Anda di halaman 1dari 46

Pada Kegawatdaruratan

Ners Halimuddin, SKp.,M.Kep.,Sp.KMB


Bagian Keperawatan Gawat Darurat
Fakultas Keperawatan - Unsyiah
Distribusi Anatomi Cairan Tubuh
• Bayi 75% BB
• Dewasa pria (20 – 40 tahun) 60% BB
• Dewasa wanita (20 – 40 tahun) 50% BB
• Usia lanjut (> 60 tahun) 45 – 50% BB
VOLUME PLASMA CAIRAN INTERSTITIEL CAIRAN
• Volume 3.5 – 5.5 L INTRACELULER
• Osmolalitas 270 – • Volume 10 L • Volume 3.5 – 5.5 L
310 mOsm. • Osmolalitas 270 – • Osmolalitas 270 –
• Sodium 135 -145 310 mOsm. 310 mOsm.
mEq/L • Sodium 135 -145 • Sodium 14 mEq/L
• Potasium 3.5 – 5.0 mEq/L • Potasium 140 mEq/L
mEq/L • Potasium 3.5 – 5.0 • Chloride 4 - 6 mEq/L
• Chloride 96 – 109 mEq/L • Calsium 1.0 – 8.0
mEq/L • Chloride 118 mEq/L mEq/L
• Calsium 8.5 – 10.0 • Calsium 7.0 – 9.0 • Magnesium 6 – 30
mEq/L mEq/L mEq/L
• Magnesium – 1.6 • Magnesium – 1.3 • Protein 16 g/L
mEq/L mEq/L
• Protein 7 – 8 g/L • Protein 2 g/L
Fisiologis (Regulasi) keseimbangan
cairan dan elektrolit
Tergantung jenis larutan

Larutan hipotonik dan


hipoosmotik (154 mOsmo)
Larutan isotonik dan isoosmotik
(287 mOsmol)
Larutan hipertonik dan
hiperosmotik (400 mOsmol)
Jika osmolalitas ICF
dan ECF sama
(isotonik) maka tidak
ada perpindahan Jika Osmolalitas ECF
cairan dari kedua menurun
kompatemen tersebut. (Hipoosmotik) maka
Osmolalitas plasma air berpindah dari ECF
normal berkisar 287 ke ICF, volume sel
mOsmol/kg. meningkat.

Jika osmolalitas ECF


meningkat
(Hiperosmotik), air
berpindah dari ICF ke
ECF, menurunkan
volume sel.
PERPINDAHAN AIR ANTARA
PLASMA DAN INTERSTITIEL

• Distribusi air antara plasma dan


interstitiel sangat tergantung
Intraseluler
pada tekanan hidrostatik darah
kapiler dan tekanan osmotik
Interstitiel koloid atau tekanan onkotik.
Plasma • Tekanan hidrostatik dihasilkan
oleh kekuatan pompa jantung
dan
• Tekanan osmotik koloid atau
tekanan onkotik dihasilkan oleh
albumin serum.
Terapi
Cairan
Menggantikan Memelihara
keseimbangan
kehilangan akut
cairan tubuh,
Resusitasi cairan tubuh dan Rumatan
memperbaiki shock nutrisi

Elektrolit
Kristaloid Koloid dan
Nutrisi
JENIS CAIRAN
KOLOID KRISTALOID CAIRAN LAIN
Cairan yang terdiri Larutan yang terdiri Jenis cairan sejati
dari Elektrolit dan dari elektrolit yang terdiri dari
Makromolekuler elektrolit konsentrasi
tinggi
Contoh Contoh Contoh
Kololid Natural: • NaCl 0.9% • Manitol
• Albumin • Elektrolit
consentrates
Koloid Syntetis: • Ringger Lactat
• Dextran • Ringger Asetat
• Gelatin • Ringgerfuddin
• Gelofusin
• HES (Hydroxyethyl
Starch)
MEKANISME CAIRAN
KRISTALOID
Keunggulan dan kekurangan
Kristaloid
KEUNGGULAN KERUGIAN
• Lebih mudah tersedia dan • Edema bisa mengurangi
Murah ekspansibilitas dinding dada
• Komposisi serupa dengan • Oksigenasi jaringan
plasma (Ringer asetat/ringer terganggu karena
laktat) bertambahnya jarak kapiler
• Bisa disimpan di suhu kamar dan sel
• Bebas dari reaksi anafilaktik • Memerlukan volume 4 kali
• Komplikasi minimal lebih banyak
JENIS CAIRAN OSMOLALITAS
(mOsm/L)
pH KALORI TONICITY
(kcal)
0.9% Saline 308 5 0 Isotonic
0.45% Saline 154 5 0 Hipotonik
Dextrose 5% 272 3.5 – 6.5 170 Isotonic
Dextrose 10 % 500 3.5 – 6.5 340 Hipertonik
Dextrose 5% dlm 560 3.5 – 6.5 170 Hipertonik
0.9 saline
Dextrose 5% dlm 406 4 170 Hipertonik
0.45% saline
Dextrose 5% dlm 321 4 170 isotonik
0.225% saline
Ringer lactate 273 6.5 9 Isotonic
Dextrose 5% dlm 525 4 - 6.5 179 Hipertonik
Ringer lactate
CAIRAN KOLOID
Koloid adalah:
• Cairan yang mengandung albumin dalam plasma
• Tinggal dalam vaskuler cukup lama (3-6 jam)
• Volume yang diberikan sama dengan volume darah
• Memiliki sifat protein plasma sehingga cendrung tidak
keluar dari membran

Koloid dalam pemberian Infus harus dipantau sebab dapat


berakibat overload cairan karena koloid akan memperluas
kedalam intravaskuler lebih besar dari pada jumlah cairan
infus sehingga dapat menyebabkan payah jantung
(Decompensasi Cordis)
KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN
KOLOID

KEUNGGULAN KEKURANGAN
• Ekspansi volume plasma • Anafilaksis
tanpa ekspansi interstitial • Koagulopati
• Ekspansi volume lebih besar • Albumin bisa memperberat
• Durasi lebih lama depresi miokard pada pasien
• Oksigenasi jaringan lebih syok
baik
• Insiden edema paru
dan/atau edema sistemik
lebih rendah
PENGGUNAAN CAIRAN KOLOID
Berdasarkan hasil penelitian cairan koloid
digunakan
Resusitasi cairan pada penderita dengan
shock hemoragik sebelum tranfusi
tersedia
Resusitasi cairan pada hipoalbuminemia
berat: misalnya luka bakar

Pasien post op yang mengalami


gangguan plasma darah
KOMPOSISI CAIRAN KOLOID
ALBUMIN
MENGHITUNG KEBUTUHAN ALBUMIN

(Albumin target – Albumin sekarang) x BB (kg) x 40 x 2

100

Nilai Normal Albumin: 3.5 – 4.5 gr/dl


Rumatan Cairan Menurut Formula Hollyday-Segar
BERAT BADAN JUMLAH CAIRAN
< 10 kg 100 ml/kgBB/hari
11 – 20 kg 1000 ml + 50 ml/kgBB/hari untuk setiap kg di
atas 10 kg
> 20 kg 1500 ml + 20 ml/kgBB/hari untuk setiap kg di
atas 20 kg
Sumber: Pinnock, Colin, et al. Fundamentals of Anaaesthesia. GMM. 1999

Contoh: seorang bayi dengan berat 8 kg mendapatkan 8 x 100 ml


= 800 ml setiap harinya, dan bayi dengan berat 15 kg (10 x 100) +
(5 x 50) = 1250 ml per hari.
Kebutuhan air
sebanyak 30 -50
ml/kgBB/hari

Kebutuhan Kebutuhan
natrium 2-3 kalium 1-2
mEq/kgBB/hari mEq/kgBB/hari
Demam ( kebutuhan
meningkat 12% setiap 1
derajat Celsius, jika suhu
> 37 derajat Celsius )

Setiap kehilangan
yang abnormal
Hiperventilasi
seperti diare atau
poliuria

Aktivitas yang
Suhu lingkungan yang
ekstrim /
tinggi
berlebihan
Hipotermi ( kebutuhannya
menurun 12% setiap 1 derajat
Celsius, jika suhu <37 derajat
Celsius)

Kelembaban
Retensi cairan misal
lingkungan yang
gagal jantung
sangat tinggi

Hampir tidak ada


Oliguria atau anuria
aktivitas
Isotonic dehidrasi (insident 80%)
• Cairan dan elektrolit hilang dalam proporsi yang
sama/seimbang (isonatremik 130-150 mEq/L)

Hipertonic dehidrasi (insident 5-10%)


• Kehilangan air lebih banyak dari pada kehilangan
elektrolit (Hipernatremik >150 mEq/L)

Hipotonic dehidrasi (insident 5-10%)


• Kehilangan elektrolit lebih banyak dari pada
kehilangan air (Hiponatremik <139 mEq/L)
Etiologi
Isotonic Hipertonik Hipotonic
Dehidrasi Dehidrasi dehidrasi
• Hemorrhage • Hiperventilasi • Penyakit kronis
• Muntah. • Diare air. • Replacement cairan
• Diare • Gagal ginjal hipotonik berlebihan
• Ileostomy • Ketoasidosis • Gagal ginjal
• Cecostomy • Diabetes insipidus. • Malnutrisi berat dan
• Sering muntah • Replacement cairan kronis.
• Diaphoresis. hipertonik berlebihan
• Luka bakar • Disphagia
• Luka berat. • Tidak sadar
• Nothing by mouth. • Demam.
• Terapi diuretik • Gangguan fungsi
• Suction motorik
• Infeksi sistemik
Klasifikasi Derajat Dehidrasi Pasien Dewasa
“Klinis Interstitiel dan Intravaskuler”

Dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi


Shock
Ringan Sedang Berat
(Defisit
(Defisit (Defisit (Defisit
>12 BB)
4% BB) 8% BB) 12% BB)

1 Kilogram Berat Badan (BB) = 1 liter cairan


Klasifikasi Derajat Dehidrasi Pasien
Bayi dan Anak

Dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi


Ringan Sedang Berat
(Defisit (Defisit (Defisit
5% BB) 10% BB) 15% BB)

1 Kilogram Berat Badan (BB) = 1 liter cairan


Derajat Dehidrasi WHO
SKOR
YANG DINILAI
A B C
Keadaan Umum Baik Lesu/haus Gelisah, lemah,
mengantuk,
shock
Mata Biasa Cekung Sangat cekung
Mulut Biasa Kering Sangat kering
Turgor Baik Kurang Jelek

Skor:
< 2 tanda dikolom B dan C : Tanpa Dehidrasi
> 2 tanda dikolom B : Dehidrasi Ringan-Sedang
> 2 tanda di kolom C : Dehidrasi Berat
Hitung cairan dan elektrolit total (rumatan + penggantian defisit)
untuk 24 jam pertama. Berikan separuhnya dalam 8 jam pertama
dan selebihnya dalam 16 jam berikutnya.

Rumatan Cairan
BERAT BADAN JUMLAH CAIRAN
< 10 kg 100 ml/kgBB/hari
11 – 20 kg 1000 ml + 50 ml/kgBB/hari untuk setiap kg di
atas 10 kg
> 20 kg 1500 ml + 20 ml/kgBB/hari untuk setiap kg di
atas 20 kg

Sumber: Pinnock, Colin, et al. Fundamentals of Anaaesthesia. GMM. 1999


LUKA
BAKAR
Luas Luka Bakar : Rules of Nines (Dewasa)
Surface of Patient’s Palm = 1% BSA (anak)
Luas Luka Bakar
“RULE OF NINE”
Rumus Baxter
24 Jam pertama:
• 4 ml Ringer’s lactate hangat/kgBB/% BSA
• ½ diberikan 8 jam pertama
• ¼ diberikan 8 jam kedua
• ¼ diberikan 8 jam ketiga.
• Berdasar waktu mulai saat terjadi trauma.
24 jam kedua
• Plasma: 0,3 - 0,5 ml/kg/% BSA
• Dextrose: +/- 2000c
Rumus Brooke
24 jam pertama
• Koloid (darah/plasma): 0,5 x kgBB x % LB
• RL: 1,5 x kgBB x % LB
• Dextrose: 2000 ml
• Diberikan:
• ½ nya untuk 8 jam pertama,
• ½ nya untuk 16 jam kedua
24 jam kedua
• Koloid & RL: ½ dari jumlah yang diberikan pada 24
jam pertama
PERDARAHAN
(Shock Hemoragik)
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Kehilangan Sampai 750-1500 1500-2000 > 2000
darah ( ml) dengan 750
Kehilangan sampai 15-30% 30-40% > 40%
Darah (% vol dengan 15%
EBV)
Nadi < 100 > 100 >120 > 140
Tekanan Darah Normal Normal Menurun Menurun
Tekanan nadi Normal atau Menurun Menurun Menurun
(mmHg) naik
Respirasi 14-20 x/mnt 20-30 x/mnt 30-40 x/mnt > 35 x/mnt
Urine (ml/jam) > 30 20 - 30 5-15 Tidak ada
Status Mental Sedikit cemas Agak cemas Cemas, Bingung, lesu
bingung
Penggantian Kristaloid Kristaloid Kristaloid & Kristaloid &
Cairan (3 : 1) darah darah
EBV = Estimated Blood Volume
Tentukan EBV
EBV anak dan dewasa =
(Estimated
70-75 ml/kgBB
Blood Volume)

Tentukan KELAS SHOCK


berdasarkan tanda/gejala (Lihat
Persentase Tabel) untuk mengetahui
persentase kehilangan darah

Tentukan EBL
(Estimated EBL = Persentase x EBV
Blood Loss)
Contoh Perhitungan
EBV (Estimated Blood Volume)
• 70 ml x 80 kg = 5600 ml

Persentase (15%)
• Nadi <100x/menit, TD normal, Tekanan Nadi Normal,
respirasi 14-20, urine >30 ml/jam, mental sedikit cemas.

(EBL) Estimated Blood Loss


• EBL = 15% x 5600 ml = 840 ml x 3 = 2520 ml

• EBL = 840 ml diklasifikasikan pada klas II


CAIRAN INTRAVENA UNTUK
PENANGGANAN SYOK
CONTOH CARA PENGGANTIAN
CAIRAN /DARAH
ESTIMASI
KEHILANGAN PENGGANTIAN CAIRAN
DARAH
3000 ml Kristaloid atau
1000 ml 1000 ml Koloid
1500 ml Kristaloid dan 1000 ml Koloid, atau
1500 ml 4500 ml Kristaloid
1000 ml Kristaloid, 1000 ml Koloid dan 2 unit
2000 ml darah, atau 3000 ml Kristaloid dan 2 unit
darah.
Kandungan rata- rata
KEHILANGAN (mmol/ L) CAIRAN PENGGANTI YANG SESUAI
Na+ K
Darah 140 4 Ringer asetat / RL / NaCl 0,9% / koloid
/ produk darah
Plasma 140 4 Ringer asetat / RL / NaCl 0,9% / koloid
Rongga ketiga 140 4 Ringer asetat / RL / NaCl 0,9%
Naso Gastrik 60 10 NaCl 0,45% + KCl 20 mEq/L
Sal. Cerna 110 5-10 NaCl 0,9% ( periksa K+ dengan teratur )
Atas
Diare 120 25 NaCl 0,9% + KCl 20 mEq/L
Jumlah cairan dan darah yang dibutuhkan
sukar diramalkan pada fase awal.

Evaluasi cairan yang masuk dengan


menghitung jumlah produksi urine:
Dewasa 0.5 – 1 cc/kgBB/jam,
Anak 1 cc/KgBB/jam,
Bayi 2 cc/kgBB/jam

Anda mungkin juga menyukai