Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
Jln. Jaya Wijaya No. 11 Kadipiro Surakarta
Telepon. (0271) 857723 / Fax. (0271) 857724

FORMAT PENILAIAN LAPORAN PENDAHULUAN


PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN DASAR PROFESI

Nama : RS/Ruang
Kasus:
:
Tanggal:

Nilai Bobot
No. Aspek yang Dinilai Bobot x
nilai
1 2 3 4
1. Susunan Kalimat/Penggunaan
Bahasa
a. Baku sesuaiEYD 2
b. Ketepatan cara pengutipan 4
c. Tidak terdapat kesalahan
4
penulisan
d. Teknik penulisan sesuai
pedoman 5
2. Menjelaskan :
a. Pengertian Oksigenasi 5
b. Anatomi pernafasan 7
c. FisiologiPernafasan 7
d. Etiologi(penyebab gangguan
7
pernafasan)
e. Faktor-faktor yang
7
mempengaruhi
f. Batasankarakteristik 7
g. Diagnosa Keperawatan 10
h. Intervensi keperawatan 15
i. DaftarPustaka 5
3. Kepustakaan
a. Literatur minimal 5 buku, 1
5
jurnal
b. Ketepatan cara penulisan
5
kepustakaan
c. Literatur mutakhir ( jurnal 5
tahun terakhir, buku 10tahun 5
terakhir)
Total 100

*Keterangan:
Nilai 4 : sangat baik
Nilai 3 :baik
Nilai 2 : cukup
Nilai 1 : kurang

Nilai = (Bobot X Nilai) /4 Surakarta,


=
PEMBIMBING
PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
Jln. Jaya Wijaya No. 11 Kadipiro Surakarta
Telepon. (0271) 857723 / Fax. (0271) 857724

NO. KETERAMPILAN TANGGAL LINK ANALISIS BUKTI SCREENSHOT


FORMAT LAPORAN ANALISIS SINTESIS JURNAL
KEPERAWATAN DASAR PROFESI
ANALISISJURNAL...........................(JUDULJURNAL)

1. StudiKasus
Ringkasan kasus yang berhubungan dengan masalah kebutuhan dasar manusia,
seperti: Oksigenasi, Nutrisi, Eliminasi, personal higiene, cairan dan elektrolit,
keamanan-keselamatan, kenyamanan,dll.
2. Penyusunan kata kunci dengan PICO Uraikan kata kunci yang digunakan dalam
screening jurnal sesuai perumusanPICO.
P : Population (Pasien) : Pain Intensity On Postoperative Fracture Patients
I : Intervention (Intrevensi)
Deep Breathing Relaxation Technique And Guided Imagery
C : Comparison (Pembanding)
O : Outcome (Hasil)

3. Screening jurnal (melalui alamat jurnal internasional, misal: ProQuest, EBSCO, dst)
Berisi uraian tahapan pencarian jurnal yang sesuai dengan perumusanPICO.
4. AnalisisJurnal
a. Judul penelitian
The Effectiveness Of Deep Breathing Relaxation Technique And

Guided Imagery To Decrease Pain Intensity On Postoperative

Fracture Patients In Bougenvile Ward Of Dr Soegiri Hospital


Efektivitas Teknik Relaksasi Pernapasan Dalam Guide Imagery Untuk Mengurangi
Intensitas Nyeri Pasca Operasi Pasien Fraktur Di Bangsal Bougenvile Rumah Sakit
Dr Soegiri

b. Penulis
Rizky Asta Pramesti Rini
c. Nama jurnal tempat publikasi
“Nurses at The Forefront in Transforming Care, Science, and research”
d. Latar belakang masalah
Fraktur adalah pembubaran jaringan kontinuitas tulang

dan tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh cedera.

Fraktur penyebab trauma bisa dalam bentuk


trauma langsung dan tidak langsung (Sjamsuhidajat dan

Jong, 2005). Pengobatan patah tulang bisa dilakukan

melalui konservatif dan pembedahan menurut

keparahan patah tulang dan sikap pasien

(Smeltzer dan Bare, 2002). Pembedahan adalah pengobatan

yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau

menampilkan bagian tubuh yang akan dirawat (Sjamsuhidajat

dan Jong, 2005). Sakit setelah operasi

fisiologis, tapi itu salah satu yang paling ditakuti

keluhan klien setelah operasi. Rasa sakit

sensasi dimulai sebelum

kesadaran pasien kembali sepenuhnya, dan meningkat

ketika efek anestesi menurun. Bentuk nyeri

yang dialami pasien pasca operasi bersifat akut

nyeri yang timbul akibat bekas sayatan luka

operasi (Perry dan Potter, 2005).Jika tidak ditangani secara memadai, rasa sakit
akan mempengaruhi

paru-paru, kardiovaskular, gastrointestinal,

sistem endokrin, imunologi dan stres dan

dapat menyebabkan depresi dan kecacatan. Ketidakmampuan ini

berkisar dari membatasi partisipasi dalam kegiatan hingga

ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pribadi seperti makan dan

berdandan (Smatzler dan telanjang, 2002). Rasa sakit


strategi penatalaksanaan meliputi farmakologis

dan pendekatan non-farmakologis. Itu

pendekatan dipilih berdasarkan kebutuhan pasien

dan tujuan. Mengobati sakit yang dialami

pasien melalui intervensi farmakologis

dilakukan bekerja sama dengan dokter atau dokter perawatan primer dan pasien.

Intervensi farmakologis dengan narkotika atau

non-narkotika, serta dengan non-farmakolog

seperti stimulasi dan pijat, stimulasi kulit,

Stimulasi Saraf Listrik Transkutan

(TENS), gangguan, teknik relaksasi, terpandu

perumpamaan, hipnosis, metode bedah neuron

(Lusianah, 2012). Teknik relaksasi pernapasan adalah salah satu bentuknya

asuhan keperawatan, dalam hal ini perawat melatih

klien bagaimana melakukan pernapasan dalam, pernapasan lambat

(menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana caranya

buang napas perlahan. Selain mengurangi intensitas nyeri,

Teknik relaksasi pernapasan dalam bisa meningkat

ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah

(Smeltzer dan Bare, 2002).

Teknik relaksasi yang bisa dilakukan

untuk mengintervensi nyeri fraktur pasca operasi


citra terpandu. Citra terpandu adalah relaksasi

teknik yang bertujuan untuk mengurangi stres dan meningkatkan ketenangan

dan kedamaian dan penenang untuk situasi sulit

dalam hidup. Citra terbimbing atau imajinasi mental adalah a

teknik untuk mempelajari kekuatan salah satunya

pikiran sadar atau tidak sadar untuk membuat gambar

yang membawa kedamaian dan keheningan (Keamanan Nasional

Council, 2004). Citra terpandu adalah proses yang

menggunakan kekuatan pikiran dengan mengarahkan tubuh

menyembuhkan dirinya sendiri, untuk menjaga kesehatan atau melalui relaksasi

komunikasi dalam tubuh yang melibatkan semua indera

(visual, sentuhan, bimbingan, penglihatan dan pendengaran). Jadi

keseimbangan pikiran, tubuh dan jiwa terbentuk.

Citra terpandu sederhana adalah “penggunaan yang disengaja dari

imajinasi untuk mendapatkan relaksasi dan atau menjauh dari

sensasi yang tidak diinginkan ”(Smeltze dan Bare, 2002).

Citra terpandu dapat berguna untuk mengurangi kecemasan,

kontraksi otot dan memfasilitasi tidur (Hitam

dan Matassarin, 2005). Potter dan Perry (2005)

juga menyatakan bahwa perumpamaan terbimbing dapat mengurangi rasa sakit.

Relaksasi mengurangi aktivitas otot; otot melebar

dan menciptakan ritme fisiologis tubuh. Itu

Teknik relaksasi imajinasi terbimbing diharapkan dapat dilakukan


mengurangi rasa sakit pada pasien fraktur pasca operasi.
e. Tujuan dan pertanyaan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keefektifan

teknik relaksasi pernapasan dalam dan citra terpandu untuk mengurangi intensitas nyeri
pada fraktur pasca operasi

pasien
f. Metodologipenelitian

Desain penelitian ini adalah pra-eksperimental

dengan One Group Pre-test-Post-Test Design

(Nursalam, 2008), yaitu kelompok subjek adalah

diamati sebelum dilakukan intervensi, kemudian diamati kembali

setelah intervensi. Populasi semuanya

pasien fraktur pasca operasi yang mengalami

sakit di bangsal Bougenvile Rumah Sakit Dr. Soegiri

Lamongan rata-rata perbulan sebanyak 19

pasien yang mencapai 38 pasien dalam dua bulan.

Sedangkan sampel dalam penelitian ini ada beberapa

pasien yang mengalami patah tulang pasca operasi

sakit di Bangsal Bougenvile di Dr. Soegiri

Lamongan Februari hingga Maret 2015 yang bertemu dengan

kriteria inklusi 35 orang. Penelitian ini

menggunakan teknik Simple Random sampling. Analisis menggunakan statistik


Wilcoxon Sign Rank Test dengan taraf signifikan α = <0,05.
g. Hasilpenelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan teknik relaksasi


pernapasan dalam dan citra terbimbing, 25
responden (71,4%) mengalami nyeri sedang dan 2 responden (5,7%) mengalami
nyeri ringan. Setelah

Pemberian teknik relaksasi pernapasan dalam dan pencitraan terpandu, intensitas


nyeri pasien menurun, di

dimana 25 responden (71,4%) mengalami nyeri ringan. Hasil uji statistik


Wilcoxon antar kedalaman

teknik relaksasi pernapasan dan citra terpandu serta rasa sakit mengungkapkan
pengaruh antara pernapasan dalam

teknik relaksasi dan citra terbimbing dan intensitas nyeri dengan Z = -5.178a

dan nilai signifikan

p ≤ 0,000 pada tingkat signifikansi p ≤ 0,05. Jadi, HO

yang artinya ada pengaruh

penggunaan teknik relaksasi pernapasan dalam dan

citra terpandu untuk mengurangi intensitas nyeri

pasien fraktur pasca operasi di bangsal Bougenvil

Rumah Sakit Dr. Soegiri L


h. Indikasi kasus (berisi indikasi-indikasi untuk dilakukantindakan)

Teknik ini dapat mengalihkan pikiran seseorang dari


stres, ketakutan, kemarahan, dan ketidaknyamanan
i. Implementasi pada Kasus (berdasarkan kebutuhan dasar yang mengalamigangguan)
Teknik distraksi pada nyeri dan stres selama persalinan
j. Hambatan dalamImplementasi
Hasil dari dua kelompok studi tentang mengurangi rasa takut
Ketidakkonsistenan ini mungkin karena perbedaan waktu
pengukuran.

k. Manfaat penelitian yang didapat pada jurnal ini bagi keperawatan dasarprofesi
Dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan tentang
teknik distraksi dan dapat menerapkan teknik distraksi pada pasien yang mengalami
kecemasan dan nyeri pada pasien post operasi dan persalinan.
l. Kesimpulan dansaran
kesimpulan :
Sebagian besar pasien patah tulang pasca operasi

sebelum dirawat menggunakan pernapasan dalam

teknik relaksasi dan perumpamaan terpandu

mengalami intensitas nyeri sedang.

2. Sebagian besar pasien fraktur pasca operasi

setelah dirawat menggunakan pernapasan dalam

teknik relaksasi dan perumpamaan terpandu

mengalami intensitas nyeri ringan.

3. Teknik relaksasi pernapasan dalam dan

perumpamaan terpandu efektif untuk mengurangi rasa sakit

pada pasien fraktur pasca operasi.

Saran :
Sebagian besar pasien patah tulang pasca operasi

sebelum dirawat menggunakan pernapasan dalam

teknik relaksasi dan perumpamaan terpandu

mengalami intensitas nyeri sedang.

2. Sebagian besar pasien fraktur pasca operasi

setelah dirawat menggunakan pernapasan dalam

teknik relaksasi dan perumpamaan terpandu

mengalami intensitas nyeri ringan.

3. Teknik relaksasi pernapasan dalam dan

perumpamaan terpandu efektif untuk mengurangi rasa sakit


pada pasien fraktur pasca operasi.
m. DaftarPustaka

Black dan Matassarin. (2005). MedicalSurgical Nursing :

Clinical Management For Continuity of Care.Fifth

Edition. Philadelphia : W.B Saunders Company

Depkes RI. 2007. Prevalensi Fraktur.

http://www.depkes.go.id.Diaksestanggal 7 Januari

2011.

Ellwood, Jane. 2007. The Pain Gate ControlTheory.

http://www.aromacaring.co.uk/pain_mechanism.ht

m.diakses 3 februari 2015

Louie.(2004). The effect of guided imageryrelaxation in

people with COPD,Occupational Therapy

International, 11(3), 145-159.

Surakarta,.........................20…
Mengetahui

(Nama Mahasiswa)

Anda mungkin juga menyukai