Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ERNI YUSNITHA

NIM : R011191034

KELAS : Reguler B 2019

TERAPI OLAHRAGA UNTUK DIABETES

TIPE 1

 Meskipun efek penyembuhan diabetes tidak langsung terlihat tetapi, terapi olahraga ini
bisa dianggap efektif karena dapat meningkatkan dan mempertahankan kekuatan fisik,
menjaga dan meningkatkan kualitas hidup dan menghilangkan stress.
 Selama tidak ada komplikasi, dengan mengatur kadar insulin dan makanan menggunakan
SMBG (Self Monitoring of Blood Glucose), hampir tidak ada pembatasan untuk
olahraga.

TIPE II

Efek olahraga jangka pendek

 Setelah olahraga dimulai, dengan berolahraga, otot pada tubuh akan menyerap glukosa.

Efek olahraga jangka panjang

 Memperbaiki resitensi insulin


 Menurunkan berat badan

MEKANISME PENYEMBUHAN DIABETES DENGAN OLAHRAGA

1. Peningkatan jumlah reseptor insulin


2. Perpindahan dan peningkatan GLUT4 ke permukaan sel
3. Peningkatan massa dan pembuluh kapiler pada otak
4. Pengurangan jaringan adiposa memperbaiki resitensi leptin
5. Mengobati toksitas gula

ZONA WAKTU

Disarankan untuk berolahraga selama satu jam atau satu setengah jam setelah jam setelah
makan pada waktu ini, gula darah akan naik. Dengan berolahraga, gula darah yang naik karena
makan dapat dikendalikan dan akan menstabilkan kembali gula darah.

KONDISI DIMANA TIDAK DIPERBOLEHKAN OLAHRAGA

1. Saat gula darah tinggi


2. Saat terjadi pendarahan pada retina karena diabetes
3. Saat fungsi ginjal menurun karena diabetes
4. Saat jantung terasa sakit
5. Saat tidak enak badan
6. Saat lutut dan pinggang terasa sakit

SEBAIKNYA BERHENTI BEROLAHRAGA PADA KONDISI INI

Sebelum olahraga:

1. Kurang tidur
2. Sangat kelelahan
3. Mabuk
4. Masuk angina
5. Gangguan fisik lainnya

Sedang berolagraga:

1. Palpitasi (jantung berdebar), denyut nadi terganggu


2. Dada terasa sakit dan terhimpit
3. Nyeri hebat pada persendian dan otot
4. Tidak enak badan
5. Pandangan terasa kabur
6. Sakit kepala
7. Kondisi terasa berbeda dibandingkan dengan hari-hari biasanya contohnya lemah
8. Gejala hipoglikemia

PROGRAM TERAPI OLAHRAGA UNTUK PASIEN DIABETES

1. Intensitas : Borg 11-13 berdasarkan hitungan denyut jantung AT dan denyut jantung
prediksi
2. Waktu : 30 menit atau lebih, 1 hingga 1,5 jam setelah makan
3. Frekuensi : 3 kali seminggu atau lebih
4. Jenis olahraga : latihan aerobik+latihan otot

TERAPI OLAHRAGA UNTUK PENYAKIT JANTUNG

PERAN JANTUNG

1. Ukuran: sedikit lebih besar dari kepala tangan manusia


2. Berat : untuk orang dewasa
3. Berperan untuk mengirim darah keseluruh tubuh
4. Satu detak jantung memompa darah sekitar 60 ml, sehingga waktu 1 menit jantung dapat
memompa darah sekitar 5 liter
JENIS-JENIS ANGINA

 Stable Angina
Terjadi gejala seperti nyeri pada dada
 Unstable Angina
Waktu kejang tidak teratur dan gejalanya meningkat setiap kejang. Tanpa pengobatan
yang tepat. Unstable angina memiliki resiko tinggi untuk beralih ke penyakit infrak
miokard.

EFEKTIVITAS TERAPI OLAHRAGA REHABILITAS JANTUNG

 Meningkatkan toleransi olahraga (peningkatan penyerapan oksigen maksimal sebesar 15-


25%
 Mengurangi gejala angina pectoris dan gagal jantung
 Bernapas menjadi lebih mudah (jumlah ventilasi pernapasan) akan berkurang
dibandingkan sebelumnya walaupun aktivitas yan sama
 Kapasitas ekstra pada jantung (penurunan jumlah jantung dibandingkan sebelumnya
walaupun dengan beban aktivitas yang sama)
 Otot semakin kuat
Peningkatan mitokondria, peningkatan oksidasi oksigen pada otot rangka, peningkatan
kepadatan otot rangka
 Meningkatkan keseimbangan saraf otonom (saraf simpatik menurun)
 Memperbaiki faktor resiko koroner (penyakit hipertensi, metabolisme lipit, dan
metabolisme glukosa dapat membaik)
 Membuat darah sulit membeku (menurunkan aktivitas agregasi platelek dan
penyumbatan darah)
 Diagnosis membaik
Berkurangnya insiden penyakit jantung koroner, penurunan jumlah rawat inap karena
gagal jantung yang memburuk.

PROGRAM TERAPI OLAHRAGA PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG

1. Intensitas : Borg 11-13 berdasarkan hitungan denyut jantung AT dan denyut jantung
yang diprediksi
2. Idealnya di pantau oleh monitor EKG
Waktu : minimal 30 menit
Frekuensi : minimal 3 kali
Jenis : olahraga aerobic + latihan kekuatan fisik
3. Mematuhi metode pelaksanaan terapi olahraga dan kriteria penghentian saat berolahraga.

Anda mungkin juga menyukai