I. IDENTIFIKASI MASALAH
Aborsi sampai saat ini merupakan masalah yang sangat pelik. Tidak hanya di Indonesia,
hampir di seluruh belahan dunia memiliki masalah yang serupa. Secara umum Aborsi
diketahui sebagai proses pengguguran janin yang dilakukan dengan sengaja. Padahal ada
banyak jenis-jenis aborsi tidak hanya sebatas unsur kesengajaan. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Prof. Dr.Jurnalis Uddin PAK, seorang guru besar Universitas YARSI Jakarta,
ia mengemukakan latar belakang dilakukannya penelitian reinterpretasi hukum Islam tentang
Aborsi ini. Yakni disebabkan karena tidak adanya peraturan perundangan dan fatwa yang
memungkinkan pemberian pelayanan aborsi yang aman, dimana hal ini berakibat :
meningkatnya permintaan aborsi kepada orang yang tidak kompeten, tingginya kematian sia-
sia ibu dengan kehamilan yang tidak diinginkan, berkontribusi tingginya angka kematian ibu.
Walaupun aborsi dilarang keras di Indonesia oleh KUHP namun sungguh ironis, angka
aborsi di Indonesia merupakan bagian tertinggi atau lebih dari 70% dari seluruh kejadian
aborsi di Asia Tenggara setiap tahunnya 2,8 juta, ini menurut WHO pada tahun 1998. Pada
tahun 2001 dari hasil penelitian jumlah aborsi di Indonesia setiap tahunnya diperkirakan
sekitar 2 juta, ini berarti sekitar 37 dari 100 perempuan usia subur (15-49 tahun). Hasil
penelitian di beberapa fasilitas kesehatan di Indonesia memperkirakan sekitar 25-60%
kejadian aborsi adalah aborsi disengaja (induced abortion) (WHO, 1998). Dari hasil survey
PKBI tahun 1994 terlihat 58% aborsi dilakukan oleh remaja yang mayoritas 62% dari mereka
belum menikah. Tindakan perkosaan turut juga menyumbang angka aborsi terus meningkat,
pada tahun 2003 BPS Provinsi DKI Jakarta mencatat 153 kasus artinya setiap 2 hari satu
wanita diperkosa. Begitu pula kehamilan akibat incest hampir setiap hari diberitakan. Hal ini
terjadi karena rangsangan-rangsangan seks yang setiap saat dan dimana-mana datang silih
berganti seperti pornografi dan pornoaksi.
II. PENGANTAR
Bidang studinya : Kebidanan komunitas
Topik : Aborsi
Subtopik : Sayang Bayi, Stop Aborsi
Sasaran : Ibu-ibu warga RT 17
Hari/ tanggal : Selasa, 01 Juli 2008
Jam : 15.30 -17.00 WIB
Waktu : 30 menit
Tempat : Balai Desa Mukti
V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
1. Leafled
2. Materi SAP
VII. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
IX. PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing PKL
Sulistya Ningsih
X. EVALUASI
Metode evaluasi : Tanya jawab
Jenis pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 2 soal
Pasal 347
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita
tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling
lama lima belas tahun.
Pasal 348
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita
dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling
lama tujuh tahun.
Pasal 349
Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut
pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang
diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana
kejahatan dilakukan.
Sanksi Agama tindak aborsi
Umat Islam percaya bahwa Al-Quran adalah Undang-Undang paling utama bagi
kehidupan manusia. Allah berfirman: “Kami menurunkan Al-Quran kepadamu untuk
menjelaskan segala sesuatu.” (QS 16:89). Jadi, jelaslah bahwa ayat-ayat yang terkandung
didalam Al-Quran mengajarkan semua umat tentang hukum yang mengendalikan perbuatan
manusia.
Tidak ada satupun ayat didalam Al-Quran yang menyatakan bahwa aborsi boleh
dilakukan oleh umat Islam. Sebaliknya, banyak sekali ayat-ayat yang menyatakan bahwa
janin dalam kandungan sangat mulia. Dan banyak ayat-ayat yang menyatakan bahwa
hukuman bagi orang-orang yang membunuh sesama manusia adalah sangat mengerikan.
Pertama: Manusia - berapapun kecilnya - adalah ciptaan Allah yang mulia. Agama
Islam sangat menjunjung tinggi kesucian kehidupan. Banyak sekali ayat-ayat dalam Al-
Quran yang bersaksi akan hal ini. Salah satunya, Allah berfirman: “Dan sesungguhnya Kami
telah memuliakan umat manusia.”(QS 17:70)
Kedua: Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang.
Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang. Di dalam
agama Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain, memiliki dampak yang
sangat besar. Firman Allah: “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena
sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang
memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS 5:32)
Ketiga: Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki uang yang
cukup atau takut akan kekurangan uang. Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa
karena penghasilannya masih belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia
merencanakan untuk menggugurkan kandungannya. Alangkah salah pemikirannya. Ayat Al-
Quran mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya: “Dan janganlah kamu membunuh
anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rizki kepada mereka dan
kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (QS 17:31)