Oleh :
1. Lukman Noor Hakim A22020185
2. Nurfitria Hasanah A22020194
3. Oktarina Siski A A22020200
4. Karina Nahar A22020244
5. Nur Maini Fitriyanti A22020195
6. Syamsul Arifin A22020214
7. Setiyo Aji Nugroho A22020215
2021
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral adalah keadaan dimana individu
mengalami atau beresiko mengalami suhu penurunan sirkulasi jaringan serebral/otak
yang dapat mengganggu kesehatan (NANDA, 2016).
Risiko perfusi serebral tidak efektif merupakan kondisi berisiko mengalami
penurunan sirkulasi darah ke otak (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak adalah rentan mengalami
penurunan sirkulasi jaringan otak yang dapat menggangu kesehatan.(NANDA, 2018).
B. FAKTOR RISIKO
Pada diagnosis risiko tidak memiliki penyebab dan tanda/gejala, hanya
memiliki faktor risiko. Faktor risiko merupakan kondisi atau situasi yang dapat
meningkatkan kerentanan pasien mengalami masalah kesehatan (PPNI, 2016). Adapun
beberapa factor risiko perfusi serebral tidak efektif yaitu
1
9. Aneurisma serebri
10. Koagulopati (mis. anemia sel sabit)
11. Dilatasi kardiomiopati
12. Koagulasi intravaskuler diseminata
13. Embolisme
14. Cedera kepala
15. Hiperkolesteronemia
16. Hipertensi
17. Endokarditis inefektif
18. Katup prosteti mekanis
19. Stenosis mitral
20. Neoplasma itak
21. Infark miokard akut
22. Sindrom sick sinus
23. Penyalahgunaan zat
24. Terapi tombolitik
25. Efek samping tindakan (mis. tindakan operasi bypass
C. BATASAN KARAKTERISTIK
Batasan karakteristik Risiko perfusi serebral tidak efektif menurut (NANDA, 2016):
1. Gangguan fungsi mental
2. Perubahan perilaku
3. Perubahan respon motorik
4. Perubahan reaksi pupil
5. Kesulitan menelan
6. Kelemahan atau paralisis ekstremitas
7. Abnormalitas berbicara
2
D. PATOFISIOLOGI
3
E. Pathway
Penurunan darah ke
otak
Hipoksia cerebral
Risiko Perfusi
Serebral tidak Infark jaringan
efektif
Gangguan Gangguan
Mobilitas Fisik Komunikasi
Verbal
4
F. MASALAH KEPERAWATAN
G. INTERVENSI
5
Kognitif 2 5 output cairan
2. Teraupetik
- Minimalkan stimulus
dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
- Berikan posisi semi
fowler
- Pertahankan suhu tubuh
normal
3. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
asedasi dan anti kolvusan
- Kolaborasi pemberian
dieuretik osmosis.
6
Kekuatan 2 4 -
otot
2. Teraupetik
2 4 - Fasilitasi melakukan
Rentang pergerakan
gerak - Libatkan keluarga untuk
(ROM) membantu pasien dalam
meningkatkan
pergerakan.
3. Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
Keterangan : prosedur mobilisasi
1 :Meningkat
- Ajarkan mobilisasi
2 :Cukup meningkat
3 : Sedang sederhana yag harus
4 : Cukup menurun dilakukan.
5 : Menurun
7
Afasia 2 4 - Monitor frustasi, marah,
depresi atau hal lain
2 4 yang mengganggu bicara
Kesesuaian
- Identifikasi perilaku
ekspresi
emosional dan fisik
wajah
sebagai bentuk
Keterangan : komunikasi
1 :Meningkat
2 :Cukup meningkat 2. Teraupetik
3 : Sedang - Gunakan metode
4 : Cukup menurun komunikasi alternatif
5 : Menurun (mis. Menulis, mata
berkedip, papan
komunikasi dengan
gambar dan huruf,
isyarat tangan dan
computer)
- Sesuaikan gaya
komunikasi dengan
kebutuhan
- Modifikasi lingkugan
untuk meminimalkan
bantuan
- Ulangi apa yang
disampaikan pasien
- Berikan dukungan
psikologis
- Gunakan juru bicara bila
8
perlu
3. Edukasi
- Anjurkan berbicara
perlahan
- Ajarkan pasien dan
keluarga proses kognitif,
anatomis dan fisiologis
yang berhubungan
dengan kemamouan
bicara.
4. Kolaborasi
- Rujuk ke ahli patologi
bicara atau terapis
9
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
No RM : 001220
GCS : E4.. M6... V5 Pupil : kanan .... mm*/kiri .... mm Reaksi cahaya : kanan .... ..... /
kiri ..... .....
Suhu ...36.5.. oC Nadi ........84...........x/mnt, teratur / tidak teratur Pernafasan 20 x/mnt, teratur /
tidak teratur
Tekanan darah .......170... / 90 ....... mmHg BB .70........ kg TB ......160........ cm
Kesadaran :□ √Komposmentis □ Apatis □ Somnolent □ Sporocoma
□ Koma
Kepala : □ √mesosefal □ Asimetris □ Hematoma
□ Tidak ada masalah
□ tidak ada masalah.........................
Rambut : □ Kotor □ berminyak □ kering □ rontok
□ √Tidak ada masalah □ .......................
10
□ keluar cairan √ □ tidak ada masalah □ .......................................
11
Jantung : √⃞Suara S1/S2 normal ⃞ Murmur ⃞ Gailop
⃞ Nyeri dada ⃞ Aritmia ⃞ Bradikardi
⃞ Pacemasker, ............................................
⃞ Tachikardi ⃞ Palpitasi ⃞ Lain – lain : ..............................
12
Keluarga pasien mengatakan pasien sebelumnya pernah menjalani rawat inap 1 th yll dan dirawat di RSUD Prembun.
Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 5 th yang lalu, pasien kontrol rutin 1 bulan sekali terdaftar menjadi pasien
prolanis di dokter keluarga.
Riwayat pengobatan saat di rumah : ×⃞ Tidak ⃞ Ya, jika Ya sebutkn:
CARA WAKTU DAN TANGGAL
NAMA OBAT DOSIS FREKUENSI
PEMBERIAN TERAKHIR DIBERIKAN
Riwayat Transfusi Darah : √ ⃞ Tidak ⃞ Pernah Reaksi Alergi? ⃞ Tidak ⃞ Ya, Jika ya, jelaskan reaksi yang
timbul ...................
Riwayat merokok : Apakah anda merokok? ⃞ Tidak √⃞ Ya Sigaret/Pipa/Kretek Jumlah/hari .....1 pack /
hari............... Lama .......10th............
Riwayat minum – minuman keras : apakah anda minum alkohol? √⃞Tidak ⃞ Ya Jenis .........................
Jumlah/hari .......................
Apakah alkohol/obat-obatan menyebabkan masalah dalam hidup anda? √⃞ Tidak ⃞ Ya (Refer untuk
konselling)
13
Riwayat penggunaan obat penenang (diluar yang diresepkan dokter) : □√Tidak □ Ya
Jelaskan ...........................................
Riwayat pekerjaan .pasien bekerja sebagai PNS di dinas pariwisata dan 5 tahun yang lalu sudah pensiun
Riwayat penyakit keluarga : □ Diabetes □ Kanker √□ Hipertensi √□ Jantung □ Tuberkollisis □ Anemia
□ ................................................
BAGIAN III : REVIEW PERSISTEM
A. KENYAMANAN
E Terbakar, Tumpul,
Terte
Y
Nyeri mempengaruhi : □ Tidur □ Aktifitas fisik □ Emosi □ Nafsu makan □ Konsentrasi □ .........................................................
B. AKTIFITAS
C. PROTEKSI
14
Status mental : □ Orientasi □ Agitasi □ Menyerang □ Tidak ada respon □ Letargi √□Kooperatif
□ Disorientasi : □ Orang □ Tempat □ Waktu
□ Kejang – tipe dan frekuensi : .....................................................................
Pengkajian Restrain :
√□ Tidak ada masalah yang teridentifikasi
Pernah menggunakan restrain sebelumnya □ Tidak □ Ya, dimana _______________ tipe
_________________________________
□ Kondisi saat ini yang merupakan resiko tinggi
______________________________________________________________________
□ Strategi pelepasan restrain terdahulu
______________________________________________________________________
□ Diskusi dengan keluraga dan pasien mengenai kebuujakan penggunaan restrain
Jika terdapat alasan penggunaan restrain lihat di dalam form pengkajian khusus restrain.
Pengkajian resiko jatuh :
N Klasifika S
o si k
o
r
1. Usia 1
2. Riwayat 0
jatuh
3. Aktifitas 1
4. Difisit 0
sensoris
5. Kognitif 1
6. Pola 1
BAB/BA
K
7. Mobilita 1
s /
Motorik
8. Pengob 1
atan
15
9. Komorbi
dtas
10. Total 6
E.ELIMINASI
BAB : √Normal Kontispasi Diare Frekuensi BAB/Hari_____________________________________________
Inkrotinesia alvi Ilaostomy Colostomy, Jelaskan______________________________________________
BAK : Normal Inkontinesia urine Hematuria Frekuensi Urostomy Disuris Urin menetas
Nokturia/Sering BAK di malam hari √Kater Tipe no 16________________________________________________
Ukuran Kateter
F. SEKSUAL/REPRODUKSI
16
Pemeriksaan Payudara sendiri : Tidak Ya Mammografi terakhir tanggal : ________________________________________________
Penggunaan alat Kontrasepsi, Tidak Ya,Jenis : ____________________________________________________________________
Kelainan Reproduksi / Seksual, Jelaskan :
G. KEBUTUHAN KOMUNIKASI / PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
Bicara : Normal √Serangan awal gangguan bicara, kapan : mulai tanggal tanggal 11 / 05 / 2021______________________________
Bahasa sehari – hari : √ Indonesia, aktif / pasif √ Daerah, sebutkan : jawa____ aktif / pasif
Inggris, aktif / pasif Lain – lain, sebutkan : _________ aktif / pasif
Perlu penerjemah : Tidak Ya, bahasa__________________ Bahasa isyarat : Tidak √ Ya
Hambatan belajar : Bahasa Pendengaran Hilang memori √ Konginif
Cara Belajar yang di sukai : Menulis √ Audio, Visul / gambar Disukai Demontrasi
Tingkat pendidikan TK SD SMP SMA √Akademi Sarjana Lain – lainnya :
Potensial kebutuhan pembelajaran : Proses penyakit Pengobatan / Tindakan √ Terapi / Obat
Nutrisi Lain – lain, jelaskan : _____________________________________________________
□ Takut terhadapa terapi / pembedahan / lingkungan RS □ Marah / Tegang □√ Sedih □ Menangis □ Senang
□ Tidak mampu menahan Diri □ √Cemas □ Rendah Diri □ Gelisah □ Tenang □ Mudah tersinggung
I. RESPON KOGNITIF
Pasien / keluarga menginginkan informasi tentang : Penyakit yang diderita □ Tindakan pemeriksaan lanjut
√□ Tindakan / pengobatan dan perawatan yang diberikan □ Perubahan aktifitas sehari-hari
□ Perencanaan diet dan menu □√ Perawatan setelah di rumah
J. SISTEM SOSIAL
17
BAGIAN IV PENGKAJIAN KHUSUS PENDERITA (DIISI DI HAL 6)
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil Laboratorium tanggal 13 Mei 2021
18
7 Leukosit Darah 9.600 /mm3 3.800-10.600 Tinggi
11 Golongan Darah B
3. Program Therapy
19
3 Injeksi Piracetam 3x1g 06 .00 14.00 18.00
C. ANALISA DATA
Dx
NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
Keperawatan
20
- TD:170/80mmHg, Nadi: 84
x/mnt, RR 24x/menit,
S: 36.5C.
2 DS: pasien mengatakan Gangguan Gangguan Gangguan
anggota gerak kiri lemah, mobilitas Neuromuskuler Mobilitas Fisik
kaki dan tanga kiri terasa b.d
fisik
berat, untuk digerakan susah Neuromuskuler
(D.0054) d.d. mengeluh
DO: sulit
- KU Lemah menggerakkan
- Aktifitas dibantu keluarga ekstremitas,
- Rentang gerak ROM kekuatan otot
menurun
ekstremitas kiri
- Kekuatan otot kanan 5/5
kiri 1/1 1/1, rentang
- TD:170/80mmHg, Nadi: 84 ROM menurun
x/mnt, RR 24x/menit,
S: 36.5C.
21
D. MASALAH KEPERAWATAN
1. Risiko Perfusi Serebral Tidak efektif d.d Hipertensi (D.0017)
2. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Gangguan Neuromuskuler d.d. mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas,
kekuatan otot ekstremitas kiri 1/1, rentang ROM menurun (D.0054)
E. INTERVENSI
1 Risiko Perfusi Serebral L.02014 Setelah dilakukan tindakan I.06194 Manajemen Peningkatan
Tidak efektif d.d keperawatan selama 2 x 24 jam Tekanan Intrakranial:
Hipertensi (D.0017) diharapkan perfusi serebral
meningkat, dengan kriteria hasil 1. Observasi
- Identifikasi penyebab
Indikator Awal Tujuan
peningkatan TIK (Lesi,
Tingkat 2 5 gangguan metabolisme)
Kesadaran - Monitor tanda/gejala TIK
(TD meningkat, Nadi
Nilai rata- 2 5 melebar, bradikardi, pola
rata tekanan nafas)
darah - Monitor status
pernafasan
Kognitif 2 5
- Monitor intake dan
output cairan
Keterangan:
1. Menurun 2. Teraupetik
2. Cukup menurun
3. Sedang - Minimalkan stimulus
22
4. Cukup meningkat dengan menyediakan
5. Meningkat lingkungan yang tenang
- Berikan posisi semi
fowler
- Pertahankan suhu tubuh
normal
3. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
asedasi dan anti
konvulsan
- Kolaborasi pemberian
dieuretik osmosis.
2 Gangguan Mobilitaa Fisik L.05042 Setelah dilakukan tindakan I.05173 Dukungan Mobilisasi:
b.d Gangguan keperawatan 2 x 24 jam 1. Observasi
Neuromuskuler d.d. diharapkan mobilitas fisik - Identifikasi adanya
mengeluh sulit meningkat, dengan kriteria hasil: nyeri/keluhan fisik lain.
menggerakkan - Identifikasi toleransi
ekstremitas, kekuatan otot Indikator Awal Tujuan fisik melakukan
ekstremitas kiri 1/1, Pergerakan 2 4 pergerakan
rentang ROM menurun ekstremitas - Monitor kondisi umum
(D.0054) selama melakukan
Kekuatan 2 4 mobilisasi
otot
2. Teraupetik
2 4 - Fasilitasi melakukan
Rentang pergerakan
gerak - Libatkan keluarga untuk
23
membantu pasien dalam
(ROM) meningkatkan
pergerakan.
Keterangan:
1 : Meningkat 3. Edukasi
2 : Cukup meningkat - Jelaskan tujuan dan
3 : Sedang prosedur mobilisasi
4 : Cukup menurun - Ajarkan mobilisasi
5 : Menurun sederhana yag harus
dilakukan.
F. IMPLEMENTASI
24
Suhu 36,5 C
25
13.20 2 Melibatkan keluarga utk membantu Keluarga banyak bertannya
pasien dlm meningkatkan tentang ROM dan antusias
pergerakan belajar
G. EVALUASI
1. 14/Mei/2021 S: Pasien mengatakan pasien mampu menggeser tangan dan kaki kiri
perlahan lahan.
12.00
26
O: Tampak lemah
TD : 150 / 90mmHg, Nadi : 84 x /mnt, Suhu : 360C, RR : 20 x / mnt Maini
GCS E4V3M6
Tingkat 2 5 3
Kesadaran
Nilai rata-rata 2 5 3
tekanan darah
Kognitif 2 5 3
P: Lanjutkan Intervensi
27
2 15/05/2021 S : Pasien mengatakan pasien mampu menggeser tangan dan kaki kiri
perlahan lahan.
O : Pasien terlihat sedikit sedikit berlatih mengerakan tangan dan kaki kiri Maini
yang sempat mengalami kelemahan anggota gerak
TD : 150 / 90mmHg
Nadi : 84 x /mt
Suhu : 360C
RR : 20 x / mnt
A : Masalah keperawatan gangguan mobilisasi fisik belum teratasi
Pergerakan 2 4 3
ekstremitas
Kekuatan 2 4 3
otot\
2 4 3
Rentang
gerak
(ROM)
28
P : Pertahankan intervensi :
Dukungan Mobilisasi:
Monitoring TTV
Lakukan ROM
Libatkan keluarga untuk meningkatkan pergerakan
Kolaborasi dengan fisioterapis
29
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Breman (2010) yang dengan judul “
Efektifitas ROM dengan tingkat penyembuhan gangguan mobilitas fisik pada pasien
stroke“. Didapatkan kesimpulan bahwa teknik ROM berpengaruh pada kesembuhan pasien
yang mengalami kelemahan anggota gerak. Pada pasien stroke, masalah yang paling sering
dialami adalah gangguan mobilitas fisik, tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah
gangguan mobilitas fisik tersebut adalah dengan latihan aktif ROM (Range of Montion)
yaitu salah satu program latihan fisik yang disarankan untuk penderita stroke.
Dalam kasus ini, setelah dialakukan teknik ROM secara aktif selama 3 hari oleh
petugas fisioterapis dan dibantu oleh keluarga terlihat pasien mulai sedikit demi sedikit
mampu mengerakan tangan kirinya.
30
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit & Chayatin. (2010). Buku Ajar Kebutuhan Dasar manusia Teori dan
Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC
Nanda. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018-2020 Edisi 11 editor
Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC.
PPNI ( 2016 ) : Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI ( 2018 ) : Standar Luaran Keperawatan Indonesia :Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI ( 2018 ) : Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
31