Anda di halaman 1dari 28

TATALAKSANA CAIRAN

PERIOPERATIF
Oleh:
M.Tommy Prima Taruna
I4A011031

Pembimbing:
dr. Andri L. Tobing, Sp.An
TERAPI CAIRAN PERIOPERATIF
• Meliputi tindakan terapi yang dilakukan pada
prabedah, selama pembedahan, dan pasca
bedah
tujuan

Mengatur Dukungan Akses


Cairan tubuh nutrisi intravena

Keseimbangan
Keseimbangan Kompisis
air dan Sumber energi
asam dan basa tubuh
elektrolit
Fiologis cairan tubuh
intravaskular

Ekstraseluler Cairan
(20%) intestitial (15%)
Cairan tubuh
(60%)
Intraseluler
transeluler
(40%)
Komposisi mineral sel
• Cairan kristaloid adalah: Merupakan larutan
dengan air (aqueous) yang terdiri dari
molekul-molekul kecil yang dapat menembus
membran kapiler dengan mudah. Biasanya
volume pemberian lebih besar, onset lebih
cepat, durasinya singkat, efek samping lebih
sedikit dan harga lebih murah.
• Cairan koloid : Merupakan larutan yang terdiri
dari molekul-molekul besar yang sulit
menembus membran kapiler, digunakan untuk
mengganti cairan intravaskuler. Umumnya
pemberian lebih kecil, onsetnya lambat,
durasinya lebih panjang, efek samping lebih
banyak, dan lebih mahal
• Isotonik: cairan infus sama dengan cairan
tubuh normal. Contoh: normal saline ( NaCl
0,9%), dan Ringer Laktat
• Hipotonik: infus dengann tekanan osmotik
lebih rendah dari cairan tubuh. Contoh:
dextrosa 5% dan KAEN
• Hipertonik: infus dengan tekanan osmotik
lebih tinggi dari plasma darah
Lakta
Na Cl K Ca Gluko
t Asetat
Cairan Tonusitas (mmol/l (mmol (mmol/ (mmol/ sa (mmo (mmol/l)
) /l) l) l) (g/dl) l/l)

NaCl 0,9 308


% (isotonus) 154 154

154
½ Saline (hipotonus) 77 77

Dextrose 253
5% (hipotonus) 5
K
Na Cl Ca Laktat Asetat
(m Glukosa
Cairan Tonusitas (mm (mmol/l (mm (mmol (mmol
mo (mg/dl)
ol/l) ) ol/l) /l) /l)
l/l)
561
D5NS 154 154 5000
(hipertonus
D5 330 (isotonus) 38,5 38,5 5000
¼NS
2/3 D Hipertonus 51 51 3333
& 1/3 S
Ringer 273 (isotonus) 130 109 4 3 28
Laktat
D5 RL 273 (isotonus) 130 109 4 3 50 28
Ringer 273,4 28
130 109 4 3
Asetat (isotonus)
Kebutuhan cairan tubuh
Hukum rumus maintenance cairan 421

4 X 10 KgBB pertama
2 X 10 KgBB Kedua
1 X Sisa KgBB
Cairan pengganti puasa
• I jam I: (50% Cairan puasa) + maintenance
• I jam II: (25% cairan puasa)+ maintenance
• I jam II: (25% cairan puasa)+miantenance
Contoh kasus
• Laki-laki dengan BB 60kg puasa selama 8 jam
1. Berapa difist cairan puasa?
2. Bagaimana cara penggantian?
Defisit cairan= 4x 10k+2x10+1x40= 100cc
Lamanya puasa = 8 jam
Total cairan= 8x100
800 cc

Cara penggantian cairan selama puasa:


Ijam I: (50% dari 800cc)+ 100cc = 500cc
I jam II: ( 25% dari 800cc)+ 100cc=300cc
I jam II: ( 25% dari 800cc)+ 100cc=300cc
Kehilangan cairan durante operasi
• Perdarahan bisa diukur melalui: suction,
jumlah kapas ( besar dan kecil ), Duk
• Proses Evaporasi
Rumus IWL: 15x BB/24
Dalam kasus
IWL= 15X60/24
37,5cc/jam
EBV pada laki-laki 75 cc/kgBB
EBV pada wanita 65 cc/kgBB
EBV pada bayi 80 cc/kgBB

ABL= [EBV x (Hi-Hf)]/Hi


Pengganti cairan berdasarkan derajat operasi
Derajat Trauma Jaringan Kebutuhan Cairan Tambahan
Minimal (contoh: 0–2 mL/kg
herniorrhaphy)
Sedang (contoh: 2–4 mL/kg
cholecystectomy)
Severe (cotoh: bowel 4–8 mL/kg
resection)
Kebutuhan air dan elektrolit
• Kebutuhan air= 25-40ml/kgbb/hari
• Kebutuhan hemoistasis kalium= 20-30
meQ/hari
• Kebutuhan kalium= 1 meq/kgbb/hari
• Kebutuhan natrium= 2 meQ/kgb/hari
Perdarahan:
< 20% EBV= menggunakan kristaloid
>20% EBV= darah
Koloid kristaloid
Keuntungan Keuntungan
Efek samping yang jarang dan sedikit Durasi yang lama
Harga yang murah Memerlukan sedikit cairan untuk
Mudah dicari mengoreksi hipovolemik
Kerugian Less weighty dan bulky
Durasi yang pendek Kerugian
Bisa menyebabkan edem Harga mahal
Weight dan bulky Bisa menyebabkan overload volume
Bisa interfere dengan pembekuan
Risiko anafilaktik
21
22
23
24
Ringer Fundin
Kelebihan RAM
RF RL
1. Isotonis 1. Hipotonis
2. Isonatremia (resiko udema kecil) 2. Hiponatremia (resiko udema besar)
3. Klorida lebih tinggi (untuk mencapai 3. Klorida
osmolaritas fisiologis plasma) 4. Metabolisme di hepar. Tidak baik untuk
4. Metabolisme di seluruh jaringan tubuh pasien gangguan fungsi hepar
terutama di otot 5. Metabolisme lambat
5. Metabolisme 3-4X lebih cepat 6. Pencegahan asidosis kurang (produksi
6. Pencegahan asidosis lebih baik (produksi 1mol laktat = 1 mol bikarbonat)
1mol malat = 2 mol bikarbonat, 1 mol 7. Konsumsi oksigen pembentukan
asetat = 1bikarbonat) bikarbonat 3 mol/mol (konsumsi tinggi)
7. Konsumsi oksigen pembentukan
bikarbonat 2 mol/mol (konsumsi rendah)
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai