Anda di halaman 1dari 43

Tujuan belajar..??

QS. Al-Jasiyah: 4

Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang


yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini.
Cairan tubuh
Kuliah Anestesi Modul 2.3

Dr. M. Dwi Satriyanto., SpAnKNA, M.Kes


Tujuan Pembelajaran
mahasiswa diharapkan mampu:
• Menjelaskan komposisi cairan tubuh (CES dan CIS)
• Menghitung kebutuhan cairan tubuh dan
pengeluaran cairan dari tubuh
• Menjelaskan berbagaimacam cairan infus dan
fungsinya
• Menjelaskan pengertian shock dan klasifikasi Shock
• Menjelaskan lebih lanjut tentang shock hipovolumik
dan penanganannya
Komposisi Cairan
FUNGSI CAIRAN TUBUH

1. Transportasi (mengangkut zat-zat makanan ke sel)


2. Ekskresi (Mengeluarkan hasil metabolisme)
3. Membantu dalam metabolisme sel
4. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
5. Membantu memelihara suhu tubuh
6. Membantu pencernaan
7. Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)
Fluid shifts / intakes

Intracellular
30 litres

Interstitial9 IV 3 litres
litres

Extracellular fluid - 12 litres


the Starling principle of tissue fluid balance

The Journal of Physiology, Volume 557, Issue 3, pages 704-704, 14 JUN 2004 DOI: 10.1113/jphysiol.2004.066118
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1113/jphysiol.2004.066118/full#f1
STARLING FORCE :
Fluid Movement = K {( Pc - i ) - ( Pi - c ) }

K = Capillary coefisien
Pc = Capillary Hydrostatic pressure
Pi = Interstitial Hydrostatic Pressure
 i = Interstitial colloid osmotic pressure
 c = Capillary colloid osmotic pressure

Arteri = Intravasculer ke Interstitiel


Vena = Interstitiel ke Intravasculer
unsur utama kompartemen cairan tubuh 

Morgan, G. Edward. Clinical Anesthesiology. Appleton & Lange, 1996, p.518


  Fungsi ASPEN
Air (ml) Komponen sel dan kompartemen cairan tubuh lain, pengaturan suhu, 30-40 ml/kg
pelarut,pelumas
Na+(mEq) Bersama klorida mempertahankan volume dan osmolaritas darah, 1-2 mEq/kg
mengatur muatan listrik di neuromuscular junction,dan mempengaruhi
asam-basa
K+(mEq) Kepekaan neuromuskular (Neuromuscular excitability), sintesis protein 1-2 mEq/kg
dan kolagen, proses enzimatik dalam produksi energi sel. Bersama
natrium dan kalsium memelihara irama jantung. Bagian dari sistem
dapar tubuh untuk mengatur asam-basa
Cl-(mEq) Bersama natrium memelihara osmolaritas cairan ekstrasel( ECF). sesuai kebutuhan
Memelihara imbang cairan. Memelihara asam-basa. Pertukaran untuk memelihara
oksigen dan CO2 di sel darah merah, komponen getah lambung asam-basa
Mg++(mEq) Sangat penting untuk sistem enzim. Aktivitas neuromuskular. Esensial 8-20
untuk metabolisme ATP, Na+-K+ pump. Sekresi hormon paratiroid dan
fungsi jantung.
Ca++(mEq) Pertumbuhan gigi dan tulang, fungsi neuromuskular, pembekuan darah, 10-15
asam-basa dan aktivasi enzim tertentu
P(mmol) Esensial untuk metabolisme nutrien.Ko-faktor dalam berbagai sistem 20-40
enzim. Komponen ATP..
dr.M.Dwi Satriyanto 11
KEBUTUHAN CAIRAN

Dewasa : ± 25-35 ml/kgBB/hari


–normal : 30-35 mL/kg BB
–55-75 tahun : 30 mL/kg BB
–> 75 tahun: 25 mL/kg BB

Anak/Dewasa : Menurut Holiday dan Segar


Anak : Menurut Darrow
- 10 kg I ; 4 cc/kgBB/jam  100 cc/kgBB/hr
- < 3 kg ; 175cc/kgBB/hr
- 10 kg II ; 2 cc/kgBB/jam  50 cc/kgBB/hr
- 3 - 10 kg ; 105 cc/kgBB/hr
- 10 kg III ; 1 cc/kgBB/jam  20 cc/kgBB/hr
- 10 - 15 kg ; 85cc/kgBB/hr
- > 15 kg ; 65 cc/kgBB/hr
Insensible Loss (IWL)

•IWL : Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) & paru


•Dapat menggunakan penghitungan sebagai berikut :
•DEWASA = 15 cc/kg BB/hari 1,2
•ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari 1
•Jika ada kenaikan suhu 1 :
IWL = 200 (suhu badan sekarang – 36.8C)
 Insensible loss = 1- 2 mL/kg/jam3
1. Iwasa M, Kogoshi S. Fluid Therapy. Bunko do, 1995. P 8.)
2. Critical Care December 2001 Vol 5 Suppl 4
3. http://www.manuelsweb.com/OR_IVF.htm
Standar kehilangan IWL
• Neonatus : 30 ml/kgBB/hari
• Bayi : 50-60 ml/kgBB/hari
• Anak : 40 ml/kgBB/hari
• Remaja : 30 ml/kgBB/hari
• Dewasa : 20 ml/kgBB/hari

http://www.scribd.com/doc/74842178/Cairan-Dan-Elektrolit-Kirim
KENAPA PASIEN DI INFUS :
• RESUSITASI : Sock, dehidrasi, Intraoperatif
• MAINTENACE cairan
• Jalur pemberian : obat, Nutrisi, Koreksi
Elektrolit

CAIRAN….????
JENIS CAIRAN INFUS
CAIRAN HIPOTONIK
Osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum  cairan
“ditarik” dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan
sekitarnya
Digunakan pada keadaan sel “mengalami” dehidrasi, misalnya
pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga
pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan
ketoasidosis diabetik.
Komplikasi : kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan
intrakranial (dalam otak)
Contoh NaCl 0,45% dan Dekstrosa
dr.M.Dwi Satriyanto
2,5%. 17
CAIRAN ISOTONIK
osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum
(bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada
di dalam pembuluh darah.
Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi
(kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus
menurun).
Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan),
khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan
hipertensi.
Contoh: Ringer-Laktat (RL), dan normal saline / larutan garam
fisiologis (NaCl 0,9%)
dr.M.Dwi Satriyanto 18
CAIRAN HIPERTONIK

Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga


“menarik” cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke
dalam pembuluh darah.
Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi
urin, dan mengurangi edema (bengkak).
Misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%
+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah
(darah), dan albumin

dr.M.Dwi Satriyanto 19
KRISTALOID
Bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume
cairan (volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam
waktu yang singkat, dan berguna pada pasien yang
memerlukan cairan segera. Misalnya Ringer-Laktat dan garam
fisiologis.

KOLOID
Ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga
tidak akan keluar dari membran kapiler, dan tetap berada
dalam pembuluh darah, maka sifatnya hipertonik, dan dapat
menarik cairan dari luar pembuluh darah. Contohnya adalah
albumin dan steroid dr.M.Dwi Satriyanto 20
.

RESUSITASI RUMATAN

Kristaloid Koloid
Elektrolit NUTRISI
Dextran
Asering KAEN
Gelatin
RL/NS
NaCl 7.5%

Mengganti kehilangan 1. Kebutuhan normal


akut (hemorrhage, (IWL + urin+ feses)
GI loss, rongga ke3) 2. Dukungan nutrisi
dr.M.Dwi Satriyanto 21
.
MAINTENANCE
RESUSITASI

Kristaloid Koloid
Elektrolit NUTRISI
Ringer Asetat Dextran NaCl 0.45%-D5 AA
(Asering) Gelatin KAEN 3B CHO
HES KAEN MG3 Lipid
RL/NS
KOREKSI
Mengganti kehilangan 1. Kebutuhan normal
akut (hemorrhage, (IWL + urin+ feses)
GI loss, rongga ke3) 2. Dukungan nutrisi
dr.M.Dwi Satriyanto 22
Cairan infus kristaloid
Cairan Tonusitas Na K Ca Cl Glukosa Laktat Asetat
infus (mOsm/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (gram/L) (mEq/L) (mEq/L)

Plasma 282,6 146 4,2 2,5 105 27


D5W 253 50
NS 308 154 154
D5NS 561 154 154 50
D51/4NS 330 38,5 38,5 50
Darrow 314 122 35 104 53
RL 273 130 4 3 109 28
RF 309 145 4 2,6 124 12
D5RL 273 130 4 3 109 50 28
Asering 273,4 130 4 3 109 28
dr.M.Dwi Satriyanto 23
Jenis-Jenis larutan elektrolit

Plasma Larutan Pengganti Larutan maintenance

290 308 273 455 290


177 140
+ +
278 150

Normal Ringer NaCl 0.45%-D5 KAEN 3B


saline asetat/ laktat

dr.M.Dwi Satriyanto 24
25
Syok ?

“ Keadaan dimana terjadi gangguan


perfusi organ dan oksigenasi
jaringan akibat adanya gangguan
sirkulasi “

26
SYOK
• Diagnosa syok : bila ada takikardi dan
vasokonstriksi kulit (dingin).
• Jadi pada pasien trauma asal pasien diraba
dingin dan ada takikardia  SYOK
• Jangan berdasarkan tekanan darah
• Bisa dari tekanan nadi ( Sist – Diast), tekanan
nadi sempit  kehilangan darah yang nyata
Definisi takikardi
• Pada infant > 160
• Anak belum sekolah >140
• Anak usia sekolah-pubertas > 120
• Dewasa > 100
Etiologi syok
• Hemorhagic syok
• Non hemorhagic syok :
Cardiogenic syok,
Tension pneumothoraks,
Neurogenik syok,
Septik syok.
ATLS classification of hemorrhagic shock
Class I Class II Clas III Class IV
Blood loss (ml) Up to 750 750-1000 1500-2000 >2000
Blood loss (% of BV) Up to 15% 15-30% 20-40% >40%
Heart rate <100 >100 >120 >140
SBP Normal Normal Decreased Decreased
Pulse pressure Normal or  Decreased Decreased Decreased
Capillary refill test Normal Positive Positive Positive
Respirasi rate 14-20 20-30 30-40 <35
Urine output >30 20-30 5-25 Negligible
Mental status Slightly anxious Mildly anxious Anxious and Confused
confused and
lethargic
Fluid replacement Crystalloid Crystalloid Crystalloid Crystalloid
and blood and blood
Tilt test
® Compare arterial blood pressure value between
supine and sitting position
® Asses intravascular volume

 Supine hypo tension  deficit > 30%


 Orthostatic hypotension  blood vol deficit
20%
 Young healthy person, 20% deficit 
postural tachycardia only
 Geriatrics, Cardiovascular reserve  
orthostatic hypo tension despite normovolemi
Laboratory Test in Shock

Test normal Suspect Limitation


value hypovolemia

BUN mg% 8- 20 > 20 Renal func


Cr mg% 0,5 - 1,2 > 1,2 Variable Cr prodct ,
renal func
BUN/Cr < 20 >20 idem
Na urine meq/l > 30 <20 Renal funct
Osm urine <800 >400 Renal funct
mosm/l
Lactic acidosis <2 >3 Late sign
mmol/l
Bic nat meq/l 22 - 26 > 26
Pengelolaan Syok :
• A = airway + cervical control
• B = breathing + oxigenation
• C = circulation + hemorrarge
control
• D = disability
• E = exposure
– NGT, kateter

33
Terapi syok hipovolemik
• Pada dewasa : beri 2-3 liter Rl atau NaCl
0,9%  evaluasi
• Anak : 20 cc/kg , diulang dua kali, bila
tidak ada respons  beri darah.
• Darah tipe spesifik, bila tidak ada  pack-
red cell O.
• Syok hipovolemik jangan diterapi dengan
vasopressor, steroid atau bikarbonat.
Jenis cairan untuk mengisi volume
intravaskuler
Jenis Na Cl K Ca Mg Lact/ lain2
Acetat
NaCl0.9% 154 154 - - - - -
Ring Lakt 138 112 4 5 - Lakt/28 -
Expafusin 138 125 4 3 Lakt/20 HES/40000
Haes st 154 154 - - - - HES/200000
6% ,10%
Hemacel 145 145 5,1 6,25 Polygeline
- -
Gelafundin 142 80 - 1,4 Gelatin/35000
- -
Dextran L 130 108 4 2,7 - Lakt/28 Dextran40

NaCl 3% 500 500 - - - - -


Efek Volume infus 1 l cairan pada kompartemen tubuh (70 kg)

Larutan Vol.plasma Vol. Interstitial Vol. Intrasel


RL 200 800
Expafusin 1000
Albumin 5% 1000
Haemaccel 700 300
Gelafundin 1000
Plasmafusin 1000
Dextran 40 1600 -260 -340
Dextran 70 1300 -130 -170
Haes steril 6% 1000
Haes steril 10 1450 -450
CRYSTALLOID VS COLLOID
Crystalloid Colloid
Advantages - Inexpensive -More sustained intravascular
- Promotes urinary -Volume increase (1/3 still intravascular at 24 hrs)

flow - Maintain or increase plasma oncotic pressure

- Fluid of choice for -Requires smaller volume for equal effects


initial resuscitation of -Less peripheral oedem (more fluids remains
trauma/hemorrhage intravascular)
- Expands -May lower intracranial pressure
intravascular volume
- Restores 3rd spaces
losses
Disadvantages - Dilutes colloid -Expensive
osmotic pressure -May produce coagulopathy (dextrans and

- Promotes peripheral hetastarch)


oedem -With capillary leaks may potentiate fluid loss to the

- Higher incidence of interstitium


pulmpnary oedem -Impairs subsequent crossmatching of blood

- Requires large (dextran)


volume -Dilutes clotting factors and platelet

- Effects are transient -Decrease platelet adhesiveness (absorption onto

platelet membrane reseptor)


-Potential blocking of renal tubules and

reticuloendothelial cells in the liver


-Possible anaphylactoid reaction with dextran
BLOOD TRANSFUSION:
GENERAL CONSIDERATION:

 1 unit packed red cell increase Hb level up


to 1 gr% and hematocrit up to 2 - 3%
(adult)
 transfuse PRC 10 ml/kgbw increase Hb
level 3 gr%
 monitor vital signs and diuresis
(1ml/kgbw/hr)
Fluid Challenge Protocol
Pressure
(mmHg) Volume challenge
CVP PCWP (mL/10min)
Baseline observations <6 <12 200
6- 10 12 - 16 100
> 10 > 16 50
 during infusion >4 >7 Stop
 after infusion <2 <3 Continue infusion
2-4 3 -7 Wait 10-min
 after 10-min wait >2 >3 Stop challenge
<2 <3 Repeat challenge

Brian T, Andrews, Neuerosurgical Intensive Care, 1993.


Respon thd resusitasi cairan
(RL 2000cc/20-40cc per KgBB, 10-15’)

Respon Respon Respon


cepat transient negatif
Tanda vital kembali Perbaikan tetap
normal sementara buruk
Darah 10 - 20 % 20 - 40 % > 40 %
hilang berlangsung
Kebutuhan jarang sering sering
cairan
tambahan
Transfusi jarang sering/perlu segera
Operasi mungkin mungkin sangat
sekali mungkin
40
Kunci

• Ingat urutan ABCD


• Berikan oksigen pada semua kasus trauma.
• Beri infus cairan hangat (simpan cairan di
lemari tertutup dengan lampu 25 watt)
• Darah, plasma, cairan yang mengandung
glukosa jangan dipanaskan dalam
microwave.
Prognosis :

• Kecepatan & kwalitas PPGD


• Jenis trauma
• Keberhasilan menghentikan perdarahan
• Fungsi organ vital :
– usia
– keadaan sebelumnya
– penyakit lain
– lamanya syok

42
terimakasih

dr.M.Dwi Satriyanto 43

Anda mungkin juga menyukai