Mengoreksi dehidrasi
Mengatasi syok
Elektrolit
ABNORMALITAS
ELEKTROLIT
Lihat komposisi cairan intravena yang akan
diberikan terutama untuk koreksi elektrolit
DISTRIBUSI CAIRAN
5% Hypo 50
Dextrose (253)
in water
(D5W)
D5 1/2 NS Hyper 77 77 50
(407)
D5 NS Hyper 154 154 50
(561)
RL Isi (273) 130 109 4 3 28
D5 RL Hyper 130 109 4 3 50 28
(525)
NaCl 0,9% RINGER LACTATE
Pemberiannya harus diwaspada
Pemberiannya harus diwaspada
terhadap adanya sikalosis
terhadap adanya edema,
metabolic
asidosis hiperkloramik
DEXTROSE 5%
Digunakan jika pasien memiliki gula yang rendah
atau memiliki kadar natrium yang tinggi, namun
penggunaannya untuk resusitasi dihindarkan
karena adanya hiperosmolaritas, hiperglikemik,
diuresis osmotic, dan asidosis serebral.
Cairan kristaloid hipotonis
NaCl 0,45%
D5W
Osmolaritas : 154 mOsm/L
Na+ : 77mmol/L Osmolaritas :525 mOsm/L
Cl- : 77mmol/L Glukosa : 50 g/L
pH : 5,6 pH: 4,5
Indikasi : dehidrasi ekstraseluler Indikasi : hipoglikemia, hyponatremia
hipertonik, hypovolemia, hypernatremia
Kontraindikasi : edema serebri,
Kontraindikasi : edema serebri, kenaikan TIK, hypernatremia,
hyponatremia, hipocloraemia, hiperglikemia.
hiperhidrasi ekstraseluler, hypervolemia.
Cairan kristaloid hipotonis
Cairan kristaloid isotonis
RINGER LACTATE
NaCl 0,9% Osmolaritas : 274 mOsm/L
Osmolaritasnya : 308mOsm/L Na+ :130 mmol/L
Na+ : 154mmol/L Cl- : 109,5 mmol/L
Cl- : 154mmol/L K+ : 4 mmol/L
Indikasi : resusitasi cairan pada
Laktat : 27,5 mmol/L
ekstraseluler, diare, luka bakar, syok Ca2+ : 2,7 mmol/l.
hypovolemia, perdarahan, gagal ginjal akut Indikasi : indikasinya, cairan ini dapat diberikan
Kontraindikasi : riwayat asidosis akibat pada pasien dengan resusitasi volume agresif dan
penggunaan natrium klorida dan retensi cairan kehilangan darah, luka bakar, hypovolemia.
seperti hypernatremia, hipokalemia, dan gagal Kontraindikasi : asidosis atau
jantung, gagal ginjal, edema paru alkalosis laktat, penyakit hati berat,
hiperkalemia.
Cairan kristaloid isotonis
D5NS
D51/2NS
Osmolaritasnya :561 mOsm/L
Na+ : 154mmol/L Osmolaritas :432 mOsm/L
Cl- :154mmol/L Na+ : 77 mmol/L
Glukosa : 5000 mmol/L. Cl- : 77mmol/L
Indikasi : mengganti cairan dan kalori, Glukosa : 50mmol/L.
diare, penyakit infeksi bakteri, heart Indikasi : hypovolemia, dialy maintenance cairan
related disorders, fresh water drowning, tubuh, nutrisi dan rehidrasi post operasi
peritonitis. Kontraindikasi : glucose – galactose malabsorbsi,
Kontraindikasi: glucose – galactose koma diabetikum
malabsorbsi, koma diabetikum.
Cairan kristaloid hipertonis
ALBUMIN DEXTRAN
Protein plasma : 5% Dekstran 70 dan 40 dicampur dengan NaCl, dekstrosa, atau RL.
Abumin : 5% dan 25% Berat molekul rata – rata 7000 Da 6% dalam infus glukosa 5%
intravena atau dalam infus natrium klorida 0,9% intravena
Indikasi : hypoalbuminemia, penambahan volume plasma
Indikasi : syok hipovolemik dan profilaksis tromboembolisme.
Kontraindikasi : gagal jantung, anemia berat. Kontraindikasi : gagal jantung kongestif yang berat, gagal ginjal, trombosi
dan hipofibrinogenemia.
Cairan koloid
Darah lengkap merupakan ekspander volume fisiologis dan komplit, namun terbatas
masa simpan yang tidak lama, fluktuasi dalam penyimpanannya, resiko kontambinasi
viral, reaksi alergi dan mahal.
Larutan koloid ini diberikan pada pasien yang sudah stabil untuk mempertahankan
hemodinamiknya. Resusitasi hemodinamik lebih cepat dilaksanakan dengan koloid
karena larutan koloid mengekspensikan volume vascular dengan lebih sedikit cairan
dari pada larutan kristaloid. Sedangkan larutan kristaloid akan keluar dari pembuluh
darah hanya ¼ bagian dan tetap tinggal dalam plasma pada akhir infus.
Pada kasus perdarahan yang cukup banyak, tetapi yang tidak memerlukan transfuse,
dapat dipakai koloid dengan paruh waktu lama misalnya HES steril 6%.
Keuntungan dan kekurangan Kristaloid vs Koloid
Pilihan cairan pengganti untuk suatu kehilangan
cairan
Kebutuhan cairan pemeliharaan
(Rumus 4-2-1)
Berat Badan Kebutuhan Cairan
10 kg pertama 4 ml/kgBB/jam
10 kg kedua 2 ml/kgBB/jam