Luka bakar, diare, muntah Kehilangan cairan tubuh dalam jumlah besar volume sirkulasi
Cairan masuk
~ 60% Cairan yang diminum ~ 30% air dari makanan ~ 10% air dari hasil metabolisme (dari proses oksidasi)
~ 4% feces ~ 28 % insesible water loss (kulit dan paru-paru) ~ 8% perspirasi ~ 60% urine Tambahan cairan menstruasi pd wanita masa reproduksi
Membran sel
Plasma darah 5%
40%
15%
5%
1. GEJALA KLINIK
Gejala
Pre syok, akral dingin Syok, perfusi menurun TS <,90, N >120 Syok berat, perfusi sangat buruk, tensi tak terukur, nadi tak teraba, ganguan kesadaran
TANDA
Sesak nafas Tekanan darah Nadi
TS I
N Cepat
TS II
Ringan Turun Sangat cepat
TS III
++ Tak terukur Tak teraba
N N N N
Sampai 10%
Kelas I
Kehilangan darah (ml) Kehilangan darah (% volume darah) Denyut nadi Tekanan darah Tekanan nadi Frekuensi pernapasan Produksi urine (ml/jam) CNS / status mental Pengganti cairan (hukum 3:1) Sampai 750 Sampai 15% <100 Normal Normal atau naik 14-20 >30 Sedikit cemas
Kelas II
750-1500 15-30 % >100 Normal Menurun 20-30 20-30 Agak cemas
Kelas III
1500-2000 30-40 % >120 Menurun Menurun 30-40 5-15 Cemas, bingung Kristaloid dan darah
Kelas IV
>2000 >40% >140 Menurun Menurun >35 Tidak berarti Bingung, lesu (lethargic) Kristaloid dan darah
Kristaloid
Kristaloid
Penderita Perdarahan
Catat tekanan darah, nadi, perfusi (produksi urine) Siap darah 500 1000 cc
Kristaloid 1000-2000 cc dalam 30 menit Ulangi 2-4x kehilangan cairan (kalau perlu pasang 2 infus)
Hemodinamik Baik
Hemodinamik Baik
Hemodinamik Buruk
1.
Cairan kristaloid
2.
Cairan koloid
3.
Normal
Hb
= 15 gr% = 100% = 5 liter = 50 x 15 x 1 x 1,34 = 1005 mn/menit = 5 gr% = tetap = naik 3 kali = 150 x 5 x 1 x 1.34 = 1005 ml/menit
Kompensasi
Hb turun SaO2 CO Jadi Available
Dulu Hb 10 gr%
Turgor kulit yang jelek Mata cekung Ubun-ubun cekung (bayi & anak) Mukosa bibir dan kornea kering
Hipotensi, takikardi Vena-vena kolaps Capillary refilled time memanjang Oligouri Syok ( renjatan )
Dehidrasi
CNS
Ringan
-
Sedang
Ngantuk, apatis Respon lambat Anoreksia Aktivitas turun Takikardi, hipotensi ortostatik Nadi lemah Vena kolaps Lidah kecil, lunak Turgor Pekat, kurang
Berat
Refleks tendon Stupor sampai koma Sianosis, hipotensi Akral dingin Nadi perifer tak teraba Detak jantung jauh
Kardiovaskuler
Takikardi
Jaringan Urine
Defisit
3-5% BB
6-8%
10% BB
1. 2. 3.
Dehidrasi ringan (defisit 4% BB) Dehidrasi sedang (defisit 8% BB) Dehidrasi berat (defisit 12% BB)
4.
Sebagian besar cairan kristaloid & koloid yang ada mengandung cempuran elektrolit yg tidak fisiologis (un-balanced) Pada awal 1990, mulai dikenal & didefinisikan asidosis hiperkloremik, pasca infus cairan NaCl. Penggunaan dalam jumlah besar dari cairan un-balanced ini dapat berakibat gangguan keseimbangan asam-basa
Cairan yang Ideal
SID yg dihitung dari konsentrasi ion kuat pada plasma normal adalah 42 mEq/L. Kristaloid Kristaloid seimbang harus memiliki SID yg lebih rendah dari SID plasma, namun lebih besar dari 0. Secara eksperimental nilainya sebesar 24 mEq/L
PLASMA + ASERING
Acetat cepat dimetabolisme
ASERING
SID : 29
Hiperkloremia
Vasokonstriksi pada ginjal Peningkatan resistensi vaskuler ginjal ( 35%) Penurunan GFR ( 20%), menurunkan diuresis Penekanan aktivitas renin Penurunan tekanan darah
Kardiovaskuler
Respirasi
Gangguan kontraksi otot jantung Dilatasi arteri, konstriksi vena, & sentralisasi volume darah Peningkatan tekanan vaskuler paru Penurunan curah jantung, tekanan darah arteri, aliran darah hati & ginjal Sensitif thd reentrant arrhytmia & penurunan ambang fibrilasi ventrikel Menghambat respon kardiovaskuler thd katekolamin
Hiperventilasi Penurunan kekuatan otot nafas & menyebabkan kelelahan otot Sesak Gangguan kebutuhan metabolisme Resistensi insulin Menghambat glikolisis anaerob Penerunan sintesis ATP Hiperkalemia Peningkatan degradasi protein Penghambatan metabolisme & regulasi volume sel otak Koma
Metabolik
Otak
Aplikasi klinik:
1.
2.
Laju metabolisme asetat adalah 250-400 mEq/jam, sedangkan laktat 100 mEq/jam
Lebih cepat mengatasi asidosis yang menyertai syok.
3.
Walaupun asetat dan laktat keduanya merupakan prekursor ion bikarbonat, asetat juga merupakan dapar fisiologis untuk menetralkan metabolisme asam yang berlebihan
Efisien untuk mengatasi syok yang disertai asidosis
4.
dan melepaskan
ELEKTROLIT (mEq/L)
Na+ K+ ClRL (Ringer Laktat) ASERING (Ringer Asetat) 130 130 4 4 109 109 Ca3 3 Laktat- Acetat 28 28
Osmolaritas mOsm/L
273 273
Dexter et al :
Berdampak negatif pd RBF & GFR
Cairan abnormal?
Intra Operatif, Asetat Ringer lebih baik dibandingkan Ringer Laktat dalam menjaga temperatur badan selama proses anestesi dengan isoflurane dan sevoflurance. Pada operasi hepatectomi, RA lebih baik dibanding RL sebab RA tidak meningkatkan level serum laktat setelah operasi, Sedangkan RL dapat meningkatkan tingkat serum laktat diatas normal, Selain itu RA tidak mengganggu/memperberat fungsi hati.
5. Kashimoto S, et.al., Comparative effects of ringers acetate and lactate solutions on intra operative central and peripheral temperatures. J.Clin.Anest. 1998 ; 10 ( 1 ) : 23-27. 7.Nakayama M,et.al., Utility of acetate ringer solution as intra operative fluids during hepatectomy .Masui,1995 Dec;44 ( 12 ): 1654-60.
Operasi Cardiovaskular:
Acetate Ringer's memiliki lebih banyak efek vasodilator dibanding ringers lactate, sehingga dapat meningkatkan hemodinamik pada bedah bypass.7
Acetate Ringer's lebih baik dibanding ringers lactate dalam mengkoreksi kasus neonatal lactic acidosis ketika pemberian sebelum operation.8 kombinasi osmolaritas 1 L ASERING dengan 10 mL MgSO4 20 % sangat isotonik (290 mOsm/L), sehingga pada risiko edema cerebral yang memburuk pada stroke akut dapat diminimalkan.9
Caesarean section :
Acute stroke :
7 Sekiguchi M,et.al., Utility of ringers acetate solution as intra operative fluids during cardiovascular surgery with cardi opulmonary bypass. Masui 2000 May ; 49 ( 5 ) : 530 - 4. 8. Onizuka S,et.al., Comparison of the effects of rapid infusion of lactate and that of ringers solution on maternal and fetal Sep; 48 ( 9 ) : 977 - 80. 9. Darmawan I. Parenteral Fluid therapy in stroke patients . Proceeding of PIT PERDOSI, Nov.6, 2001. metabolism and acid - base balance. Masui 1999
Jumlah air yang hilang selama 24 jam : Produksi urine per 24 jam : 1.500 ml Insensible loss 1,3 x 700 ml : 900 ml Air bersama faeces :
- Kecepatan pemberian max 20 mEq/jam atau 200 mEq / 24 jam - Produksi urine 1 ml / Kg BB / jam - 1 2 mEq / Kg BB / 24 jam
Kebutuhan K + : K + x BB x 0,4
Elektrolit
Na+
K+
Mg++ Ca++ P Cl-
50-100
10-20 10-15 20-45 50-100
1-2
0.2-0.5 0.2-0.3 0.5-1 1-2
Kebutuhan sehari Volume : 2000 ml Natrium : 100-200 mEq (2-4 mEq/kg) Kalium : 50-150 mEq (1-3 mEq/kg) Kalori : 1500 kcal (20-30 kcal/kg)
KaEnMg3 : 2000 ml
Cairan Infus
Maintenance
Nama Produk
Na+
K+
Mg+ Cl+
KA-EN 1 B
KA-EN 3 A KA-EN 3 B KA-EN MG3
38.5 60 50 50 10 20 20
38.5 50 50 50 -
20 20 20
37.5
27.0 27.0 10.0
150
108 108 400
Ringer Laktat
130
109
28
Memenuhi kebutuhan fisiologis harian untuk homeostasis Mencegah gangguan elektrolit dan asam-basa Mendukung terapi primer untuk proses penyembuhan penyakit pasien Proses enzimatik & sintesis protein Mempercepat penyembuhan luka
Peran Zinc
1. Berfungsi sebagai co-factor untuk paling sedikit 70 enzim berbeda 2. Terlibat dalam metabolisme 3. Penting untuk pembelahan sel dan memelihara membran sel 4. Penting untuk imunitas dan penyembuhan jaringan
* Arakawa Y, et al. In: Trace elements and gastrointestinal diseases. Tokyo: Shinko Igaku Shuppan; 1990. p119
ekskresi urin
Zinc
Ekskresi harian di urin* (orang sehat)
Kira-kira 500 g
(Kira-kira 7.6 mol)
660 g
(10 mol)
Praktis, mudah dan aman diberikan Di samping elektrolit basal (Na+,K+,Cl-) juga mengandung mikromineral (Mg++,Ca++,P) yang dibutuhkan untuk metabolisme seluler Memiliki nilai tambah dengan adanya zinc yang memacu penyembuhan jaringan Mengandung asam amino kualitas tinggi (diperkaya BCAA/EAA) untuk memacu sintesis protein Glukosa untuk mempertahankan kadar gula darah optimal (euglycemia)
ESENSIAL
NON ESENSIAL
Leusin (BCAA ) Isoleusin (BCAA) Valine(BCAA) Lisin Tryptopan Metionin Treonin Fenilalanin
Leusin (BCAA)
Membantu mencegah penyusutan otot Membantu pemulihan pada kulit dan tulang
Membantu mencegah penyusutan otot Membantu dalam pembentukan sel darah merah Tidak diproses di organ hati, dan lebih langsung diserap oleh otot Membantu dalam mengirimkan asam amino lain (tryptophan, phenylalanine, tyrosine) ke otak
Isoleusine(BCAA)
Valin (BCAA)
Prekursor penting dalam sintesis glutamin dan alanin di otot rangka Konsumsi BCAA endogen meningkat pada banyak penyakit Leucine memacu sintesis protein pada model eksperimental dari sepsis dan luka BCAA meningkatkan napsu makan
Roya Riazi. The total BCAA requirement in young healthy adult men determined by indicator amino acid oxidation Phenylalaine. J. Nutr 133: 1383-13c89, May 2003
Pada ensefalopati karena sepsis rasio BCAA : AAA berkurang Pasien yang selamat dari sepsis memiliki kandungan BCAA lebih tinggi BCAA meningkatkan aliran darah otak Kebutuhan BCAA : Valin : 17-25 mg/kgBB, Isoleusin : 19 mg/kgBB, Leusin :40 mg/kgBB ( total 84 mg kgBB)
Roya Riazi. The total BCAA requirement in young healthy adult men determined by indicator amino acid oxidation Phenylalaine. J. Nutr 133: 1383-13c89, May 2003
Penyakit
Neuron Anorexia
NPY AgRP
POMC
5-HT
Sitokin (TNF,IL-1,IL-6)
Melanocortin anorexigenic
Tryp
BCAA
Alessandro laviano . BCAA : The best compromise to achieve anabolism. Curr Opn Clin Nutr Metab Care 8: 408:414, 2005
Neuron
Penyakit
NPY AgRP
POMC
5-HT
Cytokines (TNF,IL-1,IL-6)
Melanocortin anorexigenic
Tryp
BCAA
Alessandro laviano . BCAA : The best compromise to achieve anabolism. Curr Opn Clin Nutr Metab Care 8: 408:414, 2005
Cairan maintenance yang lengkap dan praktis untuk hasil klinis yang lebih baik Mudah dan aman pemberiannya Selain mengandung elektrolit juga mengandung mikromineral untuk metabolisme seluler Trace element Zn : mendukung penyembuhan jaringan & imunitas seluler Mengandung BCAA EAA kadar tinggi untuk mendukung sintesa protein serta glukosa untuk mempertahankan kadar gula darah secara optimal
[mmol/l]
Na+
NS
154
Ringer
147
RL
130
RA
130
Aminofl uid
35
Plasma
142
Manfaat
Na+ bertanggung jawab thd tonisitas larutan Plasma ekuivalen atas elektrolit2 yg utama (misal, Na & K) menghindari kemungkinan koreksi yg tidak diharapkan Ca2+ penting sbg kofaktor dalam kaskade koagulasi jika Ca2= turun pemanjangan pembekuan darah
K+
4.0
20
4.5
154 -
5 5 35 10mikro 53 30 75
Zn
LaktatAsetat-
308
309
273
273
817
1.
2.
3.
Terapi cairan bertujuan untuk mengembalikan jumlah dan komposisi cairan yang hilang akibat perdarahan dan dehidrasi Selain untuk resusitasi tujuan terapi cairan juga untuk cairan pemeliharaan apabila pasien tidak dapat minum dan makan Terapi cairan maitenence disamping elektrolit basal (Na+,K+,Cl-) juga mengandung mikromineral (Mg++,Ca++,P) dan Zinc yang dibutuhkan untuk metabolisme seluler
KESIMPULAN
5. Penambahan zinc berfungsi sebagai co-factor enzim, terlibat dalam metabolisme, pembelahan sel dan memelihara membran sel, imunitas dan penyembuhan jaringan Konsep baru cairan maintence selain zinc juga mengandungh asam amino kualitas tinggi (diperkaya BCAA, dan EAA) untuk memacu sintesis protein serta glukosa untuk mempertahankan kadar gula darah optimal (euglycemia)
6.
Terima Kasih