Anda di halaman 1dari 25

Terapi

Cairan
pada Anak
KRO BI LIA N TO 11.2 019. 063

PEMBI MBIN G
D R. LE E CA RLO , S P. BA
Jenis dan jumlah cairan tubuh

Cairan Tubuh 60%

Cairan Ekstra Cairan Intra


Seluler 20% Seluler 40%

Cairan Interstisial
Plasma Darah 5% 15%
Komposisi Plasma, interstitial, dan Intraselular ( mmol/L)
Substansia Plasma Cairan interstitial Cairan intraseluler

Kation
Na+ 153 145 10
K+ 4,3 4,1 159
Ca2+ 2,7 2,4 <1
Mg2+ 1,1 1 40
Total 161,1 152,5 209

Anion
Cl- 112 117 3
HCO3- 25,8 27,1 7
Protein 15,1 <0,1 45
Lainnya 8,2 8,4 145
Total 161,1 152,5 209
Oral : Minuman 50%
INPUT CAIRAN Makanan 15%

Metabolisme 15 %

Urin 50%
OUTPUT CAIRAN Kulit 30% Pori 15%
Tinja 5%
Rasio dan Komponen Tubuh

4
Cairan esktraseluler lebih tingggi pada individu muda dan pada pria dibandingkan individu
dengan lanjut usia dan wanita
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit Pada Bayi dan
Anak

HOLLIDAY- S E G A R
Berat badan Kebutuhan air perhari

Sampai 10 kg 100 ml/kgBB

11-20 kg 1000 ml + 50 ml/kgBB ( untuk tiap kg diatas 10 kg)

>20 kg 1500 ml + 20 ml/kgBB ( untuk tiap kg diatas 20 kg)

Kebutuhan kalium 2,5 mEq/kgBB/hari


Kebutuhan natrium 2-4 mEq/kgBB/hari
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan
Peningkatan kebutuhan cairan Penurunan kebutuhan cairan
 Demam ( kebutuhan meningkat 12%  Hipotermi ( kebutuhannya menurun 12%
setiap 1°C, jika suhu > 37°C ) setiap 1°C, jika suhu <37°C )
 Hiperventilasi  Kelembaban lingkungan yang sangat
tinggi
 Suhu lingkungan yang tinggi
 oligouria atau anuria
 Aktivitas yang ekstrim / berlebihan
Hampir tidak ada aktivitas
 Setiap kehilangan yang abnormal seperti
diare atau poliuria Retensi cairan missal gagal jantung
Proses Pergerakan Cairan Tubuh

Osmosis  bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membran semipermeable (membran yang dapat
dilalui air (pelarut), namun tidak dapat dilalui zat)
Tekanan osmotik plasma darah ialah 285 ± 5 mOsm/L.

Difusi  proses bergeraknya molekul lewat pori-pori  larutan akan bergerak dari konsentrasi tinggi ke
arah larutan berkonsentrasi rendah.

Pompa natrium kalium  proses transport yang memompa ion natrium keluar melalui membran sel dan
pada saat bersamaan memompa ion kalium dari luar ke dalam.
Tujuan dari pompa natrium kalium adalah untuk mencegah keadaan hiperosmolar di dalam sel.
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

Relatif lebih mudah terjadi pada anak dibandingkan orang dewasa

• Permuka tubuh lebis luas

• Jumlah air tubuh total > berat badan

• Kebutuhan dan pertukaran air perhari lebih besar

• Distribusi cairan berbeda dengan dewasa

• Fungsi hemostasis belum sempurna


Pemberian cairan / elektrolit yang rasional
dibutuhkan untuk
 Keseimbangan cairan / elektrolit tubuh
 Keseimbangan asam basa
 Osmolaritas

Tujuan pemberian cairan pada bayi / anak


 Cairan resusitasi / pengganti
 Cairan rumatan

cairan resusitasi  menggantikan kehilangan cairan tubuh yang terjadi secara


akut (misalnya perdarahan).
cairan rumatan  memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi.
KRISTALOID KOLOID

 Lebih mudah tersedia dan murah  Ekspansi volume plasma tanpa ekspansi interstitial

Komposisi serupa dengan plasma (Ringer  Ekspansi volume lebih besar


asetat/ringer laktat)  Durasi lebih lama
Keunggulan
 Bisa disimpan di suhu kamar  Oksigenasi jaringan lebih baik

 Bebas dari reaksi anafilaktik  Insiden edema paru dan/atau edema sistemik lebih
rendah
 Komplikasi minimal

 Edema bisa mengurangi ekspansibilitas  Anafilaksis


dinding dada
 Koagulopati
 Oksigenasi jaringan terganggu karena Kekurangan
 Albumin bisa memperberat depresi
bertambahnya jarak kapiler dan sel
miokard pada pasien syok
 Memerlukan volume 4 kali lebih banyak

1
2
Perbandingan Kristaloid dan Koloid

Sifat Kristaloid Koloid

Berat molekul Lebih kecil Lebih besar

Distribusi Lebih cepat: 20-30 menit Lebih lama dalam sirkulasi (3-6
jam)

Faal hemostasis Tidak ada pengaruh Mengganggu

Penggunaan Dehidrasi Perdarahan masif

Koreksi perdarahan Diberikan 2-3x jumlah Sesuai jumlah perdarahan


perdarahan
TERAPI CAIRAN
RUMATAN

MEMPERTAHANKAN KEBUTUHAN CAIRAN /


ELEKTROLIT

SEBAIKNYA DIRENCANAKAN :
JUMLAH CAIRAN / ELEKTROLIT (Na,k) Glukosa MENGGANTI IWL +
URINE + FECAL LOSS JENIS / KOMPOSISI CAIRAN
Kecepatan Pemberian
Pemantauan
Masalah Gangguan Keseimbangan Cairan Pada Anak

 Dehidrasi pada diare/muntah hebat


 Trauma perdarahan
 Luka bakar
 syok
kategori Tanda dan gejala

Dehidrasi berat Dua atau lebih tanda berikut :


- Letargi atau penurunan kesadaran
- Kelopak mata sangat cekung
- Air mata tidak ada
- Mulut dan lidah sangat kering
- Tidak bisa minum atau malas minum
- Cubitan kulit perut kembali sangat lambat
( ≥ 2 detik )
Dehidrasi ringan-sedang Dua atau lebih tanda berikut :
- Gelisah
- Kelopak mata cekung
- Air mata tidak ada
- Mulut dan lidah kering
- Kehausan atau sangat haus
- Cubitan  kulit perut kembali dengan lambat
Tanpa Dehidrasi Tidak ada tanda gejala yang cukup untuk
mengelompokkan dalam dehidrasi berat atau
ringan sedang
 Perdarahan akut diberikan cairan kristaloid dan koloid atau transfuse.
 kristaloid atau koloid untuk menjaga volum intravascular (normovolemia) sehingga resiko
terjadinya anemia dapat diatasi.
 20 ml/kg whole blood atau komponen darah

 Pantau :
- Denyut nadi
- Refill kapiler
- Produksi urine
- Perdarahan yang masih berlangsung

Syok: sindroma klinis akibat kegagalan sistem sirkulasi
mencukupi kebutuhan nutrien dan oksigen untuk metabolisme
jaringan tubuh
Tanda dan gejala:

- gaduh gelisah disertai takikardi


- pengisian kapiler melambat > 2 detik
- akral dingin
- bradikardia: tanda pre terminal syok
Resusitasi awal pada syok
1. Pertahankan jalan nafas dan beri oksigen
2. Pasang akses vascular secepatnya
3. Resusitasi cairan secepatnya sebanyak 20cc/kg dalam waktu 30 menit
dengan cairan kristaloid sebagai pilihan pertama. Pemberian cairan dapat
diulangi 2-3 kali sampai nadi teraba Kembali.
4. Nilai tanda vital dan perfusi perifer, sebaiknya dipasang kateter urin untuk
menilai diuresis
Kesimpulan

• Gangguan keseimbangan dan elektrolit memberikan manifestasi yang berbeda untuk setiap jenis elektrolitnya
• Natrium dan Kalium merupakan elektrolit dengan konsentrasi terbesar dalam tubuh sehingga gangguan elektrolit yang terjadi
umumnya melibatkan dua elektrolit ini
• Bila tidak ditangani dengan baik gangguan keseimbangan ini dapat keseimbangan ini dapat menyebabkan kematian sehingga
diperlukan pengamatan yang teliti untuk dapat menegakkan diagnosa gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Penanganan yang tepat akan memberikan prognosis yang lebih baik, mengurangi morbiditas, dan mencegah mortalitas.

Anda mungkin juga menyukai