengan memanfaatkan imunologi, yaitu imunoterapi kanker.
Imunoterapi ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan
tubuh untuk melawan sel kanker. Cara ini diklaim mampu
memperlambat, menghentikan perkembangan sel kanker, dan
mencegah penyebaran sel kanker ke organ lain.
DETEKSI & PENCEGAHAN KANKER

langkah paling penting adalah mengetahui ada tidaknya gejala awal dari kanker, seperti:Pendarahan
yang abnormal.
• Adanya benjolan.
• Suara serak yang tidak kunjung hilang.
• Gangguan pencernaan secara terus-menerus.
• Luka yang tidak sembuh-sembuh.
Idealnya, cek kanker secara dini tidak harus selalu dilakukan saat adanya gejala kanker. Bisa juga
menjalani skrining atau pemeriksaan meski tidak merasa ada yang aneh dengan tubuh. Misalnya,
melakukan pemeriksaan ada atau tidaknya gejala kanker payudara, seperti mamografi, secara rutin.
Hal ini dapat membantu untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin.
• Tahapan pemeriksaan dini kanker
Kanker dapat muncul di bagian tubuh mana saja. Namun untuk pemeriksaan, biasanya tahapnya
hampir sama untuk setiap jenis kanker, baik itu kanker payudara, kanker paru, atau kanker
hati.Berikut adalah tes-tes atau pemeriksaan yang dilakukan untuk cek kanker secara dini.

1. Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan pertama yang akan dilakukan dalam langkah cek kanker secara dini adalah
pemeriksaan fisik. Saat melakukan konsultasi dengan dokter, Anda dapat memberi tahu
keluhan medis yang Anda rasakan.Dokter biasanya akan mengecek ada tidaknya keanehan
pada tubuh Anda dengan melihat adanya benjolan, perubahan warna kulit, atau
pembengkakan.
2.Tes laboratorium

• Langkah berikutnya dalam cek kanker secara dini adalah pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium adalah cara untuk mengetahui kadar senyawa atau komposisi tubuh
Anda.Tes laboratorium meliputi pemeriksaan urine, darah, dan cairan tubuh lainnya.
Terkadang, tes laboratorium tidak hanya meliputi cairan tubuh, tetapi juga pengambilan
sampel jaringan untuk memastikan ada tidaknya senyawa yang mensinyalir tumor dalam
tubuh.
3.Tes pencitraan
• Cek kanker secara dini selanjutnya adalah tes pencitraan. Tes pencitraan akan menampilkan
gambaran dalam tubuh Anda guna mengetahui keberadaan tumor.Dokter akan menggunakan
berbagai tes pencitraan, seperti x-ray, ct-scan, ultrasound, MRI atau magnetic resonance imaging,
pemeriksaan tulang, pemeriksaan nuklear, dan PET.
4. Biopsi
• Umumnya, biopsi dilakukan untuk memeriksa ada tidaknya sel kanker dalam tubuh. Biopsi adalah
pengambilan sampel jaringan tubuh dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk dilakukan
berbagai tes pada jaringan yang diambil tersebut.Biopsi dapat dilakukan menggunakan jarum
suntik untuk mengambil cairan atau jaringan. Langkah ini bisa pula dilakukan dengan metode
endoskopi. Metode endoskopi dilakukan dengan memasukkan selang tipis fleksibel dengan
kamera di bagian ujungnya untuk memeriksa bagian dalam tubuh.Endoskopi dalam dilakukan
dengan memasukkan selang ke dalam dubur dan usus besar (kolonoskopi) atau memasukkan
tabung tersebut ke dalam mulut atau hidung untuk memeriksa batang tenggorokan, saluran napas,
dan paru-paru.Tidak jarang, biopsi dilakukan melalui operasi. Operasi dilakukan dengan
mengambil sampel sel abnormal yang berada dalam tubuh.
• Pencegahan kanker
1. Memeriksa resiko karena keturunan.
2. Hindari makanan yang dibakar atau diasap.
3. Menjauhi alkohol.
4. Menghindari kebiasaan merokok.
5. Menghindari makanan berlemak.
6. Makan makanan kaya serat dan Antioksidan.
7. Rutin olahraga.
8. Konsumsi vitamin A, C, dan E
DIAGNOSA KANKER (PENTAHAPAN &
PENDERAJATAN)
Cara Penentuan Stadium

Dokter akan mengumpulkan berbagai data yang diperlukan untuk menentukan stadium kanker dengan
melakukan pemeriksaan-pemeriksaan seperti:

• Pemeriksaan fisik, yang dapat digunakan sebagai petunjuk lokasi dan ukuran sel kanker.

• Imaging Test contohnya seperti x-rays, CT scans, dan MRI yang akan memberikan gambaran lokasi sel
kanker, ukuran tumor, dan penyebaran sel kanker.

• Pemeriksaan laboratorium yang memerlukan darah, urin (air seni), dan cairan tubuh lainnya bahkan
bagian tubuh tertentu yang diangkat.

• Laporan patologi yang akan memberikan informasi berupa ukuran tumor, perkembangan jaringan dan
organ, tipe sel kanker, dan derajat sel tumor dibandingkan dengan sel normal.

• Laporan bedah berasal dari sampel yang didapat pada operasi dapat membantu menentukan ukuran dan
penampakan dari tumor.
Stadium Kanker
• Sistem TNM merupakan sistem yang sering digunakan untuk penentuan stadium. T
merujuk pada ukuran tumor, N merujuk pada penyebaran sel kanker ke kelenjar
getah bening, dan M merujuk pada metastasis sel kanker.
Kategori T

TX Tumor utama yang tidak bias dievaluasi


T0 Tidak ada bukti munculnya tumor
Tis Karsinoma in situ (tahap awal kanker yang belum menyebar ke jaringan sekitarnya)

T1-T4 Ukuran dan besarnya tumor


Kategori N

NX Kelenjar getah bening yang belum bias dievaluasi


N0 Tidak ada sel kanker pada kelenjar getah bening
N1-N3 Jumlah dan lokasi kelenjar getah bening yang mengandung sel kanker
Kategori M

M0 Tidak ada metastatis penyebaran sel kanker pada organ jauh


M1 Terdapat metastatis penyebaran sel kanker pada organ tubuh lain
Dokter menggabungkan hasil dari kategori T, N, dan M
pada tiap individu sehingga terbagi menjadi 4 stadium
seperti berikut:

Stadium ini menggambarkan kanker in situ yang berarti di tempatnya,


masih berada pada lokasi awal dan belum menyebar ke jaringan sekitarnya.
Stadium 0:
Stadium ini memiliki harapan hidup yang baik. Biasanya dapat dilakukan
pembedahan.
Ukuran tumor kecil, yang bertumbuh ke jaringan sekitarnya. Kanker masih belum
Stadium I: menyebar ke kelenjar getah bening atau organ tubuh yang lain. Stadium ini
dikenal juga dengan stadium awal/dini.
Tumor sudah membesar, menyusup lebih dalam ke jaringan sekitar. Sel kanker
Stadium II
mungkin menyebar ke kelenjar getah bening tapi belum menyebar ke organ
dan III:
tubuh yang lain.
Stadium Stadium ini merupakan stadium akhir di mana kanker sudah menyebar ke organ
IV: tubuh yang lain.
PENATALKSANAAN KANKER

Pembedahan : Radioterapi :
Pembedahan pada kanker paru Radioterapi berperan cukup besar
bertujuan untuk mengangkat tumor pada penatalaksanaan kanker paru
secara total berikut kelenjar getah primer sebagai terapi kombinasi
beningsekitarnya. dengan pembedahan dan kemoterapi.

Kemoterapi :
Tujuan pemberian kemoterapi adalah
mengurangi atau menghilangkan gejala yang
diakibatkan oleh perkembangan sel kanker
tersebut sehingga diharapkan akan dapat
meningkatkan kualitas hidup penderita
Terima kasih
!

Anda mungkin juga menyukai