ACUAN
DISUSUN OLEH ;
RAYATI
Kelas. B 2
Arif, Mansjoer dan Susan (2000). Tuberkulosis adalah penyakit akibat kuman
Mycobakterium tuberkculosis sistemis sehingga dapat mengenai semua organ
tubuh dengan lokasi terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan lokasi
infeksi primer.
D.M. Jones (2012) dan P Jones (2013). Gangguan tidur berupa berkurangnya
kualitas maupun kuantitas tidur yang menyebabkan terjadinya migren.
Pada fase 1 dan 2 terdapat fase tambahan yaitu fase REM , jika kita terbangun
ketika berada di fase REM (fase dimana bola mata tampak bergerak-gerak
meskipun kelopak mata tertutup), maka kita akan mengalami migren saat
terbangun dari tidur .
Meskipun akne vulgaris tidak menimbulkan fatalitas, tetapi akne vulgaris cukup
merisaukan karena berhubungan dengan menurunnya kepercayaan diri akibat
berkurangnya keindahan pada wajah penderita (American Family Physician,
2004).
Salah satu penyakit kulit yang banyak dijumpai secara global pada remaja dan
dewasa muda adalah jerawat atau akne vulgaris (Adhi, t.t.).
Penyakit yang diare yang disebabkan dari Banjir pada musim hujan
(Wawancara dengan Cucu, 17 Desember 2017)
(Efendi, 2017, h. 12) Tingkatan tersebut ditentukan berdasarkan jumlah
jerawat yang ada pada wajah, dada dan punggung, serta ukuran besar kecil
jerawat atau kondisi peradangan jerawat.
Kebutuhan tidur yang cukup tidak hanya ditentukan oleh faktor jam tidur
(kuantitas tidur), tetapi juga oleh kedalaman tidur (kualitas tidur). Kualitas tidur
meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti lamanya tidur, waktu yang
diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek subjektif seperti
kedalaman dan kepulasan tidur. Kualitas tidur dikatakan baik jika tidak
menunjukkan tanda-tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah
dalam tidur, kualitas tidur yang buruk merupakan faktor resiko terjadinya
masalah fisik dan psikologis. Masalah fisik yang dapat ditimbulkan antara lain
kelelahan, nyeri kepala primer, dan penurunan sistem imun (Redline, 2007, h.
53).
Guyyton dan Hall, (2007). Kualitas tidur seseorang dapat dianalisa melalui
pemeriksaan laboratorium yaitu EEG yang merupakan rekaman arus listrik dari
otak. Perekaman listrik dari permukaan otak atau permukaan luar kepala dapat
menunjukkan adanya aktivitas listrik yang terus menerus timbul dalam otak. Ini
sangat dipengaruhi oleh derajat eksitasi otak sebagai akibat dari keadaan
tidur, keadaan siaga atau karena penyakit lain yang diderita. Tipe gelombang
EEG diklasifikasikan sebagai gelombang alfa, betha, tetha dan delta
Sirkadian menemukan bahwa orang dengan jam sirkadian yang lebih pendek
dapat tidur lebih awal dan bangun dipagi hari juga lebih awal karena mereka
mendapat istirahat yang cukup di malam hari. Sedangkan mereka dengan jam
sirkadian yang lebih panjang, ritme internal membuat mereka tidur lebih lambat
di malam hari. Mereka juga kesulitan bangun di pagi hari karena mereka tidak
mendapatkan waktu yang cukup untuk istirahat dimalam hari. Jam sirkadian
cenderung lebih lama di masa remaja dan lebih menurun di usia tua. (Andrew
H, Potter & Peter JG, 2013).
Sirkadian menemukan bahwa orang dengan jam sirkadian yang lebih pendek
dapat tidur lebih awal dan bangun dipagi hari juga lebih awal karena mereka
mendapat istirahat yang cukup di malam hari. Sedangkan mereka dengan jam
sirkadian yang lebih panjang, ritme internal membuat mereka tidur lebih lambat
di malam hari. Mereka juga kesulitan bangun di pagi hari karena mereka tidak
mendapatkan waktu yang cukup untuk istirahat dimalam hari. Jam sirkadian
cenderung lebih lama di masa remaja dan lebih menurun di usia tua. (Andrew
H dkk. 2013)
Tidur adalah suatu keadaan berulang, teratur, mudah reversibel yang ditandai
dengan keadaan relatif tidak bergerak dan tingginya peningkatan ambang
respon terhadap stimulus eksternal dibandingkan dengan keadaan terjaga
waktu tidurnya kurang dari 3 jam dalam 24 jam dapat menyebabkan
seseorang mudah marah dan cakupan perhatiannya berkurang. Obesitas
merupakan sebuah kelainan metabolisme yang saat ini menjadi masalah
terbesar dengan penderita yang semakin tahun semakin meningkat, dimana
jumlah penderita obesitas terbanyak yaitu wanita, karena wanita dengan usia
di atas 40 tahun merupakan kelompok yang cenderung lebih cepat gemuk dan
sulit untuk menurunkan berat badan dibandingkan pria. Ahli gizi terkemuka di
Amerika telah menemukan bahwa wanita menjadi lebih cepat gemuk setelah
berusia 40 tahun. Metabolisme tubuh secara alami akan melambat dan
mobilitas yang rendah mempercepat proses penggantian massa otot dengan
lemak tubuh dikarenakan terjadinya proses penuaan. Oleh karena itu wanita di
atas usia 40 tahun akan beresiko mengalami obesitas. Obesitas didefenisikan
sebagai penimbunan lemak berlebihan dalam jaringan tubuh. Penimbunan ini
dapat terjadi di seluruh tubuh atau di tempat-tempat tertentu misalnya di
daerah perut yang lebih sering disebut sebagai obesitas sentral atau obesitas
abdominal. Dalam kasus obesitas pada wanita usia di atas 40 tahun
penumpukan adiposa (jaringan lemak tubuh) terjadi karena hasil penurunan
massa jaringan otot. (Sadock, 2010; Lipoeto, 2007a, 2007b).
Saat ini diperkirakan sebanyak lebih dari 100 juta penduduk dunia menderita
obesitas. WHO (World Health Organization) mencatat dalam laporan Statistik
Kesehatan Dunia 2012 bahwa saat ini, setengah miliar orang atau sekitar 12%
orang tergolong menderita obesitas. Di Indonesia terjadi peningkatan jumlah
penderita obesitas yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, dimana
prevalensi perempuan meningkat dibandingkan laki-laki (Depkes, 2012)
Arif, Mansjoer dan Susan (2000). Tuberkulosis adalah penyakit akibat kuman
Mycobakterium tuberkculosis sistemis sehingga dapat mengenai semua organ
tubuh.
D.M. Jones (2012) dan P Jones (2013). Gangguan tidur berupa berkurangnya
kualitas maupun kuantitas tidur yang menyebabkan terjadinya migren.
Pada fase 1 dan 2 terdapat fase tambahan yaitu fase REM , jika terbangun
maka kita akan mengalami migren saat terbangun dari tidur .
Salah satu penyakit kulit yang banyak dijumpai secara global pada remaja dan
dewasa muda adalah jerawat atau akne vulgaris (Adhi, t.t.).
Penyakit yang diare yang disebabkan dari Banjir pada musim hujan
(Wawancara dengan Cucu, 17 Desember 2017)
Daftar Acuan
Mansjoer, Arif ,dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Edisi II. Jakarta: Fakultas
Kedokteran UI Media Aescullapius.
Penyakit yang diare yang disebabkan dari Banjir pada musim hujan
(Wawancara dengan Cucu, 17 Desember 2017)