Anda di halaman 1dari 4

1.

PERSIAPAN PASIEN UNTUK PTCA


Percutanious Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA) merupakan tindakan
revaskularisasi koroner non-bedah. PTCA merupakan tindakan melebarkan penyempitan arteri
koroner dengan menggunakan balon yang diarahkan melalui kateter. Pada perkembangan teknik
angioplasti koroner, PTCA lazim disebut dengan Percutaneous Coronary Intervention (PCI).
Prosedur tindakan Percutaneous Coronary Intervensions (PCI) terbagi menjadi tiga yaitu
persiapan pasien, persiapan alat dan persiapan pemantauan. Pada persiapan pasien berupa
persiapan mental dengan menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan, manfaat dan
komplikasi yang dapat terjadi serta pasien diminta untuk mengisi informed consent. Persiapan
selanjutnya administrasi dimana status pasien lengkap, sebelum tindakan keluarga pasien diminta
untuk mengurus surat rawat inap, dan mengurus administrasi yang dibutuhkan. Persiapan
terakhir yaitu fisik dengan melakukan pengecekan persiapan fisik sebelum PCI mencangkup
pasien puasa makan sekitar 4-6 jam sebelum tindakan, tinggi badan, berat badan diukur lalu
dicatat, tanda-tanda vital diukur, memasang IV line. Pemeriksaan penunjang dengan melakukan
pengecekan terhadap kelengkapan pemeriksaan penunjang meliputi EKG 12 lead dan hasil
laboratorium.
Pada persiapan alat sebelum tindakan dimulai mempersiapkan perlengkapan mesin
hemodinamik seperti tranduser yang dihubungkan ke perangkat komputer agar dapat
menampilkan gambaran hemodinamik dimonitor. Kemudian menyiapkan elektroda dan juga
memasangkan ke pasien untuk pemantauan EKG pasien serta mempersiapkan alat printer untuk
dokumentasi hasil pemeriksaan. Dalam menentukan letak atrium atau titik nol pasien, titik nol
kemudian disejajarkan dengan tranduser. Tranduser kemudian dipasang threeway stopcock
kemudian mengambil extension cable. Extension cable terdiri dari extension cable panjang dan
extension cable pendek. Extension cable panjang merupakan extension steril yang dihubungkan
ke maniforld dan threeway, sedangkan extensions cable yang pendek disambung ke threeway
untuk membuang udara dan dihubungkan ke kantong pembuangan
Kegiatan melakukan zero agar nilai hemodinamik berada pada angka nol. Kemudian
menutup threeway ke arah udara dan membuka ke kantong pembuangan. Scrub nurse mengambil
cairan NaCl yang sudah dicampurkan dengan heparin menggunakan spuit, kemudian mendorong
cairan kedalam manifold yang sudah terhubung dengan tranduser sehingga udara dapat keluar ke
pembuangan. Petugas harus dapat memastikan di dalam tranduser tidak ada udara, kemudian
tutup threeway ke arah pembuangan apabila dalam tranduser tidak ada udara lagi.
Prosedur terakhir yaitu persiapan pemantauan, sebelum masuk ke ruang tindakan pasien
sudah dipersiapkan di ruang prerecovery room yaitu pasien sudah dipasangkan IV line (hal ini
dilakukan oleh perawat). Pasien juga diberikan obat ticagrelor 2 tablet secara oral. Setelah pasien
masuk ruang tindakan, pasien dibaringkan di meja tindakan, kemudian akan dilakukan
pemasangan EKG 12 lead serta memasang tensi darah dikaki pasien dan oksimetri di ibu jari
pasien. Kemudian teknisi kardiovaskuler mengisi data di dalam buku laporan tindakan dan
mengisi data pasien ke dalam monitor hemodinamik seperti nama pasien, nomor rekam medis,
tanggal lahir pasien, alamat, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, tekanan darah, hasil
laboratorium tenaga kesehatan yang melakukan tindakan serta jenis tindakan yang dilakukan.
Prosedur hasil pemantauan meliputi beberapa tahapan yaitu teknisi akan merekam EKG awal
pasien dengan cara me-snap gambar dengan menekan snap pada layar monitor, EKG awal pasien
terlihat ST elevasi V1 – V2, menyalakan tanda vital atau tensi agar tensi mengukur secara
otomatis dan tekanan darah muncul di layar monitor.

Persiapan Sebelum Tindakan PTCA atau PCI

 Melakukan pemeriksaan Laboratorium darah


 Melakukan pemeriksaan EKG
 Foto dada (rontgen)
 Puasa selama 4 - 6 jam sebelum tindakan dilakukan, minum obat seperti biasa
 Mendapat penjelasan tentang prosedur tindakan
 Melakukan persetujuan tindakan (informed consent)
 Dilakukan pemasangan infus pada bagian lengan tangan kanan/kiri

Perawatan Pasien PTCA dan PCI

 Pasien diperbolehkan makan/minum seperti biasa


 Kaki area tindakan tidak boleh ditekuk selama 12 jam
 Apabila tindakan dari lengan 4 jam setelah tindakan tangan, tidak boleh ditekuk ataupun
menggenggam
 Bila tidak ada komplikasi atau kelainan lainnya, pada keesokan harinya bisa
diperbolehkan untuk pulang
 Biasanya tindakan ini hanya diperlukan masa perawatan selama 3 hari. Sehingga
biasanya pasien sudah diperbolehkan pulang pada hari ketiga

2. PERSIAPAN PASIEN UNTUK CABG


Operasi bedah pintas arteri koroner atau Coronary Artery Bypass Graft adalah tindakan
operasi yang dilakukan pada penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) yaitu pasien yang 
mengalami penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah arteri koroner baik dengan atau
tanpa riwayat serangan jantung sebelumnya.
Pelaksanaan Tindakan CABG

 Dokter anestesi akan melakukan pembiusan umum.


 Pembuluh darah yang akan dipasang di jantung diambil dari pembuluh vena safena
magna di kaki atau arteri radialis di lengan.
 Dokter bedah akan memulai sayatan di garis tengah dada, mulai dari kulit hingga
menggergaji tulang dada.
 Kemudian rongga dada dilebarkan dengan menggunakan retraktor. Apabila mesin
jantung-paru digunakan, jantung akan dihubungkan dengan mesin tersebut dan zat
kardioplegik dimasukkan.
 Zat kardioplegik akan membuat jantung berhenti berdenyut sementara dan mesin jantung
paru mengambil alih fungsi kedua organ vital itu. Namun, apabila mesin tersebut tidak
digunakan (Off Pump CABG), jantung akan terus berdenyut selama operasi berlangsung.
 Selanjutnya, pangkal pembuluh darah baru akan disambungkan ke aorta (pembuluh darah
utama yang keluar dari jantung), sedangkan ujungnya disambungkan ke bagian arteri
koroner sesudah sumbatan.
 Setelah itu jantung dibuat berdenyut kembali sehingga mesin jantung paru dapat disapih.
Bila kerja jantung dan paru sudah kembali stabil, dinding dada akan ditutup dan tulang
dada disambung kembali menggunakan kawat khusus.
 Setelah tindakan operasi selesai selanjutnya pasien akan dirawat di ICU pasca bedah,
kemudian ruang rawat intermediate dan kemudianmemulai mobilisasi di ruang
perawatan.

Persiapan Khusus

 Sementara menunggu jadwal operasi, dilakukan persiapan operasi seperti pemeriksaan


rontgen dada, pemeriksaan laboratorium darah (hematologi, fungsi hati, ginjal, gula darah
dan imunologi), pemeriksaan gigi dan THT untuk mencari sumber infeksi yang mungkin
ada.
 Minimal 7 hari sebelum operasi, pasien diminta menghentikan konsumsi obat pengencer
darah (misanya aspirin, cardioaspirin, CPG, aspilet, askardia, tromboaspilet, vaclo,
Clopidogrel, plavix). Pasien juga diminta tidak mengkonsumsi obat cina dan jamu.
 Satu atau dua hari sebelum operasi, pasien masuk ruang rawat inap agar dapat istirahat
dengan tenang. Pasien diberi obat pencahar dan seluruh bulu di tubuh akan dicukur.

Referensi
Coronary Artery Bypass Graff (CABG). (n.d.). Retrieved October 30, 2020, from Pusat Jantung Nasional
Harapan Kita: https://pjnhk.go.id/pustaka/detail/tindakan/5

Harselia, S. A., & Putri, A. K. (2018). TINDAKAN PERCUTANEOUS CORONARY INTERVENTION PADA
PASIEN STENOSIS ARTERI KORONER KANAN. Jurnal Arsip Kardiovaskular Indonesia, 3(1), 1-7.
Retrieved from https://journal.uhamka.ac.id/index.php/arkavi/article/view/3687/1115

Haryanto, B. (2018, October 1). Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Retrieved September 30,
2020, from Pusat Jantung Nasional Harapan Kita: https://www.pjnhk.go.id/artikel/percutaneous-
coronary-intervention-pc

Anda mungkin juga menyukai