Anda di halaman 1dari 5

HOMEOSTASIS AIR dan ELEKTROLIT

Proses pemeliharaan keseimbangan tubuh.


Akibat adanya perubahan lingkungan.
Bersifat tanpa disadar. Kandungan air
tertinggi  di dalam otak (90%) dan terendah
 pada jaringan adiposa(10%). Stabilitas
struktur subseluler dan aktifitas enzim
tergantung pada kecukupan air. Dinding
pembuluh kapiler memisahkan plasma dari
cairan interstisial. Dapat dilewati dengan
bebas oleh air dan elektrolit tetapi tidak oleh Tubuh melakukan pertukaran air
protein. Ion dan molekul kecil lain di CES dengan lingkungan. Sumber utama: air
berada dalam konsentrasi SAMA di plasma yang diminum. Jalan utama air keluar
sedangkan protein plasma 4-5x lebih tinggi  urine. Perhatikan jumlah air masuk
dari di CES dan
Keluar dari saluran cerna/hari
 Menjelaskan mengapa
 Diare berat dengan cepat
 Terjadi dehidrasi

1. KOMPOSISI CAIRAN TUBUH


Semua cairan tubuh adalah Air, larutan
pelarut, dan substansi terlarut (zat terlarut)
A.AIR
Air adalah senyawa utama dari tubuh
manusia. Pria Dewasa hampir 60% dari
BB adalah air. Wanita mengandung
55% dari BB adalah air. Distribusi
air,kalium dan natrium tubuh. Gradien
kalium dan natriumn antara ECF dan
ICF dipertahankan Na+ /K+ _ ATPase. B.SOLUT
Na+penyumbang utama osmolaritas a.Elektrolit
ECF dan faktor penentu dari distribusi Selain air, cairan tubuh mengandung
air antara ECF dan ICF dua jenis substansi terlarut (zat
Distribusi air antara plasma dan cairan terlarut): elektrolit dan non-elektrolit.
interstisial ditentukan oleh tekanan 1) Kation
onkotik protein plasma,berat badan Ion-ion yang mambentuk muatan
positif dalam larutan. Kation
ekstraselular utama adalah natrium 3. INTAKE DAN OUTPUT RATA-
(Na+), sedangkan Kation RATA HARIAN DARI UNSUR
intraselular utama adalah kalium
TUBUH YANG UTAMA
(K+).
2) Anion
Ion-ion yang membentuk muatan
negatif dalam larutan. Anion
ekstraselular utama  klorida
( Clˉ ), Anion intraselular utama
-
 protein dan fosfat (PO4 ).
b. Non-Elektrolit
Substansi seperti glokosa dan urea
yang tidak berdisosiasi dalam
larutan. Non-elektrolit lainnya yang
secara klinis penting mencakup
kreatinin dan bilirubin.

a. Masuk :
Minum → 0,8 -1,5 L/Day
Makan → 0,5 -0,7 L/Day
Metabolis → 0, L/Day
Total → 1,5-2,5 L/day ~ 8-10 gelas air
2. FUNGSI CAIRAN TUBUH b. Keluar :
 Sarana untuk mengangkut zat-zat
Urine → 0,8 -1,5 L/day
makanan ke sel-sel
Feces → 0, L/day
 Mengeluarkan buangan-buangan sel Pernapasan & keringat →0,6-0,85
 Membantu dalam metabolisme sel L/day
 Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non Total → 1,5-2,5 L/day
elektrolit Insensible Loss (IWL)
 Membantu memelihara suhu tubuh Merupakan Kehilangan cairan melalui
 Membantu pencernaan kulit (difusi) & paru. Untuk mengetahui
 Mempemudah eliminasi “Insensible Loss (IWL)” dapat
 Mengangkut zat-zat seperti (hormon, menggunakan penghitungan sebagai
enzim, sel darah putih, sel darah merah) berikut :
DEWASA = 15 cc/kg BB/hari
ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari
Jika ada kenaikan suhu : membran sel meliputi: natrium, kalium,
IWL= 200 (suhu badan sekarang – 36.8C) hidrogen, glukosa dan asam amino.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Tarnsport aktif adalah vital untuk
kebutuhan cairan dan elektrolit mempertahankan keunikan komposisi
1. Usia baik CES dan CIS.
2. Jenis kelamin C.FILTRASI
3. Sel-sel lemak Filtrasi adalah merembesnya suatu
4. Stres cairan melalui selaput permeable. Arah
5. Sakit perembesan adalah dari daerah dengan
6. Temperatur lingkungan tekanan yang lebih tinggi ke daerah
7. Diet dengan tekanan yang lebih rendah.
4. PROSES PERGERAKAN / D.OSMOSIS
TRANSPOR CAIRAN TUBUH Osmosis adalah bergeraknya pelarut
A.DIFUSI bersih seperti air, melalui membran
Difusi adalah proses dimana partikel semipermeabel dari larutan yang
yang terdapat dalam cairan bergerak berkonsentrasi lebih rendah ke
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi konsentrasi yang lebih tinggi .
rendah sampai terjadi keseimbangan. Pengaruh Osmose dalam Cairan
Faktor-faktor yang meningkatkan difusi Tubuh
 Peningkatan suhu Bila suatu sel dimasukkan ke dalam
larutan hipertonik  cairan sel akan
 Peningkatan konsentrasi partikel
meninggalkan sel  sel akan dehidrasi
 Penurunan ukuran atau berat molekul
 sel akan mengkerut  sel
dari partikel
kehilangan fungsi
 Peningkatan area permukaan yang
Sel dimasukkan dalam larutan
tersedia untuk difusi
hipotonik  cairan disekitar sel akan
 Penurunan jarak lintas dimana massa
memasuki sel  sel akan
partikel harus berdifusi
menggembung  sel lisis
Pergerakan Ion dan Sistem Transpor
Tekanan osmotik darah sangat
tergantung pada konsentrasi garam
yang terlarut padanya. Protein dengan
BM tinggi akan menyebabkan tekanan
osmotik menjadi rendah Tek. Osmotik
B.TRANSPOR AKTIF darah 580 cmHg
Transport Aktif adalah bahan bergerak Yang berasal dari protein 3-4 % 
dari konsentrasi rendah ke tinggi. PENTING
Adanya daya aktif dari tubuh seperti Jika karena suatu sebab mis :
pompa jantung. Diperlukan kelaparan, kerusakan ginjal, dll 
Energi.Banyak zat terlarut penting konsentrasi protein dalam plasma
ditransport secara aktif melewati berkurang  pengaliran air dari plasma
ke laringan luar kapiler  jaringan asam basa. Setiap ginjal  1 juta nefron
menjadi udem. Dapat dicegah dengan tersusun dari glomerulus dan tubulus
substitusi protein ke dalam tubuh untuk eksresi. Segmen tiap tubulus 
Jika karena suatu sebab plasma glomerulus  tubulus proksimal  ansa
berkurang  kekurangan cairan di Henle  tubulus distal  duktus
vaskular  Jantung berusaha koligentes.
memompa lebih keras  Kegagalan Hampir 80% natrium yg difiltrasi
sirkulasi. Dapat diatasi dengan glomerulus diserap balik secara aktif
pemberian cairan secara intravascular. oleh tubulus proksimalis, molekul
5. PENGATURAN seperti asam amino dan fosfat juga
KESEIMBANGAN / VOLUME diserap balik. Na dan Cl juga diserap
balik di bagian asenden dari simpai
VASKULAR dan OSMOLALITAS
Henle. Suatu mekanisme berbeda
CAIRAN EKSTRASELULER
bekerja di tubulus distalis, menyerap
(CES) balik Na oleh kendali aldosteron dan
 Rasa Dahaga terangkai dengan sekresi ion hidrogen
 Anti Diuretik Hormon (ADH) dan kalium. Aldosteron menyebabkan
penahanan Na dan peningkatan eksresi
 Aldosteron
kalium. Air masuk ke dalam sel secara
 Prostaglandin
pasif dibawa oleh Na yang diserap
 Glukokortikoid
ulang. Penyerapan ulang air diatur oleh
6. INTEGRASI KESEIMBANGAN vasopresin di duktus koligentes.
AIR dan ELEKTROLIT
Jika kekurangan cairan
Ginjal, mengeluarkan Renin &
Angiotensin  konstriksi pembuluh darah
 aliran ke ginjal menurun  produksi
urine menurun
Kelenjar adrenal  aldosteron 
menahan Na(H2O)  air diserap balik di
tubulus ginjal  produksi urine menurun
Sistem renin-angiotensin-aldosteron 
pengatur utama tekanan darah dan tonus
vaskuler
A.HORMONAL
B. SARAF
C. GINJAL
Ginjal berperan penting dalam
mengatur volume dan susunan cairan
ekstraseluler serta pada keseimbangan
Penyebab :
 Penurunan masukan
 Kehilangan cairan yang abnormal
melalui : kulit, gastro intestinal,
ginjal abnormal, dll.
 Perdarahan
Tanda-tanda Klinis
 Pusing, kelemahan, Keletihan
 Sinkope
 anoreksia,mual, muntah, haus,
 kekacauan mental
 Konstipasi dan oliguria.
 HR meningkat, suhu meningkat,
Cara Pengeluaran Cairan Tubuh turgor kulit menurun, lidah kering,
 Ginjal mukosa mulut kering, mata cekung.
 Kulit 8. PENILAIAN STATUS AIR dan
 Paru-paru ELEKTROLIT dalam PRAKTIK
 Gastrointestinal
KLINIS
7. MASALAH KESEIMBANGAN  Konsentrasi elektrolit serum
CAIRAN dan ELEKTROLIT  Pengukuran kalium, natrium klorida
A. HIPOVOLEMIA dan bikarbonat
Hipovolemia adalah suatu kondisi  Urea serum(nitrogen urea darah) dan
akibat kekurangan volume cairan kreatinin
ekstraseluler (CES). Hipovolemia  Volume, osmolaritas dan konsentrasi
adalah penipisan volume cairan natrium urine
ekstraseluler (CES). Hipovolemia
 Osmolaritas serum
adalah kekurangan cairan di dalam
 Catatan keseimbangan cairan : masuk
bagian-bagian ekstraseluler (CES).
 keluar

Anda mungkin juga menyukai