Anda di halaman 1dari 35

Kasus

• An. Armin (2 thn, 7 kg) masuk RS dengan keluhan


mual muntah, kesadaran mulai menurun, akral
dingin, nafas cepat, mata dan pipi cekung. Sianosis
(-)
– TD 100/70,
– MAP 125 kali/menit.
– Na+ 124 mEq
• Berapa perkiraan cairan yang hilang? Berapa
kebutuhan cairan pasien tersebut? Bila
menggunakan infusan microdrip berapa kecepatan
nya?
Keseimbangan Cairan dan
Elektrolit 2
Pertemuan 3
Ingat?

• % = g/dl NaCl 0,9 % = 0,9 g/dl = 9 g/l


• Mmol = mg/BM NaCl 9 g/l = 9x1000 =154 mmol/l
23+35,5
• mEq = mmol x valensi misal 1 mmol Ca2+ = 3,5 mEq

• Mosm = ∑ mmol solut


PENDAHULUAN
• Elektrolit : penting menjaga proses kehidupan
di tubuh

• Gangguan elektrolit :
– Gangguan metabolisme
– Gangguan potensial listrik jaringan mati
mendadak
Electrolyte Composition of Body Fluid

Electolyte Plasma(mEq/L Interstetiel Intracelluler


Ion terbanyak di
Cation: ekstrasel
Na+ 142 144 15
K+ 4 4 150 Na+
Ca2+ 5 2.5 2 Cl-
Mg2+ 3 1.5 27
Total 154 152 194
Anion:       Ion terbanyak
Cl- 103 114 1 intrasel

HCO3- 27 30 10
K+
HPO 4
2-
2 2 100
SO42- 1 1 20 Mg2+
Protein 16 - 63 HPO42-
Others 5 5 155
Total 154 152 194
Peran Elektrolit
Elektrolit Peran konsentrasi kadar

Na+ Memelihara tekanan osmotik dan volume CES 135-145 mEq/L


Cairan Ekstra sel

Cl- Anion utama CES (Pasangan Na+) 97-106 mEq/L

HCO3- Buffer, mempertahankan pH darah (7,4) 22-26 mEq/L

Protein Mempertahankan volume darah sirkulasi, buffer 6,8-8,3 g/dl

K+ Konduksi syaraf dan kontraksi otot 3,5-5,5 mEq/L


Cairan intra sel

Mg++ Aktivasi enzim 1,8-2,4 mg/dl

Ca++ Pembentukan tulang dan gigi, konduksi saraf dan 8,5-10,5 mg/dl
kontraksi otot
P Pembentukan tulang dan gigi, sumber energi (ATP) 2,5-4,5 mg/dl
K dalam makanan
+

Note: 2000 mg ~ 60 mEq


Sayuran
• Kentang, buncis 500 mgr
• Kacang 5000 mgr

Buah
• Pisang 800 mgr
• Jeruk 1200 mgr

Daging
• Sapi atau ayam 600 mgr
Fungsi Kalium
• Kation utama dalam sel
• Repolarisasi membran
• Neuro-autonomik
• Respons Neuromuscular terhadap ransang
• Deposisi Glycogen & Metabolisme protein
• Pengeluaran hormon pancreas
• Penentu pH intracellular
Keseimbangan K diatur oleh :
1. Distribusi K+ di dlm & luar sel
• Insulin : K+ ekstra sel intrasel, shg sewaktu DM
cenderung hiperkalemi
• Asidosis : H+ luar sel ↑ H+ masuk dlm sel. Untuk
menjaga keseimbangan listrik,
K+ keluar sel hiperkalemi
• Alkalosis : kebalikannya

2. Ekskresi K+ oleh ginjal (di eks di tubuli)


• Aldosteron : eks K+ ↑ sdgkan Na retensi
• Diuretik osmosis : eks K+ ↑
• Asidosis : eks K+ ↓
• CKD , eksresi menurun
HIPERKALEMIA
Etiologi :
1. Intake ↑ : -pisang, jeruk
- pemberian K i v
- hemolisis yang hebat
Tdk akan terjadi hiperkalemi bila ginjal
berfungsi dengan baik

2. Perpindahan kalium ke ekstra sel


1. Asidosis
2. Deff insulin
3. Intoksikasi digitalis
4. ketoasidosis
HIPERKALEMIA (LANJUTAN)

3. Eksresi ↓
1. Gagal ginjal 3. diuretik hemat K
2. Insuff. adrenal

4. Pseudohiperkalemia
Leukositosis hebat ( > 100.000 / mm3 ) → wkt darah
diambil → K keluar sel

5. Obat-obat
ACE I, ARB, NSAID, aldosteron antagonis
Kriteria

• Hiperkalemia ringan : 5,5-6 mEq/L


• Hiperkalemia sedang : 6-7 mEq/L
• Hiperkalemia berat : > 7 mEq/L
Manifestasi Klinik
OTOT SKELET:
PARALYSIS
ARREST PERNAFASAN
ILEUS

DYS-RYTHMIA :
TACHYCARDIA
FIBRILLASI VENTRIKULER
SINUS BRADYCARDIA
SINUS ARREST
RYTHME IDIO-VENTRICULAR LAMBAT
DIAGNOSIS
PENGOBATAN

1. Antagonism of membrane action


A. Calcium
B. Hypertonic Na solution (if hyponatremic)
2. Increased K+ entry into cells
A. Glucose and Insulin
B. NaHCO3
C. β2-adrenergic agonist
D. Hypertonic Na+ solution ( if hyponatremic)
3. Removal of the excess K+
A. Diuretics
B. Cation exchange resin
C. Hemodialysis or peritoneal dialysis.

Burton Davis Rose: Hyperkalemia, in: Clinical Physiology of Acid-Base


Balance And Electolyte disorders. 4th edit 1994 p.848.
Pengobatan
• Ringan
– Diuretik: furosemide 40 s.d 80 mg IV
– Resins: Kayexalate 15 s.d 30 g dalam 50 s.d 100 mL
• Sedang
– Glukosa + insulin: mix 25 g (50 mL D40) glukosa dan 10 U regular
insulin diberikan secara IV dalam 15 - 30 menit
– Sodium bicarbonate: 50 mEq IV dalam 5 menit
– Nebulisasi albuterol: 10 s.d 20 mg nebulisasi selama 15 menit
• Berat
– Dua-duanya
– Calcium cholride/glukonat (10%): 500 s.d 1000 mg (5 s.d 10 mL)
IV
– Dialsis
Management of Hyperkalemia
K+ Meninggi ?
Tidak Ya
Berhenti Apakah nyata?

Tidak Ya
Berhenti Apakah > 6.0 mEq/L atau ada
perubahan EKG

Tidak Ya
Pasien perlu penurunan K+
darurat.

EKG abnormal ?

Tidak Ya
Beri insulin dengan glukosa
Beri kalsium glukonat
dan/atau Ventolin
dgn nebulizer

Lanjutkan dengan Periksa K+ urine,


evaluasi osmolailty, kreatinin

K < 6.0 mEq/L?

Tidak Ya
Ulangi insulin dan glukosa, Beri cation exchange resin atau
pertimbangkan hemodialisis furosemide
Evaluasi lanjutan dan
terapi jangka panjang
HIPOKALEMI
• Etiologi :
1. Tanpa defisit K total tubuh
1. Alkalosis
2. Sekresi insulin yang menetap
2. Dengan defisit K total tubuh
1. Intake ↓, anoreksia
2. Hilang → sal cerna: GE, muntah
ginjal : hiperaldosteron, loop diuretik
GEJALA KLINIK
1. Jantung
1. Aritmia
2. EKG : T datar, gel U, QT lebar
3. Hipotensi : ↓ resistensi perifer
2. Sal cerna : ileus paralitik
3. Ginjal
1. Osmolalitas urin ↓
2. pH urin ↑
4. Endokrin :
1. sekresi aldosteron ↓  eksresi K ↓
2. Gangguan toleransi glukosa ok sekresi insulin terhambat
PEMERIKSAAN

• Kalium serum < 3,5 mEq / L


– Ringan 3-3,5
– Sedang 2-3
– Berat <2
TERAPI
• Indikasi mutlak > hrs segera diberikan
– Sedang dlm terapi digoksin, KAD, Kelemahan otot
pernafasan, Hipokalemia berat (<2 mEq/L)
• Indikasi kuat > diberikan tdk terlalu lama
– Insufisiensi koroner/iskemia, EH, menggunakan
obat yang dapat menyebabkan kalium dari ekstra
ke intra (ex insulin)
• Indikasi sedang > tidak hrs segera
– Hipokalemia ringan 3-3,5 mEq
TERAPI
• K oral, Ec : KSR, aspar K
– Lebih disukai, aman
– Pemberian 40-60 mEq > meningkatkan kalium sebesar 1-
1,5 mEq/L

• K parenteral
– Hipokalemi berat
– Aritmia
– Gagal otot nafas
– DOSIS AMAN : 10 mEq / L
Koreksi

Koreksi = (4,5- serum kalium) x 0,3 x BB

I mL KCl = I mEq, volume 25 mL

HIGHT ALERT > elektrolit Pekat


PEMBERIAN
• Pemberian scra iv dgn kec 10-20 mEq/jam
• Pada aritmia atau kelumpuhan pernafasan
sampai 40-100 mEq/jam
• 25 mEq dalam NaCl isotonik 100 mL

Question?
• Kalau dikehendaki 10 mEq/jam berapa
kecepatan infus? (tpm)
HIPERNATREMIA
• Pada hiperNa, cairan intrasel → ekstrasel
→ sel dehidrasi → ADH ↑ (kompetensi
tubuh) → haus → intake ↑
Gangguan Keseimbangan Na +

• Na + : ion utama
luar sel (145 mEq / L)
dalam sel (10 mEq / L)
• Menjaga osmolalitas cairan ekstra sel
ETIOLOGI
1. Kehilangan cairan
1. Insensible loss : demam, luka bakar
2. Melalui ginjal : diuretik, diabetes insipidus

2. Intake ↑
1. Pemberian NaCl hipertonis / Na bicarbonat
2. Hiperaldosteron & sindroma cushing
GEJALA KLINIS
Terutama neurologis karena dehidrasi sel otak
– Twiching (kejang kaget)
– Lethargi (Penurunan kesadaran)
– Kejang
– Koma
– Kelemahan otot
TERAPI
• Dicari penyebabnya, seringnya defisit cairan (dehidrasi
hipertonik)
• Pada keadaan akut harus segera dikoreksi
• Hipernatremi > 24 jam koreksi hati-hati dan perlahan,
koreksi yang cepat & progresif → edem akut sel otak
→ kematian
• Dapat dikoreksi dengan cairan oral / parenteral
(dextrosan 5 % )

RUMUS Defisit Cairan :


0,6 (♂) / 0,5 (♀) X BB X Na Plasma
140 -1
Question?
• Contoh: Laki-laki Na Plasma 160 mEq/L, BB 60
Kg, vol urine 1,5 L/24 jam. berapa kebutuhan
cairan?

• Bagaimana kalau penyebabnya karena


kehilangan cairan lewat urine, contoh pada
penderita diabetes insipidus??
HIPONATREMI
Etiologi :
1. Deplesi volume sirkulasi efektif
– Akan terjadi ↑ ADH → haus → minum ↑ →
retensi cairan → hipo Na
– Mis, infeksi Neurologi (meningitis, ensefalitis),
gagal jantung, sirosis hepatik
2. Loop diuretik
– Mis, furosemid, etakpinikasid
– Disamping deplesi vol, diuretik menghambat
reabsorpsi Na di tubuli
3. CKD dengan GFR yang sangat rendah
4. Diare & muntah yang hebat
GEJALA KLINIS
Gejala ok edem sel otak, yang timbul bila
hipoosmolalitas dalam plasma terjadi dengan
cepat
Pada kadar Na 120 – 125 : nosea-vomit
110 – 120 : letargi-Chefalgia
< 110: kejang-koma
TERAPI
• Tujuan : pertahankan Na > 120 mEq / L

Koreksi = 0,6 X BB X (140 – Na plasma)

• Hiponatremi yang disertai hipokalemi (mis,GE) →


koreksi kalium saja telah langsung mengoreksi Na, ?

• Lar NaCl 3 % (~ 513 mEq/L) diberikan bila ada gejala


edem serebri
Bila gejala edem serebri hilang → cukup berikan NaCl
isotonis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai