PENDAHULUAN
masalah, tujuan penelitian yang terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus,
Early Warning Score (EWS) merupakan sebuah skor risiko klinis berdasarkan
parameter yang meliputi tanda-tanda vital yaitu denyut jantung, tekanan darah,
kondisi fisiologi pasien dengan enam parameter yaitu tekanan darah sistolik,
perburukan kondisi pasien yang dikenal dengan istilah Early Warning Score
1
(EWS). EWS telah diterapkan dibanyak rumah sakit di Inggris terutama
National Health Service dan Royal College of Physicians yaitu National Early
Warning Score (NEWS) sebagai standar untuk penilaian penyakit akut dan
karena itu, National Health Service (2007) dan Royal College of Physicians di
berjudul Early Warning System: The next level of rapid response mengatakan
bahwa henti jantung biasanya didahului oleh tanda-tanda yang dapat diamati
dengan durasi enam sampai delapan jam sebelum terjadinya henti jantung.
tanda vital untuk dapat mengetahui risiko perburukan dan penurunan kondisi
Early Warning Score (EWS) melengkapi sistem Rapid Response Team (RRT)
atau Tim Medik Reaksi Cepat dalam menangani kondisi kegawatan pada
pasien dan biasanya dikenal dengan istilah code blue sehingga dapat
2
untuk mencegah risiko tersebut terjadi yaitu didasarkan pada algoritme respon.
dapat dicegah secara dini. Selain itu, professor Williams yaitu ketua dari Royal
Unit) ICU yaitu dari 1,8% menjadi 0,5%, penurunan angka kematian yang
tidak terduga dari 1% menjadi 0,2% dan angka kematian di rumah sakit dari
2,6% menjadi 0,6%. Dari hasil penelitian ini peneliti yaitu Mitchell (2010)
sehingga dinamakan Nursing Early Warning Score pada awal tahun 2014.
NEWS dapat digunakan dalam pelayanan rumah sakit dan 75% lagi perawat
3
NEWS yang berfokus pada deteksi dini untuk gawat darurat sebelum
Sedangkan data rumah sakit Dhirga Surya Medan menunjukkan bahwa hasil
pelaksanaan EWS sudah baik yaitu berkisar >70% pada dua bulan terakhir ini
EWS dan juga pendokumentasian EWS sehingga dari hasil data tersebut
menurut Luettel, Beaumont, & Healey (2007) yang menyatakan bahwa ada
tujuh faktor yang dapat berpengaruh pada pelaksanaan EWS yaitu beban kerja,
lingkungan.
Oleh karena itu, dengan adanya perbedaan karakteristik perawat dari kedua
penelitian terkait gambaran faktor pelaksanaan EWS. Selain itu, masih belum
4
1.2 Rumusan Masalah
Early Warning Score (EWS) adalah suatu sistem pendeteksian dini bagi
oleh beberapa faktor. Menurut Philips Healthcare (2012) ada beberapa faktor
yang terlihat yaitu faktor lingkungan dan pengetahuan. Selain itu, ada
yaitu beban kerja, faktor komunikasi lisan maupun tulisan, faktor sosial, faktor
perbedaan faktor-faktor juga. Disisi lain, ternyata masih belum ada penelitian
sendiri. Dari hal inilah yang membuat peneliti ingin mencari tahu mengenai
Dhirga Surya.
5
1.3 Tujuan Penelitian
Warning Score di ruang rawat inap rumah sakit Siloam Dhirga Surya.
Surya.
6
kuesioner A
Faktor Beban kerja Kuesioner B Kuesioner 1. Ringan, jika Ordinal
beban kerja yaitu no. 1-11 menggunakan nilai < cut off
sekumpulan skala likert. point
atau sejumlah Sangat Setuju 2. Berat, jika
kegiatan yang (SS), Setuju nilai ≥ cut off
harus (S), Tidak point
diselesaikan Setuju (TS),
oleh seseorang dan Sangat
atau unit Tidak Setuju
organisasi (STS).
dalam jangka
waktu tertentu
(Dhania, 2010)
Faktor Komunikasi Kuesioner C Kuesioner 1. Baik, jika Ordinal
komunikasi yang no. 12-36 menggunakan nilai ≥ cut off
lisan dan disampaikan skala likert. point
tulisan dengan kata- Sangat Setuju 2. Kurang, jika
kata seperti (SS), Setuju nilai < cut off
informasi (S), Tidak point
langsung dan Setuju (TS),
juga informasi dan Sangat
yang di Tidak Setuju
cantumkan (STS).
dalam bentuk
tulisan seperti
pada integrated
note.
Faktor Hal yang Kuesioner D Kuesioner 1. Baik, jika Ordinal
sosial berhubungan no. 37-48 menggunakan nilai ≥ cut off
dengan skala likert. point
interaksi antar Sangat Setuju 2. Kurang, jika
tim medis (SS), Setuju nilai < cut off
seperti perawat, (S), Tidak point
dokter dan Setuju (TS),
orang lain dan Sangat
dalam Tidak Setuju
pelaksanaan (STS).
EWS.
Faktor Alat yang Kuesioner E Kuesioner 1. Memadai, Ordinal
ketersediaan digunakan no. 49-51 menggunakan jika nilai ≥ cut
peralatan sebagai skala likert. off point
penunjang Sangat Setuju 2. Tidak
dalam (SS), Setuju Memadai, jika
pelaksanaan (S), Tidak nilai < cut off
EWS. Setuju (TS), point
dan Sangat
Tidak Setuju
(STS).
Faktor Hal yang Kuesioner F Kuesioner 1. Baik, jika Ordinal
pengetahuan diketahui no. 52-57 menggunakan nilai ≥ cut off
dan responden skala likert. point
pelatihan tentang EWS Sangat Setuju 2. Kurang, jika
yaitu definisi, (SS), Setuju nilai < cut off
klasifikasi, (S), Tidak point
7
pengkajian, dan Setuju (TS),
intervensi EWS dan Sangat
sesuai Tidak Setuju
algoritme (STS).
respon klinis.
Faktor Hal yang telah Kuesioner G Kuesioner 1. Baik, jika Ordinal
kebijakan mempunyai no. 58-62 menggunakan nilai ≥ cut off
dan suatu ketetapan skala likert. point
prosedur dan pedoman Sangat Setuju 2. Kurang, jika
sebagai acuan (SS), Setuju nilai < cut off
pada (S), Tidak point
pelaksanaan Setuju (TS),
EWS. dan Sangat
Tidak Setuju
(STS).
Faktor Segala sesuatu Kuesioner H Kuesioner 1. Kondusif, Ordinal
lingkungan yang dapat no. 63-85 menggunakan jika nilai ≥ cut
mempengaruhi skala likert. off point
diri pekerja Sangat Setuju 2. Tidak
dalam (SS), Setuju Kondusif, jika
menjalankan (S), Tidak nilai < cut off
tugas dan Setuju (TS), point
pekerjaan dan Sangat
(Nitisemito Tidak Setuju
dalam Nuraini, (STS).
2013).
8
sehingga dapat membantu dalam meningkatkan mutu pelayanan
pelayanan kesehatan.
c. Bagi perawat
semestinya.