Page
FLUID VOLUME THERAPY
PEMBERIAN INFUS
Drug solution
TERAPI CAIRAN
KOREKSI
RESUSITASI RUMATAN
ELEKTROLIT NUTRISI
KRISTALOID KOLOID
Memelihara
Menggantikan kehilangan Memelihara jalur IV
akut cairan tubuh keseimbangan cairan
Page 2 tubuh dan nutrisi
JENIS CAIRAN
Page 3
3 Tipe Utama Cairan
Page 4
HIPOTONIS
Page 5
ISOTONIS
Page 6
HIPERTONIS
Memiliki osmolaritas lebih tinggi
daripada serum.
Page 7
MEKANISME CAIRAN KRISTALOID
Cairan kristaloid menembus membran kapiler dari
kompartemen intravaskuler ke kompartemen
interstisial, kemudian didistribusikan ke semua
kompartemen ekstra vaskuler.
Page 8
CAIRAN KRISTALOID
Komposisi NaCl 0,9%(mmol/L) Na: 154, Cl :154
Indikasi penggunaan :
1. Cairan Resusitasi
2. Diare
3. Luka bakar
4. Gagal ginjal akut
Page 9
CAIRAN KRISTALOID
Komposisi RL (mmol/100mL): Na = 130-140, K= 4-5,
Ca= 2-3, Cl = 109-110, Basa = 28- 30mEq/L
Na merupakan kation utama dari plasma darah dan
menentukan tekanan osmotik.
Cl merupakan anion utama di plasma darah
K merupakan kation terpenting di intraseluler dan
berfungsi untuk konduksi saraf dan otot.
Indikasi penggunaan:
1. Dehidrasi
2. Syok hipovolemik
3. Syok perdarahan
Page 10
CAIRAN KRISTALOID
Kontraindikasi : hipernatremia, kelainan ginjal,
kerusakan sel hati dan asidosis laktat.
Page 11
CAIRAN KRISTALOID
Komposisi Dex 5% : Glukosa= 50 gr/l , Dex 10%:
Glukosa = 100 gr/l, Dex 20% : Glukosa = 200 gr/l.
Indikasi:
1. Cairan resusitasi untuk keperluan hidrasi selama dan
sesudah operasi.
2. Sebagai cairan rumatan (maintenance) pada
perioperatif.
Kontraindikasi : Hiperglikemia
Page 12
CAIRAN KRISTALOID
Komposisi Ringerfundin (mEq/L) : Na =
145 , K= 4, Ca2+ = 5 , Mg 2+= 2, Cl- = 127,
Acetat = 24, dan Maleat= 5.
Page 13
LANJUTAN ..
Indikasi Penggunaan :
1. Menggantikan kehilangan cairan di
ekstraseluler pada kasus dehidrasi isotonis
dimana Asidosis terjadi mendekati hampir
Asidosis.
2.Dapat digunakan kepada pasien
neurotrauma edema brain (Laktat)
.
3.Tidak berbahaya terhadap neonatus.
Page 14
TERAPI CAIRAN KRISTALOID
Teknik pemberian cairan:
1.50 % dari total cairan ( 3750 cc ) diberikan
dalam 8 jam pertama. Sisanya 50% dari total
cairan (3750 cc) diberikan dalam 16 jam
berikutnya.
Page 15
CAIRAN KOLOID
Koloid adalah:
a. cairan yang mengandung albumin dalam plasma,
b. tinggal dalam intravaskuler cukup lama (waktu tinggal 3-6 jam )
c. volume yang diberikan sama dengan volume darah.
d.memiliki sifat protein plasma sehingga cenderung tidak keluar dari membran
Koloid dalam pemberian harus dipantau sebab dapat berakibat overload cairan
karena koloid akan memperluas kedalam intravascular lebih besar daripada
jumlah cairan infus sehingga dapat menyebabkan Decompesatio Cordis (payah
jantung).
Page 16
JENIS CAIRAN KOLOID
KOLOID
Non
Protein Protein
Page 17
JENIS CAIRAN KOLOID
Berdasarkan hasil Penelitian SAFE Study bahwa :
1. Non Protein Colloids :
Sebaiknya digunakan sebagai pilihan kedua pada pasien yang tidak respon
terhadap Crystalloid.
Boleh digunakan dalam kasus kebocoran katub jantung atau edema peripheral.
Cairan Non Protein yang digunakan : Hemohes 6 %, Pentastarch
2. Protein Colloids :
Seharusnya digunakan sebagai pilihan ketiga setelah Non protein colloids.
Bagi pasien lanjut usia yang tidak dapat toleransi menerima cairan dalam jumlah
besar.
Beberapa untuk kasus diare yang albumin < 2 gr/dl.
Pasien Nephrotic Syndrom
Transplantasi hati dengan albumin < 2,5 gr/dl
Pasien DSS dengan trombosit < 5 000 .
Cairan Protein yang digunakan : Gelofudine 4 %, Lipofundin.
Page 18
PENGGUNAAN CAIRAN KOLOID
Berdasarkan hasil penelitian cairan
koloid digunakan:
1. Resusitasi cairan pada penderita
dengan syok hemorragic sebelum
transfusi tersedia.
2. Resusitasi cairan pada
hipoalbuminemia berat, mis: luka
bakar.
3. Pasien post op yang mengalami
gangguan plasma darah
Page 19
KOMPOSISI CAIRAN KOLOID
Cairan Produksi Tipe Waktu Indikasi
Koloid paruh
Plasma Human Serum consered 4-15 hari a. Penganti volume
protein plasma Human albumin b. Hipoproteinemia
c. Hemodilusi
Page 20
ALBUMIN
Merupakan koloid alami dengan protein plasma 5%
dan albumin manusia 5 dan 2,5%
Page 21
TETRASPAN
Tersedia dalam larutan 6% dengan
Osmolaritas 310 mOsm/L,
Page 23
GELOFUSINE
Komposisi : mengandung 4%
succinylated atau modified fluid
gelatin, sodiumhydroxide dan water for
injection.
Indikasi Gelofusin:
a. Pada pasien perioperatif, luka bakar
dan trauma.
b. Sebagai penganti plasma darah
sebelum transfusi darah tersedia.
c. Pasien yang DSS atau re-shock.
Page 24
LANJUTAN .
Reaksi Alergi dari Gelofusin
menunjukkan gejala:
1. Kesulitan dalam menelan dan bernafas.
2. Lokasi pada kulit pemasangan
menujukkan
kemerahan atau reaksi kulit sensitif
3. Mual
4. Pusing
5. Tekanan darah menurun.
Page 25
PERBANDINGAN CAIRAN KRISTALOID DAN KOLOID
Kristaloid Koloid
Komposisi menyerupai plasma Ekspansi volume plasma tanpa
(acetated ringer, lactated ringer) disertai ekspansi volume interstisial
Mengantikan volume dan Ekspansi volume lebih besar di
meningkatakan CO dan tekanan darah bandingkan volume sama kristaloid
Page 26
RUMUS PENGHITUNGAN CAIRAN
1. TETESAN MAKRO (INTRAFIX SAFESET)
a. Dalam tetes/menit
b. Dalam mL/jam
Page 27
RUMUS PENGHITUNGAN CAIRAN
2. TETESAN MIKRO (INTRAFIX PEDIATRIC)
PT. BBraun
28 Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page
PT. BBraun
29 Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page