NOMOR : 002/RSTB/AKR-APK/VII/2016
TENTANG
Kesatu : Panduan Routine Admission Testing (RAT) Rumah Sakit Telaga Bunda
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dievaluasi
setiap 3 (tiga) tahun sekali atau apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini.
Ditetapkan di : Bireuen
Nomor : 002/RSTB/AKR-APK/VII/2016
I. PENDAHULUAN
Routine Admission Testing (RAT) merupakan pemeriksaan fisik dan penunjang rutin
yang harus dilakukan kepada pasien saat pasien masuk rumah sakit berdasarkan usia dan
gejala penyakit tertentu. Pemeriksaan ini dapat berupa pemeriksaan Laboratorium, Radiologi
atau pemeriksaan diagnostik lainnya seperti EKG, USG, dan lain-lain.
Routine Admission Testing (RAT) dapat digunakan pada saat pasien masuk UGD
ataupun poliklinik. Panduan ini dibuat untuk mengantisipasi keterlambatan diagnosa yang
sebenarnya dapat dicegah sejak pasien masuk rumah sakit.
II. TUJUAN
1. Pasien mendapat pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasien.
2. Pasien cepat terdiagnosa sehingga tidak terjadi delay/keterlambatan dalam penanganan
terhadap pasien terutama terapi.
3. Menjadi panduan pemeriksaan rutin yang harus dijalankan oleh dokter umum atau dokter
spesialis sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
4. Memastikan pasien mendapat perawatan sesuai konsep keselamatan pasien untuk
mencegah kejadian yang tidak diharapkan.
III. PENGERTIAN
1. Routine Admission Testing (RAT) adalah pemeriksaan penunjang yang wajib dilakukan
kepada pasien pada saat pasien masuk rumah sakit sesuai dengan usia dan gejala
penyakitnya.
2. Routine Admission Testing (RAT) dapat berupa pemeriksaan fisik maupun penunjang
sebagai berikut:
a. Pemeriksaan Laboratorium
b. Pemeriksaan Radiologi
c. Pemeriksaan penunjang diagnostik lainnya.
3. Routine Admission Testing (RAT) adalah pemeriksaan minimal yang wajib dilakukan
oleh dokter yang melihat kondisi pasien atau yang memeriksa pasien pertama kali.
IV. KETENTUAN
a) Berdasarkan Usia
Routine Admission Testing (RAT) wajib diperiksa pada pasien yang berusia lebih dari
sama dengan 35 tahun.
- Pemeriksaan laboratorium: darah rutin, urin rutin, SGOT, SGPT, ureum kreatinin,
GDS (bila perlu)
- Pemeriksaan radiologi: foto thoraks.
- EKG.
2. Bila pasien masuk lewat poliklinik, Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) yang
dalam hal ini adalah dokter spesialis wajib melakukan Routine Admission Testing (RAT)
sesuai ketentuan yang berlaku, setelah itu Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
dapat menentukan kebutuhan pasien selanjutnya.
V. Pada keadaan darurat/emergensi, dimana pasien perlu pemantauan ketat dan perlu dirawat di
unit intensif segera, maka pemeriksaan rontgen thorax dilakukan di instalasi intensif tersebut.
VI. PENUTUP
Panduan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan selalu dievaluasi dan diperbaharui
sesuai dengan perkembangannya.