Penyadapan
Yaitu tindakan pengambilan / pendokumentasian
tekanan darah, kandungan oksigen( saturasi oksigen)
dan kelainan system listrik jantung pada setiap ruang
jantung tanpa menggunakan zat kontras.
JENIS INTERVENSI NON BEDAH
Embolisasi
Kardiomiopati
Aritmia
Infeksi, demam
Ketidakseimbangan elektrolit
anemia
kehamilan
gagal ginjal
KOMPLIKASI
Perdarahan
Thrombosis/embolus/emboli udara
Infeksi
PERSIAPAN PASIEN
Chest x. ray
Pemeriksaan laboratorium ( DPL,PT,APTT, Imunoserologi,
Fungsi Ginjal )
EKG 12 Lead terbaru
Puasa 4-6 jam sebelum tindakan atau sesuai anjuran Dr
DPJP
Membersihkan area penusukan yang akan di jadikan akses (
pencukuran pada lengan kanan, dan pubis )
Pramedikasi
Melepaskan asecories yang di pakai ( perhiasan, kaca mata,
kontak lens, dan gigi palsu ) sebelum tindakan kateterisasi.
Persiapan administrasi ( inform consent tindakan, dan
kelengkapan administrasi lainnya)
Loading plavix, ascardia untuk yang standby PCI pada
pasien dewasa
PENGKAJIAN KEPERAWATAN DAN
PENDIDIKAN PASIEN
Pasien akan dipusakan selama 4-6 jam sebelum tindakan
kateterisasi
Medikasi akan diberiakn sebelum atau selama kateterisasi
berlangsung, tetapi pasien akan tetap bangun selama
tindakan dilakukan ( dilakukan anestesi local)
Pasien diajarkan teknik nafas dalam, menahan nafas tanpa
mengejan ( valsava maneuver) serta batuk yang efektif
Menjelaskan keadaan laboratorium kateterisasi termasuk
kegunaan alat- alat yang ada didalamnya
Pasien akan diberikan pakaian khusus untuk digunakan
didalam laboratorium
Tempat insersi kateter ( RFA, RRA ) akan dicuci , dan
rambut disekitarnya kan dicukur
Menjelaskan lamanya prosedur yang akan dilakukan
CONT’
Nyeri akut
Resiko penurunan jaringan perifer
Resiko infeksi
Resiko perdarahan
PERAWATAN SETELAH KATETERISASI
Mengkaji keluhan yang dirasakan pasien
Monitor tanda- tanda vital 1 jam pertama selama 15 menit, 1
jam kedua selama 30 menit sampai keadaan umum baik
Monitor adanya perdarahan, hematoma dan bengkak di
sekitar area puncture dengan cara :
Bila akses di femoral lakukan penekanan dengan bantal
pasir dan imobilisasi pada daerah penusukan selama 6 jam
atau tergantung Fren yang digunakan.
Bila akses di radial lakukan immobilisasi selama 4-8 jam dan
tangan tidak boleh menekuk
Bila perlu bekerjasama dengan keluarga pasien untuk
mengamati perdarahan
Monitor adanya tanda-tanda dan efek samping pemberian
zat kontras :
Cek adanya tanda alergi (gatal, menggigil, mual, muntah )
observasi tanda- tanda vital, intake dan output cairan ,
termasuk tanda-tanda hipotensi.
CONT’
Monitor adanya tanda infeksi
Menjaga area puncture, mengganti balutan setiap hari dengan
teknik septic dan antiseptik
Monitor tanda- tanda gangguan sirkulasi ke perifer
Cek adanya perubahan warna, suhu pada luka puncture
Cek pulsasi dorsalis pedis sinistra dan dexstra kemudian
bandingkan ( jika akses di femoral) dan raba akral.
Jika hematoma dan pulsasi tidak teraba, buka perban kemudian
tekan area sekitar hematoma hingga darah keluar ( monitor skala
nyeri pasien jangan sampai terjadi reaksi vaso vagal)
Lakukan palpasi arteri poplitea, dorsalis pedis kanan dan kiri
setiap 15 menit sekali bila nadi lemah konfirmasi dokter untuk
pemberian heparin
Catat resume instruksi dokter mengenai terapi yang akan
diberikan setelah dilakukan tindakan
Pemeriksaan DPL khusus pasien anak
Melakukan pemeriksaan rontgen thorax AP/Lateral, echo dan
EKG khusus untuk pasien anak post ASO, ADO, AMVO
Pemberian aspirin 80 mg selama 6 bulan untuk pasien anak post
ASO, ADO, AMVO.
CONT’
Khusus pasien post pemasangan pacemaker:
pencegahan malfungsi pacu jantung
Gunakan monitor EKG
Cegah pergeseran elektroda
Inspeksi sambungan generator dan kawat
Monitor kemampuan baterai
Proteksi terhadap mikrosyok
Waspadai External electromagnetic interference
Jauhkan komponen eksternal dari aliran listrik lain
Pendidikan kesehatan, meliputi:
Deskripsi terapi pacu jantung
Perawatan sistem pacu jantung
Pembatasan aktivitas
Pencegahan gangguan listrik
RUANG KATERISASI
Zat kontras
catether
sheath
Terima kasih