BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa pengaruh berbagai faktor tersebut pada
respons penderita terhadap obat pada umumnya menyebabkan regimen dosis obat perlu
disesuaikan. Besarnya penyesuaian dosis biasanya tidak dapat diperhitungkan, jadi hanya
dikira-kira saja berdasarkan educated guess, kecuali dalam hal penyesuaian terhadap berat
badan dan penyesuaian akibat gangguan organ yang lain. Penyesuaian dosis hasil
perhitungan tidak menjamin dosis yang tepat, karena disamping adanya asumsi-asumsi dalam
melakukan perhitungan farmakokinetik sehingga kadar yang dicapai belum tentu dalam
batas-batas kadar terapi, masih ada faktor-faktor farmakodinamik yang tidak diperhitungkan,
yang dapat memberikan respons yang menyimpang meskipun kadar yang dicapai sudah
benar. Tetapi penyesuaian dosis hasil perhitungan tentunya lebih mendekati dosis yang tepat
dibandingkan dengan dosis hasil perkiraan saja.
Dengan demikian pengamatan dan pemantauan klinis yang ketat dan berkesinambungan
merupakan tindakan yang mutlak harus dikerjakan dalam pengelolaan DBD dan penyakit
yang lain. Ringer Asetat dan Ringer Laktat sangat efektif sebagai terapi resusitasi pasien
dengan dehidrasi berat dan syok, terlebih kondisi asidosis.
B. SARAN
- Sebaiknya cara pemberian cairan infus disesuaikan dengan kondisi pasien
- Memberikan terapi suportif yang baik akan memacu penyembuhan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Daniel, 2008, Kolom (Paradigma Baru dalam Terapi Cairan Maintenance), Vol. 7, Jakarta.
Daniel, 2006, Gerai (Ringer Asetat “Asering(R)” Mencegah Hipotermia Perioperatif Sectio),
Vol. 5, Jakarta.
.......... , 2000, Ringer Laktat (Lactate Ringer Injection USP), PT. Widatra Bhakti, Pandaan,
Jawa Timur.
Staf Farmakologi FKUI, 2000, Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Tatang Kustiman Samsi, 2000, Cermin Dunia Kedokteran (Artikel : Penatalaksanaan
Demam Berdarah Dengue di RS Sumber Waras), Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanegara, Jakarta.