Anda di halaman 1dari 4

Evaluasi Sebagai Pelengkap Asuhan Keperawatan

Salsa Ade Silvani/181101011


Salsaade27@gmail.com

Abstrak
Evaluasi, yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan seberapa
jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian proses
menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian,
diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri. Tujuan dilakukannya
pengkajian mengenai evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mecapai
tujuan. Metode yang saya gunakan adalah Literature review dimana dilakukan dengan
cara menganalisis kajian dan eksplorasi jurnal, text book, maupun e-book yang relevan
dan membahas tentang evaluasi sebagai pelengkap asuhan keperawatan. Hasil dari
pengkajian ini dengan menggunakan metode literatur review adalah pembaca apat
mengetahui tentang tahap melakukan evaluasi dan dpat menegtahui tentang jenis jenis
evaluasi sehingga memperudah bagi pembaca pada saat melakukan atau setelah
melakukan asuhan keperawatan kepada pasien mengenai masalah yang dialami pasien.

Kata kunci: evaluasi,asuhan,keperawatan

A. Latar Belakang

Evaluasi, yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan seberapa jauh
keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian proses menentukan
apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri.
Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dalam
perencanaan, membandingkan hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan
dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan menilai efektivitas proses
keperawatan mulai dari tahap pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan.
Evaluasi disusun menggunakan SOAP dimana:
S: Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subjektif oleh
keluarga setelah diberikan implementasi keperawatan.
O: Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan
pengamatan yang objektif.
A: Analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif.
P: Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis.
Tugas dari evaluator adalah melakukan evaluasi, menginterpretasi data sesuai
dengan kriteria evaluasi, menggunakan penemuan dari evaluasi untuk membuat
keputusan dalam memberikan asuhan keperawatan.

B. Tujuan
Tujuan dilakukannya pengkajian mengenai evaluasi adalah untuk melihat
kemampuan klien dalam mecapai tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan mengadakan
hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang
diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan

C. Metode
Metode yang saya gunakan adalah Literature review dimana dilakukan dengan cara
menganalisis kajian dan eksplorasi jurnal, text book, maupun e-book yang relevan dan
membahas tentang evaluasi sebagai pelengkap asuhan keperawatan.

D. Hasil
Hasil dari pengkajian ini dengan menggunakan metode literatur review adalah
pembaca apat mengetahui tentang tahap melakukan evaluasi dan dpat menegtahui
tentang jenis jenis evaluasi sehingga memperudah bagi pembaca pada saat melakukan
atau setelah melakukan asuhan keperawatan kepada pasien mengenai masalah yang
dialami pasien.

E. Pembahsan
Ada beberapa tahap evaluasi keperawatan, yaitu:

1. Membaca kembali diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, intervensi


keperawatan.

2. Mengidentifikasi tolak ukur keberhasilan yang akan digunakan untuk mengukur


tingkat keberhasilan atau tingkat pencapaian tujuan, misalnya:

a) Tekanan darah normal 120/80

b) Mampu mandi sendiri minimal dua kali/hari

c) Mampu menyebut dengan benar minimal tiga cara mencegah penyakit demam
berdarah
3. Mengumpulkan data atau mengkaji ulang pencapaian hasil sesuai dengan tolak
ukur keberhasilan atau kesesuaian proses pelaksanaan asuhan keperawatan dengan
standar/rencana keperawatan, misalnya hasil pengukuran tekanan darah 100/60, klien
Ali hanya mampu mandi sendiri satu kali dalam satu hari atau mampu menyebut satu
c…

Evaluasi disusun menggunakan SOAP secara operasional dengan tahapan


dengan sumatif (dilakukan selama proses asuhan keperawatan) dan formatif yaitu
dengan proses dan evaluasi akhir. Evaluasi dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu :

1. Evaluasi berjalan (sumatif)

Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk pengisan format catatan perkembangan
dengan berorientasi kepada masalah yang dialami oleh keluarga. Format yang dipakai
adalah format SOAP.

2. Evaluasi akhir (formatif)

Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan antara tujuan yang akan
dicapai. Bila terdapat kesenjangaan diantara keduanya, mungkin semua tahap dalam
proses keperawatan perlu ditinjau kembali, agar didapat data-data, masalah atau rencana
yang perlu dimodifikasi. (

F. Penutupan

Proses keperawatan terdapat proses akhir yang disebut proses evaluasi, dimana
proses inisangat penting dan berpengaruh pada hasil dari proses keperawatan, sehingga
kitasebagai mahasiswa keperawatan menyadari akan urutan-urutan dari tahapan
evaluasi.Tahapan evaluasi dititik beratkan pada tujuan dari evaluasi itu sendiri yaitu
menjamin asuhan keperawatan secara optimal dan meningkatkan asuhan keperawatan
sehingga para mahasiswa setelah membaca makalah ini diharapkandapat meningkatkan
dan mengetahui dari tahapan evalusi itu sendiri. Evalusiadalah proses penilaian
pencapaian tujuan serta pengkajian ulang rencanakeperawatan. Evaluasi adalah kegiatan
intelektual untuk melengkapi proseskeperawatan yang menandakan seberapa jauh
diagnosa keperawatan, rencanatindakan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.Evaluasi
merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan, namun tidak berhenti sampai disini.
Evaluasi hanya menunjukan masalah mana yang telahdapat dipecahkan dan mana yang
perlu dikaji ulang, direncanakan kembali,dilaksanakan dan dievalusi kembali,jadi proses
keperawatan merupakan siklusyang dinamis bekelanjutan.
G.Referensi
Bararah, Taqiyyah. 2013. Asuhan Keperawatan Panduan Lengkap Menjadi Perawat
Profesional Jilid 1. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Dinarti, Ariyani R.,Heni N.,Reni C.. 2009. Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Trans
Info Media

Nasir, A & Muhith,A. 2011. Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Selemba Medika

Nanda International, 2018. Nursing Diagnosa: Defenition & classification 2018-2020,


Penerbit Buku Kedokteran: EGC

Rahmawati, A. 2015. Hubungan Regimen Terapeutik dengan Kejadian Kebutaan.


Artikel Jurnal program S1 Keperawatan UMJ

Simamora, R.H. (2008). Peran Manajer dalam Pembinaan Etika Perawat Pelaksana
dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal IKESMA, Vol. 4,
No. 2

Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember University Press

Simamora, R. H. (2010). Komunikasi dalam Keperawatan. Jember University Press

Ulpa, D. 2012. Keperawatan Klinis. Jurnal Keperawatan Klinis vol 2 no 1.

Wardani, I. Y. 2012. Dukungan Keluarga: Factor Penyebab Ketidak Patuhan Klien


Menjalani Pengobatan. Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 no 1.

Anda mungkin juga menyukai