Syndrome
Oleh
dr. Retnaningtyas
PENDAHULUAN
Keluhan Utama
Demam
Riwayat Kelahiran
Lahir di : Rumah
Ditolong : Bidan
Jenis partus : Normal
Pemeliharaan post natal
Periksa di : posyandu
Keadaan anak : Sehat
Keluarga Berencana : ya
Imunisasi
BCG umur 0 bulan
Polio umur 0,2,3,4 bulan
Campak umur 9 bulan
DPT umur 2,3,4 bulan
Hepatits B umur 0,1,6 bulan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Berat Badan : 21 kg
Tanda Vital : Tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 72x/menit, regular,
lemah angkat
Pernafasan 21 x/menit
Temperatur axila 36,3o C
Status Gizi : Gizi baik
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala/leher
Rambut : Warna hitam
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor diameter
3mm/3mm, reflex cahaya (+/+), mata cowong (-/-)
Hidung : Sekret hidung (+), pernafasan cuping hidung (-)
Mulut : Mukosa bibir tampak basah, sianosis (-), perdarahan gusi (-), edema
pada gusi (-), faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)
Leher : Kaku kuduk (-), pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thoraks
Inspeksi : Tampak simetris, pergerakan simetris, retraksi suprasternal (-), retraksi interkosa (-), retraksi
subcostal (-), Ictus Cordis tampak pada ICS 5 midclavicula sinistra
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS 5 midclavicula sinistra, pelebaran ICS (-), fremitus raba D=S
Perkusi : Sonor, normal pada batas jantung
Auskultasi : Vesikuler (+), Rhonki (-), Whez (-), bising jantung (-)
Abdomen
Inspeksi : cembung
Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), Hepatomegali (-) Splenomegali (-)
Perkusi : Timpani, Redup pada kuadran kanan atas dan kiri atas.
Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal
Ekstremitas
Ekstremitas superior: Akral dingin, pucat (-/-), edem (-/-), Rumple lead (+)
Ekstremitas inferior : Akral dingin, pucat (-/-), edem (-/-)
Status Neurologis
Kesadaran : Composmentis
Tanda meningeal : Kaku kuduk (-), kernig (-), Burdzinski I (-), Burdzinski II
(-)
Refleks Fisiologis : Reflex biceps (+/+) normal
Refleks triceps (+/+) normal
Refleks patella (+/+) normal
Refleks achiles (+/+) normal
Refleks patologis : Babinsky (-)
Chaddock (-)
Openheim (-)
Hoffman (-)
Klonus pergelangan kaki (-)
Laboratorium
Klinik Badak (20.00):
Hb : 15.6 g/dl
L : 5.200
Trombosit : 62.000
Hct : 45%
Diagnosis Kerja
DHF Grade II
Penatalaksanaan
IFVD RL 20 tpm
Co dr.Sp.A
Follow
12/6/14 Up di demam,
22.30 Ruangan Td: L : 5.300 DHF gr II RL 10cc/kgBB/1jam
mimisan, 100/70mmHg, Hb: 15.6 (210cc)
muntah darah Nadi: 72x/, Hct : 37.8%
1x, lemas RR: 20x/, T: Trombo : 62.000 Jika TD baik, RL
36, Akral 7cc/kgBB/24jam
03.00 hangat (150cc)
DBD III Grade I atau II ditambah adanya kegagalan sirkulasi : Trombositopenia -Demam, manifestasi perdarahan,
(DSS) - pulsasi nadi yang lemah, ( < 100.000 sel/mm3 ) (mimisan, muntah darah, torniquet
- hipotensi, Hematokrit Meningkat +)
- perbedaan sistole dan diastole yang sempit ( > 20 % ) -Pulsasi nadi lemah
- kondisi umum gelisah -perbedaan sistole dan diastole yg
sempit
-Trombositopeni
-Hct meningkat
DBD IV Grade III ditambah dengan syok berat serta nadi dan tekanan Trombositopenia
(DSS) darah yang tidak terukur ( < 100.000 sel/mm3 )
Teori Kasus
DBD III -Demam hari ke 4 tanpa sebab yang jelas. Tipe
(DSS) demam bifasik (saddleback).
Kriteria Klinik:
Demam
Demam mendadak terus menerus 2-7 hari
tanpa sebab yang jelas. Tipe demam bifasik
(saddleback).
Manifestasi perdarahan, salah satu tergantung:
Uji torniket (+)
Petechie, ekhimosis ataupun purpura
perdarahan mukosa traktus gastrointestinal,
epistaksis, perdarahan gusi
-Mimisan, Muntah darah, petecie, Torniquet +
hematemesis dan melena
Kegagalan sirkulasi (tanda-tanda syok): -Vital sign;
ekstremitas dingin, nadi cepat dan lemah, sistolik Td: 80/60mmHg, Nadi 60x/, RR:
kurang 90 mmHg, dan tekanan darah menurun 20x/ , T: 36, akral dingin
sampai tidak terukur, kulit lembab, penyempitan
-Lab:
tekanan nadi (< 20 mmHg), capillary refill time
memanjang (>2 detik) dan pasien tampak L : 3.300
gelisah. Hb: 13.6
Kriteria Laboratorium: Hct : 37.8%
Trombositopenia (trombosit < 100.000 /ul) Trombo : 37.000
Hemokonsentrasi ( Peningkatan Ht 20% atau
penurunan Ht 20% setelah mendapat terapi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Penurunan jumlah trombosit < 100.000/pl biasa
ditemukan pada hari ke-3 sampai ke-8
Penurunan nilai trombosit yang disertai atau segera
disusul dengan peningkatan nilai hematokrit pada
saat suhu turun atau sebelum syok terjadi
Jumlah leukosit bisa menurun (leukopenia) atau
leukositosis, limfositosis relatif dengan limfosit atipik
sering ditemukan pada saat sebelum suhu turun atau
syok
Hipoproteinemi arena kebocoran plasma
fibrinolisis dan ganggungan koagulasi
Cont
Pencitraan
dilatasi pembuluh darah paru
efusi pleura
kardiomegali
efusi perikard
Hepatomegali
cairan dalam rongga peritoneum
penebalan dinding vesica felea
Cont
Isolasi Virus Karakteristik serotypic/genotypic
Deteksi Asam Nukleat Virus Dengan RT-PCR (Reverse
Transcripterase Polymerase Chain Reaction)
Deteksi Antigen Virus Deteksi antigen NS1.
Pemeriksaan serologis yang meliputi :
Haemagglutination-inhibition (HI), Complement Fixation
(CF), Neutralization Test (NT), Ig M capture enzyme-
linked immunosorbent assay (MAC-ELISA),
danpemeriksaan Ig G ELISA indirect
Penatalaksanaan
PRINSIP
Bersifat suportif simptomatik memperbaiki sirkulasi,
mencegah timbulnya renjatan dan timbulnya Koagulasi
Intravaskuler Diseminata (DIC).
Teori Kasus
Td: 100/70mmHg, Nadi: 72x/, RR:
20x/, T: 36, Akral hangat. BB: 21kg
RL 10cc/kgBB/1jam (210cc)
Jika TD baik, RL 7cc/kgBB/24jam
(150cc)
RL 20 cc/kgBB/30menit(420cc), Jika
VS buruk, lanjut RL 20 cc/kgBB/jam
(420cc)+Sanbehest 10 cc/kgBb/jam
(210cc)
TD: 85/60mmHg, N: 63X/ akral
dingin
RL 20 cc/kgBB/jam (420cc)
+sanbehest 10 cc/kgBb/jam (210cc)
TD: 100/60 N: 70 akral hangat
RL 10 cc/kgBB/jam(210cc)
Sanbehest 10 cc/kgBb/jam (210cc)
VS stabil 24jam, RL 5
cc/kgBB/jam(105cc)
Sanbehest asnet
Perhatian:
Diuresis
Asidosis
Tanda komplikasi (efusi, edem paru, gagal ginjal, ensefalopati)
Pemberian cairan bukan hanya melihat nilai laboratorium, tetapi
memperhitungkan hari fisiopatologi penyakit.
TEORI KASUS
Symptomatik:
Antipiretik -Taxegram 4x500mg IV
Suplemen, meningkatkan daya tahan -Progesic 3x1cth
tubuh, sel darah merah - Dehaf 2x1 bungkus
Prognosis
TEORI
Bila tidak disertai renjatan
dalam 24 36 jam, biasanya
prognosis akan menjadi baik.
Kalau lebih dari 36 jam belum
ada tanda perbaikan, KASUS
kemungkinan sembuh kecil dan Terjadi perbaikan dalam 36
prognosisnya menjadi buruk . jam. Respon yg baik dalam
pemberian terapi.
Prognosis pasien vitam &
fungsionam: Bonam
Kriteria memulangkan pasien
Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
Nafsu makan membaik
Tampak perbaikan secara klinis
Hematokrit stabil
Tiga hari setelah syok teratasi
Jumlah trombosit diatas 50.000/ml dan cenderung meningkat
Tidak dijumpai adanya distress pernafasan (akibat efusi pleura atau
asidosis).
TERIMA KASIH