Anda di halaman 1dari 42

BLOK 1.

3
DR.ETI YERIZEL,MS
BAGIAN BIOKIMIA
1. Mengetahui dan memahami komposisi
cairan tubuh
2. Memahami cairan dan elektrolit tubuh
intrasel, ekstrasel dan interstisial
3. Mengetahui sumber air tubuh
4. Faktor faktor yg mempengaruhi distribusi air
5. Memahami osmoritas, osmolalitas dan
tekanan osmotik
6. Memahami peran ginjal dalam pengaturan
cairan dan elektrolit
7. Memahami fungsi dan mekanisme hormonal
dalam pengaturan cairan dan elektrolit
Pada tubuh seorang individu yang sehat:
Laki laki dewasa 60 % dari berat badannya
terdiri dari air dan wanita 50%

Cairan tubuh dibagi:

1. Cairan Intrasel ( 2/3 dari jumlah air tubuh)


a. Cairan Intravaskuler
b. Cairan Interstisial
1. Cairan Ekstrasel ( 1/3 dari jumlah air tubuh)
Seorang dewasa normal dengan berat badan
70 kg, mengandung Cairan tubuh lebih kurang
42 liter:

28 liter cairan intraseluler dan 14 liter cairan


ekstraseluler
1. Air mempunyai molekul kecil,terdiri dari 2 Atom
H dan 1 atom O
2. Bersifat polar,dapat menjalankan fungsi
fisiologisnya
3. Mudah berdifusi
4. Memiliki sifat termal
5. Air pelarut yg sangat baik untuk molekul netral
6. Bersifat netral (pH = 7)
7. Terdapat sekitar 90% dari keseluruhan molekul
tubuh
8. Perpindahan atau pergerakan ditentukan oleh
perbedaan konsentrasi antara ruang atau gaya
yg disebut,Gradien”
9. Mempengruhi derjat dissosiasi makromolekul
 MANUSIA DEWASA RATA-RATA 2500 ML/HARI
 1200-1500 ML, SEBAGAI MINUMAN
 770 – 1000 ML, DALAM MAKANAN
 200 – 300 ML,” AIR METABOLIC” HASIL
OKSIDASI ZAT MAKANAN

KEHILANGAN AIR:

1. KULIT,SEBAGAI KERINGAT
2. PARU-PARU,SEBAGAI UAP AIR DALAM UDARA
EKSPIRASI
3. GINJAL, SEBAGAI URINE
4. USUS, DALAM FECES
 MELALUI PARU-PARU YG TIDAK DAPAT DILIHAT
 DAPAT MENINGKAT AKIBAT OPERASI DAN KELEMAHAN FISIK
DILINGKUNGAN SUHU YG TINGGI, AKIBATNYA KEHILANGAN
EKSTERNAL
2000-5000 ML/HARI

PADA BEBERAPA KEADAAN


PADA UDARA YG PANAS DAN LATIHAN BERAT KEHILANGAN
AIR MENCAPAI 3000 ML/HARI, HAL INI AKAN MENURUNKAN
CAIRAN TUBUH DENGAN CEPAT

KEHILANGAN AIR TAMBAHAN


PADA PENYAKIT GINJAL, KEMAMPUAN PEMEKATAN GINJAL
TERBATAS , KEHILANGAN BISA MENJADI DUA KALI LIPAT
KEHILANGAN AIR DARI USUS

AKIBAT DIARE DAN MUNTAH-MUNTAH, HAL INI BISA


MENYEBABKAN KEMATIAN PADA BAYI
 ELEKTROLIT, NATRIUM DAN KALIUM
JUMLAHNYA RELATIF BESAR DALAM TUBUH
MAKA MEMPENGARUHI DISTRIBUSI/RETENSI AIR
.
ZAT-ZAT ORGANIK DG MOLEKUL BESAR (PROTEIN),
BERPENGARUH TERHADAP PEMINDAHAN DARI
RUANG YG SATU KE YG LAINNYA, TIDAK TERHADAP
TOTAL AIR TUBUH
.
SENYAWA ORGANIK DG UKURAN KECIL
GLUKOSA, UREA ,ASAM AMINO DLL
MEMBANTU MENAHAN AIR,SEHINGGA
MEMPENGARUHI TOTAL AIR TUBUH,DAN TIDAK
MEMPENGARUHI DISTRIBUSI AIR
. KONSTITUEN LAIN, LIPID, TRIASIL GLISEROL,
FOSFOLIPID,KOLESTEROL, GLUKOSA, UREA ,ASAM
LAKTAT ,ASAM URAT, KREATININ DAN BILIRUBIN
 DEHIDRASI:
 GANGGUAN KESEIMBANGAN AIR ,HAMPIR
SELALU DIIKUTI OLEH PERUBAHAN
ELEKTROLIT

 MENYEBABKAN:
 GANGGUAN KONSENTRASI ELEKTROLIT
 GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
 GANGGUAN KESEIMBANGAN OSMOTIK
 KEHILANGAN ATAU PEMBATASAN AIR

 SUPLAI AIR DIKURANGI KARENA ALASAN TERTENTU ATAU


AIR YG HILANG TERLALU BANYAK

 KECEPATAN KEHILANGAN AIR MELEBIHI KEHILANGAN


ELEKTROLIT, AKIBATNYA CAIRAN EKSTRASEL LEBIH
PEKAT ATAU HIPERTONIK TERHADAP SEL
 SEBAGAI KOMPENSASI AIR MENGALIR DARI SEL KE
EKSTRASEL

 GEJALA:
 PERASAAN SANGAT HAUS
 MUAL DAN MUNTAH-MUNTAH
 LIDAH KERING,KEHILANGAN KOORDINASI
 URINE PEKAT, VOLUME SEDIKIT
 PENCEHAN: PEMBERIAN AIR MELALUI MULUT
 KEKURANGAN ELEKTROLIT YANG RELATIF
BESAR AKIBAT MINUM YG BERLEBIHAN (OVER
HIDRASI), HAL INI MENYEBABKAN DEFISIENSI
NATRIUM DALAM CAIRAN EKSTRASEL

 AKIBATNYA:

 PENDERITA MAKIN LAMA MAKIN HAUS


 PENINGKATAN HEMATOKRIT ATAU PROTEIN
PLASMA TOTAL
 PENURUNAN NATRIUM DAN KLORIDA DALAM
PLASMA
 KADAR ELEKTROLIT YG TINGGI DALAM
SEKREGASTROINTESTINAL,MAKA KEHILANGAN
CAIRAN MELALUI SAL. PENCERNAAN AKAN
MUDAH MENIMBULKAN DEFISIENSI CAIRAN
DAN ELEKTROLIT,

 HAL INI BERBAHAYA BILA TIDAK DILAKUKAN


PENGGANTIAN CAIRAN DENGAN CEPAT

 KEHILANGAN KLORIDA LEBIH BANYAK DARI


NATRIUM,
 BILA CAIRAN KELUAR DARI SAL.PENCERNAAN
BAGIAN ATAS, SEPERTI:
 STENOSIS PILORUS , MUNTAH-MUNTAH DAN
PENYEDOTAN LAMBUNG YG TERUS MENERUS
 DIARE YG TERUS MENERUS
 FISTULA PANKREAS ATAU FISTULA EMPEDU
 PEMBUANGAN CAIRAN YG BANYAK MENGANDUNG
NATRIUM DAN BIKARBONAT

 AKIBATNYA: KELEBIHAN KLORIDA DAN


KEKURANGAN BIKARBONAT

 PENGOBATAN:
 PEMBERIAN 2/3 CAMPURAN NACL ISOTONIK, DAN
1/3 LARUTAN LAKTAT INTRAVENA
 GANGGUAN LAINDIMANA DEHIDRASI MERUPAKAN
MASALAH ADALAH:
 DM, P, ADSISON, UREMIA,LUKA BAKARDAN SHOCK
 KALSIUM (Ca)

 MINERAL YG PALING BANYAK DALAM TUBUH, LAKI-LAKI


DEWASA (70 KG) TERDAPAT 1200 GRAM KALSIUM
 99 % TERDAPAT DALAM RANGKA SEBAGAI KALISIUM FOSFAT

 DALAM BENTUK ION (SEDIKIT) PENTING UNTUK PEMBEKUAN


DARAH, KEPEKAAN NORMAL JANTUNG, SYARAF DAN
PERMEABILITAS MEMBRAN
 UNTUK PEMBENTUKAN TULANG BERUPA KALSIUM FOSFAT

 OSTEOKALSIN TERDAPAT DALAM HIDROKSI APATIT, YANG


BERFUNGSI PADA MINERALISASI TULANG DAN DALAM
PENGAPURAN PATOLOGIS JARINGAN LUNAK, SEPERTI
ARTERI
 PERBANDINGAN Ca : P PENTING UNTUK OSIFIKASI

 ANAK-ANAK Ca :P = 50 MG/DL
 EKSOGEN:
 AIR DATANG DARI LUAR TUBUH MELALUI
MINUMAN DAN MAKANAN

 ENDOGEN:
 AIR YG BERASAL DARI OKSIDASI BAHAN
MAKANAN “METABOLIC WATER”

 100 GRAM LEMAK, MENGHASILKAN 10 GRAM


AIR
 100 GRAM PROTEIN, MENGHASILKAN 41 GRAM
AIR
 100 GRAM KARBOHIDRAT,MENGHASILKAN 55
GRAM AIR
 UNTUK REAKSI-REAKSI KIMIA YG TERJADI DALAM
TUBUH

 SEBAGAI PELARUT

 TRANSPORT BAHAN-BAHAN TERTENTU DALAM


PROSES EKSTRA DAN INTRASEL
 PELICIN

 MENGATUR SUHU TUBUH


No Cairan Jumlah Dari total Dai cairan
Komposisi Cairan Ekstrasel
tubuh
1 Intraseluler 40 % 66,3 % -

2 Ekstraseluler 20 % 33,3 % 100 %

a. Interstisial 15 % 24,8 % 75 %

b. Intravaskuler 5% 8,2 % 25 %
Baik cairan dalam sel ataupun di luar sel berisi ion ion atau elektrolit yang
mempunyai fungsi dalam berbagai metabolisme dan fungsi pertahanan fungsi
normal tubuh (Homeostatik)
Perbedaan komposisi cairan dan elektrolit dari kondisi fisiologis atau
homeostasis dapat mencerminkan terjadinya suatu gangguan sistem organ
tubuh, terutama pada cairan intravaskuler (plasma darah).,
seperti kelainan metabolik dan berbagai penyakit organ dengan efek sistemik.

Pemeriksaan cairan dapat dijadikan alat diagnostik berbagai gangguan klinis.

Contoh pemeriksaan cairan darah vena, pemeriksaan cairan darah arteri,


torakosentesis, pemeriksaan cairan serebrospinal dengan lumbal punksi
Elektrolit Valensi/Mua Intrasel Ektrasel Ektrasel
tan (mEq/L) Intravaskuler Interstisial

Natrium 1 10 145 142

Kalium 1 143 4 4

Kalsium 2 <1 3 3

Magnesium 2 50 2 2

Klorida 1 4 105 130

Bikarbonat 1 10 2 2

Fosfat 2 75 7 2
Volume dari setiap kompartemen ditentukan bukan
hanya oleh Jumlah air yang ada dan dapat bergerak
bebas melintasi membran sel,tetapi ditentukan oleh
komposisi kimiawinya.

Komposisi itu penting karena dua alasan:


1. Setiap kompartemen memiliki satu zat terlarut utama

Kalium untuk ruang intraseluler


Natrium untuk ruang ekstraseluler
Protein plasma untuk kompartemen intravaskuler
2.Tekanan osmotik tidak tergantung pada kegiatan
kimiawi khusus, melainkan pada jumlah partikel
partikel /elektrolit yg ada dalam suatu larutan atau
kompartemen tertentu
Suatu larutan:
Campuran zat terlarut dan pelarut
Setiap molekul terlarut menempati ruang tertentu
dalam larutan, Sehingga mengurangi konsentrasi air
setempat

Air cendrung berdifusi dari konsentrasi zat terlarut


yg rendah (konsentrasi pelarut yg tinggi) ke tempat
dg jumlah zat terlarut yg tinggi (konsentrasi
pelarut yg rendah)

Besarnya kecendrungan gerakan zat pelarut ini dpt


diukur dg membran semi permeabel yg dapat
menahan gerakan zat tersebut
Dengan mengukur besarnya gerakan hidrostatik yg
diperlukan
Untuk menghasilkan aliran massa yg seimbang dan
berlawanan
1. Meningkat, maka cairan hipertonik,air akan
berpindah dari cairan intraseluler ke cairan
ekstraseluler,keseimbangan osmotik terjaga

2. Menurun, cairan hipotonik, air berpindah


dari cairan ekstraseluler ke cairan
intraseluler
Intravaskular (Plasma)

Protein : 70-80 g/L


Albumin : 40-50 g/L
Globulin : 30 g/L

Albumin menghasilkan hampir 80 % dari tekanan


onkotik dg BM 68.000.

(tekanan osmotik koloid) plasma, max tekanan ini


akan mencapai 0,7 m osmol/kg air.

Konsentrasi plasma(g/L) = 50/68.000 = 0,7 mmol


BM
Berdasarkan penelitian thp hewan,minimal memiliki
Mekanime penting ,yg disebut, Penukar Na / K yg
terikat pada membran.(membrane bound Na/K
exchanger).
Hal ini dpt berlangsung krn Ion Na mengikat lebih
Banyak air dari pada ion Kalium.
Beraarti pengeluaran ion natrium dan pertukaran
Dg ion kalium dpt sekaligus mengeluarkan air.

Walaupun Na merupakan atom berukuran kecil


dibanding ion kalium, ion Na yg terhidrasi lebih besar
dibandingkan ion kalium terhidrasi.
Jadi natrium lebih sukar masuk ke dlm sel dibanding
Kalium keluar dari dalam sel.
Konsekuensi adanya pertukaan Na/K adalah
Na akan berakumulasi di ruang ekstrasel dan K
Didlm sel hingga sekitar 140 mM, sedangkan Na
Di dalam dan K diluar sel biasanya kurang dari
10 mM

Kecepatan Na memasuki sel dibatasi oleh membran


permeabilitas yg rendah thp Na,tetapi kecp K keluar sel
tdk dibatasi oleh permeabelitas membran, ttp krn
ketidak mampuan makromolekul terutama anionik
untuk meloloskan diri.
Perembesan ke luar Na terjadi bukan hanya melawan
suatu gradien konsentrasi kimiawi yg besar,ttp jg
melawan gradien listrik.
Maka pertukaran Na/K hrs menggunakan sejumlah besar
energi dalam bentuk ATP, disebut Na, K-ATP-ase, ini
merupakan kebutuhan energi utama dari sel, dan hal ini
peka thp hipoksia maupun perubahan H.
Osmolaritas cairan tubuh selalu dipertahankan
dalam batas batas normal untuk menjaga fungsi
fisiologis agar tetap berjalan dalam keadaan
homeostasis.

Perubahan osmolaritas cairan tubuh diluar batas


normal akan menimbulkan gejala dan tanda tanda
klinis.

Osmolaritas cairan tubuh dipengaruhi terutama


oleh konsentrasi elektrolit, maka pengukuran
osmolaritas cairan terutama berdasarkan
perhitungan kimiawi konsentrasi ion ion yg
terlarut tersebut.
mMol = massa zat (mg) berat atom
mOsm/L = (zat(mg)/BA/L)
Pengendalian Pemasukan Air
Tergantung pada integritas mekanisme pusat rasa haus
Rasa haus dihantarkan oleh reseptor hipotalamik anterior dan
Distimulasi oleh peningkatan osmolalitas serum biasa
disebabkan oleh:

Hipernatremia atau hiperglikemia


Pengurangan osmolalitas serum biasa karena hiponatremia
menekan rasa haus.

Pengendalian sejumlah tergantung pd sejumlah faktor:


Kegiatan normal mekanisme ginjal yg meliputi ,pengenceran
dan pemekatan konsentrasi urin

Status Natrium, status hormon antidiuretik (ADH)


1.Mengatur keseimbangan cairan dn elektrolit
dalam tubuh melalui mekanisme fisiologis
homeostasis dg mempertahankan zat zat yg
dibutuhkan dan mengeluarkan zat zat yg
berlebih.

- Mempertahankan keseimbangan Na/K


- Reabsorpsi berbagai partikel elektrolit, asam
amino, glukosa dan keseimbangan asam
basa
a. Tergantung pada interaksi antara sistem penggandaan
aliran balik medula ginjal dg ADH
b. Gradien osmotik medula maksimum yg dpt dicapai oleh
ginjal manusia alah sekitar 900 mosm/kg air, yg
menghasilkan konsentrasi urine sebesar 1200 mosm/kg air
c. Hipertonisitas medula dicapai sebagian besar dg
transportasi aktif klorida, dg transpor pasif natrium untuk
ium,mempertahankan sifat listrik netral ke luar dari
lengkung (loop) Henle asenden.
d. Hipertonisitas ini dipertahankan oleh pertukaran aliran
balik di vasa rekta, dimana rendahnya aliran balik natrium,
klorida dan ureum ke dalam interstisium yg hipertonik
mencegah kehilangan zat terlarut.
Jika cairan yg meninggalkan loop Henle
bersifat hipotonik dibanding plasma,jika tdk
terdapat ADH,duktus koligen medula tdk
permeabel thp air dan reabsorpsi air akan
berlangsung disebabkan oleh hipertonisitas
interstisium medula, hasilnya terjadilah
konservasi air secara maksimum dan
dihasilkan urin yg pekat.
Pemasukan natrium memegang peranan penting dalam
menentukan eksresi air.
Diet natrium yg berlebihan di filtrasi di glomerulus dan
dikirim ketubulus proksimal, reabsorpsi natrium di
bagian proksimal tubulus ditekan krn faktor yg blm
diketahui., maka terjadi peningkatan jumlah natrium
dan natriuresis.
Disintesis di nukleus supraoptik hipothalamus,
Dan diangkut oleh sistem transpor aksonal ke
Kelenjer hipofisis posterior.

Sekresi ADH meningkat:

1.Peningkatan osmolaritas plasma,


Hipernatremia
Hiperglikemia
Manitol
2.Kontraksi volume
Reseptor kapasitas /arteri vena kiri
3.Hipotensi:
Baroreseptor aorta
Reseptor atrium kiri
Rangsang otonomik akibat:
Nyeri/stress
Hipoksia
Penyakit liver
1. Penurunan Osmolalitas Plasma

Hiponatremia
2. Ekspansi Volume
Reseptor kapasitas/arteri vena kiri
3. Hipertensi
Baroreseptor aorta.
Perubahan 2% Posm, osn:
moreseptor (hipothalamus) ………> ADH:
Rangsang ginjal tahan air
Rangsang pusat haus
Hormon yg mengendalikan keseimbangan :
Antidiuretik hormon (ADH)
Aldosteron
Atrial natriuretik peptida
Klierens Osmolar:
Jumlah air yg dibutuhkan utk mengeksresi zat terlarut pd
konsentrasi zat terlarut dlm plasma.

Klierens air bebas:


Jumlah air yg hrs ditambahkan ke dalam urine
Hipertonik atau dikurangi dari urin hipotonik utk
mencapai urine isotonik.
Jadi urin hipertonik memberikan klierens air bebas yg
negatif yg mengatur konservasi air.
1500 ml air bebas zat terlarut yg ditambahkan ke
Dalam tubuh selama antidiuresis maksimal.
Kehilangan >> pemasukan air:
Diabetes mellitus
Diabetes insipidus ……..> hipernatermia,
……>konsentrasi osmotik plasma
meningkat,………> Dehidrasi

Kehilangan cairan: 2500 ml/hr

- Urine
- Faeses
- Insensible perspiration
Isi air tubuh sulit diukur

-Konsentrasi natrium (130 mEq/l):

Hiponatremia : Overhidrasi
Hipernatremia : Dehidrasi
Peningkatan suhu ,demam, insensible water
loss meningkat

Anda mungkin juga menyukai