Anda di halaman 1dari 39

Dengue Shock

Syndrome
Oleh
dr. Retnaningtyas
PENDAHULUAN

Infeksi virus dengue telah ada di Indonesia sejak abad ke-18.


Dikenal sebagai penyakit demam lima hari/demam sendi.

Suatu penyakit yang disebabkan infeksi arbovirus, yang


ditularkan oleh nyamuk spesies Aedes.

Gejala klasik demam dengue ialah gejala demam tinggi


mendadak, kadang-kadang bifasik, nyeri kepala berat, nyeri
belakang bola mata, nyeri otot, tulang, atau sendi, mual,
muntah, dan timbunya ruam.

Pola berjangkit infeksi virus dengue dipengaruhi oleh iklim dan


kelembaban udara.
Aedes aegepti & virus dengue
Identitas Pasien
Nama : An. S
Usia : 9 tahun 6 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 21 kilogram
Anak ke :I
Agama : Islam
Alamat : Muara Badak

Pasien rawat inap pada tanggal 12 Juni 2014


Pasien merupakan pasien rujukan dari klinik Badak. Datang ke IGD RSI pukul
22.05

Keluhan Utama
Demam

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien demam sejak 4 hari SMRS, mendadak terus menerus, tidak turun dengan
pemberian obat penurun demam, sakit kepala (+), pegal otot (+), nyeri sendi
(+), nyeri perut (+), nafsu makan berkurang (+), muntah campur darah (+) 1x,
mimisan (+), BAB hitam (+) , timbul bintik merah dikulit (+), gusi berdarah (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
Menyangkal pernah mengalami keluhan serupa

Riwayat Penyakit dalam Keluarga


- Tidak terdapat anggota keluarga dgn keluhan serupa
- Terdapat tetangga pasien yg juga teman bermain pasien, memiliki keluhan
serupa dan di diagnosis demam berdarah
Pertumbuhan dan perkembangan anak

BB Lahir : 3100 gram


PB Lahir : 55 CM
BB sekarang : 21 kg
Gigi keluar : 8 bulan
Tersenyum : 3 bulan
Miring : 4 bulan
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 5 bulan
Merangkak : 6 bulan
Berdiri : 11 bulan
Berjalan : 12 bulan
Berbicara dua suku kata : 12 bulan
Masuk TK : 4 tahun
Masuk SD : 6 tahun
Sekarang kelas : 4 SD
Makan Minum Anak

ASI : usia 0 bulan 16 bulan


Susu sapi / buatan : 16 bulan-sekarang
Buah : 7 bulan
Makanan padat & Lauk : 1 tahun
Bubur susu : 4 bulan
Tim Saring :-
Pemeliharaan Prenatal
Periksa di : Bidan
Penyakit kehamilan : Tidak ada
Obat yang diminum : Vitamin

Riwayat Kelahiran
Lahir di : Rumah
Ditolong : Bidan
Jenis partus : Normal
Pemeliharaan post natal
Periksa di : posyandu
Keadaan anak : Sehat
Keluarga Berencana : ya

Imunisasi
BCG umur 0 bulan
Polio umur 0,2,3,4 bulan
Campak umur 9 bulan
DPT umur 2,3,4 bulan
Hepatits B umur 0,1,6 bulan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Berat Badan : 21 kg
Tanda Vital : Tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 72x/menit, regular,
lemah angkat
Pernafasan 21 x/menit
Temperatur axila 36,3o C
Status Gizi : Gizi baik
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala/leher
Rambut : Warna hitam
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor diameter
3mm/3mm, reflex cahaya (+/+), mata cowong (-/-)
Hidung : Sekret hidung (+), pernafasan cuping hidung (-)
Mulut : Mukosa bibir tampak basah, sianosis (-), perdarahan gusi (-), edema
pada gusi (-), faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)
Leher : Kaku kuduk (-), pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thoraks
Inspeksi : Tampak simetris, pergerakan simetris, retraksi suprasternal (-), retraksi interkosa (-), retraksi
subcostal (-), Ictus Cordis tampak pada ICS 5 midclavicula sinistra
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS 5 midclavicula sinistra, pelebaran ICS (-), fremitus raba D=S
Perkusi : Sonor, normal pada batas jantung
Auskultasi : Vesikuler (+), Rhonki (-), Whez (-), bising jantung (-)
Abdomen
Inspeksi : cembung
Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), Hepatomegali (-) Splenomegali (-)
Perkusi : Timpani, Redup pada kuadran kanan atas dan kiri atas.
Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal
Ekstremitas
Ekstremitas superior: Akral dingin, pucat (-/-), edem (-/-), Rumple lead (+)
Ekstremitas inferior : Akral dingin, pucat (-/-), edem (-/-)

Status Neurologis
Kesadaran : Composmentis
Tanda meningeal : Kaku kuduk (-), kernig (-), Burdzinski I (-), Burdzinski II
(-)
Refleks Fisiologis : Reflex biceps (+/+) normal
Refleks triceps (+/+) normal
Refleks patella (+/+) normal
Refleks achiles (+/+) normal
Refleks patologis : Babinsky (-)
Chaddock (-)
Openheim (-)
Hoffman (-)
Klonus pergelangan kaki (-)

Laboratorium
Klinik Badak (20.00):
Hb : 15.6 g/dl
L : 5.200
Trombosit : 62.000
Hct : 45%

Diagnosis Kerja
DHF Grade II

Penatalaksanaan
IFVD RL 20 tpm
Co dr.Sp.A

Follow
12/6/14 Up di demam,
22.30 Ruangan Td: L : 5.300 DHF gr II RL 10cc/kgBB/1jam
mimisan, 100/70mmHg, Hb: 15.6 (210cc)
muntah darah Nadi: 72x/, Hct : 37.8%
1x, lemas RR: 20x/, T: Trombo : 62.000 Jika TD baik, RL
36, Akral 7cc/kgBB/24jam
03.00 hangat (150cc)

TD; -Taxegram 4x500mg IV


100/70mmHg, -Progesic 3x1cth
N: 80X/, RR; - Dehaf 2x1 bungkus
24X/, T: 36
13/6/14 09.00 Nyeri perut, Td: L : 3.300 DSS RL 20
lemas 80/60mmHg, Hb: 13.6 cc/kgBB/30menit(420cc
Nadi 60x/, RR: Hct : 37.8% )
20x/ , akral Trombo : 37.000
09.30 dingin VS buruk, Sanbehest 10
cc/kgBb/jam (210cc)
TD:
10.30 85/60mmHg,
N: 63X/ akral
dingin
TD: 100/60 N:
70
12.00 Td: 110/80, N: DSS RL 10
Follow Up di Ruangan
Tanggal/Jam Keluhan Vital Sign Laboratorium Diagnos Terapi
a
14.00 Td: 110/80, N:
86, RR: 24,
akral hangat

16.00 Td: 120/80, N:


84, RR: 20, T:
36.5, akral
hangat
18.00 Td: 110/70, N: L: 4.400
86, RR: 20, Hb: 13.3
akral hangat Hct: 40.9
Plt: 42.000

20.00 Td: 120/90, N:


88, RR: 20,
akral hangat
14/6/14 - 06.00 Td: 110/80, N:
88, RR: 20,
Follow Up di Ruangan
Tanggal/Jam Keluhan Vital Sign Laboratorium Diagnos Terapi
a
14/6/14 - 09.00 Td: 110/80, N: L: 7.000
86, RR: 24, Hb: 14.5
akral hangat Hct: 45
Plt: 35.000

15.00 Td: 120/80, N: RL 5


84, RR: 20, T: cc/kgBB/jam(105cc)
36.5, akral Sanbehest asnet
hangat

21.00 Td: 110/70, N: L: 5.700


86, RR: 20, Hb: 9.8
akral hangat Hct: 30.6
Plt: 28.000

03.30 Td: 120/90, N:


88, RR: 20,
akral hangat
Follow Up di Ruangan
Tanggal/Jam Keluhan Vital Sign Laboratorium Diagnos Terapi
a
15/6/14 - 10.00 Td: 110/80, N: L: 5.500 RL 3 cc/kgBB/jam(63cc)
96, RR: 24, Hb: 12.1
akral hangat Hct: 36.9
Plt: 83.000

18.00 Td: 120/80, N: L: 7.800


91, RR: 20, T: Hb: 12.8
36.5, akral Hct: 39
hangat Plt: 109.000

16/6/14 09.00 Td: 110/70, N: L: 5.800 DSS Acc Pulang


86, RR: 20, Hb: 11.8 dengan
akral hangat Hct: 37.5 perbaikan
Plt: 209.000
PEMBAHASAN
Definisi

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus


dengue dengan manifestasi klinis demam,
nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai
lekopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan diatesis hemoragik.
Manifestasi Klinis
Cont
DD/DBD Grade Tanda dan Gejala Laboratorium Kasus
Demam Dengue Demam disertai 2 keadaan berikut : - Leukopenia
- Nyeri Kepala ( < 5000 sel/mm3 )
- Nyeri retro-orbita - Trombositopenia
- Mialgia ( < 150.000 sel/mm3 )
- Rash - Peningkatan Hematokrit
- Atralgia/Nyeri tulang ( 5 10 % )
- Manifestasi perdarahan - Tidak ditemukan
- Tanpa disertai adanya plasma Leakage kebocoran plasma

DBD I Demam disertai manifestasi perdarahan (torniquet tes + ) dan Trombositopenia


adanya plasma leakage ( < 100.000 sel/mm3 )
Hematokrit Meningkat
( > 20 % )

DBD II Grade I ditambah perdarahan spontan Trombositopenia


( < 100.000 sel/mm3 )
Hematokrit Meningkat
( > 20 % )

DBD III Grade I atau II ditambah adanya kegagalan sirkulasi : Trombositopenia -Demam, manifestasi perdarahan,
(DSS) - pulsasi nadi yang lemah, ( < 100.000 sel/mm3 ) (mimisan, muntah darah, torniquet
- hipotensi, Hematokrit Meningkat +)
- perbedaan sistole dan diastole yang sempit ( > 20 % ) -Pulsasi nadi lemah
- kondisi umum gelisah -perbedaan sistole dan diastole yg
sempit
-Trombositopeni
-Hct meningkat

DBD IV Grade III ditambah dengan syok berat serta nadi dan tekanan Trombositopenia
(DSS) darah yang tidak terukur ( < 100.000 sel/mm3 )
Teori Kasus
DBD III -Demam hari ke 4 tanpa sebab yang jelas. Tipe
(DSS) demam bifasik (saddleback).
Kriteria Klinik:
Demam
Demam mendadak terus menerus 2-7 hari
tanpa sebab yang jelas. Tipe demam bifasik
(saddleback).
Manifestasi perdarahan, salah satu tergantung:
Uji torniket (+)
Petechie, ekhimosis ataupun purpura
perdarahan mukosa traktus gastrointestinal,
epistaksis, perdarahan gusi
-Mimisan, Muntah darah, petecie, Torniquet +
hematemesis dan melena
Kegagalan sirkulasi (tanda-tanda syok): -Vital sign;
ekstremitas dingin, nadi cepat dan lemah, sistolik Td: 80/60mmHg, Nadi 60x/, RR:
kurang 90 mmHg, dan tekanan darah menurun 20x/ , T: 36, akral dingin
sampai tidak terukur, kulit lembab, penyempitan
-Lab:
tekanan nadi (< 20 mmHg), capillary refill time
memanjang (>2 detik) dan pasien tampak L : 3.300
gelisah. Hb: 13.6
Kriteria Laboratorium: Hct : 37.8%
Trombositopenia (trombosit < 100.000 /ul) Trombo : 37.000
Hemokonsentrasi ( Peningkatan Ht 20% atau
penurunan Ht 20% setelah mendapat terapi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Penurunan jumlah trombosit < 100.000/pl biasa
ditemukan pada hari ke-3 sampai ke-8
Penurunan nilai trombosit yang disertai atau segera
disusul dengan peningkatan nilai hematokrit pada
saat suhu turun atau sebelum syok terjadi
Jumlah leukosit bisa menurun (leukopenia) atau
leukositosis, limfositosis relatif dengan limfosit atipik
sering ditemukan pada saat sebelum suhu turun atau
syok
Hipoproteinemi arena kebocoran plasma
fibrinolisis dan ganggungan koagulasi
Cont
Pencitraan
dilatasi pembuluh darah paru
efusi pleura
kardiomegali
efusi perikard
Hepatomegali
cairan dalam rongga peritoneum
penebalan dinding vesica felea
Cont
Isolasi Virus Karakteristik serotypic/genotypic
Deteksi Asam Nukleat Virus Dengan RT-PCR (Reverse
Transcripterase Polymerase Chain Reaction)
Deteksi Antigen Virus Deteksi antigen NS1.
Pemeriksaan serologis yang meliputi :
Haemagglutination-inhibition (HI), Complement Fixation
(CF), Neutralization Test (NT), Ig M capture enzyme-
linked immunosorbent assay (MAC-ELISA),
danpemeriksaan Ig G ELISA indirect
Penatalaksanaan

PRINSIP
Bersifat suportif simptomatik memperbaiki sirkulasi,
mencegah timbulnya renjatan dan timbulnya Koagulasi
Intravaskuler Diseminata (DIC).
Teori Kasus
Td: 100/70mmHg, Nadi: 72x/, RR:
20x/, T: 36, Akral hangat. BB: 21kg

RL 10cc/kgBB/1jam (210cc)

Jika TD baik, RL 7cc/kgBB/24jam
(150cc)

TD; 100/70mmHg, N: 80X/, RR;


24X/, T: 36
Teori Kasus
Td: 80/60mmHg, Nadi 60x/, RR:
20x/ , akral dingin BB: 21kg

RL 20 cc/kgBB/30menit(420cc), Jika
VS buruk, lanjut RL 20 cc/kgBB/jam
(420cc)+Sanbehest 10 cc/kgBb/jam
(210cc)

TD: 85/60mmHg, N: 63X/ akral
dingin

RL 20 cc/kgBB/jam (420cc)
+sanbehest 10 cc/kgBb/jam (210cc)

TD: 100/60 N: 70 akral hangat

RL 10 cc/kgBB/jam(210cc)
Sanbehest 10 cc/kgBb/jam (210cc)

VS stabil 24jam, RL 5
cc/kgBB/jam(105cc)
Sanbehest asnet

Perhatian:
Diuresis
Asidosis
Tanda komplikasi (efusi, edem paru, gagal ginjal, ensefalopati)
Pemberian cairan bukan hanya melihat nilai laboratorium, tetapi
memperhitungkan hari fisiopatologi penyakit.
TEORI KASUS
Symptomatik:
Antipiretik -Taxegram 4x500mg IV
Suplemen, meningkatkan daya tahan -Progesic 3x1cth
tubuh, sel darah merah - Dehaf 2x1 bungkus
Prognosis
TEORI
Bila tidak disertai renjatan
dalam 24 36 jam, biasanya
prognosis akan menjadi baik.
Kalau lebih dari 36 jam belum
ada tanda perbaikan, KASUS
kemungkinan sembuh kecil dan Terjadi perbaikan dalam 36
prognosisnya menjadi buruk . jam. Respon yg baik dalam
pemberian terapi.
Prognosis pasien vitam &
fungsionam: Bonam
Kriteria memulangkan pasien
Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
Nafsu makan membaik
Tampak perbaikan secara klinis
Hematokrit stabil
Tiga hari setelah syok teratasi
Jumlah trombosit diatas 50.000/ml dan cenderung meningkat
Tidak dijumpai adanya distress pernafasan (akibat efusi pleura atau
asidosis).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai