Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan CT 

Scan

Pemeriksaan Computerized Tomography Scan atau CT Scan adalah suatu cara untuk melihat


bagian dalam tubuh manusia secara detail dengan alat khusus. Prosedur
CT Scan menggunakan teknologi sinar-X dan komputer untuk menghasilkan sejumlah gambar
irisan dari organ dalam tubuh. Dengan menyajikan banyak irisan, hasil CT Scan dapat
memberikan informasi lebih jelas kepada dokter mengenai kondisi tubuh pasien guna membantu
menegakkan diagnosis.

CT Scan tergolong pemeriksaan yang sederhana dan tanpa alat-alat bedah. Pasien cukup
berbaring di meja periksa yang kemudian masuk ke alat pemindai yang bentuknya seperti
terowongan. CT Scan yang akan bekerja menghasilkan gambar-gambar irisan atau potongan
organ tubuh. Untuk memperjelas hasil CT Scan (contohnya melihat kasus tumor atau kanker),
pasien akan diberikan suntikan kontras media dengan persiapan puasa 4 jam sebelum tindakan
dan dilakukan cek ureum dan kreatinin. Petugas akan memberikan informasi tentang prosedur
pemeriksaan serta interuksi selama pemeriksaan seperti kapan harus tarik napas kapan harus
tahan napas.

Siapa Saja yang Memerlukan Pemeriksaan CT Scan


Pemeriksaan CT Scan bertujuan mengetahui adanya masalah dalam tubuh pasien tanpa
pembedahan. Pasien yang memerlukan pemeriksaan CT Scan antara lain jika memiliki indikasi
gejala:

 Kelainan pembuluh darah


 Gangguan di area dalam perut, misalnya rasa nyeri
 Masalah tulang atau jaringan lunak
 Adanya tumor
 Masalah di otak

Dokter juga dapat menjalankan CT Scan dalam penanganan penyakit kanker yang telah
diketahui. Selain CT Scan, terdapat sejumlah prosedur pencitraan tubuh lain yang tersedia di
rumah sakit. Namun, tidak semua pasien dapat memilih hendak menggunakan metode
pencitraan yang mana. Ada beberapa faktor yang membuat pasien lebih pas untuk menjalani
CT Scan daripada prosedur lain seperti pasien yang memiliki implan logam dalam tubuhnya atau
pasien yang memakai alat pacu jantung. Pasien tersebut tidak dapat
menjalani Magnetic Resonance Imaging (MRI) karena berbahaya. Maka, pilihannya bisa
mengunakan modalitas CT Scan.

Mengapa Memerlukan Pemeriksaan CT Scan?


Pemeriksaan CT Scan tidak terlalu sensitif terhadap gerakan, berbeda
dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang sangat sensitif terhadap gerakan.
Pemeriksaan CT Scan juga berlangsung singkat. Jadi, dokter umumnya akan
merekomendasikan pemeriksaan CT Scan ketimbang Magnetic Resonance Imaging (MRI) jika
pasien harus berbaring tak bergerak dengan nyaman dalam waktu yang lebih lama.
Dengan pemeriksaan CT Scan, dokter dapat segera:

 Mengidentifikasi gangguan atau luka pada paru-paru, jantung dan pembuluh darah, hati,
ginjal, atau organ dalam lain.
 Mengidentifikasi gangguan pada otak pada kasus stroke.
 Merencanakan dan mengevaluasi operasi, misalnya transplantasi organ.
 Membuat penahapan dan rencana serta melaksanakan penanganan radiasi untuk pasien
terapi sekaligus memonitor respons terhadap kemoterapi.

Kondisi Dilarang Pemeriksaan CT Scan


Pemeriksaan CT Scan termasuk aman. Namun, terdapat beberapa risiko yang berkaitan dengan
penggunaan radiasi dan cairan kontras dalam pemeriksaan ini. Beberapa orang mungkin
mengalami reaksi alergi terhadap cairan kontras. Mereka akan merasa gatal-gatal atau kesulitan
bernapas dan napasnya pendek jika reaksinya lebih berat. Oleh karena itu, pasien harus
memberi tahu tim dokter bila memiliki alergi tertentu. Begitu pula bila pasien merasa ada reaksi
yang muncul tersebut saat pemeriksaan. Pasien yang hamil atau mungkin sedang hamil juga
harus menginformasikannya kepada tim dokter. Pemeriksaan CT Scan untuk anak-anak atau ibu
hamil juga memerlukan konsultasi dengan dokter terlebih dulu.

Anda mungkin juga menyukai