Disusun oleh :
JULIYANTO
NIM : 2022030122
i
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh
JULIYANTO
2022030122
Telah disetujui pada tanggal 2 April 2023
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian................................................................................................ 1
B. Faktor Risiko........................................................................................... 1
C. Batasan Karakteristik............................................................................... 2
D. Fokus Pengkajian..................................................................................... 5
E. Patofisiologi dan Pathway....................................................................... 6
F. Masalah Keperawatan Yang Muncul…………………………………... 6
G. Intervensi Keperawatan………………………………………………... 7
BAB II TINJAUAN KASUS.......................................................................... 9
BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Risiko perfusi serebral tidak efektif merupakan kondisi berisiko
mengalami penurunan sirkulasi darah ke otak (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,
2017).
Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak adalah rentan mengalami
penurunan sirkulasi jaringan otak yang dapat menggangu kesehatan.
(NANDA, 2018).
B. FAKTOR RISIKO
Pada diagnosis risiko tidak memiliki penyebab dan tanda/gejala,
hanya memiliki faktor risiko. Faktor risiko merupakan kondisi atau situasi
yang dapat meningkatkan kerentanan pasien mengalami masalah kesehatan
(PPNI, 2016). Adapun beberapa factor risiko perfusi serebral tidak efektif
yaitu
4
9. Aneurisma serebri
10. Koagulopati (mis. anemia sel sabit)
11. Dilatasi kardiomiopati
12. Koagulasi intravaskuler diseminata
13. Embolisme
14. Cedera kepala
15. Hiperkolesteronemia
16. Hipertensi
17. Endokarditis inefektif
18. Katup prosteti mekanis
19. Stenosis mitral
20. Neoplasma itak
21. Infark miokard akut
22. Sindrom sick sinus
23. Penyalahgunaan zat
24. Terapi tombolitik
25. Efek samping tindakan (mis. tindakan operasi bypass
C. BATASAN KARAKTERISTIK
Batasan karakteristik Risiko perfusi serebral tidak efektif menurut (NANDA,
2016):
1. Gangguan fungsi mental
2. Perubahan perilaku
3. Perubahan respon motorik
4. Perubahan reaksi pupil
5. Kesulitan menelan
6. Kelemahan atau paralisis ekstremitas
7. Abnormalitas berbicara
D. FOKUS PENGKAJIAN
5
a. Riwayat kesehatan meliputi : keluhan utama, riwayat tak sadar, amnesia,
riwayat kesehatan yang lalu, dan riwayat kesehatan keluarga
b. Pemeriksaanfisik : Keadaanumum
1. System persepsi dan sensori (pemeriksaan panca indra, penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecap, danperasa)
2. System persarafan (tingkat kesadaran/nilai GCS, reflek bicara, pupil,
orientasi waktu dantempat)
3. Sistem pernafasan (nilai frekuensi nafas, kualitas, suara, dan
kepatenan jalannafas)
4. Sistem kardiovaskuler (nilai TD, nadi, irama, kualitas danfrekuensi)
5. Sistem gastrointestinal (nilai kemampua menelan, nafsu
makan/minum, peristaltik,eliminasi)
6. Sistem integumen (nilai warna, turgor, tekstur dari kulit,luka/lesi
7. Sistemreproduksi
c. Pola fungsi kesehatan
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan (termasuk adakah
kebiasaan merokok, minum alkohol, dan penggunaanobat-obatan)
2. Pola aktivitas dan latihan (adakah keluhan lemas, pusing, kelelahan,
dan kelemahanotot)
3. Pola nutrisi dan metabolisme (adakah keluhan mual,muntah)
4. Polaeliminasi
5. Pola tidur danistirahat
6. Pola kognitif danperceptual
7. Persepsi diri dan konsepdiri
8. Pola toleransi dan kopingstressPola seksual danreproduksi
9. Pola nilai dan keyakinan
7
PATHWAY
8
2. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan Gangguan Neurologis
(D.0005)
9
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
Kode Kode
No Diagnosa keperawatan SLKI SIKI
SLKI SIKI
1 Risiko perfusi serebral tidak a. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Management Tekanan Itrakranial
I.08238 Observasi :
efektif berhubungan dengan L.02014 2x24 jam, diharapkan Perfusi cerebral
Identifikasi penyebab peningkatan TIK
hipertensi (D.0017) membaik : (lesi, gangguan metabolisme, edema
Kriteria Hasil Skala serebral)
1 2 3 4 5 monitor tanda/ gejala peningkatan TIK
(TD meningkat, tekanan nadi melebar,
Tingkat
bradikardia, pola napas ireguler,
Kesadaran
Kognitif kesadaran menurun)
Monitor MAP (Mean Arterial
Keterangan :
1 : Menurun Pressure)
2 : Cukup menurun Monitor status pernapasan
3 : Sedang
4 : Cukup meningkat Terapeutik :
5 : meningkat Berikan posisi semi fowler
Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang tenang.
Cegah terjadinya kejang
pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretik
osmosis, jika perlu.
2 Pola nafas tidak efektif L.01004 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 I.01011 Manajemen jalan nafas
berhubungan dengan Gangguan x24 jam, diharapkan Pola nafas Observasi :
Neurologis. (D.0005) membaik :Kriteria Menurun. Monitor pola nafas (frekuensi,
10
Gejala dan tanda mayor. Kriteria Hasil Skala kedalaman, usaha nafas)
Subyektif : 1 2 3 4 5 Monitor bunyi nafas tambahan (mis.
Penggunaan
Dispnea otot bantu nafas Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
Obyektif : kering)
Keterangan :
Penggunaan otot bantu 1 :Meningkat Monitor sputum (jumlah, warna,
penafasan 2 :Cukup meningkat aroma)
3 : Sedang
Fase ekspirasi memanjang 4 : Cukup menurun Terapeutik :
Pola nafas abnormal 5 : Menurun Pertahankan kepatenan jalan nafas
(takipnea, bradipnea, Kriteria Meningkat : dengan head tilt chin lift jaw thrust jika
hiperventilasi, kussmaul, curiga trauma servikal
Kriteria Hasil Skala
cheyne-stokes) 1 2 3 4 5 Posisi semi-Fowler atau Fowler
Gejala dan tanda minor. Frekuensi nafas Berikan minuman hangat
Subyektif : Kedalaman Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
nafas
Ortopnea Lakukam penghisapan lender kurang
Obyektif : Keterangan : dari 15 detik
1 :Menurun
Pernafasan pursed-lip 2 :Cukup menurun Lakukan hiperoksigenasi sebelum
Pernafasan cuping hidung 3 : Sedang penghisapan endotrakheal
4 : Cukup meningkat
Diameter thorax anterior 5 : Meningkat Berikan oksigen, jika perlu
posterior meningkat
Ventilasi semenit menurun
Kapasitas vital menurun
Tekanan eskpirasi
11
menurun
12
BAB II
TINJAUAN KASUS
13
RIWAYAT KESEHATAN
SEKARANG
Riwayat penyakit saat ini (saat pengkajian): Saat pasien di ICU terlihat lemah,
kesadaran Sopor, terpasang O2 NRM 8 ltr/mnt, nilai GCS E2,V3,M2,
terpasang DC ukuran 16, Urine 500cc, Vital sign saat di ICU TD: 150/100
mmHg, N:120x/mnt, S:36,5°C, RR:26X/mnt, SPO2 90%.
Riwayat di IGD : Pasien datang dengan ke IGD PKU Sruweng dengan keluhan
DAHULU DAN KELUARGA
RIWAYAT KESEHATAN
penurunan kesadaran.
14
Jalan Nafas : Paten Tidak Paten
RR : 26 x/mnt
Bradypnea Tachypnea
BREATHING
Sputum: Ya , Warna: ... ... ... Konsistensi: ... ... ... Volume: ... … Bau: …
Tidak Ada
Drainase :
Kondisi trakeostomi:
Lain-lain: … …
15
Masalah Keperawatan:
Pulse Oxymetri:
Irama Jantung :
MAP: 60 mmHg
Diaphoresis: Ya Tidak
CVP:……mmHg
Lain-lain: ……
Masalah Keperawatan:
16
Kesadaran: Composmentis Delirium Somnolen Apatis sopor
Koma
CPP: …..mmHg
Lain-lain: … …
Lain-lain: … …
Masalah Keperawatan:
17
Keluhan : Mual Muntah Sulit menelan
TB : 155cm BB : 60kg
NGT: Ya
Frekuensi BAB : 2x/hr Konsistensi: lembek Warna: htam darah (+)/ lendir(+/-)
Stoma:
Lain-lain: … …
Masalah Keperawatan:
18
Deformitas : Ya Tidak Lokasi ... ...
Luas Luka :-
Kedalaman : -
2; Dibantu
orang lain
3; Dibantu
Masalah Keperawatan: Gangguan Mobilitas Fisik
Kepala
Bentuk : mesocepal
Dada; Paru
Dada; Jantung
20
Denyut : Terlihat Tidak Lokasi ... ...
Abdomen
Inspeksi:
Lingkar Perut:……..cm
Palpasi:
Ekstremitas
21
Lokasi: ………..
Kulit
Data Sekunder
1. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium (abnormal)
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan
Rujukan
30-3- Creatinin 1.42 0.8 – 1.4 mg/dl
2023
30-3- Ureua 52.3 10-50 mg/dl
2023
30-3- Leukosit 25.680 3.800 – Mm3
2023 10.500
22
30-3- Hematokrit 49 40 %
2023
30-3- Eritrosit 5.68 3.8 – 5.2 jt/ mm3
2023
c. Pemeriksaan Thoraks
Tanggal 3-1-21
- Corakan Pulmo sesuai gambaran usual interstitiel pneumonia,
- Cardiomegali
2. Terapi
No Tanggal Nama therapi Dosis
23
1 30-3- Manitol 3 x 100 ml
2 2023 Meropenem 3 x 500 mg
3 Kalnex 3 x 500mg
4 Omeprazole 1 x 40 mg
5 Pamol inf 3 x 1gr (kp)
24
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
25
RENCANA KEPERAWATAN
1 Risiko Perfusi Serebral Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Tekanan Intrakranial (I.08238)
Tidak efektif b.d 2x24 jam diharapkan masalah risiko perfusi Observasi :
Hipertensi (D.0017) serebral tidak efektif teratasi dengan KH perfusi monitor tanda/ gejala peningkatan TIK
serebral (L.02014) (TD meningkat, tekanan nadi melebar,
Indikator Awal Tujuan bradikardia, pola napas ireguler,
kesadaran menurun)
Tingkat Kesadaran 2 4
Monitor MAP (Mean Arterial Pressure)
Kognitif 2 4
Monitor status pernapasan
1. Menurun Terapeutik :
2. cukup menurun Berikan posisi semi fowler
3. sedang Minimalkan stimulus dengan
4. cukup meningkat menyediakan lingkungan yang tenang.
5. meningkat Cegah terjadinya kejang
pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian diuretik osmosis,
26
jika perlu
2 Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen jalan nafas (I.01011)
berhubungan dengan 2x24 jam diharapkan pola napas (L.01004) Observasi :
Gangguan Neurologis membaik dengan kriteria hasil: 1. Monitor pola nafas (frekuensi,
(D.0005) Indikator Awal Tujuan kedalaman, usaha nafas)
2. Monitor bunyi nafas
Pola napas 2 4
Terapeutik :
Frekuensi napas 2 4 1. Posisi semi-Fowler atau Fowler
27
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal NO Dx Implementasi Respon TTD
- Memberikan posisi elevasi (head up) - Pasien tampak tidak sadar (kesadaran
1,2 30° sopor)
- Memonitor tanda – tanda vital pasien - TD 150/100 mmHg, Nadi 120 x/menit,
28
RR 28 x/menit, Suhu 37ºC, SPO2 90%
29
EVALUASI
Tingkat Kesadaran 2 4 2
Kognitif 2 4 2
P : Lanjutkan intervsi
- Monitor TTV
- Monitor tingkat kesadaran
30
- Monitor hemodinamik
S :-
2
O : wheezing (+), Chyne-stoke, terdapat lendir, Terpasang O2 NRM 8 lpm, terdapat
penggunaan otot bantu nafas, RR: 29x/mnt, N: 132x/m, TD: 96/60 mmHg
A : masalah keperawatan pola napas tidak efektif belum teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Pola napas 2 4 2
Frekuensi napas 2 4 2
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor pola napas
2. Monitor bunyi napas
3. Berikan Oksigen
31
BAB III
PEMBAHASAN
32
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit & Chayatin. (2010). Buku Ajar Kebutuhan Dasar manusia Teori
dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC
Nanda. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018-2020 Edisi
11 editor Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC.
PPNI ( 2016 ) : Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI ( 2018 ) : Standar Luaran Keperawatan Indonesia :Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI ( 2018 ) : Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :Definisi dan
Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
33
34