Anda di halaman 1dari 42

IMBALANCE ELEKTROLIT

Oleh : Nelvi Juliyanti


Pembimbing : dr. Abdullah, Sp.PD-KGH, FINASIM
Elektrolit

Natrium Kalium Kalsium Magnesium Klorida Bicarbonat


Definisi
 Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang
berdisosiasi menjadi partikel yang bermuatan (ion) positif
atau negatif.
 Ion bermuatan positif disebut kation dan ion bermuatan
negatif disebut anion. Keseimbangan keduanya disebut
sebagai elektronetralitas.
 Sebagian besar proses metabolisme memerlukan dan
dipengaruhi oleh elektrolit. Konsentrasi elektrolit yang
tidak normal dapat menyebabkan banyak gangguan.
Elektrolit

Kation : Ion-ion yang membentuk muatan positif dalam


larutan. Kation ekstraseluler utama adalah natrium
(Na+), sedangkan kation intraselular utama adalah
kalium (K+).

Anion : Ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam


larutan. Anion ekstraselular utama adalah klorida (Cl-),
sedangkan anion intraselular utama adalah ion fosfat
(PO4-.)
Tabel. Kandungan elektrolit dalam tubuh
Plasma (mEq/L)
Elektrolit Interstitial Intraselular

Na 142 114 15
K 4 4 150
Kation
Ca 5 2.5 2
Mg 3 1.5 27
Total 154 152 194
Cl 103 114 1
HCO3 27 30 10
HPO4 2 2 100
Anion
SO4 1 1 20
Asam organik 5 5 0
Protein 16 0 63
Total 154 152 194
PENGATURAN ELEKROLIT
1. Natrium (Na)

Natrium adaiah salah satu mineral yang banyak terdapat pada cairan
elektrolit ekstraseluler (di luar sel), mempunyai efek menahan air,
berfungsi untuk mempertahankan cairan dalam tubuh,
sebagai konduksi impuls saraf.
 Nilai normal dalam serum :
◦ Dewasa 135-145 mEq/L
◦ Anak 135-145 mEq/L
◦ Bayi 134-150 mEq/L
Hiponatremia
 Definisi : keadaan kadar darah Na < 130 mEq/L
 Kadar Na aman sekurangnya 125 mEq/L
 Koreksi diberikan bila terdapat gejala SSP (edema otak),
atau kadar Na < 120 mEq/L
Penyebab :
 Pemberian diuretik yang lama
 Hilangnya sekresi gastrointestinal yang abnormal
(diare, muntah) tanpa cairan pengganti
 Pemberian cairan bebas natrium dalam jumlah yang
berlebihan secara parenteral
 Penyakit ginjal
 Insufisiensi adrenal
 Pengeluaran keringat meningkat
Tanda dan gejala :

 Kejang perut, mual, diare, muntah

 Cemas, takut, bingung,

 Kasus berat ; nadi cepat dan lemah, tekanan darah turun,


kulit dingin dan lembab, konvulsi, koma
Penatalaksanaan
 mEq Na = (125 – Na Serum sekarang) x 0,6 x BB (kg)
Durasi penggantian = 2 x (125 – Na serum) /jam
 Larutan NaCl 3% (513 mEq/L)
 NaCl 3% 1 mEq = 2 cc
Hipernatremia
Definisi : Keadaan bila kadar Na darah >145 meq/L

Penyebab :
 Pemberian cairan intravena yang berlebihan yang
mengandung kadar natrium tinggi
 Sekresi aldosteron yang berlebihan
Tanda dan gejala :
 Rasa haus yang berlebihan
 Membran mukosa kering
 Konvulsi
 Peningkatan suhu
Penatalaksanaan
1. Menetapkan etiologi hipernatremia.
2. Beri cairan hipotonis sampai hemodinamik stabil
3. Hipernatremi dengan kelebihan volume diatasi dengan
diuresis.
Menurunkan ion Na serum, sebelum mencapai kadar kritis (>160
mEq/L)
Hipernatremia dengan normovolemia → D5 per oral atau IV
Hipernatremia dengan hipervolemik → D5 dan diuretik
2. Kalium (K)
 Kalium merupakan kation intrasel utama, yang mengatur
rangsangan neuromuskuler dan kontraksi otot.
 Sumber kalium terdapat pada gandum utuh, daging,
polong-polongan, buah-buahan, dan sayur-mayur.
 Kalium dibutuhkan untuk pembentukan glikogen,
sintesis protein, dan upaya memperbaiki asam-basa.
 Nilai laboratorium normal kalium serum adalah 3,5-5,3
mEq/L.
 Kalium terutama diatur oleh ginjal. Suatu kondisi yang
menurunkan pengeluaran urine akan menurunkan
ekskresi kalium.
 Seiring dengan peningkatan sekresi aldosteron, kalium
yang diekskresikan melalui urine akan lebih banyak
sehingga kadar kalium serum menurun.
 Mekanisme pengaturan lain adalah dengan pertukaran
ion kalium dengan ion natrium di tubulus ginjal.
Apabila natrium dipertahankan, kalium akan
diekskresi.
Hipokalemia
Definisi : Bila kadar Kalium darah < 3,5 mEq/L

Penyebab :
 diare, muntah
 Pemberian diuretik.
 Penggunaan cairan intravena yang tidak mengandung kalium
secara berlebihan
 Penggunaan steroid berlebihan
 Alkalosis metabolik
 Sindrom Cushing atau tumor yang dapat memproduksi hormon
adrenal
Tanda dan gejala :
 Nadi lemah dan tak teratur
 Nafas dangkal
 Tekanan darah turun
 Anoreksia, nousea, vomitus
 Otot lemah, kelemahan, keletihan
 Aritmia
 Bising usus turun
Penatalaksanaan
 Defisit K (mEq/l) = ( 3,5 – Kadar K sekarang )x 0,3x BB
(diberikan dalam 24 jam)
- KCL drip per 24 jam
- Max. 20 mEq/jam atau 100 mEq/hari
- 1cc= 1mEq/jam
- Kurang dari 3,5 drip KCL 75 mEq/6 jam
- 3,0-4,5 drip KCL 50 mEq/ 6 jam
- 4,5-6,0 drip KCL 25 mEq/ 6 jam
- > 6,0 drip dihentikan
Hiperkalemia
Definisi : kadar Kalium darah > 5,5 mEq/L

Penyebab :
Penyakit ginjal
Pemberian kalium yang berlebihan
Asidosis metabolik
Pemberian diuretik hemat kalium
Insufisiensi adrenal
Tanda dan gejala :
 Mual
 Hiperaktifitas sistem cerna
 Ansietas
 Aritmia jantung
 Badan terasa lemas
 Parestesia
 Denyut nadi tidak teratur dan lambat
 Hipotensi
 Kelemahan otot
Penatalaksanaan
 Ca-gluconat 100-200 mg, iv, 1 menit
- Onset cepat segera
- Masa kerja pendek 5-10 menit
- Bila tidak ada hemodialisis lanjutkan dengan
• Dextrose 40% + insulin
- 1 amp D-40% berisi 25cc = 10 gram glukose
- Insulin 1 unit per 5 gram dextrose (2 unit. iv. Dicampurkan)
- Onset lambat 30 menit
3. Pengaturan Kalsium

 Tubuh membutuhkan kalsium untuk integritas dan


struktur membran sel, konduksi jantung yang adekuat,
koagulasi (pembekuan) darah, pertumbuhan dan
pembentukan tulang, dan relaksasi otot.

 Tubuh orang dewasa mengandung 1200 gram kalsium.


 Normal kadar kalsium dalam darah 8,8-10,5 mg/dl
Kalsium di dalam cairan ekstrasel diatur oleh hormon
paratiroid dan tiroid.

Hormon paratiroid mengontrol keseimbangan kalsium


tulang, absorbsi kalsium di gastrointestinal, dan
ekskresi kalsium di ginjal.

Tirokalsitonin dari kelenjar tiroid juga memiliki


peranan dalam menentukan kadar kalsium dalam
serum, yakni dengan menghambat pelepasan kalsium
dari tulang.
Hipokalsemia
Definisi: Kadar Ca di bawah 8,0 mg/dL

Penyebab :
 Pemberian cairan intravena yang tidak mengandung kalsium
 Alkalosis metabolik
 Nutrisi parenteral total
 Defisiensi vitamin D
Tanda dan gejala :
 Parestesia, baal dan kesemutan pada daerah jari-jari
 Refleks hiperaktif
 Tanda Trousseau’s : spasme karpopedal terjadi jika sirkulasi ke
ekstremitas berkurang
 Tanda Chvostek’s : terjadinya kontraksi otot wajah sebagai
respons terhadap ketukan di daerah yang dipersarafi oleh saraf
fasial.
 Hipokalsemia kronik ; Tetani, kram otot, fraktur patologis.
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar kalsium
<4,3 mEq/L.
Penatalaksanaan
 Calsium chloride 10-20 mg/kg i.v.
Ca glukonate 50-100 mg/kg/dosis
 Gunakan vena sentral
 Jangan bersamaan dengan bikarbonat
 Dapat menyebabkan bradikardia, hipotensi, dan aritmia
 Untuk kasus kronik tambahkan kalsium dalam asupan
enteral atau parenteral
Hiperkalsemia
 Definisi : hiperkalsemia jika kadar kalsium serum
>10,5 mg/dl

Penyebab :
 Hiperparatiroidisme
 Immobilisasi lama
 Osteoporosis
 Peningkatan absorpsi kalsium dari traktus
gastrointestinal, penurunan ekskresi kalsium ginjal, dan
peningkatan resorpsi kalsium tulang
Tanda dan gejala :
 Penurunan tonus otot
 Anoreksia, mual dan muntah
 Kelemahan
 Letargi
 Penurunan kesadaran
4. Pengaturan Magnesium

 Magnesium merupakan kation terpenting kedua dalam


cairan intrasel dan sangat penting untuk aktifitas enzim,
neurokimia, dan eksitabilitas otot.
 Nilai normal laboratorium magnesium serum adalah
1,5 sampai 2,5 mEq/L.
 Magnesium berperan dalam metabolisme karbohidrat
dan protein, dan juga penting untuk konduksi syaraf.
 Magnesium terutama diekskresi melalui mekanisme
ginjal.
Hipomagnesemia
Definisi : kadar Mg < 1,7 mEq/L
Penyebab :
 Asupan yang tidak adekuat ; malnutrisi dan alkoholisme
 Absorbsi yang tidak adekuat ; diare, muntah, drainase
nasogastrik, fistula, diet kalsium yang berlebihan, penyakit
usus kecil
 Kehilangan magnesium yang berlebihan akibat penggunaan
diuretik
 Kelebihan aldosteron
 Poliuria
Tanda dan gejala :
 Gangguan susunan syaraf pusat, tremor, kejang
 Hipertensi
 Kebingungan
 Disorientasi
 Takikardia
 Tanda Chvostek dan tanda Trousseau positif
Penatalaksanaan

 Magnesium sulfat 25-50 mg/kg/dosis i.v


 Dapat menyebabkan hipotensi, flushing, nausea, warmth,
depresi pernapasan
Hipermagnesemia

Penyebab :
 Gagal ginjal
 Pemberian magnesium parenteral yang berlebihan
 Hiperparatiroidisme
 Penyakit Addison
Tanda dan gejala :
 Refleks tendon hipoaktif
 Pernafasan dan frekuensi denyut jantung dangkal dan
lambat
 Hipotensi
 Berkeringat
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar
magnesium >2,5 mEq/L.
5. Pengaturan Klorida
 Klorida terdapat di dalam cairan ekstrasel dan intrasel.
 Keseimbangan klorida dipertahankan melalui asupan
makanan dan ekskresi serta reabsorbsi renal.
 normal klorida serum :100-106 mEq/L.
 Jumlah yang diekskresikan berhubungan dengan asupan
makanan.
 Klorida diabsorbsi di usus halus dan disekresikan di
dalam keringat, cairan lambung dan empedu. Klorida di
angkut di dalam darah dan limfe akibat kerja jantung
dan otot rangka.
Hipokloremia

Penyebab :
 Biasanya berkaitan dengan meningkatnya kadar
bikarbonat yang ditemukan pada alkalosis
 Dapat terjadi sesudah muntah kronis
 Berhubungan dengan pemberian furosemid atau diuretic
tiazid
Tanda dan gejala :
 Banyak berkeringan tanpa diikuti dengan masukan cairan
yang cukup
 Diare
 Otot hipertonus, tetani
 Depresi pernafasan
 Hasil laboratorum : kadar klorida serum < 100 mEq/L.
Hiperkloremia

Penyebab :
 Meningkatnya pemberian cairan intravena yang hipertonik
 Masukan garam yang berlebihan selama terapi intravena
atau selama pemberian nutrisi secara parenteral
 Kegagalan ginjal akut
 Diabetes insipidus
Tanda dan gejala :
 Edema
 Pernafasan cepat dan dalam
 Peningkatan volume darah
 Kegagalan jantung kongestif
 Stupor - tidak sadar
 Hasil laboratorium kadar klorida serum > 106 mEq/L
6. Pengaturan Bikarbonat

Bikarbonat adalah buffer dasar kimia yang utama di dalam


tubuh. Ion bikarbonat terdapat dalam cairan ekstrasel dan
intrasel.

-Normal bikarbonat arteri adalah 22-26 mEq/L.


-Dalam darah vena, bikarbonat diukur melalui kandungan
karbon dioksida dan nilai bikarbonat normal untuk orang
dewasa adalah 24-30 mEq/L.
Bikarbonat diatur oleh ginjal.
Apabila tubuh memerlukan lebih banyak basa, ginjal akan
mereabsorsi bikarbonat dalam jumlah yang lebih besar dan
dikembalikan ke ekstrasel.

Ion bikarbonat merupakan komponen paling penting dalam


system buffer asam karbonat-bikarbonat yang penting
berperan dalam keseimbangan asam-basa.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai