BAB I
DEFINISI
A. Latar Belakang
Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Direktorat Rumah Sakit Khusus dan
Pemeriksaan Patologi Anatomi ialah pemeriksaan laboratorium yang dilakukan terhadap sel
jaringan tubuh dan cairan yang berasal dari tubuh manusia, serta menggunakan metode
tertentu untuk mendapatkan diagnosis kelainan yang diderita. Instalasi Patogi Anatomi
melayani permintaan pemeriksaan Patologi Anatomi dari berbagai disiplin ilmu kedokteran
klinik.
Oleh karena itu sulit untuk menentukan prioritas pemeriksaan berdasarkan jenis yang
diperiksa, sehingga standart pemeriksaan tidak bias didasarkan jenis penyakit. Jenis atau
metode pemeriksaan Patologi Anatomi yang dilakukan, sangat bergantung pada dokter yang
akan memanfaatkan pemeriksaan tersebut dalam upaya memastikan diagnosis dari pasien
yang dirawat.
Dalam uraian tentang standart pelayanan medis untuk pemeriksaan Patologi Anatomi ini akan
lebih ditekankan pada penguraian prosedur pemeriksaan Patologi Anatomi, sehingga setiap
dokter atau pihak yang ingin memanfaatkan pemeriksaan Patologi Anatomi dapat mengetahui
secara jelas apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan sebaik-baiknya.
Patologi Anatomi dibagi atas patologi anatomi umum dan patologianatomi khusus. Patologi
anatomi umum mempelajari reaksi dasar dari seldan jaringan terhadap stimulasi/rangsangan
abnormal yang merupakan dasar dari semua penyakit. Patologi anatomi khusus mempelajari
respon spesifik dari jaringan dan organ tertentu terhadap stimulasi/rangsangan yang diketahui.
Pemeriksaan Patologi Anatomi jika dikaitkan dengan pelayanan medis memiliki peran dalam
a.pencegahan penyakit dalam aspek deteksi dini kanker melalui pemeriksaan sitologi Pap
smear, sitologi dengan jarum halus, bilasan serta sikatan bronkus dan pencegahan
penyakit tertentu melalui penelitian dalam bidang ilmu kedokteran dasar maupun klinik,
misalnya penelitian tentang efek suatu zat terhadap jaringan tubuh (zat karsinogenik,
toksisitas, dll) dan penelitian tentang pengaruh suatu zat dalam mencegah kerusakan
mempunyai peran dalam menentukan kepastian jenis penyakit atau kelainan tubuh,
tindakan dan pengobatan pada penderita secara tepat guna.Hal ini terlihat nyata pada
pemeriksaan potong beku, dimana tindakan operasi selanjutnya ditentukan oleh hasi
menegakkan diagnose serta suatu penyakit. Oleh sebab itu, Diperlukan Pedoman
Patologi Anatomi lebih terprosedur dan menjadi pedoman dalam pelayanan Laboratorium
B. Tujuan Pedoman :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
RUANG LINGKUP
sebagai berikut :
1. Sitopatologi
2. Pap Smear
3. FNAB
Batasan Operasional
1. Sitopatologi adalah pemeriksaan sel tubuh yang mencari kelainan Pathologi sel baik
inti dan sitoplasma, baik sel tubuh yang tereafoliasi maupun sel tubuh yang diambil
2. Aspirasi Jarum Halus FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) adalah suatu tindakan
memeriksa suatu bagian tubuh dengan cara menyuntikkan sebuah jarum yang halus
(lebih kecil dari jarum suntik biasa) ke bagian yang membenjol, lalu melakukan
aspirasi (penyedotan) untuk mengambil isi benjolan itu. Selanjutnya bahan hasil
sedotan itu dikirim ke dokter Ahli Patologi untuk diperiksa . Dokter Ahli Patologi
akan menentukan jenis penyakit pada benjolan itu. Setelah itu dokter anda akan
Sitologi urine digunakan bersama dengan tes dan prosedur untuk mendiagnosis kanker
saluran kemih lainnya. Sitologi urine yang paling sering digunakan untuk
mendiagnosa kanker kandung kemih, meskipun tes juga dapat mendeteksi kanker
4. Pap smear adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang di ambil dari leher rahim dan
terjadi dari sel-sel tersebut dan untuk mengetahui secara dini kanker leher rahim
5. Cairan fistula adalah cairan dari koneksi abnormal antara pembuluh darah, usus, organ,
6. Bilasan bronkus (bronchial washing) adalah tindakan membilas daerah bronkus dan
cabang - cabangnya dengan cairan normal saline via bronkoskop, pada permukaan lesi
7. Cairan Kiste adalah cairan yang terdapat didalam suatu benjolan/tumor bentuknya
kistik, biasanya cairan kental ataupun kumpulan darah yang umumnya berbentuk
8. Cairan pleura adalah tindakan aspirasi cairan pleura dari rongga pleura dengan jarum
perkutan ( toraksentesis )
dalam rongga perikardial karena jumlah terbatas ruang dalam rongga perikardial,
akumulasi cairan menyebabkan tekanan intrapericardial meningkat yang negatif dapat
10. Cairan Ascites adalah akumulasi dari cairan (biasanya cairan serous yang adalah
11. Pap bukal atau Bucal Smear adalah tes di mana sel-sel yang diambil dari lidah, sel
dikumpulkan oleh gesekan lidah dengan spatula dan sel-sel tersebut kemudian
ditempatkan pada slide, sel-sel dievaluasi adanya badan Barr (massa terlihat pada
12. Cairan otak / (LCS) adalah cairan jernih, tak berwarna yang 70 % dibuat oleh plexus
choroideus di dalam ruang atau ventrikel otak melalui transport aktif dan ultrafiltrasi,
sedangkan 30% dibentuk pada tempat lain,termasuk pedim ventrikel dan rongga
subarachnoid. Cairan otak ini pada orang dewasa diproduksi 500 ml setiap hari (21
ml/jam), walaupun hanya kurang lebih 120 - 150 ml saja yang bersirkulasi.
13. Cairan abdomen adalah terkumpulnya cairan patologis di dalam rongga abdomen
14. Cairan sendi adalah cairan viskos yang trdapat dalam rongga sendi
15. Histopatologi adalah pemeriksaan morfologi sel atau jaringan tubuh pada sediaan
struktur dalam sel/jaringan yang disebabkan karena penyakit tertentu dan untuk
atau belum.
16. Jaringan kecil adalah jaringan kuretase atau biopsi jaringan dalam di botol kecil
17. Biopsi Aspirasi Jarum Halus ( BAJAH )atau fine needle aspiration biopsy (FNAB)
pemeriksaan sitologi dan mikrobiologi kelenjar getah bening yang di maksud di sini
ialah kelenjar getah bening (KGB) daerah submandibula, leher atau supraklavikula
18. Jaringan sedang adalah jaringan tidak teratur volume ≤ 5 cc dan jaringan sedang 3 cm
< Diameter ≤ 10 cm
19. Jaringan besar adalah jaringan tidak teratur volume > 5 cc dan jaringan besar
diameter > 10 cm
20. Frozen Sections atau potong beku adalah pemotongan jaringan yang sudah dibekukan
dengan bantuan gas CO, pemeriksaan frozen sections ini dilakukan pada waktu
21. Immunohistokimia adalah suatu metode visualisasi / pewarnaan sel dan jaringan
dalam penelitian yang digunakan dengan dasar : reaksi antigen – antibody, aplikasi
adalah dua jenis hormone pada wanita, yang memicu pertumbuhan sel payudara dan
memegang peranan penting pada sebagian kanker payudara. Sel kanker memberi
respon pada hormone ini melalui ER dan PR tersebut. Test pada tumor untuk melihat
reseptor hormone dinamakan Reseptor Hormone Assay. Bila kanker tidak mempunya
reseptor ini, dinamakan PR- atau ER-. Sebaliknya bila kanker mempunyai reseptor
ini, maka dinamakan PR+ atau ER+. Kanker dapat juga hanya ER+ atau PR+.
23. HER2 adalah suatu protein yang merangsang pertumbuhan kanker payudara. Sekitar
15-20% kanker payudara memiliki protein ini. Kanker payudara dengan HER2 +
kanker payudara dengan HER2 -.HER2 ini merupakan suatu onkogen yang
amplikasi pada sel-sel kanker payudara berhubungan dengan prognosis yang buruk.
27. CD15 and CD30 adalah digunakan untuk identifikasi Hodgkin's disease
28. Sitokeratin adalah digunakan untuk identifikasi carcinoma tetapi juga dapat
1. Pendaftaran :
billing .
Jaringan yang diterima, keterangan yang ada pada wadahjaringan yang sudah diberi
3. Pengiriman hasil
Koreksi hasil dan tandatangan oleh dokter PA dan oleh petugas PA ditulis ulang
bahan yang diterima pada formulirpemeriksaan. Pada formulir harus ada keterangan
keterangan fiksasinya.
Buatkan nomer registrasi PA pada formulir sesuai dengan nomor hari ini,tanggal dan
buffer formalin dan ditutup rapat. Perbandingan jaringan dengan cairanfiksasi 1:9
4. Pencatatan :
Pencatatan pasien laboratorium :
Semua pasien di laboratorium Patologi Anatomi, baik rawat jalan dan rawatinap
tercatat pada buku register jaringan dan sitologi laboratorium patologianatomi. Buku
registrasi PA adalah buku besar yang sudah dibuat lajur-lajur dengan berisi data
2. Nama
3. Umur
4. Jenis kelamin
6. Alamat poliklinik (interna, Bedah, Ginekologi, dll) untuk pasien rawat jalan
8. Dokter pengirim
9. Diagnosa/keterangan klinis.
Sampel diterima oleh petugas administrasi, di periksa identitas pasien dengan lembar
Cairan yang diterima disentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 1500-2000 rpm
Endapan dibuat 2 preparat hapus dan diberi nomor dengan pensil 2B sesuai dengan
Setelah preparat selesai dibaca oleh dokter Patologi Anatomi, kemudian hasil diketik
pada computer dan diprint untuk diserahkan kepada pasien dan dokter pengirim.
Pap Smear
3) Preparat yang sudah kering dimasukkan ke dalam Alkohol 95% (1) selama 10
dip/celup.
dip/celup.
dip/celup.
dip/celup.
dip/celup.
dip/celup.
dip/celup.
21) Setelah itu beri lem entelan dan preparat siap dibaca.
22) Setelah preparat selesai dibaca oleh dokter Patologi Anatomi, kemudian hasil
diketik pada computer dan diprint untuk diserahkan kepada pasien dan dokter
pengirim.
23) Hasil pemeriksaan sitologi kemudian di scan dan ditulis dibuku registrasi
4) Setelah itu buat minimal 2 preparat hapus, beri identias dengan menggunakan
pensil 2B dan tunggu hingga kering untuk dilakukan pengecatan Kwik diff.
Setelah itu buang lalu teteskan reagent solution 2 (eosin) selama 1 menit.
Tunggu kering lalu beri lem entelan dan preparat siap dibaca.
5) Setelah preparat selesai dibaca oleh dokter Patologi Anatomi, kemudian hasil
diketik pada computer dan diprint untuk diserahkan kepada pasien dan dokter
pengirim.
6) Hasil pemeriksaan sitologi kemudian di scan dan ditulis dibuku registrasi
Kontrol mutu internal dilakukan dengan mengecek kwalitas cat setiap 3 bulan sekali.
Kontrol mutu eksternal dengan cara profiseinsi tes preparat dengan Rumah Sakit Siaga
Medika.
Endapan dibuat 4 preparat hapus dan diberi nomor dengan pensil kaca/2B sesuai
2 preparat dibuat preparat hapus basah yang direndam pada alkohol 95% untuk
pengecatan papanicoloau.
Pra Analitik
2. Preventive Maintenence
3. Corrective Maintenence
a. Microtome
Masalah Kemungkinan Penyebab Solusi Untuk memotong hanya separo tidak sam atas
b. Waterbath
Tidak panas
Suhu dinaikkan
c. Tissue procesor
Jaringan dikurangi
Habis
tabung CO rusak
Analitik
Penanganan bahan pemeriksaan yang dilaksanakan di tempat bahan
Anatomi. Tahap ini merupakan tonggak pertama dan syarat mutlak agar hasil
dengan baik. Adapun yang mencakup tahap ini adalah sebagai berikut :
pemeriksaan PA terdahulu).
3. Lokasi Bahan/Organ
keterangannya).
4. Kondisi Lesi
Penanganan Jaringan
terfiksasi dalam buffer formalin 10% jika belum Petugas Laboratorium Patologi
Anatomi mengganti cara fiksasi tersebut dengan formalin sejumlah 5 x minimal dari
volume jaringan. Petugas Laboratorium Patologi Anatomi memastikan tempat
lamilasi atau lamiler dengan ketebalan 1 – 2 cm, agar seluruh bagian jaringan
terpapar formalin, irisan harus sedemikian rupa sehingga masih dapat dengan mudah
Beri label identitas pasien (Nama, No.Rekam Medis, No.Pemeriksaan) dan jenis
Penanganan Cairan /
a. Cairan yang diterima, diproses terlebih dahulu dengan alat sentrifuse dengan
kecepatan 1500 rpm selama 10 menit, lalu bahan apusan di apuskan pada objeck
Pasca Analitik
Hasil yang sudah dibaca diinput ke komputer oleh petugas lab PA untuk dicetak dan di
koreksi oleh dokter SpPA / kasie /petugas lab PA senior, kemudian di tanda tangani,
laboratorium patologi anatomi ke ruang rawat inap pasien atau ke dokter pengirim di
poliklinik jika pasien rawat jalan. Perawat atau petugas yang menerima hasil
1. Sitopatologi
lebih cepat
- Kecepatan pelayanan pasien sitologi FNAB dalam kurun waktu selama 2 hari
Formula Kalkulasi :
X 100%
Numerator : Jumlah pemeriksaan sitopatologi FNAB yang sesuai respond time selama
FNAB)
dikonsultasikan
- Aspirasi ulang
Rencana Komunikasi ke staf : Melalui Gugus kendali mutu dan morning briefing
2. Histopatologi
cepat
X100%
Numerator : Jumlah pemeriksaan histopatologi yang sesuai respond time selama 3 hari
Kriteria inklusi : Semua pemeriksaan terkecuali jenis pemeriksaan yang termasuk dalam
kriteria eklusi
Kriteria Eksklusi : - Tidak termasuk kasus sulit yang perlu dibahas / dikonsultasikan
Rencana Komunikasi ke staf : Melalui Gugus kendali mutu dan morning briefing
DOKUMENTASI
Sakit, 1998
1997