Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Kep. Anak Profesi Ners
Disusun oleh:
PURWANING RAHMAWATI
2022030143
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
PURWANING RAHMAWATI
2022030143
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Lembar Pengesahan ........................................................................................ ii
Daftar Isi..........................................................................................................iii
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Pengertian............................................................................................ 1
B. Etiologi ................................................................................................ 1
C. Batasan Karakteristik .......................................................................... 1
D. Fokus Pengkajian ................................................................................ 2
E. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan ............................................. 3
F. Masalah Keperawatan yang Muncul ................................................... 4
G. Intervensi Keperawatan ....................................................................... 5
BAB II TINJAUAN KASUS .......................................................................... 7
A. Format Pengkajian Keperawatan Anak .............................................. 7
B. Analisa Data ....................................................................................... 25
C. Prioritas Diagnosa .............................................................................. 26
D. Intervensi ............................................................................................ 26
E. Implementasi ...................................................................................... 28
F. Evaluasi .............................................................................................. 30
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 33
iii
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
Ikterik neonatus adalah keadaan dimana mukosa neonatus menguning
setelah 24 jam kelahiran akibat bilirubin tidak terkonjugasi masuk kedalam
sirkulasi (PPNI, 2017). Ikterik neonatus atau penyakit kuning adalah kondisi
umum pada neonatus yang mengacu pada warna kuning pada kulit dan sklera
yang disebabkan terlalu banyaknya bilirubin dalam darah. Ikterik neonatus
adalah keadaan dimana bilirubin terbentuk lebih cepat daripada kemampuan
hati bayi yang baru lahir (neonatus) untuk dapat memecahnya dan
mengeluarkannya dari tubuh, Ikterik adalah warna kuning yang dapat terlihat
pada sklera, selaput lender, kulit atau organ lain akibat penumpukan bilirubin
(Madri, 2018).
B. Etiologi
1. Penurunan berat badan abnormal (>7-8% pada bayi baru lahir yang
menyusu ASI, >15% pada bayi cukup bulan)
2. Pola makan tidak ditetapkan dengan baik
3. Kesulitan transisi ke kehidupan ekstra uterin
4. Usia kurang dari 7 hari
5. Keterlambatan pengeluaran feces (mekonium)
C. Batasan Karakteristik
1. Tanda dan gejala mayor :
a. Secara subjektif tidak tersedia
b. Secara objektif:
1) Profil darah abnormal (hemolisis, bilirubin serum total
>2mg/Dl, bilirubin serum total pada rentang risiko tinggi
menurut usia pada normogram spesifik waktu)
1
2) Membran mukosa kuning
3) Kulit kuning
4) Sklera kuning
2. Tanda dan gejala minor :
a. Secara subjektif tidak tersedia
b. Secara objektif tidak tersedia
D. Fokus Pengkajian
1. Identitas Neonatus
2. Identitas Orang Tua
3. Riwayat Kehamilan Dan Persalinan
a) Riwayat kehamilan
b) Riwayat Persalinan
4. Riwayat Keperawatan
a) Riwayat keperawatan sekarang
b) Riwayat keperawatan sebelumnya
c) Riwayat keluarga
d) Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
1) Tahap pertumbuhan
2) Tahap perkembangan
e) Pemeriksaan fisik
1) Tanda-tanda vital
2) Pemeriksaan fisik: refleks, tonus, kepala, mata, THT,
wajah, abdomen, toraks, paru-paru, jantung, nadi perifer,
ekstremitas, umbilikus, genital, anus, kulit, suhu, nilai
APGAR
5. Pemeriksaan Penunjang: pemeriksaan hasil laboratoriun bilirubin
2
E. Patofisiologi
3
bulan, terjadi peningkatan bilirubin lebih dari 5 mg% perhari, ikterusnya
menetap sesudah 2 minggu pertama dan kadar bilirubin direk melebihi 1 mg%.
Akumulasi bilirubin atau konjugat dalam jaringan tubuh
menghasilkan penyakit kuning yang ditandai oleh tingginya tingkat plasma
bilirubin dan deposisi pigmen bilirubin berwarna kuning pada kulit , sklera,
menmbran mukosa, dan jaringan kurang terlihat lainnya (Madri, 2018).
Peningkatan
bilirubin
Peningkatan bilirubin
indirek dalam darah
Indikasi fototerapi
Hidrasi
Risiko cedera termal
4
G. MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNCUL
1. Ikterik Neonatus berhubungan dengan kesulitan transisi ke kehidupan ekstra
uterin (D.0024)
2. Risiko termoregulasi tidak efektif ditandai dengan perubahan laju
metabolisme (D.0149)
5
H. INTERVENSI KEPERAWATAN
6
2 Risiko termoregulasi tidak efektif ditandai Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x Managemen Cairan (I.03098)
dengan peningkatan laju metabolisme (D. 24 jam maka Termoregulasi Neonatus Membaik Observasi :
0149). dengan kriteria hasil: Monitor status hidrasi
Termorgulasi Neonatus (L.14135) Monitor berat badan harian
Kriteria Hasil Skala Terapeutik :
1 2 3 4 5 Catat intake dan output dan hitung balance
Suhu Tubuh 1 2 3 4 5 cairan dalam 24 jam
Suhu Kulit 1 2 3 4 5 Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
Keterangan : Berikan cairan intravena jika perlu
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
7
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Identitas Neonatus
Nama Bayi : By.A
Tanggal Lahir : 28 November 2022
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 7 hari
Berat Badan : 2900 gr
Ruang : Peristi
Kelahiran : Tunggal, hidup
Tanggal MRS : 5 Desember 2022 Jam: 09.15 WIB
Tanggal Pengkajian : 5 Desember 2022 Jam: 13.30 WIB
Diagnosa Medis : Neonatal Jaundice
8
Ibu : G1P0A0
Umur Kehamilan : 38 minggu
Berat Badan : 60 Kg
Tinggi Badan : 157 cm
Pemeriksaan Antenatal : >3x di Bidan dan Rumah Sakit
Teratur sejak kehamilan 8 minggu
Penyakit kehamilan : -
Kebiasaan makan : Normal
Merokok : Tidak
Jamu : Tidak
Kebiasaan minum obat : Tidak
Periksa terakhir : Hb: 10,7 gr%
Golongan Darah: B
Lain-lain: -
2. Riwayat Persalinan
Bayi lahir secara spontan pada usia kehamilan 38 minggu pada tanggal
28 November 2022 jam 08.10 WIB di ruang kebidanan RS PKU
Muhammadiyah Sruweng, tidak ada penyulit saat persalinan
D. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Keperawatan Sekarang
a. Keluhan Utama: Bayi kekuningan
b. Riwayat Penyakit sekarang: Bayi dibawa ke IGD RS PKU
Muhammadiyah Sruweng pada tanggal 5 Desember 2022 jam 09.15
WIB dengan keluhan terlihat kekuningan sejak baru lahir sampai
sekarang, bayi tampak lemas, Nadi 150x/menit, suhu 37℃, R:
40x/menit, umur bayi 7 hari. Bayi kemudian dipindahkan ke ruang
peristi tanggal 5 Desember 2022 jam 10.05 WIB. Bayi dilakukan
9
pengkajian oleh perawat tanggal 5 Desember 2022 jam 13.30,
kondisi bayi tampak lemas, reflek hisap kuat, badan kekuningan,
sklera ikterik, Nadi: 140x/menit, Suhu 36,7℃, R: 42x/menit
2. Riwayat Keperawatan Sebelumnya
a. Riwayat kesehatan yang lalu: pasien seorang bayi umur 7 hari
sebelumnya dilahirkan secara spontan pada tanggal 28 November
2022 di RS PKU Muhammadiyah Sruweng dan pulang pada tanggal
29 November 2022
b. Imunisasi: Hb 0 (+)
3. Riwayat Keluarga
Genogram
Ket:
Perempuan
Laki - laki
Klien
Tinggal satu keluarga
10
Lingkar lengan atas: 11 cm
c. Panjang Badan: 49 cm
Tahap Perkembangan
a. Psikososial: -
b. Psikoseksual: -
c. Kognitif: -
5. Pengkajian Fisik
a. Tanda – tanda vital
Nadi: 140x/menit
Suhu: 36,7℃
Pernafasan: 42x/menit
CRT: <3 detik
Tekanan Darah: -
b. Pemeriksaan fisik
Refleks
Sucking (menghisap) : Ada ( √ ) Tidak ( )
Palmar Grasping (menggenggam) : Ada ( √ ) Tidak ( )
Tonic Neck (leher) : Ada ( √ ) Tidak ( )
Rooting (mencari) : Ada ( √ ) Tidak ( )
Moro (kejut) : Ada ( √ ) Tidak ( )
Babinsky : Ada ( √ ) Tidak ( )
Gallant (punggung) : Ada ( √ ) Tidak ( )
Swallowing (menelan) : Ada ( √ ) Tidak ( )
Plantar Grasping (telapak kaki) : Ada ( √ ) Tidak ( )
11
Mata: bersih, sklera ikterik
THT: telinga normal, hidung simetris
Wajah: simetris, tidak ada bibir sumbing
Abdomen Lunak, lingkar perut: 28 cm, liver teraba
Toraks: simetris, retraksi derajat 0, klavikula normal
Paru – paru: suara nafas kanan kiri sama, bersih, respirasi
spontan, tidak ada alat bantu napas, saturasi: 98%
Jantung: bunyi normal, nadi 140x/menit, CRT <3 detik
Nadi perifer keras
Ekstremitas: gerakan bebas, normal
Umbilikus: normal tidak ada inflamasi
Genital: laki – laki normal
Anus: paten
Kulit: jaundice, tidak ada tanda lahir, turgor kulit elastis,
lanugo (+)
Suhu: menggunakan boks terbuka, suhu tubuh 36,7 ℃
Nilai Apgar
1 menit 5 menit 2 jam
Frekuensi jantung <100 <100 <100
Usaha bernapas Tidak teratur Baik Baik
Tonus otot Sedang Sedang Baik
Iritabilitas refleks Meringis Meringis Meringis
Warna kulit Pink Pink Pink
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tanggal 5 Desember 2022 jam 09.50 WIB
HB 18,1 g/dl 15,0 – 24,6
AL 9.370 /uL 9.100 – 34.000
AT 289.000 /uL 150.000 – 450.000
HMT 53% 50 - 82
12
Bilirubin total 14,53 mg/dl <12,7
Bilirubin direk 0,93 mg/dl 0- 0,25
Bilirubin indirek 13,60 g/gl 0,1 – 0,7
F. Terapi
Fototerapi 36 jam
13
A. ANALISA DATA
ikterik neonatus
14
Nasi 140x/menit, R: 42x/menit
ikterik neonatus
indikasi fototerapi
metabolisme meningkat
B. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Ikterik Neonatus berhubungan dengan kesulitan transisi ke kehidupan ekstra uterin (D.0024)
2. Risiko termoregulasi tidak efektif ditandai dengan perubahan laju metabolisme (D.0149)
15
C. INTERVENSI
Tanggal/Jam: 05 Desember 2022 Jam: 14.05 WIB
NO Diagnosa Keperawatan Luaran Perencanaan Keperawatan
SLKI SIKI
1 Ikterik Neonatus Fototerapi Neonatus (I.03091)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 Observasi :
berhubungan dengan jam maka diharapkan adaptasi neonatus membaik Monitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
kesulitan transisi ke
dengan kriteria hasil: Identifikasi kebutuhan cairan sesuai dengan usia
kehidupan ekstra uterin dan berat badan
Adaptasi neonatus (L.10098)
(D.0024) Monitor suhu dan tanda vital setiap 4 jam
Indikator Skala
Monitor efeksamping fototerapi (mis: hipertermi,
Awal Tujuan
rush pada kulit)
Kulit kuning 2 5 Terapeutik :
Sklera kuning 2 5 Siapkan lampu fototerapi dan inkubator atau kotak
bayi
Keterangan : Lepaskan pakaian bayi kecuali popok
1 : Meningkat Berikan penutup mata pada bayi
2 : Cukup meningkat Ukur jarak antara lampu dan permukaan kulit bayi
3 : Sedang (30cm atau tergantung spesifikasi lampu
4 : Cukup menurun fototerapi)
5 : Menurun Biarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi secara
berkelanjutan
Ganti segera alas dan popok bayi jika BAB/BAK
Gunakan linen berwarna putih agar memantulkan
cahaya sebanyak mungkin.
Edukasi :
Anjurkan ibu menyusu sekitar 20-30 menit
Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin
Kolaborasi
16
• Kolaborasi pemeriksaan darah vena bilirubin
direk dan indirek
2 Risiko termoregulasi tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x Managemen Cairan (I.03098)
efektif ditandai dengan 24 jam maka diharapkan termoregulasi neonatus Observasi :
perubahan laju membaik, dengan kriteria hasil : Monitor status hidrasi
metabolisme (D.0149) Termoregulasi neonatus (L.14135) : Monitor berat badan harian
Kriteria Hasil Skala Terapeutik :
Catat intake dan output dan hitung balance cairan
Awal Tujuan
dalam 24 jam
Suhu tubuh 2 5 Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
Suhu kulit 2 5 Berikan cairan intravena jika perlu
Keterangan :
1 : Memburuk
2 : Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
17
D. IMPLEMENTASI
14.45 Memonitor suhu dan tanda vital setiap 3 jam S: 36,7℃, N:140x/menit, R: 42x/menit
14.48 Memonitor efeksamping fototerapi (mis: hipertermi, Tidak terjadi efek samping fototerapi
rush pada kulit)
14.50 Menyiapkan lampu fototerapi dan inkubator atau Fototerapi siap dipakai ke bayi
kotak bayi, mengukur jarak lampu sesuai spesifikasi
lampu
14.55 Melepaskan pakaian bayi kecuali popok Bayi hanya menggunakan popok
Mengukur jarak antara lampu dan permukaan kulit Fototerapi siap digunakan
15.00
bayi (30cm atau tergantung spesifikasi lampu
fototerapi)
15.05 Membiarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi Bayi dilakukan fototerapi
secara berkelanjutan
15.10
Mengganti segera alas dan popok bayi jika BAB/BAK Bayi terlihat tenang saat diganti popok
18
15.20 Menganjurkan ibu menyusui sesering mungkin Bayi diberikan susu ASI melalui dot
setiap 3 jam sekali sesuai kebutuhannya
2 05 Desember 2022 Memonitor status hidrasi Mukosa bayi lembab, turgor kulit elastis,
15.25 suhu kulit hangat
15.30 Memonitor berat badan harian BB bayi saat ini: 2.900gr
15.40 Mencatat intake dan output dan hitung balance Balance cairan neonatus
cairan dalam 24 jam Intake =150cc/KgBB/hari
=150x2,9 Pupung
=435 cc/hari
Output Urine ±200cc
IWL =50 cc/KgBB
=50x2,9
=145
Balance Cairan =435-(200+145)
=90
Memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan Memberikan susu kepada bayi setiap 3
16.00 jam sebanyak 54 cc
Melakukan kolaborasi dokter untuk memberikan Bayi tidak dipasang infus karena masih
16.20 cairan intravena jika perlu mau menyusu dengan kuat
1 06 Desember 2022 Memonitor ikterik pada sklera dan kulit bayi Sklera bayi masih ikterik, seluruh badan
14.30 masih joundice
14.33 Memonitor suhu dan tanda vital setiap 3 jam S: 37,7℃, N:150x/menit, R: 40x/menit
14.45 Memonitor efeksamping fototerapi (mis: hipertermi, Tidak terjadi efek samping fototerapi Pupung
rush pada kulit)
14.48 Membiarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi Bayi ditutup matanya dengan
secara berkelanjutan menggunakan karbon dilapisi kassa
14.50 Mengganti segera alas dan popok bayi jika BAB/BAK Bayi terlihat tenang saat diganti popok
14.55 Menganjurkan ibu menyusui sesering mungkin Bayi diberikan susu ASI melalui dot
setiap 3 jam sekali sesuai kebutuhannya
19
06 Desember 2022 Memonitor status hidrasi Mukosa bayi lembab, turgor kulit elastis,
2 15.25 suhu kulit hangat
15.30 Memonitor berat badan harian BB bayi saat ini: 2.900gr
15.40 Mencatat intake dan output dan hitung balance Balance cairan neonatus
cairan dalam 24 jam Intake =150cc/KgBB/hari
=150x2,9 Pupung
=435 cc/hari
Output BAK ±150cc
BAB ± 50 cc
IWL =50 cc/KgBB
=50x2,9
=145
Balance Cairan =435-(200+145)
=90
16.00 Memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan
Memberikan susu kepada bayi setiap 3
16.20 Melakukan kolaborasi dokter untuk memberikan jam sebanyak 54 cc
cairan intravena jika perlu Bayi tidak dipasang infus karena masih
mau menyusu dengan kuat
20
E. EVALUASI
NO Tanggal/Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
1 06 Desember 2022 S: -
18.10 O: Bayi tampak rileks saat dilakukan fototerapi
Nadi :150 x/menit, RR 40 x/menit, S: 37°C
A: Masalah belum teratasi .
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Akhir
Kulit Kuning 2 5 3 Pupung
Sklera kuning 2 5 3
P: Lanjutkan intervensi.
1. Memonitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
2. Memonitor suhu dan tanda vital setiap 3 jam
3. Biarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi secara berkelanjutan
4. Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin
2 06 Desember 2022 S: -
18.15 O: Nadi: 150 x/menit, RR: 40 x/menit, S: 37˚C. Bayi menyusu kuat, mukosa lembab, turgor kulit elastis.
A: Masalah teratasi.
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Akhir
Suhu tubuh 2 5 5
Suhu kulit 2 5 5 Pupung
P: Pertahankan Intervensi
21
BAB III
PEMBAHASAN
22
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi I Cetakan Iii (Revisi). Jakarta
Selatan: Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Poksa SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi I Cetakan Ii. Jakarta Selatan:
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi I Cetakan II. Jakarta Selatan:
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Dwi, Maryanti. (2011). Buku Ajar Neonatus, Bayi Dan Balita. Edisi 1. Jakarta:
Trans Info Media (TIM).
Patricia, W. Ladewig. (2016). Buku Saku Asuhan Ibu Dan Bayi Baru Lahir. Edisi
5.Jakarta: EGC.
Sembiring, Julina Br. (2019). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, Anak Prasekolah.
Yogyakarta: Deepublish
Widagdo. (2012). Tatalaksana Masalah Penyakit Anak Dengan Ikterus. Jakarta:
Sagung Seto
https://repository.unair.ac.id/97546/3/3.%20ABSTRAK.pdf
http://ejurnal.akperyappi.ac.id/index.php/files/article/view/74
23