Na 142 114 15
K 4 4 150
Kation
Ca 5 2.5 2
Mg 3 1.5 27
Total 154 152 194
Cl 103 114 1
HCO3 27 30 10
HPO4 2 2 100
Anion
SO4 1 1 20
Asam organik 5 5 0
Protein 16 0 63
Total 154 152 194
PENGATURAN ELEKROLIT
1. Natrium (Na)
Natrium adaiah salah satu mineral yang banyak terdapat pada cairan
elektrolit ekstraseluler (di luar sel), mempunyai efek menahan air,
berfungsi untuk mempertahankan cairan dalam tubuh,
sebagai konduksi impuls saraf.
Nilai normal dalam serum :
◦ Dewasa 135-145 mEq/L
◦ Anak 135-145 mEq/L
◦ Bayi 134-150 mEq/L
Hiponatremia
Definisi : keadaan kadar darah Na < 130 mEq/L
Kadar Na aman sekurangnya 125 mEq/L
Koreksi diberikan bila terdapat gejala SSP (edema otak),
atau kadar Na < 120 mEq/L
Penyebab :
Pemberian diuretik yang lama
Hilangnya sekresi gastrointestinal yang abnormal
(diare, muntah) tanpa cairan pengganti
Pemberian cairan bebas natrium dalam jumlah yang
berlebihan secara parenteral
Penyakit ginjal
Insufisiensi adrenal
Pengeluaran keringat meningkat
Tanda dan gejala :
Penyebab :
Pemberian cairan intravena yang berlebihan yang
mengandung kadar natrium tinggi
Sekresi aldosteron yang berlebihan
Tanda dan gejala :
Rasa haus yang berlebihan
Membran mukosa kering
Konvulsi
Peningkatan suhu
Penatalaksanaan
1. Menetapkan etiologi hipernatremia.
2. Beri cairan hipotonis sampai hemodinamik stabil
3. Hipernatremi dengan kelebihan volume diatasi dengan
diuresis.
Menurunkan ion Na serum, sebelum mencapai kadar kritis (>160
mEq/L)
Hipernatremia dengan normovolemia → D5 per oral atau IV
Hipernatremia dengan hipervolemik → D5 dan diuretik
2. Kalium (K)
Kalium merupakan kation intrasel utama, yang mengatur
rangsangan neuromuskuler dan kontraksi otot.
Sumber kalium terdapat pada gandum utuh, daging,
polong-polongan, buah-buahan, dan sayur-mayur.
Kalium dibutuhkan untuk pembentukan glikogen,
sintesis protein, dan upaya memperbaiki asam-basa.
Nilai laboratorium normal kalium serum adalah 3,5-5,3
mEq/L.
Kalium terutama diatur oleh ginjal. Suatu kondisi yang
menurunkan pengeluaran urine akan menurunkan
ekskresi kalium.
Seiring dengan peningkatan sekresi aldosteron, kalium
yang diekskresikan melalui urine akan lebih banyak
sehingga kadar kalium serum menurun.
Mekanisme pengaturan lain adalah dengan pertukaran
ion kalium dengan ion natrium di tubulus ginjal.
Apabila natrium dipertahankan, kalium akan
diekskresi.
Hipokalemia
Definisi : Bila kadar Kalium darah < 3,5 mEq/L
Penyebab :
diare, muntah
Pemberian diuretik.
Penggunaan cairan intravena yang tidak mengandung kalium
secara berlebihan
Penggunaan steroid berlebihan
Alkalosis metabolik
Sindrom Cushing atau tumor yang dapat memproduksi hormon
adrenal
Tanda dan gejala :
Nadi lemah dan tak teratur
Nafas dangkal
Tekanan darah turun
Anoreksia, nousea, vomitus
Otot lemah, kelemahan, keletihan
Aritmia
Bising usus turun
Penatalaksanaan
Defisit K (mEq/l) = ( 3,5 – Kadar K sekarang )x 0,3x BB
(diberikan dalam 24 jam)
- KCL drip per 24 jam
- Max. 20 mEq/jam atau 100 mEq/hari
- 1cc= 1mEq/jam
- Kurang dari 3,5 drip KCL 75 mEq/6 jam
- 3,0-4,5 drip KCL 50 mEq/ 6 jam
- 4,5-6,0 drip KCL 25 mEq/ 6 jam
- > 6,0 drip dihentikan
Hiperkalemia
Definisi : kadar Kalium darah > 5,5 mEq/L
Penyebab :
Penyakit ginjal
Pemberian kalium yang berlebihan
Asidosis metabolik
Pemberian diuretik hemat kalium
Insufisiensi adrenal
Tanda dan gejala :
Mual
Hiperaktifitas sistem cerna
Ansietas
Aritmia jantung
Badan terasa lemas
Parestesia
Denyut nadi tidak teratur dan lambat
Hipotensi
Kelemahan otot
Penatalaksanaan
Ca-gluconat 100-200 mg, iv, 1 menit
- Onset cepat segera
- Masa kerja pendek 5-10 menit
- Bila tidak ada hemodialisis lanjutkan dengan
• Dextrose 40% + insulin
- 1 amp D-40% berisi 25cc = 10 gram glukose
- Insulin 1 unit per 5 gram dextrose (2 unit. iv. Dicampurkan)
- Onset lambat 30 menit
3. Pengaturan Kalsium
Penyebab :
Pemberian cairan intravena yang tidak mengandung kalsium
Alkalosis metabolik
Nutrisi parenteral total
Defisiensi vitamin D
Tanda dan gejala :
Parestesia, baal dan kesemutan pada daerah jari-jari
Refleks hiperaktif
Tanda Trousseau’s : spasme karpopedal terjadi jika sirkulasi ke
ekstremitas berkurang
Tanda Chvostek’s : terjadinya kontraksi otot wajah sebagai
respons terhadap ketukan di daerah yang dipersarafi oleh saraf
fasial.
Hipokalsemia kronik ; Tetani, kram otot, fraktur patologis.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar kalsium
<4,3 mEq/L.
Penatalaksanaan
Calsium chloride 10-20 mg/kg i.v.
Ca glukonate 50-100 mg/kg/dosis
Gunakan vena sentral
Jangan bersamaan dengan bikarbonat
Dapat menyebabkan bradikardia, hipotensi, dan aritmia
Untuk kasus kronik tambahkan kalsium dalam asupan
enteral atau parenteral
Hiperkalsemia
Definisi : hiperkalsemia jika kadar kalsium serum
>10,5 mg/dl
Penyebab :
Hiperparatiroidisme
Immobilisasi lama
Osteoporosis
Peningkatan absorpsi kalsium dari traktus
gastrointestinal, penurunan ekskresi kalsium ginjal, dan
peningkatan resorpsi kalsium tulang
Tanda dan gejala :
Penurunan tonus otot
Anoreksia, mual dan muntah
Kelemahan
Letargi
Penurunan kesadaran
4. Pengaturan Magnesium
Penyebab :
Gagal ginjal
Pemberian magnesium parenteral yang berlebihan
Hiperparatiroidisme
Penyakit Addison
Tanda dan gejala :
Refleks tendon hipoaktif
Pernafasan dan frekuensi denyut jantung dangkal dan
lambat
Hipotensi
Berkeringat
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar
magnesium >2,5 mEq/L.
5. Pengaturan Klorida
Klorida terdapat di dalam cairan ekstrasel dan intrasel.
Keseimbangan klorida dipertahankan melalui asupan
makanan dan ekskresi serta reabsorbsi renal.
normal klorida serum :100-106 mEq/L.
Jumlah yang diekskresikan berhubungan dengan asupan
makanan.
Klorida diabsorbsi di usus halus dan disekresikan di
dalam keringat, cairan lambung dan empedu. Klorida di
angkut di dalam darah dan limfe akibat kerja jantung
dan otot rangka.
Hipokloremia
Penyebab :
Biasanya berkaitan dengan meningkatnya kadar
bikarbonat yang ditemukan pada alkalosis
Dapat terjadi sesudah muntah kronis
Berhubungan dengan pemberian furosemid atau diuretic
tiazid
Tanda dan gejala :
Banyak berkeringan tanpa diikuti dengan masukan cairan
yang cukup
Diare
Otot hipertonus, tetani
Depresi pernafasan
Hasil laboratorum : kadar klorida serum < 100 mEq/L.
Hiperkloremia
Penyebab :
Meningkatnya pemberian cairan intravena yang hipertonik
Masukan garam yang berlebihan selama terapi intravena
atau selama pemberian nutrisi secara parenteral
Kegagalan ginjal akut
Diabetes insipidus
Tanda dan gejala :
Edema
Pernafasan cepat dan dalam
Peningkatan volume darah
Kegagalan jantung kongestif
Stupor - tidak sadar
Hasil laboratorium kadar klorida serum > 106 mEq/L
6. Pengaturan Bikarbonat