Anda di halaman 1dari 46

TERAPI CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Preseptor: dr. Beni Indra, Sp.An

Septria Wella Yeni 1210311018


LOGO
Mardiansyah Ikhsan Pramana 1210312015
Dwi Asrini 1210312024
BAB 1
PENDAHULUAN

2 Terapi Cairan dan Elektrolit


Latar Belakang

Total cairan tubuh Elektrolit adalah senyawa


Cairan tubuh larutan
mengambil 55-72% di dalam larutan yang
encer yg mengandung
massa tubuh beragam berdisosiasi menjadi
elektrolit dan non-
menurut jenis kelamin, partikel yang bermuatan
elektrolit.
umur, dan kadar lemak. (+) atau (-).

Sebagian besar proses Konsentrasi elektrolit


metabolisme yang tidak normal
memerlukan dan menyebabkan banyak
dipengaruhi elektrolit. gangguan.

3 Terapi Cairan dan Elektrolit


Kelainan Dengan cara: DM perlu
akibat penambahan membekali
perubahan kebutuhan diri dengan
volume dan rumatan, pengetahuan
koreksi defisit
komposisi volume dan yang baik
cairan tubuh elektrolit, dan berhubungan
perlu mengganti dengan terapi
diatas kehilangan yang cairan dan
sedang
berlangsung elektrolit

4 Terapi Cairan dan Elektrolit


Batasan Masalah

1 Anatomi cairan tubuh

2 Komposisi cairan tubuh

3 Kebutuhan cairan tubuh

Faktor yang berpengaruh pada keseimbangan


4 cairan dan elektrolit

5 Perpindahan substansi antar kompartemen

6 Perubahan cairan tubuh


5 Terapi Cairan dan Elektrolit
7 Gangguan keseimbangan air dan elektrolit

8 Terapi cairan

9 Pemilihan cairan

6 Terapi Cairan dan Elektrolit


Tujuan Penulisan
Clinical Science Session ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
tentang terapi cairan dan elektrolit.

7 Terapi Cairan dan Elektrolit


Metode Penulisan
Clinical Science Session ini ditulis dengan
menggunakan metode tinjauan pustaka yang
merujuk dari berbagai literatur.

8 Terapi Cairan dan Elektrolit


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

9 Terapi Cairan dan Elektrolit


Anatomi Cairan Tubuh
Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan

Bayi prematur
80 % dari BB

Bayi normal
70-75 % dari BB

Sebelum pubertas
65-70 % dari BB

Orang dewasa
50-60 % dari BB
Kandungan air dalam sel lemak lebih rendah dari kandungan air
dalam sel otot cairan tubuh total orang obes lebih rendah dari
yang tidak gemuk.

10 Terapi Cairan dan Elektrolit


Cairan tubuh
2 kompartemen utama

Cairan Ekstrasel
(CES)
Cairan Intrasel
(CIS) 1/3 cairan tubuh
total:
2/3 cairan tubuh Plasma 1/5 volume
total CES
Cairan interstisium
4/5 volume CES

11 Terapi Cairan dan Elektrolit


2 kategori minor lain dalam kompartemen CES:

Cairan Limfe

Cairan Trans-sel

Cairan serebrospinal
Cairan intraokulus
Cairan sinovium
Cairan perikardium, intrapleura, dan peritoneum
Getah pencernaan

12 Terapi Cairan dan Elektrolit


Klasifikasi cairan tubuh:

Volume Cairan Persentase Cairan Persentase Berat


Kompartemen
(dalam liter) Tubuh Tubuh
Cairan Tubuh Total 42 100 60
Cairan Intrasel (CIS) 28 67 40
Cairan Ekstrasel (CES) 14 33 20
Plasma 2,8 6,6 4
(20% dari CES)
Cairan Interstisium 11,2 26,4 16
(80% dari CES)
Limfe Dapat diabaikan Dapat diabaikan Dapat diabaikan
Cairan trans-sel Dapat diabaikan Dapat diabaikan Dapat diabaikan

13 Terapi Cairan dan Elektrolit


Komposisi Cairan Tubuh
Cairan
Plasma Cairan Interstisium
Substansia Intraseluler
(mmol/L) (mmol/L)
(mmol/L)
Kation
Na+ 153 145 10
K+ 4,3 4,1 159
Ca2+ 2,7 2,4 <1
Mg2+ 1,1 1 40
Total 161,1 152,5 209
Anion
Cl- 112 117 3
HCO3- 25,8 27,1 7
Protein 15,1 <0,1 45
Lainnya 8,2 8,4 154
Total 161,1 152,5 209

14 Terapi Cairan dan Elektrolit


Kebutuhan Cairan Tubuh
Bayi dan Anak
Berat badan Kebutuhan air perhari

Sampai 10 kg 100 ml/kgBB

11-20 kg 1000 ml +50 ml/kgBB

(untuk tiap kg diatas 10 kg)

>20 kg 1500 ml + 20 ml/kgBB

(untuk tiap kg diatas 20 kg)


Kebutuhan kalium 2,5 mEq/kgBB/hari

Kebutuhan natrium 2-4 mEq/kgBB/hari

15 Terapi Cairan dan Elektrolit


Orang Dewasa

Kebutuhan air sebanyak 30-50 ml/kgBB/hari


Kebutuhan kalium 1-2 mEq/kgBB/hari
Kebutuhan natrium 2-3 mEq/kgBB/hari

16 Terapi Cairan dan Elektrolit


Faktor yg mempengaruhi
keseimbangan cairan dan elektrolit

Umur Ilkim Diet

Tindakan
Stress Kondisi sakit
medis

Pengobatan Pembedahan

17 Terapi Cairan dan Elektrolit


Perpindahan substansi antar
kompartmen
Setiap kompartmen dipisahkan oleh barier atau
membran.
Jenis Barier yang membatasi :
Permeabel
Semi permeable
Non permeable
Metode perpindahan substansi
Aktif
Pasif

18 Terapi Cairan dan Elektrolit


Perpindahan substansi antar
kompartmen

Difusi

Transport
aktif Jenis Osmosis

Filtrasi

19 Terapi Cairan dan Elektrolit


Difusi
Perpindahan partikel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
agar tercipta keseimbangan konsentrasi.
Ficks law of diffusion (faktor yg mempengaruhi difusi) :
Peningkatan perbedaan konsentrasi substansi
Peningkatan permeabilitas
Peningkatan luas permukaan difusi
Berat molekul substansi
Jarak yang ditempuh untuk difusi

20 Terapi Cairan dan Elektrolit


Osmosis

Perpindahan air/ zat pelarut dari larutan dengan


konsentrasi zat terlarut yang rendah ke larutan
dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi.

21 Terapi Cairan dan Elektrolit


Filtrasi

Filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua


ruang yang dibatasi oleh membran.
Cairan akan keluar dari daerah yang bertekanan tinggi ke
daerah bertekanan rendah
Jumlah cairan yang keluar sebanding dengan besar perbedaan
tekanan, luas permukaan membran, dan permeabilitas
membran.
Tekanan yang mempengaruhi filtrasi ini disebut tekanan
hidrostatik

22 Terapi Cairan dan Elektrolit


Transport aktif

Transport aktif diperlukan untuk mengembalikan partikel yang


telah berdifusi secara pasif dari daerah yang konsentrasinya
rendah ke daerah yang konsentrasinya lebih tinggi.
Perpindahan seperti ini membutuhkan energi (ATP) untuk
melawan perbedaan konsentrasi. Contoh: Pompa Na-K

23 Terapi Cairan dan Elektrolit


Perubahan cairan tubuh

Perubahan cairan tubuh dapat dibagi menjadi 3:


Volume

Konsentrasi

Komposisi

Ketiga komponen tersebut dapat terjadi bersamaan atau


terpisah karena satu sama lain memiliki hubungan yang erat.

24 Terapi Cairan dan Elektrolit


Perubahan Volume

Defisit Volume
Pada keadaan akut, kehilangan cairan yang cepat
akan menimbulkan tanda gangguan pada susunan
saraf pusat dan jantung. Pada kehilangan cairan yang
lambat, lebih dapat ditoleransi sampai defisit volume
cairan ekstraseluler yang berat.

25 Terapi Cairan dan Elektrolit


Perubahan Volume

Dehidrasi
Dehidrasi sering dikategorikan sesuai dengan kadar konsentrasi
serum dari natrium menjadi :
isonatremik (130-150 mEq/L),
hiponatremik (<139 mEq/L) atau
hipernatremik (.150 mEq/L)

Ditinjau dari segi banyaknya defisit cairan dan elektrolit yang hilang,
maka dehidrasi dapat dibagi atas :
Dehidrasi ringan (defisit 4%BB)
Dehidrasi sedang (defisit 8%BB)
Dehidrasi berat (defisit 12%BB)

26 Terapi Cairan dan Elektrolit


Perubahan Konsentrasi
Perubahan konsentrasi cairan tubuh dapat berupa
Hipernatremia
Hiponatremia
Hiperkalemia
Hipokalemia

Rumus untuk menghitung defisit elektrolit :

Defisit Klorida (mEq total) = (Cl serum yang diinginkan [mEq/liter] Cl


serum yang diukur) x 0,45 x BB (kg)

Defisit natrium (mEq total) = (Na serum yang diinginkan Na serum


sekarang) x 0,6 x BB (kg)

Defisit Kalium (mEq total) = (K serum yang diinginkan [mEq/liter] K serum


yang diukur) x 0,25 x BB (kg)

27 Terapi Cairan dan Elektrolit


Perubahan Komposisi

Perubahan komposisi (molekul) itu dapat terjadi tersendiri


tanpa mempengaruhi osmolaritas cairan ekstraseluler.
Sebagai contoh misalnya kenaikan konsentrasi K dalam darah dari 4
mEq menjadi 8 mEq, tidak akan mempengaruhi osmolaritas cairan
ekstraseluler tetapi sudah cukup mengganggu otot jantung.

28 Terapi Cairan dan Elektrolit


Gangguan Keseimbangan Air dan Elektrolit
Ion dan batas CES normal Terganggu (mEq/L) Gejala-gejala Penyebab
(mEq/L)
Natrium (136-142) Hipernatremia (>150) Haus, kulit kering dan Dehidrasi, kehilangan cairan
mengkerut, penurunan tekanan hipotonik.
dan volume darah, bahkan
kolaps sirkulasi.

Hiponatremia (<130) SSP Infuse atau ingesti solusi


Gangguan fungsi
hipotonik dalam jumlah besar.
(intoksikasi air kanfusi,
halusinasi, kejang, koma,
kematian pada beberapa kasus.
Aritmia jantung berat.

Kalium (3,8-5,0) Hiperkalemia (>8) Gagal ginjal, penggunaan


Kelemahan dan paralisis otot.
diuretic, asidosis kronik.
Kondusi, nyeri otot, aritmia
Hipokalemia (<2) Diet rendah kalium, diuretic dan
jantung, batu ginjal, kalsifikasi
hipersekresi aldosteron.
pada jaringan lunak.

Spasme otot, kejang, kram usus, Hiper paratiroid, kanker,


Kalsium (4,5-5,3) Hiperkalsemia (>11) toksisitas vit. D, suplemen
denyut jantung yang lemah,
jalsium dengan dosis yang sangat
aritmia jantung, osteoporosis.
berlebihan.

Diet yang jelek, kurang vitamin


Hipokalsemia (<4) D, gagal ginjal, hipoparatiroid,
hipomagnesemia.

29 Terapi Cairan dan Elektrolit


Perubahan cairan tubuh

Perubahan cairan tubuh dapat dibagi menjadi 3:


Volume

Konsentrasi

Komposisi

Ketiga komponen tersebut dapat terjadi bersamaan atau


terpisah karena satu sama lain memiliki hubungan yang erat.

30 Terapi Cairan dan Elektrolit


Terapi Cairan
Tujuan terapi cairan:
mengganti cairan yang hilang
mengganti kehilangan cairan yang sedang
berlangsung
mencukupi kebutuhan per hari
mengatasi syok
mengoreksi dehidrasi
mengatasi kelainan akibat terapi lain
kristaloid
resusitasi
koloid
Terapi
cairan
Elektrolit
rumatan
Nutrisi
TERAPI
CAIRAN

RESUSITASI KOREKSI RUMATAN

Hipo/hiper Na
Hipo/hiper K

KRISTALOI ELEKTRO
KOLOID NUTRISI
D LIT

Kaen 1B
RL Dextran Aminofusin
Kaen 3B
RA Haemac Kaen Mg3/tridex 100
Kaen 3A
NS el
Kaen 4A
Gelofusi
Kaen 4B
n
Menggantikan kehilangan akut cairan tubuh Memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi
Terapi cairan intravena

Perdarahan dalam jumlah yang banyak (kehilangan


cairan tubuh dan komponen darah)
Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan
tubuh dan komponen darah)
Fraktur khususnya di pelvis dan femur (kehilangan
cairan tubuh dan komponen darah)
Kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi ( karena
heat stroke, demam dan diare).
Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung
(kehilangan cairan tubuh dan komponen darah).
Pemilihan Cairan

kristaloid HES

Koloid gelatin

Dekstran
Albumin
16
Kristaloid

Paling banyak sebaiknya dipilih


digunakan adalah untuk resusitasi
normal salin dan defisit cairan di
RL ruang intersisial.
Cairan kristaloid
memiliki
komposisi yang
mirip dengan
cairan
ekstraseluler
Tabel. 2 komposisi kristaloid4
Solution Glucose Sodium Chloride Potasium Kalsium Lactate (mOsmol/L)

(mg/dl) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L)

5% 5000 253
Dextrose

in water

D5 NS 5000 77 77 406

D5 NS 5000 154 154 561

0,9% NaCl 154 154 308

Ringer 130 109 4.0 3.0 28 273


Laktat

D5 RL 5000 130 109 4.0 3.0 28 525

5% NaCl 855 855 1171


Koloid Albumin

sebagai cairan Lar. Koloid murni


pengganti plasma atau berasal dari plasma
biasa disebut plasma manusia
expander Dibuat dengan
dapat mengembalikan pasteurisasi suhu 600C
volume plasma secara Waktu paruh:16 jam
lebih efektif dan efisien 90% tetap bertahan di
daripada kristaloid dalam intravaskuler
Cairan yang setelah 2 jam pemberian
mengandung partikel
onkotik menghasilkan
tek. onkotik
Dekstran Gelatin

semisintetik koloid yang Gelatin dibuat dengan


secara komersial dibuat dari jalan hidrolisis kolagen
sukrose oleh mesenteroides sapi. Preparat yang
leukonostok strain B 512 umum dipasaran adalah
dengan menggunakan enzim gelatin yang mengalami
dekstran sukrose suksinasi seperti
Dekstran untuk Gelofusin dengan pelarut
pemakaian klinis tersedia NaCL isotonik
dalam dekstran 70 (BM
70.000) dan dekstran 40 Gelatin tidak menarik air
(BM 40.000) dicampur dari ruang ekstravaskular
dengan garam faal, sehingga bukan termasuk
dekstrosa atau Ringer ekspander plasma seperti
laktat dekstran
HES

Indikasi pemberian HES


merupakan suatu adalah :Terapi dan
kelompok koloid sintetik profilaksis defisiensi
polidisperse yang volume (hipovolemia)
mempunyai glikogen dan syok (terapi
secara struktural. penggantian volume)
Seperti semua koloid berkaitan dengan
lainnya, kanji hidroksietil pembedahan (syok
juga berkaitan dengan hemoragik), cedera
reaksi anafilaktoid yang (syok traumatik), infeksi
ringan dengan (syok septik), kombustio
kekerapan kira-kira (syok kombustio)
0,006 %.
Tabel 2.6 Perbandingan kristaloid dan koloid 11
Kristaloid Koloid
Keunggulan 1. Lebih mudah dan murah 1. Ekspansi volume plasma
2. Komposisi serupa tanpa ekspansi interstitial
dengan plasma (Ringer 2. Ekspansi volume lebih
asetat/ringer laktat) besar
3. Bisa disimpan di suhu 3. Durasi lebih lama
kamar 4. Oksigenasi jaringan lebih
4. Bebas dari reaksi baik
anafilatik 5. Insiden edema paru
5. Komplikasi minimal dan/atau edema sistemik
lebih rendah

Kekurangan 1. Edema bisa mengurangi 1. Anafilaksis


ekspansibilitas dinding 2. Koagulopati
dada 3. Albumin bisa
2. Oksigenasi jaringan memperberat depresi
terganggu karena miokard pada pasien
bertambahnya jarak syok
kapiler dan sel
3. Memerlukan volume 4
kali lebih banyak
41 Terapi Cairan dan Elektrolit
BAB 3
PENUTUP

42 Terapi Cairan dan Elektrolit


Tubuh mengandung 60% air yang disebut juga
cairan tubuh. Cairan tubuh didalamnya
terkandung nutrisi-nutrisi yang amat penting
peranannya dalam metabolisme sel. Komponen
cairan tubuh selain air, cairan tubuh
mengandung dua jenis zat yaitu elektrolit dan
non elektrolit
Elektrolit merupakan zat yang terdisosiasi dalam
cairan dan menghantarkan arus listrik. Elektrolit
dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion
negatif (anion). Jumlah kation dan anion dalam
larutan adalah selalu sama ( diukur dalam
miliekuivalen). Non elektrolit merupakan zat
seperti glukosa dan urea yang tidak terdisosiasi
dalam cairan

44 Terapi Cairan dan Elektrolit


Tatalaksana terapi ciran terdiri dari terapi cairan resusitasi, terapi
cairan resusitasi bertujuan untuk menggantikan kehilangan akut
cairan tubuh atau ekspansi cepat dari cairan intravaskuler untuk
memperbaiki perfusi jaringan. Terapi rumatan , bertujuan untuk
memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi.

Terapi cairan intravena, adalah pemberian sejumlah cairan


kedalam tubuh , melalui sebuah jarum, kedalam pembuluh vena
untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari
tubuh. Jenis- jenis cairan yaitu cairan kristaloid dan cairan koloid.
Cairan koloid dibagi menjadi koloid alami dan koloid sintesis
(Dextran, Hydroxylethyl Starch, gelatin).

45 Terapi Cairan dan Elektrolit


Thank You !

LOGO

Anda mungkin juga menyukai