Anda di halaman 1dari 25

Dwi Aprilina A, S.Kep., Ns., M.

Kep
Cairan tubuh terdistribusi antara dua
kompartemen cairan utama yang dipisahkan oleh
membran sel, yaitu cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler. Cairan ekstraseluler dibagi
menjadi intravaskular dan kompartemen
interstitial. Cairan antarsel khusus disebut
cairan transeluler, seperti cairan serebrospinal,
cairan persendian, cairan peritoneum, dan lain-
lainnya. Cairan tersebut termasuk ke dalam jenis
khusus cairan ekstraseluler
Umur Total cairan tubuh (%)
terhadap BB
Bayi BL 77
6 Bulan 72
2 Tahun 60
16 Tahun 60
20-39 Tahun:
Pria/Wanita 60/50
40-59 Tahun:
Pria/Wanita 55/47

* PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH


DIBANDINGKAN BERAT BADAN
100 ml/kgBB untuk 10 kg
pertama, lalu 50 ml/kgBB
untuk 10 kg berikutnya,
selanjutnya 25 ml/kgBB untuk
setiap tambahan kg BB-nya.
Sebagai contoh, seorang bayi
dengan berat 8 kg
mendapatkan 8 x 100 ml = 800
ml setiap harinya, dan bayi
dengan berat 15 kg (10 x 100)
+ (5 x 50) = 1250 ml per hari.
1. Menyediakan cairan dan elektrolit yang
terpakai atau hilang akibat metabolisme
normal
2. Mengganti atau memperbaiki kelainan dalam
keseimbangan cairan dan elektrolit yang
terjadi karena proses penyakit atau perilaku.
`
1. Dehidrasi
2. Tindakan pra bedah dan pasca bedah
3. Penyakit Gastro Intestinal
4. Kelainan Elektrolit
5. Hipovolemia akut, syok, atau keduanya
6. Kelainan metabolik
Tujuan pemberian cairan maintenance secara
parenteral adalah untuk menjaga cairan total
dalam tubuh dan elektrolit berada dalam
keseimbangan ―nol‖ atau ―setara‖ yaitu jumlah
cairan dan elektrolit yang digunakan dan
dikeluarkan oleh tubuh (melalui metabolisme,
pertumbuhan, dan penguapan melalui kulit
saluran napas, saluran cerna dan urin)
seharusnya mendekati jumlah yang diberikan
secara intravena kepada anak.
Komponen Utama Pada Terapi Cairan Rumatan adalah
kehilangan air tak terasa (insensible water lose) dan
produksi urine dengan sejumlah kecil cairan yang
keluar melalui tinja.
Pengeluaran air tak terasa berkaitan dengan
pengeluaran energi oleh tubuh, pada kondisi basal
(istirahat), tubuh kehilangan 45 ml air untuk setiap
100 kkal energi yang dimetabolisasi per hari.
Dua per tiga dari kehilangan tak terasa ini berlangsung
melalui kulit dan sepertiganya melalui saluran napas.
Komponen utama terapi cairan rumatan

Kebutuhan air (ml/100 kalori yang dimetabolisme/hari)


Tak terasa (insensible)
Kulit = 30
Paru = 15
Tinja = 5
Urine = 50

Kebutuhan elektrolit (mEq/100 vkalori yang


dimetabolisme/hari)
Natrium = 2,5 – 3,0
Kalium = 2,0 – 3,0
Kondisi yang Mengubah Cairan atau Elektrolit Rumatan dan Pengeluaran yang
Tengah Berlangsung
Kondisi atau Masalah Penyesuaian Cairan yang Dibutuhkan
Peningkatan Laju Metabolik
Demam Tingkatkan perkiraan kalori sebesar 12% per 0C
peningkatan suhu tubuh
Keadaan hipermetabolik Tingkatkan perkiraan kalori sebesar 25%-50%
(hipertiroidisme,
salisilismus)
Hipotermia Kurangi perkiraan kalori sebesar 12% per 0C
penurunan suhu
Keadaan hipometabolik Kurangi perkiraan kalori sebesar 5%-10%
Berkeringat
Ringan sampai sedang Tingkatkan kebutuhan cairan sebesar 5-25 ml/100
kalori yang dimetabolisme; tingkatkan kebutuhan
natrium sebesar 0,5-1,0 mEq/100 kalori yang
dimetabolisme
Ringan sampai sedang Tingkatkan cairan seperti di atas; tingkatkan
(fibrosis kistik) natrium sebesar 1-2 mEq/100 kalori yang
dimetabolisme
Kondisi yang Mengubah Cairan atau Elektrolit Rumatan dan Pengeluaran yang
Tengah Berlangsung
Kondisi atau Masalah Penyesuaian Cairan yang Dibutuhkan
Kehilangan melalui urine
Oliguria Sesuaikan pemasukan cairan untuk menggantikan
kehilangan cairan tak terasa plus jumlah urine
Poliuria Tingkatkan pemasukan air untuk mengganti
pengeluaran (mungkin dekstrosa dalam cairan
pengganti perlu dikurangi)
Keadaan boros natrium atau Sesuaikan natrium atau kalium untuk
kalium (sodium/potassium menyeimbangakn pengeluaran
wasting states)
Keadaan hemat natrium Kurangi atau hilangkan asupan natrium atau kalium
atau kalium
(sodium/potassium-retaining
states)
Jenis Cairan Keuntungan Kelebihan
Kristaloid • Komposisi elektrolit • Butuh volume besar
seimbang • Menurunkan tekanan onkotik
• Bufer laktat/asetat plasma
• Cara pemberian mudah • Mudah terjadi kelebihan
• Efek samping minimal cairan
• Tidak ada gangguan • Risiko edema
hemostasis • Risiko hipotermia
• Efek diuresis baik
• Harga murah

ISOTONIK HIPOTONIK HIPERTONIK


*½ DaD, KaEN 3B, Tridex 27B, D5+1/2
NS, D5+1/4 NS
*Bukan cairan resusitasi,
penggunaannya pada kelainan
keseimbangan elektrolit
*Cairan ini didtribusikan ke ekstra
dan intrasellur – digunakan pada
kehilangan cairan tubuh yang
disertai kurangnya cairan
intraselluler—mis : dehidrasi kronik
*Digunakan untuk kebutuhan rumatan
(Rumatan bertujuan untuk
mengganti kehilangan air lewat urin,
feses, paru dan keringat---cairan yg
hilang dengan cara ini sedikit sekali
mengandung elektrolit
*NaCl 0,9%, Ringer Laktat, Ringer Asetet
*Dipakai sebagai Cairan Resusitasi
*Cairan ini hanya mengisi ruang ekstrasel
* ¼ dari jumlah cairan yang diberikan
akan tinggal dalam ruang
intravaskuler
* Selebihnya akan mengisi ruang
interstisial
* Sehingga untuk mencukupi kebutuhan
cairan plasma/darah dibutuhkan
jumlah cairan 4 kali
* Dapat menyebabkan edema perifer
sampai edema paru
*NaCl 6% (1000-2500 mOam/L)
*Natrium merupakan ion ekstraselluler utama
*Pemberian natrium hipertonik akan menarik
cairan intraselluer ke dalam ekstraseluler
*Cairan ini bermanfaat pada luka bakar karena dapat
mengurangi edema pada luka, edema perifer, dan
mengurangi jumlah cairan yang dibutuhkan
*Efektif sebagai volume expander dengan sifat anti
edema
*Efek samping :
* Hipernatremia, hiperkloremia, asidosis dan
hipokalemia
* Dehidrasi sel otak dengan perdarah otak
Jenis Cairan Keuntungan Kelebihan
Koloid-Dipakai • Persistensi intravakuler • Risiko kelebihan cairan
cairan tinggi • Efek samping hemostatis
resusitasi • Waktu resusitasi lebih • Akumulasi jaringan
singkat • Efek samping pada ginjal
• Volume cairan tidak besar • Reaksi anafilaksis
• Memperbaiki aliran • Harga mahal
mikrovaskuler
• Risiko edema lebih kecil

Contoh : Darah, plasma, albumin


Koloid buatan/plasma expander (Dextran, hydroxyethyl
starch (HES), Gelatin
* Larutan kristaloid hipotonik (glukosa+elektrolit) dipakai untuk kebutuhan
rumatan
* Larutan yang mengandung glukosa tidak boleh diguyur, dapat
mengakibatkan edema intrasel
* Larutan glukosa tidak dipakai untuk membilas setelah transfusi darah, bisa
menyebabkan hemolisis eritrosit
* Pada kasus ensefalopati cenderung terjadi edema otak dan alkalosis, cairan
yang diberikan yang TIDAK mengandung HCO3 (D5+1/4 NS)
* Pada kasus muntah-muntah banyak kehilangan Cl- ---Diberikan cairan yang
banyak mengandung CI
* Diare dapat mengakibatkan asidosis metabolik, hipokalemi, hipoglikemi
* Dehidrasi ringan-sedang diberikan cairan yang mengandung glukosa,
laktat, serta tinggi K
* Kasus Demam Dengue/suspect DBD
* D5+1/2 NS atau D5 + ½ RL (1/2 DaD) sampai ditemukan Ht meningkat
* Untuk bayi dipilih cairan dengan kadar glukosa tinggi dan elektrolit rendah
* Bayi baru lahir pada hari-hari pertama hanya diberikan cairan dextrose
* Tentukan anak yang syok menderita gizi buruk atau tidak
* Bila anak menderita gizi buruk
 Beri cairan ½ DaD 10 ml/kgBB selama 30 menit
 Bila tidak ada perbaikan, ulangi pemberian cairan > 10
ml/kgBB selama 30 menit
• Bila tanpa gizi buruk
* Berikan resusitasi cairan 20 ml/kg BB secepatnya (<10
menit ) dengan kristaloid atau koloid
* Dapat diulang 2-3 kali sampai nadi teraba kembali
* Pemilihan cairan kristaloid atau koloid tergantung
patofisiologi penyakit dasarnya
SYOK :
Defisit Cairan interstitiel :
* Turgor kulit yang jelek
* Mata cekung
* Ubun-ubun cekung
* Mukosa bibir dan kornea kering
Defisit Cairan Intravaskular
* Hipotensi
* Takikardi
* Vena-vena kolaps
* Capillary refilled time memanjang
* Oliguri

*
* CRT < 2 detik
* Kualitas nadi perifer dan sentral sama
* Akral hangat
* Produksi urin > 1 ml/kgBB/jam
* Kesadaran normal

Anda mungkin juga menyukai