Company Logo
DAFTAR ISI
1
Indikasi Intubasi
Indikasi ekstubasi
Komplikasi Intubasi
Company Logo
1. INDIKASI INTUBASI
Definisi
Intubation: the introduction of a tube into a
hollow organ
Intubasi endotrakeal
Company Logo
JV Divatia, K Bhowmick. Complications of endotracheal intubation and other airway management procedures. Indian J.
Anaesth. 2005; 49(4):308-18
Indikasi Intubasi
1
Company Logo
menjaga
patensi
jalan
napas;
mempermu
dah
ventilasi
positif dan
oksigenasi;
mencegah
aspirasi
dan
regurgitasi.
Company Logo
Company Logo
B. Penyakit kritis
Ketidakmampuan mempertahankan jalan napas, seperti
pada koma oleh sebab apapun
Gangguan fungsi respirasi (hipoksemia atau
hiperkapnia), tidak berespon pada manajemen non
invasif
Mencegah hiperkapnia, misalnya pada peningkatan
tekanan intrakranial.
1. Miller. Millers Anesthesia. 7th ed. Churchill Livingstone. [Ebook]. 2009.
Company Logo
Contoh :
Respiratori : apnea, hypopnea, respiratory arrest,
kenaikan usaha bernapas yang tidak hilang dengan
intervensi lain.
Penurunan status mental : butuh proteksi jalan napas.
Agitasi psikomotor yang butuh sedasi
Instabilitas hemodinamik, BP systolic < 70 mmHg
Penurunan pH yang progresif
Ensefalopati
PaO2 < 45 mmHg dengan pemberian O2
Dll...
Company Logo
Kontraindikasi Intubasi
Pasien tidak mampu ekstensi kepala
Trauma sedang-berat pada tl. servikal atau
leher
Infeksi pada area epiglottis
Fraktur mandibula atau trismus
Hipoksia sedang
Perdarahan orofaringeal yang tak terkontrol
Trakeostomi intak
1. Frasca L. Airway management : endotracheal intubation. Virginia College of Osteopathic Medicine.
Diundung dari filebox.vt.edu/users/tangl/Class%20of%202009/ACLS.ppt pada 16 Februari 2013.
Company Logo
Metode
Orotracheal
Nasotracheal
Company Logo
Company Logo
Company Logo
Company Logo
Company Logo
Company Logo
Laringoscopy view
Company Logo
Company Logo
Company Logo
Grinding
Peralatan
Company Logo
Laringoscopic blade
Company Logo
Miller blade
Macintosh blade
Company Logo
2. Endotracheal tube
Company Logo
: ID 3.5 mms
9-18 months
: ID 4.0 mms
2- 6 yrs
: ID = (Age/3) + 3.5
> 6 yrs
: ID = (Age/4) + 4.5
Company Logo
(cm)
(cm)
Company Logo
Tube markings
Z-79
Disposible (Do not reuse)
Oral/ Nasal
Radiopaque marker
Company Logo
3. Peralatan lain
- sylet
Company Logo
Oral airway
Nasal airway
Company Logo
Syringe
Lubricating jelly
Plaster
Company Logo
4. Monitoring
Stethoscope
Pulse oximeter
Company Logo
DAFTAR ISI
1
Indikasi Intubasi
Indikasi Ekstubasi
Komplikasi Intubasi
2. INDIKASI EKSTUBASI
Company Logo
Company Logo
Indikasi Ekstubasi
Sadar penuh
Bernapas spontan, adekuat (RR <25;
tidak ada otot bantu napas tambahan,
tidak sesak, TV >5 mL/kg BB; ventilasi
semenit <10 L/menit)
Tanda vital stabil, tidak ada aritmia
Refleks proteksi saluran napas
Karmaskar S, Varshney S. Tracheal extubation. Continuing Education in
Anaesthesia, Critica.l Care & Pain. 2008:8(6):214-21
Company Logo
Company Logo
Company Logo
DAFTAR ISI
1
Indikasi Intubasi
Indikasi Ekstubasi
Komplikasi Intubasi
3. KOMPLIKASI INTUBASI
Faktor Predisposisi Komplikasi
Faktor pasien
Bayi, anak (laring kecil); Mallampati ; kelainan
kongenital; keadaan emergensi
Company Logo
Faktor peralatan
Jenis ETT, penggunaan stylet dan penggunaan cuff
JV Divatia, K Bhowmick. Complications of endotracheal intubation and other airway
management procedures. Indian J. Anaesth. 2005; 49(4):308-18
1
Company Logo
Komplikasi
Saat laringoskopi dan
intubasi
Malposisi
Saat ekstubasi
Company Logo
Laringospasme
Malposisi
Intubasi esofageal
Distensi abdomen, suara napas (-)
Pemantauan dengan etCO2, auskultasi setiap
melakukan intubasi endotrakeal
Company Logo
Intubasi bronkial
Intubasi terlalu dalam, masuk ke cabang bronkus
utama
Salah satu paru tidak mengalami ventilasi pirau
kanan-kiri hipoksia; sebaliknya terjadi overdistensi
dan barotrauma
Malposisi
Intubasi esofageal
Cabut
Berikan bag-valve mask 30 detik
Intubasi bronkial
Company Logo
Company Logo
Company Logo
Refleks Otonom
Hipertensi, takikardia, aritmia,
hipertensi intrakranial dan intraokular
Bahaya bagi pasien yang hipertensi,
IHD, disfungsi miokardial
Company Logo
Company Logo
Company Logo
Company Logo
Laringospasme
Stimulasi n. laringeus superior
Kontraksi otot-otot secara involunter
dan tak terkendali
Umumnya terjadi saat ekstubasi (stage
2 anestesi)
Atasi: ventilasi positif atau
suksinilkolin (0,25 1 mg/kg BB)
Company Logo
Trauma Langsung
Bibir, gigi, lidah, hidung, faring, laring,
bronkus
Dapat pula perforasi esofagus, trakea,
bronkus
Paralisis pita suara akibat kelumpuhan
n. larringeus rekurens
Cegah overinflasi balon, cegah gerakan ETT selama
berada di posisinya
Company Logo
Tension Pneumothorax
Ventilasi dengan tekanan positif,
intubasi endobronkial, trauma akibat
stilet1
Penurunan TD, hipoksia tanpa sebab
jelas, pemelahan suara napas
ipsilateral, pergeseran mediatsinum
kontralateral, perkusi hiperresonan
http://www.pedsanesthesia.org/meetings/2007winter/pdfs/CR46.pdf
Company Logo
Company Logo
Company Logo
Edema Laring
Stridor inspiratori, croup
Trauma langsung laringoskopi,
intubasi, batuk berlebihan, infeksi
saluran napas atas
Penggunaan steroid untuk profilaksis,
namun belum terbukti secara klinis
Wittekamp BHJ, van Mook WNKA, Tjan DHT, Zwaveling JH, Bergmans DCJJ. Clinical review:
post-extubation laryngeal edema and extubation failure in critically ill adult patients. Critical
Care. 2009; 13:233
Company Logo
Thank You !
Company Logo