PENDIDIKAN BERKELANJUTAN,
PDHI CAB. JABAR V
June, 2015
PENDAHULUAN
Cairan tubuh sangat penting untuk semua
proses kehidupan diantaranya untuk
kelangsungan proses metabolisme dan
media transportasi ion, gizi dan sisa
metabolisme, juga untuk sekresi ensim
dan hormon dalam mempertahankan suhu
tubuh, volume dan tekanan darah
I. CAIRAN TUBUH
Cairan Intraselular (ICF atau CIS)
Berada dalam sel-sel tubuh
Terdapat 2/3 dari total cairan tubuh (adults)
Kation utama potassium (kalium, K)
50
40
30
East
20
10
0
Liquid Protein Lemak Mineral
Komposisi Cairan Tubuh
Anjing atau Kucing
Bahan Padat
(40%)
Cairan
Intraselular
Total Cairan (40%)
Tubuh (60%)
Intake = Output
Intake berlebih pada hewan kecil
dan pasien muda
80% ingestion dan 20%
metabolisme
INTAKE RATAAN : 40-60 ml/kg
HOMEOSTASIS
Cairan Intraselular
Pemeliharaan kesejahteraan sel
Perpindahan cairan dan kandungannya
ke semua bagian sel
Fungsi Khusus Cairan Tubuh (2)
Cairan Interstisial
Memindahkan cairan dan kandungannya
- Dari satu sel ke sel yang lain
- Dari sel ke pembuluh darah
Fungsi Khusus Cairan Tubuh (3)
Cairan Intravaskular (serum dan plasma)
memindahkan sel darah dan cairan
beserta kandungannya dari satu bagian
ke bagian tubuh yang lain
Pergerakan Cairan Tubuh
Tekanan
A B
High solute
concentration
Low solute
concentration
ELEKTROLIT
Sodium Magnesium
Potassium
Calcium
Chloride
Bicarbonate
Phosphate
Kepentingan Elektrolit
. Pemeliharaan Keseimbangan Cairan
. Kontribusi Regulasi Asam- Basa
. Fasilitasi Reaksi Enzim
. Transmisi Reaksi Neurotransmiter
Komposisi Total Elektrolit
Kation Anion
Natrium Klorida
Kalium Bikarbonat
Kalsium Fosfat
Magnesium Sulfat
Asam Organik
Protein
Komposisi Anion
Elektrolit Plasma Water Interstisial Fluid Intraselular Fluid
(mEq/L) (mEq/L) (mEq/L)
Klorida 108.5 114 3
Bikarbonat 29 31 10
Phospat 2.2 2 100
Sulfat 1 1 20
Asam Organik 6.5 7
Protein 17 1 65
Total Anion 165 156 198
Komposisi Kation
Elektrolit Plasma Water Interstisial Fluid Intraselular
(mEq/L) (mEq/L) Fluid (mEq/L)
Natrium 153 145 10
Kalium 4.3 4 160
Calcium 5.4 5 2
Magnesium 2.2 2 26
Total Kation 165 156 198
Keseimbangan Cairan dan
Elektrolit
Kompartemen Intraselular
Kompartemen Interstisial
Kompartemen Intravaskular
Pengaturan Keseimbangan
Cairan dan Elektrolit
Hypothalamic Hypothalamic
osmoreceptor osmoreceptor
stimulation Neuro-secretion block
Minum Saluran
Cerna
Saliva
Faecal Cairan Cairan
Extraselular Intraselular
Keringat
Respirasi
(11-20ml/kg/hari)
Urin
(20-40ml/kg/hari)
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
per hari/kgBB
Air 20 40 ml
Natrium 1 2 mmol
Kalium 1 2 mmol
Magnesium 4 10 mmol/hari
Kalsium 5 7.5 mmol/hari
Phospat 20 40 mmol/hari
Kebutuhan Cairan/Elektrolit
Bergantung pada:
Lingkungan suhu dan kelembaban
Tingkat aktivitas
Kondisi patologis
FAKTA
Keseimbangan cairan dan elektrolit
merupakan hal esensial untuk
mempertahankan homeostasis tubuh
Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit dapat disebabkan banyak faktor
Pemahaman patofisiologi gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit sangat
menentukan keberhasilan
penatalaksanaan
II. Gangguan
Keseimbangan Elektrolit
Hipo/hipernatremi
Hipo/hiperkalemi
Hipo/hiperkalsemi
Hipo/hipermagnesi
Hiponatremi (Na < 135mEq/L)
Pseudohiponatremi
- Osmolalitas plasma normal
(hiperlipidemi, hiperproteinemi)
- Osmolalitas plasma meningkat
(hiperglikemi)
True Hiponatremi
- Volume CES menurun defisit of TBW +
garam, tetapi lebih banyak Na yang keluar
dibandingkan TBW
- Volume CES meningkat kelebihan TBW
+ garam, tetapi lebih banyak TBW yang
keluar dibandingkan Na
- Volume CES normal TBW meningkat
tanpa perubahan konsentrasi Na
Hyponatremi (Na < 135 mEq/L)
Hyponatremia
Measure urine K+
Transcellular shifts
Insulin administr Renal K saving Renal K wasting
Glucose administr (Urine K < 30mEq/L/d) (Urine K > 30mEq/L/d)
Alkalosis Renal losses
Beta - agonist
GI Losses
diarrhea nasogastric Diuretics, Mg depletion,
dehydration,
mineralocorticoid excess,
alkalosis, ampothericin B
Clinical Effects of Hypokalemia
CVS : fattened or inverted T waves, U
waves, arrhytmia
Neuromuscular: muscle weakness, ileus,
and paralysis
Renal: Nephrogenic diabetes insipidus
Treatment: Replacement rate 10 30
mEq/h diluted in 100 200 NS/D5%
(central vein)
Hypocalcemia
Total Ca < 8.5/dL or ionized Ca < 1.0mmol/L)
Etiology
- Mg depletion
- Alkalosis
- Blood transfusions
- Renal failure
- Vitamin D deficiency
- Malabsorption syndromes/ diarrhea
- Hypo parathyroidism
Tanda Klinik
Hypotension
Heart failure / arrhythmia
Weakness / muscle spam
Laryngospasm
Hyperreflexia
Tetany
Paresthesia
Seizure
Management
Only with symptoms or ionized Ca <
0.65mmol/L
CaCl2 10% or Ca-gluconate 20ml mixed
with NS IV over 10 minutes (2ml/min),
followed by 3040 ml/ 500 ml NS over 4
hours
Hypercalcemia
(Total Ca > 11 mg/dl or ionized Ca > 1.3 mmol/L)
Etiology
- Hyperparathyroidism
- Ca release from bone (osteo tumor)
- Malignancy
- Alkalosis
- Vitamin D excess
- Prolonged immobility
- CRF
- Thiazide diuretics
Clinical Symptoms
Hypotension
Conduction abnormalities
Dehydration/polyuria/polydipsia
Weakness
Leg pain/path fractures
Decreased LOC
Seizures/coma
Pancreatitis
Anorexia
Renal stones
Management Hypercalcemia
Hydration and diuretics
(ie 4 6 liters of NS with furosemid
1 2 hours + K + 60 mEq/day + Mg
60 mmol/day)
Perpindahan Cairan
Perpindahan air antar kompartemen dipengaruhi
oleh:
- Tekanan Hidrostatik (apabila tekanan
hidrostatik pada salah satu kompartemen
meningkat, maka air akan meninggalkan
kompartemen tersebut)
- Tekanan Osmosis (apabila tekanan osmosis
berubah, maka air akan berpindah dari
kompartemen yang bertekanan rendah menuju
kompartemen yang bertekanan lebih tinggi)
Perpindahan Natrium
Tinggi atau rendahnya kandungan natrium
pada suatu kompartemen berhubungan
dengan tekanan osmotik dan
menyebabkan masuk atau keluarnya
cairan dalam suatu kompartemen
Natrium bertanggung jawab dalam
pergerakan perpindahan cairan interstisial
dan intraselular menuju ke pembuluh
darah
Protein
Pada kondisi normal, protein tidak dapat
berpindah antar kompartemen
Penurunan konsentrasi molekul plasma
menyebabkan hipoalbuminemia,
sedangkan peningkatan konsentrasi
molekul plasma menyebabkan terjadinya
oedema.
Note : Kation Na berperan penting pada ECF sdgkan K berperan penting pada ICF
-
KESETIMBANGAN HCO3
H2O + CO2 H2CO3 - +
HCO3 + H
Berkurangnya [HCO3-] akan menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke kanan dan
menyebabkan naiknya [H ], ASIDOSIS
+
Ca excretion
KIDNEY
1,25-(OH)2-D3 Ca absorption
25-(OH)-D3
LIVER Vitamin
D
1. Hypernatremia
2. Akumulasi larutan Endogenous
3. Pergerakan CIS ke CES =>
akumulasi osmolalitas.
Nilai osmolality 300 mOsm
HIPO-OSMOLALITAS:
1. Hiponatremia => berkaitan dengan
hiperglikemia
2. Menyebabkan perubahan air CES air
CIS dan sel bengkak
3. Bila hipo-osmolalitas cepat hemolisis
intravaskular & kekacauan sistem syaraf
4. Dehidrasi : Volume CES hilang =>
cairan ke CIS Kolaps SHOCK
BJ URIN
Normal BJ (anjing) = 1.015 1.045
Apabila ada azotemia (BUN dan kreatinin
) perlu dilihat nilai BJ urin
Azotemia : prerenal, postrenal dan renal
BJ < 1.030 renal / intrarenal
BJ > 1.030 dapat pre (gangguan diet
protein) atau postrenal (descending
infection)
ABNORMALITAS ASAM-BASA
Respiratory acidosis (hypoventilasi)
Respiratory alkalosis (hyperventilasi)
Metabolic acidosis (naiknya produksi
asam [asam asetoasetat dan asam beta
hidroksibutirat] atau penurunan [HCO3]
Metabolic alkalosis (naiknya [HCO3],
muntah, hilangnya Cl karena sebab lain)
MUNTAH
Kehilangan cairan tubuh
Kehilangan ion H+ dan Cl-
Sel parietal menghasilkan H+ dari ionisasi H2CO3
Untuk setiap H+ yang dikeluarkan ke lumen
lambung, akan dihasilkan HCO3- yang dihasilkan di
ECF
Hewan normal, sekresi cairan pankreas yg kaya
HCO3- akan menyeimbangkan sekresi H+ ke
lambung
Hewan muntah, akan terlalu banyak H+ yang
dikeluarkan sehingga HCO3- berlebih (naiknya
kandungan HCO3- dalam ECF) dan menyebabkan
terjadinya ALKALOSIS
DIARE
[HCO3-] dalam cairan usus > plasma
Hilangnya [HCO3 ] akan menyebabkan
-
ASIDOSIS
Anion gap normal karena tidak ada
unmeasured anion yang diproduksi
[Cl-] naik utk menggantikan [HCO3-]
Severe diarrhea menyebabkan buruknya
perfusi jaringan, sehingga menjadi asidosis
laktat yang akan memperburuk akibat
kehilangan [HCO3-] dan dapat menyebabkan
kenaikkan anion gap (AG)
Keseimbangan Cairan Normal
1. TCT
Dehidrasi BB (sulit diperkirakan)
Hipovolemia turgor kulit , mukosa kering,
mata cekung dan tanda shock ( suhu, lemah,
selaput lendir pucat)
Lab : ([protein], Hct, BUN dan BJ urin)
!!! Penyakit ginjal, anemia
Pemeriksaan Fisik sangat berarti
2. TCT :
Jika terakumulasi pada CES atau third space
lokasi identifikasi edema, dan ascites.
Secara klinis BB cairan tubuh praktek
tdk selalu sulit
BB tdk selalu TCT.
Hipovol bersamaan TCT cairan terakumulasi
pada third space dan GI Tract (khususnya
ruminan)
Gejala Kekurangan Cairan
Haus banyak minum
Urin berkurang pekat
Gelisah
Mengantuk lemas
Kejang
Tidak sadar
gejala Kekurangan Cairan.....
Perhatikan pasien :
Pulse
Capillary refill
Memebran mukosa
Sirkulasi perifer
Tk haus/tk dehidrasi
Tekanan darah
Evaluasi Status Volume TCT
PENYEBAB UTAMA ?
Dehidrasi
Syok
Overhidrasi
KASUS
12
10
0
Mild Moderate Marked Shock
Tipe Dehidrasi
Dehidrasi Hipotonis :
Dehidrasi Hipertonik
Klasifikasi Dehidrasi
Isotonik dehidrasi ringan sedang
Hipotonik dehidrasi berat, perdarahan
Hipertonik diabetes insipidus, diabetes
melitus
Etiologi kekurangan cairan (dehidrasi)
Pemasukan kurang (kurang
makan/minum)
Pengeluaran berlebih
Aktifitas berlebih
Urin berlebih
Keringat berlebih
Muntah
Diare
Peran Terapi Cairan
Urine
Insensible fluid loss (saliva)
Feces
500 mL cairan menggantikan cairan tubuh
yang berkurang sebanyak 1 lb
Contoh 1 :
Hewan dengan BB 50 lb, kondisi dehidrasi
10% setiap penurunan 5 lb membutuhkan
cairan 2500 mL untuk rehidrasi
Contoh 2 :
Ginjal ~ 15 mL / lb / hari
50 lb x 15 mL / lb = 750 mL / 24 jam
(hilangnya larutan isotonik, LRS)
Insensible ~ 10 mL / lb / 24 jam =
500 mL / 24 jam (hilangnya cairan hipotonik,
D5W)
Hilangnya potassium terjadi baik melalui
jalur fekal maupun urin.
Ringkasan
Koloid
Cairan Isotonik
Cairan Koloid
- Gelatin
- Dextran
- HES
Kapan Cairan Crystalloid sebagai larutan
pemelihara maupun larutan pengganti
digunakan?