1
CAIRAN TUBUH (TBW)
2
CAIRAN TUBUH
1. DIDALAM SEL
(Intra Sel = First Space )
2. DILUAR SEL
(Ekstra Sel = Second Space)
a. Plasma (Intra Vasculer Fluid).
b. Intersisial Fluid
c. Rongga ke 3 (Third Space).
3
GAMBAR SKEMATIS
BERAT BADAN
BERAT BADAN (60
(60 KG)
KG)
CAIRANTUBUH
CAIRAN TUBUHTOTAL
TOTAL
3636
LL== 60%
60%
Intra Sel Ekstra Sel
( 24 Intra
L = 40%Sel
) ( 12 L = Sel
Ekstra 20% )
( 24 L = 40% ) ( 12 L = 20% )
Intersisial Plasma
Interstitial
( 9L = 15%) Plasma
(3l = 5% )
( 9L = 15%) (3l = 5% )
K +K + PO4 -PO4 - Na+ + Cl- -
Na Cl
Rongga Ke 3
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
Didalam sel 40 30 40
Di luar sel 20 20 35
Plasma 5 4 5
Intersisial 15 16 30
5
DISTRIBUSI AIR - LEMAK
LAKI LAKI
Air 70 60 50
Lemak 4 18 32
PEREMPUAN
Air 60 50 42
Lemak 18 32 42
6
ELEKTROLIT
FUNGSI ELEKTROLIT
molekul terioniasis baik kation maupun
anion yang terdapat dalam jarinagn tubuh
7
ELEKTROLIT
EKSTRA SEL
mEq / L INTRA SEL INTERSISIAL PLASMA
KATION
Na+ 15 144 142
K+ 150 4 4
.
Total 194 152 154
ANION
Cl- 1 114 103
PO4- 194 2 2
. .
Total 194 152 154 8
Kandungan Air di Organ
Jaringan Presentasi Air
Otak 84
Ginjal 83
Otot Lurik 76
Kulit 72
Hati 68
Tulang 22
Lemak 10
Faktor yang mempengaruhi P
kebutuhan cairan
demam
hiperventilasi
suhu lingkungan yang tinggi
aktivitas yang ekstrem/ berlebihan
kehilangan yang abnormal exp :diare
Faktor yang mempengaruhi P
kebutuhan cairan
hipotermi
kelembapan lingkunganyang sangat
tinggi
oliguria dan anuria
hampir tidak ada aktivitas
retensi cairan misalnya gagal jantung
Pergerakan Cairan Tubuh
Transport aktif (pompa Na-K)
transport pasif (difusi da osmosis)
OSMOSIS
Tekanan osmotik :
- Pergerakan molekul melalui membran
semipermeable
- Menyebabkan air berpindah dari cairan
konsentrasi rendah ke cairan yang
konsentrasi lebih tinggi s/d
konsentrasinya sama.
- larutan dengan tekanan osmotik
disebut isotonik (NaCl 0,9% , RL)
13
Unit tekanan osmotik = osmole,
Nilainya milliosmole (mOsm).
Osmolaritas normal plasma = 295 - 310 mOsm/L.
Perhitungan osmolaritas =
2 x (Na + K)+GDS/18 + BUN/6
14
- Air dapat melintasi membram sel dengan
mudah
- Zat-zat lain membutuhkan kondisi khusus
untuk melintasinya
- Pergerakan dalam tubuh di pengaruhi
oleh :
1. Tekanan Hidrostatik
2. Tekanan Onkotik ( tekanan koloid osmotik)
3. Tekanan Osmotik
15
Tekanan Hidrostatik
Tekanan yang mempengaruhi pergerakan
air melalui dinding kapiler
Tekanan Onkotik
24
Pada anak dan bayi (setiap harinya)
Air
sesuai dengan berat badan.
0 10 kg : 100 ml / kg BB
10 20 kg : 1000 ml + 50 ml / kg BB diatas 10 kg
> 20 kg : 1500 ml + 20 ml / kg BB diatas 20 kg
Na+ : 2 mEq / kg BB
K+ : 2 mEq / kg BB
25
KESEIMBANGAN INPUT OUT PUT CAIRAN / 24JAM
( UNTUK BB + 60 KG )
26
TUJUAN TERAPI CAIRAN
Mengatasi syok.
27
CAIRAN YANG DIGUNAKAN DALAM TERAPI
Cairan Koloid
Contoh : Dekstran, Haemacel, HES, Albumin,
plasma, darah
28
CAIRAN PEMELIHARAAN
29
CAIRAN PENGGANTI
Tujuan
Mengganti kehilangan air tubuh yang disebabkan
proses patologi yang lain (perdarahan, dehidrasi).
Digunakan cairan isotonis, dengan perhatian
khusus untuk konsentrasi natrium.
Cairan yang digunakan :
- RL D5% - Ringer laktat
- NaCL 0,9% (NS) - Ringer acetat.
30
CAIRAN UTK TUJUAN KHUSUS
31
PENATALAKSANAAN
TERAPI CAIRAN PERIOPERATIF
PRA BEDAH
SELAMA PEMBEDAHAN
PASCA BEDAH
32
PRA BEDAH
Diagnosa gangguan air & elektrolit
Intake yang kurang
Muntah Berak
Fistula enterokutan
Third Space loss
( Peritonitis generalisata, ileus obstruksi)
Perdarahan
Trauma
Non Trauma
33
Terapi terhadap gangguan air & elektrolit
Cairan pengganti
Cairan pemeliharaan
Cairan untuk tujuan khusus
34
SELAMA PEMBEDAHAN
1. Dewasa
OP dgn trauma minimal : 4 ml / kg BB / jam
OP dgn trauma sedang : 6 ml / kg BB / jam
OP / trauma besar : 8 ml / kg BB / jam
.
Cairan :
RL D5%, Ringer laktat, NaCl 0,9, Ringer asetat
36
2. Pada bayi dan anak
37
SYOK HIPOVOLEMIK
DEHIDRASI PERDARAHAN
(% BB) (% EBV)
20% IVF
40% ECF
15% 5% ICF IVF ICF ISF
ICF ISF IVF
ISF
Venous Return Cardiac Output
VR CO
Asidosis Metabolik
42
GEJALA RINGAN SEDANG BERAT
DEFISIT 3-5% BB 6-8% BB > 10% BB
HEMODINAMIK
- Nadi Takikardia Takikardia Nadi tak teraba
Nadi lemah Nadi sangat lemah
- Tek. Darah Masih normal Mulai turun Tak terukur
JARINGAN
- Mata Normal Cowong Sangat cowong
- Lidah Normal Lemah Kecil keriput
- Turgor Berkurang Sangat berkurang Buruk
CEK HEMODINAMIK
CEK HD dst
1500 / 8 j 1500 / 16 j
DEHIDRASI
HEMODINAMIK
- Perfusi
- Nadi baik
Replacement
- Tensi
Therapy
PRODUKSI URINE
- 1 cc / kg / jam
Peritonitis generalisata
Laparatomi, usus yang
perforasi dikeluarkan
Tensi 80/50, nadi 150,
Urine = 0
Napas 35x, flare (+)
Kristaloid + Koloid
REPLACEMENT THERAPY
(Resusitasi Cairan)
PADA PERDARAHAN
1. TENTUKAN BLOOD LOSS ( kehilangan darah)
( ada 3 cara )
2. ATASI SYOK
Cairan infus 20-40 ml/kg dalam 30 menit
Dapat diulang
Kehilangan darah sp > 750 cc 750 cc 1500 cc 1500- 2000 cc > 2000 cc
Sp 15% EBV 15-30 % EBV 30-40% EBV > 40% EBV
Denyut nadi < 100 x/m > 100 x/m > 120 x/m > 140 x/m
Frequensi 14 20 20 30 5 15 > 40
pernapasan
Produksi urine > 30 20 30 5 - 15 Tidak ada
( ml/jam )
Kesadaran Sedikit cemas Cemas Cemas-bingung Lesu coma
Kesadaran mulai
menurun
Replacement Kristaloid Kristaloid Kristaloid + darah Kristaloid + darah
therapy
Sumber : ATLS
REPLACEMENT THERAPY PADA PERDARAHAN
Catat :
Pasang infus jarum besar
Tek. Darah, nadi , perfusi (Prod. Urine)
Ambil sampel darah
Siap darah 500 - 1000 ml
A B C
RESPON REPLACEMENT THERAPY
PADA TRAUMA
Respon Respon Tanpa
Cepat Sementara Respon
Tanda vital Kembali normal Perbaikan sementara, Tetap abnormal
tensi & nadi kembali ( No. Respon)
Dgn kehilangan Minimal Sedang Berat
darah (10%-20% EBV) (20%-40% EBV) ( > 40% EBV )
Sumber : ATLS
52
PERDARAHAN
HEMODINAMIK
Replacement PERFUSI
Therapy - Acral, CRT
- Ginjal (-1 cc/kg)
NADI
TEKANAN DARAH
- Perdarahan lengan atas
- Debridement dan repair
- Tensi 80/50, nadi 140,
urine minimal
- Akral dingin, pucat,
basah
- CRT > 2 detik
Kristaloid + Koloid
Kelebihan dan kekurangan
Kristaloid Koloid
Keunggulan 1. lebih mudah tersedia 1. ekspansi volume
2. komposisi serupa plasma
dengan plasma (RA/RL) 2. ekspansi volume
3. bisa disimpan di lebih besar
suhu kamar 3. durasi lebih lama
4. bebas dari reaksi 4. oksigenasi jarigan
anafilaktik lebih baik
5. komplikasi minimal 5. insidensi edema
paru dtau edema
sistemik lebih rendah
kekurangan 1. edema bisa 1. anafilaktik
mengurangi 2. koagulopati
ekspansibilitas dinding albumin bisa
dada memperberat depresi
2. oksigenasi jariangan miokard pada pasien
terganggu karena syok
bertambahnya jarak
kapiler dengan sel
3. memerlukan volume
empat kali lebih banyak
PASCA BEDAH