MATERI
1) Definisi
Stroke hemoragik atau disebut juga stroke berdarah terjadi ketika pembuluh darah yang
lemah pecah dan berdarah ke dalam otak. Stroke Hemoragik adalah pembuluh darah di
otak yang pecah sehingga mencegah aliran darah normal masuk ke dalam dan merusak
bagian otak. (Hartati, 2020).
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah,
sehingga menyebabkan darah di otak mengalir ke rongga sekitar jaringan otak. Seseorang
yang menderita stroke hemoragik akan kehilangan kesadaran, karena kebutuhan oksigen
dan nutrisi yang dibawa oleh darah ke otak tidak terpenuhi akibat pecahnya pembuluh
darah. (Fabiana Meijon Fadul, 2019).
2) Etiologi
Pendarahan intrakranial atau intraserebral termasuk perdarahan pada ruang subarachnoid
atau ke dalam jaringan otak sendiri. Perdarahan ini dapat disebabkan oleh atherosklerosis
dan hipertensi. Akibat pecahnya pembuluh darah di otak yang menyebabkan perembesan
darah kedalam parenkim otak yang dapat menyebabkan tekanan, pergeseran serta
pemisahan jaringan otak yang berdekatan ,sehingga otak akan membengkak,jaringan otak
tertekan, sehingga akibatnya terjadi infark otak, pembengkakan dan kemungkinan
herniasi otak. (Dwi, 2020).
Penyebab umum pada perdarahan otak yang sering terjadi:
1) Aneurisma berry
2) Aneurisma fusiformis, yang berasal dari adanya aterosklerosis
3) Aneurisma myokotis, berasal dari vaskulitis dan emboliseptis
4) Malformasi arteriovenous, terhubungnya arteri dengan vena tanpa adanya perantara
kapiler
5) Ruptur arteriol serebral, yang disebabkan karena hipertensi.
3) Manifestasi Klinis
Gejala yang sering timbul pada stroke hemoragik menurut (Fabiana Meijon Fadul, 2019)
yaitu:
1) Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya
2) Mual atau muntah
3) Gangguan penglihatan
4) Kelumpuhan pada wajah atau sebagian anggota tubuh (hemiparise)
5) Kesulitan bicara
6) Bicara cadel atau pelo
7) Kesulitan menelan. Kesulitan menelan disebabkan oleh kerusakan saraf kranial IX.
8) Penurunan kesadaran
9)Vertigo, mual, muntah, nyeri kepala terjadi karena meningkatannya tekanan
intrakranial, edema serebri.
4) Patways
5) Pemeriksaan Penunjang
Menurut (Fabiana Meijon Fadul, 2019) pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada
pasien stroke hemoragik adalah sebagai berikut:
6)Komplikasi
Menurut (HUTAGALUNG, 2020) komplikasi yang dapat terjadi pada stroke hemoragik
adalah sebagai berikut :
1) Fase Akut
a) Hipoksia serebral dan menurunnya peredaran darah pada otak Pada area otak yang
infark atau terjadi kerusakan akibat perdarahan maka terjadi gangguan perfusi jaringan akibat
terhambatnya aliran darah di otak. Pada fase akut terjadi 24-48 jam pertama setelah stroke,
Tidak adekuatnya aliran darah dan oksigen yang menyebabkan hipoksia pada jaringan otak.
Fungsi otak akan sangat tergantung pada tingkat kerusakan dan lokasinya. Sirkulasi darah ke
otak sangat tergantung pada tekanan darah, fungsi jantung atau kardiak output, keutuhan
pembuluh darah. Sehingga pada pasien dengan stroke keadekuatan sirkulasi darah sangat
dibutuhkan untuk menjamin perfusi jaringan yang baik untuk mencegah terjadinya hipoksia
serebral.
b) Edema serebri
Merupakan respon fisiologis terhadap adanya trauma jaringan. Edema terjadi ketika
suatu area mengalami hipoksia atau iskemik maka tubuh akan meningkatkan aliran darah
pada lokasi tersebut dengan cara vasodilatasi pembuluh darah dan meningkatkan tekanan
sehingga cairan interstresial akan berpindah ke ekstraseluler sehingga mengakibatkan
terjadinya pembengkakan jaringan otak.
Peningkatan massa di otak seperti adanya perdarahan atau edema serebral akan
meningkatkan tekanan intrakranial yang ditandai dengan gangguan neurologi seperti adanya
gangguan motorik, sensorik, sakit kepala, penurunan kesadaran. Peningkatan tekanan
intrakranial yang tinggi dapat menyebabkan jaringan dan cairan otak begeser dari posisinya
sehingga mendesak area di sekitarnya yang dapat mengancam kehidupan.
d) Aspirasi
Pasien stroke dengan penurunan kesadaran atau koma sangat rentan terhadap adanya
aspirasi karena kurangnya reflek batuk dan menelan.
ASUHAN KEPERAWATAN
1) Pengkajian
a.Pengumpulan data
Nama: Tn.X
Alamat: mundu
No RM: 000xxx
b) Riwayat kesehatan
2. Analisa data
Terapeutik
1.16.Dokumentasikan hasil
pemantauan
Kolarasi
3) Pergerakan
ekstremitaas
meningkat Terapeutik :
Edukasi :
Kolaborasi :
R2 : TD 151/90 mmhg
R3 : N 89 x/menit
T8 : Memfalitasi mengubah
program/mengembangkan strategi lain untuk
menceghnya bosan dan putus latihan