Anda di halaman 1dari 41

PERAWATAN PASIEN DENGAN TINDAKAN

ANGIOGRAFI KORONER PADA MASA PANDEMI


COVID 19
KONSEP
Angiografi Koroner
Mengenal apa itu angiografi koroner
Angiografi koroner adalah prosedur pemeriksaan (diagnostik invasif) di
ruang cathlab yang dilakukan untuk mendeteksi gangguan medis yang
terjadi pada pembuluh darah jantung melalui PD arteri dengan bantuan
mesin flouroscophy dan menggunakan media kontras. Prosedur ini
merupakan salah satu jenis prosedur katerisasi jantung yang paling
umum dilakukan.
Prosedur katerisasi jantung : penyadapan (jantung kiri
dan kanan), koroner, pembuluh darah lainnya
Cathlab (catheterization laboratory) : tempat melakukan tindakan
kateterisasi baik yang bertujuan untuk diagnostik (mencari gangguan
struktur dan/ atau fungsi pada pembuluh darah jantung, pembuluh
darah lainnya, dan/ atau organ lain) dan/ atau terapetik (memperbaiki
gangguan struktur dan/ atau fungsi pembuluh darah jantung, pembuluh
darah lainnya, dan/ atau organ lain)
Mengapa Harus Melakukan Angiografi koroner?
Angiografi koroner dilakukan guna melihat arteri
jantung yang menyempit atau tersumbat. Sehingga
dengan kateterisasi jantung sumbatan dan penyempitan
arteri dapat dibuka dengan cepat.

Angioplasti/PCI
angiografi
Pembuluh Darah Koroner
Indikasi Pasien Angiografi Koroner
• Penyakit jantung koroner yang jelas/didiagnosis.
• Sakit dada (angina pektoris) yang belum jelas penyebabnya.
• Angina pektoris yang tidak stabil/bertambah.
• Infark miokard yang tidak berespon dengan obat-obatan.
• Gagal jantung kongestif.
• Gambaran EKG abnormal (injuri, iskemik, infark)
• Treadmill test positif.
• Evaluasi bypass koroner.
• Abnormal irama (bradi/takhikardia).
Akses Perkutan
Intervensi Koroner
1. Angiografi/Diagnostik 2. Angioplasti/intervensi/PCI
Kontra Indikasi Pasien Angiografi Koroner

Adapun kontra indikasi dalam pemeriksaan kateterisasi jantung tidak ada


yang mutlak, hanya bergantung pada kondisi saat itu :
• Ibu hamil dengan usia kehamilan kurang dari 3 bulan,
• Gagal jantung yang tidak terkontrol
• alergi berat terhadap zat kontras (mungkin menjadi mutlak).
• Gangguan/penyakit pembekuan darah (dapat menjadi pertimbangan)
Tim Cathlab
Beberapa disiplin
• Dokter (operator)
• Perawat
• Radiografer
• Teknisi kardiovaskular
Prosedur Tindakan Angiografi Koroner
• Dilakukan desinfeksi dan drapping untuk area steril (akses) saat
dilakukan angiografi
• Dilakukan pembiusan local pada bagian tubuh (radial, brakhial atau
femoral)
• Selang kecil (sheat) akan dimasukan ke pembuluh darah arteri melalui
bantuan jarum
• Selang kecil (kateter) akan dimasukan melalui sheat tersebut menuju
pembuluh darah secara perlahan-lahan sampai pada muara pembuluh
darah coroner dan akan di suntikkan zat kontras
• Pengambilan gambar melalui X-ray dan monitor akan menghasilkan
tampilan kondisi pembuluh darah coroner
• Tindakan angiografi koroner selesai dan biasa dilanjutkan dengan PCI
• Setelah tindakan dilakukan observasi di ruangan RR dengan monitoring
yang ketat
Peran perawat cathlab/angiografi
• Tindakan yang dilakukan di ruangan cathlab/angiografi
adalah tindakan koroner, koreksi kelainan bawaan,
elektrofisiologi, pemasangan device (pacu jantung)
vaskular dan tindakan intervensi non bedah lainnya
(Neuro, anak, radiologi,)
• Fungsi/tugas: pre/post (RR), perawat scrub, Perawat
sirkuler, teknisi/monitoring
Peran perawat cathlab/angiografi
Pre and Post (Perawat)
• Melakukan serah terima masuk
dan keluar ruangan cathlab
• Menyiapkan form-form yang
digunakan di ruang cathlab dan
memastikan inform concent
• Melakukan Askep Pre dan Post
tindakan
• Melakukan serah terima dengan
perawat sirkuler dan scrub saat
masuk dan keluar ruang tindakan
• Mempersiapkan pasien sebelum
masuk ruang tindakan
Peran perawat cathlab/angiografi
Sebagai Scrub ( Perawat )
• Menyiapkan pasien dan lingkungan
sebelum melakukan prosedur
• Penggunaan APD
• Septik area
• Gowning, Drapping, Dressing
• Melakukan kerjasama dengan
operator (tim) selalama prosedur
• Mengidentifikasi keadaan yang
mengancam jiwa selama prosedur
• Melakukan askep intra
Peran perawat cathlab/angiografi
Circulator ( Perawat )
• Penggunaan APD
• Mengecek kesiapan alat-alat besar di ruang cathlab seperti mesin
tindakan, trolley emergency, injector, defibrillator, blanket
warmer, kesiapan ruangan pre tindakan, ruang tindakan dan
ruang post tindakan.
• Mempersiapkan alat (buka) instrumen dan kebutuhan alat untuk
prosedur/alat-alat steril
• Mengidentifikasi keadaan yang mengancam jiwa selama prosedur
• Melakukan prosedur keselamatan pasien (sign in, time out dan
sing out)
• Mendokumentasikan seluruh alat dan bahan yang digunakan
dalam prosedur
• Melakukan serah terima dengan perawat Pre and Post (RR)
• Mengecek check list pre tindakan
• Memberikan obat-obat selama tindakan
• Mendampingi operator dan scrub selama tindakan
• Merapikan ruang cathlab pre dan post tindakan
• Membawa alat tenun kotor dan mencatatnya.
Peran perawat cathlab/angiografi
Monitoring ( Perawat/teknisi kardiovaskular )
• Memastikan kesiapan alat/obat emergensi dan DC
Shok
• Memasang EKG, NBP, saturasi
• Memastikan kesiapan alat monitoring
hemodinamik
• Merangkai dan menghubungkan sistem tranduser
ke pasien
• Memasukan data pasien di computer monitoring
• Mengoperasikan alat multi chanel rocorder
• Memonitor hemodinamik selama tindakan dan
Mengidentifikasi keadaan yang mengancam jiwa
selama prosedur
• Memasukan setiap tahapan tindakan di data
kumputer dan form intra tindakan saat tindakan
berlangsung
• Membuat report hasil dari tindakan
• Mencatat instruksi post tindakan
Komplikasi
Minor Mayor
❖Perdarahan
❖Arythmia Yang mengancam jiwa
❖Diseksi arteri koroner
❖Haematoma ❖Tamponade
❖Lebam ❖Pseudoenurisme
❖Spasme ❖Stroke (trombosis dan emboli
❖Menggigil
distal)
❖CIN (Contras Induce Nefropathi)
❖Muntah ❖Kematian
❖Arythmia
Keuntungan

❑ Prosedur diagnostik→akurat
❑ Prosedur cepat
❑ Pasien sadar
❑ Minim nyeri
❑ Waktu pemulihan lebih cepat
❑ Ditanggung Penyelenggara asuransi (BPJS)
Perawatan pasien Angiografi koroner

• Persiapan / pre (diruang perawatan dan di


cathlab)
• Intra (selama tindakan)
• Post (selesai tindakan di ruang cathlab dan
ruangan perawatan)
Persiapan / pre (diruang perawatan dan di
cathlab)
Perawatan pasien sebelum prosedur kateterisasi jantung perlu dilakukan untuk mempersiapkan pasien baik secara fisik
maupun psikologis agar pasien siap menjalani prosedur ini.

• Sebelum prosedur dilakukan pasien diminta untuk menandatangani lembar informed consent setelah mendapatkan
penjelasan tentang prosedur kateterisasi jantung
• Mempersiapkan mental dan mengkaji kecemasan
• Tanda – tanda vital termasuk BB dan TB
• Pemeriksaan penunjang (EKG 12 lead, laboratorium dan diagnostik lainnya)
• Puasa 4-6 jam sebelum prosedur dilakukan.
• Persiapan obat-obatan termasuk Premedikasi (profilaksis) jika ada (sesuai advise)
• Pengkajian riwayat alergi dan gangguan pembekuan
• Perhiasan yang dapat mengganggu hasil angiogram, sebaiknya dibuka sebelum prosedur
• Persiapan akses (sebaiknya IVFD sebelah kiri dan Membersihkan area puncture (penusukan femoral),
• Mengkaji allent tes jika menggunakan arteri radialis

Underhill et al, 2005 ; Pagana & Pagana, 2005; Smeltzer & Bare, 2008). (Idea Nursing Journal)
Intra (selama tindakan)
Selama prosedur kateterisasi jantung, perawat berperan
dalam memonitoring hemodinamik pasien seperti
cardiac output, dan vital sign. Hal ini bertujuan untuk
mengidentifikasi segera adanya kondisi yang abnormal
yang mengancam jiwa sehingga dapat mencegah terjadi
komplikasi yang tidak diharapkan

(Underhill et al, 2005; Smelter & Bare, 2008).


Post (selesai tindakan di ruang cathlab dan
ruangan perawatan)
• Mengkaji Adanya keluhan (nyeri dada, sesak nafas dll)
• Monitor tanda-tanda vital setiap 15 menit selama 1 jam pertama, 30 menit selama 1 jam kedua, 1 jam selama 4 jam selanjutnya
sampai dengan keadaan umum terutama selama penggunaan hemostasis dengan alat
• Monitor adanya perdarahan, hematoma dan bengkak disekitar area penusukan (akses femoral) dengan cara:
• Penekanan dengan bantal pasir dan immobilisasi pada daerah penusukan selama 6 jam
• Jelaskan pentingnya mempertahankan tungkai tetap lurus dengan posisi kepala tidak lebih dari 45 derajat.
• Bila perlu bekerjasama dengan keluarga pasien untuk mengamati perdarahan
• Monitor adanya tanda-tanda dari efek samping zat kontras Perawat perlu mengenali tanda dan gejala hipersensitifitas terhadap zat
kontras seperti: adanya urtikaria, menggigil, mual, muntah, ansietas dan spasme laring.
• Observasi volume cairan yang masuk (hidrasi pasca tindakan) dan keluar
• Monitor adanya tanda infeksi
• Melakukan observasi terhadap adanya perubahan warna, suhu pada area sekitar puncture. Selalu mengganti balutan dengan
memperhatikan prinsip septik dan antiseptik.
• Monitor tanda-tanda gangguan sirkulasi ke perifer Melakukan palpasi pada arteri poplitea, dorsalis pedis kanan dan kiri
• Edukasi kepulangan

(Underhill, 2005; Huddak & Gallo, 2006)


Hemostasis dengan alat Pasca hemostasis dengan alat
BAGAIMANA ALUR SELAMA MASA PANDEMI?
Alur Elektif Pasien

(PPK STEMI dengan kecurigaan Covid 19 : Perki 2020)


Alur Kasus Primary/cito

(PPK STEMI dengan kecurigaan Covid 19 : Perki 2020)


Alur Kasus Emergensi Non Primary/cito

(PPK STEMI dengan kecurigaan Covid 19 : Perki 2020)


Perbedaan selama masa pandemi

• Alur Pelayanan → Formulir penyelidikan Epidemologi (Px


Rapid Test/PCR)
• Konsep “door to Niddle” untuk fibrinolitik selama 60 menit
dan door to Wire/Ballon” untuk reperfusi selama 90 menit →
akan sulit tercapai
• Membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai → yang
menunjang pencegahan untuk mencegah penyebaran covid
19
Sebelum Covid
• Cuci Tangan Bedah
• Apron
• APD Level II (steril
Gown)

Saat Covid
• Cuci Tangan Bedah
• APD Level 3
• Apron
• Gown steril
Bagaimana dengan kualitas perawatan
Hal ini menjadi tantangan perawat untuk melayani pasien covid dengan APD
• Gangguan Komunikasi (bicara dan pendengaran)
• Kecepatan berkurang → keterbatasan gerak
• Kecemasan (petugas dan pasien) resiko tertular
• Kelelahan → oksigenasi kurang maksimal plus Aproun 5 Kg
• Lama prosedur (terkait regulasi dan kolaborasi)
• Ketersedian APD

Membiasakan hal yang belum terbiasa


MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKURANGAN
SEMOGA ADA MANFAATNYA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai