Elektrolit
Kristaloid Koloid dan
Nutrisi
JENIS CAIRAN
KOLOID KRISTALOID CAIRAN LAIN
Cairan yang terdiri Larutan yang terdiri Jenis cairan sejati
dari Elektrolit dan dari elektrolit yang terdiri dari
Makromolekuler elektrolit konsentrasi
tinggi
Contoh Contoh Contoh
Kololid Natural: • NaCl 0.9% • Manitol
• Albumin • Elektrolit
consentrates
Koloid Syntetis: • Ringger Lactat
• Dextran • Ringger Asetat
• Gelatin • Ringgerfuddin
• Gelofusin
• HES (Hydroxyethyl
Starch)
MEKANISME CAIRAN
KRISTALOID
Keunggulan dan kekurangan
Kristaloid
KEUNGGULAN KERUGIAN
• Lebih mudah tersedia dan • Edema bisa mengurangi
Murah ekspansibilitas dinding dada
• Komposisi serupa dengan • Oksigenasi jaringan
plasma (Ringer asetat/ringer terganggu karena
laktat) bertambahnya jarak kapiler
• Bisa disimpan di suhu kamar dan sel
• Bebas dari reaksi anafilaktik • Memerlukan volume 4 kali
• Komplikasi minimal lebih banyak
JENIS CAIRAN OSMOLALITAS
(mOsm/L)
pH KALORI TONICITY
(kcal)
0.9% Saline 308 5 0 Isotonic
0.45% Saline 154 5 0 Hipotonik
Dextrose 5% 272 3.5 – 6.5 170 Isotonic
Dextrose 10 % 500 3.5 – 6.5 340 Hipertonik
Dextrose 5% dlm 560 3.5 – 6.5 170 Hipertonik
0.9 saline
Dextrose 5% dlm 406 4 170 Hipertonik
0.45% saline
Dextrose 5% dlm 321 4 170 isotonik
0.225% saline
Ringer lactate 273 6.5 9 Isotonic
Dextrose 5% dlm 525 4 - 6.5 179 Hipertonik
Ringer lactate
CAIRAN KOLOID
Koloid adalah:
• Cairan yang mengandung albumin dalam plasma
• Tinggal dalam vaskuler cukup lama (3-6 jam)
• Volume yang diberikan sama dengan volume darah
• Memiliki sifat protein plasma sehingga cendrung tidak
keluar dari membran
KEUNGGULAN KEKURANGAN
• Ekspansi volume plasma • Anafilaksis
tanpa ekspansi interstitial • Koagulopati
• Ekspansi volume lebih besar • Albumin bisa memperberat
• Durasi lebih lama depresi miokard pada pasien
• Oksigenasi jaringan lebih syok
baik
• Insiden edema paru
dan/atau edema sistemik
lebih rendah
PENGGUNAAN CAIRAN KOLOID
Berdasarkan hasil penelitian cairan koloid
digunakan
Resusitasi cairan pada penderita dengan
shock hemoragik sebelum tranfusi
tersedia
Resusitasi cairan pada hipoalbuminemia
berat: misalnya luka bakar
100
Kebutuhan Kebutuhan
natrium 2-3 kalium 1-2
mEq/kgBB/hari mEq/kgBB/hari
Demam ( kebutuhan
meningkat 12% setiap 1
derajat Celsius, jika suhu
> 37 derajat Celsius )
Setiap kehilangan
yang abnormal
Hiperventilasi
seperti diare atau
poliuria
Aktivitas yang
Suhu lingkungan yang
ekstrim /
tinggi
berlebihan
Hipotermi ( kebutuhannya
menurun 12% setiap 1 derajat
Celsius, jika suhu <37 derajat
Celsius)
Kelembaban
Retensi cairan misal
lingkungan yang
gagal jantung
sangat tinggi
Skor:
< 2 tanda dikolom B dan C : Tanpa Dehidrasi
> 2 tanda dikolom B : Dehidrasi Ringan-Sedang
> 2 tanda di kolom C : Dehidrasi Berat
Hitung cairan dan elektrolit total (rumatan + penggantian defisit)
untuk 24 jam pertama. Berikan separuhnya dalam 8 jam pertama
dan selebihnya dalam 16 jam berikutnya.
Rumatan Cairan
BERAT BADAN JUMLAH CAIRAN
< 10 kg 100 ml/kgBB/hari
11 – 20 kg 1000 ml + 50 ml/kgBB/hari untuk setiap kg di
atas 10 kg
> 20 kg 1500 ml + 20 ml/kgBB/hari untuk setiap kg di
atas 20 kg
Tentukan EBL
(Estimated EBL = Persentase x EBV
Blood Loss)
Contoh Perhitungan
EBV (Estimated Blood Volume)
• 70 ml x 80 kg = 5600 ml
Persentase (15%)
• Nadi <100x/menit, TD normal, Tekanan Nadi Normal,
respirasi 14-20, urine >30 ml/jam, mental sedikit cemas.