Get
Get it on the Play Store
Sekolah
detikEdu /
Foto: Kristina/detikedu
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah (Pauddikdasmen) Kemendikbudristek, Jumeri, dalam
Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) secara daring, Kamis (12/8/2021).
"Pembelajaran jarak jauh kita kalau dibiarkan terlalu lama maka risiko yang dialami anak-anak
kita, pendidikan kita, dan negeri ini akan semakin besar," kata Jumeri. o
Baca juga:
Kapan Sekolah Tatap Muka Dimulai? Ini Ketentuan Terbaru & Wilayah yang
Masih Dilarang
Di antara risiko yang muncul antara lain kondisi psikologis, kekerasan fisik, kekerasan seksual,
hingga learning loss. Learning loss ini, kata Jumeri, berdampak pada kemampuan intelektual
anak dan kecakapan dalam hidupnya di masa depan.
"Dan learning loss ini bisa berdampak pada risiko-risiko kemampuan intelektual anak. Kemudian,
kecakapan hidupnya, yang pada gilirannya nanti akan berisiko terhadap earning, pendapatannya
ketika dia bekerja," lanjut Jumeri.
Adanya learning loss memungkinkan kompetensi yang dimiliki oleh siswa menjadi tidak
sepadan dengan kebutuhan industri di dunia kerja. Bahkan, Jumeri mengungkap, kerugian yang
terjadi secara internasional sangat banyak.
"Akibatnya tenaga anak-anak kita, pikiran anak-anak kita, kemampuan anak-anak kita tidak
dihargai sebagaimana mestinya, dari ini menurut perhitungan, kerugian yang terjadi secara
internasional akan bisa mencapai 10 triliun dolar. Dan ini sebuah jumlah yang luar biasa apabila
learning lost akibat pembelajaran yang tidak ideal terus dipertahankan," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, turut
mendorong relaksasi PTM terbatas yang sedang dicanangkan oleh Kemendikbudristek.
"Pandemi hampir 2 tahun, jadi situasinya sangat dinamis, banyak hal yang tidak diprediksi. Jadi
memang kebijakan harus dilakukan penyesuaian," ungkap Hetifah.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Tamansiswa, Ki Saur Panjaitan XIII menegaskan, dibukanya
PTM terbatas ini, tetap kesehatan menjadi hal yang harus diutamakan.
"Pembelajaran tatap muka oke, kesehatan nomor satu. Bagaimana kita menjamin anak-anak
berangkat dari rumah, sampai sekolah, berinteraksi dengan guru, kembali ke rumah itu harus kita
amankan," terang Saur.
Baca juga:
Kemendikbud : Belajar Tatap Muka Bisa Digelar PAUD-SMA, Acuannya SKB 4
Menteri
Simak Video "PTM Juli 2021 Masih Melihat Pertimbangan Zonasi Risiko"
o
(kri/nwy)
learning loss ptm terbatas ptm level 1-3 kemendikbudristek ppkm level 1-3
Share
a b ~
- 1 komentar
Berita Terkait
PTM Terbatas PPKM Level 1-3, Ini 4 Langkah yang Harus Dilakukan Sekolah
Kemendikbud : Belajar Tatap Muka Bisa Digelar PAUD-SMA, Acuannya SKB 4 Menteri
Sekolah Sudah Boleh Laksanakan Belajar Tatap Muka Terbatas, Ini Ketentuannya
Cafe Ucok Baba Dipalak Preman, Begini Suasana dan Menu Kafenya
detikFood
Update! Syarat Naik KA Jarak Jauh dan Lokal Pada Masa PPKM Level 4
Mulai 13 Agustus
detikTravel
part of
Redaksi . Pedoman Media Siber . Karir . Kotak Pos . Info Iklan . Privacy Policy . Disclaimer
a b